odul ini akan membahas bagian yang paling mendasar dari sistem
...... informasi manajemen, yaitu sistem dan informasi. Untuk dapat
memahami sistem informasi manajemen dengan baik maka pembaca harus
memahami terlebih dahulu mengenai apa itu suatu sistem karena sistem
informasi manajemen itu sendiri adalah suatu sistem. Memahami informasi
juga merupakan hal yang sangat penting karena informasi ini adalah keluaran
dari sistem informasi manajemen.
Tidak ada di dunia ini yang tidak berbentuk sebagai suatu sistem. Semua
yang ada di dunia ini sebenarnya adalah suatu sistem. Misalnya, sistem
pendidikan, sistem pendengaran, sistem peredaran darah, sistem pencernaan,
sistem transportasi, sistem komunikasi, sistem penerangan, sistem tata surya.
Memahami sistem yang paling mengena adalah pertama kali dengan
mempelajari definisinya. Dari definisinya maka dapat diketahui dengan
persis apa sebenarnya suatu sistem itu. Suatu sistem juga mempunyai
karakteristik. Suatu sistem juga dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa
kelompok. Tidak ada di dunia ini sistem yang benar-benar tertutup. Sistem
yang tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan
luamya. Hal yang ada adalah sistem terbuka atau sistem yang secara relatif
tertutup karena sistem selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya maka
lingkungan luar yang merugikan perlu dikendalikan. Oleh karena itu, sistem
yang baik harus mempunyai pengendalian.
Sesudah mempelajari dengan baik modul ini Anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan definisi sebuah sistem;
2. menjelaskan perbedaan sistem fisik dan sistem prosedural;
3. menjelaskan karakteristik dari suatu sistem;
4. menjelaskan klasifikasi sistem;
5. menjelaskan pengendalian sistem;
1.2
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Untuk dapat memahami isi modul ini, Anda dapat melakukan strategi
sebagai berikut ini.
1. Baca materi tiap-tiap kegiatan belajar sampai selesai.
2. Ulangi kembali membaca materi ini untuk masing-masing alinea dan
renungkan apakah maksud dari alinea ini telah dipahami. Jika belum
memahami, kembali lagi membaca alinea tersebut.
3. Untuk meyakinkan bahwa Anda sudah benar-benar memahami suatu
kegiatan belajar, latihan-latihan dapat dibuat. Latihan-latihan yang belum
dapat dijawab dapat dicari kembali jawabannya dengan membaca materi
yang bersangkutan.
4. Untuk pemahaman lebih terinci, tes formatif dapat dijawab. Jika jawaban
Anda kurang dari 80% maka Anda harus membaca ulang kembali bagian
yang belum dipahami.
5. Uji kembali hal-hal yang penting yang tidak boleh dilewati dengan
mengartikan masing-masing istilah-istilah penting yang diberikan di
masing-masing kegiatan belajar.
1. 3
EKMA4434/MODUL 1
KEGIATAN
BELAL.JAR
Pengertian Sistem
A. PENDEKATAN PEMAHAMAN SISTEM
Kita hidup di dunia yang penuh dengan sistem. Lihat di sekeliling Anda
maka apa yang Anda lihat sebenarnya adalah kumpulan dari sistem-sistem.
Misalnya, sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem perkuliahan, sistem
perguruan tinggi, sistem perekonomian, sistem bisnis, sistem peredaran bumi,
sistern transportasi. Lihat juga diri kita sendiri maka apa yang kita miliki juga
merupakan kumpulan dari sistem-sistem, misalnya sistem pencernaan
makanan, sistem pernapasan, sistem peredaran darah dan lain sebagainya.
Demikian juga dengan sistem informasi yang juga merupakan suatu sistem.
Oleh karena itu, pemahaman suatu sistem terlebih dahulu akan sangat
membantu di dalam pemahaman sistem informasi.
Sistem (system) dapat dijelaskan dengan pendekatan prosedur dan
dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat
diartikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan
tertentu. Contoh sistem yang tepat didekati dengan pendekatan prosedur ini
adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari
prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian
dan buku besar.
Dengan pendekatan komponen, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan
dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem
yang dapat didekati dengan pendekatan ini misalnya adalah sistem komputer
yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat
lunak.
Kedua pendekatan ini adalah benar. Tidak ada pendekatan yang salah.
Beberapa penulis memilih salah satu dari pendekatan ini untuk memudahkan
menggambarkan sebuah sistem. Suatu sistem sebenarnya terdiri dari dua
bagian, yaitu struktur dan proses. Struktur adalah komponen dari sistem
tersebut dan proses adalah prosedurnya. Kedua pendekatan tersebut hanya
mengambil satu aspek dari sistem saja untuk menjelaskannya dari sudut
pandangan aspek tersebut. Untuk sistem yang lebih menekankan pada
prosesnya, pendekatan prosedur akan lebih mengena untuk menggambarkan
1.4
EKMA4434/ MODUL 1
1. 5
sistem tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Satu komponen saja tidak
teridentifikasi maka akan gagal untuk menggambarkan sistem itu dengan
baik dan sistem tersebut tidak akan dapat mencapai tujuannya.
B. DEFINISI SISTEM
Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena hila mengetahui terlebih
dahulu apakah suatu sistem itu. Pengertian tentang sistem dapat pertama kali
didapat dari definisinya. Dengan demikian, definisi ini akan mempunyai
peranan yang penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem.
Secara umum, suatu sistem terdiri dari struktur dan proses. Beberapa
definisi dari sistem menyebutkan bahwa sistem terdiri dari struktur dan
proses. Akan tetapi, beberapa definisi dari sistem hanya menyebutkan
kumpulan dari struktur atau proses saja.
Sistem yang didefinisikan sebagai kumpulan dari struktur bukan berarti
sistem tersebut tidak mempunyai proses. Sistem ini tetap mempunyai proses,
tetapi strukturnya dianggap lebih dominan dan lebih ditekankan dari
prosesnya. Sistem yang strukturnya lebih dominan dari prosesnya adalah
sistem fisik. Sebaliknya, beberapa definisi sistem hanya menyebutkan suatu
sistem merupakan kumpulan dari proses saja. Sistem ini tetap mempunyai
struktur, tetapi prosesnya dianggap lebih dominan dan lebih ditekankan dari
strukturnya. Sistem yang prosesnya lebih dominan dari struktumya adalah
sistem prosedural.
Struktur dari suatu sistem disebut juga dengan nama lainnya komponen,
subsistem, elemen, dan blok bangunan. Berikut ini adalah contoh dari
beberapa definisi sistem yang menekankan pada struktur, elemen atau blok
bangunannya.
1. Suatu sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem
yang berusaha untuk mencapai tujuan (goal) yang sama (Moscove dan
Simkin, 1984).
2. Suatu sistem beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk
mencapai sasaran (objectives) tertentu, suatu sistem menunjukkan
tingkah lakunya melalui interaksi di antara komponen-komponen di
dalam sistem dan di antara lingkungannya (Wu, 1984).
3. Suatu sistem adalah sebagai suatu kumpulan komponen yang
berinteraksi membentuk suatu kesatuan dan keutuhan yang kompleks di
dalam tingkat tertentu untuk mengejar tujuan yang umum (Nash dan
Roberts, 1984).
1.6
4.
5.
Suatu sistem adalah sebagai kumpulan interaksi dari komponenkomponen yang beroperasi di dalam suatu batas sistem. Batas sistem
akan menyaring tipe dan tingkat arus dari input serta output di antara
sistem dengan lingkungannya (Hicks, Jr. dan Leininger, 1986).
Suatu sistem adalah suatu kumpulan dari bagian-bagian yang ditata,
berinteraksi bersama-sama untuk melakukan suatu fungsi (Blissmer,
1985).
C. KARAKTERISTIK SISTEM
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (inteiface), masukan
(input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau
tujuan (goal).
1. 7
EKMA4434/ MODUL 1
Lrngkungan luar
,_,_.~~~~....._~- l nterfa~
Subsis.tem
-~.
---
~- ~
Subsisten1
+ Boundary
~Boundary
Input
..
P~n.g olah
... Outpu.t
Gambar 1.1.
Karakteristik Suatu Sistem
1.
Komponen Sistem
1.8
1. 9
EKMA4434/MODUL 1
Suprasistem
Suprasistem
Sistem
Sistem
'
Subsistem
Subsistem
Gambar 1.2.
Subsistem, Sistem, dan Suprasistem
2.
Batas Sistem
3.
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan
luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4.
Penghubung Sistem
1.10
5.
Masukan Sistem
Masukan sistem adalab energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input adalab energi yang dimasukkan
supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalab energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contob, di dalam sistem
komputer, program adalab maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputernya dan data adalab signal input untuk diolab
menjadi informasi.
6.
Keluaran Sistem
Keluaran adalab basil dari energi yang diolab dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem.
Misalnya, untuk sistem komputer, panas yang dibasilkan adalab keluaran
yang tidak berguna merupakan basil sisa pembuangan, sedangkan informasi
adalab keluaran yang dibutubkan.
7.
Pengolab Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolab atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolab yang akan mengubab masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolab masukan berupa
baban baku dan baban-baban yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
Sistem akuntansi akan mengolab data-data transaksi menjadi laporan-laporan
keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleb manajemen.
8.
Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan
maksud dari suatu sistem adalab untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada
yang menyebutkan mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya
dibubungkan dengan ruang lingkup yang lebib luas dan sasaran dalam ruang
lingkup yang lebib sempit. Apabila merupakan suatu sistem utama, misalnya
sistem bisnis maka istilab goallebib tepat diterapkan. untuk sistem akuntansi
atau sistem-sistem yang lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari
EKMA4434/ MODUL 1
1.11
sistem bisnis maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi, tergantung dari
ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil hila mengenai sasaran atau tujuannya (perbedaan tujuan
dan sasaran lihat Gambar 1.2.
C. KLASIFIKASI SISTEM
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, di
antaranya adalah sebagai berikut ini.
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan
sistem fisik (physical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya, sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan
sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terj adi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Misalnya, sistem perputaran bumi. Sistem buatan
manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan manmachine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh manmachine system karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)
dan sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. lnteraksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer
adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah
1.12
4.
Komputer
File lnduk
Pe-rsediaan
ll.aporan.
Unit Akhir
Baran a
Manusia yang
Menentukan Barang1
Mana yang Perlu
Dipesan
Order
Pembelian
.
..
Gambar 1.3.
Sistem Terbuka Pengendalian Persediaan
1.13
EKMA4434/MODUL 1
File lnduk
Persediaan
Unit <=Reorder ?
~---~
Order
Pembelian
Gambar 1.4.
Sistem Relatif Tertutup Pengendalian Persediaan
D. PENGENDALIAN SISTEM
Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat terus
melangsungkan hidupnya maka sistem harus mempunyai daya membela diri
atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari suatu
sistem dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control system),
pengendalian umpan maju (feed forward control system) dan pengendalian
pencegahan (preventive control system).
1.
1.14
.,
Masukan
JP'engdlattl
..
'
Ke'luaran
-
..
- -
Gambar 1.5.
Bentuk Dasar Suatu Sistem
Masakan
suatu
sistem
Keluaran
JPengdlatil
I1
Sfste:r-m
Peng~nc;t~n~n
u~rn ~an
.
f4
B.afJk
.
Gambar 1.6.
Sistem dengan Sistem Pengendalian Umpan Balik
1.15
EKMA4434/ MODUL 1
Masukan
Pengolah
KeJuarao
Sensor
...
Unit
Pengatur
tJnit
PengendaH
Sfstem
Pe ngendalian
Utnpan Balik
~Standar
Gam bar 1. 7.
Sistem Pengendalian Umpan Balik
1.16
2.
EKMA4434/MODUL 1
1.17
3.
LATIHAN
2)
3)
4)
1.18
RANGKUMAN
------------------------------------
Suatu sistem terdiri dari struktur dan proses. Beberapa definisi dari
sistem menyebutkan bahwa sistem terdiri dari struktur dan proses. Akan
tetapi, beberapa definisi dari sistem hanya menyebutkan kumpulan dari
struktur atau proses saja.
Sistem fisik lebih didefinisikan sebagai kumpulan dari komponenkomponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuannya. Sistem
prosedural lebih didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur
untuk mencapai tujuannya.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,
yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem
(boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan
sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
membentuk satu
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponenkomponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifatsifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan
suprasistem.
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari
sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara,
sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup
dari sistem.
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
EKMA4434/MODUL 1
1.19
1.20
TES
FORMATIF
--------------------------------
2)
3)
Berikut ini yang tidak termasuk dalam karakteristik sis tern adalah ....
A. input
B. batas Sistem
C. entropi
D. tujuan
4)
5)
Bagian dari sistern yang rnerupakan sistem yang lebih kecil tingkatannya
disebut dengan ....
A. subsistern
B. lingkungan luar
C. suprasistern
D. prosedur
6)
Sis tern yang terjadi rnelalui proses alarn, disebut dengan sistem ....
A. terbuka
B. alamiah
C. tertutup
D. tertentu
1.21
EKMA4434/MODUL 1
7)
8)
9)
1.22
1.23
EKMA4434/MODUL 1
KEGIATAN
BELAL.JAR
A. DEFINISI INFORMASI
Apakah sebenarnya informasi itu sehingga sangat penting artinya bagi
suatu sistem? Informasi (information) didefinisikan oleh Hartono (2005)
sebagai data yang diolah ke dalam bentuk yang berguna bagi para
pemakainya.
Dari definisi informasi ini, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah:
1. data yang diolah;
2. menj adi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi para
pemakainya.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadiankejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam
dunia bisnis kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan dari
suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya, penjualan adalah
transaksi perubahan nilai barang menj adi nilai uang atau nilai piutang
dagang.
B. SIKLUS INFORMASI
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat berceritera
banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model
untuk dihasilkan informasi.
Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alfabet,
angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar.
1.24
AH
DIOLAH
di
'
FE
KULI
Di.olah
Saya ~uUah di
F6L)GM
SAY
OATA
iNFQRMASI
(Bentuk. yang Lebih Beratti)
(Belurn Berarti)
Gambar 1.8.
Data yang Diolah menjadi lnformasi
FAKTU~R
DIOLAH
1----
Gam bar 1. 9.
Faktur sebagai Data Diolah Menghasilkan Beraneka Ragam lnformasi
1.25
EKMA4434/MODUL 1
dengan satuan derajat Celsius. Supaya dapat lebih berarti dan berguna dalam
bentuk informasi maka perlu diolah dengan melalui suatu model tertentu.
Dalam hal ini, dipergunakan model matematik yang berupa rumus konversi
dari satuan derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat Celsius.
Proses
lnp!Jt
Oultput
. -
Pros_es
:(M~d~f)
-I
dl :.
I'
l.
I
lnf1Lif
:(Datal)
Oulp.d.~
'
.,1 nlbtrr.lati.on)
:S:asls
Da.-ta-
Data
-
(O.itangk_Qp)
K~p.u~y:~aH
Hasil
lrinda:ka.n
Tindakan
.
-- -
1.26
C. KUALITAS INFORMASI
Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu
informasi. Untuk menjadi suatu informasi maka data yang diolah tersebut
harus berguna bagi pemakainya.
Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga pilar,
yaitu tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu
(timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate).
lnforma.si
bergun.a.
c
ro
CJ.)
-CJ.)
Gambar 1. 12.
Pilar-pilar lnformasi yang Berguna
EKMA4434/ MODUL 1
1.27
1.28
LATIHAN
-----......;
4)
5)
EKMA4434/MODUL 1
1.29
RANGKUMAN
1.30
TES
FORMATIF 2
-------------------------------
2)
3)
Dari hasil data penjualan yang tercatat di faktur penjualan setelah diolah
dapat dihasilkan bermacam-macam informasi sebagai berikut ini,
kecuali informasi ....
A. berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman
B. barang yang dijual
C. berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang
D. sediaan di gudang
4)
5)
6)
Berikut ini yang tidak termasuk dalam komponen siklus pengolahan data
(data processing cycle) adalah ....
A. basis data
B. input
1.31
EKMA4434/ MODUL 1
C. output
D. teknologi
7)
8)
9)
1.32
1.33
EKMA4434/ MODUL 1
c
c
c
A
B
D
10) D
Tes Formatif2
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
c
D
A
A
D
B
A
10) D
1.34
Daftar Pustaka
Blissmer, Robert H. (1986). Computer Annual. New York: John Wiley &
Sons, Inc.
Burch, John; Grudnitski, Gary. (1986). Information Systems Theory and
Practice. Fourth Edition. New York: John Wiley & Sons.
Hartono, Jogiyanto. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Edisi 3. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Hick Jr., James 0; Leininger, Wayne E. (1981). Accounting Information
Systems. St. Paul, Minnesota: West Publishing Co.
Moscove, Stephen A.; Simkin, Mark G. (1984). Accounting Information
Systems Concepts and Practice for Effective Decision Making. Second
Edition. New York: John Wiley & Sons.
Nash, John F.; Roberts, Martin B. (1984). Accounting Information Systems.
First Edition. New York: Macmillan Publishing Company.
Wu, Frederick H. (1984). Accounting Information System Theory and
Practice. Tokyo: McGraw-Hill Book Company Japan. International
Student Edition.
MDDUL 2
2.2
Untuk dapat memahami isi modul ini, Anda dapat melakukan strategi
sebagai berikut ini.
1. Baca materi tiap-tiap kegiatan belajar sampai selesai.
2. Ulangi kembali membaca materi ini untuk masing-masing alinea dan
renungkan apakah maksud dari alinea ini telah dipahami. Jika belum
memahami, kembali lagi membaca alinea tersebut.
3. Untuk meyakinkan bahwa Anda sudah benar-benar memahami suatu
kegiatan belaj ar, latihan-latihan dapat dibuat. Latihan-latihan yang belum
dapat dijawab dapat dicari kembali jawabannya dengan membaca materi
yang bersangkutan.
4. Untuk pemahaman lebih terinci, tes formatif dapat dijawab. Jika jawaban
Anda kurang dari 80% maka Anda harus membaca ulang kembali bagian
yang belum dipahami.
5. Uji kembali hal-hal yang penting yang tidak boleh dilewati dengan
mengartikan masing-masing istilah-istilah penting yang diberikan di
masing-masing kegiatan belajar.
2.3
EKMA4434/ MODUL 2
KEGIATAN
BELAL.JAR
2.4
data
trarnsaksil
TPS
~alporan
scorekeeping
b isn~s
bertransaks~
stakeho~ders
1a1e~rr
Ieveii bawah
IBasils
Data
Gambar 2.1.
S1stem Pengolahan Transaks1
EKMA4434/MODUL 2
2.5
B. ERA INFORMASI
Dengan tersedianya basis data yang cukup lengkap dari TPS, laporanlaporan berisi informasi score-keeping untuk manajemen tingkat bawah saja
dianggap kurang cukup. Manajer-manajer fungsi mulai merasakan manfaat
dari sistem teknologi informasi. Manajer-manajer fungsi ini, yaitu manajermanajer pemasaran, akuntansi, keuangan, produksi, sumber daya manusia
untuk semua tingkatan mulai membutuhkan sistem teknologi informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan mereka. Sistem-sistem teknologi
informasi ini disebut dengan sistem informasi manajemen (SIM) atau sistem
teknologi informasi fungsional karena berada di fungsi-fungsi organisasi,
yang terdiri dari sistem informasi pemasaran (SIPEM), sistem informasi
akuntansi (SIAKU atau SIA), sistem informasi keuangan (SIKEU), sistem
informasi produksi (SIPRO) dan sistem informasi sumber daya manusia
(SISDM). Sistem informasi manajemen (SIM) ini mulai diterapkan pada awal
tahun 1970 di Amerika Serikat. Sistem informasi manajemen ini memberikan
informasi kepada manajemen bawah, menengah dan atas. Informasi untuk
manajer menengah lebih bersifat informasi pengarahan perhatian (attention
directing information) yang sangat berguna untuk manajer menengah
mengarahkan perhatiannya pada sesuatu yang menyimpang. Informasi untuk
manajer atas lebih bersifat informasi pemecahan masalah (problem solving
information).
Gambar berikut ini menunjukkan sistem informasi manajemen (SIM)
dan sistem-sistem bagiannya.
2.6
SI AKU
SIKEU
. .. .
~
S IPRO
SfSDM .
Gambar 2.2.
Sistem lnformasi Manajemen
C. ERA JEJARING
Tahun 1980-an merupakan era jejaring. Jejaring area lokal (local area
network) mulai banyak digunakan di dalam organisasi. Dengan adanya
jejaring lokal ini maka komputer-komputer mikro telah berada di atas meja
eksekutif secara online.
Dengan bertambahnya persaingan yang semakin ketat, manajer
menengah ke atas membutuhkan informasi lebih lanjut. Sistem informasi
manajemen (SIM) yang ada menjadi tidak mencukupi. SIM ini hanya
memberikan informasi yang periodik. Informasi lainnya yang lebih bersifat
ad hoc menjadi dibutuhkan oleh manajer.
Dengan bertambahnya kebutuhan informasi ad hoc ditambah dengan
tersedianya jejaring komputer yang memungkinkan manajer menggunakan
EKMA4434/MODUL 2
2.7
2.8
tersebut, efisiensi, dan efektivitas saja tidak cukup. Perusahaan harus dapat
memenangkan persaingan lewat keunggulan kompetisi. SIS merupakan
sistem-sistem teknologi informasi yang dimaksudkan untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif. Sistem informasi strategik (SIS) atau strategic
information system (SIS) didefinisikan sebagai sistem-sistem teknologi
informasi apapun dan di tingkat manapun di dalam organisasi (dapat TPS,
SIM, DSS, ES, EIS ataupun yang lainnya) yang dapat memberikan
keuntungan strategik.
Sistem informasi eksekutif atau Executive Information Systems (EIS)
juga muncul di era ini. Sistem informasi eksekutif (SIE) atau Executive
Information Systems (EIS) diperlukan oleh eksekutif puncak karena
persaingan bisnis yang lebih tajam yang menuntut eksekutif didukung oleh
sistem teknologi informasi yang interaktif, mudah digunakan dan mempunyai
fasilitas drill down (dapat menggali ke data sedetail mungkin). Sistem
teknologi informasi ini disebut dengan EIS.
Dengan perkembangan teori organisasi yang lebih menekankan pada
grup atau team, penggunaan Decision Support Systems (DSS) juga
berkembang ke arah Group Support Systems (GSS). Group Support Systems
(GSS) merupakan DSS yang digunakan untuk pengambilan keputusan secara
team yang dipercaya akan menghasilkan keputusan yang lebih baik karena
adanya sinergi dan kontak sosial di dalam team atau grup tersebut. GSS
mulai populer digunakan pada pertengahan tahun 1990-an.
Pada pertengahan tahun 1990-an juga mulai digunakan Geographic
Information Systems (GIS), yang merupakan sistem teknologi informasi
apapun baik itu SIM atau DSS yang menggunakan tampilan peta geografis.
Contoh sistem ini adalah yang digunakan di jaringan toko Wal Mart untuk
melihat pergeseran perilaku konsumen di seluruh negeri di Amerika Serikat.
Dengan menampilkan peta Amerika Serikat, sistem GIS dapat menunjukkan
pergeseran selera konsumen dari satu tempat ke tempat yang lain.
