Anda di halaman 1dari 2

Sejarah kerajaan Kutai

dimulai dari Sejak abad pertama Masehi, bangsa Indonesia sudah menjalin hubungan dengan
wilayah Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenai tulisan dan kebudayaan lainnya
berdasarkan agama Hindu. Dengan demikian, bangsa Indonesia sudah mengakhiri zaman
Prasejarah dan mulai memasuki zaman Sejarah. Hal ini dibuktikan bahwa penduduk Nusantara
telah meninggalkan peninggalan tertulis. Banyak peniliti sejarah yang menyatakan
bahwa Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia.
Bidang Ekonomi. Kerajaan Kutai terletak di aliran SUngai Mahakam, Kalimantan Timur.
Kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai didukung oleh perdagangan dan pelayaran di sepanjang
Sungai Mahakam. Sektor pertanian dijadikan sebagai bahan dalam menentukan kondisi
perdagangan. Letak Kerajaan Kutai yang sangat strategis berada pada jalur pelayaran di Selat
Makassar tersebut sangat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi masyarakat khususnya
bidang perdagangan.
Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Pemerintahan dan Perkembangan Politik serta Sosial Ekonomi :Kerajaan Sriwijaya
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sriwijaya dalam perkembangannya berperan
sebagai kerajaan maritin dan pusat agama Buddha. Sriwijaya mendapat julukan sebagai negara
nasional pertama. Sriwijaya sebagai Negara Nasional Pertama : Kerajaan Sriwijaya mulai
berkembang abad ke-7. Kerajaan Sriwijaya dipimpin Dapunta Hyang. Raja ini banyak melakukan
perluasan wilayah. Perluasan itu terus berlangsung pada masa raja-raja berikutnya.
Sriwijaya sebagai Kerajaan Maritim : Sriwijaya boleh dikatakan sebagai kerajaan maritin yang
pertama di Indonesia. Kerajaan maritin adalah suatu kerajaan yang mengandalkan kehidupan
perekonomiannya dari hasil pelayaran dan pergangan. Oleh karena itu, sungai dan laut atau
perairan di sekitar kerajaan menjadi bagian yang sangat penting. Kerajaan Sriwijaya telah
berhasil berkembang menjadi kerajaan maritim yang sangat kuat. Perkembangan Kerajaan
Sriwijaya sebagai kerajaan maritim itu didorong oleh letak Sriwijaya dan kedudukannya sebagai
pusat perdagangan. Perlu diketahui, selain di tepi sungai dan dekat pantai, letak Sriwijaya
berhadapan dengan Selat Malaka, dan berdekatan dengan Selat Sunda. Letak yang demikian
itu, memungkinkan Sriwijaya dapat menguasai dua perairan yang memiliki arti penting dalam
kegiatan perdagangan.

Sejarah Kerajaan Tarumanegara


Rakyat umumnya hidup dari pertanian. Itulah sebabnya dalam Prasasti Tugu diterangkan bahwa
Raja Purnawarman telah memerintahkan untuk menggali Sungai Gomati yang panjangnya
sekitar 11-12 Km. Saluran itu dikerjakan selama 21 hari. Manfaat penggalian Sungai Gomati
adalah untuk irigasi dan mencegah bahaya banjir. Setelah penggalian Sungai Gomati itu selesai
kemudian diadakan upacara kurban atau upacara selamatan besar-besaran. Raja
menghadiahkan 1.000 ekor lembu kepada para brahmana. Raja juga memerintahkan penggalian
Sungai Candrabhaga. Dengan usaha itu, pertanian makin berkembang. Rakyat hidup dengan
makmur, aman, dan tentram. Hal itu juga menunjukkan bahwa raja sangat memerhatikan
rakyatnya. Selain bidang pertanian, perdagangan di Tarumanegara juga mengalami
perkembangan. Tarumanegara juga telah mengadakan hubungan dengan Cina dan India.

Sejarah Kerajaan Kutai


Raja Mulawarman dikatakan sebagai raja terbesar di Kutai. Ia pemeluk agama Hindu-Syiwa
yang taat. Hal itu dibuktikan dengan telah dibangunnya tempat suci agama Hindu yang
dinamakanWaprakeswara. Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum
brahmana dan rakyat. Raja Mulawarman pernah mengadakan kurban emas dan 1.000 ekor
lembu untuk para brahmana. Oleh karena itu, sebagai raja terima kasih dan peringatan upacara
kurban, para brahmana mendirikan sebuah yupa.
Dilihat dari segi sosial, masyarakat Kutai mulai mengenal kasta-kasta yang sebelum mendapat
pengaruh India tidak pernah dikenalnya Kudungga dan keluarganya termasuk kasta kesatria.
Keluarga Kudungga dan keluarganya termasuk kasta kesatria. Keluargga Kudungga perna
melakukan Vratyastoma, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta kesatria sesuai
kedudukannya sebagai keluarga raja dalam agama Hindu. Kehidupan ekonomi mengalami
perkembangan. Kerajaan Kutai yang terletak di tepi sungai, mendorong masyarakatnya
melakukan kegiatan pertanian. Selain itu, mereka banyak yang melakukan perdagangan.
Sejarah Kerajaan Kalingga (Holing)
Pemerintahan dan Kehidupan Sosial Ekonomi : Raja yang paling terkenal dari Kerajaan
Kalingga adalah seorang raja wanita yang bernama Ratu Sima. Ia memerintah sekitar tahun
674 M. Ratu Sima dikenal sebagai raja yang tegas, jujur, dan sangat bijaksana. Hukum
dilaksanakan dengan tegas dan seadil-adilnya. Rakyat patuh terhadap semua ketentuan yang
sedang berlaku. Untuk mencoba kejujuran rakyatnya, Ratu Sima pernah mencoba dengan
meletakkan pundi-pundi di tengah jalan. Ternyata sampai waktu lama tidak ada yang mengusik
pundi-pundi itu. Akan tetapi, pada suatu hari ada anggota keluarga istana yang sedang berjalanjalan menyentuh pundi-pundi tersebut dengan kakinya. Hal itu diketahui Ratu Sima. Anggota
keluarga itu dinilai salah dan harus diberi hukuman potong kaki. Kisah ini menunjukkan begitu
tegas dan adilnya Ratu Sima sekalipun seorang perempuan. Ia tidak membedakan antara lakilaki atau perempuan, antara rakyat dan anggota kerabatnya sendiri dalam menerapkan hukum.

Sejarah Kerajaan Mataram Kuno


Perkembangan Pemerintahan : Sanjaya dikenal sebagai raja yang arif dan gagah berani. Ia
berusaha menata pemerintahan dengan meredakan kekacauan yang pernah terjadi di masa
Sanna. Beberapa daerah disekitarnya kemudian takluk dibawah pemerintahan Sanjaya.
Selanjutnya, Sanjaya mengusahakan kehidupan sosial ekonomi yang lebih baik. Rakyat pun
hidup dengan makmur. Raja juga mengusahakan keamanan dan ketenteraman.
Pengganti Sanjaya adalah Raja Panangkaran. Sumber penting yang berkaitan dengan Raja
Panangkaran adalah Prasasti Kalasan (778 M). Prasasti ini berhuruf Pranagari dan berbahasa
Sanskerta. Prasasti ini menerangkan bahwa Raja Panangkaran juga bernama Syailendra Sri
Maharaja Dyah Pancapana Rakai Panangkaran. Disebutkan juga bahwa Raja Panangkaran
telah mendirikan Candi Kalasan untuk Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta Buddha.

Anda mungkin juga menyukai