Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
RIAN INDRA GUNAWAN
NIM. 107016302361
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penilaian proses (ratarata penilaian kinerja dan penilaian produk) dan hasil belajar siswa terutama pada
konsep alat-alat optik. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Daar El-Falaah
Mandalawangi Pandeglang Banten pada tanggal 27 April sampai dengan 11 Mei
2013. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana, yaitu metode
yang digunakan untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen (Y) dan
satu variabel independen (X). Subjek penelitian yang digunakan pada penelitian
adalah kelas VIII-B putri sebanyak 27 siswa. Instrumen yang digunakan adalah
tes kinerja untuk mengamati kegiatan diskusi dan eksperimen peserta didik, tes
produk untuk menilai kualitas suatu produk (laporan kegiatan eksperimen), dan
tes tulis untuk menilai hasil belajar siswa ranah kognitif. Dari hasil analisis regresi
linier sederhana didapat nilai R Square sebesar 0,682. Hal tersebut menunjukkan
adanya hubungan yang linier antara penilaian proses dan hasil belajar siswa
sebesar 68,2%, sedangkan sisanya sebesar 31,8% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata Kunci : Penilaian Proses, Penilaian Kinerja, Penilaian Produk, Hasil Belajar
Siswa, Alat-alat Optik
iii
ABSTRACT
Rian Indra Gunawan. NIM 107016302361. Correlation Between Process Of
Assessment And Result Of Student Learning On Optical Instruments (at Daar
el Falaah Junior High School Mandalawangi Pandeglang Banten). Research,
Study of Physics Program, Natural science Course, Teaching And Education
Science Faculty. Syarif Hidayatullah Islamic State University Jakarta.
The research is aimed to find out correlation between process of assessment and
result of student learning on optical instruments (at Daar El Falaah Junior High
School Mandalawangi Pandeglang Banten). The research is held at Daar El
Falaah Junior High School Mandalawangi Pandeglang Banten on 27th April to
11th Mei 2013. The research used simple regression analysis method, which is
used to examine correlation between one dependent (Y) and one independent
variable (X). The subject of research is class VII B of female on 27 students. The
instrument is performance test to observe discussion activities and experiment of
learner. The test is to assess quality some product (experiment activity report).
Dan writing test to assess student output learning of cognitive aspect. The result
of simple linier regression analysis is obtained value of R Square in amount of
0,682. It Shows linier correlation between process of assessment and result of
student learning is amount of 68,2%, while the rest of 31,8% is influenced another
factors.
Keywords : Assessment Process, Perfomance Assessment, Product Assessment,
Result of Student Learning Optical Instruments.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah dan karunia yang tak terhingga sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Hubungan antara Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Siswa pada Konsep Alat-alat Optik. Shalawat serta salam tercurah kepada
Rasul tercinta Muhammad SAW sebagai manusia sempurna pemimpin umat dan
panutan terbaik. Keselamatan atas keluarga, sahabat serta bagi kita selaku
pengikut ajarannya yang lurus.
Peneliti menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan dan saran dari berbagai pihak yang berpartisipasi dalam penelitian
ini. Semoga menjadi amal baik dan dibalas oleh Allah dengan balasan yang lebih
baik. Secara khusus ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti
sampaikan kepada:
1. Ibu Dra. Nurlena Rifai, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M. Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terima kasih atas inspirasi, ilmu, didikan, arahan, dan dukungan yang
diberikan dalam penyelesaian penulisan skripsi.
4. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd., selaku dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan skripsi, serta
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran.
5. Bapak Hasian Pohan, M.Si., selaku dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan
mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi. Terima kasih pula atas berbagai
masukan sehingga dapat membuka cakrawala pengetahuan penulis.
6. Segenap dosen dan staf jurusan pendidikan IPA, khususnya program studi
pendidikan fisika, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan selama
proses perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah.
7. Segenap guru dan staf di SMP Daar El Falaah Mandalawangi Pandeglang
Banten. Terima kasih atas sambutan, kebersamaan, serta kesempatan untuk
melakukan penelitian.
8. Bapakku Rahman dan mamahku Muslihah, yang telah memberikan kasih
sayang yang tak terbatas dan tak akan lekang dimakan waktu. Terima kasih
atas didikan, nasihat, dukungan, dan doa yang diberikan kepada ananda.
Semua dukungan yang diberikan kepada ananda senantiasa menjadi pengobat
lara, letih dan menjadi pemicu agar dapat melakukan segala yang terbaik
untuk membanggakan bapak dan mamah, Allahumma irhamhumaa kamaa
rabbayaanii shogiira. Untuk adik-adikku tersayang Indri Aprianti, Andri
Darmawan, dan Rai Wijaksana terima kasih atas segala doa, dukungan, dan
kasih sayang, kalianlah sumber inspirasi bagiku.
9. Kawan-kawan keluarga besar Physics Family 07, terima kasih atas segala
kebersamaan yang telah kita lalui bersama di kampus tercinta UIN Syarif
Hidayatullah.
10. Sahabat-sahabatku, Mas Anwar, Yogie, Rizal, Ziaul, Jideng, Fitri, Tahdia,
terima kasih atas dukungan dan bantuan yang kalian berikan.
Semoga segala bentuk bantuan, dukungan, saran, bimbingan, dan doa
yang diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan yang baik di sisi Allah SWT.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
ii
ABSTRAK ....................................................................................................
iii
ABSTRACT ...................................................................................................
iv
xi
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
BAB II
vii
F.
viii
2. Reliabilitas .................................................................................... 57
3. Taraf Kesukaran ........................................................................... 58
4. Daya Pembeda .............................................................................. 59
H. Teknik Deskriptif Analitis ............................................................ 60
1. Nilai Kinerja Siswa ....................................................................... 61
2. Nilai Produk Siswa ....................................................................... 61
3. Nilai Kinerja dan Produk Siswa (Nilai Proses) ............................ 62
4. Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 62
5. Uji Regresi Penilaian Proses dan Penilaian Hasil Belajar ............ 63
ix
DAFTAR TABEL
No Tabel
Tabel 2.1
Judul Tabel
Halaman
Tabel 2.2
Table 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
DAFTAR GAMBAR
No Tabel
Judul Gambar
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran
Judul Lampiran
Halaman
Lampiran 1
Silabus ................................................................................... 79
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Kisi-kisi Uji Instrumen Tes Tulis dan Alternatif Jawaban .... 123
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
xii
BAB I
PENDAHULUAN
sebuah
pendidikan
formal
yang
bertujuan
untuk
mengetahui
tujuan tertentu. Selain itu penilaian autentik memberikan kesempatan luas bagi
para peserta didik untuk dapat menunjukkan apa yang telah mereka pelajari
selama proses belajar mengajar.
Terdapat beberapa penilaian autentik yang dapat digunakan untuk menilai
hasil belajar siswa, antara lain penilaian dengan tes, penilaian kinerja, penilaian
sikap, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio dan penilaian diri.
Penilaian kinerja dan penilaian produk merupakan jenis penilaian yang
mengutamakan kepada penilaian proses belajar mengajar. Kedua jenis penilaian
ini dapat digunakan untuk menilai keterampilan atau ranah psikomotorik siswa.
Sehingga dengan diterapkannya penilaian kinerja dan penilaian produk ini
diharapkan dapat dilihat hubungan antara ranah kognitif dengan ranah
psikomotorik.
Penilaian kinerja (unjuk kinerja) merupakan penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.3 Jenis
penilaian ini sangat cocok untuk menilai siswa dalam melaksanakan tugas
diantaranya: praktikum, presentasi, diskusi, demonstrasi, dan lain-lain. Dengan
adanya penilaian semacan ini, guru dapat melihat secara langsung kinerja siswa
yang sebenarnya serta dapat memperbaiki juga mengoreksi jika ada kinerja siswa
yang kurang tepat dari suatu kompetensi. Penilaian produk adalah penilaian
terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produkproduk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung,
lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik dan logam.4
Fisika merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang mempelajari gejala-gejala alam, khususnya interaksi antara materi dan
energi. Di dalam fisika banyak terdapat konsep yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari dan mudah untuk ditemui dalam penerapannya. Diantaranya konsep
pengukuran, gerak, gaya, energi, pesawat sederhana, tekanan, getaran, gelombang,
bunyi, cahaya, alat optik.
3
Ibid., h. 72.
Hamzah B Uno, Satria Koni, Assesment Pembelajaran, Ed. 1, Cet. 1, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012) h. 22-23.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Penilaian yang diterapkan di sekolah lebih cenderung kepada penilaian hasil
belajar siswa pada ranah kognitif saja, namun kurang memperhatikan ranah
psikomotorik dan ranah afektif
2. Setiap jenis penilaian autentik memiliki kelebihan tersendiri, namun tidak
semua jenis penilaian cocok diterapkan pada suatu konsep fisika. Oleh sebab
itu diperlukan peran seorang guru untuk menentukan jenis penilaian yang
sesuai dengan kriteria keterampilan yang hendak dicapai.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan dapat lebih terarah dan mendalam, maka
penulis memberikan batasan, yaitu:
1. Penilaian yang digunakan untuk menilai proses pembelajaran adalah dengan
menggunakan penilaian kinerja dan penilaian produk peserta didik meliputi
diskusi siswa, melakukan kegiatan eksperimen dan pengambilan data, serta
pembuatan produk berupa laporan hasil kegiatan eksperimen.
2. Penilaian hasil belajar yang digunakan adalah dalam bentuk tes pilihan ganda
dengan empat alternatif jawaban, dengan tingkat berfikir mengingat (C1),
memahami (C2), dan mengaplikasikan (C3).
3. Konsep yang digunakan pada penelitian adalah konsep alata-alat optik yang
meliputi pengertian alat-alat optik, dan macam-macam alat optik yang disajikan
dengan pembelajaran diskusi dan eksperimen.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Bagaimanakah hubungan antara penilaian proses dan hasil belajar siswa pada
konsep alat-alat optik?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara penilaian proses dan hasil belajar siswa pada konsep
alat-alat optik.
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, bagi:
mereka
mengembangkan
kemampuan
berkomunikasi,
BAB II
KAJIAN TEORITIS, DAN KERANGKA BERPIKIR
dengan tujuan atau kriteria yang telah ditetapkan.6 Muslich menyatakan bahwa
asesmen yaitu proses pengumpulan berbagai informasi dan data pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan keputusan profesional
tentang program dan pelaksanaan pembelajaran serta memberikan balikan
terhadap perkembangan siswa.7 Sedangkan Anwar dan Harmi menyatakan bahwa:
penilaian merupakan suatu proses untuk menggambarkan perubahan diri siswa
setelah mengikuti pembelajaran.8
Penilaian juga dapat diartikan sebagai proses mendapakan informasi dalam
bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang
siswa, baik yang menyangkut kurikulum, program pembelajaran, iklim sekolah,
maupun kebijakan-kebijakan sekolah.9 Lebih terperinci Kusaeri dan Suprananto
menyatakan penilaian adalah suatu prosedur sistematis dan mencakup kegiatan
mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi yang dapat
digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik seseorang atau
objek.10
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa assesmen
(penilaian) adalah proses pengumpulan bukti yang dilakukan secara sengaja,
sistematis, dan berkelanjutan serta digunakan untuk mengetahui perkembangan,
kemajuan
dan
menilai
kompetensi
siswa
selama
program
pendidikan
dilaksanakan.
Sarwiji Suwandi, Model Assesmen Dalam Pembelajaran, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010),
h. 7.
7
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Panduan bagi
Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, Cet. 6, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 94.
8
Kasful Anwar, Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan KTSP, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 130.
9
Hamzah B Uno, Satria Koni, Assesment Pembelajaran, Ed. 1, Cet. 1, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), h. 2.
10
Kusaeri dan Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012), h. 8.
2.
menilai kemampuan siswa, baik dilihat dari proses maupun hasil yang didapat
siswa. Fungsi penilaian menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut: 11
a. Selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan
seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai
berbagai tujuan, antara lain:
1) Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2) Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya.
3) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4) Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan
sebagainya.
b. Diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan,
maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di
samping itu, diketahui pula sabab-musabab kelemahan itu. Jadi dengan
mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa
tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab
kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.
c. Penempatan
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara barat, adalah sistem
belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari
sebuah paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah
adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual. Setiap siswa
sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan
lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi
disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat
individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih
11
dan
ditanamkan
di
sekolah
serta
dapat
dihayati,
12
13
a.
oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian
hasil belajar.14 Menurut Surapranata dan Hatta
14
10
11
20
12
c.
13
2) Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik
memahami dirinya, membantu keputusan tentang langkah berikutnya, baik
untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk
penjurusan (sebagai bimbingan).
3) Menemukan
kesulitan
belajar
dan
kemungkinan
prestasi
yang
bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru
menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4) Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5) Sebagai kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembanga peserta
didik.
Jadi fungsi penilaian berbasis kelas diantaranya untuk mengetahui
penguasaan peserta didik terhadap suatu kompetensi, evaluasi hasil belajar,
menemukan kesulitan dan kemungkinan prestasi yang dapat dikembangkan dari
peserta didik serta sebagai alat diagnosis, menemukan kelemahan dan kekurangan
proses pembelajara, dan sebagai alat kontrol bagi guru dan sekolah.
e.
23
14
berikut: 26
1) Pusat belajar dan berakar dalam proses pembelajaran
Perhatian utama penilaian berbasis kelas tidak terletak pada perbaikan
mengajar melainkan pada perhatian guru dan peserta didik dalam perbaikan
hasil belajar. Adapun apabila guru melakukan perbaikan program pengajaran
sebagaimana diuraiakan di atas, tujuannya tidak lain adalah dalam rangka
memperbaiki hasil belajar peserta didik. Penilaian berbasis kelas dapat
memberikan informasi dan petunjuk bagi guru dan peserta didik dalam
membuat pertimbangan yang tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki
hasil belajar. Sebagai contoh misalnya ketika seorang peserta didik memiliki
24
15
nilai yang kurang baik dari suatu mata pelajaran, maka yang harus diperbaiki
adalah bukan cara mengajar melainkan menekankan pada bagaimana
meningkatkan hasil belajar peserta didik tersebut.
Penilaian berbasis kelas dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk
membangun proses pembelajaran yang lebih baik salah satunya dengan
melakukan umpan balik pada belajar peserta didik lebih sistematik, fleksibel,
dan efektif. Guru atara lain harus bertanya kepada peserta didik tentang
konsep-konsep yang harus dikuasai peserta didik, memonitor bahasa badan
dan ekspresi wajah peserta didik. Hal yang juga sangan penting adalah guru
harus selalu bertanya apakah peserta didik mengerjakan pekerjaan rumah.
Penilaian berbasis kelas memberi suatu cara untuk melakukan penilaian secara
menyeluruh dan sistematik dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan
demikian, penilaian berbasis kelas senantiasa berakar dalam proses
pembelajaran. Karena difokuskan pada belajar, maka penilaian berbasis kelas
memerlukan partisipasi aktif peserta didik. Dalam hal ini guru terus menerus
memotivasi peserta didik agar hasil belajar mereka meningkat.
