DISUSUN OLEH:
Saras Yulistina Harju
Suryani Ningsih
Eka Murdiana
Nur Asia K
Rosmanengsi
Muliati
St. Hadijah H. Anwar
Rafida Novianti
Ira Ayu Lestari
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,
hidayah dan inayah-Nya, suatu kebahagiaan yang tiada terkira, satu ke Agungan dari sang
Pencipta ALLAH SWT melalui tangan dan pikiran kami Insya Allah dengan ijin-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan.
Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Demi pengembangan
kreativitas kami dan kesempurnaan makalah ini, kami mengharap saran dari para
pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Tujuan........................................................................................................
C. Metode Penulisan......................................................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengkajian Data.....................................................................................................
Identitas Ibu/Bapak................................................................................................
A.
B.
C.
D.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan
nasional dicapai dengan berhasilnya salah satusektor yakni pembangunan
kesehatan dan juga dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk.
Sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan bangsa menuju
masyarakat sejahtera, adil dan makmur, proses pertumbuhan penduduk harus
dipantau dan di kendalikan salah satunya dengan pengadaan program keluarga
berencana (KB).
Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera
melalui pengandalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dalam
upaya menjunjung keberhasilan program KB nasional yaitu tercapainya kondisi
pertumbuhan penduduk seimbang. Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang
berusaha meningkatkan mutu para pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua
lapangan di pedesaan baik di kota maupun di desa.
Begitu juga dengan para akseptor KB diharapkan memiliki pengetahuan
yang cukup tentang alat kontrasepsi yang digunakannya (Hartanto, 2002). Tujuan
Gerakan KB Nasional ialah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang
menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalaui pengendalian
kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keuntungan Kontrasepsi
1. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
2. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
3. Jangka panjang
4. Efek samping sangat kecil
5. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
endometrium
5. Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
6. Mencegah kehamilan ektopik
7. Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
Kerugian
1. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini
akan hilang setelah suntikan kedua dan ketiga
2. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien
harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
3. Efektifitasnya berkurang bila digunaan bersamaan dengan obatobat epilepsy atau obat tubercolusis
4. Panambahan berat badan
5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan terhadap
infeksi menular seksual, hepatitis B atau intervensi virus HIV
6. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian
selama
ibu
tersebut
menggunakan
kontrasepsi
hormonal, dan
Cara Penggunaan
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intra
muscular dalam. Klien diminta setiap minggu. Suntikan ulang dapat
diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan
perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang sudah
diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.
Diwaspadai
Pada
Penggunaan
Suntikan
Kombinasi.
1. Nyeri dada hebat atau nafas pendek. Kemungkinan adanya
bekuan darah di paru atau serangan jantung
2. Sakit kepala hebat atau gangguan penglihatan. Kemungkinan
terjadi srtoke, hipertensi atau migraine
3. Nyeri tungkai hebat, kemungkinan telah terjadi sumbatan
pembuluh darah pada tungkai.
4. Tidak terjadi perdarahan atau spoting selama 7 hari sebelum
suntikan berikutnya, kemungkinan terjadi kehamilan.
B. Pendokumentasian Hasil Asuhan Dalam Bentuk SOAP
Dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah Objektif, A adalah
Analysis/assessment dan P adalah Planing merupakan catatan yang bersifat
sederhana, jelas, logis dan singkat. Prinsip dari metode SOAP merupakan proses
pemikiran penatalaksanaan manajemen kebidanan.
Data subjektif berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien.
Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai
kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan langsung dengan diagnosis.
Pada pasien yang bisu dibagian data dibelakang huruf S,di beri tanda huruf O
atau X. Tanda ini akan menjelaskan bahwa pasien adalah penderita diagnosis
yang akan disusun.
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur,
hasil
pemeriksaaan
fisik
pasien,
pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan
diagnostik lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam buktigejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosis.
Analisis/Assessment, merupakan pendokumentasian hasil analisis dan
interpretasi (kesimpulan) dari data subjektifdan objektif. Karena keadaan pasien
yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru
dalam data subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan
menjadi sangat dinamis. Hal ini juga menuntut bidan untuk sering melakukan
analisis data yang dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan
pasien. Analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data pasien akan
menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien, dapat terus diikuti dan
diambil keputusan/tindakan yang tepat. Analisis data adalah melakukan
interpretasi data yang telah dikumpulkan,mencakup: diagnosis/masalah kebidann,
diagnosis/masalah potensial serta perlunya antisipasi diagnosisi/masalah potensial
dan tindakan segera.
Planning/perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang
akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi
pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya. Rencana
asuhan ini harus bisa mencapai kriteria dan tujuan yang ingin di capai dalam
bartas waktu tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu membantu
pasien mencapai pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil
kolaborasi tenaga kesehatan lain antara lain dokter.
Secara istilah, P adala planning/perencanaan saja, namun P dalam metode
SOAP ini juga mengandung Implementasi dan Evaluasi. Pendokumentasian P
dalam metode SOAP ini, adalah pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah
disusun sesuai dengan keadaan dan dalam rangka mengatasi masalah pasien.
