ABSTRAK
| 122
perpustakaan
A. PENDAHULUAN
kemensos
berupaya
informasi
bidang
layanan
informasi
meningkatkan
pengembangan
mengembangkan
pustaka terapi.
erpustakaan
Kementrian
Sosial
sosial,
memberikan
bidang
jejaring
sosial,
kerja
dalam
perpustakaan,
layanan
dan
bahan
peran
Ditjen
UPT
masuk
dalam
khusus
yang
Rehabilitasi
Perpustakaan
kategori
Sosial.
Kemensos
perpustakaan
perpustakaan
Kemensos
pendidikan
masing-masing
juga
perpustakaan
disabilitas
terkait
masyarakat
UPT
umum.
layanan
dan
UPT
UPT
Balai
dan
program
sebagai
sosial
telah
pusat
menjalankan
informasi
dan
wahana
menjalankan
misi
manajemen,
pengadaan,
pustakawan.
informasi
menerapkan
layanan
terlebih
biblioterapi
yang
untuk
masih
pelayanan
asing
bagi
masyarakat di Indonesia.
Bila perpustakaan di lingkungan
yaitu
pengolahan,
umumnya,
peningkatan
Sebagai
dengan
sebagaimana
pada
dan
visinya
kesejahteraan
terapi,
perpustakaan
pelayanan
yang
pusat
Kementrian Sosial.
Kemensos
sebagai
dalam
wahana
profesi
pengembangan
terapi,
perpustakaan
layanan
biblioterapinya,
kementrian
sosial
di
| 123
ISSN : 2089-6549
Pustakawan
sekolah,
perpustakaan
sebagai
mengambil
biblioterapist
(orang
peran
yang
mewujudkan
pendidikan
untuk
semua
beban
penderitaan
pasien
melalui
Latar Belakang
Biblioterapi hingga 2014 ini masih
bahan
membacanya
para
sekaligus
bentuk
pertanggunganjawab
sebagai
salah
satu
sosial
(social
bacaan
dipersilakan
sendiri,
disabilitas
(bantuan
atau
untuk
kemudian
seseorang
membaca)
yang
Read"
yang
pasien
untuk
meringankan
beban
(educative games ).
Bagi
kelompok
khusus
(sub-
| 124
sedangkan
penyebab,
bagi
perpustakaan
umum
pendekatan
Konseling
lembaga
ringan
dengan
dapat
dilakukan
di
berbagai
pendidikan
institusi
gagal
atau
membawa
Terapis
gangguan
cara
sendiri
catatan
(medical
kasusnya,
tersebut
dan
dengan
psikiater
mengambil
record)
untuk
tentang
selanjutnya
melakukan
reading therapy.
Perkembangan
berikutnya
maupun
isinya
berisi
dimaksudkan
agar
konselor
kisah,
manusia
lebih
mungkin
dapat
| 125
ISSN : 2089-6549
dari
alam
bawah
sadar.
B. PERUMUSAN MASALAH
jadi
klien
mengiyakan
tuntas.
prioritas
dan
waktu
atau
pendekatan
pustakawan
konselingnya
dengan
terapi
dan
buku,
Pengertian Istilah
Bibliotherapy
hubungan
lingkungan
pihak
psikolog,
panti.
problem.(
atau
dengan
pengasuh
di
harus
emosional
Lundsteen,
melatih
terapi
pendidikan
anda
bukanlah
dengan
1972
gaya
klien.
dalam
inklusi.
| 126
Shrodes
melalui
dynamics
interaction
the
personality
of
literature,
atau
yang
dikatakan
Russell
reader
dan
between
and
literatur,
buku,
membantu
dan
mengubah
sumber
perilaku
fungsi
pendidikan),
digunakan
perpustakaan
sebagai
sarana
dengan
program
mempertemukan
sehingga
dari
sama-sama
menemukan
antara
panti-panti
sosial
media
yang
sedang
sama
kembali
tercerahkan,
kembali
stres.
