Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Digital Terrain Model adalah sistem informasi yang menyimpan,
memanipulasi, dan menampilkan informasi tentang permukaan. Istilah DTM
ini pertama kali diperkenalkan oleh Miller dan La Flame pada tahun 1958.
sejak

itu

istilah

ini

banyak

digunakan

dan

dikembangkan

dibidang surveying, geologi, geografi, sipil dan perencanaan serta disiplin


ilmu kebumian lainnya.
Perolehan data DTM bisa melalui data dari peta, image matching,
maupun pengukuran secara langsung dilapangan. Disini akan dibicarakan
mengenai aplikasi DTM dalam berbagai bidang, antara lain untuk keperluan
rekayasa dan non rekayasa, ortofoto digital, pemodelan kualitas meteorologi
dan udara, analisa hidrologi, analisa geomorfologi, slope dan curvature,
desain jalan, hitungan volume, perencanaan proyek bangunan, navigasi,
kehutanan, dan masih banyak lainnya.
1.2

Maksud & Tujuan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dari Model Permukaan Digital (Digital
Terrain Model)
2. Untuk mengetahui pemanfaatan data permukaann untuk berbagai macam
kepentingan
3. Untuk mengetahui representasi bentuk dari permukaan bumi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemanfaatan Data Permukaan Untuk Berbagai Macam Kepentingan
1. Bidang meteorologi dan pemodelan kualitas udara.
Data yang diperlukan adalah data ketinggian dan informasi mengenai
muka bumi. Contoh masalah ini bisa dilihat pada daerah yang bertopografi
kompleks menyebabkan gangguan aliran angin dan pola dispersi polutan.
Pemodelan kualitas angin pada terrain ini dirancang untuk menghitung
dan mengukur perpindahan, penyebaran, reaksi kimia, dan polutan yang
dibawa oleh angin tersebut dari tempat lain. Data ini berguna untuk
menentukan spesifikasi angin dan pengukuran interaksi balik temperatur
dari terrain, penyebaran polutan, dan partikel-partikel yang dibawa oleh
angin. Dalam analisa meteorologi, ini digunakan dalam rangka
peningkatan curah hujan dan hidrometeorologi gunung dan aplikasi model
simulasi salju yang mencair.
2. Bidang kehutanan
Ada tiga sistem dalam penggunaan DTM, yaitu :
a. Topographic Analysis System
Sistem ini dipakai dalam mengelola dan mengevaluasi alternatif
penggunaan lahan. Atau secara rincinya mengatur penggunaan lahan
dan mengevaluasi akibat dari penggunaan lahan pada lahan hutan.
b.

Digital Terrain Information System


Adalah bagian dari system diatas yang dipakai untuk mendigitasi
permukaan dan sumber data, memanipulasi dan perhitungan data, serta
hasil keluaran berupa grafik yang dipakai dalam perencanaan
penggunaan lahan.

c. Methode Of Science Alternative Impacts By Computer


Digunakan untuk sumber pengelolaan grafik bentang alam seperti;
danau buatan, jalan, menara pengamat, dalam hal kayu berapa pohon
yang sudah ditebang. Pada intinya DTM berguna untuk griding,

penggambaran kontur dan tampang untuk perhitungan volume dan


pembuatan jalan dihutan, penentuan loaksi sumur di hutan dan lainnya.
3. Bidang pemetaan topografi
Data DTM digunakan untuk mengetahui kebenaran dari pembuatan peta
turunan yang dibuat dari peta induk topografi.
4. Bidang analisa geomorfologi dan hidrologi
Basis data DTM banyak digunakan sebagai data masukan untuk
pembuatan model yang digunakan untuk aliran air hujan, erosi, analisa
karakteristik suatu permukaan dan kestabilan tanah. Data ini memiliki
kelebihan karena posisinya yang unik, sehingga memungkinkan untuk
melakukan prediksi dampak dari suatu lokasi.
5. Bidang komersil
Metode yang berkembang dalam bidang remote sensing: Metode
fotogrametri,

metode

digitasi

stereo,

metode

permukaan

digital.