Pelaksanaan tindakan harus disetujui oleh pasien, kecuali bila tindakan tidak
dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien. Sebanyak mungkin pasien
harus dilibatkan dalam preoses implementasi ini. Bils kondisi pasien berubah,
analisis juga berubah, maka rencanakan asuhan maupun implementasikannya pun
kemungkibnan besar akan ikut berubah atau harus disesuaikan.
Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluation/evaluasi,yaitu
tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektivitas
asuhan/hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah
dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai tindakan/asuhan. Juka kriteria tujuan
tidak tercapai, proses evaluasi ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan
tindakan alternatif sehingga tercapai tujuan yang diharapkan ( Muslihatun Wati
Nur,2009).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian Data
No. Register
: 059/16
Tanggal Kunjungan : 24 Juni 2016, pukul 09.45 WITA
Tanggal pengkajian : 24 Juni 2016, pukul 09.52 WITA
IDENTITAS SUAMI/ISTRI
Nama
: Ny S / Tn U
Umur
: 32 tahun / 31 tahun
Nikah
: 1x/ 11 tahun
Suku
: Bugis / Makassar
Agama
: Islam / Islam
Pendidikan
: SD / SD
Pekerjaan
: IRT / Nelayan
Alamat
: Jl Barukang Utara
1.
2.
3.
4.
kelamin.
5. ibu tidak memiliki penyakit menurun dan menular dari keluarganya.
6. Riwayat menstruasi
Menarche: 15 tahun
Siklus haid
: 28 30 hari
Lamanya : 3 6 hari
Disminorhea
: tidak ada nyeri saat haid
7. Suami mendukung ibu menggunakan KB
8.
Ana
k ke
1
Jenis
kelamin
Laki-laki
Riwayat kebidanan
BBL
3.000
Jenis
Tempat penolon
persalinan bersalin
g
normal
PKM
bidan
tahun
lahir
16072009
KB
Suntik 3
bulan
selama 3
tahun
Perempua
n
2.600
normal
PKM
bidan
13092013
Suntik 3
bulan
selama
2 tahun
dan
pil
kombinas
i 6
bulan
B. DATA OBJEKTIF
1. KU ibu baik, kesadaran komposmentis
2. BB 49 kg
3. Pemeriksaan TTV
TD
: 120/70 mmHg
N
: 84 x/i
S
: 36,8 C
P
: 20 x/i
4. Pemeriksaan fisik terfokus
a. Mata
Inspeksi : tampak simetris, sclera tidak ikterus
b. Payudara
Inspeksi : tampak simetris, kulit payudara tidak keriput
Palpasi : tidak ada massa, benjolan dan nyeri tekan
c. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran perut
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d. Tungkai Bawah
Inspeksi : tampak simetris, tidak ad avarices
Palpasi : tidak ada oedema dan nyeri tekan
C. ASSESSMENT (A)
Diagnosa Aktual: akseptor baru KB suntik 1 bulan cyclofem
D. PLANNING (P)
Tanggal 24 juni 2016, pukul 09.52
1. Menyapa ibu dengn senyum,salam,dan sapa
Hasil : sudah dilakukan
2. Menjelaskan tentang keuntungan,keterbatasn dan kontaindikasi suntikan 1
bulan
Keuntungan
sangat efektif 98%
tidak mempengaruhi saat berhubungan intim
tidak perlu menyimpan obat suntik
Keterbatasan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan pada Ny.S Usia 32 tahun PIIA0 dengan Akseptor
Baru KB Suntik 1 Bulan telah dilakukan pengkajian (data subyektif dan
data obyektif) sesuai dengan pendokumentasian asuhan kebidanan
berpedoman pada 7 langkah Varney melalui anamnesa langsung pada
pasien dan beberapa pemeriksaan. Dalam pengkajian data tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan dilapangan.
Pada pengidentifikasian diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi
kesenjangan pula, karena diagnosa diambil dari prosedur anamnesa, pada
kasus ini tidak ada masalah yang muncul. Karena ibu baru memakai alat
kontrasepsi suntik KB 1 bulanan. Hanya cemas karena sebelumnya
memakai pil kombinasi yang harus diminum setiap hari. Pada langkah
antisipasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan adanya
masalah potensial karena dari hasil pemeriksaan dan dignosa ibu dalam
keadaan baik. Dalam identifikasi kebutuhan segera dalam kasus ini tidak
memerlukan tindakan yang khusus, cepat dan segera untuk menangani ibu
agar tidak terjadi kematian. Dan pada kasus tidak ada tanda tanda yang
mengancam jiwa ibu
Pada pengembangan rencana, implementasi dan evaluasi tidak ada
kesenjangan antara teori dengan praktek. Dimana dalam praktek langkah
langkah tersebut disesuaikan dengan kedaaan pasien. Sehingga tujuan
dilakukan asuhan kebidanan Ny.S Usia 35 tahun PIIA0 dengan akseptor
baru KB suntik 1 bulan dapat tercapai.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA