Dinamika Kelompok12 PDF
Dinamika Kelompok12 PDF
Dinamika Kelompok
ISBN: 979-8619-94-3
iv
KATA PENGANTAR
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2005 2009 telah
menetapkan bahwa visi pembangunan nasional adalah: (1)
terwujudnya kehidupan masyarakat yang aman, bersatu, rukun dan
damai; (2) terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang
menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak asasi manusia; serta
(3) terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan
kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan
pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan. Untuk
mewujudkan visi ini, mutlak diperlukan peningkatan kompetensi
Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya para Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) yang akan menjadi PNS. PNS memainkan peran dan
tanggungjawabnya yang sangat strategis dalam mendorong dan
mempercepat perwujudan visi tersebut.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS mengamanatkan bahwa
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, disamping pengetahuan
dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang
tugas, dan budaya organisasi agar mampu melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Untuk mewujudkan PNS
yang memiliki kompetensi sesuai dengan amanat PP 101 Tahun 2000
maka seorang CPNS harus mengikuti dan lulus Diklat Prajabatan
sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi PNS.
iii
2006
KEPALA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
SUNARNO
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................... 1
B. Deskripsi Singkat ................................................. 2
C. Tujuan Pembelajaran ............................................ 3
D. Pokok Bahasan ..................................................... 4
E. Fasilitas/Media ..................................................... 4
BAB II MENGENAL DIRI DAN MENGENAL ORANG
LAIN ........................................................................... 5
A. Simulasi dan Latihan ............................................ 5
B. Naskah Pegangan ............................................... 15
BAB III SOSOK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) ............. 19
A. Simulasi dan Latihan .......................................... 19
B. Naskah Pegangan ............................................... 33
BAB IV PROSES PEMBELAJARAN DINAMIKA
KELOMPOK............................................................ 44
A. Belajar Dengan Mengerjakan ............................ 44
B. Penilaian Kegiatan Dinamika Kelompok........... 47
BAB V PENUTUP................................................................. 52
A. Rangkuman ........................................................ 52
B. Tindak Lanjut Pengembangan............................ 53
DAFTAR PUSTAKA............................................................... 54
RIWAYAT HIDUP PENULIS ................................................ 55
Dinamika Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu faktor keberhasilan pendidikan dan pelatihan antara
lain adalah proses pembelajaran berjalan lancar, hubungan antar
peserta akrab, hubungan antar peserta panitia dan widyaiswara
terbina dengan baik. Situasi semacam ini merupakan syarat
mutlak bagi terciptanya proses pembelajaran yang kondusif,
yang pada gilirannya nanti, setelah Diklat selesai diharapkan
peserta dapat menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang mereka peroleh dalam tugasnya sehari-hari. Yang berarti
akan mendukung terwujudnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
profesional.
Keberhasilan Diklat secara keseluruhan, sebagian ditentukan
oleh tingkat kesiapan peserta untuk memulai proses
pembelajaran. Oleh karena itu peserta Diklat harus disiapkan
secara fisik dan mental emosional. Hal ini akan dapat dicapai
apabila mereka sudah mengenal dengan baik teman
seangkatannya, dengan siapa mereka akan bekerja-sama. Siapa
sebenarnya dirinya dan siapa orang lain yang ada diluar dirinya.
Siapa nanti yang jadi panitia dan siapa yang akan jadi
widyaiswara yang akan membimbing mereka selama Diklat
berlangsung. Bagaimana aturan main dalam bekerja-sama,
bagaimana seharusnya berperilaku dan bagaimana bentuk
artikulasi program yang akan dihadapi selama Diklat.
B. Deskripsi Singkat
Mata Diklat Dinamika Kelompok dimaksudkan untuk
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap calon PNS
agar menjadi PNS yang memiliki disiplin, komitmen dan
integritas moral serta tanggung jawab profesi yang beretos kerja
tinggi.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah pembelajaran selesai peserta diharapkan memiliki
disiplin, komitmen dan integritas moral serta tanggung
jawab profesi sebagai PNS yang beretos kerja tinggi.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah selesai pembelajaran, peserta dapat:
a. Mengenal diri dan mengenal orang lain dengan lebih
b.
c.
d.
e.
baik;
Mengidentifikasi citra diri sebagai PNS;
Mentaati disiplin sebagai PNS;
Mempertunjukkan integritas moral sebagai PNS;
Mempertunjukkan etos kerja sebagai PNS.
