Diagnosis Dan Deteksi Dini
Diagnosis Dan Deteksi Dini
Diagnosis Dan Deteksi Dini
Stage 3
vaskular
Proliferasi fibrovaskular ekstraretinal atau neovaskularisasi yang
Stage 4
Stage 5
Plus disease
meluas ke vitreous
Ablasio retina sebagian
Ablasio retina total
Peningkatan dilatasi pembuluh darah dan torsi pembuluh darah
Pre-plus disease
ROP tipe 1
plus disease
1. Zona I - ROP stage 1 sampai 5 dengan plus disease atau
stage 3 tanpa plus disease
ROP tipe 2
Gambar 2. Retina normal (A), dibandingkan dengan plus disease (B) dengan ciriciri dilatasi vena dan peningkatan torsi arteri pada pembuluh darah posterior3
Deteksi Dini/ Screening
Berdasarkan Canadian Pediatric Society pada tahun 2010, setiap bayi dengan
umur gestasional 30 minggu atau berat lahir 1250 gram disarankan melakukan
screening untuk retinopati. Sedangkan AAP pada tahun 2013 merekomendasikan
screening retinopati untuk bayi yang memiliki berat lahir 1500 gram atau umur
gestasional 30 minggu dan pada bayi yang memiliki berat lahir 1500 gram sampai
2000 gram atau >30 minggu dengan kondisi yang tidak stabil. Literatur
lain
menyatakan bahwa bayi dengan usia kelahiran 28 minggu atau berat lahir < 1000
gram sangat berisiko untuk menderita ROP berat 2. Screening ROP di Indonesia
mengacu pada rekomendasi hasil Workshop Pokja Nasional ROP dan Bayi Prematur
2010. Adapun kriterianya adalah:
- Bayi dengan berat lahir 1500 gr atau usia gestasi 34 minggu
- Bayi dengan usia gestasi atau berat badan lebih besar yang diminta oleh
neonatologis atau dokter spesialis anak yang bergantung pada keparahan faktor
risiko (tingginya saturasi oksigen selama lebih 1 minggu, transfusi berulang, dan
lain-lain)6.
Screening pertama kali dilakukan berdasarkan postmenstrual age, bukan
gestational age1,2.
Tabel 1. Jadwal screening pertama ROP2
Setelah pemeriksaan pertama, follow up disarankan pada bayi yang dianjurkan untuk
menjalani screening ROP. Adapun jadwal follow-up pada screening ROP adalah
sebagai berikut2.
Tabel 2. Jadwal follow-up pada screening ROP
Follow up
1 minggu
1-2 minggu
2 minggu
2-3 minggu
Berhenti
screening
Indikasi
1. Vaskularisasi imatur, zona I tidak ada ROP
2. Retina imatur meluas ke zona II posterior , dekat batas
zona I
3. ROP stage 1 atau 2 ,tidak ada plus disease, zona I
4. ROP stage 3 , tidak ada plus disease, zona II
5. Dugaan atau adanya ROP posterior agresif
6. Tidak bisa menentukan zona karena pandangan kabur
1. Vaskularisasi imatur, zona II
2. ROP stage 2, tidak ada plus disease, zona II
1. ROP stage 1, tidak ada plus disease, zona II
2. Vaskularisasi imatur, zona II - tidak ada ROP
3. ROP yang regresif, zona II
1. ROP stage 1 atau 2, tidak ada plus disease, zona III
2. ROP regresif, zona III
1. Vaskularisasi pada zona III, tanpa ROP zona I atau II
sebelumnya
2. Vaskularisasi retina penuh,
3. Postmenstrual age 50 minggu, tidak ada perburukan ROP
4. Regresi ROP
Daftar Pustaka
1.Royal College of Paediatrics and Child Health. Guideline for the Screening and
Treatment of Retinopathy of Prematurity. Mei 2008.
2.Jefferies AL. Retinopathy of prematurity: An update on screening and
management. Paediatr Child Health 2016;21(2):101-04.
3. Ellstrm A, Smith LEH, Dammann O. Retinopathy of Prematurity.
www.thelancet.com. 2013 Juni ( diunduh 6 September 2016). Tersedia dari:
URL: http://dx.doi.org/10.1016/S0140 -6736(13)60178-6
4. Jalali S, Anand R, Kumar H, Dogra MR, Azad R, Gopal L. Programme
Planning and Screening Strategy in Retinopathy of Prematurity. Indian J
Ophthalmol 2003;51:89-99
5. Mcnamara JA, Tasman W. Retinopathy of Prematurity. Duanes Ophtalmology.
2006.
6. Pokja ROP