2) Umpan Balik
Penilaian berbasis kelas dapat juga diartikan sebagai suatu alur proses umpan
balik (feedback up) di kelas. Guru maupun peserta didik dapat dengan cepat
dan mudah menggunakan penilaian berbasis kelas sebagai umpan balik. Dari
hasil penilaian berbasis kelas guru maupun peserta didik dapat melakukan
saran perbaikan belajar. Melalui umpan balik ini seluruh pihak yang
berkepentingan di sekolah baik kepala sekolah, guru, dan peserta didik dalam
proses pembelajaran akan menjadi lebih efisien dan lebih efektif. Penilaian
berbasis kelas dapat dipandang sebagai alat untuk formatif. Penilaian berbasis
kelas bukan hanya untuk memberi nilai atau skor (grading) peserta didik,
tetapi juga untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan mutu belajar peserta
didik.
g.
merupakan
hal
mutlak
dilakukan
dalam
mengetahui
16
umum penilaian berbasis kelas antara lain terdiri atas ulangan harian, pemberian
tugas, dan ulangan umum. Ada berbagai bentuk dan teknik yang biasa dilakukan
dalam penilaian berbasis kelas antara lain penilaian dengan tes, penilaian kinerja,
penilaian sikap, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio dan
penilaian diri.
1) Penilaian dengan Tes
Tes merupakan suatu pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan
oleh siswa yang sedang dites. Jawaban yang diberikan siswa terhadap
pertanyaan-pertanyaan itu dianggap sebagai informasi terpercaya yang
mencerminkan kemampuannya. Informasi tersebut dinyatakan sebagai
masukan penting untuk mempertimbangakan siswa.27
Senada dengan di atas Hamzah dan Satria menyatakan tes adalah seperangkat
tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh
peserta didik umtuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya
terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan
pengajaran tertentu.28
Jadi tes merupakan tugas atau pertanyaan yang diberikan guru terhadap siswa
yang harus dijawab dan dikerjakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang
materi yang yang diajarkan.
Ada beberapa tujuan penggunaan penilaian tes tertulis, diantaranya: 29
a) Mendiagnosis siswa (kekuatan dan kelemahan).
b) Menilai kemampuan siswa (keterampilan, pengetahuan dan sikap).
c) Memberikan bukti atas kemampuan yang telah dicapai
d) Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.
e) Monitoring standar pendidikan.
Kegiatan penilaian dengan tes dapat dilaksanakan jika ada seperangkat alat tes
seperti tugas, pertanyaan, atau latihan. Perangkat tugas, pertanyaan, atau
latihan itulah yang kemudian dikenal sebagai alat tes atau instrumen tes.
Beberapa bentuk alat penilaian tes tertulis diantaranya: (1) pilihan ganda
27
17
memainkan
alat
musik,
bernyanyi,
membaca
puisi/deklarasi,
Ibid., h. 139-143.
Masnur Muslich, Op. Cit., h. 95.
32
Sarwiji Suwandi, Op. Cit., h. 72.
33
Hamzah B Uno, Satria Koni, Op. Cit., h. 19.
34
Masnur Muslich, Op. Cit., h. 125.
35
Sarwiji Suwandi, Op. Cit., h. 80-81.
31
18
37
Keterampilan
investigasi
sejak
dari
perencanaan,
pengumpulan
data,
36
19
b) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dalam hal ini mempertimbangkan tahap
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman dalam pembelajaran.
c) Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru pada proyek peserta didik,
dalam hal ini petunjuk atau dukungan.39
Kasful Anwar dan Hendra Harmi menjelaskan lebih lanjut tentang langkahlangkah pengembangan penilaian proyek, langkah-langkah tersebut ialah: 40
a) Merencanakan penilaian. Melihat kesesuaiannya dengan kompetensi yang
dituntut kurikulum, misal:
i. Kerja ilmiah
ii. Berpikir dan bekerja sistematik
iii. Menggunakan alat sains
iv. Kerja matematik
v. Mengumpulkan data
a) Dapat dikelola
i. Topik tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
ii. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit
a) Merancang spesifikasi proyek yang berfokus pada proses
i. Memilih topik (dapat dipilih oleh siswa dari topik-topik yang
disediakan guru)
ii. Memetakan area yang akan dicakup (dapat ditempuh dengan curah
pendapat, jaring area yang akan dicakup)
iii. Merancang rincian langkah; contoh:
39
40
20
Pertanyaan penelitian:
.
Hipotesis:
.
Referensi yang akan digunakan
.
.
Bahan yang diperlukan:
.
.
.
Prosedur yang akan ditempuh:
1. .
2. .
3. .
4. .
5) Penilaian Produk
Penilaian hasil kerja atau produk merupakan penilaian kepada siswa dalam
mengontrol
proses
dan
memanfaatkan/menggunakan
bahan
untuk
menghasilkan sesuatu, kerja praktik atau kualitas estetik dari suatu yang
mereka produksi. Contohnya: kerja artistik (menggambar, melukis, kerajinan),
makanan, pakaian, produk yang terbuat dari kayu, metal, plastik, keramik.41
Senada dengan Masnur, Sarwiji menyatakan bahwa penilaian produk adalah
penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.42
6) Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya
41
42
21
peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta
didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan
kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.43
Portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa (bersifat
individual) yang menggambarkan (merefleksikan) taraf pencapaian, kegiatan
belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa.44 Sedangkan Sumarna
dan
43
Ibid., h. 93.
Masnur Muslich, Op. Cit., h. 118.
45
Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, Op. Cit., h. 27.
46
Sarwiji Suwandi, Op. Cit., h. 95-96.
44
22
23
49
50
24
Asesmen Autentik
Asesmen yang relevan (autentik) adalah jenis-jenis assesmen yang gayut
A.A. Istri N. Nurhaeni, Assesmen Otentik dalam Rangka KTSP Suatu Upaya
Pemberdayaan Guru dan Siswa, Makalah Disampaikan pada Pelatihan KTSP bagi Guru
SMP/MTS di Kabupaten Tabanan Tanggal 10 14 September (Universitas Pendidikan Ganesha :
2007), h. 2.
52
Masnur Muslich, Authentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Op.
Cit., h. 2.
53
Loc. Cit., h. 2 - 3.
25
kinerja
(performance
assesment)
merupakan
penilaian
26
kinerja
diharapkan
dilakukan
peserta
didik
untuk
27
59
28
I.
Nama
: .
Kelas
: .
29
Kelas: --------Baik
Tidak Baik
Keterangan:
- Baik mendapat skor 1
- Tidak baik mendapat skor 0
b. Skala rentang (Rating Scale)
Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai
memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena
pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
Skala penilaian terentang dari tidak sempurna dampai sangat sempurna.
Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten, dan 4
sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan
penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.60
60
30
: .
Aspek yang
Dinilai
II. Ekspresi
fisik
(physical
expression)
III. Ekspresi
suara (vocal
expression)
III. Ekspresi
verbal
(verbal
expression)
Deskriptor
A. Berdiri tegak melihat penonton.
B. Mengubah ekspresi wajah sesuai dengan
perubahan pernyataan yang disajikan.
C. Mata melihat kepada penonton
A. Berbicara dengan kata-kata yang jelas.
B. Nada suaranya berubah-ubah sesuai
dengan pernyataan yang ditekankan.
C. Berbicara cukup keras untuk didengar
penonton.
A. Memilih kata-kata yang tepat untuk
menegaskan arti.
B. Tidak mengulang-ulang pernyataan.
C. Menggunakan kalimat yang lengkap
untuk mengutarakan suatu pikiran.
D. Menyimpulkan pokok-pokok pikiran
yang penting.
Skala Nilai
1 2
1 2
3
3
4
4
1 2
1 2
1 2
3
3
3
4
4
4
1 2
1 2
1 2
1 2
3
3
4
4
1 2
31
Kelas: ---------
Nilai
1
1 Teknik awalan
2 Teknik tumpuan
3 Sikap/posisi tubuh saat di udara
4 Teknik mendarat
Skor yang dicapai
Skor maksimum
16
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
3 = kompeten
2 = cukup kompeten
4 = sangat kompeten
Tabel 2.4 Contoh Lembar Penilaian Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945
dengan Model Skala Penilaian (Rating Scale)
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan: A = amat baik, B = baik, C, = cukup
32
1
1
1
1
1
1
1
Kontinum Penilaian
2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 3 4 5 6 7 8 9 10
C. Penilaian Produk
1.
33
menggunakan alat, menunjukkan inovasi dan kreasi, memilih bentuk dan gaya
dalam karya seni.64
Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam menghasilkan
produk, yaitu: 65
a. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
b. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
c. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
2.
Kriteria
Ada gambar rancangan model
Bahan tertulis dalam model
Spesifikasi bahan
B
B
B
Skor
C
C
C
K
K
K
Kriteria penskoran:
B = Baik; gambar proporsional, bahan tertulis lengkap, spesifikasi bahan
jelas.
64
34
Ranah Kognitif
Hasil belajar ranah kognitif terdiri dari enam aspek, yakni mengingat
67
Kamus Besar Bahasa Indonesia/ Tim penyusun Kamus Pusat Bahasa, Ed. 4. (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 486.
68
Masnur Muslich, Authentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Op.
Cit., h. 38.
35
b. Memahami (Understand)/C2
Student are said to understand when they are able to contruct meaning from
instructional messages, including oral, written, and graphic communication.
Seorang siswa dikatakan memahami saat mereka dapat membangun sebuah
pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, termasuk berbicara, bacaan dan
komunikasi.
c. Menerapkan (Apply)/C3
Apply involves using procedures to perform exercises or solve problem. Thus,
apply is closely linked with procedural knowledge.
Menerapkan
menunjuk
pada
proses
kognitif
memanfaatkan
atau
permasalahan.
Menerapkan
berkaitan
dengan
dimensi
pengetahuan prosedural.
d. Menganalisis (Analyze)/C4
Analyze involves breaking material into its constituent parts and determining
how the parts are related to one another and to an overall structure. This
process category includes the cognitive processes of differentiating,
organizing, and attributing.
Menganalisis yaitu memutuskan suatu material ke dalam unsur-unsur pokok
dan menentukan bagaimana hubungan suatu unsur dengan unsur lain dan ke
69
36
dalam struktur umum dari suatu materi. Proses kognitif yang dilalui adalah:
membedakan, mengorganisir, dan menemukan makna tersirat.
e. Mengevaluasi (Evaluate)/C5
Evaluated is defined as making judgments based on criteria and standards. The
criteria most often used are quality, effectiveness, efficiency, and consistency.
The category Evaluate includes the cognitive processes of cheking (judgments
about the internal consistency) and critiquing (judgments based on external
criteria)
Evaluasi didefinisikan sebagai memberikan keputusan (penilaian) berdasarkan
kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah
kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kategori Evaluasi meliputi
mengecek (penilaian terhadap konsistensi diri) dan mengkritisi (penilaian
berdasarkan standar eksternal).
f. Mencipta (Create)
Create involves putting elements together to form a coherent or functional
whole. Objectives classified as create have students make a new product by
mentality reorganizing some elements or part into a pattern or structure not
clearly present before. That create is associated with three cognitive processes:
generating, planning, and producing.
Mencipta yaitu mengambil semua unsur pokok untuk membuat sesuatu yang
memiliki fungsi atau mengorganisasikan kembali element yang ada ke dalam
stuktur
atau
pola
yang
baru.
proses
ini
meliputi
merumuskan,
merencanakan/mendesain, memproduksi.
2.
Ranah Afektif
Pembelajaran pada ranah afektif sangat berkaitan erat dengan sikap atau
70
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 67.
37
Muslich menyatakan bahwa ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai.71
Hasil belajar pada ranah ini nilai yang nampak terletak pada tingkah laku, sikap,
nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial.
Tingkatkan afektif ini ada lima, dari yang paling sederhana ke yang kompleks
adalah sebagai berikut:72
a. Kemauan Menerima/Reciving atau Attending (A1)
Kemauan menerima merupakan kepekaan dalam menerima rangsangan
(stimulasi) dari luar yang datang dari peserta didik dalam membentuk masalah,
situasi, atau gejala. Yang termasuk dalam tipe ini adalah kesadaran, keinginan
untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi atas gejala atau rangsangan dari
luar.
b. Kemauan Menanggapi/Responding (A2)
Responding atau jawaban, yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap
stimulasi yang datang dari luar. Yang termasuk dalam tipe ini mancakup
ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulasi dari luar yang
datang kepada dirinya.
c. Penilaian/Valuing (A3)
Penilaian yaitu nilai dan kepercayaan terhadap stimulasi yang datang
kepadanya. Yang termasuk dalam tipe ini adalah kesediaan menerima nilai,
latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai, dan kesepakatan
terhadap nilai tersebut.
d. Mengorganisasi/Organization (A4)
Organisasi yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi,
termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai
yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep
tentang nilai, organisasi sistem nilai, skala prioritas nilai, dan sebagainya.
e. Tingkat Karakteristik/Pembentukan Pola
Yaitu keterpaduan semua sisten nilai yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
71
Masnur Muslich, Authentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Op.
Cit., h. 46.
72
Loc.Cit., h. 46 47.
38
3.
Ranah Psikomotor
Hasil belajar psikomotoris menampak dalam bentuk keterampilan (skill)
Ibid,. h. 48.
Hamzah B Uno, Satria Koni, Op. Cit., h. 64-67.
39
physical set (kesiapan fisik) atau emotional set (kesiapan emosi perasaan)
untuk melakukan suatu tindakan.
c. Gerakan Terbimbing (P3)
Gerakan terbimbing adalah gerakan yang berada pada tingkat mengikuti suatu
model, kemudian meniru model tersebut dengan cara mencoba sampai dapat
menguasai dengan benar suatu gerakan.
d. Gerakan Terbiasa (P4)
Gerakan terbiasa adalah berkenaan dengan penampilan respons yang sudah
dipelajari dan sudah menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang ditampilkan
menunjukkan
suatu
kemahiran.
Seperti
menulis
halus,
menari
atau
mengatur/menata laboratorium
e. Gerakan yang Kompleks (P5)
Gerakan yang kompleks adalah suatu gerakan yang berada pada tingkat
ketrampilan yang tinggi. Gerakan itu menampilkan suatu tindakan motorik
yang menuntut pola tertentu dengan tingkat kecermatan, dan atau keluwesan,
serta efesiensi yang tinggi.
f. Penyesuaian dan Keaslian
Pada tingkat ini individu sudah berada pada tingkat yang terampil sehingga ia
sudah dapat menyesuaikan tindakannya untuk situasi-situasi yang menuntut
persyaratan
tertentu.
Individu
sudah
dapat
mengembangkan
40
kemampuan
kolektif
peserta
didik,
melibatkan
peserta
didik
untuk
Alat Optik
Mata dan
Kaca mata
Kamera
Mikroskop
Lup
Mata dapat
menderita
Miopi,
diatasi
dengan lensa
cekung (-)
Astigmatisma,
diatasi dengan
lensa silindris
Bayangan bersifat:
Nyata, terbalik, dan
diperkecil
Hipermetropi,
diatasi dengan
lensa cembung
(+)
Mata terdiri
atas
Presbiopi,
diatasi
dengan lensa
rangkap
Teropong
Kornea
Cairan
Aqueous
Retina
Lensa
Kristalin
Iris
Periskop
41
1.
benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu.75 Sedangkan optik, adalah hal
yang berkenaan dengan penglihatan (cahaya, lensa, mata, dsb). 76 Menurut
Surawan Martinus alat optik merupakan alat yang berhubungan dengan masalah
penglihatan,
sebagainya.
seperti
77
kacamata/lensa/teropong/kamera/mikroskop,
dan
42
a) Kornea, yaitu selaput tipis dan tembus cahaya yang kuat. Berfungsi
melindungi mata dari gangguan luar.80
b) Cairan Aqueous, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga
terfokus ke lensa mata. Cairan ini sebagai pengisi antara kornea dan lensa
mata.
c) Iris atau Selaput Pelangi, merupakan lapisan tipis di depan lensa mata yang
berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya celah pupil dan memberi warna
pada mata.
d) Pupil merupakan bagian mata yang terletak di tengah-tengah iris. Iris dapat
membesar dan mengecil seperti fungsi diafragma pada kamera.
e) Retina, merupakan layar tempat bayangan mata, retina biasa diebut juga
dengan selaput jala.
f) Lensa Kristalin atau lensa mata, merupakan bahan bening, berserat, dan
kenyal dan berbentuk cembung. Berfungsi untuk membiaskan cahaya
sehingga menghasilkan bayangan yang tajam dan jatuh di retina.
g) Syaraf optik, syaraf mata yang berfungsi meneruskan sinyal optik ke otak
untuk diproses sebagai sinyal penglihatan.
h) Otot siliari: bagian mata yang berfungsi mengatur jarak fokus lensa mata.
