Anda di halaman 1dari 58

LAMPIRAN LAMPIRAN

78

LAMPIRAN 1 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

79

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama

: Rohmattullah

NIM

: 110523437517

Jurusan/Prodi : Teknik Sipil/S1 Teknik Sipil

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 04 April 2015


Yang membuat pernyataan

Rohmattullah

79

LAMPIRAN 2 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

82

LAMPIRAN 3 LEMBAR PENUGASAN DOSEN PEMBIMBING

85

LAMPIRAN 4 SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

93

LAMPIRAN 5 BIMBINGAN SKRIPSI

98

LAMPIRAN 6 SURAT IJIN MENGGUNAKAN LABORATORIUM

100

LAMPIRAN 7 PERHITUNGAN

101

Lampiran Perhitungan Campuran Adukan Portland Tipe 1

1.

Perhitungan adukan beton metode DOE ditunjukkan seperti pada tabel


berikut.
Tabel 3.5 Rancangan Adukan Beton Porland Tipe 1
No

Formulir Perancangan Adukan Beton Metode DOE

fc beton umur 28 hari

35 MPa

Deviasi standar (Sd) memuaskan

Nilai tambah margin (M)

8,5 MPa

Kuat tekan rata-rata rencana (fcr)

fc + M

35 + 8,5

43,5 MPa

Keterangan

SNI 03- 2847 2002 Pasal


7.3.2.2
Triono (2001), hal 35

Jenis semen tipe I, II, III, IV, V

Tipe I

Triono (2001), hal 37

Jenis agregat kasar

Batu pecah

Triono (2001), hal 37

Jenis agregat halus

Pasir

Faktor air semen

0,45

Gambar 4.1 Triono (2001), hal 37

Faktor air semen maksimum

0,60

Tabel 4.2 Triono (2001), hal 39

> dipakai faktor air semen terendah

0,45

Ukuran maksimum kerikil

20 mm

Triono (2001), hal 41

10

Nilai slump

100 mm

Tabel 4.5 Triono (2001), hal 41

11

Jumlah kebutuhan air

0,67 Ah + 0,33 Ak

Tabel 4.6 Triono (2001), hal 41

0,67 . 225 + 0,33 . 225

225 liter

Air / FAS min

225 / 0,45

500 kg

12

13

Kebutuhan semen Portland

Kebutuhan semen Portland minimum

Triono (2001), hal 44

---

> dipakai kebutuhan semen Portland

500 kg

14

Penyesuain jumlah air atau FAS

225 liter

---

15

Golongan pasir

Daerah II

Triono (2001), hal 44

16

Presentase pasir (PP)

(43,5 + 34) / 2

Gambar 4.4 Triono (2001), hal 46

38,75 %

100 38,75

61,25 %

17

18

Presentase batu pecah (PBP)

Berat jenis campuran

---

Triono (2001), hal 47

102

(38% x 2,42) + (67% x

2,64)

0,92 + 1,77

2,69

19

Berat beton (BB)

2385 kg/m3

Gambar 4.6 Triono (2001), hal 48

20

Kebutuhan agregat pasir dan kerikil

BB Air - Semen

Triono (2001), hal 48

2385 225 500

1660 kg

KAPK x PP

1660 x 38,75%

643,25 kg

KAPK KP

1660 643,25

1016,75 kg

(KAPK)

21

Kebutuhan pasir (KP)

22

Kebutuhan kerikil (KK)

Triono (2001), hal 48

Triono (2001), hal 49

Kesimpulan :
Volume

Berat Total

Air

Semen

Agregat Halus

Agregat Kasar

(kg)

(liter)

(kg)

(kg)

(kg)

1m

2385

225

500

643,25

1016,75

1 adukan

190,8

18

40

51,46

81,34

Perbandingan campuran beton dalam kondisi SSD :


PC : Pasir : Kerikil

= 500 : 643,25 : 1016,75


= 1 : 1,2865 : 2,0335

2. Koreksi Campuran Agregat dalam Kondisi Alami


Tabel 3.6 Agregat Kondisi Alami
No

Jenis Pengujian

Pasir

Batu Pecah

Berat Jenis (SSD)

2,42 kg/m

2,64 kg/m3

Kelembaban

2,96 %

4,44 %

Resapan

7,91 %

Berat Volume

2,88 %
3

1,28 t/m

1,41 t/m3

103

Tabel 3.7 Koreksi Proporsi Campuran


No
1

Nama
Air

Perhitungan
=

B ((Cm Ca)x C/100) ((Dm Da)x D/100)

225 ((2,96 % - 7,91 %) x 643,25 / 100) ((4,44 % - 2,88%) x 1016,75/


100)

Pasir

Kerikil

Semen

225 ((-5,22 %) x 6,4325) (1,56% x 10.1675)

225,1771635 m3

C +((Cm Ca)x C/100)

643,25 + ((2,96 % - 7,91 %) x 643,25 / 100)

643,25 + ((-5,22 %) x 6,4325)

642,9142235 kg

D +((Dm Da)x D/100)

1016,75 + ((4,44 % - 2,88%) x 10.1675 /100)

1016,75 + (1,56% x 10.1675)

1016,9086613 kg

500 kg

Keterangan :
B

: Jumlah air (kg/m3)

: Jumlah agregat halus (kg/m3)

: Jumlah krikil (kg/m3)

Ca

: Absorbsi air pada agregat halus (%)

Da

: Absorbsi agregat kasar (%)

Cm

: Kandungan air dalam agregat halus (%)

Dm

: Kandungan air dalam agregat kasar (%)

Jadi, perbandingan campuran beton dalam kondisi alami :


PC : Pasir : Kerikil

= 500 : 642,9142235 : 1016,9086613


= 1 : 1,285828447 : 2,033817323

104

3. Perhitungan Kebutuhan Bahan Benda Uji


Perhitungan kebutuhan bahan beton biasa dalam kondisi alami dan beton
geopolimer ditunjukkan seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.8 Perhitungan Kebutuhan Bahan Beton Biasa Kondisi Alami
No
1

Perhitungan Benda Kondisi Alami


Benda Uji Silinder
Volume Silinder

3,14

3,14 5,7

Semen

Pasir

Kerikil

Air

12
12

306,06 x 12

3673 cm3 ~ 0,003673 m3

Semen x V Silinder Beton

500 x 0,003673

1,8365 kg

Agregat Halus x V Silinder Beton

642,9142235 x 0,003673

2,361423943 kg

Agregat Kasar x V Silinder Beton

1016,9086613 x 0,003673

3,735105513 kg

FAS x Semen Silinder Beton

0,45 x 1,8365

0,826425 kg

bxhxL

5 x 10 x 40

2000 cm3 ~ 0,002 m3

Semen x V B1,11

500 x 0,002

1 kg

Agregat Halus x V B1,11

642,9142235 x 0,002

1,285828447 kg

Agregat Kasar x V B1,11

1016,9086613 x 0,002

1,033817323 kg

Balok dengan a/d = 1,11


Volume

Semen

Pasir

Kerikil

12

105

Air

FAS x Semen B1,11

0,45 x 1

0,45 kg

bxhxL

5 x 10 x 70

2240 cm3 ~ 0,0035 m3

Semen x V B2,20

500 x 0,0035

1,75 kg

Agregat Halus x V B2,20

642,9142235 x 0,0035

2,250199782 kg

Agregat Kasar x V B2,20

1016,9086613 x 0,0035

3,559180315 kg

FAS x Semen B2,20

0,45 x 1,75

0,788 kg

Balok dengan a/d = 2,24


Volume

Semen

Pasir

Kerikil

Air

Tabel 3.9 Perhitungan Benda Uji Beton Geopolimer


No
1

Perhitungan Benda Uji Beton Geopolimer


Benda Uji Silinder
Volume Silinder

=
=

Berat Beton

Berat Agregat

Berat Kerikil

Berat Pasir

3,14

3,14 5,7

12
12

306,06 x 12

3673 cm3 ~ 0,003673 m3

V x BJ Beton

0,003673 x 2400 kg/m3

8,8152 kg

75 % x Berat Beton

0,75 x 8,8152

6,6114 kg

Berat Agregat / 3

6,6114 / 3

2,2038 kg

Berat Agregat / (3x2)

12

106

6,6114 / (3x2)

1,1019 kg

25 % x Berat Beton

0,25 x 8,8152

2,2038 kg

26 % x (B. Binder + Aktivator)

0,26 x 2,2038

0,572988 kg

Na2SiO3 / NaOH

Aktivator / 3

0,572988 / 3

0,190996 kg

Xx2

0,190996 x 2

0,381992 kg

74 % x (B. Binder + Aktivator)

0,74 x 2,2038

1,630812 kg

2% x Jumlah fly ash

0,02 x 1,630812

0,03261624 kg

5 x 10 x 40

2000 cm3 ~ 0,002 m3

V x BJ Beton

0,002 x 2400 kg/m3

4,8 kg

75 % x Berat Beton

0,75 x 4,8

3,6 kg

Berat Agregat / 3

3,6 / 3

1,2 kg

Berat Agregat / (3x2)

3,6 / (3x2)

0,6 kg

25 % x Berat Beton

0,25 x 4,8

Binder + Aktivator

Aktivator

Na2SiO3

Fly ash

Super plasticziser

Balok dengan a/d = 1,11


Volume Balok

Berat Beton

Berat Agregat

Berat Kerikil

Berat Pasir

Binder + Aktivator

107

1,2 kg

26 % x (B. Binder + Aktivator)

0,26 x 1,2

0,312 kg

Na2SiO3 / NaOH

Aktivator / 3

0,312 / 3

0,104 kg

Xx2

0, 104 x 2

0,208 kg

74 % x (B. Binder + Aktivator)

0,74 x 1,2

0,888 kg

2% x Jumlah fly ash

0,02 x 0,888

0,01776 kg

5 x 10 x 70

3500 cm3 ~ 0,0035 m3

V x BJ Beton

0,0035 x 2400 kg/m3

8,4 kg

75 % x Berat Beton

0,75 x 8,4

6,3 kg

Berat Agregat / 3

6,3 / 3

2,1 kg

Berat Agregat / (3x2)

6,3 / (3x2)

1,05 kg

25 % x Berat Beton

0,25 x 8,4

2,1 kg

26 % x (B. Binder + Aktivator)

0,26 x 2,1

0,546 kg

Aktivator

Na2SiO3

Fly ash

Super plasticziser

Balok dengan a/d = 2,24


Volume Balok

Berat Beton

Berat Agregat

Berat Kerikil

Berat Pasir

Binder + Aktivator

Aktivator

108

Na2SiO3 / NaOH

Aktivator / 3

0,546 / 3

0,182 kg

Xx2

0,182 x 2

0,364 kg

74 % x (B. Binder + Aktivator)

0,74 x 2,1

1,554 kg

2% x Jumlah fly ash

0,02 x 1,554

0,03108 kg

Na2SiO3

Fly ash

Super plasticziser

4. Perhitungan Kapasitas Benda Uji


Perhitungan struktur balok beton geopolimer dan beton biasa dengan a/d
1,11 dan a/d 2,24 ditunjukkan seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.10 Rancangan Perhitungan Struktur
No

Kapasitas Benda Uji

Balok dengan a/d = 1,11

Balok dengan a/d = 1,11 Skalatis


a

a
P

L
250 mm

500 mm

500 mm

500 mm 250 mm

50 mm

100 mm

40mm

100 mm

8mm
6 - 40mm

449 mm

2,5 - 25mm
89.8mm

500 mm

100 mm

2 D 22

2 D 4.4

250 mm

Skala

100 mm

50 mm

1:1

Skala

1:5

dc

40 mm

dc

8 mm

tul

22 mm

tul

4.4 mm

50 mm

109

fc

35 MPa

fc

24.41 MPa

fy

240 MPa

fy

210.56 MPa

500 (

100 (

500 11 40

100 2.2 8

449 mm

89.8 mm

2x(

2x(

As

2 x 379,94

759,88 mm2

30,39 mm2

=
=

3.14 22 )