Dapat
pembimbingan
juga
dikaitkan
mereka
dengan
memecahkan
| 127
ISSN : 2089-6549
permasalahan
melalui penyediaan
dalam
penyelesaian
Implementasi
dapat
digunakan
untuk
menangani
Biblioterapi
Menerapkan
konsep
di
layanan
faktor
ahli
dari
proses
pembelajaran
memilih
dan
dan
memilah
buku?
kurang
Pustakawan.
Dengan
kata
lain
bibilioterapi
sesuai.
Disability,
Disabilties,
Bahasa
Indonesia
yang
kita
berarti
perlu
tidak
bertanya
permasalahan
dalam
penyelesaian
dan
bisa,
pencapaian
tujuan
hidup
dan
memecahkan
yang
dapat
layanan
dalam
kapan
permasalahannya
dijadikan
Biblioterapi
alternatif
digunakan,
dalam
hal
apa?
berkontribusi
Bisakah
anda
terhadap
ialah
| 128
penulis
Penulis
ingat
tentang
ilmu
bahwa
dalam
masih
menggunakan
istilah
berkomunikasi,
kita
mengembangkan
perpustakaan,
klien,
disabilitas,
apa
yang
mereka
yakini?
melakukan
dapat
melakukan
minat
dengan
kita
telah
mengimplant
data
agar
identifikasi
klien
penyesuaian-
pelaksanaan
terapi
bagi mereka.
Sementara ini, untuk membangun
perpustakaan
orang
yang
berkebutuhan
khusus?
khusus
bagi
mengharapkan
mengafirmasi
dengan
benak mereka.
kondisi
mereka
beritahu
penulis
tentang
keberadaannya
klien
diterima,
kita
menunjukkan
kepercayaan
intensitas
sehari-harinya
dengan
Belajar
berinteraksi
sebutan
disabilitas?
Untuk
bersama,
bermain
berinteraksi
mengenai
penamaan
tersebut,
izinkan
bersama
bersama,
orang-orang
di
| 129
ISSN : 2089-6549
1996).
hambatan
kemampuan
sosial-
Preventif
perilaku,
dan
atau
adanya
hambatan
hilangnya
fisik
fungsi
penglihatan,
disebabkan
oleh
beragam
Kegiatannya
dapat
berupa
bimbingan
pembaca
Pendidikan
pemakai.
pendengaran,
dan
kemampuan
bicara;
dan
faktor.
orang
seperti
mulai
penderita
atau
bagaimana
mengembalikan
diarahkan
perpustakaan
orang
melibatkan
Perhatian
rumah
menyediakan
terhadap
sakit
di
layanan
tentang
Paris
bagi
bagaimana
memberikan
informasi
tata
pada
di
perpustakaan.
Di
cara
meminjam
dan
buku,
terutama
lebih
kegiatan-kegiatan
yang
mereka.
interaktif
Mereka
dibimbing
orang lain.
hariannya,
baik
di
tidak
terus
sehingga
secara
di
rumah
mengalami
maupun
sekolah/yayasan.
Mereka
| 130
diinformasikan
juga
memanfaatkan
perpustakaan
tetang
tata
tempat/
yang
cara
ruangan
berisikan
media
lainnya.
Hal
penanganan
ini
dimaksudkan
permasalahannya
agar
dapat
terjadi duplikasi.
tidak
pengembangan
pembelajaran
Kuratif
kaitannya
sistem
dengan
gangguan
psikologi
lainnya.
Berbagai
membantu
mereka
dan
atmosfir
mengatasi
untuk
mencapai
kesuksesannya.
Tahap persiapan
Pada fase ini kegiatan Biblioterapi
dipadukan pada membangun kedekatan
dalam
implementasinya
memberikan
dan
pengembangan
tersendiri.
motivasi,
dirinya,
dorongan
juga
dapat
program
perlu
Biblioterapi
diintegrasikan
merupakan
| 131
ISSN : 2089-6549
jiwa.
adalah
para
memecahkan
terselesaikan
sebagai berikut :
Inti
klien
kegiatan
tersebut
disabilitas
kasus
tersebut.