Perkembangan terakhir dari sistem teknologi informasi adalah dengan
dikembangkannya jaringan saraf (neural) buatan atau Artificial Neural
Network (ANN). Artificial Neural Network (ANN) merupakan sistem
teknologi informasi yang mencoba meniru kerja dari jaringan saraf otak.
Perbedaannya dengan sistem teknologi informasi yang lain adalah, ANN
mempunyai kelebihan proses belajar seperti halnya otak sehingga proses
yang sama selanjutnya akan dilakukan dengan lebih baik. Contoh ANN yang
populer adalah yang digunakan untuk memilih saham terbaik di pasar modal.
2.9
EKMA4434/MODUL 2
. 'TPS
(1994) .
0PERAS10NAL
PCS
.( 1970).
SIAKU
ERA INFORMASI
SIKEU
SIPRO .
SIS'DM
DSS ES
OAS
(1 g.ao) .
1
ERA
ERAJEJARJNG
GLOBAL
EIS
(1990)
'
ANN
(2000)
Gambar 2.3.
Hubungan antara Sistem-sistem lnformasi
2.10
EKMA4434/MODUL 2
2.11
karena aplikasi sistem teknologi informasi ini tidak hanya untuk akuntansi
dan operasional saj a, tetapi sudah digunakan sebagai informasi pengambilan
keputusan oleh manajemen. Metode pemasukan datanya secara sistem online.
Basis data relational sudah digunakan. Basis data banyak dikembangkan
menggunakan paket Data Base Management System (DBMS). Peranan staf
sistem teknologi informasi sudah berkembang, yaitu selain mengembangkan,
mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi-aplikasi sistem
teknologi informasi, juga mendukung dan membantu pengembangan sistem
oleh pemakai sistem (end user computing) karena era ini lebih menekankan
pada pemberian informasi pada manajemen, bukan pada pengolahan
transaksinya maka departemen sistem teknologi informasi pada era ini
disebut dengan nama departemen sistem informasi (information system
department). Letak departemen informasi ini sudah berdiri sendiri sebagai
suatu fungsi baru di organisasi. Fungsi atau departemen sistem informasi
sejajar dengan fungsi-fungsi lainnya di organisasi seperti fungsi pemasaran,
keuangan produksi dan lainnya. Manajer yang menangani departemen ini
disebut dengan manajer sistem informasi.
Era jejaring (wired society era) dimulai dari pertengahan tahun 1980-an.
Disebut dengan era jejaring (wired society era) karena bagian-bagian dan
fungsi-fungsi di dalam organisasi sudah mulai dihubungkan dengan jaringan
sistem teknologi informasi untuk membentuk jaringan area lokal (local area
network). Pada era ini muncul sistem-sistem informasi yang sudah online.
Departemen sistem teknologi informasi pada era ini disebut dengan nama
departemen teknologi informasi (information technology department) atau
dikenal dengan nama departemen TI (IT department).
Era jejaring global (global wired society era) dimulai dari pertengahan
tahun 1990-an. Disebut dengan era jejaring global (global wired society
era) karena perusahaan-perusahaan sudah dihubungkan dengan jaringan
sistem teknologi informasi secara global dengan teknologi telekomunikasi
melalui internet. Departemen sistem teknologi informasi pada era ini masih
disebut dengan nama departemen teknologi informasi (information
technology department). Nama lain dari departemen ini adalah departemen
sistem teknologi informasi (departemen STI).
2.12
Tabel 2.1.
Nama Departemen Sistem Teknologi lnformasi
Era
Era akuntansi
Era operasi
Era informasi
Era earin
Era jejaring
lobal
Peran Dulu
Peran Sekarang
Inl.
2.13
EKMA4434/MODUL 2
Tabel 2.3.
Peran Manajer STI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
men~ im )lementasikan
sistem-sistem baru.
I.
LATIHAN
6)
2.14
RANGKUMAN
------------------------------------
EKMA4434/MODUL 2
2.15
2.16
T E S
F 0 R MAT IF
1_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
2)
Arti dari S360 oleh yang dimaksudkan oleh IBM adalah ....
A. menunjukkan dibuat tahun 1960
B. seri ke-3 di tahun 1960
C. satu lingkaran
D. berisi dengan 360 tabung hampa udara
EKMA4434/ MODUL 2
2.17
3)
Salah satu aplikasi dari Office Automation System (OAS) terdiri dari ....
A. menghidupkan lampu kantor dengan otomatis
B. menghidupkan komputer dengan otomatis
C. pembuatan skedul
D. menghasilkan laporan keuangan
4)
5)
6)
7)
8)
9)
2.18
C. bawah
D. semua tingkatan karena semuanya membutuhkan informasi
10) Tipe sistern informasi yang menggunakan peta geografis adalah ....
A. DSS
B. GDSS
C. GSS
D. GIS
Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90- 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
2.19
EKMA4434/MODUL 2
KEGIATAN
BELAL.JAR
Input
lnformasi
Diolattl
...
r
ModeJ
..
Output
Gambar 2.4.
Siklus Pengolahan Data
tnt.
Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih
lanjut karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada
umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap
saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di
simpanan (storage) dalam bentuk basis data (database). Data yang ada di
basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi.
Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data
processing life cycle.
2.20
Data
"
Input
Diolah
..
'0"::
lnformas.i
MadeJ
- -
...
Output
Basis
Data
Gambar 2.5.
Siklus Pengolahan Data yang Dikembangkan
2.21
EKMA4434/MODUL 2
Input
...
Model
Output
...
'
Basis
Data
Teknoro9i
Ko.ntrdl
Gambar 2.6.
Komponen dari Sistem lnformasi
A. KOMPONEN INPUT
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan
informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika
tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah
mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal
yang ajaib (miracle). Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat
langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang
dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk basis data
(database).
Input dari sistem informasi berupa data yang akan diolah oleh sistem ini.
Data dari sistem informasi dapat berasal dari luar organisasi, misalnya data
saham dari pasar modal atau dari dalam organisasi, seperti data penjualan.
Data dari dalam organisasi yang merupakan input sistem informasi
sebenarnya adalah output dari bagian lain di organisasi. Misalnya data
penjualan sebenarnya merupakan output dari transaksi penjualan di
departemen penjualan.
2.22
data - - -
Dokurnen
dasar
Proses
memasukkan
data
Gam bar 2. 7.
Proses Memasukkan Data yang Ditangkap di Dokumen Dasar
2.23
EKMA4434/ MODUL 2
B. KOMPONEN OUTPUT
Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang
berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada
di sistem informasi. Sistem informasi yang tidak pernah menghasilkan
output, tetapi selalu menerima input dikatakan bahwa input yang diterima
masuk ke dalam lubang yang dalam (deep hole). Output dari sistem informasi
dibuat dengan menggunakan data yang ada di basis data dan diproses
menggunakan model yang tertentu.
LAPORAN BARANG YANG HARUS DIPESAN KEMBALI
Tanggal Laporan: 9/9/99
No.
Urut
Kode
Baran
Nama Barang
1
2
3
4
5
102
103
104
255
297
Baju
Celana
Dasi
Sabuk
Sepatu
Unit
Sisa
Reorder
Point
Unit
Dipesan
5
5
10
2
3
5
7
15
3
10
7
9
20
5
15
Gambar 2.8.
Contoh Output yang Berupa Laporan
2.24
komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat
lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis data. Paket perangkat
lunak ini disebut dengan Data Base Management Systems (DBMS),
contohnya DBMS yang terkenal misalnya adalah dBASE, Fox Base,
Microsoft Access, Oracle.
DBMS yang populer untuk mengolah basis data sekarang ini adalah
RDBMS (Relational Data Base Management System). RDBMS
menggambarkan suatu file basis data seperti suatu tabel, yaitu bagian kolom
menggambarkan field dari data dan bagian baris menunjukkan record dari
data. Gambar berikut ini menunjukkan suatu file basis data induk yang
menunjukkan rekaman sediaan barang dagangan.
Nama File: MASTER- BARANG.DBF
Rec#
1
2
3
4
5
KodeBrg
101
102
103
104
105
NamaBrg
Arloji
Baju
Celana
Dasi
Ember
HargaPokok
HargaJual
UnitSisa
ReorderPoint
50000
10000
12000
5000
3000
75000
20000
25000
15000
5000
7
5
5
10
3
5
5
7
15
2
Gam bar 2. 9.
File Basis Data lnduk Persediaan Barang Dagangan
D. KOMPONEN MODEL
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang
diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu. Modelmodel yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang
menunjukkan suatu proses perbandingan logika atau model matematik yang
menunjukkan proses perhitungan matematika.
Di contoh output "Laporan barang yang harus dipesan kembali" pada
Gambar 2.6 terlihat dua macam model yang digunakan untuk menghasilkan
laporan ini. Model yang pertama adalah model logika untuk menyeleksi
barang mana yang sudah harus dipesan kembali. Barang yang harus dipesan
kembali adalah barang yang unit sisanya sudah lebih kecil atau sama dengan
titik pemesanan kembali (reorder point). Model ini nantinya akan
EKMA4434/ MODUL 2
2.25
E. KOMPONEN TEKNOLOGI
Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi.
Tanpa adanya teknologi yang mendukung maka sistem informasi tidak akan
dapat menghasilkan informasi yang tepat waktunya. Komponen teknologi
mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya. Komponen
teknologi dapat dikelompokkan ke dalam dua macam kategori, yaitu
teknologi sistem komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) dan
teknologi sistem telekomunikasi.
F. KOMPONEN KONTROL
Komponen kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus
ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin
bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi
yang akurat.
Sistem pengendalian atau kontrol dalam sistem informasi dapat
diklasifikasikan sebagai sistem pengendalian secara umum (general control
system) dan sistem pengendalian aplikasi (application control system). Lebih
2.26
lanjut, pengendalian secara umum dapat terdiri dari pengendalianpengendalian sebagai berikut ini.
1. Pengendalian organisasi.
2. Pengendalian dokumentasi.
3. Pengendalian perangkat keras.
4. Pengendalian keamanan fisik.
5. Pengendalian keamanan data.
6. Pengendalian komunikasi.
Pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan sebagai pengendalian
masukan (input control), pengendalian proses (processing control) dan
pengendalian keluaran (output control). Pengendalian aplikasi umumnya
merupakan pengendalian yang sudah diprogramkan di perangkat lunaknya.
Pengendalian aplikasi, di antaranya control digit check, reasonable check,
zero balance check, matching check, echo check, batch control check .
.-
' -
Pengehdaiian
Ma~o kan
'
Pehgenaalian ~-
Proses
.
..
Gambar 2. 11.
Komponen pengendalian
G. KOMPONEN MANUSIA
Manusia bukan komponen dari sistem informasi. Manusia sebagai
komponen dari sistem informasi merupakan perdebatan yang sengit. Manusia
adalah komponen dari organisasi. Sebagai suatu sistem, organisasi
mempunyai beberapa komponen atau subsistem, yaitu sistem informasi,
struktur organisasi, kultur, tugas-tugas, dan manusia sebagai berikut ini.
2.27
EKMA4434/ MODUL 2
Strul<tur
9~gani sasi ,
Ku.ltur
Tug.astug:as
Sistem
l'nformasi
- - ~------:--...-- _ -
Gambar 2.12.
Komponen-komponen Organisasi yang Membentuk Sistem Sosio-Teknologi
2.28
~~ -~
- -..--c
__.;..
...
---- ~
....,_,..
LATIHAN
RANGKUMAN
2.29
EKMA4434/MODUL 2
TES
FORMATIF 2
-------------------------------
3)
4)
5)
2.30
6)
7)
8)
9)
2.31
EKMA4434/MODUL 2
2.32
c
c
B
c
D
B
A
A
D
Tes Formatif2
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
c
D
A
D
B
B
D
B
EKMA4434/ MODUL 2
2.33
Daftar Pustaka
Hartono, Jogiyanto. (2000). Sistem lnformasi: Konsep Dasar dan Komponen.
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hartono, Jogiyanto. (2001). Sistem Analis dan Desain Pendekatan
Terstruktur, Teori, dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Hartono, Jogiyanto. (2007). Sistem lnformasi Strategik. Edisi 2. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Hartono, Jogiyanto. (2005). Sistem Teknologi lnformasi. Edisi 3. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Martin, E. Wainright; Carol W. Brown; Daniel W. DeHayes; Jeffrey A.
Hoffer dan William C. Perkins. (1999). Managing Information
technology: What Managers Need to Know. Third Edition. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
Rockart, John F.; Michael J. Erl; Jeanne W. Ross. (1996). "Eight Imperatives
for the New IT Organization," Sloan Management Review 38, Fall.
MDDUL 3
3.2
Untuk dapat memahami isi modul ini, Anda dapat melakukan strategi
sebagai berikut ini.
1. Baca materi tiap-tiap kegiatan belajar sampai selesai.
2. Ulangi kembali membaca materi ini untuk masing-masing alinea dan
renungkan apakah maksud dari alinea ini telah dipahami. Jika belum
memahami, kembali lagi membaca alinea tersebut.
3. Untuk meyakinkan bahwa Anda sudah benar-benar memahami suatu
kegiatan belaj ar, latihan-latihan dapat dibuat. Latihan-latihan yang belum
dapat dijawab dapat dicari kembali jawabannya dengan membaca materi
yang bersangkutan.
4. Untuk pemahaman lebih terinci, tes formatif dapat dijawab. Jikajawaban
Anda kurang dari 80% maka Anda harus membaca ulang kembali bagian
yang belum dipahami.
5. Uji kembali hal-hal yang penting yang tidak boleh dilewati dengan
mengartikan masing-masing istilah-istilah penting yang diberikan di
masing-masing kegiatan belajar.
3.3
EKMA4434/MODUL 3
KEGIATAN
BELAL.JAR
Manajemen.
tingkat
a.tas.
Gambar 3.1.
Tingkatan Manajemen
3.4
1.
Perencanaan Strategik
Anthony dan Dearden (1980) mendefinisikan perencanaan strategik
sebagai proses penentuan tujuan-tujuan (goals) dari organisasi dan strategistrategi yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Pada dasarnya perencanaan strategik, meliputi berikut ini.
a.
Penetapan tujuan
Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi berdasarkan visi
yang dimiliki oleh manajemen. Tujuan ditetapkan oleh manajemen tingkat
atas di dalam proses perencanaan strategik yang bersifat jangka panjang
(long-range). Misalnya, tujuan perusahaan adalah dalam waktu 5 tahun
menjadi penjual yang terbesar di dalam industri dengan menguasai 60%
pasar.
Penentuan strategi
Manajemen tingkat atas menentukan tindakan-tindakan yang harus
dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Inilah yang disebut dengan strategi. Dengan strategi semua kemampuan yang
berupa sumber-sumber daya dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat
diraih. Sumber-sumber daya organisasi dapat berupa sumber-sumber daya
yang terlihat seperti misalnya material, modal, personil serta sumber-sumber
daya kesempatan-kesempatan lingkungan luar organisasi. Contoh strategi
adalah strategi low cost leadership, inovasi, fokus. Manajemen dapat memilih
c.
EKMA4434/MODUL 3
3.5
2.
Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen (management control) adalah sistem untuk
meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang sudah
ditetapkan dengan efektif dan efisien. Pengendalian manajemen merupakan
tingkatan taktik (tactical level), yaitu bagaimana manajemen tingkat
menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan
dengan berhasil. Taktik yang dijalankan biasanya bersifat jangka pendek,
kurang atau sama dengan satu tahun.
Masing-masing manajemen bagian bertanggung jawab mengendalikan
penggunaan sumber-sumber daya di dalam organisasi dengan efisien dan
efektif. Pusat-pusat pertanggungjawaban (responsibility centers) merupakan
komponen dari sistem pengendalian manajemen, yang dapat berbentuk pusat
biaya (cost center), pusat laba (profit center) dan pusat investasi (investment
center). Sasaran-sasaran (objectives) harus dipasang supaya sumber-sumber
daya menjadi optimal. Penetapan standar adalah penerapan sasaran-sasaran
yang akan dicapai. Masing-masing manajer pusat pertanggungjawaban
mewujudkan strategi yang dirancang oleh manajemen atas dengan cara
mengendalikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari sasaran yang
akan dicapai.
Di dalam pengendalian manajemen terdapat proses yang menunjukkan
apa yang harus dilakukan oleh manajer. Proses pengendalian manajemen
terdiri dari tahapan pembuatan program kerja (programming), penyusunan
anggaran (budgeting), pelaksanaan dan pengukuran (operating and
measurement), serta pelaporan dan analisis (reporting and analysis).
3.
Pengendalian Operasi
Pengendalian operasi (operational control) adalah sistem untuk
meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif
dan efisien. Pengendalian operasi ini merupakan penerapan program yang
telah ditetapkan di pengendalian manajemen. Pengendalian operasi dilakukan
3.6
1.
3.7
EKMA4434/MODUL 3
2.
Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang
berulang-ulang dan rutin sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur
terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Contoh dari
keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang.
Karakter:istik
K~put,Wsan
Manajemen:
1 ..Tidak berulang-ulang
2. Tidak ferprogram:
~.. tioak t~r:~tr~ktur
.Perencanaan
strategi
5. lnformasi tidak
i. Peng;aw.asan - .mudah~ terse<iia
langsu,ng
Pengendalian
2~
Te!prog-r-a_
m
mana}jem.err
3! Terstrukfur
4. Mudah dipredik~i
5:.. lnfo.tmasi umu.nitl.Ya
mudah~ ters<?di.a .
. Manajemen
ti rrg-kat atas
Man~jeme.n.
tihgkat menenga.h
engeliidalian ,
oper.asi
'
'Manajemen
tingkat baw.ah
Gambar 3.2.
Tipe Keputusan Manajemen
C. PERAN MANAJEMEN
3.8
3.9
EKMA4434/MODUL 3
Sistem lnformasi
Sistem informasi manajemen
Decision Support System
Decision Support System
-
2)
3)
4)
5)
3.10
RANGKUMAN
------------------------------------
3.11
EKMA4434/MODUL 3
TES
FORMATIF
--------------------------------
2)
3)
manaJemen ....
A. perencanaan strategik (strategic planning)
B. pengendalian manajemen (management control)
C. pengendalian operasi (operational control)
D. pengendalian akuntansi (accounting control)
4)
5)
6)
rangka
kegiatan
3.12
8)
9)
3.13
EKMA4434/ MODUL 3
C. strategik (strategical)
D. keputusan (decisional)
13) Peran yang menangani gangguan (disturbance handler) merupakan
bagian dari peran ....
A. hubungan personal (interpersonal)
B. informasi (informational)
C. strategik (strategical)
D. keputusan (decisional)
14) Peran mengalokasikan sumber-sumber daya (resource
organisasi merupakan bagian dari peran ....
A. hubungan personal (interpersonal)
B. informasi (informational)
C. strategik (strategical)
D. keputusan (decisional)
allocator)
3.14
3.15
EKMA4434/MODUL 3
KEGIATAN
BELAL.JAR
lnformasi untuk
Pengambilan Keputusan Manajemen
anajemen membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan
...... mereka. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen berbeda untuk
masing-masing manajer yang berbeda, tergantung dari tingkatan
manajemennya. lnformasi yang berbeda ini berimplikasi pada tipe dan
karakteristik informasi yang berbeda.
A. TIPE INFORMASI
Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul
data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan
saja, tetapi mempunyai peranan yang lebih penting di dalam menyediakan
informasi bagi manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi-alokasi
sumber daya, pengukuran dan pengendalian. Laporan-laporan dari sistem
informasi
memberikan
informasi
kepada
manajemen
mengenai
permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam organisasi untuk menjadi
suatu bukti yang berguna di dalam menentukan tindakan yang diambil.
Sistem informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi, masingmasing mempunyai arti yang berbeda untuk tingkatan manajemen yang
berbeda, yaitu sebagai berikut.
1.
2.
3.16
3.
l'n formasi
Petencanaatn
strategi
@emee~han
M~nfJJem~n
Peo.gertoaJian
rnanajernen
. tingkat atas
JnfoYmasl
Manajemen
'tiogkat menengab.
PengendaJian
opera~t
masatah
Man~jemen
ting_kat bawah
p~ngarrahavr
pe. rha.t~a n
lnf~rmasi
pengumpuJan
data
Gambar 3.3.
Ti pe Informasi
B. KARAKTERISTIK INFORMASI
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen
maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap
tingkatan manajemen dengan kegiatannya yang berbeda, dibutuhkan
informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik informasi
misalnya adalah kepadatan informasinya, luas informasinya, frekuensi
informasinya, skedul informasinya, waktu informasinya, akses informasinya
dan sumber informasinya.
3.17
EKMA4434/MODUL 3
1.
Kepadatan Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah
terperinci (detail) dan kurang padat karena terutama digunakan untuk
pengendalian operasi. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya,
mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring (terjilter), lebih
ringkas dan padat.
Lebih atas:
- Serna kin tersaring (terfilter)
.. Lebih ringkas
-. Padat
.L~bih
bawah::
- Terperincf (~eta!()
- KlJr,ang. padat"
Gambar 3.4.
Kepadatan lnformasi
2.
Luas Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah
terfokus pada suatu masalah tertentu karena digunakan oleh manajer bawah
yang mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajemen yang lebih tinggi
tingkatannya, membutuhkan informasi dengan karakteristik informasi yang
semakin luas karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang
luas.
Lebih atas~
- Tida.k tertbkus
- Lebjh IUas
Lebih
bawah:
...
- Terfokus
- Tidak luas
Gambar 3.5.
Luas Informasi
3.18
3.
Frekuensi Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, frekuensi informasi yang diterimanya
adalah rutin karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas
yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu.
Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, frekuensi informasinya
adalah tidak rutin atau ad hoc (mendadak) karena manajemen atas
berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan
waktunya tidakjelas.
Lebih atas:
-Tfdak rutin
- ad-hoc (menctada_
k)
Lebib bawah:
-Rutin
- Tidak mendadak
Gambar 3.6.
Frekuensi lnformasi
4.
Skedul Informasi
Untuk rnanajemen tingkat bawah, informasi yang diterimanya
mempunyai jadwal atau skedul yang jelas dan periodik karena digunakan
oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur. Untuk
manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, skedul informasinya adalah tidak
terskedul karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan
keputusan tidak terstruktur.
Lebjh
atas:
. .
- .Jadual tidak jeJa:s
- Tidak terskedul
- Tldak periodik
Lebih.
- bawah~
.
.
- Jadual jelas
- Sk-edul jelas
~ Periodik
Gam bar 3. 7.
Skedul lnformasi
3.19
EKMA4434/MODUL 3
5.
Waktu Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah
informasi historis karena digunakan oleh manajer bawah di dalam
pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi.
Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, waktu informasinya lebih
ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan oleh manajemen
atas untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa
depan.
Lebih atas:
- Prediksi
- Masa depan
Lebi'h bawah:
- Historls
- Masa IBiu
Gambar 3.8.
Waktu lnformasi
6.
Akses Informasi
Manajemen tingkat bawah membutuhkan informasi yang periodenya
jelas dan berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem
informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan
demikian, akses informasi untuk manajemen bawah dapat tidak secara online,
tetapi dapat secara offline. Sebaliknya, untuk manajemen yang lebih tinggi
tingkatannya, periode informasi yang dibutuhkannya tidak jelas sehingga
manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil
informasi kapan pun mereka membutuhkannya.