2) Jenis-jenis Cacat Mata
a) Rabun Jauh (Miopi) merupakan mata yang tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang jaraknya jauh. Cacat mata ini terjadi karena bola mata
terlalu cembung dan tidak dapat memipih, sehingga menyebabkan bayangan
benda yang terbentuk jatuh di depan retina. Cacat mata miopi bisa dibantu
dengan menggunakan kacamata berlensa cekung (negatif).
H. Moch. Agus Krisno, dkk, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs, (Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 306.
43
44
81
45
e. Teropong
Teropong (teleskop) merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat
benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas.82
f. Periskop
Periskop merupakan teropong yang digunakan pada kapal selam. Periskop
berfungsi untuk melihat permukaan laut tanpa memunculkan badan kapal
selam.83
F.
yang telah dilakukan oleh peniliti sebelumnya. Di bawah ini beberapa penelitian
yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis:
1. Tatag Y. E. Siswono (2002). Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
Kontekstual. Penilaian autentik merupakan bagian dari penilaian performance
(alternatif) yang berusaha mengukur atau menunjukkan pengetahuan dan
keterampilan siswa dengan cara menerapkan pengetahuan dan keterampilan itu
pada kehidupan nyata. Sedang penilaian performance merupakan kegiatan
penilaian yang meminta siswa untuk mengkontruksi respon, menghasilkan
produk atau menunjukkan hasil suatu kegiatan (demonstrasi). Karena penilaian
performance umumnya tidak memiliki jawaban benar atau salah saja, tetapi
juga tentang apa yang diketahui dan apa yang akan dilakukan siswa, maka
penilaian ini sangat sesuai untuk mengetahui ketercapaian tujuan proses dalam
pembelajaran. Dalam evaluasi penilaian performance didasarkan pada kriteria
yang telah ditetapkan. Kriteria merupakan petunjuk, aturan-aturan atau prinsipprinsip yang digunakan untuk menilai atau mengambil keputusan terhadap
respon, hasil-hasil tes atau performance (kinerja) siswa.84
2. Syahrul. Keefektifan Penerapan Model Asesmen Autentik Terintegrasi dalam
Pembelajaran Praktikum pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT82
Joko Untoro, Buku Pintar Fisika SMA, (Jakarta: WahyuMedia, 2009), h. 360.
H. Moch. Agus Krisno, dkk, Op. Cit., h. 317.
84
Tatag Y. E. Siswono, Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Kontekstual, (FMIPA
UNESA Surabaya, 2002).
83
46
85
47
dilakukan jika jumlah peserta didik besar serta membutuhkan waktu yang
relatif lama.87
Dari penelitian-penelitian yang relevan di atas peneliti memiliki asumsi
bahwa penelitian autentik merupakan penelitian yang tepat untuk menilai segala
aktivitas peserta didik di sekolah, baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
siswa.
untuk mendapatkan dan memutuskan hasil belajar secara akurat. Selain itu,
penilaian autentik ini mengubah peran dari sifat pasif menjadi partisipan aktif
dalam mengevaluasi kemajuan yang dicapainya.
G. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar saat ini menuntut para siswa untuk berperan aktif
dalam aktivitas belajar di kelas, sehingga diharapkan para peserta didik dapat
menemukan konsep melalui pembelajaran. Mata pelajaran fisika merupakan mata
pelajaran yang menuntut peserta didik untuk berperan aktif dalam melakukan
berbagai kegiatan pembelajaran dan kerja illmiah sehingga diperlukan pula
penilaian yang dapat mencakup seluruh kegiatan tersebut.
Assesmen (penilaian) adalah proses pengumpulan bukti yang dilakukan
secara sengaja, sistematis, dan berkelanjutan serta digunakan untuk mengetahui
perkembangan, kemajuan dan menilai kompetensi siswa selama program
pendidikan dilaksanakan. Penilaian berbasis kelas dapat dipahami sebagai proses
pengumpulan informasi yang dilakukan guru secara terus menerus selama
kegiatan belajar mengajar baik di dalam kelas ataupun di luar kelas dengan
mengambil keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar siswa
selama proses pembelajaran.
Penilaian kinerja yang dilakukan guru terhadap peserta didik harus
berdasarkan segala aktivitas siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian produk merupakan
penilaian yang dilakukan kepada siswa untuk mengontrol suatu proses untuk
87
48
menghasilkan suatu produk dan kualitasnya serta laporan pada suatu kegiatan.
Dengan adanya kedua penilaian tersebut diharapkan kita dapat melihat hubungan
antara ranah kognitif dan ranah psikomotorik dalam suatu proses pembelajaran
terutama pada konsep alat-alat optik. Berikut ini gambar bagan kerangka berpikir
yang peneliti sajikan:
Sistem Penilaian
dalam KBM
Mata
Pelajaran
Fisika
KTSP
PBK
Terdiri dari
memerlukan
Proses
Produk
Banyak
diabaikan
Kognitif
Peran Aktif
Siswa
Fakta di lapangan:
penilaian hanya
berdasarkan hasil ahir
dan aspek kognitif saja
dominan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana. Yaitu suatu
metode yang digunakan untuk melakukan pengujian hubungan antara satu
variabel dependen (Y) dan satu variabel independen (X). Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel independen adalah penilaian proses (penilaian kinerja dan
penilaian produk) dan variabel dependennya adalah hasil belajar siswa. Analisis
ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.1
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau responden adalah pihak-pihak yang dijadikan
sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII-B putri SMP Daar El Falaah Mandalawangi Pandeglang
Banten semester genap tahun ajaran 2012/2013 dan konsep yang diajarkan adalah
alat-alat optik. Peran subjek penelitian adalah untuk memberikan tanggapan dan
informasi terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti, serta memberikan masukan
kepada peneliti, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penilaian Pendidikan Sains, (Jakarta: UIN
Jakarta, 2008), h. 10.
49
50
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir penelitian dimana ketiga tahap
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Langkah awal pada tahap persiapan sebelum melaksanakan penelitian adalah
membuat proposal penelitian, melakukan telaah kurikulum mengenai pokok
bahasan yang dijadikan penelitian, langkah selanjutnya adalah survei tempat
untuk uji coba instrumen dan penelitian. Setelah melaksanakan survei tempat,
langkah selanjutnya adalah menentukan lokasi penelitian.
Setelah langka-langkah di atas dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah
melakukan konsultasi dengan pihak sekolah terutama dengan guru mata
pelajaran fisika untuk menyusun dan melaksanakan uji coba instrumen. Hal
terahir yang dilakukan pada tahap persiapan adalah menyusun perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan KTSP.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap kedua pada prosedur penelitian adalah tahap pelaksanaan penelitian.
Penelitian dilakukan dengan memberikan penilaian kinerja (performance
assesment) dan penilaian produk. Proses pembelajaran dan penilaian
berlangsung sebanyak tiga kali pertemuan, setelah itu dilaksanakan tes hasil
belajar.
3. Tahap Akhir Penelitian
Tahap akhir penelitian adalah melaksanakan analisis data dari hasil penilaian
kinerja, penilian produk, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan analisis
regresi linier sederhana yang didapat dari penelitian. Setelah menganalisis data,
langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan berdasarkan data hasil
penelitian yang telah dilakukan. Gambar 3.1 berikut alur prosedur penelitian
yang dilakukan:
51
TAHAP PERSIAPAN
1. Pembuatan proposal penelitian
2. Melakukan telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan penelitian.
3. Survei tempat uji coba instrumen dan penelitian.
4. Menentukan Lokasi Penelitian
5. Melakukan konsultasi dengan guru mata pelajaran fisika.
6. Menyusun instrumen
7. Uji coba instrumen
8. Penyusunan perangkat pembelajaran
TAHAP PELAKSANAAN
Penilaian terhadap subjek penelitian dengan menggunakan
penilaian kinerja, penialan produk, dan hasil belajar siswa.
TAHAP AKHIR
1. Analisis data
2. Pembahasan hasil penelitian
3. Penarikan kesimpulan
F.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
52
diolah.2 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga macam, yaitu:
instrumen lembar penilaian kinerja, instrument lembar penilain produk, dan
instrumen tes tulis.
Instrumen tes penilaian kinerja untuk mengukur hasil belajar siswa
mengenai konsep fisika yang diajarkan dengan mengamati kegiatan peserta didik
dalam melakukan sesuatu baik di dalam kelas maupun di luar kelas, instrumen tes
penilain produk digunakan untuk menilai kualitas laporan suatu kegiatan, dan
instrument tes tulis pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar terhadap konsepkonsep fisika yang diajarkan di dalam kelas. Penggunaan instrumen tes penilaian
kinerja dan penilaian produk bertujuan agar kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini lebih valid dan objektif dibandingkan jika hanya menggunakan satu
instrumen tes saja. Sebagaimana instrumen tes tulis, instrumen tes penilaian
kinerja dan penilaian produk juga harus memenuhi kriteria kelayakan, hanya saja
kriteria yang dipernuhi oleh kedua instrumen ini berbeda dengan instrumen tes
tulis. Begitu pula dengan pengujiannya, dimana pada instrumen tes penilaian
kinerja dan penilaian produk pegujian kelayakannya cukup dengan pertimbangan
ahli. Uji kelayakan ini dilakukan oleh dosen pembimbing dengan pertimbangan
kajian teoritis yang dilakukan penulis.
1.
guru terhadap peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar baik di
dalam kelas ataupun di luar kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada
instrument penilaian kinerja ini terdapat aspek-aspek yang dinilai serta kriteria
yang dinilai dari kegiatan siswa. Bentuk instrumen penilaian kinerja yang
digunakan pada penelitian ini adalah model skala penilaian (rating scale), dimana
guru akan memberikan nilai jika kriteria yang ditentukan dilakukan siswa. Pada
penelitian ini, peneliti membuat penilaian dari kegiatan diskusi dan beberapa
kegiatan eksperimen yang dilaksanakan oleh para siswa. Adapun kriteria unjuk
kerja yang akan dinilai dapat dilihat pada lampiran 9, 10, dan 11.
2
Ibid., h. 160.
53
Kriteria
Baik
Cukup
Kurang
54
Kriteria
Baik
Cukup
Kurang
55
Aspek Kognitif
C1
C2
C3
1
3, 7
2, 8
4, 5,
6, 9, 14
34
18
12, 13
25, 29
19, 20,
26, 30,
31, 33
13
Jumlah
1
4
10, 11
35
15, 16,
17,
21, 22,
23, 24,
27, 28,
32
13
15
35
Validitas
Validitas tes merupakan tes yang mampu mengukur apa yang hendak
56
validitas tes yang digunakan adalah uji validitas isi (content validity). Dimana
untuk mengetahui validitas isi tes, dilakukan judgement terhadap butir-butir soal
oleh dosen pembimbing. Pengujian validitas pada instrumen tes ini berpatokan
kepada pengujian validitas setiap butir soal. Pengujiannya dapat dhitung dengan
menggunakan teknik analisis point biserial, persamaannya dinyatakan sebagai
berikut: 5
Keterangan :
rpbi = angka indeks korelasi point biseral
Mp = mean (nilai rata-rata hitung) skor yang dicapai oleh peserta tes
yang menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya dengan
tes secara keseluruhan.
Mt = mean skor, yang berhasil dicapai oleh seluruh peserta tes
SDt = deviasi standar total
p
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Cet. 10, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2000), h. 258.
57
2.
Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada konsistensi dari suatu pengukuran.6 Sedangkan
r11 = (
)(
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= banyaknya item
Jika instrumen yang diujikan reliable, maka dilihat dari kriteria penafsiran
indeks reliabilitasnya pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi
0,00 0,20
0,21 0,40
0,41 0,60
0,61 0,80
0,81 1,00
Kriteria Reliabilitas
Kecil
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Perhitungan nilai reliabilitas ini terdapat pada lampiran bersama dengan uji
validitas dengan menggunakan program anates. Berdasarkan perhitungan tersebut
diperoleh nilai reliabilitas instrument tes sebesar 0,80. Nilai ini termasuk kategori
6
58
tinggi yang artinya bahwa instrumen ini reliable. Oleh karena itu, instrumen ini
layak digunakan dalam penelitian.
3.
Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran suatu butir soal menjelaskan ukuran dari jumlah siswa
yang menjawab soal dengan benar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah dan tidak terlalu sukar.9 Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya
sesuatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00
sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal
dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar,
sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. 10 Taraf
kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus:11
P=
Keterangan :
P
= indeks kesukaran
Tingkat Kesukaran
Sukar
Sedang
Mudah
Berikut ini kriteria taraf kesukaran butir soal berdasarkan hasil analisi
terhadap 35 soal yang diujicobakan.
Ibid., h. 207.
Loc. Cit. h. 207.
11
Ibid., h. 208.
12
Ibid., h. 210.
10
59
No. Soal
9, 20, 24, 25, 28, 29, 31
1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 23, 26, 30, 33, 34
6, 8, 14, 15, 18, 19, 21, 22, 27, 32, 35
Jumlah
7
17
11
35
Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang panda (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah).13 Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi (daya
pembeda) adalah:14
D=
Keterangan :
D = daya pembeda butir soal
BA= banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB= banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA = banyaknya peserta kelas atas
JB = banyaknya peserta kelas bawah
Setelah indeks daya pembeda dihitung dan diketahui, maka nilainya
diklasifikasikan dengan kriteria daya pembeda seperti pada tabel 3.7 berikut:15
13
Ibid., h. 211.
Ibid., h. 213-214.
15
Ibid., h. 218.
14
60
Hasil uji coba menunjukkan bahwa dari 35 soal terdapat 4 yang termasuk
sangat buruk, 4 soal termasuk kategori jelek, 11 soal termasuk kategori cukup, 14
soal termasuk kategori baik, 2 soal termasuk kategori baik sekali. Berikut kriteria
tingkat kesukaran butir soal berdasarkan hasil analisis pada 35 soal yang diuji
cobakan dengan menggunakan program anates.
Tabel 3.8 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Kategori
Sangat buruk (Drop)
Jelek
Cukup
Baik
Baik Sekali
Jumlah
No. Soal
Jumlah
2, 8, 25, 35
4
5, 14, 21, 22
4
4, 10, 12, 13, 18, 20, 24, 27, 29, 31, 32
11
1, 3, 6, 9, 11, 15, 16, 17, 19, 23, 26, 28, 33, 34
14
7, 30
2
35
61
Kategori
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Amat Baik
pembuatan laporan kegiatan yang sesuai dengan lembar kegiatan siswa, langkahlangkah pengolahan data seperti berikut:
a. Menghitung nilai mentah yang didapat siswa dari laporan yang dibuat siswa
b. Menghitung rata-rata yang diperoleh tiap kelompok
c. Mengklasifikasikan nilai yang didapat tiap kelompok dengan kategori sebagai
berikut:
62
Kategori
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Amat Baik
didapat dari kegiatan diskusi, kegiatan eksperimen, dan pembuatan laporan yang
didapat kelompok siswa, dengan cara:
NP =
Keterangan:
NP = nilai proses yang diperoleh kelompok
PK = nilai kinerja yang diperoleh kelompok
PP = nilai produk yang diperoleh kelompok
2
4.
= bilangan tetap
N=SX5
Keterangan:
N = nilai yang diperoleh
S = skor yang didapat
5 = bilangan tetap
Nilai yang diperoleh siswa dari tes hasil belajar siswa lalu diklasifisikan
dengan kategori sebagai berikut:
63
Nilai
< 70
= 70
71 80
> 80
70 adalah nilai KKM yang sudah ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian.
5.
variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresi dapat digunakan untuk
melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel
independen dimanipulasi (dirubah-rubah). Secara umum persamaan regresi
sederhana (dengan satu prediktor) dapat dirumuskan sebagai berikut:16
( )( )
( ) ][
( ) ]
Keterangan:
rxy = koefisien kerelasi
X = jumlah variabel independen
Y = jumlah variabel dependen
= jumlah responden
16
64
Interpretasi
Sangat rendah
(tak berkorelasi)
Rendah
Agak rendah
Cukup
Tinggi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
unjuk kerja yang sudah divalidasi. Penilaian kinerja dalam kegiatan pembelajaran
dilakukan
berdasarkan
silabus,
rencana
pelaksanaan
pembelajaran,
dan
disesuaikan dengan lembar kegiatan siswa yang dibuat. Dalam penilaian ini,
siswa dituntut untuk menunjukkan kemampuan berdiskusi dan melakukan kegitan
eksperimen berdasarkan pengetahuan fisika yang dimiliki dan sesuai dengan
petunjuk pada lembar kegiatan siswa
Penilaian unjuk kerja yang dilakukan melibatkan dua orang penilai
menggunakan model skala penilaian (Rating Scale) dengan menilai kemampuan
diskusi siswa dan kegiatan yang dilakukan siswa pada kegiatan eksperimen. Dari
hasil penilaian kinerja tiap kelompok diperoleh Tabel 4.1 rekapitulasi data
penilaian kinerja berikut:
65
66
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Kode Objek
Penelitian
A15
A26
A27
A3
A7
A24
A17
A18
A23
A10
A13
A21
A2
A9
A11
A19
A20
A22
A4
A14
A25
A5
A6
A8
A1
A12
A16
Rata-rata
Kelompok
*PK1
*PK2
*PK3
66,7
75
75
72,23
71,4
67,8
78,6
72,6
71,4
64,3
71,4
69,03
78,6
73,8
73,8
75,4
85,7
91,7
88,1
88,5
71,4
69,04
76,2
72,21
71,4
67,8
78,6
72,6
73,8
79,7
71,4
74,97
71,4
75
73,8
73,4
Rata-rata
Jumlah
74,55
67
2.
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Kode Objek
Penelitian
A15
A26
A27
A3
A7
A24
A17
A18
A23
A10
A13
A21
A2
A9
A11
A19
A20
A22
A4
A14
A25
A5
A6
A8
A1
A12
A16
Rata-rata
** PP = Penilaian Produk
Rata-rata
Kelompok
**PP1
**PP2
**PP3
71,67
72,22
68,52
70,80
70,00
68,52
74,07
70,86
70,00
70,37
70,37
70,25
65,00
61,11
68,52
64,88
81,67
77,78
83,33
80,93
71,67
70,37
62,96
68,33
68,33
75,93
66,67
70,31
71,67
74,07
75,93
73,89
68,33
68,52
74,07
70,31
Jumlah
71.17
68
dan nilai produk setiap kelompok, Tabel 4.3 berikut adalah rekapitulasi nilai
proses pada masing-masing kelompok:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Proses
No
Kelompok
Nilai Kinerja
Siswa
Nilai Produk
Siswa
72,23
72,6
69,03
75,4
88,5
72,21
72,6
74,97
73,4
70,80
70,86
70,25
64,88
80,93
68,33
70,31
73,89
70,31
1
Kelompok 1
2
Kelompok 2
3
Kelompok 3
4
Kelompok 4
5
Kelompok 5
6
Kelompok 6
7
Kelompok 7
8
Kelompok 8
9
Kelompok 9
Rata-rata
Nilai Proses
(
)
71,52
71,73
69,64
70,14
84,72
70,27
71,46
74,43
71,86
72,86
Tabel 4.3 di atas, menunjukkan skor rata-rata nilai proses kelompok siswa
yang berada pada kategori baik dengan nilai 72,86. Kelompok dengan kategori
baik berjumlah lima kelompok, yaitu kelompok 1, 2, 7, 8, dan 9. Satu kelompok
yang berkategori kurang baik yaitu kelompok 3, satu kelompok berkategori cukup
baik yaitu kelompok 6 dan kelompok 5 berkategori amat baik.
4.
penelitian ini juga terdapat penilaian hasil belajar siswa yang telah dipelajari
69
melalui metode eksperimen dan pembuatan laporan kegiatan. Tabel 4.4 berikut
adalah rekapitulasi penilaian hasil belajar pada masing-masing kelompok peserta
didik.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Rata-rata
Kode Objek
Penelitian
A15
A26
A27
A3
A7
A24
A17
A18
A23
A10
A13
A21
A2
A9
A11
A19
A20
A22
A4
A14
A25
A5
A6
A8
A1
A12
A16
Jumlah
Rata-rata
Kelompok
70
80
65
70
85
70
71,67
75
70
72,86
Pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa skor rata-rata hasil belajar
berkategori baik sebesara 72,96. Dengan jumlah kelompok yang berkategori
kurang baik yaitu kelompok 3, kelompok dengan kategori cukup baik sebanyak
empat kelompok yaitu kelompok 1, 4, 6, dan 9. Jumlah kelompok dengan kategori
70
baik berjumlah 3 kelompok, yaitu kelompok 2, 7, dan 8, serta satu kelompok yang
termasuk dalam kategori amat baik yaitu kelompok 5.
5.
proses (rata-rata penilaian kinerja dan penilaian produk) penilaian hasil belajar
siswa. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear sederhana
dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil analisis regresi linier sederhana
dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 18.
Berdasarkan analisis yang dilakukan didapat nilai R Square (r2) sebesar
0,682. Artinya ada hubungan yang linier antara penilaian proses dan hasil
belajar siswa sebesar 68,2%, sedangkan sisanya sebesar 31,8% dipengaruhi oleh
faktor lain. Oleh karena itu dapat dikatakan penilaian proses berhubungan dengan
hasil belajar siswa. Dengan demikian, jika penilain proses meningkat maka hasil
belajar siswa pun dapat meningkat.
71
72
penilaian proses (rata-rata penilaian kinerja dan penilaian produk) dan hasil
belajar siswa pada konsep alat-alat optik menunjukkan hasil yang linier. Hal
tersebut dapat terlihat dari nilai R Square (r2) sebesar 0,682. Artinya nilai tersebut
menunjukkan adanya hubungan yang linier antara penilain proses dan hasil belajar
siswa yang didapat melalui tes tulis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan penilaian proses
dapat diikuti dengan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.
Kesimpulan penelitian ini sesuai dengan pendapat Indah Nurcahyani dan kawankawan yang menyatakan tingkat ketercapaian batas minimal peserta didik lebih
besar dari KKM yang ditentukan sekolah. Selain Indah dan kawan-kawan,
Syahrul mengungkapkan tentang hasil penelitiannya yaitu (a) terdapat perbedaan
unjuk kinerja (prestasi) praktikum mesin listrik mahasiswa sebelum dan sesudah
penerapan model Asesmen Autentik Terintegrasi (Model-AAT), (b) dapat
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran mahasiswa dalam mata
praktik kuliah, (c) mahasiswa memberi respon positif terhadap penerapan asesmen
teman sejawat, karena mereka merasa memperoleh pengalaman yang berharga
tentang bagaimana menerapkan model tersebut dalam pembelajaran.
Zainal Ruma dalam jurnal penelitiannya menyimpulkan bahwa: (a) Hasil
belajar ekonomi siswa setelah dinilai dengan penilaian kinerja, (b) nilai rata-rata
mengalami peningkatan pada akhir tes, minat siswa untuk mempelajari lebih
mendalam sangat tinggi, dan (c) penyelesaian soal kontekstual siswa setelah
penerapan assesmen kinerja cukup baik. Tatag Y. E. Siswono menuturkan dalam
jurnalnya bahwa penilaian kinerja merupakan kegiatan penilaian yang meminta
siswa untuk mengkontruksi respon, menghasilkan produk atau menunjukkan hasil
suatu kegiatan (demonstrasi), sehingga penilaian ini sangat sesuai untuk
mengetahui ketercapaian tujuan proses dalam pembelajaran.
Dari uraian di atas terlihat bahwa hubungan antara penilaian proses dan
hasil belajar siswa pada konsep alat-alat optik memiliki hubungan yang linier.
Penilaian proses juga berkontribusi dalam mendorong siswa berperan aktif dalam
pembelajaran, sehingga dengan adanya penilaian proses ini keterampilan siswa
dapat meningkat seiring meningkatnya pengetahuan siswa pada ranah kognitif.
73
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian yang dilakukan memiliki keterbatasan
dalam pelaksanaannya, diantarnya ialah:
1. Penilaian proses merupakan penilaian yang lebih efektif diterapkan pada kelas
dengan jumlah siswa yang sedikit. Hal tersebut berkaitan dengan kontrol
individu dan waktu yang tersedia untuk jam pelajaran fisika.
2. Jumlah siswa yang ideal untuk menerapkan penilaian kinerja adalah 5 orang
siswa untuk masing-masing penialai. Pada penelitian ini, jumlah total siswa
adalah 27 orang yang terbagi kedalam 9 kelompok, sedangkan jumlah penilai
hanya dua orang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang linier antara penilaian proses dan hasil belajar siswa pada
konsep alat-alat optik. Dengan demikian, pelaksanaan penilaian kinerja dan penilaian
produk sebagai penilaian proses dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat
terhadap perubahan hasil belajar siswa. Artinya, jika penilain proses meningkat,
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran yang peneliti
ajukan adalah sebagai berikut :
1. Penilaian proses hendaknya dilaksanakan sesuai dengan keterampilan yang
hendak dicapai, baik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik pada tujuan
pembelajaran.
2. Hendaknya lebih menitik beratkan pada penilaian kinerja agar dapat melihat
perkembangan siswa secara bertahap.
74
DAFTAR PUSTAKA
75
76
77
Surakarta: Yuma
Suwandi, Sarwiji., Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: Yuma Pustaka, 2010.
Syahrul., Keefektifan Penerapan Model Asesmen Autentik Terintegrasi dalam
Pembelajaran Praktikum pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FTUniversitas Negeri Makassar, Jurnal Medtek, 2009.
Tim Penerbit Lentera Abadi., Ensiklopedia IPTEK Untuk Anak, Pelajar & Umum,
Jakarta: PT Lentera Abadi, 2004.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 4.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2008.
Uno, Hamzah B, Satria Koni., Assesment Pembelajaran, Ed. 1, Cet. 1, Jakarta:
Bumi Aksara, 2012.
Untoro, Joko., Buku Pintar Fisika SMA, Jakarta: WahyuMedia, 2009.
78
LAMPIRAN 1
Silabus
Sekolah
Kelas
Semester
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Alat-alat optik
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Menggali
Menjelaskan
informasi dari
fungsi mata
nara sumber dan
sebagai alat
studi pustaka
optik.
untuk
memperoleh
penjelasan
tentang fungsi
mata sebagai
alat optik dan
tentang cacat
Menggambar-kan
mata.
pembentukan
bayangan benda
di retina.
Teknik
Tes
tulis
Penilaian
Bentuk
Contoh Instrumen
Instrumen
Tes PG
Suatu benda dapat
terlihat jelas oleh
mata jika
bayangan jatuh
pada
a. pupil
b. lensa
c. kornea mata
d. retina
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
6 x 40
Buku Fisika
kelas VIII,
buku
referensi
yang
relevan,
lingkungan,
alat dan
bahan
praktikum.
Bayangan yang
dibentuk oleh
lensa mata
memiliki sifat
a. nyata,
terbalik,dan
79
LAMPIRAN 1
diperkecil
b. nyata,
terbalik,dan
diperbesar
c. maya, terbalik,
dan diperkecil
d. maya, terbalik,
dan diperbesar
Menjelaskan
beberapa cacat
mata dan
penggunaan
kacamata untuk
sebagai alat bantu
bagi
penderitanya.
Perhatikan
pernyataan berikut
:
1) Titik dekatnya
kurang dari 25
cm
2) Tidak dapat
melihat dengan
jelas benda yang
berjarak 25 cm
3) Dapat dibantu
dengan kacamata
positif
4) Bayangan benda
berjarak 25 cm
terletak di depan
retina
Dari peristiwa di
80
LAMPIRAN 1
Studi pustaka
untuk
membedakan
kamera dan lup
sebagai alat
optik.
Menjelaskan
konsep lup
sebagai alat
optik.
Tes
tulis
Tes PG
81
LAMPIRAN 1
b. diantara F dan
2F
c. diantara F dan O
d. tepat di titik 2F
Membentuk
Menjelaskan cara
kelompok untuk
kerja beberapa
menjelaskan cara produk teknologi
kerja alat-alat
yang relevan,
optik yang
seperti: kacamata,
terdapat dalam
mikroskop,
kehidupan
berbagai jenis
sehari-hari.
teropong, dan
periskop.
Tes
tulis,
tes
unjuk
kerja
dan
produk
Eksperimen
menggunakan alat-alat
optik.
LKS
Pandeglang, ..........
Mengetahui
Kepala Sekolah
Praktikan
82
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Identitas
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: Kelas VIII/II
Standar Kompetensi
: 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik terkait produk teknologi seharihari.
Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
B. Indikator
1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik.
2. Menggambarkan pembentukan bayangan benda di retina.
3. Menjelaskan beberapa cacat mata dan penggunaan kacamata untuk sebagai alat bantu bagi penderitanya.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian alat optik
83
LAMPIRAN 2
2. Menjelaskan fungsi bagian-bagian mata sebagai alat optik
3. Menggambarkan pembentukan bayangan benda pada retina
4. Menjelaskan daya akomodasi mata
5. Membedakan antara akomodasi maksimum dan tanpa akomodasi
6. Membedakan antara titik dekat (punctum proksimum) dan titik jauh (punctum remotum)
7. Menjelaskan beberapa cacat mata dan cara penanggulangannya
8. Menjelaskan keterbatasan mata
D. Materi Pembelajaran
Alat-alat Optik
E. Metode Pembelajaran
1. Model :
-
Cooperative Learning
2. Metode:
-
Diskusi kelompok
Tanya jawab
Ceramah
84
LAMPIRAN 2
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 : 2 x 40 menit
Alokasi
Tahapan
Waktu
Pembelajaran
10 menit Pembukaan
Salam
Kegiatan pembelajaran
Aktivitas guru
Guru
Aktivitas siswa
Siswa
Metode
Pertanyaan
evaluasi
Ceramah
Media
Papan
pembuka dan
mengucapkan
menjawab
tulis,
doa .
salam dan
buku,
memimpin doa.
berdoa.
spidol.
