Anda di halaman 1dari 16

BAB 2

TEORI DASAR

Peran pompa pada suatu pabrik sangat besar dimana seluruh pabrik
menggunakan peralatan ini dengan fungsi-fungsi yang ada. Untuk menggerakkan
pompa diperlukan tenaga yang diperoleh oleh motor listrik yang dipindahkan
dengan tenaga melalui kopling untuk memutar poros pompa. Dengan tenaga yang
didapat dari motor listrik ini, pompa dapat memindahkan banyak cairan, tinggi
dan jarak pemindahan yang dicapainya. Karena alasan tersebut,maka perlu
dilakukan kajian aplikasi pompa sentrifugal yang pastinya berhubungan dengan
performansi pompa.
Performansi dalam industri yang berkala besar maupun kecil merupakan
suatu kegiatan yang sangat penting dalam berlangsungnya suatu proses. Dengan
demikian performansi dapat menopang perpanjangan umur dan meningkatkan
produktifitas peralatan yang dipakai, apabila performansi peralatan dalam suatu
pabrik kurang ditangani akan mengakibatkan gangguan yang dapat menghambat
proses industri yang telah ditentukan.
2.1

Pengertian Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan fluida dari

suatu tempat ke tempat lain melalui suatu media pipa dengan cara menambahkan
tekanan pada fluida. Jadi dalam kerjanya pompa mengubah gerak mekanis (poros
pompa) menjadi gerak fluida tekan.
2.2
Klasifikasi Pompa
2.2.1 Pompa Torak ( Reciprocating )
Pompa reciprocating mempunyai torak, plunger, diafragma yang bergerak
maju mundur didalam sebuah silinder. Silinder dilengkapi dengan katup-katup
isap dan buang. Gerakan dari torak, plunger, diafragma bersama-sama dengan
gerak yang sesuai dari katup-katup yang menyebabkan cairan mengisi

dan

tersalur secara silih berganti dari silinder.


2.2.2 Pompa Rotari

Universitas Sriwijaya

Pompa jenis rotari terdiri dari casing tetap yang didalamnya terdapat rodaroda gigi (gerak), sudu (vane), torak, bumbungan (cam), segmen, sekrup dan lainlain yang beroperasi dengan jarak ruangan (regangan/clerence) yang minimum.
Pada pompa rotari cairan diperangkap atau dijebak, di dorong ke casing yang
tertutup, sama seperti torak pada pompa torak.
2.2.3 Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal mempunyai konstruksi sedemikian rupa sehingga aliran
zat cair yang keluar dari impeller akan melalui sebuah bidang tegak lurus. Poros
dan pada ujung yang lain dipasang kopling untuk meneruskan daya dari
penggerak. Poros ditumpu oleh dua buah bantalan. Sebuah perapat dipasang pada
bagian rumah yang ditumpu untuk mencegah air yang bocor keluar atau udara
masuk ke dalam pompa.
Pompa sentrifugal adalah salah satu pompa kerja dinamis yang prinsip
kerjanya mengubah energi kinetik cairan menjadi energi potensial melalui suatu
impeler yang berputar dalam casing pompa.Gaya sentrifugal yang timbul karena
adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan melengkung
(melingkar).
2.3

Defenisi Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal adalah suatu pompa untuk memindahkan cairan dengan

memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeler. Pompa


sentrifugal mengubah enegi kecepatan menjadi energi tekanan. Ada juga yang
menyebutnya sebagai mesin kecepatan karena semakin cepat putaran pompanya
maka akan semakin tinggi tekanan (head) dihasilkan. Pompa ini digerakkan oleh
motor. Daya dari penggerak diberikan pada poros pompa untuk memutar impeler
yang dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari putaran impeler yang
menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari tengah impeler
keluar lewat saluran di antara sudu-sudu dan meninggalkan impeler dengan
kecepatan yang tinggi.
Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian
melalui saluran yang penampangnya semakin membesar yang disebut volute,
sehingga akan terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi
zat cair yang keluar dari flange keluar pompa head totalnya bertambah besar.

Universitas Sriwijaya

Sedangkan proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh
impeller, ruang diantara sudu-sudu menjadi vakum, sehingga zat cair akan terisap
masuk. Selisih energi persatuan berat dari zat cair pada sisi keluar dan sisi masuk
disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pompa
sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head
tekanan dan head potensial secara kontinyu.
2.4
Jenis Jenis Pompa Sentrifugal
2.4.1 Menurut Jenis Aliran
a.
Pompa Radial
Pompa ini mempunyai konstruksi sedemikian sehingga aliran zat cair yang
keluar dari impeler akan tegak lurus poros pompa (arah radial).

Gambar 2.1 pompa sentrifugal aliran radial(sumber:Sularso & Haruo Tahara


1985)
b.
Pompa Aliran Campur
Aliran zat cair didalam pompa waktu meninggalkan impeler akan bergerak
sepanjang permukaan kerucut (miring) sehingga komponen kecepatannya berarah
radial dan aksial.

Gambar 2.2 pompa sentrifugal aliran campur(sumber:sularso & Haruo Tahara


1985)

Universitas Sriwijaya

c.

Pompa Aliran Aksial


Cairan masuk melalui mata impeler dan aliran zat cair yang meninggalkan

impeler akan bergerak sepanjang permukaan silinder (arah aksial).

Gambar 2.3 pompa aliran aksial(sumber:Igor J karasik,2001)


2.4.2 Menurut Jenis Impeler
a.
Impeler Tertutup
Sudusudu ditutup oleh dua buah dinding yang merupakan satu kesatuan,
digunakan untuk pemompaan zat cair yang bersih atau sedikit mengandung
kotoran.

b.

Gambar 2.4 impeler (sumber:Igor J Karassik,2001)


Impeler Setengah Terbuka
Impeler jenis ini terbuka disebelah sisi masuk (depan) dan tertutup di

sebelah belakangnya. Sesuai untuk memompa zat cair yang sedikit mengandung
kotoran misalnya air yang mengandung pasir dan zat cair yang mengauskan.
c.

Impeler Terbuka
Impeler jenis ini tidak ada dindingnya di depan maupun di belakang.

Bagian belakang ada sedikit dinding yang disisakan untuk memperkuat sudu.
Jenis ini banyak digunakan untuk pemompaan zat cair yang banyak mengandung
kotoran.
2.4.3 Menurut Bentuk Rumah
a.
Pompa Volute

Universitas Sriwijaya

Bentuk rumah pompanya seperti rumah keong/siput (volute), sehingga


kecepatan aliran keluar bisa dikurangi dan dihasilkan kenaikan tekanan.

Gambar 2.5 pompa volut(sumber: Sularso & Haruo Tahara 1985)


b.

Pompa Diffuser
Pada keliling luar impeler dipasang sudu diffuser sebagai pengganti rumah

keong.

Gambar 2.6 pompa diffuser(sumber: Sularso & Haruo Tahara 1985)


c.

Pompa Aliran Campur Jenis Volut


Pompa ini mempunyai impeler jenis aliran campur dan sebuah rumah

volut.
2.4.4 Menurut Jumlah Tingkat ( stage )
a.
Pompa Satu Tingkat ( single stage )
Pompa ini hanya mempunyai satu impeler. Head total yang ditimbulkan
hanya berasal dari satu impeler, jadi relatif rendah.
b.

Pompa Bertingkat Banyak


Pompa ini menggunakan beberapa impeler yang dipasang secara berderet

(seri) pada satu poros. Zat cair yang keluar dari impeler pertama dimasukkan ke
impeler berikutnya dan seterusnya hingga impeler terakhir. Head total pompa ini

Universitas Sriwijaya

10

merupakan jumlahan dari head yang ditimbulkan oleh masingmasing impeler


sehingga relatif tinggi.

c.

Gambar 2.7 pompa bertingkat banyak(sumber :Igor J Karassik,2001)


Menurut Letak Poros
Menurut letak porosnya, pompa dapat dibedakan menjadi poros horisontal

dan poros vertikal seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 2.8 poros vertikal(kiri), poros horizontal(kanan)(sumber:Igor J Karassik)


2.5

Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal


Pompa Sentrifugal secara prinsip terdiri dari rumah pompa dan impeler

yang terpasang pada poros putar. Rumah pompa berfungsi sebagai pelindung,
batas tekan dan juga terdiri dari saluran isap (suction) dan keluar (discharge).
Rumah ini memiliki ventilasi dan saluran yang berguna untuk melepas udara atau
gas yang terjebak dalam rumah. Sudu dari impeler yang berputar meneruskan dan
memberikan gaya putar sentrifugal kepada cairan sehingga cairan bergerak
menuju keluar impeler dengan kecepatan tinggi. Cairan tersebut kemudian sampai
dan mengumpul pada bagian terluar rumah yaitu volute. Volute ini merupakan area
atau saluran melengkung yang semakin lama semakin membesar ukurannya.
Seperti halnya diffuser, volute berperan besar dalam hal peningkatan tekanan
cairan saat keluar dari pompa. Setelah itu cairan keluar dari pompa melalui
saluran discharge.
Universitas Sriwijaya

11

2.6

Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal terdiri dari beberapa bagian antara lain :
a. Bagian pompa yang tidak bergerak (statis)
b. Bagian pompa yang bergerak (dinamis)

Gambar 2.9 bagian-bagian pompa sentrifugal(sumber: Sularso & Haruo Tahara


1985)
2.6.1 Bagian Pompa yang Tidak Bergerak (statis)
a. Base Plate
Berfungsi untuk mendukung seluruh bagian pompa dan tempat
kedudukan pompa terhadap pondasi.
b. Rumah Pompa
Rumah adalah bagian terluar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung semua elemen yang berputar, tempat kedudukan difuser guide
vane, inlet dan outlet nozzle, tempat yang memberikan arah aliran dari
impeler, tempat mengkonversikan energi kinetik menjadi energi tekan
(untuk rumah pompa keong atau volute).
c.

Diffuser Guide Vane


Bagian ini biasanya menjadi satu kesatuan dengan rumah pompa
atau dipasang pada rumah pompa dengan cara dibaut. Bagian ini berfungsi
untuk:
1. mengarahkan aliran fluida menuju volute (untuk single stage) atau
menuju stage berikutnya (untuk multi stage).

Universitas Sriwijaya

12

2. merubah energi kinetik fluida menjadi energi tekanan.


d. Stuffing Box
Fungsi utama stuffing box berfungsi untuk mencegah terjadinya
kebocoran pada daerah dimana pompa menembus rumah. Jika pompa
bekerja dengan suction lift dan tekanan pada ujung stuffing box lebih
rendah dari tekanan atmosfer, maka stuffing box berfungsi untuk mencegah
kebocoran udara masuk kedalam pompa. Dan bila tekanan lebih besar
daripada tekanan atmosfer, maka berfungsi untuk mencegah kebocoran
cairan keluar pompa.
Secara umum stuffing box berbentuk silindris sebagai tempat
kedudukan beberapa pembungkus yang mengelilingi selongsong poros.
Untuk menekan pembungkus digunakan gland packing yang dapat diatur
posisinya ke arah aksial dengan cara mengencangkan atau mengendorkan
baut pengikat.
Ada beberapa jenis stuffing box, yaitu :
1.

Stuffing Box dengan lantern


Menggunakan lantern ring yang dipasang diantara dua bagian
packing dan dialiri cairan penyekat, tujuannya adalah:

2.

Mencegah udara agar tidak masuk kedalam pompa ketika negative

section head
Mencegah cairan pompa tidak bocor keluar yaitu dengan cara
mengalirkan cairan lain (liquid seal) melalui lantern ring atau seal cage.
Stuffing Box dengan pendinginan
Untuk menurunkan tingginya temperatur didalam stuffing box
yang diakibatkan gesekan antara mechanical packing dengan shaft sleeve,
maka digunakan jaket pendingin pada bagian stuffing box agar panas yang
dihasilkan dapat diserap oleh pendingin.

e. Wearing Ring (cincin penahan aus)


Adalah ring yang dipasang pada rumah (tidak berputar) sebagai
rumah wearing ring dan dipasang pada impeler (berputar) sebagai wearing
ring impeler. Fungsi utama wearing ring adalah untuk memperkecil
kebocoran cairan dari impeler yang masuk kembali ke bagian mata pada
impeler.
Universitas Sriwijaya

13

f. Discharge Nozzle
Discharge nozzle adalah saluran cairan keluar dari pompa dan
berfungsi juga untuk meningkatkan energi tekanan keluar pompa.
2.6.2 Bagian Pompa yang Bergerak (dinamis)
a. Poros
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama pompa beroperasi dan merupakan tempat kedudukan impeler dan
bagian yang berputar lainnya. Untuk itu poros harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
1. Kuat dan sanggup menerima momen puntir serta gaya hidrolik
cairan dalam arah radial dan aksial
2. Rigit dengan defleksi sekecil-kecilnya baik dalam keadaan diam
ataupun berputar.
b. Selongsong Poros
Selongsong poros berfungsi untuk melindungi poros dari erosi,
korosi dan keausan khususnya bila poros itu melewati stuffing box.
c. Impeler
Impeler adalah bagian yang berputar dari pompa sentrifugal, yang
berfungsi untuk meneruskan energi dari putaran motor menuju fluida yang
dipompa dengan jalan mengakselerasinya dari tengah impeler keluar sisi
dari impeler. Impeler berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari
pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang di pompakan secara
kontinyu, sehingga cairan pada sisi hisap secara terus menerus pula akan
mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan sebelumnya.
Desain impeler bergantung atas kebutuhan tekanan, kecepatan
aliran, serta kesesuaian dengan sistemnya. Impeler menjadi komponen
yang paling utama berpengaruh terhadap performa pompa. Modifikasi
desain impeler akan langsung berpengaruh terhadap bentuk kurva
karakteristik pompa tersebut. Ada berbagai macam tipe impeler sentrifugal
antara lain tertutup dan terbuka, tipe single flow mix flow, single stage
multi stage.
d. Bantalan

Universitas Sriwijaya

14

Bantalan berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari boros


yang berputar, baik radial maupun aksial. Sehingga memungkinkan poros
berputar dengan lancar dan tetap ditempatnya hingga kerugian gesekan
diperkecil.
e. Pembungkus dan Segel
Pembungkus berfungsi untuk mencegah atau mengurangi sekecil
mungkin kebocoran cairan yang dipompakan melalui celah antara poros
dengan rumah pompa.
Bahan pembungkus terbuat dari berbagai macam, diantaranya
teflon, fiber, karbon fiber, fiber glass dan lain sebagainya, sesuai pada
penggunaan fluida yang dipompakan. Jenis segel ada dua macam, yaitu
dengan menggunakan spring dan bellow.
2.7
Kelebihan dan Kekurangan Pompa Sentrifugal
2.7.1 Kelebihan
a. Kapasitas lebih besar
b. Pada kapasitas yang sama ukurannya lebih kecil, bobotnya lebih ringan,
ruangan yang dipakai lebih kecil, harga pompa relatif lebih murah.
c. Konstruksi lebih sederhana, tidak ada katup, tidak banyak bagianbagian yang bergerak sehingga reabilitas operasi lebih tinggi.
d. Tidak menimbulkan suara berisik atau gaduh,
e. Operasi dalam putaran tinggi, sehingga kemungkinan besar dapat
digerakkan langsung dengan mesin penggerak seperti motor bakar,
motor listrik atau turbin.
f. Jalannya stabil, sehingga pondasi dapat dibuat lebih sederhana,
g. Aliran cairan yang dipompakan tidak terputus-putus dan stabil.
2.7.2 Kekurangan
a. Dalam pemakaian normal perlu pancingan,
b. Efisiensi lebih rendah, terutama pada kapasitasnya yang kecil dengan
tekanan yang kecil dan tekanan tinggi,
c. Mudah mengalami kavitasi,
d. Kurang cocok untuk diguanakan pada cairan yang kental atau kotor.
2.8

Rumus Pompa

2.8.1 Head (H)


Head merupakan fungsi energi angkat atau dapat dinyatakan dengan satuan
energi pompa persatuan fluida, satuannya meter atau feet. Sedangkan untuk

Universitas Sriwijaya

15

pengukuran dilakukan dengan cara mengukur beda tekanan fuida pada pipa isap
dan pipa buang pada pompa.

Gambar 2.10 Head Pompa (sumber: Sularso & Haruo Tahara 1985)
H=

PdPs

Keterangan :
Pd = tekanan buang (N/m2)
Ps = tekanan hisap (N/m2)
= air (Kg/m2)
2.8.2 Kapasitas (Q)
Jumlah fluida yang dapat dialirkan persatuan waktu, satuannya adalah
(m3/s) atau (ft3/s) dan dapat diukur menggunakan venturimeter.
Q=V A

Keterangan:
Q = Laju aliran (m3/s)
V = Kecepatan (m/s)
A = Luas aliran (m2)
2.8.3 Putaran
Diukur dengan Tachometer digital, satuannya adalah rpm.
2.8.4 Torsi

Universitas Sriwijaya

16

Diukur dengan menggunakan dinamometer, untuk menentukan besarnya


dengan cara mengalirkan gaya (F) dengan lengan pengukur momen (l). Satuannya
adalah Nm.
T =F l (Nm)

Keterangan:
F = gaya pembebanan (N)
l = lengan momen (m)
2.8.5 Daya (W)
W=

Q P

Keterangan:
W = Daya (watt)
Q = Laju aliran (m3)
P = Pressure Drop (Pa)
= Efisiensi (dalam %)
2.8.6 Efisiensi ()

w2
w1

2.8.7 Kecepatan Aliran Dalam Pipa


0,012 Q
V=
2
d
Keterangan:
V = Kecepatan aliran rata-rata (m/s)
Q = Laju aliran (m3/s)
di = Diameter dalam pipa (m)
2.8.8 Preassure Drop (Psi per 100 ft)
p=

0,00115 f Q 2 S
di 5
Keterangan:
P
= pressure drop

Universitas Sriwijaya

17

f
Q
S
di

= Faktor gesekan (Moody Diagram)


= Laju aliran (m3/s)
= Spesific Gravity cairan (air = 1)
= Diameter dalam pipa (m)

2.8.9 Bilangan Reynolds & Faktor Gesekan (Moody Friction factor)


Faktor gesekan adalah fungsi dari bilangan Reynolds dan tingkat
kekasaran permukaan pipa. Moody diagram digunakan untuk mencari nilai f atau
faktor gesekan dengan mencari nilai dari Bilangan Reynold terlebih dahulu
menggunakan persamaan berikut.
=

dV

Keterangan:
Re = Bilangan Reynolds (Reynolds Numbers)

= Densitas liquid (kg/m3)


d
= diameter dalam pipa (m)
V = Kecepatan aliran (m/s)

= Viskositas cairan (kg/m-s)


2.9.

Net Positive Suction Head (NPSH)


Pada sisi hisap pompa umumnya terjadi tekanan rendah, dan pada kondisi

ini kemungkinan dapat terjadi kavitasi didalam pompa. Apabila kavitasi terjadi,
terbentuklah gelembung uap (cairan mulai mendidih), fenomena ini dapat
menyebabkan turunnya efisiensi disamping merusak struktur material pompa.
Untuk mempelajari besarnya pengaruh kavitasi, digunakan perbedaan head total

pada sisi hisap, didekat sisi masuk impeller pompa

Ps V 2 s
+
2g

, dan head

tekanan uap air Pv/. Posisi acuan head elevasi diukur dari garis pusat sisi masuk
impeller pompa. Perbedaan itulah yang disebut Net Posotive Suction Head
(NPSH) sehingga:
Ps Vs 2 Pv
NPSH= +

2g

Dalam kenyataanya terdapat dua harga dari NPSH. Yang pertama adalah
NPSH yang diperlukan (required), ditulis NPSH R yang nilainya harus dijaga atau
selalu lebih besar, agar kavitasi tidak terjadi. Harga NPSH yang kedua adalah
NPSH yang tersedia (available), ditulis NPSHA yang menyatakan head yang