0,0067

min

0,85

=
=

0,0058

rencana

maks

As

2x(

min

4.4) 8

2x(

rencana

22) 40

0,0752

0,75 x b

=
=

3.14 4.4 )

2 x 15,1976

0,0067
,

0,0066

0,85

0,0620

0,75 x b

0,75 x 0, 0752

0,75 x 0,0620

0,0564

0,0465

maks

min < < maks

min < < maks

0,0058 < 0,0067 < 0,0564 OK (under

0,0066 < 0,0067 < 0,0465 OK (under

reinforced)

reinforced)

=
=
=

=
=
=

24,52 mm

499

=
z

=
=

436,74 mm

,
,

6,17 mm

89,8

86,72 mm

Berdasarkan pada tulangan baja :

Berdasarkan pada tulangan baja :

MnT

MnT

As x fy x z

As x fy x z

110

759,88 x 240 x 436,74

30,39 x 210,56 x 86,72

79648752,53 Nmm ~
=

7964875,25 kg mm

MnC

Cxz

0,85 x fc x a x b

MnC

554979,93 Nmm ~
=

55497,99 kg mm

MnC

Cxz

0,85 x fc x a x b

0,85 x 35 x 24,52 x 250

0,85 x 24.41 x 6,71 x 50

182371,2

6400,01

Cxz

Cxz

182371,2 x 436,74

6400,01 x 86,72

MnC

79648752,53 Nmm ~
=

554979,93 Nmm ~

7964875,25 kg mm

55497,99 kg mm

Kontrol MnT = MnC OK

Kontrol MnT = MnC OK

Mencari besarnya beban hidup (P) :

Mencari besarnya beban hidup (P) :

BS balok

BS balok

b x h x pbentang x bj b.

b x h x pbentang x bj b.

geopolimer

geopolimer

0,25 x 0,5 x 2 x 2400

0,05 x 0,1 x 0,4 x 2400

600 kg

4,8 kg

=
=
=

400 kg/m ~ 0,4 kg/mm

16 kg/m ~ 0,016 kg/mm

RA

RA

L
300 mm

1500 mm

300 + P (kg)

RA

(1500)(0,4) +

(RA . x) (P . x)
( .

( .

(RA x 750) (P . 250)

RA

2,4 + P (kg)

(300)(0,016) +

(RA . x) (P . x)
( .

( .

(RA x 150) (P . 50)

111

7964875,25

((300 +P) x 750) - 250P


- 0,4 750

225000 + 750P - 250P

((2,4+P) x 150) - 50P . 0,016 . 150

55497,99

360 + 150P -50P 180

55497,99

360+ 100P 180

RA = Vu

112500
7964875,25

RA = Vu

225000 + 500P - 112500


(7964875,25 225000 + 112500)
500

15704,75 kg ~ 15,7 ton


+

1500 (0,4) +

300 + 15704,75

16004,75 kg ~ 16 ton

553,17 kg ~ 0,553 ton


+

300 (0,016) +

15704,75

553,17

2,4 + 553,17
555,57 kg ~ 0,555 ton

Vc
=
=
=

Vc

35 250 449

24,41 50 89,8

1106679,99 N ~ 11,06 ton

3697,25 N ~ 0,369 ton

Vu > Vc

Vu > Vc

16 > 0,65 x 11,06

0,555 > 0,65 x 0,369

16 > 7,19 (Perlu Penulangan Geser)

0,555 > 0,2403 (Perlu Penulangan Geser)

Dicoba tulangan sengkang 6 dengan 2 kaki

Dicoba tulangan sengkang 2,5 dengan 2 kaki

Vs

=
=
=

Vs <

Vs

7,19

13,44 ton ~ 135546,93 N

, maka s

=
=
=
S

=
=
=

2 (

Av

3,14 6

56,52 mm

S
,

26,33 mm <

0,2403

0,4850 ton ~ 4850,13 N

, maka s

=
=

9,81 mm2

3,14 2.5

2 4,90

=
=

2 (
2

4850,13 N < 7394,5 N

2 28,56

4850,13 N < 24.41 50 89,8

=
Vs <

135546,93 N < 1106679,99 N


=

135546,93 N < 35 250 449


Av

27,87 mm <

112

224,5 mm

44,9 mm

Maka dipakai tulangan sengkang dengan

Maka dipakai tulangan sengkang dengan

6 40 mm

2,5 25 mm.

Balok dengan a/d = 2,24

Balok dengan a/d = 2,24 Skalatis

L
250 mm 1000 mm

1000 mm

1000 mm 250 mm

50 mm

200 mm

200 mm

200 mm

8mm

40mm

2,5 - 35mm

6 200 mm
70mm

449 mm

100 mm

500 mm

2 D 4.4

2 D 22
50 mm

250 mm

Skala

1:1

Skala

1:5

dc

40 mm

dc

8 mm

tul

19 mm

tul

4 mm

fc

30 MPa

fc

24.41 MPa

fy

240 MPa

fy

210.56 MPa

500 (

100 (

500 11 40

100 2.2 8

449 mm

89,8 mm

2x(

2x(

2x

2x

2 x 379,94

2 x 15,19

759,88 mm2

30,39 mm2

As

rencana

=
=
=

min

50 mm

=
=

22) 40

As

3.14 22

rencana
,

0,0067
,
,

=
min

=
=

4.4) 8

)
3.14 4,4

0,0067
,
,

113

0,0058

0,85

maks

0,0752

0,75 x b

=
=

0,0066

0,85

0,0620

0,75 x b

0,75 x 0,0752

0,75 x 0,0620

0,0564

0,0465

maks

min < < maks

min < < maks

0,0058 < 0,0067 < 0,0564 OK (under

0,0058 < 0,0067 < 0,0465 OK (under

reinforced)

reinforced)

=
=
=

=
=
=

24,52 mm

499

=
z

=
=

436,74 mm

,
,

6,17 mm

89,8

86,72 mm

Berdasarkan pada tulangan baja :

Berdasarkan pada tulangan baja :

