Anda di halaman 1dari 1

Ide-ide Carnegie memang memberikan pencerahan bagaimana cara-cara bergaul dengan baik.

Namun, ada beberapa hal yang tidak begitu cocok dengan prinsip saya. Menurut saya, jika
saya menuruti dan melakukan semua saran Carnegie yang ada di buku ini, maka saya akan
menjadi such a nobleman. Seorang yang terlalu baik. Pasalnya, pemikiran saya sudah
berubah. Dulu, saya memang menganggap bahwa semua orang pada dasarnya adalah baik,
sehingga saya berusaha bersikap baik pada semua orang. Tapi, setelah banyak makan garam
sampai keasinan hingga saraf pengecap lidah tidak terlalu peka lagi, pemikiran saya berubah.
Sikap baik saya ada batasnya.
Salah satu ide khas Carnegie adalah prinsip komunikasi berdasarkan
empati dan menaruh perhatian pada lawan bicara. Dalam konteks
tertentu prinsip ini menjadi tidak relevan, dalam artian kita juga harus
bersikap egois kadang-kadang. Saya pribadi, tidak bisa terus-terusan
bersikap baik dan rendah hati dengan mengorbankan diri sendiri untuk
mendengarkan ocehan lawan bicara tentang hal-hal yg sebenarnya saya
sudah tahu, atau tidak ingin saya dengar *jangan ditiru*.
Penulis memang memberikan cukup banyak contoh di dalam buku ini, tapi bagi saya contoh
itu kurang mengena. Mungkin karena kecenderungannya untuk memberi contoh pengalaman
orang-orang/lembaga/organisasi yang mungkin terkenal di negara penulisnya, tapi saya tidak
terlalu tahu, sehingga saya merasa kurang "dekat" dan "akrab" dengan contoh-contoh
tersebut. Lain halnya dengan buku ini versi asli tulisan Dale Carnegie, yang banyak
menggunakan pengalaman beliau pribadi (ia menggunakan kata ganti saya dan Anda). Atau
buku Personality Plus karya Florence Littauer, yang diselipi pengalaman-pengalaman pribadi
penulis atau orang-orang terdekatnya (keluarga, teman, dll).
Buku ini akan jauh lebih komunikatif jika menggunakan gambar-gambar, seperti pada buku
Eneagram karya Baron dan Wagele. Terlepas dari itu semua, buku ini memberikan
pencerahan bagaimana mencari teman dan memengaruhi orang lain dengan cara empatik dan
rendah hati, di zaman digital.

Anda mungkin juga menyukai