Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN


PT. Sari Husada memiliki program bernama WISE (Work In Safe Environment) WISE
merupakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang berada di
dalam Group Danone, serta merupakan salah satu Pilar Dasar bisnis Danone, sehingga
Sarihusada sebagai bagian dari Group ini tentunya ikut berkewajiban untuk menerapkan
sistem ini di seluruh fungsi yang ada. Di dalam WISE, dikenal 5 Prinsip Dasar Keselamatan,
yaitu :
1.

"Zero Accidents atau Kecelakaan Kerja Nihil" bisa dicapai, dan seluruh kecelakaan
bisa dicegah.

2.

Perubahan perilaku sangat penting, karena 96% penyebab kecelakaan adalah perilaku
yang tidak aman.

3.

Keterlibatan aktif dan kerja sama dari setiap orang merupakan faktor utama untuk
membangun budaya selamat (safety).

4.

Manajemen bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keselamatan kerja


karyawannya.

5.

Keselamatan kerja yang baik merupakan kinerja bisnis yang baik (Good Safety is
Good Business / Good Performance).
Sebagai Upaya pencegahan terjadinya kecelakaan dan usaha menjamin keselamatan
kerja karyawan PT. Sari husada menerapkan beberapa hal diantaranya
1. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)
APD ini sangat berperan dalam meminimumkan kecelakaan akibat kerja maupun
penyakit akibat kerja. Dalam hal ini APD wajib disediakan secara cuma-cuma dan wajib
digunakan oleh tenaga kerja maupun setiap orang yang memasuki tempat kerja tersebut, APD
ini disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan menurut petunjuk pegawai pengawas
atau ahli K3. Hal ini sesuai dengan ketentuan UU No. 1 Tahun 1970 pasal 14 ayat 3.
Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) PT. Sari Husada diantaranya :
a. Pakaian Kerja
Seluruh karyawan pada setiap departemen harus memakai pakaian kerja pada saat
kerja. Pakaian kerja disesuaikan dengan tempat kerja dan bagiannya. Bentuk dan warna
pakaian kerja pada setiap departemen berbeda-beda.
b. Topi Pengaman

Topi pengaman disediakan khusus pada bagian proses. Hal ini digunakan untuk
higienisasi. Tenaga kerja pada unit engineering harus memakai helm pada saat bekerja
atau di lapangan.
c. Sepatu Kerja
PT. Sari Husada menyediakan sepatu kerja untuk seluruh karyawan. Bila berada di
lapangan karyawan bagian proses harus memakai sepatu dari kain, karyawan bagian
engineering dan karyawan bagian IPAL harus memakai sepatu boot.
d. Sarung Tangan
Sarung tangan biasanya dipakai karyawan di bagian laboratorium baik di bagian
IPAL maupun pada bagian QC dan bagian QA. Sedangkan sarung tangan tahan api
digunakan untuk regu pemadam kebakaran.
e. Kacamata
Kacamata safety biasanya digunakan tenaga kerja pada bagian engineering pada saat
mengelas.
f. Sumbat Telinga
Sumbat telinga digunakan oleh tenaga kerja di bagian teknik seperti pada bagian
diesel, bagian boiler dan bagian bengkel.
2.

Pengaman Mesin
Tujuan dari dilakukannya pengaman mesin ini adalah untuk menciptakan lingkungan
kerja yang aman. Mesin dan alat mekanik terutama diamankan dengan pemasangan pagar
dan perlengkapan pengaman mesin. PT. Sari Husada dalam upaya pengamanan mesin adalah
dengan menempatkan mesin pada ruang yang dibatasi dengan kaca tembus pandang. Sedang
mesin yang berada di luar ruangan diberi pagar pembatas. Agar pengamanan mesin berfungsi
optimal maka harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Memberikan perlindungan.
b. Pagar pengaman harus mencegah masuknya tenaga kerja atau bagian tubuh.
c. Pengaman tidak boleh menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan bagi tenaga
kerja juga pada proses produksi.
d. Pengaman harus bekerja secara otomatis dan sesuai dengan mesin.
e. Pengaman harus awet atau tahan terhadap efek pemakaian mesin api serta korosi.

3. Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Kebakaran adalah salah satu bentuk dari keadaan darurat dalam perusahaan. Untuk
menanggulangi terjadinya bahaya kebakaran di PT. Sari Husada melakukan upaya-upaya
sebagai berikut
a. Sistem Isyarat Bahaya Kebakaran
Sistem isyarat berupa fire detector ini berfungsi untuk mengetahui timbulnya api pada
tempat kerja dan penyebarluasan dilakukan dengan alarm kebakaran atau sirene. Alat dan
sistem tanda bahaya keadaan kebakaran darurat harus diperiksa, diuji dan dipelihara secara
berkala. Hal ini sesuai dengan Permenaker No. Per. 05/MEN/1996 lampiran II kriteria 6.7.5.
b. Sistem Pemadaman
Sistem pemadaman adalah salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran
di PT. Sari Husada. Sistem pemadam kebakaran adalah sebagai berikut:
1) Penyediaan APAR
Pemasangan APAR disesuaikan dengan potensi bahaya kebakaran. APAR di pasang di
setiap unit departemen dengan ketentuan yaitu terpasang tetap di tempat dan dapat di gerakan
atau di bawa. Jarak pemasangan antar APAR 15 m sedang jarak dari lantai 1,5 m.
2) Penyediaan Hydrant
Hydran berfungsi untuk menanggulangi kebakaran yang besar karena mampu
memancarkan air yang cukup jauh. Hydran ini setiap 6 bulan sekali dicek dan diuji mengenai
tekanannya oleh pihak yang berkompeten. Banyaknya hidran yang dipasang disesuaikan
dengan potensi terjadinya kebakaran. Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk
mendapatkan alat keadaan darurat dinilai oleh petugas yang berkompeten
3)

Penyediaan Sprinkler
Sprinkler merupakan alat yang bekerja secara otomatis memancarkan air apabila

suhu ruangan telah mencapai suhu tertentu. Sprinkler ini hanya dipasang pada bagian yang
mempunyai resiko kebakaran cukup tinggi.
4) Regu Pemadam Kebakaran
Regu pemadam kebakaran merupakan tim penyelamat yang utama saat terjadi
kebakaran. Tim pemadam kebakaran ini telah mengikuti latihan dan training damkar. Tim
pemadam kebakaran juga merupakan anggota Tim Kesiapsiagaan Tanggap darurat (TKTD).

Anda mungkin juga menyukai