MnT

MnT

As x fy x z

759,88 x 240 x 436,74

As x fy x z

30,39 x 210,56 x 86,72

79648752,53 Nmm ~
=

7964875,25 kg mm

MnC

Cxz

0,85 x fc x a x b

MnC

554979,93 Nmm ~
=

55497,99 kg mm

MnC

Cxz

0,85 x fc x a x b

0,85 x 35 x 24,52 x 250

0,85 x 24,41 x 6,17 x 50

182371,2

6400,01

Cxz

Cxz

182371,2 x 436,74

6400,01 x 86,72

MnC

79648752,53 Nmm ~
=

554979,93 Nmm ~

7964875,25 kg mm

55497,99 kg mm

Kontrol MnT = MnC OK

Kontrol MnT = MnC OK

Mencari besarnya beban hidup (P) :

Mencari besarnya beban hidup (P) :

BS balok

BS balok

b x h x pbentang x bj b.

geopolimer
=

0,25 x 0,5 x 3,5 x 2400

b x h x pbentang x bj b.
geopolimer

0,05 x 0,1 x 0,7 x 2400

114

=
q

1050 kg

=
=

8,4 kg

350 kg/m ~ 0,35 kg/mm

X
P

RA

7964875,25

14 kg/m ~ 0,014 kg/mm

L
600 mm

525 + P (kg)

RA

(3000)(0,35) +

(RA . x) (P . x)

( .

( .

- 0,35 .1500

RA

4,2 + P (kg)

(RA x 1500) (P . 500)

787500 + 1500P - 500P

55497,99

(RA . x) (P . x)

- ( .

((525 +P) x 1500) - 500P

(600)(0,014) +

( .

393750
7964875,25

3000 mm

X
P

RA

(RA x 300) (P . 100)


)

((4,2 +P) x 300) - 100P . 0,014 . 300

1260 + 300P - 100P


630

787500 + 1000P -

55497,99

RA = Vu

1260 + 200P 630

393750
P

RA = Vu

(7964875,25 787500 + 393750)


1000

7571,12 kg ~ 7,571 ton


+

3000 (0,35) +

=
=
Vc

=
=
=

525+ 7571,12

8089,12 kg ~ 8,08 ton

35 250 449

110679,99 N ~ 11,06 ton

274,33 kg ~ 0,274 ton


+

600 (0,014) +

7571,12

Vc

=
=
=

274,33

4,2 + 274,33
278,53 kg ~ 0,278 ton

24,41 50 89,8

3697,25 N ~ 0,369 ton

115

Vu > Vc

Vu > Vc

8,08 > 0,65 x 11,06

0,321 > 0,65 x 0,369

8,08 > 7,19 (Perlu Penulangan Geser)

0,321 > 0,240 (Perlu Penulangan Geser)

Dicoba tulangan sengkang 6 dengan 2 kaki

Dicoba tulangan sengkang 2,5 dengan 2 kaki

Vs

=
=
=

Vs <

Vs

7,19

1,38 ton ~ 13875,78 N

, maka s

=
=
=
S

=
=
=

2 (

Av

3,14 6
2

56,52 mm

S
,

0,240

0,0588 ton ~ 587,97 N

, maka s

257,21 mm < =

9,81 mm2

3,14 2.5

2 4,90

224,5 mm

=
=

2 (
2

2 28,56

587,97 N < 7394,5 N

587,97 N < 24,41 50 89,8

13875,78 N < 221359,98 N

=
Vs <

13875,78 N < 35 250 449


Av

820,87 mm < =
44,9 mm

Maka dipakai tulangan sengkang dengan

Maka dipakai tulangan sengkang dengan

6 200 mm.

2,5 35 mm.

116

Perhitungan lendutan balok beton geopolimer dan beton biasa dengan a/d
1,11 dan a/d 2,24 ditunjukkan seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.11 Perhitungan Lendutan Balok
No
1

Jenis Balok
Balok dengan a/d = 1,11
x
P = 0,555 ton

P = 0,555 ton

RB = P

RA = P

Mx

100 mm

100 mm

RA . x P . x + P . a

P.xP.x+P.a

P.a

EI

P.a

EI

P . a . x + C1

EI y

P . a . x2 + C1 . x + C2

Kondisi Batas x = ----->


EI 0

C1

100 mm

=0

P . a ( ) + C1
- P.a.

Kondisi Batas x = 0 -----> y = 0


0

C2

=
=

EI y

P . a . x2 - P . a .

. x + C2

0,555 . 100 . ( . (0 )) - 0,555 . 100 . ( . 300) . 0


0

P . a . x2 + (- P . a .

P . a . x2 P. a . . . x

Ebeton

20000 N/mm2

IBPM

. .

=
=

. 50 . 100

4166666,7 mm4

ymax berada pada saat x = .

).x

117

EI ymax

P . a . x2 P. a . . . x

P . a . ( . )2 P. a . .

ymax

- 1/8 . P . a . l2

- 0,0075 mm

. .
,
.

Balok dengan a/d = 2,20


x
P

RB = P

RA = P

Mx

200 mm

200 mm

200 mm

RA . x P . x + P . a

P.xP.x+P.a

P.a

EI

P.a

EI

P . a . x + C1

EI y

P . a . x2 + C1 . x + C2

Kondisi Batas x = ----->


EI 0

C1

=0

P . a ( ) + C1
- P.a.

Kondisi Batas x = 0 -----> y = 0


0

C2

=
=

EI y

P . a . x2 - P . a .

. x + C2

0,76 . 200 . ( . (0 )) - 0,276 . 200 . ( . 600) . 0


0

P . a . x2 + (- P . a .

P . a . x2 P. a . . . x

Ebeton

2000 N/mm2

IBPM

. .

=
=

. 50 . 100

4166666,7 mm4

).x

118

ymax berada pada saat x = .


EI ymax

P . a . x2 P. a . . . x

P . a . ( . )2 P. a . .

ymax

- 1/8 . P . a . l2

- 0,0037 mm

. .
,

Perhitungan kebutuhan bahan balok beton geopolimer dan beton biasa


dengan a/d 1,11 dan a/d 2,24 ditunjukkan seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.12 Perhitungan Kebutuhan Bahan Benda Uji Struktural
No
1

Balok dengan a/d = 1,11

Balok dengan a/d = 2,20

Perhitungan tulangan utama, tulangan

Perhitungan tulangan utama, tulangan

sengkang dan kawat beton (bendrat)

sengkang dan kawat beton (bendrat)

a
2 - 50mm

2 - 25mm

2 - 25mm

2 - 100mm

2 - 35mm

L
50 mm

100 mm

100 mm

2 - 35mm

L
100 mm

50 mm

50 mm

200 mm

200 mm

200 mm

50 mm

8mm
8mm
2.5 - 25mm
2.5 - 35mm

89.8mm

100 mm

89.8mm

100 mm

2 D 4.4

2 D 4.4
50 mm
50 mm

Pembekokan tulangan 90o adalah 12D

Pembekokan tulangan 180o adalah 4D

(SNI 03-2487-2002, Pasal 9.1.2)

(SNI 03-2487-2002, Pasal 9.1.1)

Penulangan sengkang untuk batang D16 dan

Penulangan sengkang untuk batang D16 dan yang

yang lebih kecil, bengkokan 90o ditambah

lebih kecil, bengkokan 90o ditambah

perpanjangan sebesar 6D (SNI 03-2487-2002,

perpanjangan sebesar 6D (SNI 03-2487-2002,

119

Pasal 9.1.3.a)
4,4 Tulangan
Utama

Pasal 9.1.3.a)
= (ntulangan x Pbentang) +
(4 x 12D)

4,4 Tulangan
Utama

= (2 x 400) + (4 x

2,5 Sengkang

= (2 x 700) + (4 x
(12(4,4))

= 800 + 211,2

= 1400 + 211,2

= 1011,2 mm ~ 1,1 m

= 1611,2 mm ~ 1,62 m

= ntulangan x (Psengkang + 6D)

2 Sengkang
Tumpuan

= 12 x [(34 x 2) + (84 x

2) + (6 x 2,5)]

= 12 x (68+168+15)

= 14 x (68+168+15)

= 12 x 251

= 14 x 251

= 3012 mm ~ 3,1 m

= 3514 mm ~ 3,6 m

= ntulangan x (Psengkang + 6D)

2,5 Sengkang
Lapangan

6D)

+ (6 x 2,5)]

= 1 x (68+168+15)

= 1 x (68+168+15)

= 1 x 251

= 1 x 251

= 251 mm ~ 0,26 m
2

= 0,006165 x d x L

= 251 mm ~ 0,26 m
Berat besi 4

= 0,006165 x d2 x L

= 0,006165 x 4,42 x 1,1

= 0,006165 x 4,42 x 1,62

= 0,006165 x 21,29

= 0,006165 x 7,2

= 0,131 kg

= 0,044 kg
2

= 0,006165 x d x L

Berat besi 2

= 0,006165 x 2,52 x (3,1

= 0,006165 x d2 x L
= 0,006165 x 2,22 x (3,6

+ 0,26)

Beton (Bendrat)

= ntulangan x (Psengkang +

= 1 x [(34 x 2) + (84 x 2)

+ (6 x 2,5)]

Kebutuhan Kawat

6D)
= 14 x [(34 x 2) + (84 x

= 1 x [(34 x 2) + (84 x 2)

Berat besi 2,5

= ntulangan x (Psengkang +

2) + (6 x 2,5)]

Lapangan

Berat besi 4,4

(4 x 12D)

(12(4,4))

Tumpuan

2,5 Sengkang

= (ntulangan x Pbentang) +

+ 0,26)

= 0,006165 x 21

= 0,006165 x 18,68

= 0,129 kg

= 0,115 kg

= (Beratbesi 4,4 + Beratbesi


2,5)

x 10%

Kebutuhan Kawat
Beton (Bendrat)

= (Beratbesi 4 + Beratbesi
2)

x 10%

= (1,444 + 0,129) x 10%

= (0,158 + 0,072) x 10%

= 0,157 x 10%

= 0,23 x 10%

= 0,0157 kg

= 0,023 kg

120

Perhitungan Bekisting (Triplek 9mm 122cm x

Perhitungan Bekisting (Triplek 9mm 122cm x

244cm)

244cm)
400 mm

700 mm

100 mm
1

100 mm

Balok dengan a/d = 1,11

Balok dengan a/d = 2,20

50 mm

50 mm
700 mm

400 mm
3

3
100 mm

100 mm 1

2
1

Luas Balok

50 mm

50 mm

= Luas1 + Luas2 + Luas3

Luas Balok

= (2x(50x100)) + (2x

= Luas1 + Luas2 + Luas3


= (2x(50x100)) + (2x

(100x400)) + (50x400)

(100x700)) + (50x700)

= 10000 + 80000+20000
2

= 10000 + 140000+35000

= 185000 mm2 ~1,85 m2

= 101000 mm ~ 1,01m
Triplek Balok

Pendek
=

Triplek Balok
Biasa

= 0,34 lembar
Paku 2 5

Minyak Bekisting

Kayu 1 x 2 x 4

= Luas bekisting x 0,3 kg

= 0,63 lembar
Paku 2 5

= Luas bekisting x 0,3 kg

= 1,01 x 0,3 kg

= 1,85 x 0,3 kg

= 0,303 kg

= 0.555 kg

= Luas bekisting x 0,1 ltr

Minyak Bekisting

= Luas bekisting x 0,1 ltr

= 1,01 x 0,1 ltr

= 1,85 x 0,1 ltr

= 0,101 ltr

= 0,185 ltr

= Panjang1 + Panjang2 +
Panjang3
= 2 x [(2 x 100) + (3 x

Kayu 1 x 2 x 4

= Panjang1 + Panjang2 +
Panjang3
= 2 x [(2 x 100) + (3 x 50)]

50)] + 2 x [(3 x 400) +

+ 2 x [(3 x 700) + (6 x

(6 x 100)] + [(2 x 400)

100)] + [(2 x 700) + (2 x

+ (2 x 50)]

50)]

= 2 x (200 + 150) + 2 x
(1200 + 600) + (800

= 2 x (200 + 150) + 2 x
(2100 + 600) + (1400

121

+100)

+100)

= 700 + 3600 + 900

= 700 + 5400 + 1500

= 5200 mm ~ 5,2 m ~ 6

= 7600 mm ~ 7,6 m ~ 8

lonjor

lonjor

122

LAMPIRAN 8 HASIL DATA PENGUJIAN BAHAN

123

1.

Data Semen
Hasil dari percobaan konsistensi normal semen porland, didapatkan batas

konsistensi sebesar 31 %. Seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :


Tabel 4.4 Hasil Data Konsistensi Normal
Percobaan Nomor

Berat Semen

Volume Air

Penurunan

Air

ml

mm

gram
250

78

7,5

30,2

250

79

30,6

250

80

10

31

Volume air berpengaruh terhadap penurunan yang terjadi, semakin besar


volume air yang digunakan semakin besar pula penurunan yang terjadi.
Penurunan sebesar 10 mm terjadi menggunakan volume air sebanyak 80 ml
seperti yang ditunjukkan pada grafik berikut.
80.5
Volume Air (ml)

80
79.5
79
78.5
78
77.5
0

10

12

Penurunan (mm)

Gambar 4.12 Grafik Uji Konsistensi Normal Semen Porland

124

Hasil data mengikat dan mengeras semen porland ditunjukkan seperti pada
tabel berikut.
Tabel 4.5 Hasil Data Waktu Mengikat dan Mengeras Semen Portland
Nomor

Waktu Penurunan

Penurunan
mm

menit
0

10

40

20

37

30

37

40

35

50

35

60

33

70

33

80

31

10

90

31

11

100

29

12

110

29

13

120

27

14

130

27

15

140

25

16

150

25

17

160

23

18

170

23

19

180

19

20

190

19

21

200

17

22

210

17

23

220

15

24

230

15

25

240

13

26

250

13

27

260

11

28

270

11

29

280

09

45

125

2. Data Fly Ash


Fly ash termasuk katagori fly ash kelas F karena (SiO2 + Al2O3 + Fe2O3) >
70% seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 4.6 Hasil Data Uji XRF Kandungan Fly Ash
Nomor

Nama

Kandungan
%

Al2O3

4.4

SiO2

14

SO3

0.81

K2O

0.64

CaO

12.3

TiO2

1.3

V2O5

0.04

Cr2O3

0.12

MnO

0.68

10

Fe2O3

62.49

11

NiO

1.02

12

CuO

0.15

13

ZnO

0.01

14

Rb2O

0.25

15

SrO

0.57

16

BaO

0.54

17

Eu2O3

0.55

18

Re2O7

0.47

Pengikatan dan pengerasan fly ash tanpa superplasticziser lebih cepat


dibanding fly ash yang ditambah superplasticziser. Selisih waktu pengikatan dan
pengerasan fly ash adalah 20 menit seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.13

Penurunan
(mm)

126

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Fly Ash dengan


Superplasticziser
Fly Ash tanpa
Superplasticziser
0

50

100

150

200

250

300

Waktu
(Menit)

Gambar 4.13 Grafik Uji Waktu Pengikatan dan Pengerasan Fly Ash

Pengikatan dan pengerasan fly ash dengan superplasticziser lebih cepat


dibanding semen. Selisih waktu pengikatan dan pengerasan fly ash yang
ditambah superplasticziser dengan semen adalah 220 menit seperti yang

Penurunan
(mm)

ditunjukkan pada gambar 4.14..

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Fly Ash dengan


Superplasticziser
Semen

50

100

150

200

250

300

Waktu
(Menit)

Gambar 4.14 Grafik Uji Waktu Pengikatan dan Pengerasan Semen dan Fly Ash

127

Hasil data waktu mengikat dan mengeras fly ash dengan atau tanpa
Superplasticziser ditunjukkan seperti pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Hasil Data Waktu Mengikat dan Mengeras Fly Ash tanpa Superplasticziser
Nomor

Waktu Penurunan

Penurunan
mm

menit
0

39

10

35

15

31

20

26

25

23

30

18

35

15

40

10

45

Tabel 4.8 Hasil Data Waktu Mengikat dan Mengeras Fly Ash dengan Superplasticziser
Nomor

Waktu Penurunan

Penurunan
mm

menit
0

41

10

38

15

34

20

31

25

28

30

14

35

12

40

19

10

45

16

11

50

14

12

55

11

13

60

45

128

3. Lampiran Data Pasir


Pada penelitian ini hasil data pengujian pasir ditunjukkan pada tabel dan
grafik seperti berikut.
Tabel 4.9 Hasil Data Analisa Saringan Pasir (ASTM C1366-95A)
W1
Berat
Cawan

W2
Berat
Cawan + Pasir

Mm
9,6

gram

gram

W
(W2 - W1)
Berat
Pasir
gram

537.5

542

4.5

4"

4,8

455

489

34

8"

2,36

413

520

16"

1,18

437.5

630

50"

0,6

407

988

100"

0,3

393

PAN
Total

0,15

451

Nomor
Ayakan

Diamter
Ayakan

3/8"

%
Komulatif
Lolos
Ayakan
%

0.45

0.45

107.85

3.4

3.85

104.45

107

10.7

14.55

93.75

192.5

19.25

33.8

74.5

581

58.1

91.9

16.4

552

159

15.9

107.8

0.5

456

0.5

108.3

1083

108.3

% Berat
Tertahan

%
Komulatif
Tertahan

GRAFIK UJI PASIR ZONA II


100

100

90

96.2
90

90

100
99.6

86.2

80
75

70

67.2

60
55

Batas Atas

50

Batas Bawah

40
30

Pasir Uji
30

20
10
0

15.9
108
0.5
00
0

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10
Gambar 4.15 Grafik Uji Pasir Zona 2

129

Tabel 4.10 Hasil Data Kelembaban Pasir (ASTM C 566 89)


Asal pasir : Lumajang
Pengujian Ke :

II

III

IV

Berat cawan (W1) gram

105

78

93

82

Berat cawan + pasir (W2) gram

205

178

193

182

Berat benda uji (W3 = W2 - W1)

100

100

100

100

Berat cawan + pasir setelah di oven (W4)

202

175.2

190

179.3

97

97.2

97

97.3

3.09

2.88

3.09

2.77

Berat pasir setelah di oven (W5 = W4 - W1)


Kelembaban pasir = [(W3 - W5)/ W5 x 100 %]
Kelembaban pasir rata rata

2.96 %

Standar deviasi

0.14 %

Coefisien Variansi

4.65 %

Tabel 4.11 Hasil Data Berat Jenis Pasir (ASTM C 128 93)
Asal pasir : Lumajang
Pengujian Ke

II

III

IV

Berat pasir SSD (W1) gram

200

200

200

200

Berat gelas ukur + pasir + air setinggi X (W2) gram

381

380

384

381

Berat pasir kering oven (W3) gram

158

156

160

152

Berat gelas ukur di isi air setinggi X (W4) gram

262

267

267

261

81

87

83

80

1.95

1.79

1.93

Volume benda uji (V) = W4 - (W2 - W1) cm3


3

BJ kering = (W3 / V) gram/cm

1.90
3

BJ kering rata-rata

1.89 (gram/cm )

Standar deviasi

0.06 (gram/cm3)

Coefisien Variansi

3.19 %
3

BJ SSD = (W1 / V) gram/cm

2.5

2.3

2.4

2.5
3

BJ SSD rata-rata

2.419 (gram/cm )
0.08 (gram/cm3)

Standar deviasi
Coefisien Variansi

3.17 %

Tabel 4.12 Hasil Data Air Resapan Pada Pasir (ASTM C 128 93)
Asal pasir : Lumajang
Pengujian Ke
Berat cawan (W1) gram

II

III

IV

73

55

58

27

Berat cawan + pasir (W2) gram

173

155

158

127

Berat benda uji (W3 = W2 - W1)

100

100

100

100

165.3

148.2

151.2

119

Berat pasir setelah di oven (W5 = W4 - W1)

92.3

93.2

93.2

92

Air Resapan pasir = [(W3 - W5) / W5 x 100 %]

8.34

7.30

7.30

8.70

Berat cawan + pasir setelah di oven (W4)

Air Resapan pasir rata-rata

7.91%

Standar deviasi

0.62 %

Coefisien Variansi

7.89 %

130

Tabel 4.13 Hasil Data Berat Volume Pasir (ASTM C 29/C 29M 91)
Asal pasir : Lumajang
Pengujian Ke

II

Berat cawan (W1) gram

134

134

134

134

Berat cawan + Pasir (W2) gram

1443.3

1409.5

1389.5

1425.3

Berat benda uji (W = W2 - W1)

1309.3

1275.5

1255.5

1291.3

Volume wadah (V) cm

1000

1000

1000

1000

Berat volume pasir (W / V) gram/cm3

1.31

1.28

1.26

1.29

III

Berat volume pasir rata-rata

1.28 gram/cm3

Standar deviasi

0.02 gram/cm3

Coefisien Variansi

IV

1.56 %

Tabel 4.14 Hasil Data Kebersihan Pasir Terhadap Bahan Organik (ASTM C 29/C 29M 91)
Asal pasir : Lumajang
Warna Cairan
Kesimpulan

No. 1
No. 2
No. 3
No. 4
(a) Langsung dapat digunakan untuk campuran beton
(b) Dicuci terlebih dahulu sebelum untuk campuran beton
(c) Penggunaan untuk campuran beton perlu dipertimbangkan

Keterangan : Coret yang tidak perlu

Tabel 4.15 Hasil Data Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur Metode Pengendapan
Asal pasir : Lumajang
Air (ml)

125

Pasir (gram)

250

Endapan lumpur (V1)


Endapan pasir (V2)
Kebersihan pasir terhadap lumpur (V1 / V2 x 100%)

6
140
4.3 %

Tabel 4.16 Hasil Data Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur Metode Pencucian (ASTM C 117
- 95)
Asal pasir : Lumajang
Berat cawan (W1) gram

75

Berat cawan + pasir oven (W2) gram

170.5

Berat lumpur W3 = W2 - W1

95.5

Kebersihan pasir terhadap lumpur [(100 - W3) / 100 x 100 %]

4.5 %

131

4. Data Batu Pecah


Pada penelitian ini hasil data pengujian batu pecah ditunjukkan pada tabel
dan grafik seperti berikut.
Tabel 4.17 Hasil Data Analisa Saringan Batu Pecah (ASTM C 136-95 A)

Diamter
Ayakan

W1
Berat
Cawan

W2
Berat
Cawan + Pasir

W
(W2 - W1)
Berat
Pasir

mm

gram

gram

gram

% Berat
Tertahan

% Komulatif
Tertahan

% Komulatif
Lolos Ayakan

38

671

671

100

19

583

772

189

9.45

9.45

90.55

9,6

548

1661

1113

55.65

65.1

34.9

4,8

455

1033

578

28.9

94

PAN

451

571

120

100

2000

100

Total

GRAFIK ZONA BATU PECAH DIAMETER 4,3 - 19 mm


100

100
100

90
86

80
70
60
Batas Atas

50

50

40

38

Batas Bawah
Kerikil Uji

30
20
10

10
7

10

20

30

Gambar 4.16 Grafik Batu Pecah Zona 2

40

132

Tabel 4.18 Hasil Data Kelembaban Batu Pecah (ASTM C 556 - 89)
Asal batu pecah : Malang
Pengujian Ke

II

Berat cawan (W1) gram

78

85

96

112

Berat cawan + batu pecah (W2) gram

578

585

596

612

Berat benda uji (W3 = W2 - W1)

500

500

500

500

Berat cawan + batu pecah setelah di oven (W4)

558

565

575

588

Berat batu pecah setelah di oven (W5 = W4 - W1)

480

480

479

476

Kelembaban batu pecah = (W3 - W5) / W5 x 100%

4.17

4.17

4.38

5.04

III

Kelembaban batu pecah rata rata

4.44 %

Standar deviasi

0.36 %

Coefisien Variansi

8.08 %

IV

Tabel 4.19 Hasil Data Berat Jenis Batu Pecah (ASTM C 127 88 Reapp.93)
Asal batu pecah : Malang
Pengujian Ke

