BIOGAS
Untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Lingkungan Hidup
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Abdul Latif
Apid Somantri
Dani Herdiyana
Linta Nurhasanah
Nina Maryana
Nuni Nurjanah
Susilawati
Kelas : XI-TKJ-1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi
Robbi, atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan karya tulis ini yang berjudul Biogas dengan baik. Tak
lupa pula shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarganya, sahabatnya,
dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Aamiin.
Selama penyusunan karya tulis ini tentunya hambatan selalu
mengiringi, namun, masukan, saran, bimbingan, dorongan, dan
bantuan dari berbagai pihak membuat semua hambatan dalam
penyusunan hasil karya ini dapat teratasi.
Hasil karya ini dibuat dengan tujuan sebagai informasi serta
menambah wawasan khususnya mengenai teknologi ramah
lingkungan yang sangat dibutuhkan pada saat sekarang ini. Karena,
bumi ini semakin tua semakin pula sakit akibat aktivitas manusia yang
semakin tidak ramah dengan alam. Akibatnya banyak sekali
komponen alam yang terganggu maupun rusak akibat dari aktivitas
manusia. Itulah sedikit gambaran dari hasil karya yang telah kami
selesaikan ini.
Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula, taka ada karya
yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk kemajuan hasil karya ini di masa mendatang.
Penulis memanjatkan doa semoga Allah SWT, memberikan
balasan yang setimpal atas segala amal, budi baik semuanya. Akhir
kata, kami selaku penyusun berharap agar semua yang tersaji dalam
karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi kit semua. Aamiin.
Banjar, 18 Februari 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover ....
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biogas . 3
2.2 Proses Pencernaan Anaerob . 6
2.3 Teknologi Digester ... 10
2.4 Cara Pembuatan Biogas 12
2.5 Manfaat Biogas . 18
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Biogas ... 20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 21
3.2 Saran .. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya
kesehatan masyarakat yang banyak terjadi dewasa ini diakibatkan oleh
limbah cair dari berbagai kegiatan industri, rumah sakit, pasar, restoran
hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan karena penanganan dan
pengolahan limbah tersebut kurang serius. Berbagai teknik pengolahan
limbah, baik cair maupun padat untuk menyisihkan bahan polutannya
yang telah dicoba dan dikembangankan selama ini belum memberikan
hasil yang optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan
suatu metode penanganan limbah yang tepat, terarah dan berkelanjutan.
Salah satu metode yang dapat diaplikasikan adalah dengan cara BIOPROSES, yaitu mengolah limbah organik baik cair maupun organik
secara biologis menjadi biogas dan produk alternatif lainnya seperti
sumber etanol dan methanol. Dengan metode ini, pengolahan limbah
tidak hanya bersifat penanganan namun juga memiliki nilai
guna/manfaat.
Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer
digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar
dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri patogen dan sekaligus
mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila
terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan
energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih
sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam
manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang
lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan
karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil
dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi
ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila
dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.
Saat ini, banyak negara maju yang meningkatkan penggunaan
biogas yang dihasilkan baik dari limbah cair maupun limbah padat atau
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian biogas.
2. Mengetahui kandungan biogas.
3. Mengetahui proses pembuatan biogas limbah tahu, eceng gondok
dan kotoran.
4.` Mengetahui kelebihan dan kekurangan biogas.
1.4 Manfaat
1. Untuk lingkungan, dengan pembuatan biogas, maka lingkungan
tidak menjadi rusak.
2. Untuk masyarakat, dapat meringankan beban karena biogas
merupakan alternatif bahan bakar yang lebih murah.
3. Untuk siswa, dapat digunakan sebagai pembelajaran tentang
pembuatan teknologi ramah lingkungan dan juga dapat melatih
jiwa kewirausahaan.