Leblh atas;
-Online
Lebih bawah:
-offline
Gam bar 3. 9.
Akses Informasi
3.20
7.
Somber Informasi
Oleh karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian
operasi internal perusahaan maka manajer-manajer tingkat bawah lebih
membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal
perusahaan sendiri. Semakin bawah tingkatannya, manajer-manajer juga
membutuhkan informasi yang sumber datanya berasal dari transaksi
keuangan perusahaan. Akan tetapi, manajer-manajer tingkat atas lebih
berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan
lingkungan luar perusahaan sehingga membutuhkan informasi dengan data
yang bersumber pada eksternal perusahaan. Semakin atas tingkatannya,
manajer-manajer juga membutuhkan informasi yang sumber datanya berasal
dari transaksi non-keuangan perusahaan. Penelitian Jones dan McLeod
(1980) menunjukkan bahwa pengendalian tingkat atas menerima informasi
eksternal sebesar 48%.
Lebih atas~
Eksternal
- Lebih non-keuangan
Lebih bawah:
- IJ71ternal
- Leoih keuangan
3.21
EKMA4434/MODUL 3
Tipe informasi
Karakteristik informasi:
r\ 1.2.Tersaring
, padat
Luas
- .
Manajemen
tingkat atas
...o
; - -- -
n o rn o ,-.-::.h-::.n
t-''-'11 l v V U I l U I I
masalah
- - - - . -. - - - -
~-------=.----:..
Pengendalian
mana1emen
lnformasi
oenaarahan
perhatian
Manajemen
tingkat menengah
1.
lnformasi
Perencanaan
1. Terinci. _
tidak padat
2. Terfokus
.
4. Terskedul , periodik
~
"'
R1 1fin
''""'"''.
5. Historis
Pengendafian
operas1
IVIanaJemen
tingkat bawah
.. rnfofmasr
pengumpulan
. _data
6. Off:..iine
7. Internal
Gambar 3.11.
Tahapan Pengambilan Keputusan dan Sistem lnformasinya
3.22
3.23
EKMA4434/ MODUL 3
IM.&n~~~ t_ingkat
fPer~nc~naan
afas:
strateiik.
.c:
s...:
ro
err
(/)
co
c:::
~
~
.qr
.:::;
~
.""
1..{
CD
0..
-c
fJ')
0)
tt
-~
"':''
-o
0...
(j)
0)
c~
u..
~~
co
0)
1::
ro
'::J
-co
co
en
co
~
._
'(f)
.:::t!.
e
0..
Ul'
en
-E
"+-
"0
'+-,
-.E
OJ
+-'
........
en
(j)
(])
-~
(/')
-o
f.()
ro
.co
co
0
...,..
(J).
::::J
--co
c
(U
Ul~
m
E >~
CU
-E
1:0
........
2V)
Cl)
2 E
..f1 ::l
t-n([J
-E ~
Gambar 3.12.
Sistem-sistem lnformasi Fungsional di Fungsi-fungsi Organisasi
Pada Gambar 3.12 terlihat bahwa sis tern informasi akuntansi mendasari
sistem-sistem informasi fungsional yang lainnya. Ini menunjukkan bahwa
sistem-sistem informasi lainnya berhubungan dengan sistem informasi
akuntansi. Sistem informasi akuntansi mendasari yang lainnya karena semua
sistem-sistem informasi lainnya membutuhkan data keuangan yang sudah ada
di sistem informasi akuntansi. Ini mempunyai implikasi bahwa suatu
perusahaan yang akan membangun sistem informasi manajemen, disarankan
untuk membangun sistem informasi akuntansi yang baik terlebih dahulu.
Sistem informasi akuntansi menyimpan semua data keuangan dari semua
fungsi organisasi di basis datanya. Selanjutnya, apabila ingin membangun
sistem-sistem informasi lainnya, data keuangan dari sistem ini tidak perlu
dibuat dan disimpan lagi di basis data fungsi bersangkutan, tetapi dapat
diambilkan dari sistem informasi akuntansi.
3.24
CD'
Execuflve
lnfor,matlon
System (ElS)
-~
_(].}
Perencanaan
strqtegi
......
~~
c-
.o
.cu
.-
Decision Support
::s
-~
Q)
Q
-~
Manajemen
tinakat
. at-as
Transaction Processtng
Pengendalian
.
111an~Jemen
'
Mana}emen
tingkat r:nenengah
Penge_ndalian
qper~~ l
Ma:najemen
tlngkat bawah
Gambar 3.13.
Sistem-sistem lnformasi di Tingkatan Manajemen
EKMA4434/ MODUL 3
3.25
3.26
5.
6.
EKMA4434/MODUL 3
-.' .......
-~
I '
..,
3.27
LA T I H A N
-~
' ..,
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2)
3)
4)
orgamsas1.
Sebutkan sistem-sistem informasi apa saja yang ada di level-level
orgamsas1.
5)
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen berbeda untuk masingmasing manajer yang berbeda, tergantung dari tingkatan manajemennya.
Informasi yang berbeda ini berimplikasi pada tipe dan karakteristik
informasi yang berbeda.
Sistem informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi,
masing-masing mempunyai arti yang berbeda untuk tingkatan
manajemen yang berbeda, yaitu 1) informasi pengumpulan data
(scorekeeping information) , 2.) informasi pengarahan perhatian
(attention directing information), dan 3) informasi pemecahan masalah
(problem solving information). Informasi pengumpulan data
3.28
EKMA4434/MODUL 3
3.29
(EIS) atau juga disebut executive support system (ESS). Semua manajer
di semua tingkatan dihubungkan dengan office automation system
(OAS).
TES
F'ORMATIF' 2- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2)
3)
4)
5)
3.30
6)
lnformasi untuk menjawab pertanyaan "Of the several ways of doing the
job, which is the best?" (Manakah yang terbaik dari beberapa cara
melakukan pekerjaan?) berguna terutama untuk manajer level ....
A. bawah
B. menengah
C. atas
D. semua level
7)
8)
9)
informasinya
EKMA4434/MODUL 3
3.31
3.32
3.33
EKMA4434/MODUL 3
3.34
Tes Formatif2
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
B
A
B
A
A
12)
13)
14)
15)
16)
D
D
D
D
D
B
A
B
A
A
B
A
A
B
12) B
13) D
14) D
15) c
A
B
c
A
B
17) A
18) A
19) B
20) c
EKMA4434/MODUL 3
3.35
Daftar Pustaka
Anthony, Robert, N. Dearden, John. (1980). Management Control Systems.
Fourth Edition. Homewood, Illinois: Richard D. Irwin, Inc.
Jones, Jack, William, and McLeod, Raymond, Jr. "The Structure of
Executive Information System: An Exploratory Analysis," Decision
Sciences 17 (Spring 1986): 220-249.
MDDUL 4
organtsast;
2. memahami apa yang disebut dengan sistem pengolahan transaksi;
3. memahami apa yang disebut dengan sistem informasi manajemen;
4. menjelaskan penerapan sistem informasi di level-level organisasi;
5. memahami sistem otomatisasi kantor;
6. mengaplikasikan sistem informasi;
7. memahami enterprise resource planning;
8. mengetahui strategi dalam kompetisi informasi;
9. menjelaskan hubungan dan arti penting sis tern informasi strategi bisnis;
10. menjelaskan tantangan dan peluang sistem informasi manajemen.
Untuk dapat memahami isi modul ini, Anda dapat melakukan strategi
sebagai berikut ini.
1. Baca materi tiap-tiap kegiatan belajar sampai selesai.
2. Ulangi kembali membaca materi ini untuk masing-masing alinea dan
renungkan apakah maksud dari alinea ini telah dipahami. Jika belum
memahami, kembali lagi membaca alinea tersebut.
3. Untuk meyakinkan bahwa Anda sudah benar-benar memahami suatu
kegiatan belajar, latihan-latihan dapat dibuat. Latihan-latihan yang belum
dapat dijawab dapat dicari kembali jawabannya dengan membaca materi
yang bersangkutan.
4.2
4.
5.
Untuk pemahaman lebih terinci, tes formatif dapat dijawab. Jika jawaban
Anda kurang dari 80% maka Anda harus membaca ulang kembali bagian
yang belum dipahami.
Uji kembali hal-hal yang penting yang tidak boleh dilewati dengan
mengartikan masing-masing istilah-istilah penting yang diberikan di
masing-masing kegiatan belajar.
4.3
EKMA4434/ MODUL 4
KEGIATAN
BELAL.JAR
4.4
4.5
EKMA4434/ MODUL 4
Akuntansr
Pernasaran
Sumber Daya
Manl:!sia
.
'
Preduksi/
Operasi
'K euangan
'
o Utang
o Advertasi dan
o Piutang
promosi
o Pengan-ggaran o Perencanaan
o Akuntans~ biaya harga
o Akuntansi aktiva o H.'iset pasar
tefap
o Perencanaan
o.:J.urn.ar
produk
o Kontrol sediaan o Perencanaan
o Pemrosesan p&- kanal distribusi'
sanan
o Prakiraan peno Peoggajian
jualan
o Akuntansi ~ajak o Analisjs angu Neraca
garan pemao Laporan laba-.
saran
cu'g:i
o Analisis pal1gu taporan p.~im:..
s-a pasar
1
bahan modal
o Ana 1ists Iayaho laporan arus
an kon.sumen
kas
o Analisis distr.1o Laporan la ba
busi
komprehensl.f. 0 AnallsJs profitabilitas produk
o Ana'lfsi_s promosi
o Analisis p.e njualan dan tren
o Perencanaan
o Perencanaan
tenaga kerja
produksj
o Perencanaan o Perencanaan
sukseks1
fenag~ lang<;> Pe.renoanaan
.sung
pelatihan
d Perencanaara
o Peren.c anaan
kebutuhan
penilaian kinerja .material
d Analisis biaya
o P:erencanaar:t
tena_ga kerja
kebutuhan kaGAnali,sis ang'pasitas
ga.ran
'0 PenjadwaJan
o Anallsis perpupro.duks.f
taran tenag.a
o Analisis pro~uk
kerja
tiyitas pekerja
o .Anaii:sh::; kt::Co- o Arlalbb procluk_:..,
c0kkan karier
tivitas mesir)
o AnaUsis komo Kontrol per~pensasi
watan
o Anal.i sis rekr.u t- o Kontrol proses
men
produksi
0 Analists p~-lao Kontrol kualitas
iihan dan peo Knntrol biaya
ngembangan
o Kontrol barang
karyawan
dalam proseso Statistil~ pel"lg- o Pemakaian
,...y p~c..~.-ar
. . . o1 1'\VJ
'""'""', - nali.!.:,
am._
-- - .materia! - --- ,, r T
surne:m
0. Pe'rekrutan
o Pemanfaatan
.
..
mesm
o Pemenwhan
0 Penjadwal.an
.
back order
wawanc-ara
o Pemakaian
o Penagihan
o Evaluast keaMtenaga kerja
o Pemakaian
o Penjualan me- Iian
nurut t'empat
a Evaluasi kioverhead
produk., salesneqa
o Status barang
.daJam pros,e s
man.
o Daftar p~ng
gajian
o Pengerjaan
ulang
D Perhitungan
bonus
o Kontr.ol..
o Kehadiran
penge[Jaan
o Kegiatan Kar- o Permintaan
pe.mbelian tdan
y~wan.
penerimaan
v-v q_~
~-
o Robnt
o Computer
o Perencanaan
aliran kas:
.a Perencanaan
:struktur modal
o Perencanaan
penggunaan
modal
o Pere.ncanaan
keuntungari
tahunan
o Perencana~n
inve&tasi
o Perencanaan
kebijakan
di'Jiden
o ?er~ncanadn
budjet modal
o Anal isis dana
o Ar.lalisis varian
o Analisis profitabi litas
o Anal isis lik uidi.tas
o Analisis manajemeo aktiva
o Analisis nilai
p.enge-
luaran kas
Laporan umur
pi.utang
o L aporan piuta.,.\g
jatuh tempo
o Laporan hutang
}atuh tempo
o Laporan-laporan
pajak
assisted
man.afacturi!Jg
o Kontrol mesin
o Kontrol spesifi-- k.asi.khusus
Gambar 4.1.
Sistem-sistem lnformasi Fungsional dan Aplikasinya
4.6
1.
cycle);
siklus buku besar dan pelaporan keuangan (general ledger and financial
reporting cycle).
4.7
EKMA4434/ MODUL 4
~aporan-laporan
operast
Sikfus
Perrgelu.aran
c-
..
Si~us
Konv~rsi
Laporan~apqra n
Data
K~u.angan
..
Mpdel
A~untansi
-
pengambilan
kepulus.an
rnanaj~rial
SrkJus
Sumber
Manusia
Laporan:='JHparan
oaya
sb~wards h ip
I
Slklus BuKu
Bes.at dati
P:el.aporan
Gambar 4.2.
Siklus-siklus Akuntansi
4.8
b.
c.
2.
EKMA4434/MODUL 4
4.9
3.
4.10
5.
EKMA4434/MODUL 4
4.11
4.12
lain, yaitu otomatisasi alur kerja seperti permintaan pembelian yang akan
mengurangi kertas kerja, fitur keamanan akan mengurangi kebutuhan
berbagai tingkat otorisasi, pembuat laporan SAP memberikan kemudahan
pengguna untuk mencari data sampai tingkat paling bawah.
Aplikasi SAP R/3 dijalankan di client server system. R/3 berarti three
tiers, yaitu menggunakan tiga tingkatan dengan tingkatan pertama adalah
client atau intelligent terminal, tingkatan kedua adalah application server
(apps server) temp at program-program aplikasinya dan tingkatan ketiga
adalah database server tempat basis datanya.
Pada tanggal 11 Juni 1997, perusahaan SAP mengumumkan instalasi
SAP R/3 yang ke 10.000 yang digunakan di perusahaan kosmetik L'Oreal
dengan kantor pusat di Clichy Perancis. SAP R/3 digunakan untuk
menstandarkan proses keuangan grup perusahaan ini yang tersebar di 59
negara untuk mempercepat proses konsolidasi keuangan. SAP R/3 akan
digunakan oleh 3000 karyawan L'Oreal di bawah sistem operasi Windows
NT. Aplikasi SAP R/3 yang akan dipasang adalah akuntansi keuangan,
pengendalian, manajemen material, penjualan dan distribusi, serta keuangan.
Pada tahun 1999, SAP meluncurkan mySAP.com, yaitu versi SAP R/3
yang digunakan secara komprehensif dengan aplikasi internet dengan
menambahkan aplikasi e-business, termasuk customer relationship
management (CRM) dan supply chain management (SCM). Termasuk di
dalam mySAP.com adalah modul Workplace yang memungkinkan karyawan
di perusahaan dapat mengakses informasi perusahaannya, jasa-jasa yang
ditawarkan dan program-program aplikasi untuk dijalankan lewat internet
dan modul Marketplace yang menyediakan akses internet ke komunitas
perdagangan online.
Implementasi SAP menentukan keberhasilan penerapan SAP.
Implementasi SAP memerlukan biaya, waktu, dan sumber daya manusia
yang tidak sedikit. Keberhasilan implementasi SAP R/3 ditentukan oleh
seluruh elemen dalam organisasi.
EKMA4434/MODUL 4
- -.' .......
-~
I '
..,
-~
' ..,
4.13
L AT I H A N
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
4.14
RANGKUMAN
------------------------------------
EKMA4434/MODUL 4
4.15
4.16
TES
FORMATIF
--------------------------------
2)
3)
4)
5)
6)
Berikut ini yang tidak termasuk dalam siklus akuntansi adalah ... .
A. siklus pendapatan (revenue cycle)
B. siklus pengeluaran kas (expenditure cycle)
4.17
EKMA4434/MODUL 4
manus1a
(human
resource
7)
Berikut ini yang tidak termasuk tujuan dari sistem informasi akuntansi
adalah ....
A. untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari (to support the day-today operations)
B. mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision
making by internal decision makers)
C. untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban (to fulfill obligations relating to stewardship)
D. untuk memberi informasi perilaku konsumen (to provide
information about customers behavior)
8)
9)
D. SAP Mainframe
4.18
4.19
EKMA4434/ MODUL 4
KEGIATAN
BELAL.JAR
1.
4.20
dari satu atau lebih pakar. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini
digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab pertanyaan
(konsultasi).
Sistem pakar mempunyai tiga komponen utama, yaitu 0 user
interface, 8 inference engine dan @ knowledge base seperti tampak di
gambar berikut ini.
Sistem Pakar
'
'
pemal<ai
....
sistern ~......----~
pakar
proses
.__ ___. m.emakai
s1su~rn oan
konsultasi
lnference
Interface ...- .
engtne
...
~
Klilowledge
base
.;..
C)
..
Knowledge acquislti'on
dan extraction
Pengetahuan
dari pakar atau
dari dokumen
-------- -- - J--------------------------1
Gambar 4.3.
Komponen-komponen Sistem Pakar
EKMA4434/MODUL 4
4.21
2.
4.22
3.
M.odel
Pemakat ~=+ 1
Sistem
..
..
...
Manajemen
.Dialog
Ma_n~jemen
Data
Manajemen
Gambar 4.4.
Komponen Sistem Penunjang Keputusan
EKMA4434/MODUL 4
4.23
4.
4.24
5.
4.25
EKMA4434/MODUL 4
Ststem Otomatisa_
si Kantor
,,
Sistem
S1st~m
Sistem PubHkasl
Komunikasi
Kolaborasi
61ektronik
E.lektronik
dan Pengolahan
rmej Elektronik
.
'
- Teleconference
-Voice mail
- F-acsjmlle
- Tel~commuting
.. Bulletin Board
System
Sistem
Pengetolaan
'Kantor
- Desktop Publishing
- .Electronic Document
Management.
- Presentation G raphics
- Mulfirnedia Presentation
Gambar 4.5.
Area Sistem Otomatisasi Kantor
- Desktop
Accessories.
- Eleofronic
Scheduling
4.26
~~ -~
- -..--c
__.;..
...
---- ~
LATIHAN
....,_,..
EKMA4434/MODUL 4
4.27
10) Apa yang dimaksud dengan sistem kolaborasi elektronik? Aplikasiaplikasi yang termasuk dalam sistem ini adalah teleconference dan
telecommuting. Jelaskan aplikasi-aplikasi ini!
Petunjuk Jawaban Latihan
RANGKUMAN
4.28
TES
FORMATIF 2
--------------------------------
2)
3)
Berikut ini yang termasuk dalam sis tern informasi di semua level
adalah . .. .
A. Transaction Processing Systems (TPS), Process Control Systems
(PCS)
B. Sistem pakar (SP) atau expert Systems (ES), Jaringan neural buatan
(JNB) atau artificial neural network (ANN), Sistem penunjang
keputusan (SPK) atau decision support systems (DSS)
C. Sistern informasi eksekutif (executive information systems)
D. Sistern otomatisasi kantor (office automation systems)
4)
Sistem pakar (SP) atau expert system (ES) adalah sistem informasi yang
berisi dengan ....
A. pakar-pakar
B. pengetahuan dari pakar
C. masalah-masalah kepakaran
D. konsultasi
5)
Berikut ini yang tidak termasuk komponen dari sistem pakar adalah ....
A. user interface
B. inference engine
EKMA4434/ MODUL 4
C.
D.
4.29
knowledge base
experts
6)
7)
8)
9)
4.30
12) Berikut ini yang bukan kelebihan dari jaringan neural artifisial (artificial
neural network) dibandingkan dengan sistem pakar adalah jaringan
neural artifisial ....
A. mempunyai intelegensi yang dapat belaj ar dan berpikir seperti
layaknya otak manusia
B. dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya
untuk perbaikan-perbaikan proses selanjutnya
C. dapat dilatih dan mengembangkan dirinya sendiri
D. akan memberikan basil yang selalu sama dari waktu ke waktu
13) Berikut ini yang tidak termasuk tujuan dari SPK (sistem penunjang
keputusan) adalah ....
A. membantu manajer mengambil keputusan setengah terstruktur yang
dihadapi oleh manajer level menengah
B. membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan
bukan menggantikannya
C. membantu manajer untuk bekerja sama
D. meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajemen bukan
untuk meningkatkan efisiensi
14) Komponen utama dari sistem penunjang keputusan (SPK) adalah ....
A. dialog management, inference engine, dan data management
B. dialog management, model management, dan data management
C. dialog management, model management, dan knowledge
management
D. dialog management, inference engine, dan knowledge management
15) Sistem penunjang keputusan (SPK) yang mengandalkan basis data yang
besar, misalnya mengandalkan data warehouse adalah ....
A. Model driven DSS
B. Data driven DSS
C. Database Management Systems (DBMS)
D. Data mining
16) Ciri-ciri dari On-line analytical processing (OLAP) adalah ....
A. merupakan sistem informasi fungsional yang sudah ada yang
mempunyai basis data yang lengkap ditambah dengan kemampuan
mengambil data dan menganalisisnya secara offline
B. OLAP biasanya menggunakan DBMS dan bahasa kueri sehingga
memudahkan manajer semua tingkat untuk menggunakannya
C. menggunakan teknik drill-down
D. digunakan secara grup
EKMA4434/MODUL 4
4.31
4.32
yang
tidak
4.33
EKMA4434/MODUL 4
KEGIATAN
BELAL.JAR
1.
4.34
Differentiation Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat
menyediakan produk atau jasa yang berbeda atau unik dengan nilai yang
lebih besar kepada pelanggan dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya,
yaitu dengan cara menggunakan teknologi informasi untuk membuat produk
atau jasa yang berbeda, dan menggunakan teknologi informasi untuk
mengurangi keuntungan diferensi dari pesaing.
2.
3.
Focus Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat
membantu perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus di suatu
niche khusus di dalam organisasi.
Innovation Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat
menemukan cara khusus dalam berbisnis, yaitu dengan menyediakan produk
atau jasa inovasi terbaru yang belum dilakukan oleh pesaing-pesaingnya,
yaitu dengan cara:
a. membuat market baru dengan melibatkan teknologi informasi, misalnya
adalah Merril Lynch bekerja sama dengan Bank One menghasilkan
produk inovasi baru yang dikenal dengan nama Cash Management
Account (CMA);
b. membuat cara baru menjual produk dan jasa yang melibatkan teknologi
informasi, misalnya adalah McKesson Drug Corp., American Hospital
Supply Company (AHSC), American Airline.
4.
Alliance Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat
membuat hubungan kerja sama yang menguntungkan (information
partnership) dengan pemasok, perusahaan lain dan bahkan dengan pesaingpesaingnya, yaitu dengan cara menggunakan sistem informasi antar
organisasi untuk menghubungkan sistem-sistem informasi perusahaan lain.
5.
Growth Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika membantu
mengembangkan dan mendiversifikasi pasar. Contoh perusahaan yang
6.
EKMA4434/MODUL 4
4.35
7.
Quality Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat
membantu meningkatkan kualitas dari produk dan jasa, yaitu dengan cara:
a. menggunakan robot, CAM atau CIM untuk meningkatkan kualitas
produk;
b. menggunakan teknologi informasi untuk peningkatan berkelanjutan
(continuous improvement) dari produk. Contoh perusahaan yang
menerapkan ini adalah Caterpillar Company (CAT).
4.36
EKMA4434/MODUL 4
4.
4.37
5.
<
-- !J LATIHAN
. -
.-
-- - - -.._.,;
..
