3.
Introduction (pendahuluan), biasanya berisi hal-hal berikut (tulis garis
besarnya saja) :
4.
Related Work (penelitian-penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian
kita). Related work inilah yang nantinya akan kita tuliskan ke dalam daftar
referensi.
5.
Methodology (untuk bidang komputer atau penelitian yang ada
hubungannya dengan komputer dapat menggunakan istilah system
architecture). Jelaskan methodology yang digunakan, biasanya dijelaskan
dengan bagan atau gambar untuk mempermudah pembaca memahami isi paper
kita. Jelaskan pula deskripsi masing-masing bagian dalam gambar kita tersebut.
6.
Experiment & result. Tuliskan eksperiment yang kita lakukan (data yang
digunakan, jumlah data, sumber, dll) dan tuliskan hasil yang didapatkan beserta
analisa dari hasil yang kita peroleh.
7.
Discussion. Tuliskan hal-hal yang ingin anda sampaikan dan isue yang
menarik dari penelitian yang kita lakukan. Termasuk kesimpulan dan saran untuk
penelitian kita lebih lanjut. Saran biasanya identik dengan future work.
8.
Referensi, berisi semua referensi yang kita gunakan termasuk daftar paper
di related work, buku atau resource yang mendukung yang kita gunakan untuk
menyelesaikan penelitian kita.
Terdiri dari beberapa bagian (intinya berisi hal-hal berikut, tidak menutup kemungkinan
untuk menyelipkan bagian lain yang dianggap penting) :
1. Judul dan nama penulis beserta keterangan untuk penulis (institusi dan email jika ada, atau
nomer registrasi mahasiswa dan email untuk tugas kuliah)
2. Abstract yang merupakan rangkuman dari paper kita
3. Introduction (pendahuluan), biasanya berisi hal-hal berikut (tulis garis besarnya saja) :
deskripsi yang jelas tentang permasalahan (disebut juga dengan tujuan (purpose))
Tunjukkan mengapa permasalahan ini penting, menarik, dan menantang (motivasi)
Review yang singkat dan jelas mengenai penelitian sebelumnya yang menjadi dasar
penelitian kita (scope).
Tunjukkan gap/masalah yang ada pada penelitian sebelumnya dan menjadi pertanyaan yang
ingin kita selesaikan dalam penelitian kita (gap indication).
Tulis dengan jelas solusi yang diusulkan (proposed approach) dan bagaimana ia bisa
mengatasi gap yang kita sebutkan sebelumnya (solution).
Tuliskan secara global penemuan yang dihasilkan (result).
Tuliskan struktur penulisan bagian-bagian berikutnya (outline)
4. Related Work (penelitian-penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian kita). Related
work inilah yang nantinya akan kita tuliskan ke dalam daftar referensi.
5. Methodology (untuk bidang komputer atau penelitian yang ada hubungannya dengan
komputer dapat menggunakan istilah system architecture). Jelaskan methodology yang
digunakan, biasanya dijelaskan dengan bagan atau gambar untuk mempermudah pembaca
memahami isi paper kita. Jelaskan pula deskripsi masing-masing bagian dalam gambar kita
tersebut.
6. Experiment & result. Tuliskan eksperiment yang kita lakukan (data yang digunakan, jumlah
data, sumber, dll) dan tuliskan hasil yang didapatkan beserta analisa dari hasil yang kita
peroleh.
7. Discussion. Tuliskan hal-hal yang ingin anda sampaikan dan isue yang menarik dari
penelitian yang kita lakukan. Termasuk kesimpulan dan saran untuk penelitian kita lebih
lanjut. Saran biasanya identik dengan future work.
8. Referensi, berisi semua referensi yang kita gunakan termasuk daftar paper di related work,
buku atau resource yang mendukung yang kita gunakan untuk menyelesaikan penelitian kita.
Ikan Patin memang banyak digemari oleh masyarakat kita karena selain memiliki rasa yang lezat
ikan patin ini memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga banyak permintaan oleh para
konsumen.
Mengingat
banyaknya
permintaan
masyarakat
lokal
maupun
luar
negeri
maka
usaha
pengembangan ikan patin perlu dilakukan secara terus menerus dan dengan kesempatan
untuk Budidaya ikan patin ini sudah pasti akan menjadi peluang bagi kita sebagai pengusaha
yang bergerak dibidang perikanan.
Baiklah untuk anda yang ingin sukses dalam usaha budidaya ikan patin marilah kita ikuti terus
Petunjuk lengkapnya mulai dari Pembibitannya pemeliharaannya sampai panen dan siap untuk
dipasarkan. Okelah kita jelaskan saja langsung disini.
