Anda di halaman 1dari 6

HAKIKAT GEOGRAFI

Geografi berasal dari bahasa Yunani, go ("Bumi") dan graphein


("menulis",
atau
"menjelaskan").
Menurut Prof. Bintarto geografi adalah ilmu yang menggambarkan,
menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan
penduduknya serta mempelajari corak yang khas dari unsur-unsur bumi
dalam ruang dan waktu. Sedangkan hasil Seminar Lokakarya IKIP yang
diadakan di Semarang tahun 1988 merumuskan geografi sebagai ilmu
yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks
keruangan.

Pendekatan Geograf
Mengutip dari Makalah Perkembangan Kota (Makalah UGM Yunus, 1997).
1. Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau
kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai
penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat
dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern),
dan proses (spatial processess). Kerangka analisis pendekatan
keruangan bertitik pada permasalahan susunan elemen-elemen
pembentuk ruang. Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian
rupa untuk kepentingan manusia.
2. Pendekatan kelingkungan penekanannya bukan lagi pada eksistensi
ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu
dengan variabel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan
kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan
antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus
pula dikaitkan dengan (1) fenomena yang didalamnya terliput
fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. (2) perilaku
manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai
geografis serta kesadaran akan lingkungan.
3. Pendekatan kompleks kewilayahan menekankan permasalahan yang
terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah
itu. Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain,
sehingga keterkaitan antar wilayah tidak dapat dihindarkan. Selain
itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor
determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada kebutuhan
memberikan analisis yang kompleks itu untuk memecahkan
permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula.

Prinsip Geograf

1. Prinsip Sebaran atau Penyebaran adalah sebaran fenomena,


gejala, fakta, peristiwa dipermukaan bumi. Sebaran fenomena atau
gejala ada yang teratur ada yang tidak teratur. Yang teratur : ada
yang mengelompok, menyebar, memusat, memanjang bergantung
kepada keadaan fenomena. Prinsip ini memandang bahwa setiap
gejala dan fakta di permukaan bumi tersebar secara tidak merata
antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Suatu gejala geografi
bisa terlhat terkumpul dalam jumlah yang padat dan banyak, tetapi
di satu tempat lain terlihat sangat jarang dan sedikit.Pengertian
fenomena atau gejala diartikan sebagai : semua data, fakta,
peristiwa yang ada dipermukaan bumi.
2. Prinsip Interelasi dapat dirumuskan adanya hubungan antara
fenomena yang satu dengan fenomena yang lain pada suatu ruang.
Bahwa fenomena atau gejala di muka bumi tidak mungkin berdiri
sendiri pasti ada keterkaitan dengan fenomena lain. Baik faktor fisik
dengan faktor fisik lainnya, faktor fisik dengan faktor manusia dan
faktor manusia dengan faktor manusia lainnya.
3. Prinsip Dekripsi adalah prinsip yang penjelasannya lebih lanjut
tentang fenomena tersebut secara detail disertai dengan gambar,
tabel, diagram, peta dsb.
4. Prinsip Korologi : Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi
berada pada ruang tertentu. Prinsip ini yang meninjau gejala, fakta
dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi dan interaksinya
dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah
permukaan bumi secara keseluruhan yang membentuk suatu fungsi.
Secara sederhana prinsip ini merupakan gabungan dari prinsipprinsip lainnya.

10 Konsep Geograf

1. Jarak merupakan faktor pembatas yang alami antara dua wilayah.


Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu Lokasi Absolut, lokasi
menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap dan Lokasi Relatif,
lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya
berubah.
2. Keterjangkauan berkaitan dengan aksesibilitas, menyangkut
ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang
digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan
sebagainya. Konsep ini selalu berkaitan dengan jarak, kondisi
medan, dan juga ada tidaknya angkutan atau komunikasi yang
dapat dipakai.
3. Morfologi menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga
endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran
tinggi dan pegunungan, sehingga bentuk tiap wilayah di muka bumi
akan berbeda.

4. Keterkaitan Ruang adalah hubungan antara penyebaran suatu unsur


dengan unsur yang lain pada suatu tempat. Keterkaitan ini
menyangkut fenomena alam, tumbuhan, atau sosial.
5. Pola berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran
sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain. Konsep pola
berkaitan dengan bentuk dan susunan persebaran fenomena dalam
ruang di muka bumi, baik yang bersifat alami maupun buatan.
6. Diferensiasi Areal melihat daerah-daerah yang terdapat di muka
bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang
dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Konsep
diferensiasi area digunakan untuk mempelajari perbedaan gejala
geografi antara wilayah yang satu dengan yang lain di permukaan
bumi.
7. Lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan untuk
mengetahui fenomena geosfer dan menunjukkan suatu tempat di
permukaan bumi. konsep ini terdiri dari Lokasi Absolut, lokasi
menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap dan Lokasi Relatif,
lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya
berubah.
8. Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat
mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan yang
paling menguntungkan atau positif.
9. Nilai Kegunaan adalah konsep manfaat yang diberikan oleh suatu
wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada
semua orang.
10.
Interaksi/interdependensi merupakan hubungan timbal balik
antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala,
kenampakan dan permasalahan baru. Dalam interaksi, gejala yang
satu
dengan
yang
lain
saling
tergantung.
Contoh : Interaksi kota desa terjadi, karena adanya perbedaan
potensi alam

Aspek dan Ilmu Penunjang Geograf

Aspek
Fisik
meliputi
:
a. Aspek Topologi membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau
lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas
wilayah
yang
mempunyai
ciri-ciri
khas
tertentu.
b. Aspek Biotik membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan
tumbuhan
c. Aspek Non Biotik membahas tentang tanah, air dan atmosfer
(termasuk
iklim
dan
cuaca)
Aspek
Sosial
meliputi
:
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik
perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari
kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam
ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa
kajian
pada
aspek
ini
antara
lain
:
a. Aspek Ekonomi membahas tentang industri, perdagangan, pertanian,
transportasi,
pasar
dan
sebagainya
b. Aspek Budaya membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa,
kesenian
dan
lain-lain.
c. Aspek Politik misalnya membahad tantang kepartaian dan
pemerintahan.

Beberapa Ilmu Penunjang Geografi diantaranya:

Geomorfologi ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk permukaan bumi


dan penafsirannyatentang proses terbentuknya.

Meteorologi : ilmu yang mengkaji tentang cuaca yang meliputi ciriciri fisik dan kimianya, tekanan, suhu udara, angin dan per-awanan.

Klimatologi : ilmu yang mempelajari tentang iklim, yang meliputi


sebab terjadinya, pengaruhnya terhadap bentuk fisik dan kehidupan
di suatu wilayah.

Biogeograf : ilmu yang mempelajari persebaran hewan dan


tumbuhan
di
permukaan
bumi
serta
faktor-faktor
yang
mempengaruhi, membatasi dan menentukan pola persebarannya.

Antropogeograf : ilmu yang mempelajari persebaran manusia di


permukaan bumi dalamhubungannya dengan lingkungan geografi.

Hidrologi : ilmu yang mempelajari tentang fenomena air di bumi


yang meliputi sirkulasi, distribusi, bentuk, serta sifat fisik dan
kimianya.

Oseanograf : Ilmu yang mempelajari fenomena lautan yang


meliputi sifat air laut, gerakan air laut dan pasang surut air laut.

Kartograf : ilmu yang mempelajari tentang peta meliputi tentang


pembuatan, jenis dan pemanfaatannya.

Demograf : ilmu yang mempelajari tentang kependudukan


meliputi jumlah, pertumbuhan, komposisi dan migrasi penduduk.

Pedologi : ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi proses


pembentukan, jenis-jenis dan persebarannya.

Objek Studi Geograf


Objek Studi Geograf terdiri dari dua bagian Yaitu:
1. Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi.
Objek material yang umum dan luas adalah geosfer (lapisan bumi),
yang meliputi: Lithosfer (Lapisan Kerak bumi), Biosfer (Lapisan
Kehidupan Selain Manusia), Hidrosfer (Lapisan Perairan yang Ada di
Bumi), atmosfer (lapisan udara), pedosfer (lapisan tanah) dan
antrophosfer (Lapisan manusia dan kegiatannya).
2. Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir terhadap
objek material yang berupa materi atau gejala geografi yang ada di
geosfer. Cara pandang dan cara berpikir ini dapat melalui
pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan serta dapat
juga menggunakan 5W + 1H.

Anda mungkin juga menyukai