Anda di halaman 1dari 17

1. Sebutkan jenis2 pencemaran laut seperti yg diatur dlm MARPOL 73 /78.

1.

ANNEX I. Pencemaran oleh minyak (2 Oktober 1983).

2.
ANNEX II. Pencemaran oleh bahan cair beracun dlm bentuk curah (6 April
1987).
3.
ANNEX III. Pencemaran oleh barang berbahaya dlm bentuk terbungkus (1 Juli
1991).
4.

ANNEX IV. Pencemaran dari kotoran manusia atau hewan (Sewage).

5.

ANNEX V. Pencemaran oleh sampah (Garbage).

6.

ANNEX VI. Pencemaran oleh Asap Cerobong kapal (Udara)

2. a). Oil Record Book dibagi 2 :


1. Bagian 1 mengenai operasi di kamar Mesin.
2. Bagian 2 mengenai operasi Bongkar muat Cargo & Ballast.
b). Kegiatan yg perlu dicatat Di Oil
Record Book .
1. Engine Record Book
-

membersikan tangki-tangki bahan bakar

pengisian bahan bakar dan pengosongkan bahan bakar

pembuangan air got

pembuangan tanki-tanki endap dari slop tank

pembuangan residu.
2. Cargo & Ballast Record Book:

F Waktu UTC,hari,tanggal,bulan, tahun


F Pelabuhan tolak dan pelabuhan tujuan
F Jenis muatan
F Volume muatan/ volume ballast M3
F Identitas tangki-tangki

F Jenis kegiatan yang dilakukan


F Posisi kapal pada saat dilakukan kegiatan
c). Kapal Yg wajib memiliki Oil Record Book :
-

Tanker ukuran 150 GT keatas.

Selain Tanker ukuran 400 GT keatas

3. a. Ship Board Emergency Contingency Plan adalah Rencana / Program kerja


untuk menanggulangi segala macam kemungkinan akan timbulnya keadaan darurat
diatas kapal yg didasarkan pada suatu pola terpadu , yg mampu mengintegrasikan
activitas/ upaya penanggulangan secara cepat,tepat,aman & terkendali atas
dukungan dr instansi terkait & sumber daya manusia & Fasilitas yg tersedia
b). Load on top prosedure adalah : Sisa minyak didalam Sludge tank untuk kapal
dibongkar ke sludge tank di darat / dimasukan kedalam tangki kembali dicampur
dengan muatan
c). Oil pollution emergency plants
diperuntukan bagi :

Tanker minyak ukuran 150 grt atau lebih dan kapal lain selain tanker ukuran
400 grt atau lebih.

Semua Instalansi terpasang atau terapung lepas pantai/ struktur yang


digunakan dlm kegiatan operasi mi- gas, eksplorasi, produk -si, dan bongkar muat.
Semua pelabuhan dan fasi- litas bongkar muat yang beresiko menimbulkan
pencemaran.

4. a). Proses COW yaitu :


Muatan minyak mentah yang disirkulasikan kembali sebagai media pencuci tangki
yang sedang dibongkar muatannya seungga endapan minyak dlm tangki berkurang
b). Alat alat untuk penaggulangan pencemaran oleh minyak :
-

OWS : utk memisahkan minyak dgn air.

OFE : Oil filtering eqpt / utk mengatur pembuangan minyak dilaut sebanyak 15
ppm
-

ODM : Untuk memonitor pembuangan minyak.

Oil Born : alat utk melokalisir tumpahan minyak

Skimmer : Alat utk menyekap tumpahan minyak

Oil Bag : Kantong minyak

Sorbent : Alat utk menyerap tumpahan minyak

Wilden pump : utk menyerap tumpahan minyk dan di pompa ke slop tank

Spraying unit : Mentemprot tumpahan minyak di laut,

5. a). Alat yg hrs di lengkapi untuk pencegahan pencemaran di laut :


air.