Orientasi
Guru membawa
Siswa
Ceramah &
- Anak-anak,
tanya jawab
siapa yang
alat-alat optik
memusatkan
seperti mikroskop,
perhatian
tentang apa
yang saya
yang akan
bawa?
diperlajari.
Apersepsi
Guru
Siswa
- Diantara
menyampaikan
mendengarkan
kalian ada
indikator yang
penjelasan
guru.
85
LAMPIRAN 2
pertemuan ini.
hari ini?
Jawab :
alat-alat optik.
Motivasi
Guru memberi
- Mengapa kita
memberikan
dapat melihat
pertanyaan
benda?
pembuka.
- Mengapa
benda yang
bisa kita lihat
itu dapat
terlihat
dengan jelas
dari berbagai
jarak?
Prasyarat
- Apa yang
dimaksud
pengetahuan
dengan daya
akomodasi?
60 menit Inti
Eksploitasi
Guru membimbing
Peserta didik
Ceramah &
Papan
86
LAMPIRAN 2
Elaborasi
dibimbing oleh
tanya jawab
tulis,
pembentukan
guru membentuk
buku,
kelompok dengan
kelompok.
spidol,
kemampuan yang
LKS, alat
berbeda.
peraga.
Guru meminta
Peserta didik
siswa untuk
dalam setiap
mendiskusikan
kelompok
tentang pengertian
berdiskusi
alat-alat optik
tentang
sesuai dengan
pengertian alat-
(LKS) yang
dengan lembar
disediakan oleh
kerja siswa
guru.
(LKS) yang
disediakan oleh
guru.
Guru memberi
kesempatan
Ada perwakilan
dari siswa yang
87
LAMPIRAN 2
kepada perwakilan
mengajukan
siswa untuk
jawaban, dan
menjelaskan hasil
siswa lain
menyimak.
kelompok.
Konfirmasi
10 menit Penutup
Kesimpulan dan
penilaian kelas
Guru menjelaskan
Siswa
Demonstrasi,
menyimak
ceramah &
tentang pengertian
penjelasan dari
tanya jawab
alat-alat optik,
guru.
Ceramah
Siapakah yang
& memberi
mengemukakan
bisa
kesempatan
kesimpulan
memberikan
kepada siswa
tentang materi
kesimpulan
untuk
yang telah
terkait materi
menyimpulkan
dipelajarinya.
dipelajari secara
keseluruhan.
88
LAMPIRAN 2
Evaluasi
Guru
Siswa
mengklarifikasi
memperhatikan
apabila ada
kesimpulan dari
kesimpulan yang
guru.
Siswa mencatat
tugas yang
untuk membuat
diberikan guru.
laporan tentang
diskusi pada
pertemuan
pertama dan
dikumpulkan pada
89
LAMPIRAN 2
pertemuan
selanjutnya dalam
bentuk karya tulis.
Doa penutup
Guru memimpin
doa.
G. Sumber Belajar
- Buku pelajaran,.
- Alat : Papan tulis, buku, spidol, LKS, mikroskop, lup, lensa dan alat-alat eksperimen lain yang dibutuhkan.
H. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
- Penilaian Kognitif
- Penilaian Afektif
- Penilaian Psikomotorik
b. Bentuk Instrumen:
- Tes Pilihan Ganda
c. Contoh Instrumen:
90
LAMPIRAN 2
- Contoh tes Pilihan Ganda
Berikut ini termasuk alat-alat optik, kecuali
a. mata, kamera, lup, dan kacamata
Pandeglang, .
Mengetahui
Menyetujui
Kepala Sekolah
Praktikan
91
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Identitas
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: Kelas VIII/II
Standar Kompetensi
: 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik terkait produk teknologi seharihari.
Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
B. Indikator
1. Menjelaskan ciri-ciri kamera sebagai alat optik
2. Menjelaskan konsep lup sebagai alat optik.
3. Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan, seperti : kacamata, mikroskop, berbagai jenis teropong,
dan periskop.
92
LAMPIRAN 2
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja kamera
2. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja lup
3. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja mikroskop
4. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja teropong
5. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja periskop
D. Materi Pembelajaran
Alat-alat Optik
E. Metode Pembelajaran
1. Model :
-
Cooperative Learning
2. Metode:
-
Diskusi kelompok
- Eksperimen
Ceramah
- Tanya jawab
93
LAMPIRAN 2
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2 : 2 x 40 menit
Alokasi
Tahapan
Waktu
Pembelajaran
5 menit
Pembukaan
Salam
Kegiatan pembelajaran
Aktivitas guru
Guru
Aktivitas siswa
Metode
Pertanyaan
evaluasi
Media
Papan
pembuka dan
mengucapkan
tulis,
doa .
salam dan
berdoa.
buku,
memimpin doa.
Apersepsi
Guru
spidol,
Siswa
menyampaikan
mendengarkan
indikator yang
penjelasan guru.
Ceramah &
tanya jawab
- Anak-anak,
dan LKS.
diantara kalian
ada yang
masih ingat
pertemuan ini.
pelajaran yang
telah dipelari
pada
pertemuan
sebelumnya?
Motivasi
Guru memberi
- Bagaimana
cara
94
LAMPIRAN 2
memberikan
mengamati
pertanyaan
benda kecil
pembuka.
dengan
menggunakan
lup agar mata
tidak cepat
lelah?
- Bagaimana
Prasyarat
prinsip kerja
lup?
pengetahuan
70 menit Inti
Eksploitasi
Guru meminta
Peserta didik
Ceramah &
Papan
tanya jawab
tulis,
dibimbing oleh
didik untuk
guru membentuk
buku,
berkelompok
kelompok.
spidol,
sesuai dengan
LKS, alat
kelompok yang
peraga,
kit optik.
pertemuan
sebelumnya.
95
LAMPIRAN 2
Elaborasi
Guru meminta
Setiap kelompok
kepada setiap
diminta untuk
kelompok untuk
mempresentasikan
mempresentasikan
hasil diskusinya di
hasil diskusinya di
depan kelompok
depan kelompok
yang lain.
lain.
Konfirmasi
Guru menanggapi
Siswa menyimak
hasil diskusi
penjelasan dari
kelompok peserta
guru.
didik dan
memberikan
informasi yang
sebenarnya.
Elaborasi
Setelah
Peserta didik
memberikan
memperhatikan
Demonstrasi,
informasi yang
arahan guru
eksperimen,
sebenarnya, guru
untuk melakukan
ceramah &
membimbing
eksperimen
tanya jawab
96
LAMPIRAN 2
peserta didik untuk
melaksanakan
eksperimen
tentang
pemantulan cahaya
pada cermin datar,
cermin cembung
dan cermin cekung
sesuai dengan
LKS.
Guru memeriksa
Peserta didik
kegiatan
dalam setiap
eksperimen yang
kelompok
dilakukan peserta
melakukan
eksperimen
dilakukan dengan
sesuai dengan
langkah kerja
yang telah
97
LAMPIRAN 2
kelompok yang
dijelaskan guru
belum dapat
serta mencatat
melakukannya
hasil pengamatan
eksperimen.
dapat langsung
memberikan
bimbingan.
5 menit
Penutup
Evaluasi
Guru memberi
Penilaian
kinerja
penilaian terhadap
kinerja siswa.
Guru memberi
Siswa mencatat
tugas yang
untuk membuat
diberikan guru.
laporan tentang
eksperimen yang
telah dilakukan
dan dikumpulkan
pada pertemuan
selanjutnya.
98
LAMPIRAN 2
Doa penutup
Guru memimpin
doa.
G. Sumber Belajar
- Buku pelajaran,.
- Alat : Papan tulis, buku, spidol, LKS, mikroskop, lup, lensa dan alat-alat eksperimen lain yang dibutuhkan.
H. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
- Penilaian Kognitif
- Penilaian Afektif
- Penilaian Psikomotorik
b. Bentuk Instrumen:
- Tes Pilihan Ganda
c. Contoh Instrumen:
- Contoh tes Pilihan Ganda
Bayangan yang dibentuk oleh lup (kaca pembesar) adalah
a. nyata, diperbesar, dan tegak dari benda kecil
c. maya, diperbesar, dan tegak dari benda kecil
b. nyata, diperkecil, dan terbalik dari benda kecil
LAMPIRAN 2
Pandeglang, .
Mengetahui
Menyetujui
Kepala Sekolah
Praktikan
100
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Identitas
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: Kelas VIII/II
Standar Kompetensi
: 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik terkait produk teknologi seharihari.
Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
B. Indikator
1. Menjelaskan ciri-ciri kamera sebagai alat optik
2. Menjelaskan konsep lup sebagai alat optik.
3. Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan, seperti : kacamata, mikroskop, berbagai jenis teropong,
dan periskop.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
101
LAMPIRAN 2
1. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja kamera
2. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja lup
3. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja mikroskop
4. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja teropong
5. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja periskop
D. Materi Pembelajaran
Alat-alat Optik
E. Metode Pembelajaran
1. Model :
-
Cooperative Learning
2. Metode:
-
Diskusi kelompok
- Eksperimen
Ceramah
- Tanya jawab
102
LAMPIRAN 2
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3 : 2 x 40 menit
Alokasi
Tahapan
Waktu
Pembelajaran
5 menit
Pembukaan
Salam
Kegiatan pembelajaran
Aktivitas guru
Guru
Aktivitas siswa
Metode
Pertanyaan
evaluasi
Media
Papan
pembuka dan
mengucapkan
tulis,
doa .
salam dan
berdoa.
buku,
memimpin doa.
Apersepsi
Guru
spidol,
Siswa
menyampaikan
mendengarkan
indikator yang
penjelasan guru.
Ceramah &
tanya jawab
- Anak-anak,
dan LKS.
diantara kalian
ada yang
masih ingat
pertemuan ini.
pelajaran yang
telah dipelari
pada
pertemuan
sebelumnya?
Pra-eksperimen
- Berhati-hatilah
menggunakan
103
LAMPIRAN 2
peralatan
laboratorium
70 menit Inti
Eksploitasi
Guru meminta
Peserta didik
Ceramah &
Papan
tanya jawab
tulis,
dibimbing oleh
didik untuk
guru membentuk
buku,
berkelompok
kelompok.
spidol,
sesuai dengan
LKS, alat
kelompok yang
peraga,
kit optik.
pertemuan
sebelumnya.
Elaborasi
Guru meminta
Setiap kelompok
kepada setiap
mengumpulkan
kelompok untuk
laporan
mengumpulkan
eksperimen I
laporan
kepada guru.
eksperimen I
sebagai syarat
mengikuti
104
LAMPIRAN 2
eksperimen II.
Guru membimbing
Peserta didik
memperhatikan
melaksanakan
arahan guru
eksperimen
untuk melakukan
tentang pembiasan
eksperimen
Peserta didik
Demonstrasi,
kegiatan
dalam setiap
eksperimen,
eksperimen yang
kelompok
ceramah &
dilakukan peserta
melakukan
tanya jawab
eksperimen
dilakukan dengan
sesuai dengan
langkah kerja
yang telah
kelompok yang
dijelaskan guru
105
LAMPIRAN 2
belum dapat
serta mencatat
melakukannya
hasil pengamatan
eksperimen.
dapat langsung
memberikan
bimbingan.
5 menit
Penutup
Evaluasi
Guru memberi
Penilaian
kinerja
penilaian terhadap
kinerja siswa.
Guru memberi
Siswa mencatat
tugas yang
untuk membuat
diberikan guru.
laporan tentang
eksperimen II
yang telah
dilakukan dan
dikumpulkan pada
pertemuan
selanjutnya
106
LAMPIRAN 2
sebagai syarat
mengikuti ulangan
harian.
Doa penutup
Guru memimpin
doa.
G. Sumber Belajar
- Buku pelajaran,.
- Alat : Papan tulis, buku, spidol, LKS, mikroskop, lup, lensa dan alat-alat eksperimen lain yang dibutuhkan.
H. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
- Penilaian Kognitif
- Penilaian Afektif
- Penilaian Psikomotorik
b. Bentuk Instrumen:
- Tes Pilihan Ganda
c. Contoh Instrumen:
- Contoh tes Pilihan Ganda
107
LAMPIRAN 2
Berikut ini merupakan bagian-bagian dari kamera, kecuali
a. Diafragma
c. Lensa optik
b. Film
d. Lensa objektif
Pandeglang, .
Mengetahui
Menyetujui
Kepala Sekolah
Praktikan
108
109
LAMPIRAN 3
B. Sumber Pembelajaran
Sumber pembelajaran yang diperlukan adalah buku-buku yang berkaitan
dengan bahasan alat-alat optik.
C. Prosedur Kegiatan
Untuk melakukan diskusi, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Buatlah kelompok sesuai dengan arahan guru.
2. Bacalah teks berikut dengan seksama.
110
LAMPIRAN 3
Mata
Manusia diilhami dengan alat indra, alat indra merupakan alat-alat tubuh
yang berfungsi mengetahui dan merasakan keadaan lingkungan. Alat-alat indra
manusia sering disebut panca indra, diantaranya: indra penglihat (mata), indra
pendengar (telinga), indra pencium (hidung), indra perasa (lidah), dan indra
peraba (kulit).
Mata merupakan alat indra yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitar
dalam bentuk gambar, sehingga kita mampu mengenali benda-benda disekitar
dengan mudah. Setiap manusia memiliki satu pasang mata yang bekerja saling
menunjang satu sama lain. Ada beberapa bagian mata, diantaranya: kornea, cairan
aqueous, iris atau selaput pelangi, pupil, retina, lensa mata, dan syaraf optik.
Perlu kita ketahui bahwa jarak antara lensa pada mata dan retina selalu sama.
Sehingga pada saat melihat benda dengan jarak tertentu mata perlu mengubah
kelengkungan lensanya, yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa. Hal
tersebut terjadi agar bayangan yang dibentu oleh lensa mata selalu jatuh di retina.
Pada saat mata melihat benda yang dekat lensa mata harus lebih cembung (otototot siliar menegang) dan pada saat melihat benda jauh, lensa harus lebih pipih
(otot-otot siliar mengendur). Kemampuan mata untuk menebal dan menipiskan
lensanya disebut daya akomodasi. Mata dapat melihat dengan jelas apabila benda
tersebut berada dalam jangkauan penglihatan, yaitu diantara titik dekat mata atau
Punctum Proximum (PP) dan titik jauh mata atau Punctum Remotum (PR).
Berkurangnya daya akomodasi pada mata seseorang dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan
jelas. Ada beberapa cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi,
antara lain rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), mata tua (presbiopi),
dan astigmatisma. Cacat mata dapat dibantu dengan menggunakan kacamata.
Kacamata berfungsi untuk membantu penderita cacat mata agar dapat melihat
benda dengan jelas.
111
LAMPIRAN 3
3. Carilah buku-buku sumber yang kalian butuhkan sebagai sumber yang relevan.
4. Diskusikan beberapa hal berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan alat-alat optik?
b. Apa saja fungsi bagian-bagian mata?
c. Apa yang dimaksud dengan daya akomodasi mata?
d. Apa perbedaan antara akomodasi maksimum dan tanpa akomodasi?
e. Sebutkan perbedaan antara titik dekat (punctum proksimum) dan titik jauh
(punctum remotum)?
f. Berapakah jarak titik dekat (punctum proksimum) dan jarak titik jauh
(punctum remotum) pada mata normal?
g. Sebutkan beberapa cacat mata dan cara penanggulangannya!
5. Catat sumber dan halamannya dengan format sebagai berikut: Penulis, judul
buku, halaman. Contoh : Kamajaya, Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas X
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h. 197.
6. Kerjakan tugas akhir yang terdapat di bagian bawah lembar kegiatan siswa ini.
7. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas.
8. Setelah selesai mempresentasikan hasil dikusi, kumpulkan hasil diskusi
tersebut kepada guru.
D. Tugas Akhir
1. Sebutkan beberapa alat optik!
2. Bayangan yang dibentuk oleh lensa mata memiliki sifat
3. Seorang penderita miopi dapat melihat benda terjauh yang terletak 75 cm dari
matanya. Jika ia ingin melihat benda yang jauh dengan jelas, maka harus
memakai kacamata berkekuatan
4. Seorang penderita hipermetropi dapat melihat dengan jelas paling dekat dengan
jarak 200 cm di depan lensa matanya. Jika dia ingin membaca buku dengan
jarak 25 cm maka harus memakai kacamata berkekuatan
112
LAMPIRAN 3
E. Tugas Asrama
1. Diskusikan beberapa hal berikut:
a. fungsi dan prinsip kerja kamera
b. fungsi, prinsip kerja lup, dan rumusan yang digunakan
c. fungsi, prinsip kerja mikroskop, dan rumusan yang digunakan
d. macam-macam teropong, fungsi teropong, prinsip kerja teropong, dan
rumusan yang digunakan
e. fungsi dan prinsip kerja periskop
2. Catat sumber dan halamannya dengan format sebagai berikut: Penulis, judul
buku, halaman. Contoh : Joko Untoro, Buku Pintar Fisika SMA, h. 357.
3. Kerjakan soal-soal berikut!
- Lensa cembung yang digunakan untuk sebuah lup memiliki fokus 5 cm. Jika
kita ingin melihat pada jarak 25 cm, maka perbesaran angular benda yang
dilihat adalah
(karena bayanan berjarak 25 cm, maka mata berakomodasi maksimum,
gunakan, M =
+ 1)
- Lup dengan fokus 6 cm digunakan untuk melihat benda kecil. Benda tersebut
- Perbesaran lensa objektif 4 kali dan perbesaran lensa okuler 30 kali, tentukan
2,5 cm, digunakan untuk mengamati benda kecil yang terletak 5,5 cm dari
lensa objektif. Jika pengamat memiliki mata normal dan tak berakomodasi
maka perbesaran yang dihasilkan mikroskop tersebut adalah
(gunakan rumus, M =
dan M = (
) x (
))
113
LAMPIRAN 3
- Teropong bumi disusun dari tiga lensa positif. Jarak titik api lensa objektif
adalah 100 cm, lensa okuler 10 cm, dan lensa pembaliknya 5 cm. Maka jarak
fokus lensa pembaliknya adalah
(gunakan, d
- Sebuah teropong panggung memilik fokus lensa objektif 100 cm dan fokus
lensa okuler 50 cm. Berapakah panjang teropong tersebut jika dilihat tanpa
berakomodasi?
(gunakan, d = fob - fok)
- Teropong bintang dengan perbesaran anguler 7 kali. Bila jarak titik api
114
LAMPIRAN 3
Keterangan:
f = jarak fokus (cm)
= jarak benda (cm)
= jarak bayangan (cm)
2. Siswa dapat menentukan perbesaran dari suatu lensa yang memiliki fokus
tertentu, dengan rumus :
M =|
Keterangan:
M = perbesaran
= jarak benda (cm)
= jarak bayangan (cm)
= tinggi benda (cm)
= tinggi bayangan (cm)
| |
115
LAMPIRAN 3
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
C. Rangakaian Eksperimen
D. Prosedur Eksperimen
Untuk melakukan eksperimen, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Siswa menyiapkan peralatan sesuai dengan daftar.
2. Susun rangkaian perlatan seperti pada gambar.Gunakanlah kotak cahaya agar
dapat menghasilkan berkas sinar yang menyebar.
116
LAMPIRAN 3
M =|
M =|
1
2
3
4
5
6
7
Fokus 2
No.
1
2
3
4
5
6
7
117
LAMPIRAN 3
F.
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari eksperimen yang telah kamu lakukan.
G. Tugas Akhir
1. Dari eksperimen yang telah kamu lakukan, berapakah jarak fokus lensa
pertama dan kedua? Berapa perbesaran rata-ratanya?
2. Bagaiman sifat bayangan yang tertangkap oleh layar putih? Mungkinkah
bayangan yang dihasilkan sama besar dengan benda yang diamati? Jelaskan
jawabanmu!
118
LAMPIRAN 3
Keterangan:
f = jarak fokus (cm)
= jarak benda (cm)
= jarak bayangan (cm)
2. Siswa dapat menentukan perbesaran dari suatu lensa yang memiliki fokus
tertentu, dengan rumus :
M =|
Keterangan:
M = perbesaran
= jarak benda (cm)
= jarak bayangan (cm)
= tinggi benda (cm)
= tinggi bayangan (cm)
| |
119
LAMPIRAN 3
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
C. Rangakaian Eksperimen
D. Prosedur Eksperimen
Untuk melakukan eksperimen, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Siswa menyiapkan peralatan sesuai dengan daftar.
2. Susun rangkaian perlatan seperti pada gambar.Gunakanlah kotak cahaya agar
dapat menghasilkan berkas sinar yang menyebar.
120
LAMPIRAN 3
M =|
M =|
1
2
3
4
5
6
7
Fokus 2
No.
1
2
3
4
5
6
7
121
LAMPIRAN 3
F.
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari eksperimen yang telah kamu lakukan.
G. Tugas Akhir
1. Dari eksperimen yang telah kamu lakukan, berapakah jarak fokus lensa
pertama dan kedua? Berapa perbesaran rata-ratanya?
2. Bagaiman sifat bayangan yang tertangkap oleh layar putih? Mungkinkah
bayangan yang dihasilkan sama besar dengan benda yang diamati? Jelaskan
jawabanmu!
122
LAMPIRAN 4
Indikator Soal
Menyebutkan
contoh alat-alat
optik.
Menggambarkan
pembentukan
bayangan benda di
retina dan
menyebutkan
bagian-bagian mata
serta fungsinya.
Menjelaskan
beberapa cacat mata
dan penggunaan
kacamata untuk
sebagai alat bantu
bagi penderitanya.
Menjelaskan ciri-ciri
kamera sebagai alat
optik.
Menjelaskan konsep
lup sebagai alat
optik.
Menjelaskan cara
kerja beberapa
produk teknologi
yang relevan,
seperti: kacamata,
mikroskop, berbagai
jenis teropong, dan
periskop.
Jumlah
C1
1
Aspek Kognitif
C2
C3
Jumlah
1
3, 7
2, 8
4, 5,
6, 9, 14
34
10, 11
35
18
12, 13
25, 29
15
13
13
35
LAMPIRAN 5
Kisi-kisi Uji Instrumen Tes Tulis dan Alternatif Jabawan
Sekolah
Kelas
: VIII (Delapan)
Semester
: II (Dua)
Mata Pelajaran
Kurikulum
Jenis Instrumen
Jumlah Soal
: 35 soal
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik terkait produk teknologi sehari-hari.
Kompetensi Dasar
123
LAMPIRAN 5
Indikator Soal
No
Soal
Menyebutkan
contoh alat-alat
optik.
Menggambarkan
pembentukan
bayangan benda di
retina dan
menyebutkan
bagian-bagian mata
serta fungsinya.
Jawaban
Aspek kognitif
Pilihan: a
C1
Alat-alat optik:
Menyebutkan
Mata, kacamata, lup,
mikroskop, teropong,
kamera, periskop
Pilihan: c
C2
Mata normal yang
Mengkategorikan
dimiliki seseorang dapat
melihat titik dekat
dengan jarak 25 cm,
sedangkan jarak
terjauhnya tak hingga
Pilihan: b
- Pupil merupakan
bagian mata yang
terletak di tengahtengah iris.
- Lensa mata,
merupakan bahan
bening, berserat, dan
kenyal dan berbentuk
cembung. Berfungsi
C1
Menjelaskan
124
LAMPIRAN 5
untuk membiaskan
cahaya sehingga
menghasilkan
bayangan yang tajam
dan jatuh di retina.
- Iris merupakan lapisan
tipis di depan lensa
mata yang berfungsi
untuk mengatur besarkecilnya celah pupil
dan memberi warna
mata.
- Retina, merupakan
layar tempat bayangan
mata.
Kemampuan lensa mata untuk menipis dan menebal
Pilihan: b
sesuai dengan jarak benda agar bayangan benda tepat
Daya akomodasi
di retina disebut
merupakan kemampuan
a. daya lensa
c. titik dekat
lensa mata untuk
b. daya akomodasi
d. titik jauh
menebal dan menipis
sesuai dengan jarak
benda yang dilihat agar
bayangannnya tepat
jatuh di retina.
Seorang siswa yang dapat melihat jelas paling jauh 120 Pilihan: b
cm, berarti siswa tersebut
Orang yang dapat
C1
Menjelaskan
C2
Menyimpulkan
125
LAMPIRAN 5
a.
b.
c.
d.
Menjelaskan
beberapa cacat
mata dan
penggunaan
kacamata untuk
sebagai alat bantu
bagi penderitanya.
C1
Mengingat
C1
Menggambarkan
d.
Pilihan: b
Ciri-ciri rabun dekat:
C2
Mencirikan
126
LAMPIRAN 5
10
2) Tidak dapat melihat dengan jelas benda yang - Tidak dapat melihat
berjarak 25 cm
benda dekat (kurang
3) Dapat dibantu dengan kacamata positif
dari 25 cm) dengan
4) Bayangan benda berjarak 25 cm terletak di depan
jelas
retina
- Bayangan
benda
Dari peristiwa di atas yang termasuk ciri-ciri orang
berada di belakang
mengalami rabun dekat adalah
retina
a. 1 dan 2
c. 3 dan 4
- Tidak dapat
b. 2 dan 3
d. Semua benar
berakomodasi
maksimum
Dibantu dengan
kacamata positif
Seorang penderita miopi dapat melihat benda terjauh
Pilihan: d
yang terletak 50 cm dari matanya. Jika ia ingin melihat Dik: PR = 50 cm
benda yang jauh dengan jelas, maka harus memakai
Dit : kekuatan
kacamata berkekuatan
kacamata?
a. 50 dioptri
c. 2 dioptri
Jawab:
b. 50 dioptri
d. - 2 dioptri
P=
Titik jauh seorang penderita miopi adalah 2,5 meter di
depan matanya. Agar ia mampu melihat benda jauh
dengan jelas, maka ia harus memakai lensa dengan
fokus
a. 250 cm
c. 250 cm
b. 0,4 cm
d. 0,4 cm
P=
= - 2 dioptri
Pilihan: c
Dik: PR = 2,5 m = 250
cm
Dit: fokus lensa?
P=
=
C2
Menerapkan
C3
Menghitung
127
LAMPIRAN 5
11
14
34
a. 2500 dioptri
c. 3 dioptri
b. 125 dioptri
d. 4 dioptri
Sifat bayangan yang dibentuk oleh kamera adalah
a. nyata, tegak, diperbesar
b. nyata, terbalik, diperkecil
c. maya, tegak, diperbesar
d. maya, terbalik, diperkecil
f = - PR = - 250 cm
Pilihan: b
Dik: P = dioptri
Dit: PR
Jawab:
P=- = PR = 200 cm
Pilihan: c
Dik: PP = 100 cm
Dit : kekuatan
kacamata?
Jawab:
P=4
C3
Menghitung
C2
Menerapkan
P=4
P = 4 1 = 3 dioptri
Pilihan: b
Sifat bayangan yang
dibentuk oleh kamera
sama dengan sifat
bayangan yang dibentuk
oleh mata, yaitu: Nyata,
terbalik, dan diperkecil
C1
Menyebutkan
128
LAMPIRAN 5
35
Pilihan: a
Dik:
f = 50 mm
so = 5 m = 5000 mm
Dit : s1 = ?
Jawab:
= +
C3
Menghitung
= =
=
=
Menjelaskan
konsep lup sebagai
alat optik.
12
13
s1 =
= 50,50 mm
Pilihan: a
Benda harus berada di
ruang I, yaitu di antara
F dan O
Pilihan: c
Mata berakomodasi
maksimum jika mata
melihat bayangan lup
berada di titik dekat
mata.
C2
Memperkirakan
C2
Memperkirakan
129
LAMPIRAN 5
15
Pilihan: b
Dik:
f = 2,5 cm
si = sn = 25 cm
Dit: perbesaran angular?
Jawab:
Karena bayanan
berjarak 25 cm, maka
mata berakomodasi
maksimum, maka :
M= +1
M=
16
C3
Menghitung
+ 1 = 11 kali
Pilihan: a
Dik:
f = 5 cm
s0 = 5 cm
Dit: perbesaran angular
Jawab:
Karena jarak benda
sama dengan jarak titik
fokus.
s0 = f, berarti mata
berakomodasi
minimum, maka : M =
C3
Menghitung
130
LAMPIRAN 5
17
M = = 5 kali
Pilihan: c
Dik:
f = 10 cm
so = 4 cm
Dit : s1, M, dan sifat
bayangan ?
Jawab:
- Jarak bayangan
= +
C3
Menentukan
= =
=
=s1 = - = - 6,33 cm
- Perbesaran bayangan
M=
M = = 2,5 kali
- Sifat bayangan lup
131
LAMPIRAN 5
18
Menjelaskan cara
19
kerja beberapa
produk teknologi
yang relevan,
seperti : kacamata,
mikroskop,
berbagai jenis
teropong, dan
periskop.
20
Maya
Pilihan: d
Lup merupakan alat
optik yang digunakan
untuk melihat bendabenda kecil. Sifat
bayangannya adalah :
Maya, tegak, diperbesar
Perhatikan pernyataan berikut!
Pilihan: c
1) Disusun dari dua buah lensa
Ciri-ciri mikroskop:
2) Lensa yang dekat benda disebut lensa objektif dan - Disusun dari dua lensa
lensa yang dekat mata disebut lensa okuler
cembung
3) Lensa objektif bersifat seperti lensa biasa, sedang - Lensa yang dekat
lensa okuler memiliki sifat seperti lup
dengan benda disebut
4) Kedua lensanya merupakan lensa cekung
lensa objektif dan yang
Dari pernyataan-pernyataan di atas, yang merupakan
dekat dengan mata
ciri mikroskop adalah
disebut lensa okuler
a. 1 dan 2
c. 1, 2 dan 3
- Lensa objektif bersifat
b. 1 dan 4
d. 1, 2 dan 4
seperti lensa biasa,
lensa okuler bersifat
seperti lup
- Jara
fokus
lensa
objektif lebih kecil
daripada lensa okuler.
Perbesaran mikroskop 40 kali. Jika perbesaran lensa
Pilihan: c
okuler 4 kali, tentukan perbesaran lensa objektif!
Dik:
Bayangan yang dibentuk oleh lup (kaca pembesar)
adalah
a. nyata, diperbesar, dan tegak dari benda kecil
b. maya, diperkecil, dan terbalik dari benda kecil
c. nyata, diperkecil, dan terbalik dari benda kecil
d. maya, diperbesar, dan tegak dari benda kecil
C1
Mengingat
C2
Mencirikan
C2
Menghitung
132
LAMPIRAN 5
a. 160 kali
b. 44 kali
21
c. 10 kali
d. 0,1 kali
M = 40 kali
Mok = 4 kali
Dit: Mob = .?