.,_,-#'
------------------------------------------
2)
3)
4)
5)
Peranan sis tern teknologi informasi sekarang tidak hanya untuk efisiensi
dan efektivitas, tetapi sudah untuk kompetisi. Jelaskan maksudnya!
Sistem teknologi informasi yang digunakan untuk peran kompetisi
disebut dengan sistem informasi strategik (SIS) atau strategic
information system. Jelaskan apa SIS?
Jelaskan macam-macam strategi perusahaan sebagai berikut ini.
a) Cost leadership.
b) Differentiation.
c) Focus.
d) Innovation.
e) Alliances.
f) Growth.
Apa yang disebut dengan interorganization systems (lOS)? Jelaskan!
Sebutkan keuntungan-keuntungan menggunakan electronic data
inte rchang e (EDI)!
4.38
RANGKUMAN
------------------------------------
4.39
EKMA4434/MODUL 4
TES
FORMATIF 3
--------------------------------
2)
3)
4)
Sis tern teknologi informasi dikatakan strategik apabila aplikasi dari satu
atau lebih sistem-sistem teknologi informasi tersebut ....
A. menganalisis satu atau lebih strategi-strategi kompetisi
B. memformulasikan satu atau lebih strategi-strategi kompetisi
C. mengimplementasikan satu atau lebih strategi -strategi kompetisi
D. mengevaluasi satu atau lebih strategi -strategi kompetisi
5)
4.40
6)
7)
8)
9)
4.41
EKMA4434/MODUL 4
4.42
Formatif 1
Tes Formatif2
1)
2)
3)
A
D
A
B
c
D
B
10) A
Tes
1)
2)
3)
Formatif 3
A
A
A
4)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
D
B
D
B
D
5)
6)
7)
8)
9)
10) B
11) B
12) D
13) c
14) B
15) B
16) B
17) c
18) B
19) B
20) B
c
D
10) A
EKMA4434/ MODUL 4
4.43
Daftar Pustaka
Jessup, Leonard, and David Tansuk. (1991). "Decision Making in an
Automated Environment: The Effect on Anonymity and Proximity with
a Group Decision Support System." Decision Sciences Journal. Spring.
Jogiyanto, H.M. (2001). Sistem Analis dan Desain Pendekatan Terstruktur,
Teori dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto, H.M. (2002). Sistem Informasi: Konsep Dasar dan Komponen.
Edisi 2. Y ogyakarta: BPFE.
Martin, E. Wainright; Carol, W. Brown; Daniel, W. De Hayes; Jeffrey, A.
Hoffer dan William, C. Perkins. (2002). Managing Information
technology: What Managers Need to Know. Fifth Edition. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
O'Brien, James, A. (1996). Management Information Systems: Managing
Information Technology in the Networked Enterprise. Third edition.
Chicago: Richard D. Irwin.
Porter, Michael, E. (1985). Competitive Advantage: Creating and Sustaining
Superior Performance. New York: Free Press.
Wilkinson, Joseph, W.; Michael, J. Cerullo; Vasant, Raval; Bernard WongOn-Wing. (2000). Accounting Information Systems: Essential Concepts
and Applications. Fourth Edition. New York: John Willey and Sons, Inc.
MDDUL 5
5.2
Untuk dapat memahami isi modul ini, Anda dapat melakukan strategi
sebagai berikut ini.
1. Baca materi tiap-tiap kegiatan belajar sampai selesai.
2. Ulangi kembali membaca materi ini untuk masing-masing alinea dan
renungkan apakah maksud dari alinea ini telah dipahami. Jika belum
memahami, kembali lagi membaca alinea tersebut.
3. Untuk meyakinkan bahwa Anda sudah benar-benar memahami suatu
kegiatan belaj ar, latihan-latihan dapat dibuat. Latihan-latihan yang belum
dapat dijawab dapat dicari kembali jawabannya dengan membaca materi
yang bersangkutan.
4. Untuk pemahaman lebih terinci, tes formatif dapat dijawab. Jikajawaban
Anda kurang dari 80% maka Anda harus membaca ulang kembali bagian
yang belum dipahami.
5. Uji kembali hal-hal yang penting yang tidak boleh dilewati dengan
mengartikan masing-masing istilah-istilah penting yang diberikan di
masing-masing kegiatan belajar.
5.3
EKMA4434/ MODUL 5
KEGIATAN
BELAL.JAR
llli.
5.4
Analisis S ~stem.
't
Perancangan Sistem
.
...
lmplementasl Sistern
'
...
Operasi dan Perawatan
Sistem
~
Gambar 5.1.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
1.
Analisis Sistem
Tahap awal dari SDLC adalah analisis sistem (system analysis). Tahap
ini dilakukan oleh analis sistem (system analyst). Analis sistem (system
analyst) adalah orang yang dididik khusus untuk mengembangkan sistem
secara profesional. Alasan menggunakan analis sistem di metode SDLC
adalah karena metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi
informasi yang kompleks. STI yang kompleks perlu dianalisis oleh orang
yang ahli di bidangnya sehingga permasalahan dapat dipecahkan dan
kebutuhan pemakai sistem dapat diidentifikasi dengan benar.
Tahap di analisis sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut ini.
a.
Studi pendahuluan
Kegiatan awal dari analisis sistem adalah studi awal atau studi
pendahuluan tentang jenis, ruang lingkup, dan pemahaman awal dari proyek
pengembangan STI ini. Dari studi pendahuluan ini dapat diperoleh hasil
pemahaman sistem secara awal, perkiraan biaya yang dibutuhkan, dan waktu
yang diperlukan untuk pengembangan STI ini.
b.
Studi kelayakan
Setelah studi pendahuluan dilakukan, langkah berikutnya yang
diperlukan oleh analisis sistem adalah melakukan studi kelayakan (feasibility
EKMA4434/MODUL 5
5.5
study). Studi kelayakan (feasibility study) terdiri dari lima macam kelayakan
yang disebut dengan TELOS, yaitu studi kelayakan Teknologi, studi
kelayakan Ekonomis, studi kelayakan Legal, studi kelayakan Operasi, dan
studi kelayakan Sosial. Studi kelayakan ini dimaksudkan bahwa secara
teknologi, ekonomi, legal, operasi dan sosial, pengembangan STI dapat
dilakukan dan layak. Pengembangan STI layak secara teknologi jika
teknologi yang dibutuhkan dapat tersedia dan diperoleh. Pengembangan STI
dikatakan layak secara ekonomis jika manfaat yang diperolehnya lebih besar
dari biaya yang dikeluarkannya dan dana yang digunakan untuk
membangunnya tersedia. Pengembangan STI dikatakan layak secara legal
jika tidak melanggar peraturan dan hukum yang berlaku. Pengembangan STI
dikatakan layak secara operasi jika STI yang dihasilkan dapat dioperasikan
dan dijalankan. Pengembangan STI dikatakan layak secara sosial jika basil
dari STI tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap lingkungan sosialnya.
Kelayakan ekonomis diperoleh jika manfaat dari STI lebih besar dari
biaya-biayanya dan dana yang dibutuhkan tersedia. Manfaat yang diperoleh
dari STI dapat berbentuk manfaat-manfaat berujud (tangible benefits) dan
manfaat-manfaat tidak berujud (intangible benefits). Manfaat-manfaat
berujud (tangible benefits) merupakan manfaat-manfaat yang langsung dapat
diukur dengan nilai uang. Contoh manfaat-manfaat ini adalah manfaat
penurunan biaya persediaan, manfaat penurunan biaya operasi, manfaat
penurunan biaya alat tulis, manfaat peningkatan penjualan. Manfaat-manfaat
tidak berujud (intangible benefits) merupakan manfaat-manfaat yang tidak
langsung dapat diukur dengan nilai uang. Contoh manfaat-manfaat ini adalah
manfaat peningkatan pengambilan keputusan manajemen, manfaat
peningkatan kepuasan pelanggan, manfaat peningkatan moral pekerja. Oleh
karena kelayakan ekonomis diukur dengan satuan uang maka manfaatmanfaat tidak nampak harus dinilai uangkan. Beberapa metode tersedia untuk
menilai uangkan manfaat-manfaat tidak nampak seperti metode nilai
ekspektasi (expected value).
Metode nilai ekspektasi (expected value) dilakukan dengan
mengidentifikasi kejadian-kejadian (outcomes) yang akan terjadi akibat dari
manfaat tidak berujud dikalikan dengan probabilitas kemungkinan terjadinya.
Misalnya, manfaat tidak berujud adalah kepuasan pelanggan. Kejadian akibat
kepuasan pelanggan adalah menaikkan penjualannya. Untuk menghitung
nilai rupiah kepuasan pelanggan dapat dilakukan pertama kali
mengidentifikasi kenaikan penjualan akibat dari tingkat kepuasan langganan.
5.6
Kepuasan pelanggan
1
2
3
Sangatpuas
Puas
Cukup puas
Kenaikan
penjualan (Oi)
25% atau Rp5.000.000,00
20% atau Rp4.000.000,00
10% atau Rp2.000.000,00
Probabilitas
terjadinya (Pi)
50%
40%
10%
Oi X Pi
Rp2.500.000,00
Rp1.600.000,00
Rp 200.000,00
NE= Loixpi
i=l
EKMA4434/MODUL 5
5.7
d.
2.
Perancangan Sistem
Tahap berikutnya dari SDLC setelah tahap analisis sistem adalah tahap
perancangan sistem (system design). Tahap perancangan sistem mempunyai
dua tujuan utama, yaitu sebagai berikut ini.
a. Memberikan gambaran secara umum tentang kebutuhan informasi
kepada pemakai sistem secara logika.
b. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.
Tujuan perancangan sistem yang pertama lebih dikenal dengan istilah
perancangan sistem secara logika (logical system design) atau perancangan
sistem secara umum (general system design). Tujuan perancangan sistem
yang kedua lebih dikenal dengan istilah perancangan sistem secara terinci
(detail system design).
a.
5.8
3.
Implementasi Sistem
Tahap berikutnya setelah sistem selesai di rancang dan dibangun adalah
tahap implementasi sistem. Implementasi sis tern (system implementation)
adalah tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan.
Tahap implementasi sistem terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut
liD.
a.
b.
c.
EKMA4434/MODUL 5
5.9
a.
Konversi paralel
Pendekatan atau strategi konversi paralel (parallel conversion) dilakukan
dengan mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang
lama selama satu periode waktu tertentu. Kedua sistem ini dioperasikan
bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru telah benar-benar
beroperasi dengan sukses sebelum sistem yang lama dihentikan. Kebaikan
sistem ini adalah risiko penerapan yang rendah, yaitu jika sistem yang baru
gagal, sistem yang lama masih tetap beroperasi. Kelemahan dari pendekatan
ini adalah biaya yang harus dikeluarkan. Oleh karena dua sistem berjalan
bersama-sama maka biaya operasi sistem-sistemnya menjadi mahal.
Pendekatan ini banyak digunakan untuk sistem yang kompleks dan besar.
b.
Konversi pilot
Pendekatan atau strategi konversi pilot (pilot conversion) atau
pendekatan konversi lokasi (location conversion) dilakukan bertahap pada
suatu lokasi sebagai suatu percontohan dan jika berhasil dilanjutkan ke lokasi
yang lainnya. Pendekatan ini biasanya dilakukan hila suatu sistem yang
sejenis akan diterapkan di banyak bagian atau lokasi atau departemen.
Kebaikan dari pendekatan ini adalah risiko kegagalan penerapan sistem
sedang, yaitu kegagalan sistem mungkin terjadi hanya terletak pada lokasi
konversi yang awal saja karena kesalahan pada lokasi sebelumnya dapat
dibetulkan terlebih dahulu sehingga tidak terj adi kesalahan pada lokasi
berikutnya. Kelemahan dari pendekatan ini adalah waktu konversi dapat
menjadi lama karena dilakukan tidak langsung untuk seluruh lokasi tetapi
bertahap untuk masing-masing lokasi.
Konversi bertahap
Pendekatan atau strategi konversi bertahap (phasing conversion atau
stepped conversion atau staged conversion atau phase-in conversion atau
phased cut-over conversion) dilakukan dengan menerapkan masing-masing
modul dari sistem secara bertahap dan urut. Pendekatan ini dilakukan dengan
c.
5.10
menerapkan sebuah modul terlebih dahulu dan jika sukses maka disusul oleh
modul lainnya sampai semua modul selesai diterapkan. Kebaikan dari
pendekatan ini adalah risiko kegagalan penerapan sistem sedang yaitu
kegagalan sistem mungkin terjadi hanya terletak pada modul konversi yang
awal saja karena kesalahan pada modul sebelumnya dapat dibetulkan terlebih
dahulu. Kelemahan dari pendekatan ini adalah waktu konversi dapat menjadi
lama karena dilakukan tidak langsung untuk seluruh modul, tetapi bertahap
untuk masing-masing modul.
d.
Konversi langsung
Pendekatan atau strategi konversi langsung (direct conversion atau direct
cutover atau cold turkey conversion atau abrupt cutover) dilakukan dengan
mengganti sistem yang lama langsung dengan sistem yang baru. Kebaikan
dari pendekatan ini adalah pada biaya konversinya yang tidak terlalu besar.
Kelemahan dari pendekatan ini adalah risiko yang harus ditanggung besar
karena kegagalan sistem yang baru dapat berakibat fatal berhentinya kegiatan
dari sistem karena sistem yang lama juga sudah dihentikan.
4.
EKMA4434/MODUL 5
5.11
' ,
a-
i~
LA T I H A N
----------------------------------------
2)
3)
4)
5)
6)
7)
5.12
8)
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
EKMA4434/ MODUL 5
5.13
5.14
TES
FDRMATIF
1- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2)
3)
Mernaharni sis tern yang ada merupakan akti vitas di tahapan ....
A. analisis sistem (system analysis)
B. perancangan sis tern (system design)
C. implementasi sistem (system implementation)
D. operasi dan perawatan sis tern (system operation and maintenance)
5.15
EKMA4434/ MODUL 5
4)
5)
6)
Berikut ini yang tidak termasuk dalam studi kelayakan (feasibility study)
TELOS adalah kelayakan ....
A. teknologi
B. ekonomis
C. organisasi
D. sosial
7)
8)
9)
benefits)
adalah
5.16
tidak
berujud
11) Misalnya, manfaat tidak berujud dari penerapan suatu sis tern informasi
adalah peningkatan kepuasan pelanggan dan penjualan sebelumnya
adalah Rp20.000.000,00. Jika pelanggan "sangat puas" (probabilitasnya
adalah 50%) diasumsikan penjualan akan meningkat sebesar 50% dari
penjualan sebelumnya. Jika pelanggan "puas" (probabilitasnya adalah
50%) diasumsikan penjualan akan meningkat sebesar 30% dari
penjualan sebelumnya. Jika pelanggan "cukup puas" (probabilitasnya
adalah 50%) diasumsikan penjualan akan meningkat sebesar 20% dari
penjualan sebelumnya. Besamya nilai kepuasan pelanggan diperkirakan
adalah sebesar ....
A. Rp2.500.000,00
B. Rp1.600.000,00
C. Rp7 .600.000,00
D. Rp4.300.000,00
12) Nama lain dari perancangan sistem secara umum (general system design)
adalah perancangan sistern ....
A. secara rasional (rasional system design)
B. secara konsep (conceptual system design)
C. umum (general system design)
D. secara fisik (physical system design)
13) Nama lain dari perancangan sistem secara sis tern secara terinci (detailed
system design) adalah perancangan sistem ....
A. secara rasional (rasional system design)
B. secara konsep (conceptual system design)
C. umum (general system design)
D. secara fisik (physical system design)
14) Berikut ini yang bukan merupakan kegiatan di tahapan implementasi
sistem adalah ....
A. memilih dan melatih personil
B. menghitung besarnya simpanan untuk basis data
C. mengetes sistem
D. melakukan konversi sistem
EKMA4434/MODUL 5
5.17
5.18
5.19
EKMA4434/ MODUL 5
KEGIATAN
BELAL.JAR
Metodologi Pengembangan
Sistem lnformasi Terstruktur
etode SDLC hanya memberikan tahapan-tahapan (apa yang harus
...... dilakukan) dalam mengembangkan sistem tetapi tidak memberikan
cara (bagaimana mengembangkannya) dan alat (apa yang harus digunakan)
untuk mengembangkannya. Supaya pengembang sistem dapat bekerja dengan
efisien dan efektif maka metodologi pengembangan sistem perlu diketahui.
Metodologi pengembangan sistem (system development methodology)
memberikan cara dan alat pengembangan sistem tersebut.
Metodologi pengembangan sistem yang populer dan banyak digunakan
1
adalah metodologi pengembangan sistem terstruktur (structured approach).
Metodologi pendekatan terstruktur (structured approach) memberikan
beberapa cara dan beberapa alat pengembangan sistem.
1.
Lihat lebih detil di buku Jogiyanto HM, "Analisis dan Disain Sistem Informasi
Pendekatan Terstruktur: Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis," Yogyakarta, Andi
Offset, edisi kedua, 2001.
5.20
2.
Cara Dekomposisi
B.
Juga lihat lebih detail di buku Jogiyanto HM, "Analisis dan Desain Sistem
Informasi Pendekatan Terstruktur: Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis,"
Yogyakarta, Andi Offset, edisi kedua, 2001, modul A sampai dengan modul 0.
EKMA4434/ MODUL 5
5.21
pemakai sistem adalah diagram arus data (DAD), kamus data (KD) dan
hagan alir sistem, sedangkan alat-alat yang digunakan oleh analis sistem
untuk herkomunikasi dengan teknisi sistem adalah diagram arus data (DAD),
kamus data (KD), hagan alir program, tahel keputusan, structured english,
pseudo code dan hagan terstruktur.
1.
5.22
Order Penjualan
Petanggar.1
-o rder
Bagian Kredlt
Menerim:a
order
Pel angg.~n
Order
1 Penjualan
Pelang ~an
Order
Pelanggan
Mengevaluasi
kredlt
Mempersiapkan
Order.
Penjualan
Order
1 Penjuala n
,
.
Order
Pelanggan
/ _,.:::::::.1....._
__,
''f-,.---rr.
(u rder
1 Penjua!an
Q[der
Peranggan ,,
.....
~:
h:;
Order
1 Penjualar:l
-
......
'
Ke biiiing
,,
'
Ke gudang
v
Gambar 5.2 .
Bagan Alir Dokumen Order Penjualan
b.
EKMA4434/MODUL 5
5.23
bentuk modul-modul (disebut dengan lower level). Karena prinsip kerja DAD
adalah dekomposisi, yaitu memecah sistem yang kompleks menjadi beberapa
modul-modul yang lebih mudah dipahami dan lebih terinci maka alat ini
sangat tepat untuk pendekatan struktur yang juga menyarankan cara
dekomposisi seperti ini.
Hal yang akan digambar pertama kali dalam DAD adalah diagram level
atas (top level diagram) yang juga disebut dengan diagram konteks (context
diagram). Dari context diagram ini kemudian akan digambar menjadi lebih
terinci lagi yang disebut dengan overview diagram atau diagram level 0. Dari
diagram level 0 ini dapat dipecah-pecah kembali menjadi diagram-diagram
yang lebih terinci menj adi diagram level 1, diagram level 2, dan seterusnya
sampai dianggap sudah cukup rinci untuk tidak dipecah kembali.
Gambar berikut ini menunjukkan proses dekomposisi dari diagram arus
data.
5.24
Dekomp.osis
atau
y /~
...
Q.
z,
.
.
----1~..:, - 6
I"---~
pemecahan
lebih terlnct
..:r-------,
'""' ' ,
'
......
X..
'
-.
'
D
-
D'1~
c
.
.....
'\
'......__..
''
.._;
--
.
'
-- --- - - -- ---- -- - - - - .
"
Dla_
gram level 1
I 2 .1'
~.
2.2
1--+
\
0.2
Gambar 5.3.
Dekomposisi Diagram Arus Data
' .......
EKMA4434/MODUL 5
5.25
Dari gambar diagram level 0 sistem penjualan terlibat babwa sistem ini
terdiri dari tiga proses utama, yaitu (1) memproses order, (2) memverifikasi
kredit dan (3) merekamkan dan posting ke buku besar. Sistem ini melibatkan
empat entiti dan tujub file basis data, yaitu file induk langganan (D 1), file
transaksi order penjualan (D2), file transaksi penjualan (D3), file transaksi
piutang dagang (D4), file transaksi barang (D5), file induk persediaan (D6)
dan file induk buku besar (D7). Beberapa data juga mengalir dari satu entiti
ke proses (data order langganan) atau dari proses ke proses (misalnya data
order penjualan) atau dari proses ke entiti (misalnya data tembusan
permintaan sediaan) atau dari proses ke file basis data (misalnya data
transaksi penjualan) atau dari file basis data ke proses (misalnya data order
penj ualan).
Kamus data
Data yang mengalir di diagram arus data perlu dijelaskan detailnya. Alat
kamus data (KD) dapat digunakan untuk maksud ini. Kamus data (KD) atau
data dictionary (DD) adalab katalog fakta tentang data yang mengalir di
sistem. Kamus data ini menjelaskan atribut dari data yaitu tentang nama dari
arus data, aliasnya, bentuk media data (dokumen dasar atau laporan a tau
layar komputer, variabel, parameter), arusnya (dari mana ke mana),
penjelasannya, periode waktunya, volume datanya dan struktur datanya.
c.
2.
5.26
5.27
EKMA4434/MODUL 5
Mulai
Langganan =
noealef' ?
tidak.
Potongan
untuk
pengeGer
ya
Po.tongan
untu.k
dealer
H'itung
penjualan
bersih
'
Tampilkan
. Penjualan
BersLh
Mula!
Gambar 5.4.
Bagan Alir Program Menghitung Nilai Penjualan
b.
Bagan terstruktur
Untuk keperluan pembuatan program, proses di bagan alir program yang
lebih rinci dengan menunjukkan variabel-variabel atau parameter-parameter
yang akan digunakan di program dapat digambarkan dalam bentuk bagan
terstruktur (structured chart). Bagan terstruktur (structured chart) digunakan
untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan hubungan elemen data dan
elemen kontrol antar modul-modul sistem secara berjenjang.
Tabel keputusan
Jika program mengandung banyak sekali penyeleksian kondisi yang
harus dilakukan, penulisan langsung ke pseudo code akan sangat sulit dan
mernpunyai risiko kesalahan. Tabel keputusan dapat digunakan terlebih
c.
5.28
dahulu untuk maksud ini. Tabel keputusan (decision table) adalah tabel yang
digunakan sebagai alat bantu menyelesaikan logika penyeleksian kondisi di
dalam program.
d.
Pseudo code
Pseudo berarti imitasi atau mirip dan code berarti kode program
sehingga pseudo code dapat diartikan sebagai kode yang mirip dengan
instruksi kode program komputer. Pseudo code berbasis pada statesmenstatesmen dari bahasa program yang akan digunakan oleh pemrogram.
Pseudo code akan sangat bermanfaat bagi pemrogram karena mirip dengan
kode-kode program yang digunakan oleh pemrogram.
V ariasi lain dari pseudo code adalah structured english. Perbedaannya
adalah jika pseudo code berbasis pada statesmen kode program, structured
english berbasis pada bahasa Inggris.