OWS ( Oil Water Separator ) alat yg berfuingsi untuk memisahkan minyak dan

ODM ( Oil Discarging Monitor ) Suatui alat yg berfungsi untuk mengontrol


buangan sisa kelaut yg di lengkapi dg alat control.
SBT ( segregated Ballast Tank ) Suatiu alat yg berfungsi untuk menampung zat
beracun dan air bekas cucian tanki
COW (Crude OIL Washing ) Suatu alat yg berfungsi untuk mengurangi endapan
minyak dan tanki.
CBT ( Cleaning Ballast Tank ) Berfungsi untuk membersihkn tanki bekas
pemuatan .

6. a). SHIPBOARD OIL POLUTION EMERGENCY PLAN ( SOPEP)


adalah Rencana / Program kerja untuk menanggulangi timbulnya keadaan
darurat/polusi diatas kapal yg disebabkn oleh tumpahan minyak.
c). Faktor yang
faktor yaitu :

mempengaruhi tingkat keparahan tumpahan minyak ada 4

Pembuangan minyak akibat dr pengoperasian kapal


tanki.
-

selama pencucian

Pembuangan air bilge (got) yg mengandung minyak.

Tumpahan yang berasal dari kecelakaan pelayaran (kandas, tenggelam,


tabrakan).
-

Tumpahan minyak selama loading, tubrukan dll.

7. a.Untuk siapakah Annex 1 marpol 73/78 di berlakukan ?


Peraturan-peraturan untuk pencegahan pencemaran minyak di peruntukan
kepada kapal berukuran >150 GT.
b.Kapal-kapal apakah yang diwajibkan memiliki sertifikat IOPP?
Yaitu : - semua kapal tangki minyak berukuran > 150 GT.
- kapal lainnya dengan ukuran > 400 GT terhitung tgl 2 oktober
1983.
c.Sebutkan survey-survey untuk sertifikat IOPP ?
Yaitu sebelum sertifikat surver pertama (initial survey) harus dilakukan :
surveyor akan melakukan survey pada kapal dan memastikan bahwa struktur
system peralatan keselamatan dan materialnya adalah memuaskan dan memenuhi
persyaratan-persyaratan dari peraturan-peraturan serta dalam kondisi
baik.sertifikat IOPP berlaku untuk 5 tahun terhitung dari tanggal pertama kali
setelah periode ini suatu survey perubahan harus dilakukan dan sertifikat
diterbitkan kembali.

8 . a).Terangkan bedanya SBT dengan dedicatet ballast tank?


- Segregatet ballast tank (SBT) yaitu tolak bara yang diisi kedalam suatu tangki
yang sama sekali terpisah dari tangki muat dan system bahan bakar (tangki
permanent khusus ballast/muatan lain dari minyak/zat cair beracun).
- Dedicated Ballast yaitu ballast bersih yang diangkut dalam tangki muat yang
digunakan untuk ballast kapal.
b). Kapal2 yang harus dilengkapi
dgn tangki ballast terpisah (SBT) :
- kapal tangki baru < 20.000 DWT
- kapal tangki baru > 20.000 DWT
- kapal tangki lama < 40.000 DWT
- kapal tangki lama > 40.000 DWT

9. A. Sludge Tank ialah tangki untuk menampung minyak kotor hasil pemisahan oleh
OWS terhadap air got.(Kapasitas minimum 2% dr volume tanki muatan)
B. Oil Water Separator (OWS) ialah suatu alat yang gunanya untuk memisahkan
minyak dari air yang berasal dari bilga (got) kamar mesin.
C. Water Interface Detector ialah suatu alat untuk mengukur ketebalan / kandungan
minyak yang berada diatas permukaan air didalam tangki muatan dan tangki
ballast
10. a) Apa kegunaan Oil Discharging Monitor (ODM) dan Control System (CS).
Sistim pengawasan & pemantauan buangan air berminyak dari cucian tangki
muat, endapan2 residu dalam tanki muat, pembongkaran ballast kotor.
CS : alat ini mampu merekam minyak yg keluar dalam liter / mill laut sampai 15
ppm. Bila melebihi alarm berbunyi.

b). Bagaimana fungsi kerja keseluruhan dari sistim ODM dan CS


Alat ini memberikan rekaman kualitas air yg dibongkar secara terus menerus
dan mampu merekam minyak yang keluar dlm liter / mill laut, serta jumlah
total yg terbongkar, atau kandungan minyak dg kecepatan pembongkarannya.
Rekaman diperlukan untuk menunjukkan waktu dan tgl.

11. a) . Guna dari IGS.( Inert Gas System ) adalah untuk :


Untuk mengurangi kadar oxygen di dlm tangki smp batas tdk memungkinkan lagi
terjadinya kebakaran atau ledakan di dlm tanki
b). Cara mengatasi tumpahan minyak Dengan oil containment boom yang/
digunakan untuk mengumpulkan tumpahan minyak, kemudian diambil dengan
skimmer yang gunanya untuk mencegah genangan minyak terdampar ke pantai

12. a. IOPP (International oil pollution prevention): sertifikat international mengenai


pencegahan polusi bagi kapal tanker yang berlayar di perairan international dan
berlaku untuk 5 th sekali.
b.

Survey yang di lakukan untuk mendapatkan IOPP ialah

Pemeriksaan permulaan untuk mengetahui bahwa kapal yang di pasarkan


telah sesui dengan ANNEX I MARPOL 73/78

Di periksa setiap 5 tahun sekali

Selama masa berlakunya IOPP

c. Survey tambahan :
Survey yang dilakukan sewaktu apabila ditemui kondisi kapal di bawah
standart

13. a. Yang di maksud dgn pencemaran ialah : Suatu kejadian yg menyebabkan


terganngunya keseimbangan lingkungan yg menyebabkan kerugian pada manusia
itu sendiri.
b. Cara mencegah terjadinya polusi ialah :
-

Harus berhati-hati dlm bekerja terutama dlm pengoperasian kpl.

Gunakan peralatan sebaik mungkin.

c.

Cara menaggulangi terjadinya polusi yaitu :

Kalau terjadi polusi segera ambil tindakan dg cepat seingga tdk meluas
kemana-mana.

14. Civil leability convention 1959


mengatur tentang :
Korban dari pencemaran minyak yg asalnya dari kpl, dpt mengklaim
konvensi ,ganti rugi thd pemilik kpl yg bertanggung jawab thd pencemaran yg
terjadi.
a.

Dari segi tanggung jawab :

Tanggung jawab dari yg memiliki kpl tersebut atas terjadinya pencemaran.

b.
Claim ganti rugi tsb kadaluarsa sejak : terjadi musibah, tetapi dlm waktu
tertentu tdk di laporkan dan di anggap hilang.
c.
CLC berlaku bagi kpl : yg negaranya telah meratifikasi konvensi sesuai dg
kepres no = 18 /1978 bulan juni 1978

15. a).Air ballast bersih ialah : Air ballast bersih dan tidak ada cerminan minyak di
atasnya.

b).Daerah khusus ialah : Wilayah laut karena alasan tehnis yg berhubungan dgn
oceanografi dan ekologi yg mengikat dlm hal pencegahan pencemaran laut oleh
minyak yg di persyaratkan .( mediteranian sea, Black sea, Baltic Sea, Gulf area, Gulf
of aden &
Red sea)

16. Zat cair beracun di bagi atas 4 katagori,jelaskan:


a.Sangat berbahaya yaitu bahan cair beracun yang apabila di buang kelaut
dari pembersihan tangki dapat menimbulkan bahaya besar terhadap sumber daya
laut maupun kesehatan manusia.
b.Berbahaya yaitu bahan cair beracun yang apabila dibuang kelaut dari
pembersihan tangki dapat menimbulkan bahaya terhadap sumber daya laut
maupun kesehatan manusia.
c.Bahaya kecil yaitu bahancair beracun yang apabila di buang kelaut dapat
menimbulkan bahaya kecil terhadap sumber daya laut maupun kesehatan manusia.
d.Bahaya yang dapat dikenal yaitu bahan cair beracun yang apabiladi buang
kelaut dapat menimbulkan bahaya yang dapat dikenal terhadap sumber daya laut
maupun kesehatan manusia.

17. A. Pembuangan minyak atau campuran berminyak dari Ruang Mesin dilarang
(untuk semua kapal), kecuali memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Kapal sedang berlayar
Kapal tidak berada pada daerah khusus
Kapal berada pada jarak minimum 12 mil laut dari daratan
Kandungan minyak < 100 PM
Kapal mengoperasikan suatu Sistem Pemonitoran + Pengendalian pembuangan
minyak + Perlengkapan pemisah air berminyak + Sistem Penyaringan Minyak.
B. Pembuangan minyak atau campuran berminyak dari Ruang Muat dilarang (untuk
kapal tangki minyak), kecuali memenuhi persyaratan persyaratan sebagai
berikut :
Kapal sedang berlayar
Kapal tidak berada pada daerah khusus

Kapal berada > 50 mil laut dari daratan


Volume pembuangan seketika dari kandungan minyak max 60 ltr/mil.
o Total kapasitas minyak yang dibuang ke laut
o Kapal tangki minyak baru =1/30.000 x jumlah muatan
o Kapal tangki minyak lama = 1/15.000 x jumlah muatan
Kapal mengoperasikan suatu Sistem Pemonitoran dan Pengendalian Muatan +
Tangki Endap (SLOP TANK).

18. Peraturan 5 Annex II Marpol 73 / 78 mengenai Bahan Cair Baracun, mengatur


mengenai :
A. Bahan Cair Beracun kategori A atau bahan yang bercampur dengan air
pembersih tangki / air ballast tidak boleh dibuang ke laut disemua lokasi.
B. Bahan Cair Beracun kategori B atau air ballast, cucian tangki atau sisa sisa
lain / campuran2 yang mengandung bahan2 demikian dilarang, kecuali :
-

Kapal sedang meneruskan pelayarannya dg kecepatan min 7 knots.

Procedur procedur dan penataan penataan untuk pembuangan disetujui


oleh Badan Pemerintah.
Jumlah max muatan yang terbuang dari masing masing tangki dan sistem
saluran pipa pipa yang berhubungan dengannya tidak melampaui 1 M3 atau
1/3.000 Kapasitas tangki dalam M3.
-

Pembuangan dilakukan dibawah garis air.

Pembuangan dilakukan 12 mil laut dari daratan terdekat dengan kedalaman


air minimum 25 meter.

19. Lembaga lembaga yang dibentuk secara Internasional untuk menjamin ganti
rugi pencemaran yang diakibatkan karena minyak !
TOVALOP (Tanker Owner Voluntary Agreement Concerning Liability for Oil
Pollution) yg berdiri pd tahun 1969, dibentuk oleh pemilik kapal.
CRISTAL (Contract Regarding and Interim Supplement to Tanker Liability of Oil
Pollution) yang berdiri pada tahun 1971, dibentuk oleh pemilik minyak yang
diangkat oleh kapal tangki anggota TOVALOP.

P & I Club (Protection and Indemnity Club) yaitu lembaga perlindungan pengganti
kerugian yang merupakan gabungan dari beberapa Perusahaan Asuransi.

20. Dokumen dokumen yang harus dibawa oleh kapal tangki minyak selama
berlayar ialah :
- Oil Record Book (Buku Catatan Minyak) bagian I dan bagian II.
- Loading and Damage Stability Information Book
- ODM Operation Manual
- Crude Oil Washing Operation and Equipment Manual
- Clean Ballast Tank Operation Manual
- Instruction and Operation Manual of OWS and Filtering Equipment
- Shipboard Oil Pollution Emergency Plan (SOPEP)

21. Isi dari P & I MANUAL ialah :


-

Gambaran utama dari Annex II Marpol 73 / 78

Uraian dari perlengkapan dan tata susunan kapal

Procedure2 pembongkaran muatan dan pemasangan tangki muatan

Procedure2 yang berhubungan dengan pembersihan tangki2 muatan,


pembuangan residu, pengisian tolak bara dan pembuangan tolak bara.

22. a. Nama apa yang tidak boleh digunakan untuk penanda (marking)bahan
merusak dalam kemasan.
Jawab : Nama yang tidak boleh digunakan adalah nama-nama niaga tidak boleh
digunakan sebagai nama teknis yang tepat dan selanjutnya ditandai dengan label
khusus atau cetakan label yang menyatakan bahwa isinya berbahaya.
b.

- Kotoran dari kapal adalah :

Kotoran-kotoran dari toilet, WC, Urinal, ruang perawatan, kotoran hewan, serta
campuran dari buangan tersebut..
-

Sampah kapal adalah :

Semua jenis sisa-sisa makanan, bahan-bahan buangan rumah tangga dan bahanbahan lainnya, tidak termasuk ikan segar dan bagian-bagian lain yang terjadi
selama pengoperasian kapal.
23. Sebutkan contoh bahan cair yang merusak kategori A, B,C, D
-

Kategori A :Acetan, Cyonohitrin , carbon disulphed, Campherl oil.

Kategori B : Acrilonitrite, Akyl Alchohol, Benzel Clorida, Cloropom.

Kategori C : Bensenes, Hydroxida, Cyclohexane.

Kategori D : Butylene, Cyclohexanol.

24. Sebutkan persyaratan ukuran kapal tanker yg hrs dilengkapi dengan Double
Bottom dan Double Hull !
-

Double Bottom untuk ukuran 600 DWT 5.000 DWT.

Double Bottom dan Double Hull utk ukuran kapal : 5.000 DWT ke atas.

25..a.Sebutkan daerah-daerah khusus sesuai annex I marpol 73/78?


Yaitu daerah laut baltik,laut hitam,daerah teluk,daerah laut tengah(mediterian
sea area),daerah laut merah(red sea area).
b. Apa yang dimaksud dengan daerah khusus?
Yaitu wilayah laut karena alas an teknis sehubungan dengan oseonografi
dan ekologi serta sifat-sifat khusus lalu lintasnya dalam hal pencegahan
pencemaran laut oleh minyak

26. a.Jelaskan secara singkat sejarah perkembangan peraturan internasional


tentang pencagahan pencemaran di laut?
Yaitu pada tahun 1967 terjadi pencemaran terbesar ketika tangker TORREY
CANYON kandas di pantai selatan inggris dan menumpahkan 35 juta gallon crued
oil. Peristiwa ini tela menambah pandangn masyarakat internasional dan sejak saat
itu mulai dipikirkan bersam tentang pencegahan pencemaran secara lebih
serius.sebagai hasilnya adalah sidang mengenai internasional convention for oil
pollution ship tahun 1973 protokol 1978 dan konvensi ini di kenal dengan marpor
1973/1978 yang masih berlaku sampai sekarang.

b. Apa yg dimaksud pencemaran laut :


-Pencemaran disebabkan karena adanya kegiatan pelayaran sehingga dpt
mengakibatkan kpl tubrukan,kpl kebakaran, kpl kandas, kpl tenggelam.
Maka tdk langsung pencemaran tumphan minyak yg berasal dari kpl tersebut dpt
mengakibatkan adanya pencemaran lingkungan hidup hingga dpt menimbulkan
bahaya terhadapsumber daya laut maupun kesehatan manusia atau menyebabkan
bahaya terhadap manfaat dan penggunaan lingkungan atau jiwa manusia serta
merusak sumber hayati dan kehidupan dilaut (ekosistim).

27.a. Apa tujuan dari konvensi CLC 1969 ? yaitu:


- kewajiban ganti rugi oleh pemilik kapal oleh kerusakan lingkungan laut yang
disebabkan oleh pencemaran minyak.
- Kewajiban pemilik kapal untuk membentuk suatu system ansuransi tersendiri.
- Pemilik kapal dibatasi kewajibannya dalam jumlah tertentu tergantung dari
besarnya tonnase kapal.
b. Apa yang anda ketahui dengan sertifikat CLC 1969? Yaitu kompensasi ganti rugi
kerusakan akibat pencemaran yang disebabkan oleh tumpahan muatan minyak dari
kapal tangker

28. a. 4 sistem utama dari ODM &


fungsinya masing2 :
-

Oil content meter

Flow meter

Computing unit

Suatu system pengendalian, alirang yg menggunakan katup penghenti aliran keluar


kapal (Overboard Valve
-

Control System)

Persyaratan pembuangan minyak campuran air yang mengandung minyak dari


kapal.
b.

Garbage management
diperuntukan bagi : kapal ukuran

400 GT & membawa 15 orang

29. Bagaimana cara pembuangan bahan


dalam daerah khusus
-

cair

yang

merusak kategori C di

Pembuangan harus di setujui oleh badan pemerintahan.

Kapal sedang berlayar dg kec.7 knot untk kapal bertenaga, 4 knot kapal tak
bertenaga.
-

Jml max. muatan yg terbuang tidak melampaui 1 : 30000 capacity tank.

Pembuangan di bawah grs air.

Jarak pembuangan > 12 mil dari daratan yang mempunyai kedalaman air tdk
kurang 25 meter.

30. a. Berapakah ukuran sludge tank


untuk kapal tanker ?
Ukuran sludge tank : Capacitas sludge tank minimum 3 % dari kapasitas angkut
muatan kapal. Bila dilengkapi SBT Capasitas dpt berkurang menjadi 2 %.
b. - Existing ship (kapal lama) yaitu
sebuah kapal bukan baru
- New ship:
- sebuah kapal yang kontrak
pembangunannya dipesan 1 juni
1979
- lunas kapal diletakkan 1980
- kapal diserahkan 1982

31. Jelaskan bagaimana procedure bersih untuk kapal sebelum tiba di Pelabuhan
Muat dan pada waktu Kapal tiba di Pelabuhan Muat :
- Sebelum Kapal tiba di Pelabuhan

Muat :
Kapal tangki minyak setelah selesai membongkar muatannya di Pelabuhan bongkar,
memerlukan air ballast untuk menstabilkan kapal agar dapat berlayar kembali
dengan aman menuju Pelabuhan Maut.
Air ballast diisikan kedalam beberapa tangki bekas muatan sebelum meninggalkan
Pelabuhan Bongkar Air ballast kotor tersebut biasanya dibuang di tengah Laut dan
diisi kembali dengan air yang lebih bersih
-

Kapal tiba di Pelabuhan Muat :

Air ballast bersih tersebut di buang di Pelabuhan Muat agar tangki tangki muatan
yang berisi air ballast dapat diisi lagi dengan muatan minyak.

32. Konstruksi persyaratan konstruksi dan peralatan bagi Kapal Tangki Minyak 1.K
150 GRT ialah :
Jenis : - Crude Oil < 2.000 DWT
- Product Oil < 30.000 DWT
a.

OWS

b.

Strorage Tank

c.

Standard Discharge Connection

d.

Segregation of Fuel Oil / Ballast Tank

e.

Slop Tank (Tangki Endap)

f.

Oil Water Interface Detector (Alat pengamat batas antara minyak dan air)

g.
Oil Discharge Monitoring & Control System (Pemonitoran dan Pengawasan
buangan berminyak)
h.
Discharge Manifold for shore reception facilities (Manifold Pembuangan dari
Ruang Muat ke Saran Penampungan di darat)
i.
Discharge of Effluent to Sea above Ballast Water Line (Pembuangan Limbah
Ruang Muat ke laut diatas garis air)
j.
Means for Stopping Discharge (Peralatan untuk menghentikan pembuangan
limbah berminyak dari Ruang Muat, kecuali Kapal Lama)
k.

Tank Size Limitations (Pembatasan ukuran tangki), kecuali kapal lama

l.

Subdivision & Stability, kecuali Kapal Lama

m.

Oil Record Book (Buku Catatan Minyak)

33. a. Minyak dikategorikan sebagai penyebab polusi yang terberat dan berbahaya,
sebab

Minyak merupakan bahan organik yang

tidak dapat diuraikan.

Minyak dapat mengakibatkan punahnya tumbuh tumbuhan maupun


binatang laut.
Untuk menanggulangi pencemaran oleh minyak diperlukan waktu yang lama
dan biaya yang besar

peraturan marpol 73 78 (marine polution)


+pencemaran laut

MARPOL 73/78 merupakan hasil dari International Convention for the Prevention
of Pollution from Ships tahun 1973 disempurnakan dengan TSPP ( Tanker Safety
and Pollution Prevention ) Protocol tehun 1978 dan konvensi ini dikenal dengan
nama MARPOL 973/78 yang masih berlaku sampai sekarang.

nah gini lo ceritanya sob!!!


Sejak peluncuran kapal pengangkut minyak yang pertama GLUCKAUF pada tahun
1885 dan penggunaan pertama mesin diesel sebagai tenaga penggerak utama
kapal tiga tahun kemudian, maka penomena pencemaran laut oleh minyak mulai
muncul. Sebelum perang Dunia Kedua Sudah ada usaha-usaha untuk membuat
peraturan mengenai pencegahan dan penanggulangan pencemaran laut oleh
minyak, akan tetapi baru dimulai terpikirkan
setelah terbentuk International Maritime Organization (IMO) dalam Badan
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tahun 1948 Namun demikian pada saat itu
usaha untuk membuat peraturan yang dapat dipatuhi oleh semua pihak dalam
organisasi tersebut masih ditentang oleh banyak pihak. Baru pada tahun 1954 atas
prakarsa dan pengorganisasian yang dilakukan oleh pemerintah Inggris (UK),
lahirlah Oil Pollution Convention yang mencari cara untuk mencegah pembuangan
campuran minyak dari pengoperasian kapal tanker dan dari kamar mesin kapal.

Cara tersebut dilakukan dengan :


Lokasi tempat pembuangan minyak atau campuran air dan minyak yang melebihi
100 ppm diperluas sejauh 50 nautical mile dari pantai terdekat.
Negara anggota diharuskan untuk menyediakan fasilitas penampungan didarat
guna menampung campuran air dan minyak.
Selanjutnya disusul dengan amandemen tahun 1962 dan 1969 untuk
menyempurnakan kedua peraturan tersebut. Jadi sebelum tahun 1970 masalah
Maritime Pollution (marpol)baru pada tingkat prosedur operasi.
Pada tahun 1967 terjadi pencemaran terbesar, ketika tanker TORREY CANYON yang
kandas dipantai selatan Inggris menumpahkan 35 juta gallons crudel oil dan telah
merubah pandangan masyarakat International dimana sejak saat itu mulai
dipikirkan bersama pencegahan pencemaran secara serius.

MARPOL 1973/1978 memuat 5 (lima) Annexes yakni :


Marpol Annex I - Peraturan-peraturan untuk pencegahan pencemaran oleh Minyak
Marpol Annex II - Peraturan-peraturan untuk pengawasan pencemaran oleh zat-zat
cair beracun dalam jumlah besar
Marpol Annex III - Peraturan-peraturan untuk pencegahan pencemarean oleh zat-zat
berbahaya yang diangkut melalui laut dalam kemasan, atau peti atau tangki jinjing
atau mobil tangki dan gerbong tangki

Annex IV - Peraturan-peraturan untuk pencegahan pencemaran oleh kotoran dari


kapal
Annex V - Peraturan-peraturan untuk pencegahan pencemaran oleh sampah dari
kapal
Annex VI - Peraturan-peraturan untuk pencegahan pencemaran udara dari kapalkapal
Konvensi ini berlaku secara International sejak 2 Oktober 1983. Isi dan teks dari
MARPOL 73/78 sangat komplek dan sulit dipahami bila tanpa ada usaha
mempelajari secara intensif. Implikasi lamgsung terhadap kepentingan lingkungan
Maritim dari hasil pelaksanaannya memerlukan evaluasi berkelanjutan baik oleh
pemerintah maupun pihak industri suatu negara.
Selanjutnya yang akan dibicarakan dalam buku ini adalah marpol Annex 1 saja
karena merupakan sumber pencemaran utama dewasa ini.
Annex 1 MARPOL 73/78 yang berisi mengenai peraturan untuk mencegah
pencemaran oleh tumpahan minyak dari kapal sampai 6 juli 1993 sudah terdiri dari
26 regulation Dokumen penting yang menjadi bagian integral dari Annex 1 adalah :
Appendix I Mengenai Daftar dan jenis minyak
Appendix II Bentuk format dari IOPP Certificate
Appendix III Bentuk format dari Oil Record Book
Berikut adalah isi dan bentuk dari dokumen dimaksud berdasarkan MARPOL 73/78 :
List of Oil sesuai Appendix I MARPOL 73/78 adalah daftar dari minyak yang akan
menyebabkan pencemaran apabila tumpah ke laut dimana daftar tersebut tidak
akan sama dengan daftar minyak sesuai kriteria industri perminyakan,
International Oil Pollution Prevention Certificate ( IOPC Certificate ) untuk semua
kapal dagang, dimana supplement atau lampiran mengenai Record of
Construction and Equipment for Ship other than oil Tankers and Oil Tankers
dijelaskan secara terpisah di dalam Appendix II MARPOL 73/78
Oil Record Book Buku catatan yang ditempatkan di atas kapal, untuk mencatat
semua kegiatan menangani pembuangan sisa-sisa minyak serta campuran minyak
dan air di Kamar Mesin, semua jenis kapal, dan untuk kegiatan bongkar muat
muatan dan air balast kapal tanker.
Pada permulaan tahun 1970 an cara pendekatan yang dilakukan oleh IMO dalam
membuat peraturan yang berhubungan dengan Marine Pollution pada dasarnya
sama dengan sekarang, yakni melakukan kontrol yang ketat pada struktur kapal
untuk mencegah jangan sampai terjadi tumpahan minyak atau pembuangan

campuran minyak ke laut. Dengan pendekatan demikian MARPOL73/78 memuat


peraturan untuk mencegah seminimum mungkin minyak yang mencemari laut
Tetapi kemudian pada tahun 1984 dilakukan beberapa modifikasi oleh IMO yang
menitik beratkan pencegahan hanya pada kegiatan operasi tanker pada Annex I dan
yang terutama adalah keharusan kapal untuk dilengkapi dengan Oil Water
Separating Equipment dan Oil Discharge Monitoring Systems. Karena itu pada
peraturan MARPOL 1973/1978 dapat dibagi dalam 3 (tiga) katagori :
Peraturan untuk mencegah terjadinya pencemaran
Peraturan untuk menanggulangi pencemaran
Peraturan untuk melaksanakan ketentuan tersebut
nah, sob postingan ini masih ada lanjutannya lo...sekian dulu ya postingan ane
tentang marpol 73/78 (marine polutioan)/pencemaran laut.

Anda mungkin juga menyukai