Dinamika Kelompok
D. Pokok Bahasan
1.
2.
3.
4.
5.
E. Fasilitas / Media
Fasilitas dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran
dinamika kelompok antara lain adalah:
1. Ruangan yang cukup luas untuk peserta dapat bergerak dan
berpindah serta diskusi-diskusi kelompok (sesuaikan dengan
jumlah peserta). Makin banyak peserta, ruangan makin luas.
Ruangan tidak perlu menggunakan meja dan kursi
hendaknya dapat diatur dengan bentuk U atau melingkar.
2. Dinding peraga;
3. Papan tulis + marker (spidol) dan penghapus papan;
4. Flip Chart dan kertas HVS;
5. Map, lakban/selotip, lem;
6. Instrumen-instrumen terpilih sesuai simulasi yang akan
dimainkan;
7. Naskah pegangan peserta (modul peserta).
Dinamika Kelompok
Sarana/Prasarana
BAB II
MENGENAL DIRI DAN MENGENAL
ORANG LAIN
Proses Kegiatan
Bab II ini terdiri dari dua sub bab yaitu sub bab pertama merupakan
proses pembelajaran yang akan dipandu oleh widyaiswara yang
berupa beberapa simulasi, game atau latihan yang terkait dengan
pokok bahasan. Simulasi, game atau latihan tersebut dapat dipilih
oleh widyaiswara disesuaikan dengan tujuan, jumlah peserta dan
tempat serta waktu. Pada sub bab kedua yaitu naskah pegangan yang
merupakan bahan bacaan untuk pengayaan dari apa yang telah
diperoleh peserta dalam refleksi, yang berisi konsep, teori dan
prinsip-prinsip yang berlaku.
BAHASA TUBUH
Mendorong terjadinya interaksi
yang intensif, membuat peserta
merasa rileks dan tidak kaku.
15 - 20 menit
Waktu
Dinamika Kelompok
b.
Judul
Tujuan
Waktu
Sarana/Prasarana
KESAN PERTAMA
Memecah kebekuan antara
peserta dan widyaiswara dan
sesama peserta.
15 - 20 menit.
Potongan
kertas
sejumlah
peserta (1/4 ukuran kuarto).
2. Mengenal Diri
a. Judul
Tujuan
Waktu
Sarana/Prasarana
Proses Kegiatan
Bagikan kepada masing-masing peserta potongan
kertas yang telah disiapkan. Minta mereka
menuliskan kesan pertama mereka terhadap
seseorang (bisa peserta lain, widyaiswara atau
penyelenggara Diklat);
perasaan
mereka.
Proses
ke
Proses Kegiatan
arah
Gambar
yang
ditumpuk
pada
fasilitator,
10
Dinamika Kelompok
b.
Judul
Tujuan
Waktu
Sarana/Prasarana
INILAH AKU
Mengenal diri secara lebih baik.
30 - 45 menit.
Lembar kerja 1 (Ciri/Sifat)
sebanyak peserta.
Proses Kegiatan
Bagikan masing-masing peserta lembar kerja-1
(ciri/sifat).
Peserta diminta memilih minimal 10 (sepuluh) ciri
atau sifat yang ada dalam lembar kerja 1 dengan cara
membubuhi tanda checkmark () didepan ciri/sifat
tersebut. Seandainya tidak ada ciri/sifat yang cocok,
peserta diminta menuliskan 10 (sepuluh) ciri atau
sifat yang dimilikinya pada bagian bawah lembar
kerja tersebut.
akan
11
12
Dinamika Kelompok
Waktu
Sarana/Prasarana
SIAPAKAH DIA
Peserta saling mengenal dengan
lebih baik, sehingga terjadi
interaksi yg intensif, komunikasi
dan kerjasama yang efektif.
45 - 60 menit.
Kartu pos bergambar yang
dibuat peserta pada saat
mengenal diri (ada pada
fasilitator).
Proses Kegiatan
13
14
Dinamika Kelompok
b.
Judul
Tujuan
Waktu
Sarana/Prasarana
TANDA TANGAN
Mendorong terjadinya interaksi
yang
intensif,
menemukan
kesamaan sifat dengan peserta
lain.
45 - 60 menit.
Ruangan yang cukup lebar
untuk dapat berpindah atau
bergerak secara leluasa.
