Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan, dapat dicerna sebagian
atau seluruhnya dan bermanfaat bagi ternak, oleh karena itu apa yang
disebut pakan adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi persyaratan
tersebut di atas dan tidak menimbulkan keracunan bagi ternak yang
memakannya (Kamal, 1994). Kebutuhan pakan terkait erat dengan jenis
ternak, umur ternak, tingkat produksi. Konsumsi bahan kering (DW) pakan
ditentukan oleh tubuh ternak. Macam ransum, umur, penyakit, lingkungan,
kondisi ternak dan defisiensi nutrient tertentu (Tillman,1998)
Seiring dengan berjalannya waktu, populasi ternak semakin meningkat yang
berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah pakan yang harus tersedia.
Selain itu, untuk mencapai produktivitas ternak yang tinggi, selain kualitas
genetik harus baik, kualitas pakan pun harus baik. Akan tetapi, disisi lain
jumlah lahan untuk tanaman pakan semakin menurun seiring dengan
bertambahnya populasi manusia. Dan, masalah klasik yang dialami peternak
dalam penyediaan pakan dari segi musim adalah melimpahnya pakan di
musim hujan dan berkurangnya pakan di musim kemarau. Belum lagi
kualitas dari pemanfaatan bahan atau material dari ikutan produk pertanian /
agroindustri masih terbilang rendah karena belum semua kalangan mampu
untuk mengolahnya menjadi bahan pakan dengan kualitas baik. Karena itu,
dibutuhkan pengolahan bahan pakan yang baik untuk memenuhi kebutuhan
pakan

bagi

meningkatnya

populasi

ternak

dan

untuk

meningkatkan

produktivitas ternak.
Pengolahan pakan merupakan suatu kegiatan untuk mengubah pakan
tunggal atau campuran menjadi bahan pakan baru atau pakan olahan.
Bahan pakan baru yang dihasilkan dari proses pengolahan diharapkan
mengalami peningkatan kualitas. Proses pengolahan pakan ini mempunyai

beberapa tujuan diantaranya meningkatkan kualitas bahan, pengawetan,


meningkatkan palatabilitas, efesiensi pakan.
Pemilihan terhadap cara pengolahan yang tepat terhadap bahan pakan perlu
dilakukan

sehingga

pengolahan

yang

dilakukan

akan

benar-benar

bermanfaat meningkatkan kualitas

nutrisinya. Pengolahan pakan dapat dilakukan dengan cara mekanik, teknis,


kimia, biologis bahkan campuran dari berbagai pengolahan.
Salah satu pengolahan konsentrat adalah secara fisik. Pengolahan fisik
merupakan upaya mengubah sifat pakan melalui proses atau perlakuan
perubahan temperatur sehingga pakan pada akhir proses akan mengalami
penurunan

kandungan

air

yang

salah

satunya

bermanfaat

untuk

memperpanjang masa simpan suatu bahan pakan.


Salah satu bahan pakan yang biasa menggunakan metode pengolahan fisik
adalah bahan pakan jenis butiran seperti jagung. Pada pelaksanaan
praktikum kali ini, diharapkan praktikan dapat mengetahui secara visual
(makroskopis)

yang

dihasilkan

oleh

proses

penghancuran

dengan

menggunakan berbagai ukuran screen untuk mempermudah pencampuran


pada

saat

mixing

dalam pembuatan

pakan/ransum. Selain

itu,

dari

pengamatan yang dilakukan, praktikan dapat menentukan ukuran partikel


bahan pakan (secara visual) hasil penggilingan dengan menggunakan ukuran
screen yang ditentukan. Sehingga, selanjutnya praktikan dapat mengetahui
tingkat kepadatan (densitas) atau keambaan suatu bahan pakan sehingga
dapat menentukan ruang penyimpanan (penggudangan).

2. Maksud dan Tujuan


a. Mengetahui secara visual (makroskopis) berbagai ukuran bahan
pakan yang telah digiling dan disaring oleh beberapa ukuran
screen untuk kepentingan pembuatan konsentrat atau ransum.

Anda mungkin juga menyukai