4. Untuk pemerintah, dengan adanya biogas, maka dapat mengurangi
berbagai macam permasalahan yang dihadapi terhadap kerusakan
lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biogas
Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan
oleh proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri
anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada
umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk
menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik (padat,
cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak
cocok untuk sistem biogas sederhana. Di daerah yang banyak industri
pemrosesan makaan antara lain tahu, tempe, ikan, pindang atau brem
bisa menyatukan saluran limbahnya ke dalam sistem biogas, sehingga
limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya.
Hal ini memungkinkan karena limbah industri tersebut diatas berasal
dari bahan organik yang homogen.
Bahan bakar biogas tidak menghasilkan asap merupakan suatu
pengganti yang unggul untuk menggantikan bahan bakar minyak atau
gas alam. Gas ini dihasilkan dalam proses yang disebut pencernaan
anaerob, merupakan gas campuran metan (CH4), karbondioksida
(CO2), dan sejumlah kecil nitrogen, amonia, sulfur dioksida, hidrogen
sulfida, dan hidrogen. Secara alami, gas ini terbentuk pada limbah
pembuangan air, tumpukan sampah, dasar danau atau rawa. Mamalia
termasuk manusia menghasilkan biogas dalam sistem pencernaannya,
bakteri dalam sistem pencernaan menghasilkan biogas untuk proses
mencerna selulosa. Biomassa yang mengandung kadar air yang tinggi
seperti kotoran hewan dan limbah pengolahan pangan cocok
digunakan untuk bahan baku pembuatan biogas.
Limbah peternakan merupakan salah satu sumber bahan yang
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, sementara
perkembangan atau pertumbuhan industri peternakan menimbulkan
masalah bagi lingkungan karena menumpuknya limbah peternakan.
Polutan yang dihasilkan dari dekomposisi kotoran ternak yaitu BOD
Kotoran Sapi
40
Kotoran Kerbau
30
Kotoran Babi
60
Kotoran Ayam
70
No.
Jenis Ternak
Nilai
Temperatur
Mesofilik
35o C
Termofilik
54o C
pH
7-8
Alkalinitas
Waktu retensi
10-30 hari
Laju terjenuhkan
0.15-0.35 kg.VS/m3/hari
Hasil biogas
4.5-11 m3/kg.VS
Kandungan metana
60-70 %
(C6H10O5)n + nH2O
Selulosa
n(C6H12O6)
Glukosa
Glukosa
(C6H12O6)n + nH2O
CH3CHOHCOOH
Glukosa
Asam Laktat
CH3CH2CH2COOH + CO2 + H2
Asam Butirat
CH3CH2OH + CO2
Etanol
Asam Lemak dan Alkohol
2. Pengasaman
3. Metanogenik
4H2 + CO2
2H2O + CH4
CH3CH2OH + CO2
CH3COOH + CH4
CH3COOH + CO2
CO2 + CH4
CH3CH2CH2COOH + 2H2 + CO2
CH3COOH + CH4
Metan
Metana + CO2
Gambar 1.1 Diagram alur proses fermentasi anaerobik
Sapi
Pertanian
Metana (CH4)
65.7
55-70
Karbondioksida (CO2)
27.0
27-45
Nitrogen (N2)
2.3
0.5-3.0
0.0
0.1
Oksigen (O2)
0.1
6.0
Propan (C3H8)
0.7
Hidrogen Sulfida
Tidak
(H2S)
Terukur
6513
Jenis Gas
Karbonmonoksida
(CO)
Sedikit sekali
4800-6700
Tabel 1.6 Kompisisi gas (%) dalam biogas yang berasal dari kotoran ternak dan
sisa pertanian.
