Anda di halaman 1dari 1

Gelar No, Ilmu Yes

Di rea 70-an Nurcholish Madjid terkenaldengan teriakannya: Politik No, Islam


Yes,Kini teriakan senada harus di kumandangkan: Gelar No, Ilmu Yes, Ini perlu
dilakukan karena masyarakat kita sudah memberhalakan gelar kesarjanaan. Banyak
orang bangga menyandang gelar-gelar mentereng itu tetapi sesungguhnya hampa
bobot. Epidemi ini sekarang merambat lebih ganas karena banyak mafia berkedok
dosen yang terjun menjadi penjaga gelar dengan harga terjangkau. Ironinya,
sejumlah PTN ternyata juga terlibat praktik jual-beli gelar master atau doctor (Suara
Pembaruan, 20 April).
Dari mana asal-usul wabah social ini? Awalnya dimulai ketika orang-orang tertentu
tanpa risih menderetkan gelar S1, S2 , S3 sekaligus, umpamanya Dr. Ir. Polan Polin
M.Sc. atau Dr. Polin Polan, SE, SH, MBA (Sebenarnya cukup gelar tertingginya
saja).Gelar berderet ini di anggap mampu meningkatkan derajad sosialnya. Dan,
gayung pun. Bersambutan hangatan oleh masyarakat kita yang ummnya masih
bermental hamba.Para Penderet gelar itu mendapat sanjungan sosial.
Keinginan dianggap hebat dan berkelas merupakan motivasi di balik kegemaran memasang
gelar-gelar mentereng itu. Merupakan penyakit. Saya mengenal seseorang yang menulis
gelar doctorandusnya bahkan di tikar , tong air, pantat piring, punggung kursi , dan
tembok rumahnya. Ini bukan lagi sekedar penyakit ekibisionisme, tetapi sudah
berkomplikasi dengan rasa rendah diri akut Disini, sebuah gelar sarjana diharapkan mampu
mengobatanya.

Di dunian bisnis misalnya, sejak tanri abeng naik daun dengan gelar MBAnya pada decade 80an dan dujuluki manajer satu milyar maka kerabat
gelar itu sepertiMM menjadi ningrat baru dalam kerajaan bisnis. Biasanya
untuk menopang gengsi itu ditampilkan pula sebuah gaya hidup mewah.
Di fihak lain, anggota masyarakat yang tidak sempat bergelar ikut-ikutan naik birahi
memiliki gelar dengan upaya-upaya tidak terpuji termasuk membveli ujazah palsu, Dan
syahwat masyarakat ini semakin tidak tertahankan tatkala kesempatan memiliki
denganseolah-olah sah -- tapi sebenarnya tidak autentik - - dimunculkan oleh lembagalembaga penjaja gelar. Sejak itulah orang biasa endapatkan gelar BA, MA, PhD;
BSc,MSc, Dr; atau BBA, MBA, DBA asal membikin resume cantik, ikut tutorial
sigkaat membayar beberapa juta, dan melancong sambil wisuda ke Amerika.

Anda mungkin juga menyukai