neomisin,
kanamisin,
amikasin,
gentamisin,
Farmakodinamik
Aminoglikosid berdifusi lewat kanal air yang dibentuk oleh
porin proteins pada membran luar dari bakteri gram-negatif
masuk ke ruang periplasmik. Sedangkan transport melalui
membran dalam sitoplasma membutuhkan energi. Fase transport
yang dependen energi ini bersifat rate limiting, dapat diblok oleh
Ca++
dan
anaerobiosis.
Mg++,hiperosmolaritas,
Hal
ini
menerangkan
penurunan
pH,
penurunan
dan
aktivitas
yang
bersifat
hiperosmolar.
Setelah
masuk
sel,
cepat.
Pengaruh
Farmakokinetik
Absorbsi
Aminoglikosid sebagai polikation bersifat sangat polar,
sehingga sangat sukar diabsorbsi melalui saluran cerna. Kurang
dari 1 % dosis yang diberikan di absorbsi lewat saluran cerna.
Pemberian per oral hanya dimaksudkan untuk mendapatkan efek
lokal dalam saluran cerna saja, misalnya pada persiapan pra
bedah usus. Untuk mendapatkan kadar sistemik yang efektif
aminoglikosid perlu diberikan secara parenteral. Neomisin dan
paromomisin tidak dianjurkan untuk penggunaan sistemik karena
sifatnya terlalu toksik (Istiantoro & Gan, 2009).
Aminoglikosid dalam bentuk garam sulfat yang diberikan
Intramuskular baik sekali absorbsinya. Kadar puncak dalam darah
keseimbangan
dengan
kadar
plasma
setelah
oleh
mekanisme
individu
yang
menerima
Kegunaan Klinik
a. Streptomisin
Infeksi Mikobakteria : Streptomisin jarang digunakan
sebagai terapi permulaan tuberkulosa. Pada tuberkulosa
lanjut, penyebaran milier, meningitis atau infeksi berat
pada organ-organ, streptomisin dalam dosis 0,5 - 1 g
berminggu-minggu
atau
berbulan-bulan,
(Katzung,1997).
Infeksi Nontuberkulosa : Pada pes, tularemia, dan
bruselosis,
streptomisin
intramuskular
sedangkan
(15
gr/hari,
mg/kgBB/hari
tetrasiklin
dapat
(Katzung,1998).
Pengobatan Kombinasi
disuntikkan
untuk
anak-anak),
diberikan
Pada
per
infeksi
oral
tertentu,
fekalis
(enterokokus)
atau
Streptokokus
derivat
organisme
Gram
positif
dan
Gram
negatif
pada
infeksi
berat
(misalnya,
sepsis
dan
Serratia,
Proteus,
Acinetobacter,
dan
viridans
atau
Streptococcus
faecalis
(Katzung,1997).
Krim, obat salep, atau larutan yang mengandung 0,1 0,3 % gentamisin sulfat telah digunakan pada luka bakar
yang terinfeksi, luka, atau lesi kulit dan pencegahan infeksi
pada
kateter
intravena.
Gentamisin
topikal
sebagian
jauh
berbeda
sifatnya
dengan
Obat
ini
dikembangkan
untuk
mengatasi
positif
dan
negatif
serta
(Katzung,1997).
Karena toksisitasnya,
neomisin
secara
beberapa
pemberian
parenteral
telah
di
mikobakteria
kanamisin
dan
tinggalkan,karena
dalam
terapi
koma-hepatik;
dalam
hal
ini
oral
tidak
terbukti
dapat
mempercepat
infeksi
mukosa
oleh
kuman
yang
sensitif
(Katzung,1997).
g. Kanamisin
Kanamisin adalah antibiotik yang digunakan untuk
perawatan jangka pendek terhadap infeksi bakteri tertentu.
Kanamisin
bekerja
membunuh
bakteri
dengan
cara
proteus,
Escherichia
coli,
Mycobacterium
bersifat bakterisid
protein
mikroba.
Efeknya
dengan
pada
menghambat
Mycobacterium
secara
parenteral
telah
di
tinggalkan,karena
NAMA
DAGANG
Streptomicyn
(Streptomisin
Sulfat 1g/5g)
Diagon Stop
(Sreptomisin
Sulfat 65 mg,
ftalilsulfatiazol
, 250 mg, CaPantotenat 50
mg, kliokinol
100mg)
Kaolana
SEDIAAN
FUNGSI
DOSIS
Injeksi: Vial
(1g dan 5g)
Untuk mengobati
infeksi karena
Microbacterium
tuberculosis,
H.influenzae
Tuberkulosis sehari
1g dosis tunggal atau
dalam 2 dosis
terbagi, selama 6-12
atau lebih.