Rasio C/N
Kotoran bebek
Kotoran manusia
Kotoran ayam
10
Kotoran kambing
12
Kotoran babi
18
Kotoran domba
19
Kotoran sapi/kerbau
24
Tabel 1.7 Rasio karbon dan nitrogen (C/N) dari beberapa bahan baku
10
3. Keuntungan lingkungan .
a. Menurunkan emisi gas metan dan karbondioksida secara
signifikan
b. Menghilangkan bau
c. Menghasilkan kompos yang bersih dan pupuk yang kaya nutrisi
d. Memaksimalkan proses daur ulang
e. Menghilangkan bakteri coliform sampai 99% sehingga
memperkecil kontaminasi sumber air
4. Keuntungan ekonomi
Lebih ekonomis dibandingkan dengan proses lainnya ditinjau dari
siklus ulang proses
Bagian utama dari proses produksi biogas yaitu tangki tertutup
yang disebut digester. Desain digester bermacam-macam sesuai dengan
jenis bahan baku yang digunakan, temperatur yang dipakai dan bahan
konstruksi. Digester dapat terbuat dari cor beton, baja, bata atau plastik
dan bentuknya dapat berupa seperti silo, bak, kolam dan dapat
diletakkan di bawah tanah. Sedangkan untuk ukurannya bervariasi dari
4-35 m3. Biogas dengan ukuran terkecil dapat dioperasikan dengan
kotoran ternak 3 ekor sapi, 7 ekor babi atau 500 ekor unggas.
11
12
13
d. Ketersediaan Lahan
Untuk membangun biogas diperlukan lahan disekitar
kandang yang luasannya bergantung pada jenis dan kapasitas biogas.
Lahan yang dibutuhkan untuk membangun biogas skala terkecil
(skala rumah tangga) adalah 14 m2 (7m x 2m). Sedangkan skala
komunal terkecil membutuhkan lahan sebesar 40m2 (8m x 5m).
e. Tenaga Kerja
Untuk mengoperasikan biogas diperlukan tenaga kerja yang
berasal dari peternak/pengelola itu sendiri. Hal ini penting mengingat
biogas dapat berfungsi optimal bila pengisian kotoran ke dalam
reaktor dilakukan dengan baik serta dilakukan perawatan
peralatannya.
Banyak kasus mengenai tidak beroperasinya atau tidak
optimalnya biogas disebabkan karena: pertama, tidak adanya tenaga
kerja yang menangani unit tersebut; kedua, peternak/pengelola tidak
memiliki waktu untuk melakukan pengisian kotoran karena memiliki
pekerjaan lain selain memelihara ternak.
f. Manajemen Limbah/Kotoran
Manajemen limbah/kotoran terkait dengan penentuan
komposisi padat cair kotoran ternak yang sesuai untuk menghasilkan
biogas, frekuensi pemasukan kotoran, dan pengangkutan atau
pengaliran kotoran ternak ke dalam raktor. Bahan baku (raw
material) reaktor biogas adalah kotoran ternak yang komposisi padat
cairnya sesuai yaitu 1 berbanding 3. Pada peternakan sapi perah
komposisi padat cair kotoran ternak biasanya telah sesuai, namun
pada peternakan sapi potong perlu penambahan air agar
komposisinya menjadi sesuai.
Frekuensi pemasukan kotoran dilakukan secara berkala
setiap hari atau setiap 2 hari sekali tergantung dari jumlah kotoran
yang tersedia dan sarana penunjang yang dimiliki. Pemasukan
kotoran ini dapat dilakukan secara manual dengan cara diangkut atau
melalui saluran.
g. Kebutuhan Energi
Pengelolaan kotoran ternak melalui proses reaktor an-aerobik
akan menghasilkan gas yang dapat digunakan sebagai energi.
Dengan demikian, kebutuhan peternak akan energi dari sumber
biogas harus menjadi salah satu faktor yang utama. Hal ini
mengingat, bila energi lain berupa listrik, minyak tanah atau kayu
14
15
16
c. Eceng Gondok
Eceng gondok, tanaman yang selama ini dikenal sebagai tanaman
yang merugikan dan merusak habitat air, ternyata memberi manfaat
bagi masyarakat. Bagi warga tersebut, eceng gondok sangat tepat
menjadi alternatif potensi biogas. Gulma yang hidup mengapung di air
dan tidak mempunyai batang, selain daun dan akar yang menempel
pada dasar sungai, kolam dan perairan dangkal mampu tumbuh
dengan sangat cepat, terutama pada perairan yang mengandung
banyak nutrien seperti nitrogen, fosfat dan potasium, sehingga sangat
berpotensi menjadi bahan baku biogas.
Biogas ini lebih hemat ketimbang elpiji karena pembuatannya tak
memerlukan biaya. Api yang dihasilkan dari biogas eceng gondok
sama besarnya dengan elpiji dan bisa digunakan untuk keperluan
memasak.
Proses Pembuatan :
a. Larutkan potongan eceng gondok dalam air (1:1)
b. Tambah feses sapi untuk mempercepat fermentasi
c. Digester dari penampung air volume 1 kubik untuk menampung larutan
enceng gondok agar menjadi Gas
d. Gas dari Digester ditampung di Penampung Gas Plastik
e. Gas dari Penampung Gas Plastik disalurkan melalui Regulator untuk
mengontrol tekanan gas
f. Biogas Enceng Gondok siap dipakai.
17
18
19
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik
atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya :
kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah
biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam
kondisi anaerobik. Biogas dapat diandalkan sebagai bahan bakar
hayati/terbarukan karena juga ramah terhadap lingkungan.
Kelebihan yang dapat diperoleh dari biogas terhadap lingkungan,
antara lain:
l. Masyarakat tak perlu menebang pohon untuk dijadikan
kayu bakar;
m. Proses memasak jadi lebih bersih, dan sehat karena tidak
mengeluarkan asap.
n. Kandang hewan menjadi semakin bersih karena limbah
kotoran kandang langsung dapat diolah;
o. Sisa limbah yang dikeluarkan dari biodigester dapat
dijadikan pupuk sehingga tidak mencemari lingkungan;
p. Dapat berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca
melalui pengurangan pemakaian bahan bakar kayu dan
bahan bakar minyak;
q. Realatif lebih aman dari ancaman bahaya kebakaran;
r. Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak
tanah, kayu, dsb) oleh rumah tangga atau komunitas;
s. Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai
hasil sampingan;
t. Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang
baik dan mengurangi pembuangan sampah ke lingkungan
(aliran air/sungai);
u. Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi asap
dan jumlah karbodioksida akibat pembakaran bahan
bakar minyak/kayu bakar;
21
3.2 Saran
Harga bahan bakar minyak yang makin meningkat dan
ketersediaannya yang makin menipis serta permasalahan emisi gas
rumah kaca merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat
global. Upaya pencarian akan bahan bakar yang lebih ramah terhadap
lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan solusi dari
permasalahan energi tersebut. Untuk itu Indonesia yang memiliki
potensi luas wilayah yang begitu besar, diharapkan untuk segera
mengaplikasi bahan bakar nabati. Biogas merupakan gas yang
dihasilkan dari proses anaerobik digestion dan memiliki prosepek
sebagai energi pengganti bahan bakar fosil yang keberadaaanya makin
langka.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/wahyunibaharuddin7/makalahbiogas?related=1
http://ekologimanusia.blogspot.com/2011/12/makalah-biogas.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Biogas
http://www.dikti.org/?q=node/99
http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2005-11-30-ReaktorBiogas-Skala-Kecil%20or%20Menengah-(Bagian-Pertama).shtml
http://www.chem-is-try.org/?sect=fokus&ext=31
http://www.pendidikansalatiga.net/index.php?option=com_content&ta
sk=view&id=110&Itemid=27
http://biancabian.wordpress.com/2011/01/07/biogas/
http://energinonfosil.wordpress.com/2011/02/25/bereksperimensederhana-membuat-biogas/
http://www.widyatan.net/index.php?option=com_content&view=articl
e&id=94:pengolahan-limbah-ternak&catid=55:pengelolaanlimbah&Itemid=125
http://bali.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content
&view=article&id=297:teknologi-pembuatan-biogas-yang-ramahlingkungan&catid=64:bptp-bali
http://ekologimanusia.blogspot.com/2011/12/makalah-biogas.html
LAMPIRAN