Keuntungan penggunaan data DTM adalah ketika mengupdate bagian dari


peta tanpa harus mengkompilasi lagi keseluruhan luasan peta.
6. Data DTM - Landsat untuk pengelolaan SDA
Penggabungan teknik scanner multispektral Landsat dan sumber data
DTM menghasilkan data gabungan, dari Landsat diperoleh data yang
mempresentasikan tutupan lahan sedangkan data DTM mempresentasikan
garis kontur.
7. Bidang pembuatan peta ortofoto
Memproduksi peta topografi bagi keperluan teknik, perencanaan dan
desain menempuh beberapa cara agar mendapatkan hasil dengan kualitas
standart, antara lain :
menggunakan ortofoto
membuat penggambaran kontur secara otomatis dengan mendigitasi
hasil scanning citra stereoskopis selama produksi ortofoto
keuntungan menggunakan penggambaran kontur digital adalah; kontur
yang diproduksi dengan calcomps general purpose countouring
systemlebih

akurat

apabila

dibandingkan

dengan

stereoploter,

penggambarannya lebih singkat, dan penggunaan data digital dari

hasil ortophoto scanningyang dikombinasi dengan plotter flatbed


kecepatan tinggi akan sangat menghemat waktu.
2.2 Representasi Digital Terrain
Permukaan digital terrain dapat direpresentasikan secara matematis dan
grafis. Fourier seri dan polinomial adalah representasi matematika umum.
Jaringan grid biasa, jaringan grid tidak teratur,garis kontur adalah representasi
grafis umum seperti pada gambar 1, gambar 2 dan gambar 3.

gambar 1. Garis kontur

gambar 2. peta tografi sajian bayangan

Gambar 3. Citra ikonos hongkong resolusi 4m


Representasi permukaan terin digital dapat digambarkan skema klasifikasi
seperti pada gambar 4

Gambar 4. skema klasifikasi representasi permukaan terin digital


Gambar 4. skema klasifikasi representasi permukaan terin digital
2.2.1 Digital Terrain Model
Dalam mewakili permukaan terrain, digital terrain model (DTM)
adalah salah satu konsep yang paling penting. Bagian ini akan
membahas konsep secara umum
2.2.2 Model Konsep dan Model Matematis

Model adalah obyek atau konsep yang digunakan untuk mewakili


sesuatu yang lain. Hal ini realitas diperkecil dan diubah menjadi bentuk
yang dapat dipahami (Meyer, 1985). Sebuah model mungkin memiliki
beberapa tujuan tertentu seperti prediksi dan kontrol. Dalam hal ini,
model hanya perlu memiliki detail cukup signifikan untuk memenuhi
tujuan tersebut. Model ini dapat digunakan untuk representasi situasi
yang asli (sistem atau fenomena) atau dapat digunakan untuk mewakili
beberapa situasi yang diusulkan atau diperkirakan.
Dengan demikian, kata model biasanya berarti representasi dan
dalam banyak situasi itu digunakan untuk menggambarkan sistem yang
ada. Akibatnya, ada perbedaan kuat pendapat tentang penggunaan yang
tepat dari suatu model. Sebagai contoh, dapat diterapkan untuk replikasi
fotogrametri dari permukaan terin yang telah difoto atau mungkin
menyajikan perspektif dariterin. Secara umum, ada 3 jenis mode:
-

Konseptual

Fisik

Matematis
Model konseptual adalah model yang diingat seseorang tentang
suatu situasi atau obyek berdasarkan pengetahuan atau pengalamannya.
Seringkali jenis ini merupakan secara konseptual membentuk tahap
utama pemodelan dan akan diikuti kemudian oleh model fisik atau
matematis. Namun, jika situasi atau objek yang terlalu sulit untuk
mewakili dengan cara lain, maka model akan tetap konseptual

2.2.3 Model Terrain dan Digital Terrain Model


Model Terrain selalu digunakan oleh personel militer, perencana,
lanskap, arsitek, insinyur sipil, serta ahli lain dalam berbagai ilmu
kebumian. Awalnya, model terrain adalah model fisika, dibuat dari
karet, plastik, tanah liat, pasir, dll Untuk contoh, selama perang dunia
kedua, banyak model yang dibuat oleh angkatan laut Amerika dan
direproduksi dari karet (Baffisfore, 1957). Dalam perang folkland pada
tahun 1982, pasukan Inggris di lapangan menggunakan pasir dan clayse
bagai model ekstensif untuk merencanakan operasi militer.