Hasilnya
Penulisan kreatif
Setiap klien mencoba memecahkan
kondisi
klien
juga
Peserta
biblioterapi
terapist.
diutamakan
Bila
hasil
Pengembangan
Tata
Gedung
di
lingkungan
membutuhkan
karya seni,
mengimplementasikan
teknik
ini
pustakawan
menyediakan literaturnya.
membantu
manajemen
perencanaan
sebuah
gedung
| 132
yang
gedung
penting
diperhatikan
perpustakaan
yang
untuk
Ruangan
ramah
bisa
berupa
sangat
menyenangkan.
Lebih
sound
sistem
yang
akan
tersebut
akan
sangat
membantu.
yang
direkomendasikan
segala
Berkebutuhan
sesuatunya
didesain
seperti
Children's
berikut :
oleh
Khusus
Aid
Badan
(Comittee
Association)
The
sebagai
Fasilitas Fisik
Fasilitas
fisik
perpustakaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
| 133
ISSN : 2089-6549
g. Reading
service;
layanan
membaca yaitu biblioterapist /
staf perpustakaan membacakan
buku yang dipinjam oleh
mereka.
h. Reading guide; Hampir mirip
dengan reading service, yaitu
membantu menemukan buku
yang akan mereka baca.
i. Headsets (alat mendengar).
j. Buku atau bahan bacaan yang
menggunakan huruf Braille,
bagi tunanetra.
8. Ruang
baca
khusus
yang
disesuaikan
dengan
kondisi
mereka.
Fasilitas Layanan Bibliotherapi
Fasilitas layanan untuk membantu mereka
yang sakit psikis meliputi:
1. Buku
Hiburan
dan
Relaksasi
layanan ini
klien/pemustaka
merasakan
suasana
ini
adalah
permasalahan
psikologis
sesuatu,
gelisah,
dampak
| 134
yang
disesuaikan
dengan
karakter
diberikan
oleh
sepeti
tuna
grahita
apabila
yang
koleksi
pustaka
yang
koleksinya minim, di
2014, p.11)
yang menanganinya.
Pengembangan Pengadaan Koleksi yang
klien
pemerintah
propinsi
Kebijakan
pengguna
tenaga professional
| 135
ISSN : 2089-6549
terperhatikan.
melambungkan
imajinasi,
untuk
koleksi
Perpustakaan
di
lingkungan
pelaksanaan
semuanya
bekal
diperbanyak.
terapi,
hanya
saja
genre
media
Bahan
manusia.
bacaan
Buku
menjadi
sastra
(literature)
klien
pertama
bukan
pun
mereka
menjangkau
manusia
mengetahui
bahwa
memberikan
berkebutuhan
realita,
pemahaman
khusus
sebab
bagi
untuk
bagaimana
yang
menerima
pesan
yang
di
dunia,
lain
mereka
berbagi
Semua
Itulah
mengapa
ada
slogan
orang
perlu
belajar
tentang
| 136
memerhatikan
aspek-aspek
berikut :
Pengolahan
Koleksi
Biblioterapi
Untuk perpustakaan di lingkungan
pendidikan yang inklusi, sebenarnya hanya
tinggal menambah simbol pada buku-buku
tertentu
khusus
biblioterapi.
Hanya
layanan
diidentifikasi
lain,
memenuhi
apabila
telah
syarat
untuk
layanan
biblioterapi.
buku
duplikasi
tertentu,
buku.
bisa
dijadikan
Maksudnya,
koleksi
Karenanya,
Anak
migrasi
ketika
menuju
perpustakaan
perpustakaan
akan
inklusi,
| 137
ISSN : 2089-6549
mulai
dari
nol,
yang
khusus
biblioterapi.
Pengolahan
penomoran
untuk
dilakukan
menambahan
koleksi
klasifikasi,
karakteristik individu
keunikan
dan
Setelah
diklasifikasi,
pelabelan,
terotomasi,
bagi
dari
saat
sifat
numerologi,
berinteraksi
dasar
manusia.
seseorang
bisa
dunia ini.
Hal
mereka
ini
penting,
untuk
jauh
mengindikasikan
seperti
melebihi
profesional.
bahwa
Kepakaran
sebaiknya
Profesional
kita
seseorang
bekerja
ditunjang
dan
pustakawan
Pengembangan
Manusia,
meliputi
biblioterapist
yang
Sumber
kualifikasi
berperan
memang
sebagai
belum
ada
hasil
seorang
terapist
memegang
penting.
peranan
dengan
analisis
STIFIn
untuk
kegemarannya
berperan
membaca,
| 138
mendalam
mengalami
sangat
rajinnya.
Orang
Thinking
hingga
analisis
klien
dan
sistematis
dalam
tersebut.
Sementara
perasaannya
adalah
orang
intuiting,
dapat
Feeling.
Feeling
memang
ditakdirkan
dan
sebagainya.
mengetahui
mesin
kecerdasan,
personality
bidang
yang
peran
menjadi
praktik, meliputi:
sudah
sukses
kehidupannya,
menjalani
sehingga
akan
ini
bakat
Setelah
dan
jadilah
ahli
dengan
dari
masing-masing
tipe
kedua
pertolongan.
yang
memberikan
Kualifikasi:
1. Bersertifikasi tes genetik otak,
mesin kecerdasan STIFIn dan
berbakat di salah satunya. Khusus
untuk biblioterapist diutamakan
dari Thinking dan Feeling.
2. Sarjana (S1) Ilmu perpustakaan
yang pernah mendapat pelatihan
biblioterapi.
3. Master (S2) Ilmu perpustakaan
yang mendalami biblioterapi
4. Tenaga perpustakaan, pengasuh
panti yang memenuhi syarat bakat.
5. Mengikuti lokakarya biblioterapist
selama 3 bulan, in house training 1
bulan, dan on job training 3 bulan.
Setelah itu boleh memiliki license
| 139
ISSN : 2089-6549
Kompetensi:
1. Mau belajar hal baru.
2. Memiliki keahlian komunikasi
(membaca, menulis, memahami,
bercerita,
mempresentasikan),
hypnosis*,
hypnotherapi*,
biblioterapi, analisis mendalam
terhadap klien, memahami tipe
berkebutuhan khusus.
3. Memiliki
kedisiplinan
dalam
pendokumentasian
4. Bisa bekerjasama dalam tim
5. Memiliki kualitas pelayanan prima
dan senang melayani.
6. Mampu memahami orang lain,
sabar, ramah, enerjik dan spiritual.
7. Kreatif dan pantang menyerah.
dan
Praktik
Layanan
untuk
Membantu
Klien
Secara Inklusif
Melalui progam advokasi bantuan
penyediaan koleksi untuk siswa yang
| 140
5. Membaca cerita
6. Melakukan diskusi informal
7. Mengasosiasikan kata- kata ke
gambar
8. Mendramatisasikan buku cerita
9. Membuat booklet ( buku kecil ) dan
buku skrip ( buku catatan)
10. Berbagai cara untuk memelihara
buku
11. Membuat
permainan
dengan
nomor, bahasa, warna, rumah,
taman, dan pekerjaan
12. Membuat media informasi seperti
buletin dan majalah
13. Pembicaraan melalui telepon.
14. Menggambar.
menyarankan
untuk
komprehensif
rekomendasi
dimaksud
dan
kompleks,
adalah
sebagai
berikut:
1. Melakukan pesiar ( jalan- jalan)
2. Pelabelan pada koleksi
3. Penyiapan perlengkapan alat akses
untuk buku
4. Melakukan storytelling (berkisah)
oleh pustakawan, guru, pengasuh,
dan klien pada umumnya.
