Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Perkembangan arsitektur
Arsitektur terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan budaya.
Sudah banyak inovasi-inovasi bangunan yang dilakukan, baik dalam hal material, cara
membangun, maupun bentuk dari bangunan itu sendiri. Namun bangunan tersebut
dibuat tanpa memperhatikan aspek lingkungan untuk jangka panjang. Sehingga timbul
masalah baru yang membawa dampak negatif kepada lingkungan. Hal tersebut
diperparah dengan kondisi iklim yang semakin memburuk dan dampaknya sudah
sebagian dapat kita rasakan saat ini. Isu ini sudah berkembang menjadi isu global yang
biasa kita dengar yaitu Global Warming (Bauer et al, 2009).

1.1.2. Keterbatasan energi


Penggunaan energi yang meningkat setiap tahunnya menyebabkan sumber daya alam
tidak terbarui yang tersedia semakin berkurang dan pemanfaatan sumber daya alam
terbarui masih belum maksimal sehingga menyebabkan keterbatasannya sumber daya
alam.

1.1.3. Penggunaan energi pada rumah tinggal


Peningkatan suhu secara global atau Global Warming menyebabkan peningkatan
suhu pada bangunan meningkat sehingga kebutuhan manusia untuk pendinginan
ruangan meningkat. Penggunaan AC (Air Conditioner) merupakan cara yang paling
mudah untuk menurunkan suhu pada ruangan sedangakan cara ini membutuhkan energi
listrik yang cukup besar.

1.1.4. Kenyamanan termal ruang


Global Warming atau pemanasan global menyebabkan suhu di bumi ini meningkat
sehingga kenyamanan termal pada bangunan mulai menurun oleh karena itu teknologi
pada bangunan harus ditingkatkan. Kenyamanan termal pada ruangan sendiri
merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi bangunan tersebut masuk
dalam kategori Green Architecture. Sehingga kenyamanan termal pada bangunan perlu
di tingkatkan. Banyak cara untuk meningkatkan kenyamanan termal ruanganm salah
satunya adalah mengganti material atap konvensional dengan material atap alternatif.

2
1.1.5. Atap pada rumah tinggal
Atap pada bangunan dengan ketinggian rendah (1-2 Lantai) merupakan bagian dari
bangunan yang terpapar matahari paling luas, sehingga perngaruh atap terhadap
kenyamanan di dalam ruang sangat besar jika dibandingkan dengan bagian bangunan
lainnya seperti dinding dan jendela. Sehingga diperlukan teknologi atap yang terbaik
agar kenyamanan di dalam ruangan dapat meningkat seiring dengan adanya isu global
warming.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan terdapat permasalahan yang menjadi fokus
pada penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
-

Isu peningkatan suhu secara global yang berpengaruh kepada kenyamanan termal
bangunan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kenyamanan termal
bangunan.

Seberapa besarkah pengaruh atap konvensional kepada kenyamanan termal ruangan


sehingga perlu dilakukan penelitian yang membahas hal tersebut.

Apakah teknologi Cool Roof dapat meningkatkan kenyamanan termal pada bangunan di
Indonesia?

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, maka masalah
yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
-

Bagaimana kinerja material atap konvensional pada bangunan rumah tinggal?

Bagaimana teknologi atap yang tepat agar kenyamanan termal pada ruangan dapat
meningkat?

1.4. Batasan Masalah


Penelitian yang akan dilakukan untuk menemukan material atap yang dapat meningkatkan
kenyamanan termal bangunan memiliki batasan masalah diantaranya adalah:
-

Fokus pada penelitian ini adalah pada kinerja atap yang berpengaruh pada kenyamanan
termal ruangan sehingga elemen bangunan lainnya tidak mempengaruhi kinerja atap
sendiri.

Batasan dalam penelitian ini adalah meneliti kinerja termal dan tidak meneliti kecepatan
angin, iklim,

1.5. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, ditetapkan tujuan yang ingin dicapai
pada penelitian ini yaitu untuk menemukan material atap alternatif yang dapat menggantikan
material atap konvensional. Sehingga kenyamanan termal pada ruangan dapat meningkat
sesuai dengan isu global warming dimana suhu diluar ruangan meningkat dan menyebabkan
kenyamanan termal pada ruang menurun.

1.6. Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian ini, manfaat yang didapat setelah penelitian ini dilakukan
adalah sebagai acuan material alternatif untuk diteliti kembali baik dalam hal arsitektur
maupun yang lain. Selain itu material alternatif yang dapat meningkatkan kenyamanan
termal pada bangunan dapat digunakan oleh masyarakat untuk pembangunan kedepannya.

1.7. Sistematika Penelitian


Secara Secara sistematis pembahasan penelitian dalam penulisan skripsi ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
-

BAB I : PENDAHULUAN
Latar belakang yang mengacu pada isu perkembangan arsitektur terhadap global
warming dan bagaimana langkah untuk kedepannya sehingga muncul gagasan awal
dilakukannya penelitian ini

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Kajian kajian teori yang dikutip bersumber dari bermacam macam pustaka yang
relevan dengan permasalahan, sehingga menjadi dasar untuk mengemukakan hasil
penelitian ini. Kajian teori dan pustaka yang dikutip adalah yang berkaitan dengan
kenyamanan termal, kajian atap, dan material atap

BAB III : METODE PENELITIAN


Penjelasan mengenai metode yang akan digunakan pada penelitian. Metode tersebut
digunakan untuk memecahkan masalah pada penelitian ini seperti cara mengetahui
bagaimana kenyamanan termal pada bangunan hingga cara menguji pengaruh atap
terhadap kenyamanan termal bangunan

BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang pembahasan mengenai bangunan yang diteliti kemudian
dilihat tingkat kenyamanan termalnya. Kemudian mencari material atap alternatif dan
menguji pengeruhnya terhadap kenyamanan termal kemudian membandingkannya
dengan material atap sebelumnnya.

BAB V : PENUTUP
Hasil deskripsi dan analisis yang didapatkan dari hasil penelitian kemudian diambil
kesimpulannya dan dijelaskan pada bab ini kemudian terdapat juga saran bagi pembaca
untuk penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

4
1.6 Kerangka Penelitian
ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
Konsep Arsitektur yang menghubungkan antara Manusia, Alam dan Lingkungan Binaan
(Bangunan)
Sehingga bangunan dapat terus digunakan kedepannya karena bangunan tersebut tidak
merugikan Alam dan dapat meningkatkan kenyamanan penggunanya
GREEN
ARCHITECHTURE
FACADE

ROOF

LANDSCAPE

GREEN/LIVING

COOL

Atap yang menggunakan


tanaman untuk
materialnya
+ Mengurangi suhu di
dalam bangunan
+ Bagian atap dapat
digunakan untuk aktivitas
- Perawatan cukup sulit
- Beban atap berat

Atap yang menggunakan


material baru
+ High Solar Reflectance
mengurangi suhu ruangan
+ Fleksibel bentuknya
+Recyclable (dapat di
daur ulang
+ Ringan

ASPAL/BITUMEN

PVC

FIBERGLASS

Material alternatif pilihan untuk digunakan pada penelitian


dan dibandingkan dengan material atap konvensional
EKSPERIMEN
Material diatas perlu di uji untuk mengetahui bagaimana hasilnya jika digunakan di Indonesia
khususnya Kota Malang karena di Malang masih belum banyak digunakan

KONVENSIONAL

ASPAL

PVC

Dengan membandingkan suhu di dalam ruangan material atap konvensional dan atap alternatif
maka dapat ditemukan material atap yang dapat meningkatkan kualitas kenyamanan termal
ruangan
Diagram 1. 1 Kerangka Pemikiran

Anda mungkin juga menyukai