Anda di halaman 1dari 22

MEMPELAJARIRESPONSISTEMDENGANBODEPLOT

DANNYQUIST
ValentinusParamarta1,AyuIreneWindarAndika,SyahrulRamadhiWibowo,
AmandaClaudiyaA
DepartemenFisika,FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam(FMIPA)
UniversitasIndonesia,Depok,12345,Indonesia
Email:valentinus.paramarta@sci.ui.ac.id
Abstract.Padapercobaanmemperlajariresponsystemdenganbodeplotdannyquistpraktikan
mendapatkanhasilbentukgrafikbodeplotdangrafiknyquistdaridatayangdiperolehdari
pengambilan data dengan variasi frekuensi dan besar resistor pada rangkaian. Didapatkan
bahwapadaperbandinganantarahasileksperimendanteorididapatkanhasilyangcukupbesar
dan berbeda yang mengakibatkan terdapat perbedaan hasil grafik bila dibandingkan antara
pengolahandarasecaraeksperimendansecarateori.

1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Tanggapan frekuensi adalah tanggapan

keadaan

mantap suatu

sistem terhadap

masukan sinusoidal. Dalam metoda tanggapan frekuensi, frekuensi sinyal masukan


dalam suatu daerah frekuensi tertentu diubah dan tanggapan frekuensi yang dihasilkan
untuk dipelajari. Pengujian tanggapan frekuensi pada umumnya sederhana dan dapat
dilakukan secara teliti dengan menggunakan pembangkit sinyal sinusoidal yang telah
tersedia dan alat-alat ukur yang teliti. Seringkali fungsi alih komponen yang rumit dapat
ditentukan secara eksperimental

dengan pengujian tanggapan frekuensi. Metoda

tanggapan frekuensi dapat diterapkan pada sistem yang tidak mempunyai fungsi rasional.
Solusi dari pada itu, sistem yang tidak diketahui atau sistem yang benar-benar dikenal,
dapat ditangani dengan metoda tanggapan frekuensi sehingga pengaruh kebisingan yang
tidak diinginkan dapat diabaikan dan dianalisis serta perancangan semacam ini dapat
1

diperluas ke sistem kendali non-linier. Karakteristik respon frekuensi suatu sistem dapat
diperoleh secara langsung dari fungsi alih sinusoida, yaitu fungsi alih yang diperoleh
dengan mengganti s dengan j (frekuensi). Tinjau sistem linier parameter konstan, dengan
masukkan x(t) adalah sinusoida: x(t) = X sin t. Respons frekuensi menggambarkan
besar dari gelombang sinus keluaran bervariasi sebagai fungsi dari frekuensi gelombang
sinus masukan.
Diagram Bode yang dapat menyajikan fungsi alih sinusoidal dengan dua diagram
yang terpisah, satu merupakan diagram besaran terhadap frekuensi dan diagram sudut fasa
dalam derajat terhadap frekuensi. Selain itu diagram terdiri dari dua grafik, grafik pertama
merupakan diagram dari logaritma besaran fungsi sinusoidal, dan grafik yang lain
merupakan sudut fasa di mana kedua grafik digambarkan terhadap frekuensi dalam skala
logaritmik.
Diagram polar suatu fungsi alih sinusoidal G(j) adalah suatu diagram besaran
G(j) terhadap sudut fasa G(j) pada koordinat polar, jika diubah dari 0 sampai .
Jadi diagram polar adalah tempat kedudukan vektor G(j) G(j) jika diubah dari 0
sampai .
Dalam diagram polar, sudut fasa positif (negatif) diukur berlawanan arah dengan
arah jarum jam (searah dengan arah jarum jam) dari sumbu nyata positif. Kriteria Nyquist
menyatakan bahwa sistem akan stabil apabila bidang sebelah kanan kurva G(j)H(j)
tidak melingkupi titik (-1,0).

b.Perumusan Masalah
-

Bagaimana perbedaan dari grafik bode plot dengan grafik nyquist

Bagaimana pengaruh dengan diberikannya variasi frekuensi yang berbeda terhadap


bentuk grafik bode plot dan nyquist yang didapatkan

Apa hubungan antara eksperimen dan teori pada percobaan bode plot

c. Tujuan
1. Mengukur respons sistem filter.
2. Membuat dan menganalisis grafik hasil pengukuran dengan Bode Plot dan
Nyquist.
3. Memahami fenomena respon sistem secara matematis dan fisis.

2. Teori Dasar
1. Bode Plot
Karakteristik suatu sistem dengan persamaan fungsi alih sinusoidal yang telah
diketahui terhadap perubahan frekuensi input dapat digambarkan dalam suatu diagram
yang disebut diagram Bode. Diagram Bode diperkenalkan oleh Hendrik W. Bode,
seorang insinyur pada Bell Telephone Laboratories. Diagram Bode berfungsi untuk
mengetahui respon frekuensi dari suatu system. Diagram Bode ini berisi dua gambar,
yang pertama merupakan penggambaran dari nilai logaritma magnitude terhadap variasi
frekuensi dalam skala logaritmik, dan yang kedua merupakan penggambaran nilai
pergeseran sudut (phasa) terhadap variasi frekuensi dalam skala logaritmik.
Fungsi

transfer

(Vo/Vi)

dalam

ranah

(domain)

frekuensi

dari

suatu

rangkaianlistrik/elektronik dapat digambarkan secara grafik yang disebut dengan Bode


Plot. Grafik fungsi transfer dalam kaitanya dengan frekuensi ini terdiri dari dua grafik:
yang pertama menggambarkan besar relatif tegangan keluaran Vo terhadap tegangan
masukan Vin, grafik kedua menggambarkan sudut geseran fasa relatif antara Vo
terhadap Vin
1.1 Bode Plot untuk Rangkaian Low Pass Filter
Analisis pada low pass filter untuk menggambarkan bode plotnya adalah sebagai
berikut:

Gambar 1. Rangkaian RC low pass Filter

Besar Vo relative terhadap Vin :

Besarnya geseran sudut fasa Vo relatif terhadap Vin adalah arc . tan. (R C/1)

Gambar 2. Perbandingan Vo/Vin low pass filter

Gambar 3. Sudut fase Vo/Vin low pass filter


sepuluh kali lipat, grafik Vo/ Vin turun setiap kenaikan 20 dB
1.2 Bode Plot untuk Rangkaian High Pass Filter
Analisis pada high pass filter untuk menggambarkan bode plotnya adalah sebagai
berikut:

Gambar 4. Rangkaian RC high pass Filter

Besarnya Vo relatif Vin :

Besarnya geseran sudut fasa Vo /Vin adalah = 90 - arc .tan . RC/ 1

Gambar 5. Perbandingan Vo/Vin high pass filter

Gambar 6. Sudut fase Vo/Vin high pass filter


sepuluh kali lipat, grafik Vo/ Vin turun setiap kenaiakan 20 dB
2. Diagram Nyquist

Jika diagram bode menggunakan dua buah plot untuk menunjukkan respon
frekuensinya, maka nyquist menggabungkan kedua plot tersebut kedalam satu plot
dalam koordinat polar sebagai yang nilainya bervariasi dari 0 hingga .
Diagram Nyquist disebut juga Diagram Kutub atau Diagram Polar. Nyquist plot
adalah penggambaran magnitude vs sudut dari fungsi alih sinusoidal pada koordinat
polar, dimana divariasi dari nol hingga tak terhingga. Gambar 7 memberikan
hubungan antara magnitude dan sudut dalam Nyquist plot.

Gbr 7. Penampang dari koordinat bilangan

Gambar 8. Hubungan Magnitude riil,

imajiner dan polar

dan Sudut dalam Koordinat Polar

Diagram polar suatu fungsi alih sinusoidal G(j) adalah suatu diagram besaran
G(j) terhadap sudut fase G(j) pada koordinat polar jika diubah dari nol sampai tak
terhingga. Fungsi alih sinusoidal suatu sistem diberikan oleh persamaan :

(c)

Gambar 9. Berbagai macam kurva Nyquist


Jadi diagram polar merupakan tempat kedudukan vector jika diubah dari nol
sampai tak terhingga. Perhatikan bahwa pada diagram polar, sudut fase positif (negatif)
diukur berlawanan arah dengan jarum jam (searah jarum jam) dari sumbu nyata positif.
Setiap titik pada digram polar dari G(j) merupakan titik terminal dari vektor untuk
harga tertentu. Proyeksi G(j) pada sumbu nyata dan khayal adalah komponen nyata
dan komponen khayal G(j).
Untuk menggambar diagram polar, baik besaran maupun sudut fase harus dihitung
secara langsung untuk setiap frekuensi , yang pada gilirannya, untuk kontruksi
diagram kutub.

Gambar 10. Contoh Nyquist plot


Jika dibandingkan dengan diagram bode, diagram nyquist memiliki keuntungan
dan kerugian, diantaranya :
1. Keuntungan
Menunjukkan karakteristik respon frekuensi dari sebuah system mencakup seluruh
range frekuensi dalam satu plot.
2. Kerugian
Tidak terlalu jelas menunjukkan kontribusi dari masing masing faktor individu dari
fungsi transfer loop terbuka.
3. Metode Eksperimen
Bode plot low pass filter
1. Membuat rangkaian low pass filter sebelum percobaan.
2. Menghubungkan function generator sebagai sumber rangkaian.
3. Memvariasi frekuensi () input pada function generator dengan menggunakan
tegangan input konstan. Besarnya frekuensi dan tegangan akan diberitahu ketika
praktikum.
4. Memplotting data yang diperoleh antara magnitude (dB) dan frekuensi ( Hz)
serra phase (degree) dan frekuensi (Hz).
Bode plot high pass filter
1. Membuat rangkaian high pas filter sebelum percoban
2. Menghubungkan function generator sebagai sumber rangkaian.

3. Memvariasi frekuensi () input pada function generator dengan menggunakan


tegangan

input konstan. Besarnya frekuensi dan tegangan akan diberitahu

ketika praktikum.
4. Memplotting data yang diperoleh antara magnitude (dB) dan frekuensi ( Hz)
serra phase (degree) dan frekuensi (Hz).
4. Data Eksperimen
Low Pass Filter
R=100
Frekuensi (Hz)
10
50
100
500
1000
5000
10000

Vin (V)
17
20
20.5
19
18
14
14

Vout
(V)
16.5
20
20
18
14.5
5
3

PS (s)
0
0
100
40
20
4
2

R=1k
Frekuensi
(Hz)
10
50
100
500
1000
5000
10000

Vin (V)
16
20
20
19
19.8
19.8
20

Vout
(V)
16.5
20
16.8
6.1
1.8
1.2
0.8

PS (s)
0
0
100
20
5
0
0

Frekuensi
(Hz)
10
50
100
500
1000
5000
10000

Vin (V)
16
20
20
19
17
14
13

Vout
(V)
0.5
1
2
6
9
13
13

PS (s)
0
0
125
20
10
3
2

High Pass Filter


R=100

R=1k
Frekuensi
(Hz)
10
50
100
500
1000
5000
10000

Vin (V)
16
20
20
19
19
19
19

Vout
(V)
1
6
11
18
18.5
19
19

PS (s)
1200
200
40
20
16
5
0

5. Pengolahan Data
Bedasarkan eksperimen yang dilakukan di laboratorium, pengolahan bedasarkan eksperimen
dapat dinyatakan dengan persamaan:
G=

Vout
Vin

G ( dB )=20 log

Vout
Vin
PS ( rad )=
PS(deg )=

2 fPS (ms)
1000
PS ( rad )
x 360
2

X =|( G ( dB ) cosPS ( rad ))|


Y =|(G ( dB ) sinPS ( rad ) )|
Maka didapatkan hasil pengolahan data berupa table:
i. Pada Low Pass Filter
R=100
Frekuensi
(Hz)

Vin
(V)

Vout (V)

10

17

50

G (dB)

log f

PS (ms)

PS (rad)

PS (deg)

16.5

Gain
0.97058
8

-0.259299543

20

20

10
16.9897000
4

100

20.5

20

-0.214477308

0.0628

3.6

19

18

20
26.9897000
4

0.1

500

0.04

0.1256

7.2

1000

18

14.5

0.02

0.1256

7.2

5000

14

0.97561
0.94736
8
0.80555
6
0.35714
3

0.004

0.1256

7.2

-0.469621917
-1.878090057
-8.943160627

30
36.9897000
4

X (real)
0.25929954
3
0
0.21405451
5
0.46592255
7
1.86329574
8
8.87271252
3

Y
(imajiner)
0
0
0.01346032
3
0.05882955
1
0.23526839
7
1.12030999
6

ratarata

10000

14

2380

17.5

0.21428
6
0.75293
6

3
13.8571
4

-13.38013562
-3.592112153

40
25.8527285
9

0.002
0.023714

0.1256
0.08074
3

13.2747360
6
3.56428870
7

7.2
4.628571
4

1.67612998
4
0.44342832
2

R=1k
Frekuensi
(Hz)

Vin (V)

Vout (V)

Gain

G (dB)

log f

PS (ms)

PS (rad)

PS (deg)

X (real)

10

16

16.5

1.03125

0.267279231

10

0.267279231

50

20

20

16.98970004

100

20

16.8

-1.514414279

20

0.1

0.0628

3.6

1.511428956

500

19

6.1

-9.868475319

26.98970004

0.02

0.0628

3.6

9.84902187

1000

19.8

1.8

-20.8278537

30

0.005

0.0314

1.8

20.81758683

5000

19.8

1.2

0.84
0.32105
3
0.09090
9
0.06060
6

-24.34967888

36.98970004

24.34967888

10000

20
19.2285
7

0.8
9.02857
1

0.04
0.48340
3

-27.95880017

40

25.85272859

0.017857

0
1.285714
3

27.95880017

-12.03599188

0
0.02242
9

ratarata

2380

12.10768514

ii. Pada High Pass Filter


R=100

rata-rata

Frekuensi
(Hz)

Vin
(V)

Vout (V)

Gain

10

16

0.5

0.03125

50

20

0.05

100

20

0.1

500

19

0.3157895

1000

17

0.5294118

5000

14

13

0.9285714

10000

13

13

2380

17

6.357143

0.4221461

0
13.1862098

G (dB)
30.1029996
26.0205999

log f

PS (ms)

PS (rad)

PS (deg)

X (real)

Y (Imajiner)

10

30.1029996

16.98970004

26.0205999

-20

20

0.125

0.0785

4.5

19.9384091

1.568388041

-10.012047
5.52412824
0.64369367

26.98970004

0.02

0.0628

3.6

9.99231054

0.628343348

30

0.01

0.0628

3.6

5.51323868

0.346687269

36.98970004

0.003

0.0942

5.4

0.64083983

0.060546306

40

0.002

0.1256

7.2

25.85272859

0.022857

0.060557

3.4714286

13.1726282

0.371994995

R=1k

rata-rata

Frekuensi
(Hz)

Vin (V)

Vout (V)

Gain

10

16

0.0625

50

20

0.3

100

20

11

500

19

18

1000
5000
10000
2380

19
19
19
18.8571

18.5
19
19
13.2142

0.55
0.947368
4
0.973684
2
1
1
0.690507

G (dB)
24.0823997
10.4575749
5.19274621
0.46962192
0.23163745
0
0
-

log f

PS (ms)

10

1.2

16.98970004

0.2

20

0.04

26.98970004

0.02

30
36.98970004
40
25.85272859

0.016
0.005
0
0.211571

PS
(rad)
0.0753
6
0.0628
0.0251
2
0.0628
0.1004
8
0.157
0
0.0690

PS (deg)

X (real)

Y
(Imajiner)

4.32

24.0140485

1.813132331

3.6

10.4369602

0.656304112

1.44

5.19110795

0.130428067

3.6

0.46869616

0.029472875

5.76
9
0
3.96

0.2304691
0
0
5.76304027

0.023235786
0
0
0.378939024

5.77628288

Bedasarkan teori yang dilakukan di laboratorium, pengolahan bedasarkan eksperimen dapat


dinyatakan dengan persamaan:
Xc
G=
Xc2 + R2
G ( dB )=20 log

Vout
Vin

PS ( rad )= Arc tan (


PS ( deg )=
Fc=

1
2 RC

Xc=

1
2 fc

f
)
f0

PS(rad )
x 360
2

Didapatkan hasil table pengolahan berupa:


Low Pass Filter
R=100
fo

log f

Xc

G (dB)

PS (rad)

PS (deg)

X (real)

Y (imajiner)

1592.357

10

10

15923.57

0.999980281

-0.00017128

159.233575

89998.81684

9.43133E-05

0.00014297

1592.357

50

16.9897

3184.713

0.999507384

-0.00427986

31.8366664

17994.08385

0.003906601

0.00174805

1592.357

100

20

1592.357

0.998033894

-0.01709419

15.902628

8988.165368

0.016771328

0.00330666

1592.357

500

26.9897

318.4713

0.954071655

-0.40838013

3.0793522

1740.449865

0.407589383

0.02540136

1592.357

1000

30

159.2357

0.84685451

-1.44382391

1.37730429

778.4523841

0.27762847

1.41688034

1592.357

5000

36.9897

31.84713

0.303454153

-10.3581383

-627.8824

-354879.131

9.38853313

4.37566846

1592.357

10000

40

15.92357

0.157254477

-16.0679396

-313.9404

-177439.115

15.68463844

3.48866756

rata-rata

2380

25.85273

3032.302

0.751308051

-4.04283247

-104.3419

-58974.0398

3.68273738

1.33025934

R=1k
fo

log f

Xc

G (dB)

PS (rad)

PS (deg)

X (real)

Y (imajiner)

159.2357

10

10

15923.57

0.998033894

-0.01709419

15.902628

8988.165368

0.016771328

0.00330666

159.2357

50

16.9897

3184.713

0.954071655

-0.40838013

3.0793522

1740.449865

0.407589383

0.02540136

159.2357

100

20

1592.357

0.84685451

-1.44382391

1.37730429

778.4523841

0.27762847

1.41688034

159.2357

500

26.9897

318.4713

0.303454153

-10.3581383

-627.8824

-354879.131

9.38853313

4.37566846

159.2357

1000

30

159.2357

0.157254477

-16.0679396

-313.9404

-177439.115

15.68463844

3.48866756

159.2357

5000

36.9897

31.84713

0.031830996

-29.9429955

-62.782984

-35484.9425

29.90724778

1.46270666

159.2357

10000

40

15.92357

0.015921548

-35.9602939

-31.383528

-17737.97

35.94142247

1.16485654

rata-rata

2380

25.85273

3032.302

0.472488747

-13.4569522

-145.09

-82004.8702

13.08911871

1.70535537

High Pass Filter


R=100
fo

log f

Xc

G (dB)

PS (rad)

PS (deg)

X (real)

Y (imajiner)

1592.357

10

10

15923.57

0.99998028

-0.000171275

159.2336

89998.82

9.4313E-05

0.000142969

1592.357

50

16.9897

3184.713

0.99950738

-0.00427986

31.83667

17994.08

0.0039066

0.001748049

1592.357

100

20

1592.357

0.99803389

-0.017094193

15.90263

8988.165

0.01677133

0.003306661

1592.357

500

26.9897

318.4713

0.95407165

-0.408380134

3.079352

1740.45

0.40758938

0.025401356

1592.357

1000

30

159.2357

0.84685451

-1.443823908

1.377304

778.4524

0.27762847

1.416880344

1592.357

5000

36.9897

31.84713

0.30345415

-10.35813829

-627.882

-354879

9.38853313

4.375668459

1592.357

10000

40

15.92357

0.15725448

-16.06793964

-313.94

-177439

15.6846384

3.488667558

rata-rata

2380

25.85273

3032.302

0.75130805

-4.042832471

-104.342

-58974

3.68273738

1.330259342

R=1k
fo

log f

Xc

G (dB)

PS (rad)

PS (deg)

X (real)

Y (imajiner)

159.2357

10

10

15923.57

0.99803389

-0.017094193

15.90263

8988.165

0.01677133

0.003306661

159.2357

50

16.9897

3184.713

0.95407165

-0.408380134

3.079352

1740.45

0.40758938

0.025401356

159.2357

100

20

1592.357

0.84685451

-1.443823908

1.377304

778.4524

0.27762847

1.416880344

159.2357

500

26.9897

318.4713

0.30345415

-10.35813829

-627.882

-354879

9.38853313

4.37566846

159.2357

1000

30

159.2357

0.15725448

-16.06793964

-313.94

-177439

15.6846384

3.488667559

159.2357

5000

36.9897

31.84713

0.031831

-29.94299552

-62.783

-35484.9

29.9072478

1.462706664

159.2357

10000

40

15.92357

0.01592155

-35.96029393

-31.3835

-17738

35.9414225

1.164856535

rata-rata

2380

25.85273

3032.302

0.47248875

-13.45695223

-145.09

-82004.9

13.0891187

1.705355368

Grafik
Low Pass Filter
R=100

Grafik 1. Log f Vs G(dB) low pas filter

Grafik 2. Log f Vs PS(deg) low pas filter

Grafik 3. Y Vs X low pas filter

R=1k

Grafik 4. Log f Vs G(dB) low pas filter

Grafik 5. Log f Vs PS(deg) low pas filter

Grafik 6. Y Vs X low pas filter

High Pass Filter


R=100

Grafik 7. Log f Vs G(dB) high pas filter

Grafik 8. Log f Vs PS(deg) high pas filter

Grafik 9. Y Vs X high pas filter

R=1k

Grafik 10. Log f Vs G(dB) high pas filter

Grafik 12. Log f Vs PS(deg) high pas filter

Grafik 13. Y Vs X high pas filter

6. Analisis
Pada percobaan kali praktikan melakukan percobaan mengenail mengenal respon suatu
system dari bentuk grafik bode plot dan grafik nyquist yang didapatkan dari percobaan di
laboratorium. Percobaan ini dibagi dalam dua bagian yaitu low pass filter dan high pass filter,
yang masing-masing dilakukan perlakuan variasi terhadap frekuensi dan besar resistor yang
terpasang pada rangkaian. Dari hasil pengolahan yang didapat, praktikan dapat mencari
beberapa komponen yang dapat digunakan untuk mencari bentuk grafik bode plot dan
nyquistnya dengan dibedakan bedasarkan pengolahan data secara eksperimen dan secara
teoritis yang ada.
Dari hasil pengamatan pada perbedaan hasil antara hasil nilai G(dB), log f, PS(deg), X
dan Y dari kedua hasil pengolahan antara eksperimen dan teori didapatkan hasil bahwa hasil
masing-masing komponen diatas tidak saling mendekati, namun pada beberapa percobaan
seperti pada percobaan low pass filter saat diberikan besar resistor sebesar 1 ohm didapatkan
hasil G(dB) eksperimen yang hampir mendekati dengan hasil G(dB) teori. Hal ini
menunjukkan bahwa pada dasarnya hasil antara pengolahan data eksperimen dan teori
seharusnya saling mendukung dan saling mendekati satu sama lainnya. Namun, pada
percobaan atau eksperimen selalu terdapat satu atau dua hal bahkan lebih yang membuat data
yang didapatkan menjadi terdapat error. Error inilah yang membuat perbedaan antara
pengolahan data secara eksperimen dan teori. Error yang memungkinkan berperan dalam
percobaan ini antara lain kekurang telitian dari hasil yang ditunjukkan pada osiloskop
sehingga praktikan hanya dapat mengira-kira hasil yang ditunjukkan pada osiloskop yang
mengakibatkan data yang dapatkan menjadi kurang akurat.
Praktikan lalu membuat grafik bode plot dan nyquist dari data percobaan yang
diapatkan pada saat praktikum. Hasilnya menunjukkan bahwa yang mendekati bentuk yang
benar hanya 5 grafik bila dicocokkan dengan teori yang telah dipelajari. Grafik yang lain tidak
salah, namun melainkan terdapat error yang membuat hasil pengambaran bode plot dan
nyquist nya menjadi kurang tepat.
7. Kesimpulan
1. Didapatkan grafik bode plot dan nyquist bedasarkan percobaan dengan menggunakan
komponen-komponen seperti G(dB), log f, PS(deg), X dan Y.

2. Perbandingan hasil pengolahan data secara eksperimen dan teori tidak mendekati satu sama
lainnya dikarenakan terdapat beberapa error pada saat pengambilan data
8. Reference
[1]

Modul praktikum teknik pengukuran www.scele.ui.ac.id

Anda mungkin juga menyukai