Pembimbing
DR. IR. YUSKAR LASE
UNIVERSITAS INDONESIA
Isi Bahasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pengantar
Kesetimbangan dinamik
Sistem satu derajad kebebasan
Generalisasi koordinat
Respons dari sistem SDOF Nonlinier
Sistem lebih dari satu derajad kebebasan
Respons dari sistem MDOF Nonlinier
1. PENGANTAR
Kerusakan utama struktur yang disebabkan oleh gempa, diakibatkan oleh tidak
mampunya struktur merespon getaran yang diakibatkan oleh gempa tersebut.
m3
m
k
SDOF.
m2
k3
m1
k2
k1
MDOF
2. KESETIMBANGAN DINAMIK
Dasar persamaan keseimbangan statis digunakan metoda displacement
untuk analisis.
p = k.
(3 - 1)
Jika gaya statis diganti gaya dinamis yang tergantung watu, maka persamaan
keseimbangan statis menjadi persamaan dinamis.
&
p(t ) = m&
(t ) + c&(t ) + k(t )
dimana: - m = massa
&
&= percepatan
-
(3 - 1)
- &= kecepatan
- C = redaman
p (t ) =
d d
m
dt dt (3-3)
Dimana tingkat perubahan displacement tergantung dari waktu d/dt, dan daya
gerak diberikan oleh massa dan percepatan, sehingga persamaan 3-3 menjadi
persamaan 3-4
p (t ) = m
d d
&
(t )
m
= m&
dt dt
(3-4)
Dibawah gempa bumi yang kuat struktur akan berperilaku non linier, yang
disebabkan oleh ketidaklinieran material .
Material non linier terjadi karena daerah kritisnya sudah dilampaui,
sehingga persamaan dinamis menjadi sebagai berikut
&
p(t ) = m&
(t ) + c&(t ) + k (t ) (t )
(3-5)
Dimana k adalah kekakuan yang merupakan fungsi dari kondisi leleh struktur.
Jika lateral displacement yang dikenal sebagai P-delta effec kecil, maka dapat
diabaikkan, tetapi jika besar maka harus dipertimbangkan
fi = fd + fs = p(t )
(3 - 6)
Jika adalah total acceleration dari massa, &adalah kecepatan dan adalah
lendutan massa relatif terhadap dasar, maka eq 3-6 dapat dituliskan sebagai
berikut:
(3-7)
&
&
&(t ) + &
u&
(t ) = g&
(t )
Dimana:
(3-8)
(3-9)
fi = fd + fs = 0
(3 - 10)
&+ c &+ k = 0
m u&
(3-11)
Persamaan ini dapat ditulis dari eq. 3-9 dengan subtitusi eq. 3-8 kedalam eq
3-11 menghasilkan
&+ c &+ k = p e (t )
m &
Dimana:
&(t)
pe (t ) = gaya efektiv = - m g&
dL
&
= I&
dt
I = 2 dm
Dimana: L = moment of momentum
N = torsi
Contoh Soal 1
Hitung Massa dan Momen Inersia Massa
Jawab:
m = .V = .a.b.t
I = 2 dm
Dimana: 2 = x2 + y2
dm = dV= .t.dx.dy
I = dm = 4 t
2
( x 2 + y 2 ).dx.dy
b 3 a + a 3b
b2 + a2
I = 4 t
= .a.b.t
48
12
b2 + a 2
I =m
12
( t ) = A sin t + B co s t (3-18)
Dimana konstanta dari A dan B tergantung pada kecepatan dan lendutan.
Solusi ini memiliki format :
&(0)
(t ) =
sin t + (0) cos t (3-19)
T =
= 2
m
1
=
k
f
3 20
Contoh 2
Diket:
Sebuah bangunan seperti gb. disamping.
Diameter bracing 1 inc. Dim. kolom : W8x24
Ditanya:
Pereoda getaran bebas tanpa redaman
Jawab:
Berat struktur:
Atap
atap komposit
plapon, lampu, mechanical
Rangka
Atap dan pebutupnya
bracing
kolom
Berat total Atap
Dinding
frame, pintu, jendela
penutup dinding
Berat total dinding
= 9,0 psf
= 6,0 psf
= 2,6 psf
= 2,0 psf
= 2,1 psf
= 0,5 psf
= 22,2 psf
= 4,0 psf
= 6,0 psf
= 10,0 psf
m=
W 187,5
=
= 0, 485kips sec 2 / in.
g 386, 4
Kekakuan
Frame potongan melintang
12 EI (12)(29000)(82,8)
ki = 3 =
=
3
l
(144)
ki = 9, 6kips / in.
24
= tan 1 12 20 = 310
cos(310 ) = 0,858
(0, 785)(29000)(0,858) 2
ki =
= 59, 7 kips / in
280
6
Pereode
Portal melintang
Portal Memanjang
k
236,1
=
=
= 21,8rad / sec
m
0, 485
k
358,7
=
=
= 27, 2rad / sec
m
0, 485
T = 2
T = 2
= 2
21,8
= 0, 287sec
f =1 = 1
= 3, 48Hz
T
0, 287
= 2
27, 2
= 0, 23sec
f =1 = 1
= 4,3Hz
T
0, 23
&( t ) + c&( t ) + k ( t ) = 0
m&
(3-21)
c = .c c r
c = .2 m
Dimana : C = redaman
Ccr = redaman kritis
= rasio redaman
m = massa
= frekuensi
d = frekuensi teredam
&( t ) =
1
m
t
0
p (t ) d t
1
( t t1 ) =
m
t1
p ( t ) dt sin ( t t1 )
(3-27)
1
(t ) =
m
p ( ) sin ( t ) d
(3-32)
Dengan integral duhamel didapatkan
p ( ) e ( t ) sin d ( t ) d
(t ) =
m d
(3-33)
(t ) =
V (t )
(3-34)
Dimana: V(t)=kecepatan
Maka dapat dituliskan
V (t ) =
t
0
&( ) e ( t ) sin d ( t ) d
g&
(3-35)
Gaya inersia adalah hasil kali dari massa dan total acceleration,
dengan eq 3-11 total acceleration dinyatakan
&(t ) =
u&
c
k
&
(t ) (t ) (3-36)
m
m
&
u&
(t ) = 2 (t ) (3-37)
Q(t ) = m 2 (t )
M (t ) = hm 2 (t )
Respons Spectrum
S d = (t ) max (3-40)
Dengan mensubtitusikan eq 3-38 dan 3-39, didapatkan gaya geser dan
Momen pada dasar struktur SDOF .
Qmax = m 2 S d (3-41)
M max = hm 2 S d (3-42)
S pv = S d (3-43)
Acceleration total max = spectral displacement x circular frequency kuadrat,(eq
3-37) hasil perkalian ini didefinisikan sebagai spectral pseudoacceleration(Spa)
S pa = 2 S d (3-44)
Hasilnya diplotkan pada diagram triparti dibawah ini. Dimana data untuk
hitungannya diambil dari data gempa El centro pada tanggal 18 mei 1940
Respons Spectrum elastis dari rekaman tunggal gempa seperti pada gambar 3-13
hanya cocok untuk analisa dan tidak cocok untuk keperluan disain.
Untuk kerperluan desain tidak diambil dari data percepatan waktu tunggal, tapi
harus dipertimbangkan terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi
dilapangan.
Data gempa waktu tunggal memiliki frekuensi yang naik turun, sehingga dengan
perubahan waktu yang sedikit mungkin struktur akan sangat boros atau bahkan
tidak kuat.
Agar dapat dipergunakan untuk disain, maka diagram yang naik turun tersebut
dihaluskan dengan metoda statistik ( gambar 3-16)
Struktur berisiko sangat tinggi biasanya didesain untuk spectrum amplop.
Respons spectrum yang menggambarkan 6,5 magnitude gempa pada jarak 15
mil dikembangkan oleh Applied Technology Council, dan ditunjukkan dalam
gambar 3-15, Desain spectrum yang halus ditunjukkan pada gambar 3-16
Newmark dan Hall menyampaikan metoda untuk respon spectrum struktur elastis
yang mana input datum primer adalah ground acceleration max.
Hubungan nilai max ground velocity dengan max ground displacement adalah
proposional terhadap max ground acceleration, Dimana untuk Acc=1,0g, max
ground velocity=48 inc.dt, dan max ground displacement=36in.
Contoh 3
Diket: Struktur pada contoh 3-2, Normalized acceleration =1,0g, max ground
velocity=48 inc.dt, dan max ground displacement=36in.
Dengan menggunakan Newmark-hall design spectrum, ditentukan max
ground acceleration = 0,2 g, dan =5%
m = 0, 485kips sec 2 / in.
Ditanya: Gaya geser dasar ( Q max)
Jawab:Ground motion acceleration
Ground acceleration = 1 x 0,2 = 0,2 g
Velocity
= 48 x 0,2 = 9,6 in/dt
displacement
= 36 x 0,2 = 7,2 in.
Dengan =5%, dan berdasarkan tabel 3-1
maka:
acceleration
= 0,2 x 2,6 = 0,52 g
Velocity
= 9,6 x 1,9 = 18,2 in/dt
displacement
= 7,2 x 1,4 = 10,0 in.
S
=
0,
485
x
21,8
x0, 42 = 96,8kips
Dari eq 3-41:
max
d
4. GENERALISASI KOORDINAT
Struktur diidealisasikan sebagai system SDOF, respon dari struktur yang
komplek disederhanakan menjadi satu term, konsep ini yang disebut sebagai
generalisasi koordinat.
Lendutan dari struktur yang berhubungan dengan generalisasi koordinat
adalah:
( x , t ) = ( x )Y ( t )
(3-45)
m3
m2
k3
m1
k2
k1
MDOF
SDOF.
f d + f d + f s p(t ) = 0
Virtual displacement dapat dinyatakan:
3 48
( x, t ) = ( x) Y (t )
3 49
( x, t ) = ( x) Y (t )
3 50
Dimana:
( x, t ) = ( xi )Y (t ) ( x j )Y (t ) = ( x)Y (t )
&
&= mY&
fi = m&
f d = c&= cY&
f s = k = k Y
&+ c*Y&+ k *Y = p* (t )
m*Y&
3 52
Dimana; m * , c * , k * d an p *
adalah parameter generalisasi dan didefinisikan sebagai berikut:
c* = ci i2 = generalisasi damping
i
k = ki i2 = generalisasi kekakuan
*
&
p* = g&
3 55
c* = ci i2 = 2 m*
i
*
k
=
m*
3 57
3 56
Contoh 4
Sebuah bangunan dengan denah dan bentuk struktur seperti gambar
dibawah
Memiliki fungsi bentuk: (x)=sin(x/2L), dan (x)=x/L.
Properti material;
Balok: 12x20 in
Kolom: 14x14 in
Beton fc=4000 psi
E beton = 3,6x106 psi
W DL atap = 390 kips
W DL lantai 4= 445 kips
W DL lantai 3= 445 kips
W DL lantai 2= 448 kips
W LL atap = 30 psf
W LL lantai = 80 psf
14(14)3
I col. =
= 3201 in 4
12
12(20)3
I balok. =
= 8000 in 4
12
K tingkat =
K 4,3,2
K
i =1
= 3K i
0,252
1,000
0,071
0,252
1,054
209
0,288
0,929
0,203
0,249
8,613
209
0,288
0,726
0,306
0,152
19,570
140
0,290
0,420
0,420
0,051
24,696
Lantai
209
Mi2
K i2
M* = 0,704 K* = 53,933
K*
53,93
=
= 8, 75 rad/dt
M*
0, 704
dan Ta =
= 0, 72dt.
K i2
209
0,252
1,000
0,241
0,252
12,139
209
0,288
0,759
0,242
0,166
12,240
209
0,288
0,517
0,241
0,077
12,139
140
0,290
0,276
0,276
0,022
10,665
Lantai
M* = 0,517 K* = 47,183
K*
=
M *
dan T b =
47 ,1 83
= 9, 55 rad/d t
0, 51 7
= 0, 66 d t .
y
p *Y
p i i =
2
2
3 58
2 y2
2
mii 2 =
2Y 2 m *
2
= p * / m *Y
3 60
3 59
i wii2
Dengan eq 3-45 didapatkan T = 2
g pii 3 62
( x)V (t )
( x, t ) =
m *
( x)Sd
m*
2
Q ( t ) = q ( x , t ) dx =
V (t )
m*
Gaya geser max.:
Berat efectiv
( w )
W * = i i i2
i wii
Gaya inersia
qi = Qmax
mii
Q max =
2 S pa
m*
Qmax = W * S pa / g = CW
W = total berat mati
C = Koefisien gempa
Momen dasar
M 0 = hi qi
i
df s
ki =
d
3 80
Dimana:
fs =
rt =
k (t ) (t ) = r
i =1
+ k (t ) (t )
n 1
k (t )
i =1
(t )
3.
4.
5.
kt =
A(t ) =
4
&
&(t ) &
(t )
t
B(t ) = &(t )
4m 2 m
+
+ kt
t 2
t
p (t + t ) = m [ A(t ) B(t ) ]
= p
(t + t ) = (t ) +
2
+ B (t )
t
4
+ A (t )
&&( t + t ) =
2
t
&( t + t ) =
= 2
1
..
a n n
3 94
k1
1
k2
{ fs } = k2 k1 + k2 kn ..
0
k
k
n
n n
3 95
[ M ]{&&} + [ K ]{ } = {0}
{ } = { } sin t
2
Percepatan {&&} = { }
([ K ] [ M ]) { } = {0}
2
Koefisien matrik =0
Lendutan
det
([ K ] [ M ]) = {0}
2
Matrik kekakuan { n } [ K ]{ m } = {0 }
T
T
Matrik redaman { n } [C ]{ m } = {0 }
N
Vector lendutan
{ } = { n }Y n
n =1
{ }{Y }
(m
(m
(m
n)
n)
n)
(m
[ M ]{&&} + [C ]{&} + [ K ]{ } = {P (t )}
]{ } g&&( t )
W en
nV n ( t )
g
{q n ( t ) } =
[ M ]{ n } Q n ( t )
n
Gaya geserdasar
Q n m ax
Yn ( t ) max =
V n ( t ) max
= S dn
W en
=
S pan
g
[ M ]{ n } n S pan / M n *
[C ] = [ M ] + [ K ]
3 137
3 138
= 2 1
j
i
1 2i j 2
i
i j
i
j
3 139
k =
+
2k
2 3 140
Contoh 3-9
Contoh dibawah adalah bangunan 10 lantai yang sudah di analisa
dengan respon nonlinier melalui bantuan program komputer
Bangunan
tersebut
dianalisa
dengan
menggunakan
3 data
acceleration
Perbandingan
antara hasil
lendutan
dengan data
acceleration
yang
digunakan
Perbandingan
antara hasil
gaya geser
dengan data
acceleration
yang
digunakan