Dengan menggunakan model matematika, teknologi numerik, dan


digital untuk pemodelan terin banyak kegiatan fotogrametri yang
digunakan di bidang teknik sipil. Pada tahun 1950, fotogrametri telah
mulai digunakan secara luas untuk mengumpulkan data untuk desain
jalan raya. Robert (1957) pertamakali mengusulkan penggunaan
komputer digital dengan fotogrametri sebagai alat baru untuk
memperoleh data untuk perencanaan dan desain dalam rekayasa jalan
raya. Militer dan Laflamme(1958) dari Massachussetts Institute of
Teknologi (MIT) menjelaskan pengembangan secara rinci dengan cara
dipilih dan diukur dari model stereo 3D koordinat dari titik-titik terin
sepanjang jalan desain dan profil digital dibentuk pada komputer untuk
membantu desain jalan. Pada saat itu juga diperkenalkan konsep model
terin digital. Definisi yang diberikan adalah sebagai berikut: Digital
terrain model (DTM) hanyalah sebuah representasi statistik permukaan
tanah terus-menerus oleh sejumlah besar titik yang dipilih dengan X, Y,
Z

koordinat

diketahui

dalam

sistem

koordinat

tertentu.

Jika

dibandingkan dengan penyajian analog, maka DTM mempunyai fitur


spesifik :
a. Berbagai bentuk representasi
b. Tidak ada kehilangan akurasi data dari waktu kewaktu
c. Mudah representasi multi skala
2.2.3 Model Elevasi Digital dan Model Terrain Digital
Dalam arti, DTM didefinisikan sebagai representasi digital dari
terin. Sejak Militer dan lafiamme (1958) menciptakan istilah asli,
alternatif lainnya telah mulai digunakan. Ini termasuk model elevasi
digital (DEM), Model ketinggian digital (DHM), Model tanah digital
(DGM) serta sebagai model daerah ketinggian digital (DTEM). Istilahistilah ini berasal dari berbagai negara. DEM secara luas digunakan di
America, DHM berasal dari Jerman, DGM digunakan di United
Kingdom, dan DTEM diperkenalkan dan digunakan oleh USGS.
Dalam prakteknya, istilah-istilah (DTM, DEM, DHM, DTEM)
sering dianggap identik dan memang iniyang sering terjadi. Tapi

kadang-kadang hasilnya benar-benar mengacu pada produk yang


berbeda. Artinya, mungkin sedikit perbedaan antara istilah-istilah ini. Li
(1990) telah membuat analisis komparatif perbedaan-perbedaan sebagai
berikut :
a. Ground
b. Heigh
c. Elevation
d. Terrain

BAB III
PENUTUP
Berdasarkan dari pembahasan diatas bahwa data permukaan dapat
dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan, antara lain:
1. Bidang meteorologi dan pemodelan kualitas udara
2. Bidang kehutanan
3. Bidang pemetaan topografi
4. Bidang analisa geomorfologi dan hidrologi
5. Bidang komersil
6. Data DTM - Landsat untuk pengelolaan SDA
7. Bidang pembuatan peta ortofoto

DAFTAR PUSTAKA
http://kmtg.ft.ugm.ac.id/artikel%20-%20dtm.htm
Li, Z., Zhu, Q., dan Gold, C., 2005, Digital Terrain Modeling, Principles and
Methodology, CRC Press, 20000 N.W. Corporate Blvd, Boca Raton, Florida.

10

Anda mungkin juga menyukai