Jawab:
M = Mob x Mok
Mob =
Mob = = 10 kali
Sebuah mikroskop mempunyai lensa objektif dengan Pilihan: c
titik fokus 5 cm. Sebuah benda renik diletakkan 5,4 cm Dik:
di bawah objektif. Jika perbesaran okuler 10 kali maka fob = 5 cm
perbesaran total mikroskop itu adalah
so = 5,4 cm
a. 50 kali
c. 125 kali
= 10 kali
b. 54 kali
d. 270 kali
Dit: perbesaran total
mikroskop?
Jawab:
M=
x
Ingat!
(
)
C3
Menghitung
M=(
M=(
22
) . 10
M = 125 kali
Pilihan: a
C3
133
LAMPIRAN 5
Dik:
fob = 2 cm
fok = 5 cm
so = 2,5 cm
Dit: perbesaran total
mikroskop?
Jawab:
M=
x
Mata berakomodasi
minimum, berarti
=
( )
M=
M=(
M=(
23
x
) x (
Menghitung
) x ( )
M = 4 x 5 = 20 kali
Pilihan: d
Dik:
d = 20 cm
sob = 16 cm
Dit: sok = ?
Jawab:
d = sob + sok
C3
Menghitung
134
LAMPIRAN 5
24
25
sok = d sob
sok = 20 14 = 6 cm
Pilihan: c
- Mikroskop terdiri dari
dua lensapositif,
dengan jarak fokus
okuler lebih besar dari
jarak objektif.
- Teropong bintang
- terdiri dari dua lensa
positif, dengan jarak
fokus objektif lebih
besar dari jarak lensa
okuler.
- Teropong panggung
- terdiri dari lensa
objektif positif dan
lensa okuler negative
- Teropong bumi
- terdiri dari tiga lensa
positif: lensa objektif,
lensa okuler dan lensa
pembalik
Pilihan: c
Sifat bayangan yang
dibentuk oleh teropong
C3
Mengkategorikan
C1
Mengingat
135
LAMPIRAN 5
26
27
28
bintang : Maya,
terbalik, diperbesar
Pilihan: d
Dik:
= 5 cm
= 10 m = 1000 cm
Dit: perbesaran anguler
tanpa akomodasi
Jawab:
M=
M=
= 200 kali
Pilihan: c
Dik:
= 4 cm
= 2 m = 200 cm
Dit: perbesaran sudut
tanpa akomodasi
Jawab:
M=
M=
= 50 kali
Pilihan: c
C2
Menghitung
C3
Menghitung
C3
136
LAMPIRAN 5
Dik:
M = 10 kali
fob = 60 cm
Dit: panjang teropong
Jawab:
Jarak fokus okuler:
M=
maka
Menghitung
29
30
= = 6 cm
Maka panjang teropong:
d=
+
d = 60 + 6 = 66 cm
Sifat bayangan yang dibentuk oleh teropong bumi dan Pilihan: b
teropong panggung adalah
Sifat bayangan yang
a. nyata, tegak, diperbesar
dibentuk oleh teropong
b. maya, tegak, diperbesar
bintang : Maya, tegak,
c. nyata, terbalik, diperkecil
diperbesar
d. maya, terbalik, diperkecil
Sebuah teropong bumi digunakan untuk mengamati Pilihan: a
benda tak hingga. Jarak fokus lensa objektif 50 cm, Dik:
lensa pembalik 5 cm, dan lensa okulernya 10 cm. fob = 50 cm
Tentukan panjang teropong tersebut jika mata tak fp = 5 cm
berakomodasi.
fok = 10 cm
a. 80 cm
c. 2500 cm
Dit : d = ?
C1
Mengingat
C2
Menghitung
137
LAMPIRAN 5
b. 65 cm
d. 35 cm
31
32
Jawab:
d = fob + fok + 4fp
d = 50 + 10 + (4 x 5)
d = 50 + 10 + 20
d = 80 cm
Pilihan: c
Dik:
fob = 150 cm
fok = 30 cm
Dit : d = ?
Jawab:
d = fob - fok
d = 150 30 = 120 cm
Pilihan: d
Dik:
fob = 120 cm
fok = 5 cm
d = 165 cm
Dit : fp = ?
Jawab:
d = fob + fok + 4fp
d = 120 + 5 + 4fp
4fp = 125 + fok
4fp = 165 - 125
4fp = 40
C2
Menerapkan
C3
Menghitung
138
LAMPIRAN 5
33
fp = = 10 cm
Pilihan: d
Sebutan lain dari
periskop adalah
teropong prisma, yaitu
teropong yang terdiri
dari 1 lensa objektif, 2
prisma siku-siku sama
kaki dan 1 lensa okuler.
C2
Membedakan
139
140
LAMPIRAN 6
= 25
Jumlah butir
= 35
F:\MY
SKRIPSI\VALIDITAS
BUTIR
No
No
Kode/Nama
Benar Salah Kosong
Urt Subyek
1
1
Anggun Rahayu
26
9
0
Anindia
2
2
22
13
0
Mawaddati
3
3
Atin Yuliani
17
18
0
Aulia Dewi
4
4
20
15
0
Purbasari
Divya Dwika
5
5
19
16
0
Pramesti
Egi Cahyatun
6
6
19
16
0
Nufus
7
7
Filila Sari
22
13
0
8
8
Gina Maulidiyah
20
15
0
Ilma Nafia
9
9
18
17
0
Mubarok
10
10
Irfiani Shafira
19
16
0
11
11
Iva Nurjanah
21
14
0
Laila Nur
12
12
16
18
1
Habibah
13
13
Lisa Amaliya
13
22
0
Myeka Fitri
14
14
15
20
0
Swarnadwi
Nabila
15
15
19
16
0
Maolidania
Nadea Rafika
16
16
19
16
0
Fikri
17
17
Nidaan Khofia
12
23
0
Putri
18
18
17
18
0
Nuroktavia J
19
19
Reni Awaliyah
17
18
0
20
20
Riza Nurandini
17
18
0
21
21
Rizqa Nurul
14
21
0
SOAL
Skr
Asli
26
Skr
Bobot
26
22
22
17
17
20
20
19
19
19
19
22
20
22
20
18
18
19
21
19
21
16
16
13
13
15
15
19
19
19
19
12
12
17
17
17
17
14
17
17
14
141
LAMPIRAN 6
22
22
23
23
24
24
25
25
Aulia
Sarah Ayu R
Siti Uswatun
Hasanah
U. Mutiara
Syami
Ummu Hani
11
24
11
11
30
12
23
12
12
26
26
26
RELIABILITAS TES
Rata2
= 17.44
Simpang Baku
= 4.66
KorelasiXY
= 0.67
No
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
No
Subyek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
18
19
19
F:\MY
SKRIPSI\VALIDITAS
Kode/Nama
Anggun Rahayu
Anindia Mawaddati
Atin Yuliani
Aulia Dewi Purbasari
Divya Dwika Pramesti
Egi Cahyatun Nufus
Filila Sari
Gina Maulidiyah
Ilma Nafia Mubarok
Irfiani Shafira
Iva Nurjanah
Laila Nur Habibah
Lisa Amaliya
Myeka Fitri Swarnadwi
Nabila Maolidania
Nadea Rafika Fikri
Nidaan Khofia
Putri Nuroktavia
Jauhari
Reni Awaliyah
BUTIR
SOAL
Skor
Ganjil
12
11
10
9
8
12
9
10
9
8
9
7
6
7
8
9
6
Skor
Genap
14
11
7
11
10
7
13
10
9
11
12
9
6
7
11
9
6
Skor
Total
26
22
17
20
18
19
22
20
18
19
21
16
12
14
19
18
12
17
17
142
LAMPIRAN 6
20
21
22
23
24
25
20
21
22
23
24
25
Riza Nurandini
Rizqa Nurul Aulia
Sarah Ayu Rahmaningrum
Siti Uswatun Hasanah
U. Mutiara Syami
Ummu Hani
8
6
6
2
8
12
8
8
5
3
4
14
16
14
11
5
12
26
BUTIR
SOAL
F:\MY
Kode/Nama
Subyek
Anggun Rahayu
Ummu Hani
Anindia
Mawad...
Filila Sari
Iva Nurjanah
Aulia Dewi
Pu...
Gina
Maulidiyah
Jml jwb benar
No.Urut
Kode/Nama
Subyek
1
Anggun Rahayu
2
Ummu Hani
3
Anindia
Mawad...
4
Filila Sari
5
Iva Nurjanah
6
Aulia Dewi
Pu...
7
Gina
Maulidiyah
Jml jwb benar
SKRIPSI\VALIDITAS
Skor
10 11
26
26
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1
-
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
-
22
21
20
1
1
1
1
-
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
1
1
1
1
-
20
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1
1
1
1
1
-
1
1
-
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
-
1
1
1
1
-
1
1
1
1
-
1
1
1
1
1
1
-
1
1
143
LAMPIRAN 6
No.Urut
Kode/Nama
Subyek
1
Anggun Rahayu
2
Ummu Hani
3
Anindia
Mawad...
4
Filila Sari
5
Iva Nurjanah
6
Aulia Dewi
Pu...
7
Gina
Maulidiyah
Jml jwb benar
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1
1
1
1
1
-
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
1
1
-
1
-
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
KELOMPOK ASOR
Nama
berkas:
INSTRUMEN.ANA
No
Urut
1
2
3
4
5
6
7
No
Urut
1
2
3
4
F:\MY
SKRIPSI\VALIDITAS
BUTIR
SOAL
Kode/Nama
Subyek
Myeka Fitri
S...
Rizqa Nurul
A...
Lisa Amaliya
Nidaan Khofia
U. Mutiara
Syami
Sarah Ayu
Rah...
Siti Uswatun
...
Jml jwb benar
Skor
10 11
15
14
13
12
12
1
1
1
1
1
-
1
1
1
1
1
-
1
1
11
Kode/Nama
Subyek
Myeka Fitri
S...
Rizqa Nurul
A...
Lisa Amaliya
Nidaan Khofia
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
-
1
1
1
-
144
LAMPIRAN 6
U. Mutiara
Syami
6
Sarah Ayu
Rah...
7
Siti Uswatun
...
Jml jwb benar
No
Urut
1
2
3
4
5
6
7
Kode/Nama
Subyek
Myeka Fitri
S...
Rizqa Nurul
A...
Lisa Amaliya
Nidaan Khofia
U. Mutiara
Syami
Sarah Ayu
Rah...
Siti Uswatun
...
Jml jwb benar
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
-
1
1
1
1
1
-
1
-
1
1
-
1
1
1
1
1
-
1
-
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek
= 25
Klp atas/bawah(n)
Butir Soal
= 35
Nama
berkas:
INSTRUMEN.ANA
No Butir
1
2
3
4
5
6
7
8
= 7
F:\MY
Kel. Atas
5
3
5
5
5
4
6
1
SKRIPSI\VALIDITAS
Kel. Bawah
2
5
2
3
5
1
0
2
Beda
3
-2
3
2
0
3
6
-1
BUTIR
SOAL
Indeks DP (%)
42.86
-28.57
42.86
28.57
0.00
42.86
85.71
-14.29
145
LAMPIRAN 6
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
6
5
5
5
6
2
4
6
4
3
5
7
1
2
5
6
5
4
3
7
7
6
6
2
5
6
0
3
3
1
3
4
1
0
3
1
1
1
5
0
1
2
4
6
1
1
4
5
1
4
0
2
3
2
3
2
4
2
2
1
4
3
3
2
4
2
1
1
3
2
-1
3
2
3
2
5
2
2
3
3
-2
42.86
28.57
57.14
28.57
28.57
14.29
57.14
42.86
42.86
28.57
57.14
28.57
14.29
14.29
42.86
28.57
-14.29
42.86
28.57
42.86
28.57
71.43
28.57
28.57
42.86
42.86
-28.57
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek
= 25
Butir Soal
= 35
Nama
berkas:
INSTRUMEN.ANA
No
Butir
1
2
3
4
5
F:\MY
SKRIPSI\VALIDITAS
BUTIR
Jml Betul
Tkt. Kesukaran(%)
Tafsiran
13
15
14
14
16
52.00
60.00
56.00
56.00
64.00
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
SOAL
146
LAMPIRAN 6
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
7
16
6
20
17
12
11
13
4
5
15
8
7
7
20
2
7
16
21
19
10
6
20
22
11
18
6
16
15
7
28.00
64.00
24.00
80.00
68.00
48.00
44.00
52.00
16.00
20.00
60.00
32.00
28.00
28.00
80.00
8.00
28.00
64.00
84.00
76.00
40.00
24.00
80.00
88.00
44.00
72.00
24.00
64.00
60.00
28.00
Sukar
Sedang
Sukar
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sukar
Sukar
Sedang
Sedang
Sukar
Sukar
Mudah
Sangat Sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Sukar
Mudah
Sangat Mudah
Sedang
Mudah
Sukar
Sedang
Sedang
Sukar
= 25
Butir Soal
= 35
Nama
berkas:
INSTRUMEN.ANA
No Butir
1
2
3
F:\MY
SKRIPSI\VALIDITAS
Korelasi
0.443
-0.332
0.367
BUTIR
SOAL
Signifikansi
Sangat Signifikan
Signifikan
147
LAMPIRAN 6
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
0.226
0.128
0.349
0.601
-0.095
0.573
0.347
0.451
0.073
0.198
0.340
0.543
0.400
0.347
0.330
0.349
0.376
0.133
0.174
0.492
0.424
-0.130
0.439
0.253
0.573
0.466
0.479
0.274
0.335
0.327
0.364
-0.060
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
-
P=0,05
P=0,01
0,576
0,482
0,423
0,381
0,349
0,708
0,606
0,549
0,496
0,449
df (N2)
60
70
80
90
100
P=0,05
P=0,01
0,250
0,233
0,217
0,205
0,195
0,325
0,302
0,283
0,267
0,254
148
LAMPIRAN 6
40
50
0,304
0,393
0,273
0,354
Bila koefisien = 0,000
125
0,174
0,228
>150
0,159
0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH
Jumlah Subyek
= 25
Butir Soal
= 35
Nama
berkas:
INSTRUMEN.ANA
No
Butir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
a
13**
3++
4++
3++
16**
8+
6-7++
1+
5-5++
6+
8-10+
10+
15**
4+
7++
6++
1+
11+
7**
7--1+
3+
F:\MY
SKRIPSI\VALIDITAS
b
4++
3++
14**
14**
3++
7**
16**
6**
0-3++
12**
3+
26++
5**
16++
34+
1+
10+
1-11+
1-
c
5++
15**
2+
5+
4+
6++
2+
8+
4--17**
211**
13**
4**
7++
3++
8**
8+
7**
20**
2**
15--121**
19**
d
3+
4++
5+
3++
2+
4+
14+
20**
0-6+
5++
25+
36-7++
7**
8+
3-2216**
2+
2++
BUTIR
SOAL
*
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
149
LAMPIRAN 6
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
28+
0-1++
11**
3+
112+
5+
7**
6++
8+
1+
22**
83+
6++
2+
15**
8+
Keterangan :
**
: Kunci Jawaban
++
: Sangat Baik
: Baik
Kurang Baik
--
: Buruk
---
: Sangat Buruk
7+
6**
20**
0-4++
18**
252+
6++
10**
34--1++
216**
16**
3++
4+
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
150
LAMPIRAN 7
: IPA (Fisika)
: Alat alat Optik
:
:
: SMP Daar El Falaah
c. iris
b. lensa mata
d. retina
c. 3 dan 4
b. 2 dan 3
d. Semua benar
151
LAMPIRAN 7
4. Seorang penderita miopi dapat melihat benda terjauh yang terletak 50 cm dari
matanya. Jika ia ingin melihat benda yang jauh dengan jelas, maka harus
memakai kacamata berkekuatan
a. 50 dioptri
c. 2 dioptri
b. 50 dioptri
d. - 2 dioptri
5. Titik jauh seorang penderita miopi adalah 2,5 meter di depan matanya. Agar ia
mampu melihat benda jauh dengan jelas, maka ia harus memakai lensa dengan
fokus
a. 250 cm
c. 250 cm
b. 0,4 cm
d. 0,4 cm
dioptri.
c. 50 cm
b. 200 cm
d. cm
c. 3 dioptri
b. 125 dioptri
d. 4 dioptri
8. Lensa cembung yang digunakan untuk sebuah lup memiliki fokus 2,5 cm. Jika
kita ingin melihat pada jarak 25 cm, maka perbesaran angular benda yang
dilihat adalah
a. 10 kali
c. 62,5 kali
b.
d. 63,5 kali
11 kali
152
LAMPIRAN 7
a. 1 dan 2
c. semua benar
b. 1 dan 3
d. 2 dan 3
c. 1, 2 dan 3
b. 1 dan 4
d. 1, 2 dan 4
12. Perbesaran mikroskop 40 kali. Jika perbesaran lensa okuler 4 kali, tentukan
perbesaran lensa objektif!
a. 160 kali
c. 10 kali
b. 44 kali
d. 0,1 kali
13. Panjang sebuah mikroskop adalah 20 cm dan jarak bayangan lensa objektif 14
cm, tentukan jarak benda okuler!
a.
34 cm
c. 0,7 cm
b.
1,43 cm
d. 6 cm
Alat Optik
Lensa
Lensa
Objektif
Okuler
1
Mikroskop
+
+
2
Teropong bintang
+
+
3
Teropong panggung
+
4
Teropong bumi
+
+
Dari tabel di atas, pernyataan yang benar adalah
Keterangan
fok < fob
fok < fob
Lensa pembalik (+)
153
LAMPIRAN 7
a.
1, 2 dan 3
c. 2 dan 3
b.
1 dan 3
d. semua benar
15. Teropong bintang dengan fokus okuler 5 cm dan panjang fokus objektifnya 10
m. Bagi mata tak berakomodasi perbesaran angulernya adalah
a.
0.5 kali
c. 50 kali
b.
2 kali
d. 200 kali
16. Teropong bintang dengan perbesaran anguler 10 kali. Bila jarak titik api
objektifnya 60 cm maka panjang teropong adalah
a.
600 cm
c. 66 cm
b.
6 cm
d. 70 cm
17. Sebuah teropong bumi digunakan untuk mengamati benda tak hingga. Jarak
fokus lensa objektif 50 cm, lensa pembalik 5 cm, dan lensa okulernya 10 cm.
Tentukan panjang teropong tersebut jika mata tak berakomodasi.
a.
80 cm
c. 2500 cm
b.
65 cm
d. 35 cm
18. Teropong bumi disusun dari tiga lensa positif. Jarak titik api lensa objektif
adalah 120 cm dan lensa okulernya 5 cm. Jika panjang teropong tersebut 165
cm, maka jarak fokus lensa pembaliknya adalah
a.
5 cm
c. 20 cm
b.
40 cm
d. 10 cm
b.
b.
154
LAMPIRAN 8
Kriteria Unjuk
Kerja
Penguasaan
materi yang
dipresentasikan
Sistematika
presentasi
Penggunaan
bahasa
Volume/suara
Intonasi
Artikulasi
Kemampuan
mempertahankan dan
menanggapi
pertanyaan atau
sanggahan
Indikator Keterampilan
3. menunjukkan penguasaan materi presentasi
dengan sangat baik
2. menunjukkan penguasaan materi presentasi
dengan cukup baik
1. menunjukkan penguasaan materi presentasi
dengan kurang baik
3. materi presentasi disajikan secara runtut
2. materi presentasi disajikan secara kurang
runtut
1. materi presentasi disajikan secara tidak
runtut
3. bahasa Indonesia yang digunakan sangat
sesuai dengan EYD
2. bahasa Indonesia yang digunakan kurang
sesuai dengan EYD
1. bahasa Indonesia yang digunakan tidak
sesuai dengan EYD
3. suara terdengar dengan jelas oleh seluruh
siswa
2. suara terdengar jelas oleh sebagian besar
siswa
1. suara terdengar jelas oleh sebgian kecil siswa
3. penyampaian materi disampaikan dengan
intonasi yang tepat
2. penyampaian materi disampaikan dengan
intonasi yang kurang tepat
1. penyampaian materi disampaikan dengan
intonasi yang tidak tepat
3. penyampaian materi disampaikan dengan
artikulasi/lafal yang jelas
2. penyampaian materi disampaikan dengan
artikulasi/lafal yang kurang jelas
1. penyampaian materi disampaikan dengan
artikulasi/lafal yang tidak jelas
3. mampu mempertahankan dan menanggapi
pertanyaan/sanggahan dengan baik
2. mampu mempertahankan dan menanggapi
pertanyaan/sanggahan dengan cukup baik
1. kurang mampu mempertahankan dan
menanggapi pertanyaan/sanggahan tidak baik
Skor
2
155
LAMPIRAN 8
Kriteria Unjuk
Kerja
Cara merangkai
alat eksperimen
Tahap
pelaksanaan
eksperimen
Kemampuan
membedakan
jarak benda ( )
dan jarak
bayangan ( )
Kemampuan
membedakan
sinar datang
dan sinar bias
Kemampuan
membedakan
tinggi benda
( ) dan tinggi
bayangan ( )
Cara merekap
data hasil
eksperimen
Ketepatan
waktu
melaksanakan
eksperimen
Skor
Indikator Keterampilan
3. merangkai alat sesuai dengan gambar pada
LKS
2. merangkai alat cukup sesuai dengan gambar
pada LKS
1. merangkai alat kurang sesuai dengan gambar
pada LKS
3. melaksanakan eksperimen sesuai dengan
tahapan ekperimen
2. melaksanakan eksperimen cukup sesuai dengan
tahapan ekperimen
1. melaksanakan eksperimen kurang sesuai
dengan tahapan ekperimen
3. mampu membedakan antara jarak benda ( )
dan jarak bayangan ( )
2. kurang mampu membedakan antara jarak benda
( ) dan jarak bayangan ( )
1. tidak mampu membedakan antara jarak benda
( ) dan jarak bayangan ( )
3. mampu membedakan antara sinar datang dan
sinar bias
2. kurang mampu membedakan antara sinar
datang dan sinar bias
1. tidak mampu membedakan antara sinar datang
dan sinar bias
3. mampu membedakan antara tinggi benda ( )
dan tinggi bayangan ( )
2. kurang mampu membedakan antara tinggi
benda ( ) dan tinggi bayangan ( )
1. tidak mampu membedakan antara tinggi benda
( ) dan tinggi bayangan ( )
3. mengisi data hasil eksperimen sesuai dengan
fakta
2. mengisi data hasil eksperimen kurang sesuai
dengan fakta
1. mengisi data hasil eksperimen tidak sesuai
dengan fakta
3. menyelesaikan eksperimen tepat waktu
2. menyelesaikan eksperimen kurang tepat waktu
(terlambat 5 menit dari waktu yang ditentukan)
1. tidak menyelesaikan eksperimen tepat waktu
(terlambat lebih dari 5 menit dari waktu yang
ditentukan)
156
LAMPIRAN 9
Skor
Indikator Keterampilan
1.1
1.2
Ketepatan
waktu
pengumpulan
2.1
Kejelasan
laporan
3.1
Kebenaran isi
laporan
4.1
4.2
157
LAMPIRAN 9
4.3
Kelengkapan
laporan
5.1
5.2
5.3
diskusi/eksperimen
3. konsep yang dipaparkan tepat, benar,
dan sesuai dengan teori
2. konsep yang dipaparkan kurang tepat
1. konsep yang dipaparkan tidak tepat
3. laporan berisi hasil diskusi secara
lengkap
2. laporan hasil diskusi kurang lengkap
(ada satu pertanyaan yang tidak
dijawab)
1. laporan hasil diskusi tidak lengkap
(ada lebih dari satu pertanyaan yang
tidak dijawab).
3. tugas akhir dikerjakan dengan
lengkap dan benar.
2. tugas akhir dikerjakan dengan
lengkap, namun ada jawaban yang
kurang tetap.
1. tugas akhir dikerjakan dengan tidak
lengkap.
3. tugas asrama dikerjakan dengan
lengkap dan benar.
2. tugas asrama dikerjakan dengan
lengkap namun ada jawaban yang
kurang tetap.
1. tugas asrama dikerjakan dengan tidak
lengkap.
158
LAMPIRAN 9
Skor
Indikator Keterampilan
1.1
1.2
Ketepatan
waktu
pengumpulan
2.1
Kejelasan
laporan
3.1
Kebenaran isi
laporan hasil
eksperimen
4.1
4.2
4.3
159
LAMPIRAN 9
Kelengkapan
laporan
5.1
5.2
160
LAMPIRAN 10
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Annisa Firdaus
Nafa Almaushofia
Mufidah Hayati
Dika Julpiani
Rizka Maulina
Risky Putri
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Fitra Aini
Nidaul Hasanah
Khairunnisa
Nihayatul Masykuroh
Putri Rahmawati
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Berliani Utami
Eriva Adelia
Imelda Apriliani
Salma Latifah
Destiana Salsabilla
LAMPIRAN 11
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
4
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
5
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
6
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
8
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
No Butir Soal
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1
1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1
1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0
1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0
Xt
Nilai
15
18
17
12
13
17
15
15
16
14
17
13
13
14
14
14
13
14
13
15
15
14
12
75
90
85
60
65
85
75
75
80
70
75
65
65
70
70
70
65
70
65
75
75
70
60
161
LAMPIRAN 11
24
25
26
27
Rizka Maulina
Salma Latifah
Salma Rana Maharani
Yusifa Shafira Apriani
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
16
17
16
12
162
80
85
80
60
163
LAMPIRAN 12
Ratarata
No
Nama
Kelompok
Penilaian Kinerja
I
II
III
71,4
75
73,8
85,7
91,7
88,1
88,5
2
7
8
8
2
8
5
4
5
9
4
7
1
9
3
3
6
6
4
6
3
2
7
1
1
71,4
71,4
73,8
73,8
71,4
73,8
85,7
78,6
85,7
71,4
78,6
71,4
66,7
71,4
71,4
71,4
71,4
71,4
78,6
71,4
71,4
71,4
71,4
66,7
66,7
1985.4
73.5
67,8
67,8
79,7
79,7
67,8
79,7
91,7
73,8
91,7
75
73,8
67,8
75
75
64,3
64,3
69,04
69,04
73,8
69,04
64,3
67,8
67,8
75
75
1992.42
73.8
78,6
78,6
71,4
71,4
78,6
71,4
88,1
73,8
88,1
73,8
73,8
78,6
75
73,8
71,4
71,4
76,2
76,2
73,8
76,2
71,4
78,6
78,6
75
75
2060.7
76.3
72,6
72,6
74,97
74,97
72,6
74,97
88,5
75,4
88,5
73,4
75,4
72,6
72,23
73,4
69,03
69,03
72,21
72,21
75,4
72,21
69,03
72,6
72,6
72,23
72,23
2012.82
74.55
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
73,4
164
LAMPIRAN 13
Penilaian Produk
I
II
III
68,33
68,52
74,07
Ratarata
70,31
81,67
80,93
No
Nama
Kelompok
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
2
7
8
8
2
8
5
4
5
9
4
7
1
9
3
3
6
6
4
6
3
2
7
1
1
77,78
83,33
70,00
68,52
74,07
70,86
68,33
75,93
66,67
70,31
71,67
74,07
75,93
73,89
71,67
74,07
75,93
73,89
70,00
68,52
74,07
70,86
71,67
74,07
75,93
73,89
81,67
77,78
83,33
80,93
65,00
61,11
68,52
64,88
81,67
77,78
83,33
80,93
68,33
68,52
74,07
70,31
65,00
61,11
68,52
64,88
68,33
75,93
66,67
70,31
72,22
72,22
68,52
70,80
68,33
68,52
74,07
70,31
70,00
70,37
70,37
70,25
70,00
70,37
70,37
70,25
71,67
70,37
62,96
68,33
71,67
70,37
62,96
68,33
65,00
61,11
68,52
64,88
71,67
70,37
62,96
68,33
70,00
70,37
70,37
70,25
70,00
68,52
74,07
70,86
68,33
75,93
66,67
70,31
72,22
72,22
68,52
70,80
72,22
72,22
68,52
70,80
1915,00 1916,67 1933,33 1921,67
70,93
70,99
71,60
71,17
165
LAMPIRAN 14
No
Nama
Kelompok
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
88,5
80,93
84.72
2
7
8
8
2
8
5
4
5
9
4
7
1
9
3
3
6
6
4
6
3
2
7
1
1
72,6
72,6
74,97
74,97
72,6
74,97
88,5
75,4
88,5
73,4
75,4
72,6
72,23
73,4
69,03
69,03
72,21
72,21
75,4
72,21
69,03
72,6
72,6
72,23
72,23
2012.82
74.55
70,86
70,31
73,89
73,89
70,86
73,89
80,93
64,88
80,93
70,31
64,88
70,31
70,80
70,31
70,25
70,25
68,33
68,33
64,88
68,33
70,25
70,86
70,31
70,80
70,80
1921,67
71,17
71.73
71.46
74.43
74.43
71.73
74.43
84.72
70.14
84.72
71.86
70.14
71.46
71.52
71.86
69.64
69.64
70.27
70.27
70.14
70.27
69.64
71.73
71.46
71.52
71.52
1967,25
72,86
166
LAMPIRAN 15
Valid
27
Missing
Mean
72.5926
Median
70.0000
70.00a
Mode
Std. Deviation
8.24742
Minimum
60.00
Maximum
90.00
= 60.00
2. Nilai maksimum
= 90.00
= 72.59
4. Median
= 70.00
5. Modus
= 70.00
6. Standar Deviasi
= 8.25
167
LAMPIRAN 16
27
Mean
72.5926
Std. Deviation
8.24742
Absolute
.142
Positive
.142
Negative
-.096
Kolmogorov-Smirnov Z
.737
.649
Karena nilai sig (p) 0,649 > 0,05, maka data terdistribusi normal
168
LAMPIRAN 17
hbs
Sig. (1-tailed)
hbs
1.000
.826
.826
1.000
.003
.003
hbs
p.proses
p.proses
p.proses
p.proses
Karena nilai sig (p) 0,003 < 0,05, maka terdapat korelasi antara penilaian
proses dengan hasil belajar siswa.
Model Summary
Model
.826a
R Square
Adjusted R
Square
.682
.637
Std. Error of
the Estimate
3.68264
169
LAMPIRAN 17
pada angka 0 sampai 1. Dengan catatan bahwa semakin besar angka R square,
menunjukkan semakin besarnya hubungan antara variabel X dan Y.
LAMPIRAN 18
169
SURAT KETERANGAN
Nomor : 07/Kep-Sek/SMP/m/V/2013
Nama
NIM
: 107016302361
Program Study
: Pendidikan Fisika
Mahasiswa