LATIHAN
-- - - -......,;;
4)
5)
6)
EKMA4434/MODUL 5
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
5.29
Apa yang disehut dengan hagan alir sistem (system flowchart). Jelaskan!
Proses dari sistem yang lama dan yang haru dapat juga digamharkan
dengan diagram arus data (DAD). Jelaskan apa itu diagram arus data
(DAD)!
Bagaimana DAD melakukan proses dekomposisi? Jelaskan!
Jelaskan tentang kamus data (KD) atau data dictionary (DD)!
Jelaskan tentang hagan alir program (program flowchart)!
Jelaskan tentang hagan terstruktur (structured chart)!
Jelaskan tentang tahel keputusan (decision table)!
Apa artinya pseudo? Apa artinya code? Apa artinya pseudo code?
Jelaskan perhedaan antara pseudo code dengan structured english!
RANGKUMAN
5.30
FDRMATIF 2
2)
3)
EKMA4434/ MODUL 5
5.31
4)
Cara pengembangan sistem yang dimulai di mulai dari bawah yaitu dari
ketersediaan data naik sampai ke informasi yang dibutuhkan ke pemakai
disebut dengan ....
A. bawah naik (bottom up)
B. atas turun (top down)
C. atas naik (top up)
D. dekomposisi (decomposition)
5)
6)
7)
8)
Alat yang digunakan untuk menunjukkan data yang mengalir dari satu
entiti ke entiti yang lain disebut dengan ....
A. bagan alir sistem (system flow chart)
B. diagram arus data (dataflow diagram)
C. bagan terstruktur (structured chart)
D. pseudo code
9)
5.32
5.33
EKMA4434/ MODUL 5
Formatif 1
B
A
A
B
c
c
B
B
D
A
c
B
D
B
A
B
D
c
D
B
Tes
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
Formatif2
c
B
B
A
D
c
A
B
c
c
5.34
Daftar Pustaka
Jogiyanto, H.M. (2001). Sistem Analis dan Desain Pendekatan Terstruktur,
Teori dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto, H.M. (2002). Sistem Informasi: Konsep Dasar dan Komponen.
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto, H.M. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Edisi 3. Yogyakarta:
Andi Offset.
Martin, E. Wainright; Carol W. Brown; Daniel W. De Hayes; Jeffrey A.
Hoffer dan William C. Perkins. (2002). Managing Information
technology: What Managers Need to Know. Fifth Edition. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
O'Brien, James, A., Marakas, George, M. (2007). Management Information
Systems. Eight Edition. Boston: McGraw-Hill.
MDDUL 6
6.2
3.
4.
5.
6.3
EKMA4434/MODUL 6
KEGIATAN
BELAL.JAR
1.
Keyboard
Keyboard adalah alat input yang paling umum dan banyak digunakan.
Input dimasukkan ke alat proses dengan cara mengetikkan lewat penekanan
tombol yang ada di keyboard. Keyboard sebagai alat input biasanya
didampingi dengan suatu tampilan (display) yang akan menampilkan apa
yang ditekan di keyboard. Keyboard dengan display ini merupakan suatu
terminal. Beberapa alat input yang menggunakan keyboard untuk
memasukkan input adalah visual display terminal, financial transaction
terminal dan point-of-sale terminal.
2.
Pointing Device
Untuk keperluan tertentu, misalnya pembuatan grafik atau gambar atau
pemilihan suatu icon di layar, penggunaan keyboard kurang memuaskan.
Alat input yang berupa pointing device akan lebih tepat digunakan, yang
termasuk dalam kategori alat ini adalah mouse, touch screen, light pen, dan
digitizer graphic tablet.
6.4
Scanner
Alat masukan scanner bekerja dengan cara meraba secara elektronik
input yang akan dibaca. Alat peraba banyak digunakan karena akan membuat
proses pemasukan data lebih cepat dan akurat dibandingkan jika harus
dimasukkan lewat keyboard. Alat masukan scanner dapat berupa Magnetic
Ink Character Recognition (MICR) reader, dan optical data reader.
Bentuk pertama dari alat peraba (scanner) adalah alat pembaca pengenal
karakter tinta magnetik atau Magnetic Ink Character Recognition (MICR)
reader. MICR reader banyak digunakan di bank-bank di Amerika Serikat
untuk transaksi cek. Bank memproses cek yang ditulis dengan tinta magnetik
pada bagian bawah dari cek dengan alat MICR. Nomor di cek yang
menunjukkan kode bank serta nomor rekening nasabah bank dicetak
langsung dengan tinta magnetik. Nilai cek yang dikeluarkan kemudian
dituliskan pada tempat berikutnya. Alat pembaca MICR akan meraba dan
membaca nilai-nilai tersebut.
Dengan MICR dibutuhkan tinta magnetik yang khusus supaya bisa
dibaca oleh alatnya. Optical data reader mempunyai kemampuan untuk
membaca data langsung dari kertas biasa dan tanpa menggunakan tinta
magnetik yang khusus. Optical data reader dapat berupa Optical Character
Recognition (OCR) reader, OCR tag reader, bar code reader, dan Optical
Mark Recognition (OMR) reader.
Keterbatasan dari MICR selain harus ditulis dengan tinta magnetik yang
khusus, juga terbatasnya jumlah macam karakter yang dipergunakan, yaitu
hanya tersedia 14 macam karakter saja. Walaupun OCR lebih mahal, tetapi
mempunyai kelebihan jumlah macam karakter yang dapat dipergunakan.
Bentuk karakter yang paling populer adalah OCR A yang dikembangkan oleh
Business Equipment Manufacture Association (BEMA). Bentuk karakter lain
yang dapat dibaca oleh OCR reader adalah bentuk OCR B dan bentuk OCR
E. OCR E mempunyai bentuk yang sama dengan bentuk karakter pada
MICR.
OCR reader dapat membaca dokumen yang ditulis dengan tangan.
Beberapa OCR reader masih mampu mengenal karakter yang dibaca
walaupun 80% dari karakter tersebut tidak jelas. OCR reader yang lama
masih mempunyai tingkat kesalahan pembacaan yang cukup tinggi, yaitu
sampai 15%, tetapi OCR reader yang sekarang, tingkat kesalahan pembacaan
kecil, yaitu kurang dari 1% atau tanpa kesalahan sama sekali apabila karakter
yang ditulis cukup sempurna. OCR reader secara optik meraba masing3.
EKMA4434/MODUL 6
6.5
masing karakter yang dibaca dan dibandingkan dengan bentuk karakter yang
disimpan di memori OCR.
OCR tag reader banyak dipergunakan di toko-toko serba ada untuk
membaca label data barang yang dijual yang dicetak dengan bentuk (font)
karakter OCR. OCR tag reader dilekatkan pada POS terminal yang
dihubungkan dengan pusat komputer.
Alat tambahan lain yang dilekatkan di POS terminal selain OCR tag
reader adalah bar code reader untuk membaca label data barang dagangan
yang dicetak dalam bentuk kode batang (bar code). Bar code reader dapat
berupa bar code wand (alat peraba berbentuk batang pena) dan bar code
window (alat peraba berbentuk jendela kaca). Bar code wand membaca kode
batang dengan menggeserkan batang penanya ke kode batangnya, sedang bar
code window membaca kode batang dengan menggeserkan kode batangnya
di jendela peraba. Kode batang (bar code) yang paling banyak dipergunakan
adalah sistem Universal Product Code (UPC). UPC menggunakan 10 kode
digit yang terdiri dari 5 digit pertama menunjukkan identitas pabrik dan
5 digit berikutnya menunjukkan kode barang dan ukurannya. Alat peraba
kode batang melakukan kesalahan pembacaan kurang dari 1 kesalahan dari
10,000 transaksi pembacaan, sedang operator berpengalaman melakukan
1 kali kesalahan penekanan tombol keyboard dari 1000 kali penekanan
tombol.
Optical Mark Recognition (OMR) reader sekarang banyak digunakan
untuk penilaian test (test scoring). Jawaban dari tes yang diberikan dijawab di
kertas mark sense form dengan menandai tempat jawaban menggunakan
pensil hitam (umumnyajenis 2B). OMR reader juga banyak digunakan untuk
membaca basil dari daftar pertanyaan (questionnaires), registrasi mahasiswa.
4.
Censor
Censor merupakan alat yang mampu secara langsung menangkap data
kejadian fisik. Data analog dikumpulkan oleh alat sensor dan dimasukkan ke
pengubah analog-to-digital converter yang berikutnya akan diproses oleh
komputer.
Alat camera digital memungkinkan untuk menangkap objek gambar
yang disimpan di memori kamera ini yang selanjutnya dapat di kirimkan ke
komputer untuk diproses lebih lanjut. Selain camera digital, untuk
menangkap objek yang bergerak banyak digunakan camera recorder
(camcorder). Camera digital dan camcorder dan alat sensor lainnya mulai
6.6
5.
Voice Recognizer
Voice recognizer atau speech recognizer membuat komputer mengerti
omongan manusia. Voice recognizer menggunakan microphone untuk
menangkap suara input. Digital camera, camcorder dan voice recognizer
termasuk dalam perlengkapan dasar multimedia dan mulai banyak digunakan
untuk teleconference.
B. ALA T PEMROSES
1.
d.
e.
EKMA4434/MODUL 6
6.7
Tugas utama dari arithmetic and logic unit (ALU) adalah melakukan
semua perhitungan aritmatika atau matematika yang terjadi sesuai dengan
instruksi program. ALU melakukan operasi aritmatika dengan dasar
pertambahan, sedang operasi aritmatika yang lainnya, seperti pengurangan,
perkalian, dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan. Oleh karena
dasar operasi aritmatika di ALU adalah penjumlahan maka sirkuit elektronik
di ALU yang digunakan untuk melaksanakan operasi aritmatika ini disebut
adder. Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi logika
sesuai dengan instruksi program.
Register merupakan simpanan kecil yang mempunyai kecepatan tinggi,
lebih cepat sekitar 5 sampai 10 kali dibandingkan dengan kecepatan
perekaman atau pengambilan data di main memory. Register digunakan untuk
menyimpan instruksi dan data yang sedang diproses oleh CPU, sedang
instruksi-instruksi dan data lainnya yang menunggu giliran untuk diproses
masih disimpan di main memory.
2.
Memori Utama
6.8
C. ALAT KELUARAN
Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan ke
dalam 3 macam bentuk, yaitu tulisan (huruf, kata, angka, karakter khusus,
dan simbol-simbol lain), image (bentuk grafik atau gambar) dan suara
(bentuk musik atau omongan). Untuk mendapatkan bentuk-bentuk output
tersebut maka dibutuhkan alat untuk menampilkannya, yaitu alat keluaran
atau alat output atau output device atau output unit. Alat keluaran dapat
berbentuk hard copy device dan soft copy device.
1.
EKMA4434/ MODUL 6
6.9
Output berbentuk hard copy sifatnya adalah permanen dan lebih portable
(dapat dilepas dari alat output-nya dan dapat dibawa ke mana-mana). Alat
output hard copy device yang umum dipergunakan adalah printer yang
digolongkan ke dalam dua kategori impact printer dan nonimpact printer.
Alat output hard copy device yang lain adalah plotter dan computer output to
microfilm.
2.
6.10
6.11
EKMA4434/ MODUL 6
E. UKURAN MEMORI
Kapasitas dari memori secara umum, baik memori utama ataupun
memori luar dihitung dengan satuan byte. Satu byte terdiri dari 8 binary digit
(bit) jika komputernya menggunakan kode bilangan 8 bit (misalnya kode
EBCDIC dan ASCII). Seribu bytes (tepatnya 1024 bytes) disebut dengan satu
kilobyte (KB). Satu megabyte (MB) terdiri dari 1024 kilobytes. Satu gigabyte
(GB) terdiri dari 1024 megabytes dan satu terabyte (TB) terdiri dari 1024
gigabytes.
Tabel 6.1.
Satuan Ukuran Memori Komputer
Kapasitas
8 bit
1024 bytes
1024 kilobytes atau 1.048.576 bytes
1024 megabytes atau 1.073.741.824 bytes
1024 i abytes atau 1.099.511.627.776 bytes
Ukuran
byte
kilobytes
megabytes
gigabytes
terabytes
6.12
microseconds Gutaan siklus mesin per detik). Komputer yang lebih cepat lagi
menggunakan ukuran nanoseconds (miliaran siklus mesin per detik).
Komputer yang sangat cepat menggunakan ukuran picoseconds (triliunan
siklus mesin per detik). Ukuran lain dari siklus mesin per detik adalah satuan
Hertz. Kecepatan proses 1 KHz (Kilo Hertz) sama dengan seribu siklus mesin
per detik, 1 MHz (Mega Hertz) sama dengan 1 juta siklus mesin per detik, 1
GHz (Giga Hertz) sama dengan 1 miliar siklus mesin per detik dan 1 THz
(Tera Hertz) sama dengan 1 triliun siklus mesin per detik.
Tabel 6.2.
Satuan Kecepatan Proses Komputer Berdasarkan Siklus Mesin
Kecepatan
Ribuan siklus per detik
Jutaan siklus per detik
Miliaran siklus per detik
Triliunan siklus per detik
Ukuran
Milliseconds atau KHz (Kilo Hertz)
Microseconds atau MHz (Mega Hertz)
Nanoseconds atau GHz (Giga Hertz)
Picoseconds atau THz (Tera Hertz)
G. KLASIFIKASI KOMPUTER
Komputer dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal. Ada yang
mengklasifikasikan berdasarkan kecepatannya, kapasitas simpanannya,
ukuran fisiknya, jumlah terminalnya, harganya. Pengklasifikasian yang
umum adalah berdasarkan kemampuannya, yaitu kecepatan dan kapasitasnya.
Berdasarkan hal ini, komputer dapat diklasifikasikan sebagai komputer
mikro, komputer mini, komputer mainframe, dan komputer super.
6.13
EKMA4434/MODUL 6
Tabel 6.3.
Kategori Komputer dan Kecepatannya
Kategori
Komputer
Komputer Mikro
Workstation
Komputer Mini
Komputer
Mainframe
500
1000
2000
150
300
600
3
6
12
Komputer Super
200.000
60.000
1.200
-~ -;
~'
------
1'(
Penggunaan
Pemakaian Pribadi
Klien di Client-server system
Server di Client-server system
Server di Client-server system
Komputer pusat dengan banyak
terminal
Lembaga Sains untuk penelitian
Lembaga Militer
Lembaga bisnis besar
Sarna dengan mainframe
LATIHAN
-----------------------------------------
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Jelaskan apa itu sistem komputer (computer system)? Apa komponenkomponennya? Mengapa komponen-komponen tersebut harus ada?
Jelaskan!
Sebutkan komponen-komponen dari perangkat keras (hardware)!
Apa itu alat masukan (input device)? Sebutkan macam-macam dari alat
masukan!
Apa itu alat pemroses (processing device)? Sebutkan macam-macam dari
alat pemroses!
Jelaskan apa itu CPU (Central Processing Unit)? Sebutkan komponenkomponen dari CPU!
Jelaskan ukuran dari memori!
Bedakan antara kode Binary Coded Decimal (BCD) dengan sistem kode
Extended Binary Coded Decimal Interchange Code (EBCDIC) dan
dengan sistem kode American Standard Code for Information
Interchange (ASCII)!
Apa itu alat keluaran (output device)? Sebutkan macam-macam dari alat
keluaran!
6.14
9)
Apa itu alat simpanan luar (external memory device)? Sebutkan macammacam dari alat simpanan luar!
10) Jelaskan dan gambarkan hubungan dari komponen-komponen perangkat
keras sistem komputer!
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
EKMA4434/MODUL 6
6.15
lain) serta imej berupa grafik atau gambar pada media hard (keras),
misalnya kertas atau film. Alat output hard copy device yang umum
dipergunakan adalah printer yang digolongkan ke dalam dua kategori
impact printer dan nonimpact printer. Alat output hard copy device yang
lain adalah plotter dan computer output to microfilm. Termasuk dalam
soft copy device adalah video display, flat panel display dan speaker.
Simpanan luar dapat digolongkan ke dalam sequential-access
storage device (SASD) atau alat simpanan pengaksesan urut dan directaccess storage device (DASD) atau alat simpanan pengaksesan
langsung. Simpanan luar yang termasuk dalam SASD adalah punched
card, paper tape dan magnetic tape. Simpanan luar yang termasuk
dalam DASD, di antaranya magnetic disk, tape strip cartridge dan
optical disk.
Kapasitas dari memori secara umum, baik memori utama ataupun
memori luar dihitung dengan satuan byte. Satu byte terdiri dari 8 binary
digit (bit) jika komputernya menggunakan kode bilangan 8 bit (misalnya
kode EBCDIC dan ASCII). Seribu bytes (tepatnya 1024 bytes) disebut
dengan satu kilobyte (KB). Satu megabyte (MB) terdiri dari 1024
kilobytes. Satu gigabyte (GB) terdiri dari 1024 megabytes dan satu
terabyte (TB) terdiri dari 1024 gigabytes.
Kecepatan proses komputer ditunjukkan dengan satuan kecepatan
komputer siklus mesin (machine cycle) per detiknya. Komputer yang
lambat mempunyai kecepatan proses dengan ukuran milliseconds
(ribuan siklus mesin per detik). Komputer yang lebih cepat
menggunakan ukuran microseconds Uutaan siklus mesin per detik).
Komputer yang lebih cepat lagi menggunakan ukuran nanoseconds
(miliaran siklus mesin per detik). Komputer yang sangat cepat
menggunakan ukuran picoseconds (triliunan siklus mesin per detik).
Ukuran lain dari siklus mesin per detik adalah satuan Hertz. Kecepatan
proses 1 KHz (Kilo Hertz) sama dengan seribu siklus mesin per detik, 1
MHz (Mega Hertz) sama dengan 1 juta siklus mesin per detik, 1 GHz
(Giga Hertz) sama dengan 1 miliar siklus mesin per detik dan 1 THz
(Tera Hertz) sama dengan 1 triliun siklus mesin per detik.
Satuan ukuran lain dari kecepatan komputer adalah dihitung dari
kecepatannya mengolah instruksi program. Ukuran satuan MIPS
(Millions of Instructions Per Second) menunjukkan kemampuan
mengolah jutaan instruksi program per detik. Satuan ukuran lainnya dari
kecepatan komputer adalah dihitung dari kecepatannya memproses
perhitungan dasar (pertambahan) bilangan pecahan (floating point).
Ukuran satuan Millions of FLOATing points per Second (MFLOATS)
menunjukkan kemampuan menghitung jutaan bilangan pecahan per
detik.
6.16
TES
FORMATIF
1- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Berikut ini yang bukan komponen dari perangkat keras adalah ....
A. alat masukan (input device)
B. alat keluaran (output device)
C. alat simpanan luar (storage)
D. basis data (database)
2)
3)
Berikut ini yang termasuk dalam kategori alat pointing device adalah ....
A. mouse, touch screen, light pen, dan digitizer graphic tablet
B. magnetic Ink Character Recognition (MICR) reader, dan optical
data reader
C. visual display terminal, mouse, dan optical data reader
D. visual display terminal, plotter, dan point-of-sale terminal
4)
Alat peraba yang membaca tulisan di cek keuangan disebut dengan ....
A. magnetic ink character recognition (MICR) reader
Kode batang (bar code) yang paling banyak dipergunakan adalah ....
A. Universal Product Code
B.
6.17
EKMA4434/ MODUL 6
6)
Berikut ini yang bukan nama lain dari memori utama adalah ....
A. main storage
B. temporary storage
C. immediate access storage
D. external storage
7)
8)
9)
10) Berikut ini yang termasuk dalam direct-access storage device (DASD)
adalah ....
A. punched card
B. paper tape
C. magnetic tape
D. tape strip cartridge
Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
6.18
6.19
EKMA4434/ MODUL 6
KEGIATAN
BELAL.JAR
VIrUS.
c.
2.
6.20
EKMA4434/ MODUL 6
6.21
000100110010
Tanpa mengetahui arti tertentu dari masing-masing bagian dari bilangan
binari tersebut secara persis maka akan sangat sulit untuk mengerti dengan
benar maksud dari instruksi tersebut.
Oleh karena penulisan program dengan bahasa mesin dirasakan terlalu
sulit dan memakan banyak waktu maka dikembangkan language software
sebagai alternatif penulisan program yang lebih mudah. Perangkat lunak
bahasa (language software) generasi kedua adalah assembler. Assembler
merupakan program yang digunakan untuk menerjemahkan program aplikasi
yang ditulis dengan bahasa perakit (assembly language) atau bahasa
pemrograman simbolik (symbolic programming language) menjadi bahasa
mesin. Dengan bahasa simbolik, masing-masing op-code dalam bahasa mesin
tidak ditulis dengan bentuk bilangan binari, tetapi dengan suatu kode
simbolik singkatan tertentu yang disebut dengan mnemonic. Instruksi
program yang ditulis dengan mnemonic akan diterjemahkan ke dalam bentuk
bilangan binari bahasa mesin dengan menggunakan assembler.
W alaupun menulis program dengan bahasa simbolik lebih mudah
dibandingkan dengan menulis program dengan bahasa mesin, tetapi masih
tetap sulit. Bahasa perakit masih merupakan bahasa yang dekat dengan mesin
sehingga tetap masih sulit. Untuk mengatasi hal ini, telah dikembangkan
suatu bahasa yang lebih dekat dengan pemakai komputer, yaitu bahasa
tingkat tinggi (high level language). Source program yang ditulis dengan
6.22
(
print ("Halo say a mahasiswa UT");
)
Gambar 6.3.
Contoh Program yang Ditulis dengan Bahasa C
6.23
EKMA4434/ MODUL 6
Berorlenta.si ke
Berortentasi ke pemakai
..- (user)
Alat
pemrogram
Bahasa kuerl
Bahasa
kompute.r
Petnbuat
- ...
-
dan pernbt.fat
,g"r~fi k
.aplikasi
mikro
l~pora n
Bahasa
pemrograma:n
tingk~t s~ngat
tinggi
Excell
Easytrieve
Access
dBASE
l ntel l~ct
Querry-by-
exampJe
.systat
SAS Graph
Harvard
Graphics
FOCUS
APl
OMS
Nomad2
SAS
Mapper
SOL
ld_
eal
RfDG-111
Jnquire
Natural
CSP
..
Gambar 6.4.
Pembagian Bahasa Generasi Keempat
6.24
LATIHAN
EKMA4434/MODUL 6
6.25
RANGKUMAN
6.26
T E S
F 0 R MAT I F
2;;....___ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
2)
Berikut ini yang tidak termasuk dalam perangkat lunak sis tern adalah ....
A. perangkat lunak sis tern operasi (operating system)
B. perangkat lunak sis tern bantuan (utility)
EKMA4434/ MODUL 6
6.27
4)
5)
6)
7)
dengan
6.28
9)
EKMA4434/MODUL 6
6.29
14) Bahasa komputer yang ditulis dengan kode simbolik mnemonic disebut
dengan bahasa ....
A. simbolik
B. mesin
C. numerik
D. awam
15) Bahasa tingkat tinggi yang sifatnya compiler, di antaranya ....
A. Basic
B. DBMS
C. Assembler
D. C language
16) Bahasa tingkat tinggi yang sifatnya interpreter adalah ....
A. FORTRAN
B. COBOL
C. Basic
D. PASCAL
17) Perangkat lunak bahasa generasi keempat disebut juga dengan perangkat
lunak bahasa non-prosedural (nonprocedural language) karena ....
A. pemakai komputer dapat membuat program aplikasi dengan mudah
tanpa lewat prosedur-prosedur pembuatan program yang rinci dan
rumit
B. pembuatan program aplikasi dengan bahasa ini lebih mudah
dibandingkan dengan bahasa generasi sebelumnya sehingga
pemrogram dapat meningkatkan produktivitasnya
C. menunjukkan tingkatan lebih tinggi dari high bahasa tingkat tinggi
(high-level language) generasi ketiga
D. program dapat dibuat secara otomatis oleh kompiler
6.30
18) Perangkat lunak bahasa generasi keempat disebut juga dengan perangkat
lunak produktivitas (productivity language) karena ....
A. pemakai komputer dapat membuat program aplikasi dengan mudah
tanpa lewat prosedur-prosedur pembuatan program yang rinci dan
rumit
B. pembuatan program aplikasi dengan bahasa ini lebih mudah
dibandingkan dengan bahasa generasi sebelumnya sehingga
pemrogram dapat meningkatkan produktivitasnya
C. menunjukkan tingkatan lebih tinggi dari high bahasa tingkat tinggi
(high-level language) generasi ketiga
D. program dapat dibuat secara otomatis oleh kompiler
19) Berikut ini yang termasuk dalam kelompok perangkat lunak bahasa
generasi keempat adalah ....
A. Bahasa C
B. DBMS
C. SQL
D. HTML (HyperText Markup Language)
20) Perangkat lunak aplikasi tujuan umum (general purpose application
software), di antaranya ....
A. aplikasi pengolah kata (word processing)
B. aplikasi pengendalian persediaan (inventory control)
C. aplikasi manajemen kas (cash management)
D. aplikasi analisis langganan (customers analysis)
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah j a waban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Jumlah Jawaban yang Benar
EKMA4434/MODUL 6
6.31
6.32
Formatif 1
D
B
A
A
A
A
A
c
B
D
Tes
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
Formatif2
A
D
A
A
A
B
A
D
A
B
c
D
A
A
D
c
A
B
c
A
EKMA4434/ MODUL 6
6.33
Daftar Pustaka
Jogiyanto, H.M. (2001). Sistem Analis dan Desain Pendekatan Terstruktur,
Teori dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto, H.M. (2002). Sistem Informasi: Konsep Dasar dan Komponen.
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto, H.M. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Edisi 3. Yogyakarta:
Andi Offset.
Loudon, Kenneth C., dan Jane P. Loudon. (1996). Management Information
Systems: Organization and Technology. Fourth Edition. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Martin, E. Wainright; Carol W. Brown; Daniel W. De Hayes; Jeffrey A.
Hoffer dan William C. Perkins. (2002). Managing Information
technology: What Managers Need to Know. Fifth Edition. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
O'Brien, James A., Marakas, George M. (2007). Management Information
Systems. Eight Edition. Boston: McGraw-Hill.
MDDUL 7
Basis Data
Prof. Dr. Jogiyanto H. M., M.B.A., Akt.
PENDAHULUAN
odul ini akan membahas tentang basis data (database). Basis data
...... merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa basis
data maka tidak akan dapat dihasilkan informasi yang dibutuhkan tepat waktu
karena basis data adalah sumber utama dari informasi. Modul ini dimulai
dengan membahas definisi basis data.
Sebelum basis data digunakan, data disimpan di simpanan luar dengan
pendekatan tradisional. Perbedaan antara pendekatan tradisional dan
pendekatan basis data juga akan dibahas. Basis data disusun dengan suatu
jenjang. Jenjang dari data dimulai dari karakter sampai dengan file. Macammacam file juga akan dibahas.
Modul ini juga akan membahas bagaimana suatu data disimpan di
simpanan luar secara logikal yang disebut dengan organisasi file. Untuk
dapat membedakan dengan baik antara file tradisional dengan basis data,
modul ini juga membahas organisasi file keduanya, yaitu organisasi file
tradisional dan organisasi file basis data.
Sesudah mempelajari dengan baik modul ini, Anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan konsep basis data;
2. menjelaskan perbedaan antara pendekatan tradisional dan pendekatan
basis data;
3. memahami jenjang dari data;
4. memahami macam-macam file yang ada;
5. membedakan basis data logikal dan basis data fisik;
6. mengetahui proses basis data;
7. mengetahui organisasi basis data;
8. mengetahui software pendukung basis data;
9. mengetahui penggunaan perangkat lunak basis data;
10. mengetahui basis data sebagai pendukung sistem informasi;
7.2
11.
12.
13.
14.
Untuk dapat memahami isi modul ini, Anda dapat melakukan strategi
sebagai berikut ini.
1. Baca materi tiap-tiap kegiatan belajar sampai selesai.
2. Ulangi kembali membaca materi ini untuk masing-masing alinea dan
renungkan apakah maksud dari alinea ini telah dipahami. Jika belum
memahami, kembali lagi membaca alinea tersebut.
3. Untuk meyakinkan bahwa Anda sudah benar-benar memahami suatu
kegiatan belajar, latihan-latihan dapat dibuat. Latihan-latihan yang belum
dapat dijawab dapat dicari kembali jawabannya dengan membaca materi
yang bersangkutan.
4. Untuk pemahaman lebih terinci, tes formatif dapat dijawab. Jikajawaban
Anda kurang dari 80% maka Anda harus membaca ulang kembali bagian
yang belum dipahami.
5. Uji kembali hal-hal yang penting yang tidak boleh dilewati dengan
mengartikan masing-masing istilah-istilah penting yang diberikan di
masing-masing kegiatan belajar.
7.3
EKMA4434/MODUL 7
KEGIATAN
BELAL.JAR
7.4
Kredit
File
Piutang
Aplika$i
File
Penjuala.n
P.enjualan
Aplika~l.
File
ApllkasJ
.Karyawan .
Karyawan
ApUk~~l
File
Gajl
Pengg,ajian
Gambar 7.1.
File dalam Pendekatan Tradisional
Nama Karyawan
Alamat
Nama Kar'awan
Dept.
Sex
Dept.
Gol.
Ga"i
Go I.
2.
7.5
EKMA4434/ MODUL 7
Kedua file tersebut, yaitu file data karyawan digunakan untuk aplikasi
personalia dan file data gaji digunakan untuk aplikasi penggajian, berisi
beberapa item data yang sama sehingga terj adi duplikasi. Akibat lebih
lanjut dari duplikasi data ini adalah:
a. modifikasi dari data yang duplikat harus dilakukan untuk beberapa
file sehingga kurang efisien;
b. pemborosan tempat simpanan luar.
Tidak terjadi hubungan data (data reliability).
Karena tiap-tiap aplikasi menyelenggarakan file tersendiri maka
hubungan data ke file di aplikasi yang lain tidak ada. Misalnya aplikasi
penjualan menyelenggarakan file data penjualan dengan struktur sebagai
berikut:
File penjualan:
Tanggal Transaksi Nomor Faktur Kode Transaksi Nilai Penjualan Potongan Penjualan
Gambar 7.3.
Struktur File Data Penjualan
Nom or
Faktur
Kode
Transaksi
Nilai
Penualan
Potongan
Penualan
Nama
Salesman
7.6
C. JENJANG DATA
Sampai dengan membentuk suatu basis data, data mempunyai jenjang
mulai dari karakter-karakter (characters), item data (data item atau field),
record, file dan kemudian basis data. Jenjang ini dapat digambarkan sebagai
berikut.
Basis .data
y
IFile
Record
...
Karakter-karakter
Gambar 7.5.
Jenjang dari Data
1.
Karakter-karakter
Karakter-karakter merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa
karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special
characters) yang membentuk suatu item data.
EKMA4434/ MODUL 7
7.7
2.
Field
Suatufield menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan
suatu item dari data, misalnya nama, alamat. Kumpulan darifield membentuk
suatu record. Ada 3 hal yang penting dalam suatu field, yaitu sebagai berikut.
a. Nama darifield (field name)
Field harus diberi nama untuk membedakanfield yang satu denganfield
yang lainnya.
b. Representasi darifield (field representation)
Representasi darifield menunjukkan tipe darifield (field type) serta lebar
darifield (field width). Field dapat bertipe numerik ataupun huruf. Lebar
dari field menunjukkan ruang maksimum dari field yang dapat diisi
dengan karakter-karakter data.
c. Nilai darifield (field value)
Nilai dari field menunjukkan isi dari field untuk masing-masing record.
3.
Record
Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan
suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuk
suatu file. Misalnya, file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data
tiap-tiap karyawan.
4.
File
File terdiri dari beberapa record yang menggambarkan satu kesatuan
data yang sejenis. Misalnya, file mata kuliah berisi data tentang semua mata
kuliah yang ada.
5.
Basis data
Kumpulan dari file membentuk suatu basis data.
7.8
Basis Data
Kode- MK Semester
EKA1 71
1
1
EKA172
EKU200 I 1
EKU201
1
NoMhs
Record#t 8598
Re-cbrd#2 85_98
. Rf\Q.q
"' ... _- -- - ----- Record#4 8600
'
Tahun Nilai
.
06/07 A
06/07 c
nRln7
- - - .. I B
06/07 A
.
Record#n 9010
~
Lebar Field
-
~-
- --
EKA1 71
Nlla1 Field
- - ...... .. --
.......
06/07 B
'
Gambar 7.6.
Dari Karakter Sampai Basis data
D. TIPEFILE
File di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam
beberapa tipe tergantung dari kegunaannya, sebagai berikut.
1. File induk (master file)
Di dalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting karena berisi
beberapa record yang sangat perlu di dalam organisasi. File ini akan
tetap terus ada selama hidup dari sistem. File induk dapat dikategorikan
lagi menjadi berikut ini.
a. File induk acuan (reference master file), yaitu file induk yang
record-nya relatif statis, jarang berubah nilainya. Misalnya, file
daftar gaji, file daftar mata kuliah.
b. File induk dinamik (dynamic master file), yaitu file induk yang nilai
dari record-record-nya sering berubah atau sering dimutakhirkan
(updated) sebagai basil dari suatu transaksi. Misalnya, file induk
data barang, yang setiap saat field unitnya harus dimutakhirkan bila
terjadi transaksi.
2.
3.
4.
5.
EKMA4434/ MODUL 7
7.9
7.10
~~ -~
- -..--c
__.;..
...
---- ~
....,_,..
LATIHAN
3)
4)
5)
J elaskan apa yang Anda ketahui ten tang basis data (database)!
Pembuatan file di simpanan luar dapat dibentuk dengan pendekatan
tradisional maupun dengan pendekatan basis data. Jelaskan sebagai
berikut ini.
a) Pendekatan tradisional (traditional approach).
b) Pendekatan basis data (database approach).
Pendekatan tradisional ini mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
a) Terjadi duplikasi data (data redundancy).
b) Tidak terjadi hubungan data (data reliability) yang baik.
c) Jelaskan kelemahan-kelemahan ini dan bagaimana pendekatan basis
data dapat memperbaikinya!
Sampai dengan membentuk suatu basis data, data mempunyai jenjang.
Gambarkan jenjang dari data ini!
J elaskan tipe-tipe file berikut ini.
a) File induk (master file).
b) File transaksi (transaction file).
c) File laporan (report file).
d) File sejarah (history file).
e) File pelindung (back up file).
RANGKUMAN
EKMA4434/ MODUL 7
7.11
7.12
TES
FORMATIF
1- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Basis data (database) adalah kumpulan dari file yang saling ....
A. berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya
B. tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya
C. berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya
D. berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer, dan tidak perlu digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya
2)
Penerapan basis data dalam sis tern informasi disebut dengan ....
A. sistem manajemen basis data (database management system)
B. sistem basis data (database system)
C. sistern file (file system)
D. sistem pengolahan data (data processing system)
3)
4)
EKMA4434/ MODUL 7
7.13
5)
6)
7)
Suatu atribut yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya
nama, alamat merupakan suatu ....
A. karakter-karakter (characters)
B. field
C. record
D. file
8)
9)
10) File induk yang record-nya relatif statis, jarang berubah nilainya,
misalnya adalah file daftar gaji disebut dengan nama ....
A. file induk dinamik (dynamic master file)
B. file induk acuan (reference master file)
C. file transaksi (transaction file)
D. file laporan (report file)
7.14
11) File induk yang nilai dari record-nya sering berubab atau sering
dimutakhirkan (updated) sebagai basil dari suatu transaksi disebut
dengan nama ....
A. file induk dinamik (dynamic master file)
B. file induk acuan (reference master file)
C. file transaksi (transaction file)
D. file sejarab (history file)
12) File daftar mata kuliab adalab contob dari ....
A. file induk dinamik (dynamic master file)
B. file induk acuan (reference master file)
C. file pelindung (back up file)
D. file laporan (report file)
13) File induk data barang misalnya adalab merupakan contob dari ....
A. file induk dinamik (dynamic master file)
B. file induk acuan (reference master file)
C. file pelindung (back up file)
D. file transaksi (transaction file)
14) File penjualan, misalnya merupakan contob dari ....
A. file induk dinamik (dynamic master file)
B. file induk acuan (reference master file)
C. file pelindung (back up file)
D. file transaksi (transaction file)
15) File yang digunakan untuk merekam data basil dari transaksi disebut
dengan ....
A file induk (master file)
B. file input (input file)
C. file laporan (report file)
D file sejarab (history file)
16) File yang berisi data masa lalu yang sudab tidak aktif lagi, tetapi masib
disimpan disebut dengan ....
A file induk (master file)
B. file input (input file)
C. file bistori (history file)
D. file pelindung (back up file)
7.15
EKMA4434/MODUL 7
17) Nama lain dari file transaksi (transaction file) adalah ....
A. file induk (master file)
B. file arsip (archival file)
C. file input (input file)
D. file output (output file)
18) File yang berisi dengan salinan dari file-file yang masih aktif di dalam
basis data pada suatu saat tertentu disebut dengan ....
A file induk (master file)
B. file input (input file)
C. file laporan (report file)
D. file pelindung (back up file)
19) File direkam di simpan luar dalam bentuk file secara ....
A. fisik
B. logika
C. konsep
D. tradisional
20) Dalam merancang suatu file, biasanya yang dirancang adalah file
secara ....
A. fisik
B. logika
C. rancangan
D. tradisional
Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
7.16
7.17
EKMA4434/ MODUL 7
KEGIATAN
BELAL.JAR
Organisasi File
ata disimpan dalam bentuk file. Kegiatan Belajar 2 ini akan membahas
bagaimana organisasi dari suatu file data. File data dapat diorganisasikan baik secara tradisional maupun secara basis data.
Organisasi file secara tradisional dapat berupa organisasi file urut
(sequential file), file urut berindeks (indexed sequential file) atau sering
disebut juga dengan Indexed Sequential Access Method (ISAM), dan file
akses langsung (direct access file) atau disebut juga dengan file alamat
langsung (direct address file).
Organisasi file basis data mencoba meningkatkan struktur dari data
supaya integrasi data antara satu file dengan file yang lainnya lebih
meningkat, dengan menunjukkan hubungan dari data yang satu dengan data
yang lainnya dalam file yang lain. Organisasi file basis data dapat berbentuk
struktur data berjenjang (hierarchical data structure), struktur data jaringan
(network data structure), dan struktur data hubungan (relational data
structure).
Data yang sudah direkam dengan pendekatan basis data dengan struktur
data hubungan (relational data structure), selanjutnya dapat diakses dengan
mudah oleh pemakai sistem informasi. Paket yang mulai banyak digunakan
untuk mengakses basis data ini disebut dengan OMS (database Management
System).
7.18
1.
2.
3.
Organisasi file seperti ini disebut dengan organisasi file tradisional atau
konvensional. Disebut demikian karena telah ada sebelum struktur basis data
dikembangkan.
1.
Nama Langganan
Amir
Badu
Candra
Dodi
Edi
Ala mat
Di ~one~ oro 234 Bandun
Beo 38 Yogyakarta
Beo 39 Yo~ yakarta
Ja alan 725 Semaran
Wulung 22 Semarang
7.20
3.
a.
Direct conversion
Dengan cara konversi langsung (direct conversion), setiap nilai darifield
kunci menunjukkan secara langsung alamat di media simpanan luar yang
berisi record bersangkutan. Sebagai contoh, suatu disk mempunyai 40 track
dan tiap-tiap track terdiri dari 8 sector. Misalnya, tiap sector dalam track
dapat menyimpan data sebanyak 10 record. Berarti tiap track dapat
menyimpan data sebanyak 8 x 10 record= 80 record (tiap track terdiri dari 8
sector). Suatu record dengan nilai kunci field-nya adalah 1832 dapat terletak
pada alamat:
track (1832/80)
= 22
sector (1832-80x22)/10
= 7
urutan record (1832-80x22-10x7) =
2
b.
Hashing method
Metode hashing disebut juga dengan randomizing method atau algorithm
method atau transformation method. Dengan metode ini, nilai darifield kunci
ditransformasikan menggunakan operasi algoritma matematika supaya
didapatkan alamat fisik dari record. Cara yang paling banyak dilakukan
EKMA4434/MODUL 7
7.21
dalam metode ini adalah dengan membagi nilai field kunci dengan suatu
bilangan prima. Bilangan prima yang digunakan adalah bilangan prima
terdekat dari jumlah record yang akan dialamati. Permasalahan dalam
metode hashing adalah adanya nilai field kunci yang kembar sehingga
alamatnya juga sama. Masalah ini disebut dengan collision. Untuk mengatasi
hal ini dapat disediakan lokasi tambahan di disk untuk menampung record
dengan nilai field kunci yang sama. Sebagai contoh misalnya jumlah record
yang akan dialamati adalah sebanyak 8 buah record. Untuk menampung
collision maka disediakan lokasi tambahan, misalnya diambil sebesar 40%,
berarti sebanyak 12 lokasi yang harus disediakan.
7.22
1.
Anak
dari
Orangtu_a
_A_naK
.d_ari
dari
Gambar 7.9.
Struktur Pohon
Keterangan:
1.
2.
Node 1 adalah root dan merupakan orang tua dari (parent of) node 2, 3, dan 4.
Node 2, 3, dan 4 adalah node level 2 yang merupakan anak dari (children of)
node 1. Node 2 adalah orang tua dari (parent of) node 5 dan 6. Node 4 adalah
orang tua dari node 7, 8, dan 9.
3.
4.
Node 5 dan 6 adalah node leve13 dan merupakan anak dari (children of) node 2.
Node 7, 8, dan 9 adalah node level 3 dan merupakan anak dari node 4.
Contoh dari suatu struktur pohon misalnya adalah struktur data suatu
fakultas sebagai berikut ini.
7.23
EKMA4434/ MODUL 7
Fqkulta.s
Dosen
Mahasiswa
- .
-
____.......____
Sejat7an .
jab atan
Sejarah
pang kat
Kelas
Sejarah
nilai
Gambar 7.10.
Skema Struktur Data Pohon Suatu Fakultas
1.
2.
3.
2.
7.24
Orangtua
.dari
Anak
:dari
Orangtua
dari
Anak
dar
Gambar 7.11.
Struktur Data Jaringan
3.
7.25
EKMA4434/MODUL 7
....- Atribut
Rec#
01
02
03
KodeDsn:
001
00"5
010
'
04.
015
020
055
056
057.
.05
-
07
08
-.1...,
"'-'
10
.lnni
(,1Q()
"' ....,
f\Q
I I
~t:)tl~rl i
Bambanc SCJ'liarto
12
1100
1105
111 o.
Af:. .us-Sunar
Hari'anto
1,3
1t1 5
l?lele
1:4
1J17
1119'
1120
1r25
1127
1'1
'
15
'1'&
17
1.8
119
20
1r53
1t55
I'
Gelar
'
M:as.teJ
Sunaryo
Yanto
Wiaradi
Prastiono
Suwarto
ArLef
D.idit
Dudi
II
M,a_s.ter
I:Joktor
Master
06
Nama Dsm
Barvanto
SudLbyo.
Oatur P
frla'litnah
EkiK.B udi Purwanto
Jot;: ivanto. HM
Akhmad
Mutaklhlr
..
. .
.
I''
Doktor
oo~tor
t:Joktor
Master
nnktnr
..... '"'. " ""'~...
D.o_k tor
Master
oaktor
Dok;to.r
Doktor
Master
Doktot
Oo.ktor
Doktor
O:o ktor
Doktor
Tuple
II
I:'
~ I:
Gambar 7.12.
Atribut dan Tuple dari File Basis Data Model Hubungan
Supaya tidak selalu menggarnbarkan file data dalam bentuk tabel maka
dapat diwakili dengan suatu notasi sebagai berikut.
DATA_DOSEN (Kode Dsn, Narna_Dsn, Gelar)
DATA_DOSEN merupakan nama dari file basis datanya dan elemenelemen di dalam tanda kurang merupakan nama-nama dari atribut atau field.
Di dalarn istilah relational, kurnpulan dari atribut disebut dengan domain.
Atribut di dalam domain yang digarisbawahi menunjukkan field kunci (key
field).
C. BASIS DATA MANAGEMENT SYSTEM
Data Base Management System (DBMS atau DMS) adalah paket
perangkat lunak yang kompleks digunakan untuk memanipulasi basis data.
Banyak sekali paket DBMS yang telah beredar. Untuk mernilih paket mana
yang tepat untuk digunakan, ada beberapa kriteria yang harus diikuti.
7.26
D. DATABASE ADMINISTRATOR
Database Administrator (DBA) adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap penanganan basis data di dalam suatu organisasi. Umumnya DBA
bertanggung jawab terhadap area-area sebagai berikut ini.
1. Perancangan dan koordinasi secara keseluruhan dari database.
2. Mengembangkan skema.
3. Bertanggung jawab terhadap keamanan dari basis data.
4. Menentukan organisasi dari data.
5. Membuat dokumentasi sistem dan penggunaannya.
6. Menjadi penengah antara pemakai dan manajemen.
7. Melatih dan mendidik personil yang berhubungan dengan basis data.
8. Bertanggung jawab terhadap seluruh operasi dari sistem dasar data.
9. Penerapan terhadap DBMS.
10. Pengetesan dan pemeliharaan dari sis tern basis data.
11. Menerapkan prosedur darurat di dalam kasus terj adinya kegagalan
sistem atau kerusakan basis data.
LATIHAN
-- __.....
2)
3)
4)
5)
EKMA4434/MODUL 7
7.27
RANGKUMAN
7.28
sebagai file datar (flat file) karena tidak memberikan hubungan record
yang berjenjang. Urutan dari record-record dalam file urut biasanya
dipilih dari salah satu field yang ada, yang disebut dengan field kunci
(key field).
Dengan organisasi file urut berindeks, record diatur secara urut
pada media DASD. Untuk pengaksesannya secara langsung, tabeltabel indeks perlu dibuat untuk tujuan menunjukkan alamat dari masingmasing record yang akan diakses.
Di dalam organisasi file akses langsung, record diletakkan tanpa
memandang urutannya. Tiap-tiap record di DASD terletak pada alamat
yang tertentu. Tiap-tiap record dapat diakses tanpa harus membaca dari
record pertama, tetapi dapat langsung menuju pada record yang
dimaksud. Hal ini dimungkinkan karena alamat dari record yang
dikehendaki dapat ditentukan terlebih dahulu. Dua buah cara dapat
dipergunakan untuk menentukan alamat dari record yang dikehendaki,
yaitu dengan cara konversi langsung (direct conversion), dan dengan
metode hashing disebut juga dengan randomizing method atau algorithm
method atau transformation method.
Organisasi data secara konvensional dirasakan kurang mengena lagi
karena berorientasi pada file, artinya data cenderung hanya berhubungan
dengan data yang lainnya dalam satu file saja, kurang ada hubungan
dengan data lain yang berada di file lain. Organisasi file basis data ini
mencoba meningkatkan struktur dari data supaya integrasi data antara
satu file dengan file yang lainnya lebih meningkat, dengan menunjukkan
hubungan dari data yang satu dengan data yang lainnya dalam file yang
lain. Organisasi file basis data dapat berupa struktur data berjenjang
(hierarchical data structure), struktur data jaringan (network data
structure), dan struktur data hubungan (relational data structure).
Struktur data berjenjang (hierarchical data structure) atau disebut
juga dengan nama struktur data pohon (tree data structure)
menunjukkan hubungan antara data membentuk suatu jenjang seperti
pohon. Suatu pohon dibentuk dari beberapa elemen grup data yang
berjenjang, disebut dengan node. Hubungan dari satu node ke node lain
dapat berupa hubungan satu-ke-satu (one-to-one), hubungan satu-kebanyak (one-to-many), dan hubungan banyak-ke-banyak (many-tomany).
Struktur data jaringan (network data structure) disebut juga dengan
complex data structure. Kalau struktur data pohon tiap-tiap node tidak
dapat mempunyai lebih dari satu orang tua maka pada struktur data
jaringan ini, tiap-tiap node dapat mempunyai lebih dari satu orang tua.
Struktur data hubungan (relational data structure) mempunyai dua
karakteristik, yaitu file dalam bentuk tabel yang persis dengan file urut,
EKMA4434/MODUL 7
7.29
dan hubungan antara record didasarkan pada nilai darifield kunci, bukan
berdasarkan alamat atau pointer di dalam record seperti pada struktur
data pohon dan jaringan. Maksud utama dari model struktur data
hubungan ini adalah meletakkan semua hubungan data dalam bentuk
tabel dua dimensi.
Data Base Management System (DBMS atau DMS) adalah paket
perangkat lunak yang kompleks digunakan untuk memanipulasi basis
data. Banyak sekali paket DBMS yang telah beredar. Untuk memilih
paket mana yang tepat untuk digunakan perlu digunakan pedoman untuk
menentukannya.
TES
F'ORMATIF' 2
Berikut ini yang termasuk dalam organisasi file tradisional adalah ....
A. struktur data berjenjang (hierarchical data structure)
B. struktur datajaringan (network data structure)
C. organisasi secara acak (random organization)
D. struktur data hubungan (relational data structure)
2)
3)
4)
7.30
5)
6)
85234
87235
89236
89240
89241
Nama- Mhs
Amir
Badu
Candra
Dodi
Edi
IPK
2,75
3,00
3,25
3,80
2,25
rnerupakan:
A. file urut (sequential file)
B. Indexed Sequential Access Method (ISAM)
C. file akses langsung (direct access file)
D. file indeks (indexed file)
7)
Cara yang dilakukan dengan rnenggunakan setiap nilai dari field kunci
yang menunjukkan secara langsung alamat di media simpanan luar yang
berisi record yang dicari, disebut dengan ....
A. Direct Access Storage Device (DASD)
B. Sequential Access Storage Device (SASD)
C. Direct conversion
D. Metode hashing
8)
Misalnya, suatu disk mempunyai 40 track dan tiap-tiap track terdiri dari
8 sector dan tiap sector dalam track dapat menyimpan data sebanyak
10 record. Dengan metode konversi langsung, untuk suatu record
dengan nilai kunci field- nya adalah 850 dapat terletak pada alamat
track ....
A. 10
B. 11
C. 12
D. 13
9)
EKMA4434/ MODUL 7
7.31
10) Masalah dalam metode hashing adalah terj adinya collision, yaitu ....
A. disk penuh sehingga tidak dapat digunakan untuk merekam data
B. pencarian data tidak ditemukan karena data tidak ditemukan
C. adanya nilaifield kunci yang kembar sehingga alamatnya juga sama
D. jumlah record melebihi maksimum kapasitas yang diizinkan
11) Masalah collision di metode hashing dapat diselesaikan dengan cara ....
A. mencari kembali data yang tidak ditentukan
B. menyediakan lokasi tambahan di disk untuk menampung record
dengan nilaifield kunci yang sama
C. salah satu record dengan nilaifield kunci yang sama dibuang
D. beberapa record dibuang
12) Berikut ini yang termasuk dalam organisasi file basis data adalah ....
A. file urut (sequential file)
B. file urut berindeks (indexed sequential file)
C. organisasi secara acak (random organization)
D. struktur data hubungan (relational data structure)
13) Berikut ini yang menstandarisasi struktur data jaringan adalah ....
A. ANSI
B. ASCII
C. IEEE
D. DBTG
14) Struktur data yang membentuk suatu jenjang seperti pohon dengan tiaptiap nodenya, kecuali root hanya dapat mempunyai sebuah orang tua saja
tetapi tiap-tiap node dapat mempunyai beberapa anak disebut dengan ....
A. struktur data hubungan (relational data structure)
B. struktur data jaringan (network data structure)
C. struktur data berjenjang (hierarchical data structure)
D. struktur data semantik (semantic data structure)
7.32
15) Struktur data yang membentuk suatu jenjang seperti pohon dengan tiaptiap nodenya, kecuali root dapat mempunyai banyak orang tua saja dan
tiap-tiap node dapat mempunyai beberapa anak disebut dengan ....
A. struktur data hubungan (relational data structure)
B. struktur data j aringan (network data structure)
C. struktur data berjenjang (hierarchical data structure)
D. struktur data semantik (semantic data structure)
16) Sebuah kelas hanya diaj ar oleh seorang do sen, tetapi seorang do sen
dapat mengajar beberapa kelas sehingga hubungannya struktur datanya
adalah ....
A. hubungan satu-ke-satu (one-to-one)
B. hubungan satu-ke-banyak (one-to-many)
C. hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many)
D. hubungan banyak-ke-satu (many-to-one)
17) Sebuah kelas diajar oleh team dosen, dan seorang dosen dapat mengajar
beberapa kelas sehingga hubungannya struktur datanya adalah ....
A. hubungan satu-ke-satu (one-to-one)
B. hubungan satu-ke-banyak (one-to-many)
C. hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many)
D. hubungan banyak-ke-satu (many-to-one)
18) Struktur data yang berbentuk tabel dengan hubungan antara record
didasarkan pada nilai darifield kunci, disebut dengan ....
A. struktur data hubungan (relational data structure)
B. struktur data j aringan (network data structure)
C. struktur data berjenjang (hierarchical data structure)
D. struktur data semantik (semantic data structure)
19) Struktur data hubungan (relational data structure) menggunakan tabel
dua dimensi yang menggambarkan hubungan antara data. Kolom dari
tabel menunjukkan ....
A. tuple
B. atribut (attribute) dari file
C. pointer
D. index
7.33
EKMA4434/ MODUL 7
7.34
Formatif 1
Tes Formatif2
1)
2)
B
B
B
c
A
A
c
c
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
c
B
B
A
c
A
c
A
D
10) B
11) A
10) c
11) B
12) B
13) A
14) D
12) D
13) D
14) c
15) B
16) c
17) c
18) D
15) B
16) B
17) c
18) A
19) A
19) B
20) B
20) A
EKMA4434/MODUL 7
7.35
Daftar Pustaka
Jogiyanto H.M. (2001). Sistem Analis dan Desain Pendekatan Terstruktur,
Teori dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto H.M. (2002). Sistem lnformasi: Konsep Dasar dan Komponen.
Edisi 2. Y ogyakarta: BPFE.
Jogiyanto H.M. (2005). Sistem Teknologi lnformasi. Edisi 3. Yogyakarta:
Andi Offset.
Jogiyanto H.M. (2005). Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer,
Pemrograman, Sistem Informasi, dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta:
Andi Offset.
Martin, E. Wainright; Carol W. Brown; Daniel W. De Hayes; Jeffrey A.
Hoffer dan William C. Perkins. (2002). Managing Information
technology: What Managers Need to Know. Fifth Edition. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
O'Brien, James A., Marakas, George M. (2007). Management Information
Systems. Eight Edition. Boston: McGraw-Hill.
MDDUL 8
8.2
Untuk dapat memahami isi modul ini, Anda dapat melakukan strategi
sebagai berikut ini.
1. Baca materi tiap-tiap kegiatan belajar sampai selesai.
2. Ulangi kembali membaca materi ini untuk masing-masing alinea dan
renungkan apakah maksud dari alinea ini telah dipahami. Jika belum
memahami, kembali lagi membaca alinea tersebut.
3. Untuk meyakinkan bahwa Anda sudah benar-benar memahami suatu
kegiatan belaj ar, latihan-latihan dapat dibuat. Latihan-latihan yang belum
dapat dijawab dapat dicari kembali jawabannya dengan membaca materi
yang bersangkutan.
4. Untuk pemahaman lebih terinci, tes formatif dapat dijawab. Jikajawaban
Anda kurang dari 80% maka Anda harus membaca ulang kembali bagian
yang belum dipahami.
5. Uji kembali hal-hal yang penting yang tidak boleh dilewati dengan
mengartikan masing-masing istilah-istilah penting yang diberikan di
masing-masing kegiatan belajar.
8.3
EKMA4434/MODUL B
KEGIATAN
BELAL.JAR
A. PENGENDALIAN ORGANISASI
Perencanaan yang baik dan organisasi sistem informasi yang
berfungsi seperti yang diharapkan merupakan pengendalian organisasi yang
baik. Pengendalian organisasi ini dapat tercapai apabila ada pemisahan tugas
(segregation of duties) dan pemisahan tanggung jawab (segregation of
responsibilities) yang tegas. Pemisahan ini dapat berupa pemisahan tug as dan
tanggung jawab di antara departemen dan pemisahan tugas dan tanggung
jawab di dalam departemen sistem informasi itu sendiri.
Pemisahan tugas dan tanggung jawab di antara departemen dapat berupa
1
sebagai berikut ini.
1
8.4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
EKMA4434/ MODUL B
8.5
program disimpan dalam bentuk media simpanan luar. Personil bagian ini
disebut dengan pustakawan (librarian). Tujuan utama dari fungsi
perpustakaan data ini adalah untuk pemisahan tugas dan tanggung jawab
antara bagian yang menyimpan data dengan bagian yang akan menggunakannya untuk operasi sehingga dapat mencegah orang yang tidak berhak
untuk mengaksesnya.
Bagian pemrograman dan pengembangan sistem berfungsi di dalam
pembuatan program dan pengembangan sistem informasi, personil bagian ini
disebut dengan pemrogram (programmer) dan analis sistem (system analyst).
Bagian ini harus dipisahkan dengan bagian operasi dan tidak boleh terlibat
dalam pengoperasian secara langsung karena dapat mengubah program yang
dipergunakan untuk maksud-maksud negatif.
Bagian pusat informasi (information center atau disebut juga dengan /C)
dibuat dengan maksud untuk membantu para manajernya membuat program
aplikasi sendiri untuk keperluan end user computing (EUC) atau end user
development (EUD).
B. PENGENDALIAN DOKUMENTASI
Dokumentasi dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu
yang menyediakan informasi tentang sesuatu subjek. Dokumentasi dapat
berisi tentang deskripsi-deskripsi, penjelasan-penjelasan, hagan alir, daftardaftar, cetakan basil komputer, contoh-contoh objek dari sistem informasi.
Dokumentasi ini penting untuk keperluan-keperluan sebagai berikut ini.
1. Mempelajari cara mengoperasikan sistem.
2. Sebagai bahan pelatihan.
3. Dasar pengembangan sistem lebih lanjut.
4. Dasar apabila akan memodifikasi atau perbaikan-perbaikan sistem di
kemudian hari.
5. Materi acuan bagi auditor.
Dokumentasi yang ada di departemen sistem informasi, di antaranya
berikut ini.
1.
8.6
2.
3.
Merupakan dokumentasi yang menunjukkan arus dari dokumendokumen dasar di dalam perusahaan. Dokumentasi ini menyediakan
informasi mengenai bagian mana yang menyiapkan dokumen dasar, jumlah
tembusannya, bagian-bagian mana saja yang mengarsipkannya, dan kepada
bagian mana saja dokumen dasar tersebut harus dikirimkan.
4.
Dokumentasi Prosedur
5.
Dokumentasi Sistem
6.
Dokumentasi Program
EKMA4434/ MODUL B
8.7
7.
Dokumentasi Operasi
Dokumentasi operasi berisi penjelasan-penjelasan cara dan prosedurprosedur mengoperasikan program. Dokumentasi ini sangat berguna untuk
operator.
8.
Dokumentasi Data
Dokumentasi data berisi definisi-definisi dari item-item data di dalam
database yang digunakan oleh sistem informasi. Hal yang paling banyak
membutuhkan dokumentasi adalah data base administrator (DBA) dan
auditor.
1.
Parity Check
RAM mempunyai kemampuan untuk melakukan pengecekan dari data
yang disimpannya, yang disebut dengan istilah parity check. Apabila data
hilang atau rusak, dapat diketahui dari sebuah bit tambahan yang disebut
dengan parity bit atau check bit. Misalnya, 1 byte memory di RAM terdiri
dari 8 bit, sebagai parity bit digunakan sebuah bit tambahan sehingga
menjadi 9 bit.
2.
Echo Check
Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan bahwa alat-alat
input/output, misalnya printer, tape drive, disk drive masih tetap berfungsi
8.8
dengan memuaskan hila akan dipergunakan. Apabila alat 1/0 tersebut akan
digunakan, CPU mengirimkan sinyal ke alat tersebut dan alat 1/0 akan
mengirim sinyal balik ke CPU tentang statusnya, apakah masih berfungsi
dengan memuaskan atau tidak. Apabila ada ketidakberesan dengan alat 1/0,
CPU akan memberitahukannya. Misalnya, suatu program aplikasi akan
mencetak basil di printer maka CPU akan menghubungi printer dengan
mengirimkan suatu sinyal. Apabila printer tidak siap atau rusak, CPU dapat
mengetahuinya dan akan menampilkan keadaan ini di layar terminal,
misalnya dengan berita "Printer is not ready."
3.
4.
5.
Validity Check
Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan bahwa data
telah dikodekan dengan benar. Pada sistem komputer, angka, dan karakter
diwakili dengan suatu kode komputer dalam bentuk digit biner (binary
digit). Apabila data akan dikirimkan atau diterima dari alat-alat lainnya,
kemungkinan kode yang dipergunakan oleh alat satu dengan alat lainnya
berbeda. Apabila kodenya berbeda maka data yang diterima harus dikodekan
kembali sesuai dengan kode yang dipergunakan oleh alat tersebut. Hasil
pengkodean tersebut harus sah dan harus sesuai dengan alat penerimanya.
Kalau tidak sesuai dengan alat penerimanya maka dapat dikatakan, alat
penerima tersebut tidak kompatibel dengan alat pengirimnya. Misalnya, basil
yang tampak di layar terminal akan dicetak di printer. Hasil tersebut
kemudian dikirimkan ke printer untuk dicetak. Apabila printer tidak dapat
EKMA4434/MODUL B
8.9
8.10
3.
4.
5.
6.
1.
Proteksi File
Beberapa alat atau teknik telah tersedia untuk menjaga file dari
penggunaan yang tidak benar yang dapat menyebabkan rusak atau
tergantinya data dengan nilai yang tidak benar, di antaranya berikut ini.
a.
b.
c.
d.
EKMA4434/MODUL B
8.11
3.
8.12
~~ -~
- -..--c
__.;..
...
LATIHAN
....,_,..
---- ~
Inl.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
5)
EKMA4434/MODUL B
8.13
RANGKUMAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8.14
FORMATIF
1- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
EKMA4434/MODUL B
8.15
2)
3)
4)
5)
6)
8.16
7)
8)
9)
penytmpan
data disebut
10) Bagian yang dibuat dengan maksud untuk membantu para manajemya
membuat program aplikasi sendiri untuk keperluan end user computing
(EUC) atau end user development (EUD) disebut dengan bagian ....
A. pengontrol data
B. operasi komputer
C. pustaka data
D. pusat informasi (information center)
11) Dokumentasi merupakan hal yang penting untuk keperluan-keperluan
pengendalian sebagai berikut, kecuali ....
A. mempelajari cara mengoperasikan sistem
B. sebagai bahan pelatihan
C. materi acuan untuk pemakai sistem
D. dasar apabila akan memodifikasi atau perbaikan-perbaikan sistem di
kemudian hari
EKMA4434/MODUL B
8.17
8.18
EKMA4434/MODUL B
8.19
8.20
KEGIATAN
BELAL.JAR
Pengendalian Aplikasi
engendalian-pengendalian aplikasi (application controls) merupakan
pengendalian-pengendalian yang dipasang pada pengolahan aplikasinya,
yaitu pengendalian-pengendalian pada tahap masukan yang disebut dengan
pengendalian-pengendalian masukan (input controls), pengendalianpengendalian pengolahan (processing controls) dan pengendalianpengendalian keluaran (output controls).
A. PENGENDALIAN-PENGENDALIAN MASUKAN
Pengendalian masukan (input control) mempunyai tujuan untuk
meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul
semuanya serta bebas dari kesalahan sebelum dilakukan proses
pengolahannya. Pengendalian masukan ini merupakan pengendalian aplikasi
yang penting karena input yang salah, output-nya juga akan salah. Sampah
yang masuk sampah pula yang keluar (GIGO atau singkatan dari Garbage In
Garbage Out). Juga input data yang salah bila telah melewati tahap
pengolahan, akan sangat sulit untuk dideteksi sehingga pada tahap input ini,
data input harus benar-benar bebas dari kesalahan terlebih dahulu.
Pengendalian pada tahap pemasukan data (data entry) ini berupa
pengecekan yang telah terprogram di dalam program aplikasi dan disebut
dengan programmed check (pengecekan terprogram). Pengendalianpengendalian yang ada di programmed check dapat berupa sebagai berikut
Inl.
1.
Echo Check
Data yang diketikkan pada keyboard untuk dimasukkan ke komputer
akan ditampilkan (echo) pada layar terminal. Dengan demikian, operator
dapat membandingkan antara data yang diketikkan dengan data yang
seharusnya dimasukkan. Program dibuat sedemikian rupa dengan
memberikan kesempatan pada operator untuk membetulkannya bila data
yang diketikkan salah. Kesalahan ini tidak dapat dideteksi oleh komputer
sehingga harus diperiksa oleh operator.
EKMA4434/ MODUL B
8.21
Existence Check
Kode yang dimasukkan dibandingkan dengan daftar kode-kode yang
valid dan sudah diprogram. Misalnya, transaksi penjualan hanya mempunyai
dua jenis penjualan saja, yaitu penjualan tunai (kode penjualannya adalah 'T')
dan penjualan kredit (kode penjualannya adalah 'K'). Apabila dimasukkan
kode selain 'T' atau 'K' berarti kode tersebut adalah salah. karena kode
tersebut tidak ada.
2.
3.
Matching Check
Pengecekan ini dilakukan dengan membandingkan kode yang
dimasukkan dengan field di file induk bersangkutan. Misalnya, pada
transaksi penjualan, barang yang dijual dimasukkan ke komputer
menggunakan kode barang. Kode barang yang dimasukkan ini akan dicari
dan dicocokkan dengan kode barang yang ada di file induk persediaan barang
dagangan. Apabila tidak ketemu berarti kemungkinan kode barang tersebut
salah atau barang tersebut tidak ada.
Field Check
Field dari data yang dimasukkan diperiksa kebenarannya dengan
mencocokkan nilai dari field data tersebut dengan tipe field-nya, apakah
bertipe numerik, alfabetik ataukah tanggal. Misalnya, tipe field numerik harus
diisi dengan data numerik. Apabila diisi dengan data bukan numerik berarti
salah.
4.
5.
Sign Check
Field dari data yang bertipe numerik dapat diperiksa untuk menentukan
apakah telah berisi dengan nilai yang mempunyai tanda yang benar, positif
ataukah negatif. Misalnya, unit barang yang dijual harus bemilai positif,
apabila negatif berarti salah.
6.
8.22
7.
8.
Range Check
Nilai yang dimasukkan juga dapat diseleksi supaya tidak keluar dari
jangkauan nilai yang sudah ditentukan. Misalnya, suatu organisasi
mempunyai 5 buah departemen yang diberi kode A sampai dengan E. Kalau
nilai input data di luar departemen tersebut, misalnya departemennya adalah
'G' berarti salah karena di luar range dari departemen yang ada.
Self-Checking Digit Check
Self-checking digit check adalah pengecekan untuk memeriksa kebenaran
dari digit-digit data yang dimasukkan. Pengecekan ini dipergunakan karena
operator cenderung melakukan kesalahan memasukkan digit-digit data.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi terhadap digit-digit data adalah
sebagai berikut ini.
a. Kelebihan digit atau karakter, misalnya kode 8598 ditulis 85598.
b. Pemotongan digit atau karakter, misalnya kode 85988210 ditulis 859210.
c. Kesalahan penulisan digit atau karakter, misalnya kode 8598 ditulis
8593.
d. Peletakan posisi digit atau karakter yang salah, misalnya kode 8598
ditulis 8958.
e. Kesalahan acak digit atau karakter, yang merupakan gabungan dari
kesalahan-kesalahan di atas, misalnya kode 859882 ditulis 858920.
9.
EKMA4434/MODUL B
8.23
8.24
EKMA4434/MODUL B
8.25
B. PENGENDALIAN-PENGENDALIAN PENGOLAHAN
Tujuan dari pengendalian-pengendalian pengolaban (processing
controls) ini adalab untuk mencegab kesalaban-kesalaban yang terjadi selama
proses pengolaban data yang dilakukan setelab data dimasukkan ke dalam
komputer. Kesalaban pengolaban dapat terjadi karena program aplikasi yang
digunakan untuk mengolab data mengandung kesalaban.
Kesalaban-kesalaban yang umumnya disebabkan oleb kesalaban dalam
program adalab sebagai berikut ini.
1.
Overflow
Oveiflow terjadi jika proses pengolaban mengandung perbitunganperhitungan yang basilnya terlalu besar atau terlalu kecil sebingga tidak muat
untuk disimpan di memori komputer. Apabila terjadi overflow maka basil
dari proses pengolaban data menjadi tidak tepat lagi.
2.
3.
8.26
5.
6.
7.
Banyak program yang menggunakan file acuan (reference file) atau file
tabel (table file) untuk menyimpan data yang relatif konstan. Contoh suatu
file acuan, misalnya dapat berupa file yang berisi tarif gaji berdasarkan
golongannya. Apabila data di file acuan mengalami kesalahan, berarti proses
program yang menggunakannya juga akan salah.
8.
EKMA4434/ MODUL B
8.27
1.
2.
Matching Check
Pada tahap pengolahan data, pencarian data di suatu file yang tidak
ketemu harus dapat dideteksi. Matching check merupakan pengendalian
untuk melakukan hal ini. Misalnya, pada waktu melakukan proses update
dari transaksi penjualan kredit, apabila data suatu langganan tidak ada di file
induk piutang langganan maka harus ditampilkan dalam layar sebagai suatu
kesalahan sehingga kesalahan ini dapat dideteksi. Apabila kesalahan ini tidak
terdeteksi maka piutang langganan tersebut tidak akan tercatat. Matching
check pada batch processing method dapat digunakan juga untuk mendeteksi
kesalahan dari urutan data. Pada online processing method, pengecekan ini
pada tahap input dan pada tahap pengolahan dapat di dalam satu program.
3.
8.28
dari control total tersebut yang dihitung oleh komputer dapat diperiksa
sehingga dapat diketahui apabila file acuan mengalami perubahan-perubahan
nilai yang tidak benar.
4.
5.
6.
Record Locking
Proses konkurensi terjadi karena record yang sama di dalam suatu file
dipergunakan oleh lebih dari satu pemakai. Untuk mengatasi konkurensi
EKMA4434/MODUL B
8.29
C. PEGENDALIAN-PENGENDALIAN KELUARAN
Keluaran (output) yang merupakan produk dari pengolahan data
dapat disajikan dalam dua bentuk utama, yaitu dalam bentuk hard copy dan
dalam bentuk soft copy. Dalam bentuk hard copy yang paling banyak
dilakukan adalah berbentuk laporan yang dicetak menggunakan alat cetak
(printer) dan dalam bentuk soft copy yang paling umum adalah berbentuk
tampilan di layar terminal. Pengendalian-pengendalian keluaran dimaksudkan untuk diterapkan pada kedua macam bentuk keluaran tersebut.
Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk hard copy dapat
dilakukan melalui beberapa tahapan, dan tiap-tiap tahapan ini perlu dilakukan
pengendalian-pengendalian, yaitu sebagai berikut ini.
1. Pengendalian-pengendalian pada tahap menyediakan media laporan.
2. Pengendalian-pengendalian pada tahap memproses program yang
menghasilkan laporan.
8.30
3.
LATIHAN
----- -.....;
3)
EKMA4434/MODUL B
8.31
j) Sequence check.
k) Label check.
1) Batch control total check.
m) Zero-balance check.
4) Suatu kode nomor mahasiswa 8210 akan ditambah dengan sebuah check
digit. Berapa nilai check digit tersebut jika dihitung dengan cara bilangan
prima (prime number)? Jelaskan!
5) Di dalam proses batch control total check, beberapa istilah berikut ini
akan ditemui. Jelaskan.
a) Financial total.
b) Hash total.
c) Record count.
RANGKUMAN
Pengendalian-pengendalian
aplikasi
(application
controls)
merupakan pengendalian-pengendalian yang dipasang pada pengolahan
aplikasinya. Pengendalian-pengendalian aplikasi (application controls)
terdiri dari pengendalian-pengendalian masukan (input controls),
pengendalian-pengendalian pengolahan (processing controls) dan
pengendalian-pengendalian keluaran (output controls).
Pengendalian masukan (input control) mempunyai tujuan untuk
meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul
semuanya serta bebas dari kesalahan sebelum dilakukan proses
pengolahannya. Pengendalian pada tahap pemasukan data (data entry)
merupakan pengecekan yang telah terprogram di dalam program aplikasi
dan disebut dengan programmed check (pengecekan terprogram).
Pengendalian-pengendalian yang ada diprogrammed check dapat berupa
echo check, existence check, matching check, field check, sign check,
relationship check atau logical check, limit check atau reasonable check,
range check, self-checking digit check, sequence check, label check,
batch control total check, dan zero-balance check.
Tujuan dari pengendalian-pengendalian pengolahan (processing
controls) adalah untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi
8.32
F'ORMATIF' 2
Berikut ini yang tidak termasuk dalam pengendalian aplikasi adalah ....
A. pengendalian-pengendalian masukan (input controls)
B. pengendalian-pengendalian pengolahan (processing controls)
C. pengendalian-pengendalian organisasi
D. pengendalian-pengendalian keluaran (output controls)
EKMA4434/MODUL B
8.33
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8.34
8)
9)
10) Pengecekan nilai yang dimasukkan supaya tidak keluar dari jangkauan
nilai yang sudah ditentukan merupakan ....
A. limit check atau reasonable check
B. range check
C. sign check
D. batch control total check
11) Pengecekan untuk yang memeriksa kebenaran dari digit-digit data yang
dimasukkan disebut dengan ....
A. limit check atau reasonable check
B. range check
C. zero-balance check
D. self-checking digit check
12) Pengecekan yang memeriksa input data yang harus dimasukkan dengan
urutan record yang tertentu disebut dengan ....
A. limit check atau reasonable check
B. range check
C. sequence check
D. zero-balance check
13) Pengecekan yang memeriksa input data yang harus dimasukkan dengan
urutan record yang tertentu disebut dengan ....
A. limit check atau reasonable check
B. range check
C. sequence check
D. zero-balance check
EKMA4434/MODUL B
8.35
8.36
8.37
EKMA4434/ MODUL B
Formatif 1
B
c
A
c
A
D
B
c
D
c
A
A
D
B
A
18) D
19) D
20) A
Tes
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
Formatif2
c
A
c
B
A
B
c
D
A
B
D
c
c
B
c
B
18) B
19) c
20) D
8.38
Daftar Pustaka
Jogiyanto H.M. (2001). Sistem Analis dan Desain Pendekatan Terstruktur,
Teori dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto H.M. (2002). Sistem Informasi: Konsep Dasar dan Komponen.
Edisi 2. Y ogyakarta: BPFE.
Jogiyanto H.M. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Edisi 3. Yogyakarta:
Andi Offset.
Loudon, Kenneth C., dan Jane P. Loudon. (1996). Management Information
Systems: Organization and Technology. Fourth Edition. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Martin, E. Wainright; Carol W. Brown; Daniel W. De Hayes; Jeffrey A.
Hoffer dan William C. Perkins. (2002). Managing Information
technology: What Managers Need to Know. Fifth Edition. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
O'Brien, James A., Marakas, George M. (2007). Management Information
Systems. Eight Edition. Boston: McGraw-Hill.
MDDUL 9
9.2
Untuk dapat memahami isi modul ini, Anda dapat melakukan strategi
sebagai berikut ini.
1. Baca materi tiap-tiap kegiatan belajar sampai selesai.
2. Ulangi kembali membaca materi ini untuk masing-masing alinea dan
renungkan apakah maksud dari alinea ini telah dipahami. Jika belum
memahami, kembali lagi membaca alinea tersebut.
3. Untuk meyakinkan bahwa Anda sudah benar-benar memahami suatu
kegiatan belaj ar, latihan-latihan dapat dibuat. Latihan-latihan yang belum
dapat dijawab dapat dicari kembali jawabannya dengan membaca materi
yang bersangkutan.
4. Untuk pemahaman lebih terinci, tes formatif dapat dijawab. Jikajawaban
Anda kurang dari 80% maka Anda harus membaca ulang kembali bagian
yang belum dipahami.
5. Uji kembali hal-hal yang penting yang tidak boleh dilewati dengan
mengartikan masing-masing istilah-istilah penting yang diberikan di
masing-masing kegiatan belajar.
9.3
EKMA4434/ MODUL 9
KEGIATAN
BELAL.JAR
Internet
istem informasi mulai menghubungkan dua atau lebih organisasi. Bentuk
sis tern ini disebut dengan inter-organizational systems. Salah satu
aplikasi dari inter-organizational systems adalah Electronic Data
Interchange (ED I). Dalam praktiknya aplikasi EDI dapat menggunakan jalur
telepon biasa, value added network atau menggunakan internet sebagai jalur
komunikasinya. Aplikasi EDI dengan internet mulai banyak diterapkan.
Tidak hanya aplikasi EDI mulai menggunakan internet, tetapi hubungan ke
pelanggan pun mulai menggunakan internet.
Kegiatan belajar ini akan membahas internet. Internet dilakukan dengan
membentuk jejaring komputer secara global. Sebelum internet dibahas,
jejaring komputer juga akan dibahas terlebih dahulu.
A. JEJARING KOMPUTER
Sistem informasi sekarang memanfaatkan alat telekomunikasi untuk
membentuk suatu jaringan kerja komputer. Di dalam sistem telekomunikasi,
istilah jejaring (network) digunakan bila paling sedikit dua atau lebih alat-alat
dihubungkan satu dengan yang lainnya. J aringan komputer ini memungkinkan tidak hanya organisasi yang sama dihubungkan satu dengan
yang lainnya untuk pengiriman data, tetapi juga dengan organisasi yang lain
dan bahkan langsung dengan pemasok dan konsumen. Dengan cara seperti
ini sekarang perusahaan dapat memperoleh keuntungan strategik karena
perusahaan dapat lebih dekat dengan pemasok dan pelanggan. Upaya-upaya
ini telah mulai banyak dilakukan, misalnya jaringan ATM, yaitu menarik
sistem informasi bank ke luar mendekati nasabah dengan menggunakan
teknologi telekomunikasi. Contoh lainnya, toko buku maya lewat jaringan
internet. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi telekomunikasi ke dalam
teknologi sistem komputer merupakan hal yang penting.
Untuk membentuk jejaring komputer secara global, dibutuhkan beberapa
komponen, yaitu sebagai berikut ini.
1. Komputer atau terminal pengirim untuk meng1r1m data a tau
informasin ya.
9.4
2.
3.
4.
5.
EKMA4434/MODUL 9
9.5
data dalam bentuk data analog, sedang data yang dihasilkan oleh sumber
pengiriman berbentuk data digital. Suatu modem (modulator-demodulator)
atau disebut juga data set diperlukan untuk mengubah data dari bentuk digital
ke bentuk analog.
Komunikasi data melibatkan dua atau lebih perangkat keras yang
dihubungkan. Supaya perangkat-perangkat keras ini dapat melakukan
konektivitas maka diperlukan perangkat lunak komunikasi. Perangkat lunak
komunikasi yang digunakan di internet misalnya adalah internet explorer
atau internet browser. Perangkat lunak ini berisi dengan protokol (protocol)
yang diperlukan untuk konektivitas.
B. DOMAIN INTERNET
Internet merupakan singkatan dari interconnected network atau jaringanj aringan saling terkoneksi dari sistem-sistem komputer yang dapat saling
diakses. Internet juga sering disebut dengan kependekannya, yaitu Net.
Internet diluncurkan pertama kali pada tahun 1969 sebagai proyek gabungan
antara Defense Advanced Research Project Agency (DARPA), yang
merupakan agensi pemerintah untuk membangun internet untuk keperluan
pertahanan militer, dengan empat universitas di Amerika Serikat.
Internet menghubungkan sistem komputer di satu tempat dengan sistem
komputer di tempat lain. Sistem komputer yang dihubungkan dapat berupa
sebuah komputer tunggal atau jaringan komputer lokal atau local area
network (LAN) di suatu lokasi. Komunikasi antar sistem komputer ini
menggunakan media transmisi gelombang radio (microwave), satelit,
jaringan telepon dan serat optik (fiber optic).
Masing-masing sistem komputer yang dihubungkan dengan internet
diberi alamat protokol internet (alamat PI) atau Internet Protocol address
(IP address) yang unik. Alamat PI (/P Address) terdiri dari empat kelompok
angka digit yang dipisahkan dengan titik dan masing-masing kelompok
bernilai dari angka 0-255, dengan format sebagai berikut: 999.999.999.999.
4
Dengan demikian terdapat kombinasi alamat PI sebanyak (256 ) alamat atau
sebanyak 4,294,967,296 alamat PI.
Untuk mengorganisasikan alamat PI lebih lanjut supaya lebih mudah
ditemukan dan diakses, sistem komputer yang dihubungkan dengan internet
juga dapat diberi protokol jasa nama domain (Domain Name Service Protocol
atau DNS Protocol). DNS dapat berupa .edu untuk institusi pendidikan
9.6
C. PROTOKOL INTERNET
Kemampuan komputer untuk berkomunikasi dan berbagi komunikasi
satu dengan yang lainnya disebut dengan connectivity. Untuk mencapai
connectivity dibutuhkan standar komunikasi data yang disebut dengan
protocol.
Protocol adalah suatu kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan
dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data
dapat dilakukan dengan benar. Jabatan tangan merupakan contoh dari
protocol antara dua manusia yang akan berkomunikasi. Di istilah komputer
jabatan tangan (handshaking) menunjukkan suatu protocol dari komunikasi
data bila dua buah alat dihubungkan satu dengan yang lainnya untuk
EKMA4434/MODUL 9
9.7
9.8
' .:J..-.
~
LATIHAN
---------------------
3)
4)
5)
EKMA4434/MODUL 9
9.9
Apa itu internet? Kapan internet pertama kali diluncurkan dan oleh
siapa?
Beberapa protokol digunakan di internet. J elaskan protokol-protokol
berikut ini.
a) Internet Protocol address (IP address).
b) Domain Name Service Protocol atau DNS Protocol).
c) Transmission Control Protocol (TCP).
d) File Transfer Protocol (FTP).
e) Simple Mail Transfer Protocol (SMPT).
Bedakan antara HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan HTML
(Hypertext Markup Language).
RANGKUMAN
9.10
9.11
EKMA4434/MODUL 9
TES
FORMATIF
--------------------------------
2)
3)
4)
5)
Di antara kabel berikut ini yang mempunyai tingkat transmisi data yang
paling tinggi adalah ....
A. kabel UTP
B. coaxial cable
C. fiber optic cable
D. twisted wire
9.12
6)
7)
8)
9)
EKMA4434/ MODUL 9
9.13
9.14
9.15
EKMA4434/ MODUL 9
KEGIATAN
BELAL.JAR
A. DEFINISI E-COMMERCE
Beberapa definisi telah diberikan untuk e-commerce (electronic
commerce). Martin, et al. (1999) mendefinisikan e-commerce sebagai
penggunaan TI untuk melakukan kegiatan bisnis antara dua atau lebih
organisasi atau antara sebuah organisasi dengan satu atau lebih pelanggan
akhir (end-customer), melalui satu atau lebih jaringan komputer.
Dari definisi yang luas ini maka e-commerce dapat diklasifikasikan ke
dalam dua aplikasi sebagai berikut ini.
1.
9.16
2.
EKMA4434/MODUL 9
5.
6.
9.17
Kesulitan sensor.
Kesulitan mengukur kinerja dari situs, apakah keberhasilannya akan
diukur dari jumlah orang yang mengunjungi atau diukur dengan cara
lain.
B. E-BUSINESS
Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan e-commerce sangat besar di
dalam merubah model bisnis konvensional, merubah struktur biaya transaksi,
dan merubah hubungan transaksi antara pembeli-pembeli, penjual-penjual
dan setiap orang yang terlibat di dalamnya. Peranan e-commerce ini tidak
hanya terjadi dalam sekejap, tetapi lewat beberapa tahapan sebagai berikut
lill.
1.
-business tidak hanya jual dan beli lewat situs jaringan, tetapi lebih
diarahkan ke strategi bisnis yang merubah model atau struktur bisnis, dengan
bantuan teknologi internet memaksimumkan nilai kepada langganan dan
meningkatkan laba kepada perusahaan. Menurut Turban, et al. (2002),
e-business lebih luas dari e-commerce, yaitu tidak hanya melibatkan
penjualan dan pembelian barang-barang dan jasa-jasa, tetapi juga melibatkan
9.18
C. MODEL BISNIS
Lebih lanjut tentang model bisnis dapat dilihat di buku Jogiyanto Hartono,
Sistem Informasi Strategik: Memenangkan Persaingan dengan Sistem Teknologi
Informasi, Yogyakarta, Penerbit Andi, edisi 2, 2005.
EKMA4434/MODUL 9
9.19
9.20
EKMA4434/MODUL 9
9.21
9.22
Ali ansi
Agora
-...
(a{!iatJce)
Jaril'il_gan
.....c
distrib.usi'
distributive
..
network
Aggr~gasi
Rantai ntrar
(vatu& chain)
(a:ggregatlbn)
Hiera.rki
Rendah
Nilai lntegrasl
Ti.hggi.
Gambar 9.1.
Tipologi E-business menurut Tapscott, et al. (2000)
5.
EKMA4434/ MODUL 9
9.23
Pengelompokan
lainnya
dari
model
e-business
adalah
mengelompokkannya berdasarkan siapa yang berpartisipasi dalam transaksi,
yaitu business to consumer (B2C) dan business to business (B2B). Tiga
model tersedia untuk B2C sebagai berikut.
1.
3.
9.24
E. PENCIPTAAN NILAI
Untuk dapat menyediakan kebutuhan-kebutuhan pelanggan (ends),
perusahaan tidak hanya harus menyediakan produk atau jasa (means), tetapi
juga nilai-nilai berupa pelayanan dan informasi yang disediakan di sekeliling
produk dan jasanya. Perusahaan-perusahaan yang visionari, seperti Dell,
Amazon.com, dan Domino's Pizza berhasil karena mereka menyediakan
kebutuhan-kebutuhan pelanggannya dengan meningkatkan produk,
memotong harga dan meningkatkan kualitas pelayanan terus-menerus.
Nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan di sekitar produk atau
jasa yang dijual adalah sebagai berikut ini.
1. Kecepatan layanan.
2. Kecepatan layanan merupakan respon yang cepat, instan, akurat, dan
adaptif terhadap kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Perusahaan yang
visioner melekatkan kecepatan pelayanan ini di dalam produk dan jasa
yang dijualnya.
3. Nyaman.
4. Pelanggan menilai kenyamanan dengan mendapatkan semua basil
dengan sekali belanja (one-stop shopping). Pelanggan yang kebutuhankebutuhan harus dipenuhi berkali-kali belanja di waktu yang berbeda
atau di tempat-tempat berbeda tidak akan merasa nyaman. Mereka akan
merasa nyaman jika semua kebutuhannya akan terpenuhi dengan sekali
belanja. Ini berarti pelanggan menuntut integrasi yang baik sepanjang
rantai nilai.
5. Personalisasi.
6. Pelanggan menginginkan perusahaan untuk melayaninya secara
individual dengan kebutuhan-kebutuhan akhir yang dapat berbeda
dengan pelanggan lain.
7. Harga.
8.
EKMA4434/MODUL 9
9.25
Harga produk dan jasa adalah relatif. Harga yang ditawarkan harus
masuk akal. Harga harus dihubungkan dengan kebutuhan-kebutuhan
akhir yang diterima pelanggan dan dapat bersaing dengan harga akhir
yang ditawarkan pesaing-pesaingnya.
9.26
-- ::;
..
.._-il*
-----......;
._
LATIHAN
------------------------------------------
4)
5)
6)
7)
8)
9)
EKMA4434/MODUL 9
9.27
10) Penerapan e-business yang baik dapat digunakan untuk meningkat nilainilai di sekitar produk atau jasa yang dijual. Jelaskan nilai-nilai ini!
Petunjuk Jawaban Latihan
RANGKUMAN
9.28
E-business tidak hanya jual dan beli lewat situs jaringan, tetapi lebih
diarahkan ke strategi bisnis yang merubah model atau struktur bisnis,
dengan bantuan teknologi internet memaksimumkan nilai kepada
langganan dan meningkatkan laba kepada perusahaan. Menurut Turban,
et al. (2002), e-business lebih luas dari e-commerce, yaitu tidak hanya
melibatkan penjualan dan pembelian barang-barang dan jasa-jasa, tetapi
juga melibatkan pelayanan kepada pelanggan-pelanggan, kerja samakerja sama dengan partner-partner bisnis, dan melakukan transaksi
elektronik di dalam suatu organisasi.
Penerapan e-business tidak hanya sekedar penerapan internet atau
teknologi dari sisi teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur
bisnis. E-business sekarang dipandang sebagai transformasi struktur
bisnis yang merubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan
lab a.
Tapscott, et al. (2000) menggolongkan tipologi model bisnis secara
elektronik (e-business) ke dalam lima macam model berdasarkan tingkat
kontrol ekonornis dan tingkat nilai integrasinya, yaitu agora, aggregasi
(aggregation), aliansi (alliance), rantai nilai (value chain), dan jaringan
distribusi (distributive network).
Pengelompokan
lainnya
dari
model
e-business
adalah
mengelompokkannya berdasarkan siapa yang berpartisipasi dalam
transaksi, yaitu business to consumer (B2C) dan business to business
(B2B). Tiga model untuk B2C adalah (1) toko online (online stores),
pasar (marketplaces) dan jasa-jasa, (2) pengumpul isi atau pengagregasi
isi (content aggregators) dan portal, dan (3) penyedia infrastruktur
(infrastructure providers).
Dengan menggunakan e-business, perusahaan dapat menciptakan
nilai-nilai di sekitar produk atau jasa yang dijual. Nilai-nilai ini adalah
(1) kecepatan layanan, (2) kenyamanan, (3) personalisasi, dan (4) harga.
TES
FDRMATIF 2- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
EKMA4434/ MODUL 9
9.29
2)
3)
4)
5)
6)
9.30
7)
8)
9)
10) Suatu e-commerce yang jaringan integrasi vertikal yang menambah nilai
ke input berikutnya adalah tipologi dari ....
A. aggregasi (aggregation)
B. aliansi (alliance)
C. rantai nilai (value chain)
D. toko online (online stores)
11) Suatu e-commerce yang menyediakan jasa mengalokasikan dan
mendistribusikan daripada memproduksi dan membeli barang-barang,
jasa dan informasi adalah tipologi dari ....
A. aliansi (alliance)
B. rantai nilai (value chain)
C. toko online (online stores)
D. jaringan distribusi (distributive network)
12) Suatu e-commerce yang menyediakan hampir semua kebutuhan bahan
yang dapat dipilih dan dibeli lewat web disebut dengan ....
A. pasar (marketplaces)
B. pengumpul isi atau pengagregasi isi (content aggregators)
EKMA4434/MODUL 9
9.31
9.32
9.33
EKMA4434/ MODUL 9
Formatif 1
B
c
D
c
c
A
c
c
D
c
A
B
B
A
A
B
D
B
Tes
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
Formatif2
A
A
B
A
B
c
A
c
c
D
A
B
c
D
c
B
A
9.34
Daftar Pustaka
Jogiyanto H.M. (2001). Sistem Analis dan Desain Pendekatan Terstruktur,
Teori dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto H.M. (2002). Sistem Informasi: Konsep Dasar dan Komponen.
Edisi 2. Y ogyakarta: BPFE.
Jogiyanto H.M. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Edisi 3. Yogyakarta:
Andi Offset.
Jogiyanto H.M. (2005). Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer,
Pemrograman, Sistem Informasi, dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta:
Andi Offset.
Kalakota, R.; dan Robinson, M. (2001). E-Business 2.0: Roadmap for
Success. Boston: Addison-Wesley.
Loudon, Kenneth C., dan Jane P. Loudon. (1996). Management Information
Systems: Organization and Technology. Fourth Edition. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Martin, E. Wainright; Carol W. Brown; Daniel W. De Hayes; Jeffrey A.
Hoffer dan William C. Perkins. (2002). Managing Information
technology: What Managers Need to Know. Fifth Edition. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
O'Brien, James A., Marakas, George M. (2007). Management Information
Systems. Eight Edition. Boston: McGraw-Hill.
Tapscott Don, David Ticoll dan Alex Lowy. (2000). Digital Capital:
Harvesting the Power of Business Webs. Boston: Harvard Business
School Press.
Turban, E.; King D.; Lee, J.; Warkentin, M; Chung. M. (2002). Electronic
Commerce: A Managerial Perspective. Upper Saddle River, NJ: Pearson
Education, Inc.