II

III

IV

Berat batu pecah SSD (W1) gram

200

200

200

200

Berat batu pecah dalam air (W2) gram

152

144

146

145

Berat batu pecah oven (W3) gram

141

141

138

140

Berat jenis kering = W1 / (W1 - W2) gram/cm3

4.17

3.57

3.70

3.64

BJ kering rata-rata

3.77 gram/cm3

Standar deviasi

0.23 gram/cm3

Coefisien Variansi

6.21 %
3

Berat jenis SSD = W3 / (W1 - W2) gram/cm

2.94

2.52

2.56

2.55
3

BJ SSD rata-rata

2.639 gram/cm
0.17 gram/cm3

Standar deviasi
Coefisien Variansi

6.55 %
3

Berat jenis semu = W3 / (W3 - W2) gram/cm

12.82

47.00

17.25

28.00
3

BJ semu rata-rata

26.27 gram/cm

Standar deviasi

13.18 gram/cm3

Coefisien Variansi

50.18 %

Tabel 4.20 Hasil Data Berat Jenis Batu Pecah (ASTM C 127 88 Reapp.93)
Asal batu pecah : Malang
Berat cawan (gram)

119

Berat Kerikil SSD (W1) gram

2500

Berat Oven (W2) gram

2430

Penyerapan Air [(W1 - W2) / W2] x 100 %

2.88 %

133

Tabel 4.21 Hasil Data Berat Volume Batu Pecah (ASTM C 29/C 29 M-91a)
Asal batu pecah : Malang
Pengujian Ke
Volume wadah (V) m3
Berat cawan (W1) kg
Berat cawan + batu pecah (W2) kg

II

III

IV

1000

1000

1000

1000

134

134

134

134

1539

1515

1583

1533

Berat batu pecah (W) = W2 - W1 kg

1405

1381

1449

1399

Berat volume batu pecah = W / V kg/m3

1.405

1.381

1.449

1.399

Berat volume batu pecah rata rata

1.4085 kg/m3

Standar deviasi

0.0032 kg/m3

Coefisien Variansi

0.23 %

Tabel 4.22 Hasil Data Kebersihan Batu Pecah Terhadap Lumpur Metode Pencucian (ASTM
C117-95)
Asal batu pecah : Malang
Pengujian Ke

II

III

IV

200

200

200

200

73

55

58

27

Berat cawan + batu pecah oven (W3) gram

269

253

257

226

Kebersihan batu pecah = ((W1 + W2) - W3) / W3 x 100%

1,49

1,01

0,50

0.50

Berat batu pecah (W1) gram


Berat cawan (W2) gram

Kebersihan batu pecah terhadap lumpur rata rata

0,77 %

134

5. Lampiran Data Uji Modulus Elastisitas


Pada penelitian ini hasil data pengujian modulus elastisitas beton biasa dan
beton geopolimer ditunjukkan pada tabel seperti berikut.
Tabel 4.23 Tabel Hasil Uji Modulus Elastisitas Beton Geopolimer dan Beton Biasa

No

No.
Silinder

fc'

S2
(0,4 fc')

S1
( Teg.
pada e1)

MPa

MPa

MPa

Tipe Beton

Biasa

26.869

10.74747

2.263

Biasa

26.02

10.40808

0.636

Biasa

22.061

8.824242

3.111

Geopolimer

23.474

Geopolimer

23.474

Geopolimer

33.373

Ecrata-rata
9.3898989
9
9.3898989
9
13.349494
95

e2
( Reg.
akibat S2)

e1

GPa
0.00029333
3
0.00061333
3
0.00023

0.00005

34.86

0.00005

17.34

0.00005

31.73
27.98

2.263

0.000293333

0.00005

29.29

0.636

0.000613333

0.00005

15.53

3.111

0.00023

0.00005

56.87

Ecrata-rata

33.90

Sumber : Indahsari L. N. (2015)

Tabel 4.24 Tabel Hasil Uji Modulus Elastisitas Beton Geopolimer


Mean Compressive Strength
(fc)

Age of Concrete

Modulus of Elasticity
(Ec)

MPa

Days

GPa

23

89

90

30.8

24

68

90

27.3

25

55

90

26.1

26

44

90

23.0

Mixture No.

Sumber : Hardjito (2005)

Ec
(S2-S1)/(e2-e1)

135

LAMPIRAN 9 DOKUMENTASI

136

1.

Lampiran Pembuatan Silinder Beton Biasa

137

2.

Lampiran Pembuatan Silinder Beton Geopolimer

138

3.

Lampiran Pembuatan Balok dengan a/d =1,11

139

140

4.

Lampiran Pembuatan Balok dengan a/d = 2,20

141

142

5.

Lampiran Pengujian Balok dengan a/d =1,11

143

144

6.

Lampiran Pengujian Balok dengan a/d = 2,20

145

146

LAMPIRAN 10 REVISI SKRIPSI

150

LAMPIRAN 11 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

151

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Rohmattullah dilahirkan di Banyuwangi


Jawa Timur pada tanggal 04 April 1993,
anak kedua dari tiga bersaudara pasangan
Bapak H. Abdullah Faqih dan Ibu Hj.
Nurhayati. Pendidikan dasar ia tempuh di
SDN 09 Tegalharjo dan tamat pada tahun
2005, kemudian melanjutkan studinya di
SMP Bustanul Makmur Genteng dan tamat
pada tahun 2008.
Pendidikan menengah ditempuh di MAN 1 Jember dan tamat pada tahun 2011.
Pendidikan berikutnya ditempuh di perguruan tinggi Universitas Negeri Malang,
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Program Studi S1 Teknik Sipil yang
diterima pada jalur Penerimaan Regular pada tahun 2011. Ia menyelesaikan
skripsi dengan judul Hubungan Momen - Lendutan pada Balok Beton Bertulang
Geopolimer pada semester gasal 2015/2016.

Anda mungkin juga menyukai