Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

Kota awalnya berasal dari desa, desa yang kecil, kuno dan tradisional. Hingga kemudian berkembang
menjadi sebuah wilayah yang maju, maju dari segi ekonomi, transportasi, dan pola pikir. Sedangkan
desa, pertumbuhan masyarakatnya masih rendah, sehingga sampai saat ini masih tetap menggunakan
cara-cara yang tradisional dalam mengerjakan sesuatu dan masih menggunakan pola pikir yang masih
cenderung primitif. Perbedaan itulah yang menuntut mahasiswa untuk mengetahui lebih dalam
tentang apa saja perbedaan desa dan kota.

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN


MASYARAKAT PEDESAAN
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu kecil ataubesar yang terikat oleh satuan, adat
ritus atau hukum khas dalam hidup bersama. J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa
masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar dan memiliki kebiasaan, tradisi,sikap dan
perasaan persatuan yang sama. R. Linton seorang ahli antropologi mengemukakan bahwa masyarakat
adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu
dapatmengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan
batas-batas tertentu.
SYARAT SYARAT MENJADI MASYARAKAT
Syarat menjadi masyarakat adalah :
1.
Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
2.
Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu.
3.
Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada
kepentingan dan tujuan bersama.
PENGERTIAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut Urban Community. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1.
Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2.
Orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang
lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
3.
Pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata
4.
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota dari pada warga desa
5.
Interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor
pribadi
6.
Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan
individu
7.
Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka
dalam menerima pengaruh dari luar.
2 TIPE MASYARAKAT
Ada 2 tipe masyarakat, yaitu :
1.
Masyarakat Patembayan :

Orang yg berhubungan dengan orang lain, menganggap orang lainnya sebagai alat/sarana.

Orang yang selalu memperhitungkan untung rugi dalam setiap berhubungan.

Apabila tujuan seseorang itu telah tercapai maka hubungan itu berakhir.

Orang yang selalu mementingkan dirinya sendiri.


1.
Masyarakat Paguyuban :

Apabila tujuan seseorang tersebut telah tercapai, maka hubungan tidak akan selesai.

Orang yang selalu mementingkan kepentingan umum.

Tidak memperhitungkan untung rugi dalam setiap hubungan.

Orang yang berhubungan dengan orang lain yang menganggap orang lainnya adalah tujuan.
CIRI CIRI MASYARAKAT KOTA

Ciri cirri masyarakat kota dalah :

Individual, cenderung lebih mementingkan diri sendiri.

Heterogen, semua suku di perkotaan sangat banyak dan berkumpul mejadi satu.

Daya Saing Tinggi, semakin maraknya persaingan hidup dalam pekerjaan.

Profesi Beragam, banyaknya macam macam mata pencaharian.

Matrealistik, kesombongan dengan matrialistik sangat besar dan banyak di kota.

Open Minded, terbuka dalam segala jenis perbuatan.


PERBEDAAN DESA DAN KOTA
Pembangunan di kota maju dan cepat, sedangkan di desarelatif lambat.
sosial-budaya masyarakat kota sangat beraneka ragam, sedangkan di desa sama dan
hampir semua warganya masih ada ikatan persaudaraan.
Lapangan pekerjaan di kota beragam dengan skala usaha yang besar, sedangkan di desa
hampir semua warganya hidup dari usaha pertanian dengan skala usaha yang kecil.
Kontrol sosial di kota adat dan tradisi kurang dapat berkembang, sehingga diperlukan
perangkat hukum dan perundangan, sedangkan di desa adat dan tradisi terbentuk dan
berkembang secara turun temurun .
Jumlah dan arus perputaran uang di kota besar dan cepat, sedangkan di desa kecil dan
lambat.
Kehidupan di kota tidak dipengaruhi musim dan bencana hama, penyakit dan
kekeringan , sedangkan di desa pengaruhnya sangat besar dan dapat mempengaruhi
perekonomian desa.
Kelembagaan di kota sangat perlu karena tingginya jenis dan aktifitas yang ada di kota
memerlukan kelembagaan dengan jumlah yang banyak dan kompleks.
Wilayah kota nampak terbagi-bagi, sehingga ada wilayah untuk masyarakat elit dan ada
pula perkampungan kumuh, sedangkan wilayah pedesaan orang kaya dan orang miskin
hidup menyatu dan berdampingan.
Orientasi pembangunan di kota pada modernisasi dan kemajuan, sedangkan di desa
masih lebih diwarnai oleh adat, tradisi dan kekeluargaan.
HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama
lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat
ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam
memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayurmayur, daging dan
ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya
saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan
raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat
musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut,
sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa
saja yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahanbahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk
memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani
bidang-bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya
saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir-montir, elektronika dan alat transportasi
serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian,
peternakan ataupun perikanan darat.
ASPEK POSITIF DAN ASPEK NEGATIF
A.
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan
dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen komponen yang memebentuk
struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat
perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.

Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur
yang meliputi :

Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya

Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.

Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.

Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian


o
Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas
umum.
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a) Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka
pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b) Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan
cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c) Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan
penduduk akan menimbulkan masalah baru.
d) Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di
kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten
dan sekitarnya .
B. Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah
dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional maupun nasional.
5 UNSUR LINGKUNGAN PERKOTAAN
5 Unsur lingkungan perkotaan adalah :
1.
Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung
terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam
keluarga. Unsur wisma ini menghadapkan:
1.
dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan
pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang
2.
memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai
standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan
menyenangkan
2.
Karya : unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini
merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
3.
Marga : unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan
hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota
itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
4.
Suka : unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
5.
Penyempurna : unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum
secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan,
fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
FUNGSI EXTERNAL KOTA
Di pihak lain kota mempunyai juga peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan peranan
kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik
dalam skala regional maupun nasional. Dengan pengertian ini diharapkan bahwa suatu pembangunan
kota tidak mengarah pada suatu organ tersendiri yang terpisah dengan daerah sekitarnya, karena
keduanya saling pengaruh mempengaruhi.
PENGERTIAN DESA
Yang dimaksud dengan desa menurut Sukardjo Kartohadiadalah suatu kesatuan hukum dimana
bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan
perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah

dalam hubungannya danpengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Menurut Paul H.
Landis desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2.
Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3.
Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam
sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris
adalah bersifat sambilan.
CIRI CIRI DESA
Ciri ciri masyarakat desa adalah sebagai berikut :
1.
Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas
wilayahnya.
2.
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3.
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4.
Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan
sebagainya.
SIFAT DAN HAKIKAT MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa,
yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang
merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup
dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya
atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling
mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan
kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
MACAM MACAM GEJALA MASYARAKAT PEDESAAN
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan
pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab sebab bahwa di dalam masyarakat
pedesaan penuh dengan ketegangan ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan
dengan :
1.
Konflik
2.
Kontraversi
3.
Kompetisi
4.
Kegiatan pada masyarakat pedesaan
PENDAPAT
Dari segi wilayah pedesaan dan perkotaan sangat berbeda, namun desa dan kota mempunyai peranan
yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Di desa, banyak sumber alam yang bisa dimanfaatkan
untuk menyambung hidup, karena sangat melimpahnya bahan bahan pangan. Di kota, banyak
industri besar yang memproduksi kebutuhan sandang kita.
Walaupun desan dan kota berbeda, tetapi diantaranya mempunyai keterkaitan. Jadi kota, tidak akan
bisa berdiri tanpa desa, dan desa tidak akan ada tanpa kota.

LAMPIRAN

Sumber

http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2207728-pengertianmasyarakat/#ixzz1eTENxrxI


http://journal.mercubuana.ac.id/data/ISD-7.doc

http://herukuswanto.dosen.narotama.ac.id/files/2011/05/Modul-Hukum-Adat-3Masyarakat-Adat.pdf

http://www.anneahira.com/ciri-ciri-masyarakat-kota.htm

http://bimanovakh.blogspot.com/2011/01/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek.html

Anda mungkin juga menyukai