Proses Kegiatan
Minta kepada peserta untuk berkeliling menemukan
dan mewawancarai orang yang sifat-sifat atau ciricirinya sama (berdasarkan hasil isian peserta pada
lembar kerja 1);
15
Apabila masih belum menghafal nama temantemannya atau belum mengenal dengan baik,
simulasi ini bisa dilanjutkan dengan simulasi Zip
Zap;
B. Naskah Pegangan
Dalam suatu kelompok dimana anggotanya baru untuk pertama
kalinya bertemu dan belum saling mengenal satu sama lain,
pikiran mereka akan terpusat pada pertanyaan-pertanyaan
berikut. Siapakah orang lain disini? Apakah mereka dapat
dipercaya? Dari manakah mereka? Siapa namanya? Datang dari
mana? Berapa umurnya? Dan berbagai pertanyaan akan
berkecamuk dalam pikiran mereka. Proses ini biasanya
menyerap tenaga peserta yang akan berpengaruh dalam proses
pembelajaran dan kerjasama di antara peserta.
Setiap kali kita bertemu dengan orang yang baru kita kenal,
maka kesan pertama kita akan orang tersebut banyak
dipengaruhi oleh penampilan, cara ia berbicara, tertawa,
berpakaian dan sebagainya. Biasanya kesannya bisa positif dan
bisa negatif atas orang lain. Dan itu berpengaruh terhadap sikap
dan pandangan kita terhadap yang bersangkutan. Oleh karena
16
Dinamika Kelompok
1. Pencairan Kelas
Kegiatan awal yang perlu dilakukan adalah pencairan kelas
atau "bina suasana". Kegiatan dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta memulai pelajaran. Disini dimaksudkan
untuk mencairkan suasana agar hubungan antar peserta dan
peserta dengan fasilitator terbina dengan baik, sehingga siap
untuk belajar. Dengan bina suasana ini dimaksudkan untuk
menciptakan suasana aman dan penuh kepercayaan diantara
peserta dan widyaiswara. Dengan merasa senang, bebas dari
tekanan fisik maupun mental emosional, memungkinkan
peserta belajar lebih efektif dan menyerap serta mengingat
sejumlah besar materi dengan baik. Mengapa demikian?
Karena dalam keadaan seperti ini, peserta bisa memanfaatkan
seluruh potensi otaknya. Kuncinya adalah membangun
ikatan emosional dengan menciptakan kesenangan dalam
belajar, menjalin hubungan dan menyingkirkan segala
macam ancaman. Proses belajar dapat diibaratkan sebuah
mobil, akan dapat melaju dengan semua silinder, jika dimulai
dari gigi pertama (menyingkirkan ancaman) dan berusaha
masuk ke kondisi Higher Order Thinking Skills
17
2. Pengenalan Diri
Agar dapat mengembangkan diri, setiap orang hendaknya
mengenal dirinya dengan baik, mengenal potensi-potensi
yang dimilikinya, baik potensi yang positif maupun potensi
yang negatif. Dengan mengetahui potensi yang positif akan
diketahui apa yang harus dikembangkan atau dioptimalkan
dan yang negatif akan dihilangkan atau paling tidak
dikurangi. Dengan mengenal diri secara lebih baik, peserta
dapat memahami dengan jelas apa faktor-faktor yang
menunjang keberhasilan-keberhasilan dan faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan-kegagalan yang pernah dialami.
Dengan mengenal dirinya secara lebih baik peserta
mengetahui apa yang ingin dicapai atau dicita-citakan,
sehingga dapat menetapkan tujuan hidupnya secara lebih
realistis. Penetapan tujuan ini akan mendorong atau
memotivasi seseorang berbuat lebih baik lagi. Dengan
jelasnya tujuan yang ingin dicapai seseorang akan jelas
18
Dinamika Kelompok
20
BAB III
SOSOK PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PNS)
Setelah mempelajari Bab ini, peserta diharapkan dapat
mengenal sosok PNS dengan mengidentifikasi citra diri,
mentaati disiplin, mempertunjukkan integritas moral dan etos
kerja sebagai PNS.
Dinamika Kelompok
a. Judul
Tujuan
Waktu
Sarana/Prasarana
Proses Kegiatan
PNS
19
21
22
Dinamika Kelompok
23
b. Judul
Tujuan
Waktu
Sarana/Prasarana
24
Dinamika Kelompok
GRAFITI
Mengetahui harapan dan kekhawatiran peserta tentang diri
seorang PNS.
45 60 menit.
Kertas besar (flipchart) sesuai
jumlah kelompok atau kertas
manila, selotip/lakban.
Sekarang setiap orang diberi kesempatan mengungkapkan perasaan-perasannya, pemikiran-pemikiran serta harapan-harapannya pada lembar yang telah
disediakan.
2.
Proses Kegiatan
Waktu
Sarana/Prasarana
SUNRISE
Membangkitkan
semangat
anggota
kelompok
dan
terjadinya interaksi yang intensif, membuat peserta rileks dan
tidak kaku. Juga meningkatkan
kedisiplinan peserta.
45 - 60 menit.
ruangan yang cukup luas untuk
peserta dapat bergerak dengan
bebas.
25
26
Dinamika Kelompok
Proses Kegiatan
Kegiatan dimulai
b. Judul
Tujuan
Waktu
Sarana/Prasarana
KERANJANG BUAH
Membuat suasana menjadi lebih
rileks dan meningkatkan disiplin
peserta.
45 - 60 menit.
Ruangan yang bisa diatur
dengan kursi melingkar.
Proses Kegiatan
Peserta dibagi dalam 4-5 kelompok yang terdiri dari 8 10 orang. Mereka diminta untuk memilih nama buah,
misalnya pisang, jeruk, apel, mangga, rambutan,
anggur, dan lain-lain;
27
28
Dinamika Kelompok
Peserta diminta mencari tempat duduknya masingmasing. Setiap kelompok tidak boleh duduk berjejer,
tapi diminta berpencar. Peserta yang tidak mendapat
kursi, diminta berdiri di tengah-tengah lingkaran,
misalnya si mangga (salah seorang anggota kelompok
mangga);
3.
Setiap
60 - 90 menit.
spidol dan papan tulis atau
flipchart, lakban.
Proses Kegiatan
Tentunya si mangga tidak ingin berdiri ditengahtengah sampai membusuk. Oleh karena itu, dia
memanggil buah lain (misalnya jeruk). Maka para
jeruk pada saat dipanggil harus bertukar tempat,
sementara si mangga berusaha untuk mendapatkan
tempat dikeranjang buah (lingkaran kursi);
Waktu
Sarana/Prasarana
kelompok
mempresentasikan
hasil
kerja
29
30
Dinamika Kelompok
Proses Kegiatan
dari 7 9 orang;
b. Judul
Tujuan
Waktu
Sarana/Prasarana
TEMUKAN AKU
Mempertunjukkan
integritas
moral (etika, norma dan sistem
nilai) sebagai PNS.
60 - 90 menit.
Amplop
berisi
potonganpotongan bentuk, bisa (bujur
sangkar,
trapesium,
empat
persegi panjang, bintang atau
bentuk-bentuk lain) sejumlah
kelompok.
4.
SANG TOKOH
Menunjukkan etos kerja dengan
lebih baik.
45 - 60 menit.
Potongan kertas yang sudah
ditulis nama-nama TOKOH.
31
32
Dinamika Kelompok
Siapakah
aku
Sang tokoh
Proses Kegiatan
jumpai peserta lain yang belum dikenalnya dan berusaha untuk menerka nama tokoh yang ada dipunggungnya dengan bantuan peserta lain, dengan
bertanya yang menjurus ke jawaban. Adapun
pertanyaan yang bisa diajukan antara lain:
Apakah saya masih hidup?
Apakah saya laki-laki?
Apakah saya tokoh dunia?
Apakah saya artis? dan lain sebagainya.
Awali kegiatan ini dengan Tanya Jawab yang berkaitan dengan nama-nama tokoh terkenal, tanyakan
pada mereka bagaimana perasaannya apabila menjadi
tokoh terkenal?
BJ HABIBI
BUNG HATTA
YASSER ARAFAT
MICHAEL JACKSON
JEND. SUDIRMAN
AMIN RAIS
RUDI HARTONO
KRISDAYANTI
AKBAR TANJUNG
LADY DIANA
KH. A. GYMNASTIAR
MAHATMA GANDHI
MAHATIR MOHAMMAD
SUHARTO
SIMULASI ANGKA
Menunjukkan etos kerja sebagai
PNS
50 - 60 menit.
Lembar kerja berisi angka
(lembar kerja 2a dan 2b).
Proses Kegiatan
33
Proses kearah etos kerja PNS. Arahkan pada kesimpulan bahwa bekerja seseorang harus menemukan
kuncinya terlebih dahulu. Bahwa untuk itu kemampuan
fisik dan mental ikut mempengaruhi hasil akhir
seseorang dalam bekerja.
B. Naskah Pegangan
Citra Diri PNS dimata masyarakat umumnya negatif.
Masyarakat menilai PNS adalah sosok pegawai yang korup
(dengan gaji yang kecil, bisa memiliki kekayaan yang fantastis).
34
Dinamika Kelompok
35
1. Disiplin PNS
Displin adalah kata yang sangat mudah diucapkan tetapi sulit
dilaksanakan, kalau tidak ada kemauan dan tekad yang
36
Dinamika Kelompok
37
38
Dinamika Kelompok
Apa yang kita maksudkan dengan moral? Moral adalah nilainilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
a. Etika PNS
Dalam kehidupan manusia, seseorang berperilaku bermoral
atau tidak, biasanya yang menjadi tolok ukur adalah ajaran
39
40
Dinamika Kelompok
41
42
Dinamika Kelompok
43
BAB IV
PROSES PEMBELAJARAN DINAMIKA
KELOMPOK
44
45
46
Dinamika Kelompok
47
48
Dinamika Kelompok
49
50
Dinamika Kelompok
kurang sekali (KS). Penentuan penilaian sepenuhnya diserahkan pada pertimbangan (judgment) fasilitator yang
mengamati kegiatan peserta dalam berdinamika kelompok.
Untuk peserta yang menonjol, baik positif maupun negatif
diberikan catatan khusus sebanyak kira-kira 25%. Hal ini
penting untuk ditindaklanjuti baik oleh penanggunggugat
kegiatan, maupun oleh widyaiswara yang diberi tanggung
jawab untuk itu, misalnya widyaiswara penuntun. Format
penilaian hasil kegiatan dinamika kelompok adalah sebagai
berikut: Fasilitator sebagai penilai tanya tinggal memberi
tanda check (v) pada kolom yang sesuai dengan kenyataan
hasil pengamatannya. Bila ada catatan tambahan khusus,
dapat ditulis pada kertas lain. Biasanya fasilitator dinamika
kelompok diminta untuk memberi petunjuk dalam pemilihan
pengurus kelas. Proses pemilihannya sendiri sepenuhnya
dilaksanakan oleh peserta Diklat.
Hasil penilaian dinamika kelompok, bersama dengan daftar
susunan pengurus kelas diserahkan oleh fasilitator dinamika
kelompok kepada ketua penyelenggara Diklat. Format
penilaian dinamika kelompok seperti tercantum di halaman
berikut:
51
:
:
:
:
Fasilitator
NO
1.
2.
3.
Keterbukaan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pengendalian diri
10.
BAB V
PENUTUP
A. Rangkuman
PENILAIAN
BS
KS
Catatan :
Identifikasi 5 orang peserta yang sangat aktif dan 5 orang lainnya yang masih pasif
dan atau memerlukan perhatian khusus.
52
53
DAFTAR PUSTAKA
Edie West; (1997) 201 Ice Breakers (Group Mixers, Warm-up,
Energizers and Playful Activities, The McGraw-Hill
Companies, Inc, USA.
Hildegard Wenzler-Cremer, Maria Fischer-Siregar; (1993)
Permainan dan Latihan Dinamika Kelompok. Proses
Pengembangan Diri, PT. Gramsedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
M. Entang, Prof. Dr. MA; (1995). Panduan Pembelajaran Bagi
Widyaiswara, Diklat Propinsi Pemda DKI , Jakarta.
Roem Topatimasang, dkk.; (1986), Belajar Dari Pengalaman,
Panduan Latihan Pemandu Pendidikan Orang Dewasa
untuk Pengembangan Masyarakat; P3M, Jakarta.
Santosa, Slamet; (1992), Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta.
Sri Mudini, Dra, MPA, Hj-Sri Ratna, Ir, MM; (2001), Dinamika
Kelompok (Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III),
LAN-RI, Jakarta.
Yayasan Indonesia Sejahtera; (1990), Bermain, Menghayati dan
Belajar, Solo, PPSDM.
54
56
55
Dinamika Kelompok
57