Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan suatu intervensi


kunci dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat, serta merupakan hak asasi manusia.
Telah terjadi perkembangan yang berarti dalam tekhnologi kontrasepsi,
misalnya transisi dari estrogen dosis tinggi ke dosisi rendah pada pil
kombinasi, atau dari AKDR inert ke AKDR yang mengeluarkan levonorgestrel.
Perkembangan ini telah menghasilkan pilihan lebih banyak tentang metode
kontrasepsi yang lebih aman dan efektif.
Salah satu alat kontrasepsi yang akan di bahas pada makalah ini adalah
tentang IUD / AKDR ( alat kontrasepsi dalam rahim ).

II. P E M B A H A S A N

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD)


Kontrasepsi untuk wanita (Contraseptive for Female)
Definisi
Adalah salah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang sedemikian
rupa (baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif fungsi kontrasepsinya) yang
diletakkan dalam cavum uteri sebagai usaha kontrasepsi.
Jenis-jenis AKDR di Indonesia
a. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini
mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. Salah satu
jenis Copper - T yang paling banyak dipakai adalah CuT-380A, yang dapat
dipakai sampai 10 tahun.
b. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32mm
dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunya luas

permukaan 200m2. Fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus


pada jenis Copper-T

c. Multi Load
AKDR ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan 2 tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Panjanganya dari ujung atas ke bawah
3.6cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan
250mm2 atau 375mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi
load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
d. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf
S bersambubg. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya.
Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian
atasnya. Tipe A berukuran 25mm (benang biru), tipe B 27.5mm (benang
hitam), tipe C berukuran 30mm (benang kuning), dan tipe D berukuran 30mm
(tebal, benang putih). Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang
rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi
perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat
dari plastik.
Cara Kerja

Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii

Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri

AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun


AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan
dan mengurangi sperma untuk fertilisasi

Menimbulkan reaksi peradangan setempat di daerah endometrium yang


disertai serbukan leukosit dan sel-sel makrofag yang dapat
menghancurkan sperma.

Keuntungan Kontrasepsi AKDR/IUD :

Sangat efektif. 0,6 - 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun


pertama (1 kegagalan dalam 125 - 170 kehamilan)

AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan

Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti)

Tidak mempengaruhi hubungan seksual

Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A

Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI

Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak


terjadi infeksi)

Dapat digunakan sampai manopouse

Tidak ada interaksi dengan obat-obat

Membantu mencegah kehamilan ektopik

Kelemahan Kontrasepsi AKDR/IUD :


Efek samping umum terjadi:

perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar
mensturasi, saat haid lebih sakit

Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang
apabila pemasangan benar)

Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering
berganti pasangan

Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS


memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas

Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam


pemasangan AKDR

Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah


pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1 - 2 hari

Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih
yang dapat melepas

Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila
AKDR dipasang segera setelah melahirkan)

Tidakmencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk


mencegah kehamilan normal

Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.

Indikasi :

Usia reproduktif

Keadaan nulipara

Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang

Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi

Setelah melahirkan dan tidak menyusui

Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi

Risiko rendah dari IMS

Tidak menghendaki metoda hormonal

Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari

Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 - 5 hari senggama

Perokok

Gemuk ataupun kurus

Kontraindikasi :

Sedang hamil

Perdarahan vagina yang tidak diketahui

Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)

Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau
abortus septik

Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat
mempengaruhi kavum uteri

Penyakit trofoblas yang ganas

Diketahui menderita TBC pelvik

Kanker alat genital

Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

Waktu Pemasangan

Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid

Postpartum : 48 jam pertama atau setelah 40 hari pasca salin

Post abortus

Petunjuk bagi klien/akseptor AKDR/IUD

Kembali kontrol 4-6 minggu pasca pemasangan AKDR/IUD

Selama bulan pertama pemakaian AKDR/IUD, periksalah AKDR/IUD


secara rutin terutama setelah haid

Setelah bulan pertama pemasangan, pemeriksaan benang hanya perlu


dilakukan pasca haid saja

Jika klien mengalami kram/kejang perut supra pubis, spotting


pervaginam di antara haid atau postcoital, nyeri senggama atau pasangan
mengeluhkan ketidaknyamanan selama aktivitas seksual. Segera hubungi
petugas kesehatan (bidan/dokter)

Pada AKDR/IUD jenis Copper- T 380 A, perlu dilepas dalam waktu 10


tahun pemasangan kemudian menggantinya dengan yang baru

Klien harus kembali ke klinik, jika benang tidak teraba pada pemeriksaan
sendiri, merasakan adanya bagian keras dari AKDR/IUD pada perabaan,
siklus haid terganggu, adanya infeksi daerah sekitar, pengeluaran cairan
pervaginam yang mencurigakan.

III. P E N U T U P

Dari pembahasan di atas, kesimpulan umum yang dapat diambil tentang


AKDR/IUD adalah sebagai berikut :

AKDR merupakan alat kontrasepsi modern

AKDR merupakan alat kontrasepsi jangka panjang

AKDR bekerja langsung efektif segera setelah pemasangan yang benar

AKDR dapat keluar dari uterus secara spontan, khususnya selama


beberapa bulan pertama

Kemungkinan terjadi perdarahan atau spoting beberapa hari setelah


pemasangan

Perdarahan menstruasi biasanya akan lebih banyak dan lama

AKDR tidak melindungi diri terhadap IMS termasuk Virus AIDS

Anda mungkin juga menyukai