MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Interaksi Makhluk Hidup
yang dibina oleh Ibu Novida Pratiwi, S.Si, M.Sc.
oleh
Marta Refila Malik
140351604537
Hewan dan tumbuhan memiliki suatu hubungan timbal balik untuk saling
berinteraksi guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan oleh
beberapa spesies hewan menimbulkan suatu kompetisi. Dalam suatu ekosistem
terdapat suatu populasi yang hidup berdampingan. Populasi tersebut akan saling
mempengaruhi satu sama lain, terutama dalam hal pemenuhan makanan.
Sekumpulan harimau dan cheetah yang memiliki habitat hampir sama,
saling berkompetisi untuk memangsa seekor jerapah atau rusa. Hal ini
dikarenakan keduanya memiliki kebutuhan yang sama. Adanya persaingan
tersebut dapat menimbulkan ketidakselarasan kehidupan diantara kedua spesies
dalam satu habitat yang sama secara terus menerus. Hewan yang mampu bersaing,
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik dan mampu bertahan,
sedangkan hewan yang kalah bersaing akan kekurangan makanan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga dapat menimbulkan kepunahan.
Akan tetapi, pada dua spesies yang memiliki kebutuhan atau makanan
berbeda dapat hidup lebih lama dalam satu habitat yang sama. Oleh sebab itu,
pemakalah mengangkat judul Asas Eksklusi Persaingan dan Pemisahan
Relung Ekologi untuk menjelaskan beberapa konsep asas persaingan dan
pemisahan relung tersebut dan dampaknya terhadap suatu ekosistem.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah
yakni :
1) Apa yang dimaksud dengan asas esklusi persaingan dan pemisahan relung
ekologi?
2) Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya pemisahan relung
ekologi?
3) Apa tujuan dari penyederhanaan relung ekologi?
I.3 Tujuan
Tujuan yang diharapkan berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat
adalah sebagai berikut :
1) Dapat menjelaskan yang maksud asas esklusi persaingan dan pemisahan
relung ekologi.
2) Mampu menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari adanya pemisahan
relung ekologi.
3) Mampu menjelaskan tujuan dilakukannya penyederhanaan relung ekologi.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Asas Persaingan dan Pemisahan Relung Ekologi
Di alam atau di lingkungan sekitar, dapat ditemui berbagai jenis makhluk
hidup berupa hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Didalam tanah yang lembab
dan gembur, sering ditemukan cacing tanah, diperairan sungai sering di temukan
berbagai jenis ikan, di rerumputan sering ditemukan belalang, di semak belukar
sering ditemukan ular. Hewan-hewan tersebut sering ditemukan di tempat
tertentu, bukan disembarang tempat. (Dharmawan, 2004)
Kehadiran suatu populasi di dalam suatu tempat dan penyebaran
(distribusi) spesies hewan tersebut dimuka bumi, selalu berkaitan dengan masalah
habitat dan relung ekologi. Habitat secara umum merupakan corak lingkungan
yang ditempati populasi hewan, sedangkan relung ekologi menunjukkan dimana
dan bagaimana kedudukan populasi hewan terhadap faktor biotic dan abiotic di
lingkungan tersebut. Habitat dapat dianggap sebagai alamat dari populasi
hewan, sedangkan relung ekologi ialah profesi di alamat tersebut. (Dharmawan,
2004)
Kanguru, hanya ditemukan di Australia. Hal ini disebabkan oleh faktorfaktor yang mempengaruhi pendistibusiannya. Faktor tersebut ialah faktor biotic
atau faktor-faktor hidup (semua organisme yang merupakan bagian dari
lingkungan suatu individu), dan faktor abiotik atau faktor-faktor tak hidup (semua
faktor kimiawi dan fisik, misalnya suhu, cahaya, air dan nutrient) yang
mempengaruhi distribusi dan kelimpahan organisme. (Campbell, 2010)
habitat) secara terus menerus. Menurut asas koeksistensi, beberapa spesies dapat
hidup lebih lama dalam habitat yang sama ialah spesies yang memiliki relung
ekologi berbeda-beda. Pentingnya perbedaan-perbedaan diantara berbagai spesies
dikemukakan oleh Darwin, yang menyatakan bahwa semakin besar perbedaanperbedaan yang diperlihatkan oleh berbagai spesies yang hidup di suatu tempat,
semakin besar pula jumlah spesies yag dapat hidup ditempat tersebut. Pernyataan
tersebut dikenal sebagai asas divergensi. (Dharmawan, 2004)
Prinsip ekslusi kompetitif, atau prinsip Gause, telah dikonfirmasi berulang
kali dalam berbagai percobaan laboratorium. Prinsip itu menekankan peranan
kompetisi dalam hal menentukan kesintasan spesies dalam suatu ekosistem. Akan
tetapi, pada tahun 1980-an, ahli-ahli ekologi menyadari adanya kemungkinan
spesies menempati relung yang sama dan sama-sama sintas di alam. Untuk saat
ini, diyakini bahwa eksklusi kompetitif memang berlaku, tetapi masih terus
dievaluasi. (Fried & Hademenos, 2006)
Dampak dari Pemisahan Relung Ekologi
Pemisahan relung ekologi dicontohkan oleh berbagai spesies yang
berkohabitasi seperti serumpun padi dapat menjadi sumberdaya berbagai jenis
spesies hewan. Orong-orong (Gryllotalpa africana) memekan akarnya, walang
sangit (Leptocorisa acuta) memakan buahnya, ulat tentara kelabu (Spodoptera
maurita) yang memakan daunnya, ulat penggerek batang (Chilo supressalis) yang
menyerang batangnya, hama ganjur (Pachydiplosis oryzae) menyerang pucuknya,
wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan wereng hijau (Nephotettix apicalis) yang
menghisap cairan batangnya. Tiap jenis hama tersebut masing-masing telah
teradaptasi khusus untuk memanfaatkan tanaman padi sebagai sumberdaya
makanan pada bagian-bagian yang berbeda-beda. (Dharmawan, 2004)
Adanya pemisahan relung ekologi pada spesies-spesies tersebut dapat
menimbulkan suatu keberlangsungan organisme. Hal ini disebabkan karena setiap
spesies dalam habitat yang sama memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Sehingga spesies tersebut dapat hidup lebih lama karena pemenuhan kebutuhan
untuk hidup pada spesies-spesies tersebut mampu diperoleh dengan baik.
Persaingan yang terjadi dalam pemenuhan kebutuhan tersebut tidak signifikan.
Akibatnya spesies-spesies tersebut dapat hidup bersama dalam suatu habitat yang
sama atau berkoeksistensi dengan baik.
dengan
mengenal
status
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian pada pembahasan dapat disimpulkan bahwa asas
eksklusi persaingan adalah suatu relung ekologi tidak dapat ditempati pada waktu
yang bersamaan secara terus menerus oleh populasi stabil lebih dari satu spesies.
Pemisahan relung ekologi dilihat dari berbagai aspek relung ekologi yang
menyangkut dimensi sumberdaya, khususnya yang vital untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan, dan aspek waktu aktif.
Dampak dari pemisahan relung ekologi adalah spesies-spesies dapat
berkoeksistensi dalam habitat yang sama, dapat memenuhi kebutuhannya,
meminimalisir terjadinya kepunahan. Tujuan dari penyederhanaan relung untuk
mengurangi spesies-spesies didalam ekosistem kompleks agar ketika terjadi suatu
gangguan, ekosistem tersebut dapat pulih lebih cepat dan tidak menimbulkan
kerusakan permanen.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. 2010. Biologi (Edisi kedelapan Jilid 3). Jakarta: Erlangga.
Dharmawan, A. 2004. Ekologi Hewan. Malang: Jurusan Biologi FMIPA UM.
Fried, G. H., & Hademenos, G. J. 2006. Schaum's Outlines Biologi (Edisi Kedua).
Jakarta: Erlangga.
Resosoedarmo, S., Kartawinata, K., & Soegiarto, A. 1986. Pengantar Ekologi.
Bandung: Remadja Karya CV.