A. Pembibitan Ikan Patin
Pembibitan Ikan Patin merupakan upaya untuk mendapatkan bibit dengan kualitas yang baik dan
jumlah yang mencukupi permintaan. Cara Tradisional bibit ikan Patin diperoleh dengan menangkap
dari habitat aslinya yaitu sungai, rawa, danau dan tempat-tempat lain. Untuk tujuan komersial
bibit harus diupayakan semaksimal mungkin dengan pembibitan di kolam. Persiapan dan langkahlangkahnya sebagai berikut :
1. Memilih calon induk siap pijah.
Induk patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus terlebih dahulu
dengan pemeliharaan yang intensif. Selama pemeliharaan, induk ikan diberi makanan khusus yang
mengandung protein tinggi. Selain itu, diberikan juga rucah dua kali seminggu sebanyak 10%
bobot ikan induk. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad.
Ciri-ciri induk patin yang sudah matang gonad dan siap dipijahkan adalah
sebagai berikut :
a. Induk betina
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan
besarnya seragam.
b. Induk jantan
1.
2.
3.
4.
5.
B. PEMELIHARAAN PEMBESARAN
Pemeliharaan Pembesaran ditujukan untuk pemenuhan Ikan Patin konsumsi. Ikan Patin dikonsumsi
dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Masa panen menyesuaikan dengan
permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih
dari itu. Pada Usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram.
Ikan Patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik,
meski demikian bisa juga dipeihara pada kolam semen yang tidak mengalir, tetapi perlu
diperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik. Langkah-langkah pemeliharaan Ikan
Patin Sebagai Berikut:
1. Pemupukan
Pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan.
Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan produktivitas kolam, yaitu
dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya.Pupuk yang biasa
digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50700 gram/m2.
2. Pemberian Pakan
Faktor yang cukup menentukan dalam budi daya ikan patin adalah faktor pemberia makanan.
Faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budi daya ikan patin adalah dari aspek
kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin makanan. Pemberian makan dilakukan 2 kali
sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat
badan ikan peliharaan. Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan
berat badan ikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang
diambil dari ikan yang dipelihara (sampel). Pakan yang diberikan adalah Pelet dan bisa
ditambahkan makanan alami lainnya seperti kerang, keong emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan
lain-lain. Makanan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga
menghemat biaya pemeliharaan.
3. Penanganan Hama Dan Penyakit
Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit.
Pada
pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin menyerang antara lain
lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam
atau dengan memasang lampu penerangan si sekitar kolam. Hama tersebut biasanya enggan
masuk jika ada sinar lampu. Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi.
Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan
patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul
karena gangguan organisme patogen.
4. Pemanenan Ikan Patin
Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budi daya ikan patin. Meski terlihat sederhana
pemanenan
juga
perlu
memperhatikan
beberapa
aspek
agar
ikan
tidak
mengalami
kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budi daya ikan patin sudah berhasil dengan
baik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah. Penangkapan ikan dengan menggunakan
jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai
dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong dengan kere maka ikan
patin akan terpojok pada bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap
mendapatkan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari. Pemasaran Ikan Patin dalam
bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen, karena itu diusahakann menjual dalam
bentuk ini. Harga Ikan Patin Per kilogram kurang lebih Rp 25.000,- sampai dengan RP.50.000,dan juga tergantung pada kondisi Daerah ada yang mencapai Rp 100.000,Demikian penjelasan singkat soal Tips sukses usaha Ikan patin
Selamat mencoba sampai berhasil
Salam........
Beranda
Dokumentasi Kegiatan
Hubungi Kami
1. Lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran ikan yang mengandung berbagai unsur
hara;
Menjalankan usaha minapadi ini tidak terlalu rumit, asalkan kita memiliki kiat yang tepat sehingga dua
komoditi ini memberi untung berlipat. Ada beberapa kunci keberhasilan diantaranya, ketetapan
memilih jenis padi yang cocok untuk minapadi, penerapan teknologi budidaya padi dan ikan yang
sesuai sehingga mampu memberi untung. Varietas padi yang cocok untuk sistem minapadi adalah
yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Pengakaran dalam, agar padi yang ditanam tidak mudah roboh sehingga menghambat
pergerakan ikan.
2. Cepat beranak (bertunas), untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat
genangan air.
3. Batang kuat dan tidak mudah rebah, untuk menghindari pertumbuhan batang yang lemah
akibat serapan air ketanaman yang cukup tinggi.
4. Tahan genangan pada awal pertumbuhan.
5. Daun tegak untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima oleh permukaan daun,
sehingga proses fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan padi akan meningkat.
6. Varietas padi tahan hama dan penyakit.
Selain perihal varietas padi, hal yang perlu diperhatikan juga adalah teknik pembuatan parit
(caren). Pembuatan caren palang dan melintang pada saat pengolahan tanah terakhir, lebar 1 m
dengan kedalaman 30 cm. Parit (caren) ini berfungsi sebagai tempat penampungan air pada saat
berlangsung pemeliharaan ikan. Parit dibuat sebelum pengolahan tanah terakhir (perataan tanah).
Jangan lupa pada setiap pintu pemasukan dan pengeluaran air pada setiap petakan dipasang
saringan kawat dan slat pengatur tinggi permukaan air menggunakan bambu. Adapun fungsi parit
(caren) adalah :
Adapun Teknologi Teknik Minapadi Rekomendasi Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Tawar (BBPAT) Sukabumi Jabar dan Balai Penelitian Tekologi Pertanian (BPTP) Jambi.
1. Waktu : tanaman padi berumur 30 HST (Hari Setelah Tanam) yaitu setelah penyiangan
pertama dan pemupukan dasar) pada sore atau pagi hari dengan tujuan untuk menghindari
obat-obatan atau pupuk.
2. Padat tebar benih ikan dengan ukuran 5-8 cm adalah 1000 - 2000 ekor/Hektar.
3. Pengaturan air
Pengaturan air macak-macak dilakukan pada saat tanam sampai 3-4 HST.
Tinggi air cukup 3-5 cm dari permukaan tanah.
Pengaturan air macak-macak juga dilakukan pada saat aplikasi pupuk dasar dan susulan. Pintu
pemasukan dan pengeluaran air pada saat aplikasi pupuk supaya ditutup agar pupuk tidak hanyut
terbawa air.
Setelah 10-15 HST (sesudah penyiangan dan pemupukan susulan pertama) air dimasukkan
mengikuti pertumbuhan tanaman.
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang saringan dari kawat atau anyaman bambu
untuk mencegah keluarnya ikan yang dipelihara dan mencegah ikan liar masuk ke dalam petakan.
Pada pintu pengeluaran air perlu dipasang pelimpasan air untuk menahan air sesuai dengan
kebutuhan dan membuang air yang berlebihan pada saat terjadi hujan.
4. Pemupukan
a) Pemupukan Dasar
Pupuk kandang/kotoran ayam : 1-2 t/ha sebagai pupuk dasar diberikan sesudah pengolahan tanah.
Pemupukan N (Urea) dengan bagan warna daun (BWD). Takaran pupuk : berdasarkan rekomendasi
pupuk setempat.
Takaran pupuk P dan K : berdasarkan kadar atau status hara P dan K tanah. Untuk tanah dengan
kandungan P rendah, takaran pupuk : 125 kg SP-36/ha. Untuk tanah dengan status P tinggi takaran
pupuk : 50 kg/ha. Pupuk P diberikan pada saat tanam atau paling lambat pada umur 3 minggu.
Pupuk K hanya diperlukan pada tanah yang mengandung hara K rendah yang diberikan sekaligus
pada saat tanam bersamaan dengan pemberian pupuk Urea dan SP-36 sebagai pupuk dasar atau
paling lambat pada umur 40 hari atau menjelang fase primordia.
b) Pemupukan Susulan. Pupuk susulan berupa 50 kg/ha Urea, diberikan 2 minggu kemudian dengan
cara ditebar .
5. Pemeliharaan ikan (pemberian pakan, pengelolaan air dan pengawasan hama)
Pemberian pakan : setelah 3 hari ikan di petakan sawah,
Jenis pakan : pakan apung dengan kadar protein 28-32%,
Cara pemberian pakan : ad libitum (pemberian pakan dihentikan setelah ikan berkurang nafsu
makannya).
Periode pemberian pakan : 2 kali sehari (pagi dan sore hari)
Setelah ikan berumur 2-3 minggu, pupuk kandang kembali diberikan dengan cara ditebar. Dosis
0,25 kg/m2.
6. Panen
Saat panen yang paling tepat adalah ketika 90% gabah menguning. Panen ikan dilakukan 10
hari sebelum panen padi dengan cara mengeringkan petakan sawah terlebih dahulu kemudian ikan
ditangkap secara perlahan-lahan. Panen ikan dilakukan setelah mencapai umur pemeliharaan ikan
untuk memudahkan panen, keluarkan air dari pelataran sawah secara berangsur-angsur hingga air
tersisa pada parit/caren. Setelah ikan berkumpul di saluran keliling/caren, selanjutnya ikan ditangkap
dan dimasukkan kedalam tampungan. Pemanenan padi pada sistem mina padi sama seperti
permanenan pada penanaman monokultur. Permanenan padi dilakukan setelah gabah masak merata
dengan menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi rontoknya bulir padi sawah
Diolah dari berbagai sumber referensi.
Adapun cara menggunakan hasil fermentasi bisa langsung dicampur dengan pakan ikan.
Sedangkan, hasil sampingan produk ini adalah pupuk organik yang dibuat dari ampas hasil saringan.
Berdasarkan pengalaman beberapa para pembudidaya ikan (yang tegabung di Pokdakan Sekar
Aquaculture, jamu ini mempunyai khasiatnya yaitu dapat menambah nafsu makan ikan sehingga ikan
jadi lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit.