Anda di halaman 1dari 3

Siswa SD Ini Memukau Dunia Internasional Lewat Pertunjukan Wayang Orang

[ISIGOOD] Erriezha Arriefqi Hidayat, siswa SDN 2 Sido Kumpul, Gresik, Jawa Timur ini
menceritakan kisah yang unik dan memukau. Ia berhasil merebut hati juri-juri
internasional. Dirinya dan tim pulang ke tanah air dengan membawa penghargaan
tertinggi, setelah berhasil memperkenalkan sosok Buto Ijo dalam sebuah
pertunjukkan wayang orang di World Creativity Festival di Korea.

Melalui cerita berdurasi 8 menit, Erriezha, Cerita fiksi yang dipentaskan Erriezha dan
teman-temannya ini mengisahkan tentang persahabatan antara Buto Ijo dan
sebuah robot masa depan yang datang dari tahun 3030. Buto ijo sendiri dikenal
sebagai tokoh dalam legenda cerita rakyat di Indonesia, yakni raksasa bertubuh
besar dan berwarna hijau.

Mulanya Buto Ijo yang berjalan menyusuri hutan untuk mencari Arjuna. Ceritanya
Buto ijo ini mau membalas dendam sama arjuna, kata Erriezha.

Dalam pengelanaannya, Buto Ijo menemukan sebuah gua yang ternyata di


dalamnya terdapat sebuah robot canggih dari masa depan. Dia tidak jadi bertemu
Arjuna, tapi justru ketemu Robot dari tahun 3030. Si robot tidak menyangka kalau
itu buto ijo, soalnya buto ijonya badannya kecil, tidak raksasa, jelas Erriezha.

Singkat Cerita, buto ijo dan robot justru menjalin persahabatan. Erriezha
menyelipkan modernitas dalam ceritanya, di mana sang robot justru
memperkenalkan banyak hal terkait teknologi kamera terbaru kepada buto ijo.
Bahkan robotnya mengajarkan buto ijo bagaimana caranya selfie pakai kamera.
Nah itu dia unsur sainsnya saya masukkan, jelas Erriezha.

Erriezha Arriefqi Hidayat bersama guru-gurunya (bangsaonline.com)


Kisah buto ijo dan robot masa depan itu diangkat dari ide dan imajinasi khas anakanak. Imajinasi tentang dua tokoh itu yang kemudian dituangkan dalam bentuk
skenario sederhana.

Awalnya, skenario itu dipentaskan di Bundaran Hotel Indonesia (HI) beberapa waktu
lalu dan diabadikan dalam bentuk video. Video inilah yang dikirimkan Erriezha dan
pendamping dari Kemdikbud ke panitia World Creativity Festival, di Korea. Jadi
kedatangan kami di Korea ini hanya untuk presentasi, dan mempertunjukkan
ulang, kata Erriezha.

Erriezha yang berperan sebagai penulis cerita sekaligus dalang ini menjelaskan
bahwa menurut juri Kisah buto ijo ini dianggap unik, karena berhasil meracik unsur
sains dengan seni serta budaya dengan apik. Sehingga juri pun tak ragu-ragu
mengganjar Wayang Orang Show karya siswa kelas 6 SD ini dengan penghargaan
grand prize, sebagai penghargaan tertinggi dalam WCF 2015.

Kata Juri Wayang orang show ini unik, berbeda dengan yang lain, kreatif, jelasnya.

Pertunjukkan ini sendiri dituturkan dengan menggunakan pengantar bahasa Inggris.


Saya dalang, dan teman Saya sebagai story tellernya, ujar Erriezha.

Untuk memperkental unsur budaya, Erriezha memberikan narasi tentang sejarah


wayang. Begitu juga di tengah-tengah Cerita, buto ijo dan wayang diskenariokan
menari tarian jawa.

Karena ini gabungan antara sains dan seni, jadi seninya harus ada dalam
pertunjukkan, kata bocah yang bercita-cita jadi insinyur di pesawat Airbus ini.

Di kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan SD, Kemdikbud, Wowon Widaryat


mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun pertama Indonesia membawa
medali sepanjang pelaksanaan WCF sejak tahun 2005 lalu.

Festival ini sangat berat, ada 14 negara seperti Korea, China, Saudi Arabia dan
lainnya, peserta bersaing secara ketat. Biasanya kita pulang dengan tangan hampa,
tapi tahun ini dapat 3 penghargaan sekaligus, ungkap Wowon.

Tak seperti lomba lain yang menyediakan banyak medali sampai ke juara harapan,
WCF hanya memperebutkan satu emas, perak, perunggu di setiap kategori, serta
satu grand prize untuk keseluruhan lomba sebagai penghargaan tertinggi. Bahkan,
ungkap Wowon, tahun ini mereka dapat grand prize.

Anda mungkin juga menyukai