Universitas Sriwijaya

18

secara nyata terjadi untuk suatu sistem dengan aliran tertentu. Nilainya dapat
diperoleh secara eksperimental atau dapat dihitung jika parameter dari sistem
diketahui. Jika suatu sistem aliran menggunakan persamaan energi antara
permukaan bebas cairan, dimana tekanannya adalah tekanan atmosfer (P atm) dan
titik pada sisi isap dari pompa didekat sisi masuk ujung impeler.
Patm
Ps Vs 2
Z 1= +
+ h

2g
Dimana

menyatakan kerugian head antara permukaan bebas dan sisi

masuk impeler pompa. Oleh karena itu head yang tersedia pada sisi masuk
impeler pompa adalah
Ps Vs2 Patm
+
=
Z 1 h
2g

Sehingga,
NPSH

Patm
Z 1 h

Pv

Untuk perhitungan ini biasanya digunakan tekanan absolut, karena pada umumnya
tekanan uap dinyatakan sebagai tekanan absolut. Agar suatu pengoperasian pompa
berjalan dengan baik, dituntut agar
NPSHA NPSHR
2.10.

Karakteristik pompa
Karakteristik dari pompa sentrifugal merupakan hubungan antara tekanan

yang dibangkitkan (head) dan kecepatan aliran volum (kapasitas). Karakteristik


dapat juga menyertakan kurva efisiensi dan harga brake horse power- nya.
Karakteristik pompa sentrifugal dapat digambarkan dalam kurva karakteristik
yang melukiskan jalannya lintasan dan besaran-besaran tertentu terhadap besaran
kapasitas, besaran-besaran itu adalah :
1.Head pompa (H)
2.Daya Pompa (P)
3.Efisiensi(
Karakteristik pompa berbeda-beda berdasarkan pada jenis pompa, putaran
spesifik dan pabrik pembuatnya. Contoh karakteristik sebuah pompa dapat
digambarkan dalam gambar 2.12. Kurva-kurva karakteristik, yang menyatakan

Universitas Sriwijaya

19

besarnya head total pompa, daya poros, dan efesiensi pompa, terhadap kapasitas.
Kurva performansi tersebut, pada umumnya digambarkan pada putaran yang
tetap. Kurva efesiensi terhadap kapasitas dari pompa sentrifugal umumnya
berbentuk lengkung seperti kurva berikut ini:

Gambar2.12. Kurva Head, Efisiensi dan Daya(Sumber: Sularso & Haruo Tahara
1985)
2.11.

Kavitasi
Kavitasi adalah proses mulai terjadinya gelembung uap atau gas didalam

saluran hisap, sehingga gelembung tersebut pecah saat menubuk imppeler. Secara
umum kavitasi dimulai bila Ps = Pv (tekanan penguapan cairan pada kondisi
tertentu), sehingga diharuskan Ps > Pv.
Penyebab kavitasi adalah :
a.
b.
c.
d.

Temperatur cairan lebih tinggi dari desain,


Tekanan cairan turun ke tekanan uap,
Kerugian aliran pada bagian masuk,
Putaran pompa lebih tinggi dari desain.

Akibat dari kavitasi adalah :


a.
b.
c.
d.

Performa pompa menurun ,


Rusaknya atau cacatnya impeler,
Operasi pompa berisik,
Tingginya getaran ketika operasi.

Universitas Sriwijaya

20

Untuk menanggulangi kavitasi, tekanan hisap harus dibuat selalu lebih


tinggi dari tekanan kritis. Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada saat instalasi
maupun operasi adalah sebagai berikut.
a. Tekanan barometris pada tempat instalasi mempengaruhi terhadap
tinggi suction lift yang dapat diizinkan,
b. Temperatur cairan harus serendah mungkin,
c. Kecepatan saluran masuk harus dibuat serendah mungkin dan
bengkokan yang terlalu tajam harus dihindarkan, karena akan
menambah kerugian gesek dan akan menimbulkan aliran turbulen.
d. Jumlah sudu sebanyak mungkin agar dapat memberikan pengarahan
aliran dan menjaga tekanan fluida pada sudu-sudu terendah,
e. Impeler harus diusahakan sehalus mungkin, terutama pada bagian
masuk.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai