Anda di halaman 1dari 3

1. Pagi hari Ny.

E berusia 62 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena tidak


sadarkan diri dengan tanda-tanda vital (TTV) sebagai berikut:
TD: 90/40
Suhu: 36
Nadi: 78
RR: 23
Saat datang ke IGD, keluarga memberitahukan riwayat penyakit yang dialami
pasien. Penyakit kronis yang diderita pasien: DM tipe 2 dengan riwayat
hipertensi dan dislipidemia. Obat yang rutin dikonsumsi pasien: Levemir 1 x
10 U SC, Apidra 3 x 8 U SC, Captopril 2 x 25 mg, dan Omeprazol 1 x 20 mg.
Hasil tes gula darah sewaktu (GDS): 180 mmol/l
Dokter di IGD memberikan penanganan berupa injeksi epinefrin 1 mg IV
setiap 3 5 menit dengan diagnosis awal, penyakit jantung koroner.
Setelah 4 jam kemudian, pasien sadar sehingga dokter memindahkan pasien
dari IGD ke bangsal dengan kondisi TTV :
TD: 110/80
Suhu: 37,2
Nadi: 85
RR: 18
Hasil tes gula darah sewaktu (GDS): 185 mmol/l
Saat malam hari, pasien memperoleh resep obat-obat di bawah ini:
- Levemir 1 x 10.000 SC (malam)
- Apidra 3 x 8 U SC
- Lasix 1 x 1 IV
- Nexium 1 x 40 mg IV
- Valsartan 1 x 80 mg
- Ascardia 1 x 80 mg
- Plavix (Klopidogrel) 1 x 75 mg
- Captopril 3 x 25 mg
- Amlodipin 1 x 10 mg

ANALISIS KASUS.
Kronologi :

Ny. E datang ke RS.Cempaka Lima, kondisi tidak sadarkan diri. Para petugas
kesehatan melakukan pemeriksaan awal tanda-tanda vital:
TD: 90/40 (tekanan DBP rendah bisa disebabkan karena dislipidemia,
sehingga pembuluh darah ada yang mengalami penyumbatan, atau
pengecilan pembuluh darah karena adanya plak yang menempel pada
pembuluh darah). Range DBP normal 60-80 mmHg dan SBP normal 90-120
mmHg.
Suhu: 36
Nadi: 78 (normal 60-100); <60 bradikardi; >100 takikardi
RR (respiratory rate): 23 (pernapasan cepat/ takipnea); normal 1420; < 12 bradipnea
Jika dilihat dari tanda vital, kondisi tidak sadarkan diri bisa jadi karena
terjadinya infark miokard. Pasien punya riwayat dislipidemia. Hal ini
dibuktikan dari Diastol BP yang sangat rendah.
Riwayat penyakit pasien yang diberitahukan oleh keluarga:
DM tipe 2 dengan riwayat hipertensi dan dislipidemia
Obat yang sering dikonsumsi pasien:
-

Levemir 1 x 10 U SC
Apidra 3 x 8 U SC
Captopril 2 x 25 mg
Omeprazol 1 x 20 mg

Hasil Tes gulas darah sewaktu (180 mmol/L) masih kategori normal, GDS
DM 200 mmol/L.
Tindakan yang dilakukan dokter di UGD memberikan penanganan berupa
injeksi epinefrin 1 mg IV setiap 3 5 menit (Dugaan Jantung Koroner).(untuk
pasien diabetes riwayat hipertensi, akan meningkatkan resiko kardiovaskular).
Setelah 4 jam, pasien sadar. Dipindahkan ke bangsal, dnegan tanda-tanda vital:
TD: 110/80 BP sudah kembali normal setelah penanganan awal
Suhu: 37,2
Nadi: 85
RR: 18
Gula darah sewaktu 185 mmol/L masih kategori normal untuk pasien
DM.
Resep yang diperoleh dibangsal:
-

Levemir 1 x 10.000 SC (malam) tidak perlu diberikan 10.000. tapi


cukup pemberian 10 U sudah dapat mengontrol gula darah. Karena jika
diberikan dalam jumlah banyak dikhawatirkan resiko hipoglikemia.

Apidra 3 x 8 U SC dilanjutkan, karena obat kombinasi kerja dengan


levemir.
Lasix 1 x 1 IV (furosamide) Peringatan untuk pasien diabetes,
Interaksi: penghambat ACE, sehingga mengakibatkan penurunan TD
secara tajam.
Pertimbangkan kembali penggunaannya, karena pasien punya
riwayat hipertensi jika digunakan akan menyebabkan TD
menurun drastic).
Nexium 1 x 40 mg IV (esomeprazole) --> pengobatan dan
pencegahan tukak lambung karena obat OAINS dengan dosis 20 mg tiap
24 jam. Tab/IV (sediaan larutan inj vial: 40mg/ml)
Valsartan 1 x 80 mg Indikasi: pengobatan hipertensi. Terapi gagal
jantung pada pasien intoleran terhadap ACE inhibitor. Pasca infark
miokard. (dosis pasca infrak miokard awal: 20 mg tiap 12 jam)
Peringatan: pada pasien dengan gagal jantung, tidak dianjurkan
penggunaan bersama valsatran, ACE inhibitor, dan beta bloker.
Ascardia 1 x 80 mg (asetilsalisilat) Indikasi: mengurangi resiko
kematian dan atau serangan infark miokard pada penderita dengan
riwayat infark miokard atau TIA yang berulang pada pasien dengan
riwayat strok dan resiko infark otak sementara dimana terjadi
hiperaktifitas dari trombosit atau aktivitasnya merupakan factor penentu
terbentunya trobo-emboli. ES: iritasi GI. Dosis: 80-160 mg/hr (pasien
infrak miokard dosis s/d 300 mg/hari
Plavix (Klopidogrel) 1 x 75 mg Indikasi: mencegah kejadian
aterotrombosisi pada pasien yang menderita infark miokard, stoke
iskemik atau peyakit arteri perifer tahap lanjut; pasien dengan sindrom
koroner akut; sindrom koroner akut tanpa peningkatan segmen ST; infark
miokard akut dengan peningkatan segmen ST, dalam kombinasi dengan
asam asetilsalisilat pada pasien yang memenuhi syarat untuk mendapat
terapi trombolitik.
Interaksi: aspirin, OAINS, diuretic, beta bloker, ACE inhibitor, antidiabet
(insulin),
Jangan diberikan kepada pasien, karena clopidogrel ini sangat
banyak berinteraksi dengan obat lainnya, sehingga bisa
menurunkan efektifitas obat lain yang digunakan.
Captopril 3 x 25 mg interaksi dengan OAINS.
Penggunaanya dipertimbangkan kembali, fungsinya bisa
digantikan oleh valsatran.
Amlodipin 1 x 10 mg indikasi: hipertensi, terapi lini pertama untuk
infark miokard, terapi kombinasi atau monoterapi untuk angina.

Anda mungkin juga menyukai