Manajemen Komunikasi
Manajemen Komunikasi
Pendahuluan
I.I Latar Belakang
Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal yang tidak bisa
dipungkiri oleh manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya
pengetahuan dasar tentang komunikasi, pengetahuan dasar tentang organisasi
sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur, berkarakteristik, serta memiliki
fungsi tertentu adalah suatu hal yang mendukung kelancaran komunikasi organisasi
Orang yang tertarik untuk bergabung dalam suatu organisasi memilki alasan yang
beragam. Ada yang karena alasan profit, tuntutan profesi, penyebaran ideologi
maupun pemenuhan kebutuhan sosial.
Para psikolog berpendapat bahwa kebutuhan utama manusia dan untuk
menjadi manusia yang sehat secara rohani adalah kebutuhan akan hubungan sosial
yang baik dengan orang-orang lain. Maslow menyebutkan bahwa salah satu dari
empat kebutuhan utama manusia adalah terfasilitasinya kebutuhan sosial untuk
memperoleh rasa aman lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima,
memberi dan menerima persahabatan (Tubbs and Moss, 2000: xii)
Hubungan yang hangat, ramah sangat dipengaruhi kemampuan seseorang
untuk berkomunikasi dengan orang lain. Proses komunikasi yang kita lakukan tiap
hari berfungsi untuk memupuk dan memelihara hubungan kita dengan lingkungan.
Oleh sebab itu ketrampilan berkomunikasi memiliki arti penting dalam kehidupan
organisasi. Bahkan bisa dikatakan, ibarat organisasi adalah tubuh makhluk hidup
maka komunikasi adalah darah yang mengalir dalam tubuh organisasi tersebut.
Littlejohn (2002) menjelaskan bahwa komunikasi berlangsung dalam tingkatan
konteks
yaitu
komunikasi
interpersonal,
komunikasi
kelompok,
komunikasi
Bab II
Pembahasan
II.I Pengertian Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
2
Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak; perhubungan.
Menurut Wikipedia:
Suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan
masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain. Suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain
Menurut Onong Cahyana Effendi:
Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun
tidak langsung.
Menurut Raymond Ross:
Proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar
membantu pendengar membangkitkan respons atau makna dari pemikiran yang
serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Menurut Everett M. Rogers:
Proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Menurut Carl I. Hovland:
Proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya
dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
Menurut Theodore M. Newcomb:
Transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada
penerima.
Menurut Bernard Barelson & Garry A. Steiner:
Proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
3
penugasan
mereka.
Pengarahan
mengharuskan
manejer
untuk
adalah
lambang
yang
yang
manusia
berkat
kemampuan
akalnya,
pengetahuannya
mampu
untuk disampaikan
pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan
disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau
non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
a.Informasi
b.Ajakan
c.Rencana kerja
d.Pertanyaan dan sebagainya
2. Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim
pesan
simbol
dapat
membuat
sehingga
kode
atau
pesannya
kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk
mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman,
telepon
dan
lainnya.
oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka
si penerima pesan
pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim
pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting
bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima
dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh
penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang
disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung
yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan
apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan
terhadap
perilaku
maupun
ucapan
penerima
pesan.
sebagai reaksi
Pemberi
dari pesan
balikan
yang
akan tetapi
mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir
selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau
menghambat
komunikasi
yang
diterimanya.
II.V
Arus
Komunikasi
dalam organisasi
Dalam
dan
memahami
pola
dalamnya,
organisasi
komunikasi
satu
konsep
di
kritis
adalah arahnya.
Dibawah
ini
adalah
penjelasannya;
1.
Vertical
Communication
Gambar 2:Komunikasi
penerimaan pesan di antara level sebuah hirarki, ke bawah dan keatas. Horizontal
Communication (komunikasi mendatar) merupakan pengiriman dan penerimaan
pesan di antara individu dalam level yang sama dalam sebuah hirarki.
a.
