PENGERTIAN
Larva migrans adalah larva cacing nematoda hewan yang mengadakan
migrasi di dalam tubuh manusia tetapi tidak berkembang menjadi bentuk dewasa.
Terdapat dua jenis larva migrans, yaitu cutaneous larva migrans atau
creeping eruptions dan visceral larva migrans. Pada cutaneous larva migrans
larva cacing masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit atau mulut dan larva
mengadakan migrasi di dalam jaringan kulit saja. Pada visceral larva migrans telur
cacing masuk melalui mulut penderita dan larva cacing yang menetas melakukan
migrasi ke dalam organ-organ tubuh atau jaringan viseral tubuh manusia.
PENYEBAB LARVA MIGRANS
Larva cacing nemotoda hewan yang menimbulkan cutaneous larva migrans
adalah Ancylostoma braziliensis, Ancylostoma caninum, dan Gnathostoma
spinigerum yang hidup pada kuing, anjing, dan sejenisnya.
Penyebab visceral larva migrans adalah larva Toxocara canis, cacing askaris
yang hidup pada anjing, dan Toxocara cati, cacing askais yang hidup pada kucing.
GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS LARVA MIGRANS
Gejala klinik visceral larva migrans berupa hepatomegali, asma dan
demam. Sebagai penunjang diagnosis pemeriksaan pemeriksaan darah
menunjukan hipereosinofilia yang berkisar antara 15% dan 80% serta leukositosis
antara 15.000 dan 80.000.
Gambaran creeping eruption yang khas disertai leukositosis dan eosinofilia
menunjukkan terjadinya cutaneous larva migrans. Tes intradermal menggunakn
antigen larva atau cacing Gnathostoma spinigerum membantu menegakkan
diagnosis cutaneous larva migrans oleh cacing ini. Diagnosis pasti ditegakkan jika
dapat ditemukan cacing penyebabnya.
PENGOBATAN LARVA MIGRANS
Cutaneous larva migrans diatasi dengan menyemprotkan larutan kloretil di
ujung terowongan yang ditimbulkan oleh cacing penyebabnya. Selain itu dapat