Bab Iv
Bab Iv
ANALISA KASUS
ekskoriasi, batas dengan kulit normal tidak jelas, ukuran lentikuler-palakat, bentuk
lonjong.
Etiologi Liken Simpleks Kronik tidak diketahui pasti, biasanya pada orang
yang kurang istirahat, mudah gugup, cemas, gampang tersinggung, aspek
psikologis dengan tekanan emosi dan gigitan serangga.
Pada kasus ini Os bekerja sebagai pekerja sawah yang bekerja setiap hari
selama lebih kurang 6 jam, memakai sepatu bot dan kaus kaki jarang dicuci, Os
menyangkal memiliki riwayat keluhan yang sama pada dirinya maupun
keluarganya, Os menyangkal memiliki riwayat alergi. Pada kasus ini tidak
dilakukan pemeriksaan penunjang.
Berdasarkan perbandingan antara teori dengan apa yang didapatkan dari
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan status dermatologikus, penderita ini memiliki
gejala yang khas berupa gatal yang sangat mengganggu terutama saat istirahat dan
Os merasa nyaman bila digaruk hingga menimbulkan luka dan terasa pedih
keluhan sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu, diagnosis mengarah pada Liken
Simpleks Kronik, ditemukan juga gejala dan efloresensi yang menyerupai Liken
Planus dan Psoriasis. Perbandingan kasus dan diagnosis banding dapat dilihat
pada tabel dibawah ini;
Tabel 1. Diagnosis Banding Kasus
Kasus
Anamnesis
Liken Simpleks
Liken Planus
Psoriasis
Sangat gatal,
Kronis
Gatal terus
Sebagian penderita
gatal terutama
menerus,
atau beberapa
mengeluh gatal
pada saat
spasmodik atau
minggu sejak
ringan.
istirahat,
paroksismal. Pada
kelainan pertama
berkeringat dan
malam hari, Os
sisik-sisik seperti
penyebaran lesi.
merasa nyaman
psoriasis.
Sangat gatal,
bila digaruk.
merasa nyaman
Predileksi
bila digaruk
Pergelangan kaki Sirkumskripta:
Pada ekstremitas
Kulit kepala,
anterior
bawah, fleksor
perbatasan wajah
anterior, lengan
pergelangan
ekstensor, tengkuk,
ekstremitas bagian
lateral leher.
Lokalisata: pada
bawah,
ekstensor, siku,
distribusinya
lutut dan
simetrik..
lumbosakral
Papul yang
Makula
polygonal, datar,
eritematosa miliar
dan bekilat,
sampai nummular,
kadang-kadang
dapat arsinar,
ada cekungan di
sirsinar, polisiklis
sentral (delle).
atau geografis,
Garis-garis
macula berbatas
anyaman berwarna
tegas, ditutupi
putih (strie
skuama kasar
Wickham).
berwarna putih
dan kiri
Papul multiple,
skrotum, vulva.
Papula miliar,
ukuran miliar,
likenifikasi, dan
diatas
hiperpigmentasi,
permukaan yang
skuama dan
berukuran
kadang-kadang
plakat, bentuk
ekskoriasi, batas
lonjong
dengan kulit
irregular, batas
difuse, soliter,
ukuran lentikuler-
daerah sekitar
palakat, bentuk
hiperpigmentasi,
lonjong.
terdapat skuama
halus hingga
kasar,
likenifikasi, dan
terdapat
ekskoriasi.
mengkilat,
menuntukkan
tanda tetesan lilin,
tanda auspitz
dengan bintikbintik darah, dan
fenomena Koebner
atau reaksi
isomorfik.
histamin 1 generasi kedua, anti histamin 1 generasi kedua ini hanya mempunyai
sedikit atau bahkan tidak mempunyai kerja sedatif atau stimulasi karena lebih
banyak dan lebih kuat terikat dengan protein plasma, sehingga mengurangi
kemampuannya melintasi otak, sedangkan antihistamin 1 generasi pertama lebih
menyebabkan sedative dikarenakan generasi pertama kurang selektif dan mampu
berpenetrasi pada sistem saraf pusat (SSP) lebih besar. Cetirizine efektif dalam
pengobatan pruritus (gatal) sehingga cocok untuk digunakan sebagai pengobatan
dari pruritus yang terkait dengan lesi.
Cetirizine adalah obat antialergi generasi terbaru dengan bahan aktif
CetirizineDihidroklorida terbukti lebih nyaman dan menguntungkan karena tidak
menimbulkan efek mengantuk sehingga tidak mengganggu aktivitas pasien.
Cetirizine merupakan antihistamin generasi kedua. Cetirizine relatif aman
diberikan dalam jangka panjang, mengingat obat antihistamin diberikan jika
diperlukan saja. Memiliki efek metabolisme di hepar lebih minimal. Merupakan
golongan non sedatif dimana tidak menembus blood brain.
Pada pengobatan topikal, digunakan korikosteroid topikal. Kortikosteroid
topikal merupakan pengobatan pilihan karena dapat mengurangi peradangan dan
gatal serta perlahan-lahan menghaluskan hiperkeratosisnya. Karena lesinya
kronik. Pentalaksanaannya biasanya lama. Pada lesi yang besar dan aktif, steroid
potensi sedang dapat digunakan untuk mengobati inflamasi akut. Tidak
direkomendasikan untuk kulit yang tipis (vulva, skrotum, axilla dan wajah).
Steroid potensi kuat digunakan selama 3 minggu pada area kulit yang lebih tebal.
Pada umumnya dipilih kortikosteroid topikal yang sesuai, aman, efek samping
sedikit dan harga murah ; disamping itu ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan, yaitu jenis penyakit kulit, jenis vehikulum, kondisi penyakit,
yaitu stadium penyakit, luas / tidaknya lesi, dalam / dangkalnya lesi, dan lokalisasi
lesi. Perlu juga dipertimbangkan umur penderita.1,8
Salah
satu
contoh
kortikosteroid
topikal
potensi
tinggi
adalah
mengancam nyawa.
Quo ad functionam: bonam karena tidak mengakibatkan gangguan fungsi
organ-organ tubuh
Quo ad sanationam: dubia ad bonam karena penyakit ini dapat sembuh
tidak