Anda di halaman 1dari 5

Judul :

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini banyak sekali masyarakat yang mulai peduli dengan lingkungan. Kini
masyarakat sedikit- demi sedikit mulai menyadari bahayanya lapisan ozon yang mulai
berlubang. Pemerintah pun mulai menggalakkan program- program penyelamatan lingkungan
seperti Bike to School, Industri ramah lingkungan, dan masih banyak lagi. Namun pemerintah
terlalu terfokus pada masalah polusi yang dihasilkan pabrik dan kendaraan bermotor.
Sedangkan dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestocks Long Shadow: Enviromental
Issues and Options (Dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa industri peternakan
menghasilkan emisi gas rumah kaca yang paling tinggi (18%), jumlah ini melebihi gabungan
dari seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Selain itu, kotoran ternak menyumbang 65%
nitrooksida(296 kali lebih berbahaya dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam.
Melihat kondisi ini, kita harus melakukan sesuatu demi terjaganya bumi ini.
Tujuan : Mengambil keputusan untuk mengurangi fenomena efek rumah kaca yang disebabkan
limbah kotoran industri peternakan.

BAB II
ISI
Pokok Bahasan
Pa Asep adalah seorang walikota di kota Makmur yang 80% warganya adalah peternak
sapi. Kota Makmur sering mengalami berbagai masalah yaitu, cuaca yang sangat panas, suhu
udara yang tidak wajar, dan kerusakan tanaman di kebun milik warga karena sering terkena

hujan asam. Bahkan ada salah seorang warga yang terkkena kanker kulit karena terlalu sering
terpapar sinar matahari ketika bekerja. Kemudian Pa Asep beranggapan bahwa penyebab dari
kejadian ini adalah limbah kotoran sapi dari peternakan warga, karena berdasarkan laporan
PBB yang Pa Asep baca (Livestocks Long Shadow: Enviromental Issues and Options)
dikatakan bahwa industri peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang paling tinggi
(18%), jumlah ini melebihi gabungan dari seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Selain itu,
kotoran ternak menyumbang 65% nitrooksida(296 kali lebih berbahaya dari CO2), serta 64%
amonia penyebab hujan asam.
Melihat kondisi yang mengkhawatirkan dan mendesak ini, Pa Asep sebagai walikota,
harus mengambil keputusaan yang terbaik demi kesejahteraan warganya. Namun Pa Asep
merasa bingung apakah harus menutup semua Idustri peternakan di kotanya, atau mencari
solusi lain. Jika Pa Asep harus menutup semua peternakan sapi di kotanya, ini akan sangat
merugikan warga karena sebagian besar warga menggantungkan hidupnya dari beternak sapi.
Oleh karena itu Pa Asep memilih untuk mencari solusi lain yaitu dengan membangaun sebuah
Rumah Biogas yang nantinya kotoran- kotoran sapi tersebut akan di salurkan ke Rumah Biogas
untuk diolah menjadi gas pengganti LPG. Sehingga warga tidak perlu lagi membeli LPG untuk
memasak.

MENIDENTIFIKASI ARGUMEN DALAM SKENARIO


Issue
: apakah industry peternakan sapi akan ditutup atau dimusnahkan?
Alasan
: industri peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang paling
Kesimpulan

tinggi (18%)
: industry peternakan tidak akan ditutup karena merupakan mata
pencaharian warga di kotanya. Limbah nya juga dapat dimanfaatkan
menjadi Biogas untuk diolah menjadi gas pengganti LPG

MELAKUKAN EVALUASI TERHADAP ARGUMEN


1. Apakah alasan dapat di terima?

Dapat, karena alasan relevan dengan kesimpulan, yaitu benar bahwa industry
peternakan merupakan penyebab yang berpengaruh banyak terhadap emisi gas
rumah kaca.
2. Bagaimana kredibilitasnya?
Kredibilitasnya baik karena alasan diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan
di pertanggungjawabkan.
3. Bagaimana dukungan alasannya?
Alasan yang dikemukakan mendukung dan antara alasan dengan kesimpulan
berkesinambungan.
4. Adakah argument lain yang mendukung?
Limbah dari industry peternakan sebaikan diolah dengan tepat agar dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca.
ASUMSI YANG MUNGKIN ADA
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan limbah industri peternakan
sapi
2. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang bahaya yang ditimbulkan dari limbah
industry peternakan dan bagaimana cara pembuangan maupun pengolahan limbah itu
sendiri
3. Tidak adanya peraturan yang mengatur tentang pembatasan banyaknya industry
peternakan di setiap kota
4. kurangnya keingintahuan masyarakat mengapa kotanya sering mengalami masalah
lingkungan
MENGEKSPRESIKAN GAGASAN
1. Memberi kesadaran kepada warga yang memiliki peternakan untuk dapat
mengolah limbah yang disebabkan oleh hewan hewan ternaknya secara bersama
sama.
2. Menyarankan pemerintah agar membuat peraturan yang mengatur tentang limbah
peternakan berikut sanksinya dan diterapkan secara tegas.
3. Setiap desa di kota tersebut seharusnya diberikan penyuluhan untuk mengatasi
limbah supaya ilmunya dapat disampaikan kepada semua yang memiliki
peternakan sapi.
4. Pemerintah seharusnya memberikan dana dalam pengelolaan llimbah tersebut.
Dana itu dapat digunakan untuk membeli mesin pengolahan biogas atau pupuk.
KLARIFIKASI
1. Klarifikasi gagasan

: perlunya informasi yanh jelas mengenai aturan

limbah industry dan penyebabnya.

2. Masalah

: industri peternakan menghasilkan emisi gas

rumah kaca yang paling tinggi (18%).


3. Khalayak
: mahasiswa
4. Klarifikasi apa yang cukup
:
a) Sumber
: bersumber pada buku berpikir kritis karangan Alec
Fisher, jurnal interner, dan juga kepada slide yang telah dijelaskan oleh prof.
Subowo.
b) Cara menjelaskan

:menjelaskan

melalui

metode

presentasi

dan

memberikan ilustrasi yang berhubungan dengan scenario tersebut.

MENGAMBIL

KESIMPULAN

BERDASARKAN

ARGUMENTASI

YANG

TELAH

DIAJUKAN
-

Alasan mengapa mengambil keputusan

Sebagai langkah terakhir dalam argumentasi

Langkah langkah dalam mengambil keputusan


1. Menentukan tujuan
Tujuan mengambil kesimpulan adalah untuk menutup industry peternakan
sapi atau tidak
2. Perjelas alasan mengapa keputusan tersebut diberlakukan
3. Mempertimbangkan kemungkinan alternative
4. Mencari informasi
Informasi yang dicari didapatkan dari sumber-sumber yang relevan dan
dapat dipercaya,yang berkaitan dengan makalah ini. Sumber didapat dari
buku berpikir kritis karangan Alec Fisher, slide yang diberikan leh prof.
subowo, dan jurnal dari internet : kontaktuhan.org
5. Mempertimbangkan kemungkinan konsekuensi dari setiap alternative
Apabila keputusan yang dipilih adalah tetap membuka industry peternakan
maka :
Dampak Positive : warga tetap memiliki mata pencaharian untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Dampak Negatif : emisi gas rumah kaca tetap terjadi bahkan dapat
menambah seiring berjalannya waktu
Apabila keputusan yang dipilih adalah menutup industry peternakan maka

Dampak Positive : emisi gas rumah kaca berkurang yang berarti


pencemaran lingkungan pun berkurang
Dampak Negatif : warga kehilangan mata pencaharian sehingga sulit
memenuhi kebutuhan hidup mereka.
6. Libatkan tanggungjawab komitmen moral dan etika
Moral : apabila indsutri peternakan terus dibuka maka akan menyebabkan
meningkatnya emisi gas rumah kaca yang merupakan pencemaran
lingkungan dan menyebabkan kerugian bagi orang banyak, misalnya timbul
berbagai macam penyakit, hujan asam, kenaikan suhu, dll.
Etika : apabila industry pertanian di tutup maka akan menyebabkan
masyarakat kehilangan mata pencahariannya yang membuat mereka
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Anda mungkin juga menyukai