http://pengusahamuslim.com/921-10-akhlak-yang-harus-dimiliki-pengusahamuslim.html
Keenam: Tidak memakan harta orang lain dengan cara yang tidak benar
Allah Taala berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu (QS An Nisa: 29).
Dalam ayat ini Allah melarang hamba-hambaNya yaitu orang-orang yang
beriman untuk memakan harta orang lain dengan cara yang tidak benar yaitu
berbagai cara mendapatkan harta yang terlarang semisal riba, judi, suap dan
berbagai perbuatan yang menimbulkan permusuhan dan memakan harta orang lain
dengan cara yang tidak benar.
Ketujuh: Komitmen dengan berbagai peraturan yang ada
Meski ada beberapa peraturan yang tidak sejalan dengan syariat Islam,
businessman muslim akan semaksimal mungkin menghindari berbagai tindakan
yang akan menyebabkannya mendapatkan hukuman, bukan karena meyakini
bahwa makhluk memiliki kewenangan untuk menetapkan aturan. Akan tetapi
bertitik tolak dari kewajiban yang Allah tetapkan yaitu mencegah mafsadah
(kerusakan) dan tidak mencampakkan diri ke dalam kebinasaan.
Kedelapan: Tidak merugikan pihak lain
Bisnisman muslim adalah seorang yang ksatria dalam persaingan bisnis. Dia
memiliki prinsip tidak merugikan pihak lain. Dia tidak akan mempermainkan harta
untuk merugikan pihak-pihak lain. Dia tidak akan mematok harga yang tinggi
karena memanfaatkan kebutuhan orang lain terhadap barang yang dia jual atau
karena mengingat dia adalah produsen satu-satunya.
Dari Mamar bin Abdullah, Rasulullah bersabda,
Tidak ada orang yang menimbun barang dagangan melainkan seorang pendosa
(HR Muslim no 4207).
Kesembilan: Loyal dengan orang-orang yang beriman
Oleh karena itu, businessman muslim tidak akan mengadakan hubungan dagang
dengan pihak-pihak yang secara terang-terangan menyatakan permusuhan dengan
Islam dan kaum muslimin.
Kesepuluh: Mempelajari hukum-hukum syari seputar muamalah.
Di antara keyakinan setiap muslim adalah hukum-hukum syari itu mencakup
semua aspek kehidupan. Oleh karena itu, khalifah Umar mengusir pedagang yang
tidak menguasai hukum jual beli dari pasar kaum muslimin.