Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PRINSIP TEKNIK PANGAN DAN HASIL PERTANIAN

Disusun oleh:
Nama

: Baruna Eka Putra S

NIM

: 151710101095

Kelas/Kelompok

: THP B/ 8

Acara

: Destilasi

Tanggal Praktikum

: 26 Mei 2016

Tanggal Pengumpulan

: 13 Juni 2016

Asisten Dosen

: 1. Yusuf Ali F.
2. M. Mardiyanto
3. Fiola Hamanda P.
4. Imroatul H

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

BAB 1. METODOLOGI PRAKTIKUM


1.1 Alat dan Bahan
1.1.1 Alat
1. Gelas beker
2. Erlenmeyer
3. Gelas ukur
4. Pipet ukur
5. Alat destilasi
6. Alkoholmeter
7. Stopwatch
8. Timbangan analitik
1.1.2 Bahan
1. Alkohol 96%
2. Larutan alkohol 30%
3. Aquadest
4. Air
5. Es batu
1.2 Skema Kerja
Rafinat
Larutan alkohol 30% 500 ml

Destilasi kontinyu 45 menit


Destilat
Pengukuran kadar alkohol
Perhitungan kecepatan destilasi

BAB 2. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


2.1 Hasil Pengamatan
Berat Larutan Alkohol 30%
Sesudah Destilasi
Destilat
Rafinat
156,56 g
5,8 g

Konsentrasi Larutan Alkohol (Destilat)


Sebelum Destilasi

Sesudah Destilasi

30%

50%

2.1 Hasil Perhitungan


Volume
Alkohol
96%
(ml)
156,25

Volume Larutan
Volume Larutan
Alkohol 30%
(ml)
500

Alkohol 30%
Sesudah Destilasi
(ml)
Destilat
Rafinat
195,7
7,25

BAB 3. PEMBAHASAN

Kecepatan
Destilasi (Destilat)
(g/det)
0,057

(ml/det)
0,072

3.1 Analisa Data


Destilasi adalah metode pemisahan zat-zat cair dari campurannya
berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu
campuran dapat dipisahkan bila zat-zat penyusunnya mempunyai perbedaan titik
didih cukup tinggi. Proses destilasi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama
terdiri dari uap yang terembunkan disebut destilat, dan bagian kedua adalah cairan
yang tertinggal disebut residu, yang susunannya lebih banyak komponen yang
sukar menguap (Hendayana, 2010).
Syarat utama pemisahan campuran cairan dengan cara destilasi adalah
semua komponen yang terdapat di dalam campuran haruslah bersifat volatil. Pada
suhu yang sama, tingkat penguapan pada masing-masing komponen akan
berbeda-beda. Hal ini berarti bahwa pada suhu tertentu, komponen yang lebih
volatil dalam campuran cairan akan lebih banyak membangkitkan uap. Sifat yang
demikian ini akan terjadi sebaliknya, yakni pada suhu tertentu fasa cairan akan
lebih banyak mengandung komponen yang kurang volatil. Jadi cairan yang
setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki komposisi yang berbeda.
Perbedaan komposisi dalam kesetimbangan uap-cairan dapat dengan mudah
dipelajari pada destilasi pemisahan campuran alkohol dari air (Khopkar, 2010).
Pada praktikum didapatkan hasil yaitu konsentrasi alkohol dalam destilat
meningkat setelah destilasi yaitu yang sebelumnya hanya 30% menjadi naik
konsentrasinya menjadi 50%. Hal ini disebabkan karena proses destilasi
memisahkan 2 cairan yang memiliki nilai titik didih yang berbeda sehingga jika
larutan tersebut dipanaskan maka yang menjadi uap terlebih dahulu adalah
alkohol karena alkohol memiliki titik didih yang lebih rendah daripada air. Oleh
karena itu uap yang keluar tadi didinginkan dan akan menjadi fase cair lagi
sehingga konsentrasi alkohol lebih tinggi dari larutan alkohol sebelum menjadi
destilat. Air yang tidak menguap selanjutya akan masuk ke rafinat, jadi
konsentrasi air dari rafinat lebih tinggi dari jumlah air dalam larutan awal karena
sebagian alkohol masuk dalam destilat. Kemudian didapatkan kecepatan destilasi
yaitu 0,057 g/s atau 0,072 ml/s . Kecepatan difusi destilasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain susunan bahan dalam ketel, suhu dan tekanan uap,

berat jenis dan kadar air dari bahan, serta berat molekul dari komponen kimia
dalam sampel. (Sutijan, 2009)

DAFTAR PUSTAKA

Hendayana, S. 2010. Kimia Pemisahan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Khopkar, S. M. 2010. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.
Sutijan. 2009.Pengaruh Perlakuan Daun dan Suhu Terhadap Waktu Distilasi pada
Isolasi Minyak Cengkeh Menggunakan Super Steam Distillation. Jurnal
Teknik Kimia Indonesia. Vol. 8 No. 2, h. 69-73.

LAMPIRAN PERHITUNGAN

1) Perhitungan preparasi larutan alkohol 30% 500 ml dari alkohol 96%


V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 96 = 500 x 30
V1 = 15000 : 96
V1 = 156,25 ml
2) Volume destilat dan rafinat (p=800 kg/m3 = 0,8 g/ml)
a.Destilat (156,56 g)

p= m/V
V = m/p
V = 156,56 g : 0,8 g/ml
V = 195,7 ml
b. Rafinat (5,8 g)

p= m/V
V = m/p
V = 5,8 g : 0,8 g/ml
V = 7,25 ml
3) Kecepatan Destilasi (Destilat) (t = 45 Menit)
a. Dalam gram
Kecepatan destilasi = 156,56 g : 2700 det
= 0,057 g/det
b. Dalam ml
Kecepatan destilasi = 195,7 ml : 2700 det
= 0,072 ml/det

Anda mungkin juga menyukai