Downward
Communication
(komunikasi
kebawah)
terutama
mengkomunikasikan pesan dari yang memiliki kekuasaan kepada yang lebih sedikit
kekuasaannya; merupakan model umum komunikasi dalam sebuah organisasi.
Komunikasi ini melibatkan instruksi, anggaran yang disetujui atau tidak, pernyataan
kebijakan, variasi dalam standar prosedur operasi dan mencatat perubahanperubahan lainnya, pengumuman umum, pertemuan,ekspresi tujuan, sasaran, dan
pernyataan misi. Pesan-pesan ini mungkin dapat dikirimkan lewat memo, email,
catatan,dan saluran individu ke grup atau dari individu ke individu; atau mereka
mungkin saja dapat disampaikan tidak langsung melalui orang lain dalam hirarki.
Selama proses pengiriman, pesan asli dapat di edit, ditambah, dikurangi, dijelaskan,
atau bahkan diubah.
lebih
penting
dari
downward
communication.
Saluran
upward
didengar, lebih parahnya dapat memancing kritik- sebuah budaya shoot the
messenger .
Upward communication dapat pula menjadi sumber subur ide-ide baru dan
penyelesaian masalah yang kreatif, terutama karena orang-orang di bagian bawah
hirarki dekat dengan masalah-masalah spesifik dan dapat lebih waspada kepada
solusi praktis daripada orang-orang yang berada di puncak hirarki. Komunikasi
keatas
membawa
informasi
bawah
dari
ke
tingkat
tingkat
atas
concern
pada
yang
telah
diambilnya.
Gambar 3: Komunikasi
Horizontal
horisontal
yang
efektif
dapat
membantu
orang-orang
untuk
kerja,
orgainisasi
ketika
high
dalam
performing
unutk
menyelesaikan
Ketika
komunikasi
diagonal
menjadi
fleksibilitas-
sebagai
tanda
contoh,
Gambar 4:Komunikasi
operasi
pekerjaan,
termasuk
tumpang
tindihnya
tugas
dan
fungsi,
serta
yang
monoton
atau
membosankan.
3. Pemenuhan keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
4. Pelayanan sebagai sumber informasi hubungan pekerjaan yang tidak
disediakan saluran-saluran komunikasi formal.
Tipe komunikasi informal yang paling terkenal adalah grapevine
(mendengar sesuatu bukan dari sumber resmi, tetapi dari desas-desus, kabar angin
atau slentingan). Sistem komunikasi grapevine cenderung dianggap merusak
atau merugikan, karena tidak jarang terjadi penyebaran informasinya tidak tepat,
tidak lengkap dan menyimpang.
13
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan
tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat
melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan
oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.
Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat
suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam
organisasi.
jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
b)Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi.
yang
Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka
memiliki
disampaikan.
memberikan
kewenangan
untuk
mengendalikan
semua
informasi
yang
atau
perintah,
sehingga
dalam
struktur
organisasi
Namun demikian,
b.
14
c.
sebagai pribadi.
d.
atau message.
maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan
akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d) Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter,
buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga
ataupun kegiatan darmawisata.
keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap
organisasi.
II.VIII Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Sistem Informasi Manajemen
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih
memberikan peluang bagi dunia pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas serta
mencapai tujuan pendidikan. Teknologi komunikasi dan informasi merupakan sarana
yang dapat digunakan untuk
16
Gambar 5:Sistem
Jaringan Komunikasi
menyesuaikan
diri
terhadap
perunahan
perubahan
pekerjaan
atau
18
Ron
Ludlow
&
Fergus
Panton,
ada
hambatan-hambatan
yang
perbedaaan
pengaruh
status
sosial
yang
dimiliki
setiap
manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk
dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak
dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2.Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator
sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi
kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan
gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam
penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran
(misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi
(miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran
seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi
keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan
yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang
sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi
dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural Differences
19
20
21
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Komunikasi
hanya
dapat
dilakukan
jika
ada
komunikstor
dan
Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas komunikasi dalam
manajemen dengan dumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung
jawabkan. Penulis sangat membutuhkan kritik dan saran untuk memperbaiki penulisan
selanjutnya.
22