Meningitis atau
nefritik tuberkulosis
sehari 2 g dosis
tunggal datau dalam
dosis terbagi secara
terus menerus tanpa
interval
Sirup (60
mL)
Antiefektikum
saluran cerna
Botol (60
mL)
Pengobatan
penyakit infeksi
usus, termasuk diare
pada bayi maupun
diare karena infeksi
yag disebabkan oleh
mikroorganisme
yang peka atau zat
2
.
Neomisyn
Entromix
Botol (60
mL)
Viostreptin
Botol (60
mL)
Bevalex
(Betametason
17 Valerat
0,1%,
Neomisin
Sulfat 0,5%)
Krim tube 5
g
Neocenta
(Neomisin
Sulfat 0,5%,
Ekstrak
Plasenta 10%)
Krim tube
15 g
Neosinol
(Neomisin
Sulfat 5mg,
Fluosinolon
asetonida 0,25
mg per g)
Nabacetin
Serbuk
(Neomisin
sulfat 5 mg,
basitrasin 250
UI per g)
NB Topical
(Neomisisn
sulfat 5 mg, Zn
Basitrasin 500
UI per g)
beracun
Gastroenteritis
disebabkan kuman
yang pake obat ini
dan berbagai toksin
Semua bentuk diare
basiler despeptik
enteritis
Untuk mengobati
inflamasi dari
dermatosis responsif
terhadap
kortikosteroid bila
terkomplikasi
dengan infeksi
sekunder
disebabkan
organisme rentan
terhadap neomisin
Untuk mengobati
terapi luka bakar,
Ulkus kronik, ulkus
dekubital, eksim
pioderma, impetigo,
furunkulosis dan
penyakit kulit
lainnya
Dewasa 6 x sehari
10 mL, anak 6 x
sehari 5 mL, bayi 4
x sehari 5 mL
Dewasa 1-2 sendok
takar 3 x sehari;
anak-anak 1 sendok
takar 2-3 x sehari
Krim tube
10 g
Untuk mengobati
dermatitis yang
terinfeksi oleh
kuman yang peka
terhadap neomisin
Botol 5 g
serbuk
Untuk pencegahan
dan pengobatan
infeksi lokal pada
kulit dan mukosa
Salep 5g
Untuk mengobati
impetigo, terbakar,
pioderma, folikulitis
barbae, furunkolitis,
akne nekrotika, ulse
dekubitus, eksema
disertai infeksi
Oleskan langsung
pada daerah lesi
3
.
Kanamisyn
Kanabiotic
(Kanamisin
sulfat 1000
mg/vial)
Kanamycin
INJ MEIJI
(Kanamisin
500 mg, 1g,
2g)
Kanamycin
Meiji
(Kanamisin
Monosulfat
250 mg, 50
mg/ml)
Kanarco
(Kanamisin
sulfat 1g)
Kanoxin
(Kanamisin
sulfat 1g)
Injeksi Dus
10 Vial
Injeksi: Vial
10 x 10
kaplet, 60
mL sirup
Injeksi: Vial
Injeksi: Vial
Infeksi saluran
nafas, taringtis,
bronkitis
bronkopneumonia,
ISK, sistitis, GO,
uretritis, otitis
media, osteomielitis
dan karbunkel
ISK, saluran nafas,
TBC paru, infeksi
bakteri supuratif dan
pencegah infeksi
setelah operasi
Sehari 15 mg/KgBB
dalam 2-4 dosis
Dewasa: IM sehari
1-2 g dalam dosis;
anak, Im, 10-30
mg/kgBB/hari dalam
2 dosis ; gonore, IM
2 g, TBC paru, IM
10
seminggu 2x 2 g
dalam 2 dosis
4
.
Gentamisyn
Garamycin
(Gentamisin
Sulfat 1 mg/g
krim
Tube 5g dan
15g Krim,
Tube 5 g dan
15 g salep
Digenta
(Gentamisin 1
mg,
betametason
0,5 mg)
Tube 10 g
krim
Sagestam Tts
Telinga
(Gentamisin 3
mg/ml)
Botol 5 mL
Derticort
(Gentamisin
sulfat,
betametason
diproprionat
Tube 5 g
Krim dan 10
g
Sagestam Tts
Mata
(Gentamisin 3
mg/ml)
5
.
Framisetyn
Sofra Tulle
Botol 5 mL
tetes mata
Kasa Steril
(Pak 10
lembar)
11
Daryant Tulle
Blecidex
(Framisetin
sulfat 5 mg,
gramisidin
0,05 mg,
deksametason
0,5 mg/ml
Sofradex
(Framisetin
sulfat 5 mg,
gramisidin
0,05 mg,
deksametason
0,5 mg/ml
Topifram
(Gramisisdina
0,25 mg,
desoksimeton
2,5 mg,
framisetina 7,5
mg)
6
.
Kasa
Pembalut
(Dus 10
Pembalut)
Botol tetes 5
mL
Mata, pengobatan
jangka pendek yang
memerlukan steroid.
Telinga otitis
ekstrena akut dan
kronis
Botol Tetes
mata dan
telinga 8 mL
Pengobatan jangka
pendek, inflamasi
infeksi okular
disebabkan
organisme yang
sensitif
Krim
Eksem, Dermatitis,
epidermatitis, luka
bakar,
fotosensitisasi yang
terinfksi bakteri
Tobramisyn
Bralifex
(Tobramisin 3
mg/mL)
Botol 5 mL
tetes mata
Nebcin
(Tobramisin
sulfat 60
mg/1,5 mL
Amp 1,5
mL/60 mg;
vial 2
mL/80 mg
Terapi infeksi
bagian luar mata
dan adneksanya
disebabkan bakteri
yang peka
Septikimia, sepsis
neonatus, infeksi
pernapasan bawah
dan
gastrointestinum
salurran kemih,
kulitt, tulang,
jaringan lunak
terutama oleh
Pseudomonas
aeruginosa E.Coli,
Klebsiela,
Streptococcus
faecalis,
staphylococcus;
12
aereus
Tobryne
(Trobramisisn
sulfat
40mg/mL)
7
.
Injeksi: Dus
1 Vial
Bralifex plus
(Tobramisisn 3
mg,
deksametason
1 mg/mL)
Botol 5 mL
tetes mata
Tobradex
(Tobramisin
0,3%,
deksametason
0,1%)
Salep
Infeksi gigi T,
peritinitis, Infeksi
saluran nafas
bawah, kulit, tulang
dan jaringan lunak
Infeksi mata bakteri
superfisial atau
adanya resiko
infeksi bakteri yang
membuttuhkan
kortikosteroida,
uveitis anterior
kronik, luka pada
kornea karena zat
kimia, radiasi,
terbakar karena
panas atau karena
penetrasi zat asing
Infeksi mata
Amikasyn
Alostil
(Amikasin
Sulfat 500 mg)
Amikin
(Amikasin
Sulfat 250 mg,
500 mg dan
1g)
Injeksi: Vial
500 mg
Injeksi: Vial
Terapi pendek
infeksi parah
disebabkan kuman
gram negatif yang
peka termasuk
3-5mg/kgBB/hari
dalam 3 dosis
terbagi; anak-anak
1,5-1,9 mg/kgBB
tiap 12 jam
IM: 15mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis.
Neonatus dan
prematur: Dosis
Awal
10mg/kgBB/hari
dilanjtkan 15
mg/kgBB/hari dibagi
2 dosis. IV: 500 mg
alostin dilarutkan
dalam
NaCl/dekstrosa 5%
Dewasa/anak: IV
dalam 1-2 jam.
Dosis maksimal
sehari 1,5 g,
pengobatan jangan
lebih dari 10 hari
Sehari 15mg/kgBB
dibagi dalm 2 dosis.
Bayi baru lahir atau
byi prematur. Dosis
awal:
13
spesies
pseudomonas,
E.Coli, Proteus Sp,
Providencia,
Klebsiella,
Enterobacter
serratia, sp, dan
acinobacter sp
Mikasin
(Amikasin
sulfat 250 mg,
500 mg)
8
.
Netilmisyn
Netromycin
Injeksi: Vial
Bakteremia,
septikemia, infeksi
saluran nafas, tulang
dan sendi berat,
infeksi SSP, kulit,
intraabdominal, luka
bakar terinfeksi,
infeksi paska OP,
ISK dengan
komplikasi dan ISK
berulang
Injeksi: Vial
Infeksi bakteri
serius karena strain
yang resisten
gentamisin
Sirup dan
tablet
Diare yang
disebabkan amuba
baik akut maupun
kronik, terapi
penunjang pada
kasus koma
hepatikum
9 Paromomycin
.
Gabbroral
(Paromomisin
sulfat 250mg,
125mg/5mL
Gabbryl
Tablet dan
sirup
Terapi amebiasis
intestinal ringan
sampai sedang yang
disebabkan
entamoeba
histolytica. Terapi
penunjang untuk
koma hepatikum.
10mg/kgBB/hari
diikuti dengan sehari
15mg/kgBB dibagi
dalam 2 dosis
Dewasa, anak dan
bayi yang lebih
besar: 7,5 mg/kgBB
tiap 12 jam atau 5
mg/kgBB tiap 8 jam,
bayi baru lahir:
10mg/kgBB/hari
kemudian 7,5
mg/kgBB tiap 12
jam. Maksimal 15
mg/kgBB/ hari.
Lama terapi 7-10
hari; ISK: sehari 2x
250mg
BB> 50 kg, Sehari:
2x150mg atau sehari
1 x 300mg,
BB<50kg sehari:
2x100mg atau sehari
1x200 mg. Dosis
rata-rata 4-6
mg/kgBB/hari
Amubiasis:
dewasa/anak:2535mg/kgBB/hari,
tebagi dalam 3 dosis
selama 5-10 hari.
Manajemen pada
koma hepatikum:;
4g sehari dalam
dosis terbagi, 5-6
hari
Amubiasis intestinal,
dewasa dan anak 2535 mg/kgBB/hai
terbagi dalam 3
dosis, selama 7-10
hari. Tetapi dapat
diulangi dengan
interval 2 minggu.
14
Oma hepatikum
sehari 4g dalam
dosis terbagi.
Selama 5-6 hari
2. Macrolides
Makrolid adalah suatu kelompok antibiotk dengan struktrur
makrosiklik lactone yang berikatan dengan gula-gula deoxy. Obat-obat
yang termasuk golongan ini adalah Eritromisin, Claritromisin, Azitromisin
dan Telitromisin.
Eritromisin dihasilkan oelh suatu strain Streptomyces erythreus. Zat
ini berupa kristal berwarna kekuningan, larut dalam air sebanyak 2mg/mL.
Eritromisin larut lebih baik dalam etanol atau pelarut organic. Antibiotik ini
tidak stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada suhu kamar tetapi
cukup stabil pada suhu rendah. Larutan netral eritromisin yang disimpan
pada suhu kamar akan menurun potensinya dalam bebrapa hari, tetapi bila
disimpan pada suhu 5oC bisanya tahan sampai beberapa minggu.
Golongan makrolid menghambat sintesis protein kuman dengan jalan
berkaitan secara reversible dengan ribosom subunit 50S, dan umumnya
bersifat bakteriostatik dan terkadang bakterisid untuk kuman yang peka.
Secara in vitro efek terbesar eritromisn terhadap kokus gram positif
seperti S. pyogenes dan S. pneumonia. S. viridans mempunyai kepekaan
yang bervariasi terhadap eritromisin. S. aureus hanya sebagian yang peka
terhadap obat ini. Strain S. aureus yang resisten terhadap eritromisin sering
dijumpai di rumah sakit (strain nosocomial).
Bakteri batang gram positif yang peka terhadap eritromisin ialah C.
perfringens, C. diphteriae dan L. monocytogenes.
Golongan antibiotik ini sebagian besar didapatkan dari berbagai
spesies Streptomyces. Secara kimiawi, semua antibiotik di golongan ini
diklasifikasikan sebagai lakton makrosiklik, mempunyai 12-20 atom
karbon pada struktur cincin lakton. Berbagai kombinasi gula deoxy terikat
15
16
Mekanisme obat
Makrolid bekerja menghambat sintesis protein dengan mengikat
pada subunit ribosom 50S organisme prokariot. Letak ikatan pada ribosom
dekat dengan kloramfenikol dan dapat terjadi efek antagonis ketika di
berikan
bersamaan
dengan
kloramfenikol.
Makrolid
menghambat
17
anjing.
Garam
erythromycin
(erythromycin-stearate
dan
bebas.
Erythromycin
ester
(erythromycin-ethylsuccinate
dan
18
erythromycin
melalui
enzim
mikrosom
hati,
ini.
Enzim
metabolis
ini
dapat
diinduksi
dengan
19
kali ditemukan, dengan gejala bermula antara 10-20 hari setelah terapi
dimulai dan berhenti beberapa hari setelah terapi dihentikan. Kolestatis
yang berhubungan dengan penggunaan erythromycin pada manusia dinilai
sebagai reaksi hipersensitifitas. Pada hewan, beberapa dari efek samping
tersebut diobservasi, belum ada laporan mengenai hepatitis. Tetapi,
regurgitasi dan muntah sudah banyak dilaporkan pada hewan kecil,
terutama anjing setelah administrasi oral erythromycin. Pada kuda,
erythromycin menginduksi diare, yang kemudian berhenti setelah
pengobatan di hentikan dan umumnya tidak fatal. Hipertermia (febrile
syndrome) juga telah terobservasi pada foals yang diberi erythromycin,
diikuti dengan diare dan gangguan pernafasan (Papich dan Riviere, 2009).
Interaksi obat
Erythromycin
dikenal
sebagai
inhibitor
enzim
mikrosom.
20
erythromycin,
bahkan
ketika
organisme
kausatif
belum
konsentrasi
yang
baik
di
sekresi
saluran
pernafasan.
21
yang
disebabkan
oleh
Actinobacillus
pleuropneumonia
dan
22
Azithromycin
Azithromycin adalah obat pertama dari kelas azalid yang diakui
untuk digunakan pada manusia, dan sering digunakan pada hewan kecil,
hewan eksotis, dan kuda. Azalid adalah derivat dari erythromycin dan
mempunyai mekanisme yang mirip. Azithromycin mempunyai absorbsi
oral yang lebih baik, lebih ditoleransi, paruh waktu yang lebih lama
(terutama di jaringan), dan mempunyai spektrum aktifitas yang lebih luas
daripada erythromycin (Papich dan Riviere, 2009).
Azithromycin
aktif
terhadap
bakteri
aerob
gram
positif
23
24
Golong
an
antibio
tik
Golong
an
Makroli
da
Nama
antibioti
k
Indikasi
Erytromyc
in
Infeksi
bakteri
S.pneumoni
ae, S.
aureus, M.
pneumonia
e,
Legionella
pneumophil
a,
N.gonorrho
eae, infeksi
mata,
infeksi kulit
(jerawat),
syphilis
Dosis
Obat mata :
2-6 x sehari
untuk infeksi
berat
Topikal : 2x
sehari
IV. dewasa :
15-20
mg/kg/hari
dalam dosis
terbagi tiap
6 jam atau
500 mg
hingga 1 g
tiap 6 jam
IV anak :
15-50
mg/kg/hari
dalam dosis
terbagi tiap
6 jam
Oral :
250-500 mg
tiap 6-12
sediaan
Kapsul
250mg
Sediaan
topikal 2%
(30 g, 60 g)
Oral suspensi
200 mg/5 mL
(100 mL, 200
mL)
Salep mata
0.5% (1 g,
3.5 g)
Serbuk untuk
injeksi 500
mg, 1 g
Tablet 250
mg, 500 mg
ADR
Keamanan
Stabilitas
Kejang,
anoreksia,
mual,
muntah,
lemas,
tromboplebitis
, reaksi alergi,
reaksi
hipersensitif,
urtikaria,
anafilaksis,
erytema
Faktor resiko
pada ibu
hamil : B
Larutan akan
stabil selama 2
minggu dalam
lemari pendingin
dan stabil selama
8 jam pada suhu
kamar.
Injeksi stabil
dalam suhu
kamar (25C) dan
lemari pendingin
(4C) selama 24
jam.
25
jam atau
400-800 mg
tiap 6-12
jam
Claritrom
ycin
Infeksi
bakteri,
otitis media
akut,
faringitis,
tonsilitis,
sinusitis,
infeksi kulit
Dosis lazim :
Oral: 250500 mg tiap
12 jam atau
1000 mg
sekali sehari
sampai 7-14
hari
Penderita gg
ginjal :
Clcr <30
mL/minute :
setengah
dari dosis
normal
Suspensi
oral :
125 mg/5 mL
(50 mL, 100
mL); 250
mg/5 mL (50
mL, 100 mL)
Tablet : 250
mg, 500 mg
Sakit kepala,
ruam kulit,
mual,
muntah,
dyspepsia
Faktor resiko
pada ibu
hamil : C