ANAK
STIMULUS
FIGUR
OTORITAS
RESPON
FIGUR
OTORITAS
KONSEP DIRI
HARGA DIRI
BERI KEPERCAYAAN
PERJALANAN
IMAJINER:
BERQISAH
TIDAK PD
BERI KESEMPATAN
CEMAS
AJAK ANAK
MENGUKUR DIRI
PENDAMPINGAN
TAKUT
PETA KEHIDUPAN
AFIRMASI:
MENGHARGAI
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
DIRI
TERAPI MASALAH
Berbicara
biblioterapi
bagi
klien
pada
umumnya.
Biblioterapi
adalah
| 141
ISSN : 2089-6549
mendongkrak
mengatakan,
dapat
memberikan
2014, p.19).
menyampaikan
Tentang
nilai-nilai
kearifan
pembelajaran.
yang
Parkin
terungkapkan,
dan
data
penyimaknya
lewat
(Parkin,
2006).
Dalam
sementara,
panca
indera
sebelum
data
tersebut
mau
persuasif
empati
Critical Area.
dan
kedekatan
emosional
Terkait
area
kritis
ini,
jika
saat
tanda-tanda
(subconcious mind).
masih
memerlukan
bimbingan
fisiknya,
apabila
diangkat
| 142
konsentrasi,
santai
manusia.
rileksasi
(kondisi
untuk
konsentrasi,
mengolah
relaksasi,
juga
emosi,
spiritual.
buruk
pada
klien
berkebutuhan
secara
sekolah
emosi/persepsi,
otomatis
pustakawan
khusus,
anak,
belief,
pustakawan
kebiasaan,
dan
| 143
ISSN : 2089-6549
Alam
pengaruh
bawah
sembilan
dibandingkan
sadar
kali
pikiran
memiliki
lebih
sadar
kuat
(agustina,
Mengubah
kebiasaan,
satu
prinsip
hipnosis.
(Agustina, 2013).
Di
salah
pendidikan
perpustakaan
dapat
lingkungan
disediakan
layanan
khusus
identifikasi,
membandingkan,
analisa,
rasionalitas,
dan
kekuatan
memiliki
melakukan
biblioterapist
beberapa
cara
dapat
untuk
mengasah
keterampilan
yang
mengakibatkan
perilaku
sadar,
perhatian
terfokus,
terbatas,
hilangnya
otonomi
terhadap
respons
yang
nyaman,
apabila
terapi
paska
1. Mengubah Mental
Self Confidence & Self
Esteem
Traumatic & Phobia
Drug Addiction
Anodyne
Awareness
Smoking Cessation
Weight Reduction Program
2. Menyembuhkan Psikosomatis
Alergi
Blood Presure
Asthma
3. Membantu Proses Penyembuhan
Cancer
AIDS
Saat
pustakawan
biblioterapist
denyut
nadi
melambat,
| 144
Untuk
terapi
menggabungkan
buku
memang
dengan
memerlukan
metode
teknik
hipnosis
latihan
khusus.
membuat
report
assessement
untuk
DAFTAR PUSTAKA
pasti
mudah
melakukannya.
buku
atau
literatur
layak
berqisah,
mengembangkan
tersebut
terutama
membutuhkan
keahlian
membaca
latihan,
dari
pengadaan,
pengolahan,
dalam
terapi
buku.
| 145
ISSN : 2089-6549
People
and
Organizations.
Bandung: Kaifa.
Prater, Mary Anne., et all.(2006). Using
Childrens Books as Bibliotherapy
for At-Risk Students: A Guide for
Teachers (Vol.50 No 4). Retrieved
February 11,2014, from ProQuest
Research Library.
Qisty, Syifa Naufal. (2011). Pengaruh
Mendongeng Dalam Memotivasi
Kegiatan Membaca Anak di
Kebukit. Fikom Unpad: Skripsi.
Safaria, Triantoro. (2004). Terapi KognitifPerilaku Untuk Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sarumpaet, Riris K. (1976). Bacaan Anakanak
:Suatu
Penyelidikan
Pendahuluan Ke Dalam Hakekat
Sifat dan Corak Bacaan AnakAnak Serta Minat Anak Pada
Bacaannya. Jakarta: PT Dunia
Pustaka Jaya.
| 146