PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Perkembangan arsitektur
Arsitektur terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan budaya.
Sudah banyak inovasi-inovasi bangunan yang dilakukan, baik dalam hal material, cara
membangun, maupun bentuk dari bangunan itu sendiri. Namun bangunan tersebut
dibuat tanpa memperhatikan aspek lingkungan untuk jangka panjang. Sehingga timbul
masalah baru yang membawa dampak negatif kepada lingkungan. Hal tersebut
diperparah dengan kondisi iklim yang semakin memburuk dan dampaknya sudah
sebagian dapat kita rasakan saat ini. Isu ini sudah berkembang menjadi isu global yang
biasa kita dengar yaitu Global Warming (Bauer et al, 2009).
2
1.1.5. Atap pada rumah tinggal
Atap pada bangunan dengan ketinggian rendah (1-2 Lantai) merupakan bagian dari
bangunan yang terpapar matahari paling luas, sehingga perngaruh atap terhadap
kenyamanan di dalam ruang sangat besar jika dibandingkan dengan bagian bangunan
lainnya seperti dinding dan jendela. Sehingga diperlukan teknologi atap yang terbaik
agar kenyamanan di dalam ruangan dapat meningkat seiring dengan adanya isu global
warming.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan terdapat permasalahan yang menjadi fokus
pada penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
-
Isu peningkatan suhu secara global yang berpengaruh kepada kenyamanan termal
bangunan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kenyamanan termal
bangunan.
Apakah teknologi Cool Roof dapat meningkatkan kenyamanan termal pada bangunan di
Indonesia?
Bagaimana teknologi atap yang tepat agar kenyamanan termal pada ruangan dapat
meningkat?
Fokus pada penelitian ini adalah pada kinerja atap yang berpengaruh pada kenyamanan
termal ruangan sehingga elemen bangunan lainnya tidak mempengaruhi kinerja atap
sendiri.
Batasan dalam penelitian ini adalah meneliti kinerja termal dan tidak meneliti kecepatan
angin, iklim,
BAB I : PENDAHULUAN
Latar belakang yang mengacu pada isu perkembangan arsitektur terhadap global
warming dan bagaimana langkah untuk kedepannya sehingga muncul gagasan awal
dilakukannya penelitian ini
BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang pembahasan mengenai bangunan yang diteliti kemudian
dilihat tingkat kenyamanan termalnya. Kemudian mencari material atap alternatif dan
menguji pengeruhnya terhadap kenyamanan termal kemudian membandingkannya
dengan material atap sebelumnnya.
BAB V : PENUTUP
Hasil deskripsi dan analisis yang didapatkan dari hasil penelitian kemudian diambil
kesimpulannya dan dijelaskan pada bab ini kemudian terdapat juga saran bagi pembaca
untuk penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
4
1.6 Kerangka Penelitian
ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
Konsep Arsitektur yang menghubungkan antara Manusia, Alam dan Lingkungan Binaan
(Bangunan)
Sehingga bangunan dapat terus digunakan kedepannya karena bangunan tersebut tidak
merugikan Alam dan dapat meningkatkan kenyamanan penggunanya
GREEN
ARCHITECHTURE
FACADE
ROOF
LANDSCAPE
GREEN/LIVING
COOL
ASPAL/BITUMEN
PVC
FIBERGLASS
KONVENSIONAL
ASPAL
PVC
Dengan membandingkan suhu di dalam ruangan material atap konvensional dan atap alternatif
maka dapat ditemukan material atap yang dapat meningkatkan kualitas kenyamanan termal
ruangan
Diagram 1. 1 Kerangka Pemikiran