Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (selanjutnya disingkat ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja pada instalansi pemerintah. Juga dapat diartikan sebagai pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas lainnya.Definisi
lain megatakan ASN digaji berdasarkan peraturan perundang-undang, merupakan warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
ASN merupakan salah satu piranti utama dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang pada alinea
2 dan 4 pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yaitu Negara yang merdeka, berdaulat adil dan
makmur, melalui cara memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Untuk dapat mewujudkan tujuan nya maka ASN harus melaksanakan
fungsinya sebagai pelayan publik, pemersatu bangsa dan pelaksana kebijakan publik di berbagasi aspek
kehidupan. Pelayanan terbaik adalah salah satu hak dasar warga Negara yang harus terpenuhi oleh
pemerintah. Dalam konteks inilah peran ASN menjadi sangat relevan dan penting, karena ASN
merupakan penyelengara pemerintahan, yang secara otomatis menjadi penyelenggara pelayanan
publik. Muara akhir dari kegiatan pelayanan adalah kesejahteraan.
Dalam diskursus ilmiahnya, kesejahteraan masyarakat terentang dari aspek fisik (sector kesehatan),
mental spriritual (agama dan pendidikan), ketenagakerjaan dan keterampilan dalam berusaha, serta
dimensi social lainnya yang tercermin dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Derajat kesehatan,
merupakan salah satu indicator dalam pembentukan IPM, selain aspek ekonomi dan usia harapan hidup.
Indikator ekonomi dan usia harapan hidup, sangat ditentukan oleh derajat kesehatan masyarakat.
Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan individu dan masyarakat. Oleh karena itu
pemerintah menyediakan pelayanan kesehatan diberbagai tingkatan daerah. Mulai dari rumah sakit
sampai dengan puskesmas yang menjadi ujung tombak pelayan kesehatan dalam artian paling dekat dan
dapat dijangkau dan menjangkau masyarakat.
Di era globalisasi ini masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,termasuk terhadap mutu
pelayanan yang mereka dapatkan. Bahkan timbul paradigma masyarakat bahwa jika berobat
kepuskesmas ataupun rumah sakit pemerintah, mereka tidak akan sembuh tapi akan menjadi lebih
sakit. Mulai dari anggapan pelayanannya yang kurang ramah sampai dengan obat yang dibilang
murahan.
Untuk menghapuskan paradigma tersebut tentu perlu dilakukan intervensi yang cepat dan tepat. Salah
satu intervensi yang dilakukan pemerintah yaitu melakukan perbaikan sumberdaya manusia melalui
pendidikan dan pelatihan (diklat).Perbaikan pola diklat juga terus dilakukan demi menghasilkan sumber
4. Merupakan prasyarat untuk kelulusan diklat prajabatan golongan III angkatan V kabupaten Mesuji
tahun 2015
C. Tujuan Penerapan ANEKA
Tujuan dari kegiatan penerapan atau aktualuasasi ANEKA sebagai berikut:
Tercapai pelayanan kesehatan yang optimal, bermutu, effisien dan efektif sehingga angka pesakitan
masyarakat menurun dan derajat kesehatan masyarakat meningkat;
Sebagai acuan untuk staf puskesmas sehingga mereka akan menyadari pentingnya ANEKA dan ikut
menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA.
Menganilisis faktor-faktor penyulit dari penerapan ANEKA dipuskesmas Sidomulyo;
Menghapuskan paradigma masyarakat tentang pelayanan fasilitas kesehatan negeri yang tidak optimal
dan tidak bermutu.
Sebagai dasar prasyarat untuk kelulusan diklat prajabatan golongan III angkatan V kabupaten Mesuji
tahun 2015.
D. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi nilai- nilai dasar ANEKA ini dilaksanakan di UPT.Puskesmas Sidomulyo Kecamatan
Mesuji pada tanggal kabupaten Mesuji pada tanggal 20 Juni- 3Mei 2015. Kegiatan aktualisasi di
turunkan dari tugas pokok dan fungsi peserta diklat sebagai dokter umum sekaligus sebagai koordinator
P2.
BAB II.DESKRIPSI ORGANISASI
Puskesmas Sido Mulyo merupakan salah satu Pusat Kesehatan Masyarakat yang berada di Wilayah
Kecamatan Mesuji Kabupaten Mesuji yang merupakan pecahan dari Puskesmas Wiralaga. Sebelumnya
puskesmas ini merupakan salah satu Pukesmas Pembantu yang berada dalam lingkup kinerja Puskesmas
Wiralaga. Pesatnya perkembangan penduduk dan pengembangan wilayah maka Pustu Sido Mulyo
dibangun/dikembangkan serta ditetapkan oleh Bupati Mesuji berdasarkan SK Bupati Nomor
B/1710/I.02/HK/MSJ/2013 menjadi Puskesmas Induk Sidomulyo sejak tanggal 04 Juli 2013
Puskesmas Sidomulyo berada di Kecamatan Mesuji yang terdiri dari 4 kampung wilayah kerja dengan
luas wilayah kerja 4.487 Km2 dan dengan batas batas wilayah kerja sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mesuji
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Harapan Mukti dan Desa Bangun Jaya
3. Sebelah Timur berbatasan dengan PT. BTLA
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo yang menjadi acuan dalam laporan ini adalah
data penduduk tahun 2012 yaitu sebesar 9.463 jiwadengan penduduk miskin yaitu 3.865 jiwa.
Visi Puskesmas Sidomulyo adalah menciptakan masyarakat Mesuji sehat yang Mandiri, Sejahtera dan
Berkeadilan. Adapun misi yang diemban Puskesmas Sidomulyo adalah:
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di Desa Sidomulyo, Wiralaga Mulya, Sungai
C. Personil
Tabel 1. Data Personil Puskesmas
NO
Jenis Ketenagaan
Yang ada sekarang
Status Kepegawaian
Keterangan
I
II
Puskesmas Induk
1. Dokter umum
2. Dokter gigi
3. Sarjana Kesehatan Masyarakat
4. Perawat (S1 / D-III Keperawatan)
5. Analis Kesehatan
6. Sanitarian (S1/D-III Kesehatan Lingkungan)
7. Perawat Gigi
8. Bidan (D-IV / D-III Kebidanan)
9. Apoteker / Ass.Apoteker (S1/D-III Farmasi)
10. Nutrisionist/Gizi (S1/D-III Gizi)
11. Pekarya Kesehatan
12. D-1 Perawat (SPK)
13. Tenaga Lain
Puskesmas Pembantu
1) Perawat (S1 / D-III Keperawatan)
2) Bidan (D-IV / D-III Kebidanan )
Total
3
1
2
5
- - 2 10 - 1 - 1 1 4
29
1 CPNS,1 PNS 1 PTT
1 PTT
2 PNS
1 PNS, 1 CPNS
4 PNS, 1 CPNS, 5 TKS
-
1 CPNS
1 PNS
1 TKS
2 PNS, 2 PTT
11 PNS, 7 CPNS, 4 PTT, 8 TKS
PNS = Pegawai Negeri Sipil
CPNS = Calon Pegawai Negeri Sipil
PTT = Pegawai Tidak Tetap
TKS = Tenaga Kerja Sukarela
Struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab Koordinator dan data personil puskesmas diambil
dari Surat keputusan Kepala Puskesmas Sidomulyo nomor 800/045/ SK/ PKM-SM/IV/2014 dan profil
tahunan puskesmas.
A. Kegiatan
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika public, Komitmen
Mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikatorindikator dari kelima kata tersebut yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai nilai publik.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan public, bangsa dan Negara.
3. Etika pubik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
tindakan keputusan, prilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
4. Komitmen mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil.
Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara
5. Anti korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau
tindakan yang melawan normanorma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang
terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap,pemerasan, perbuatan curang, penggelapan
dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
B. Rancangan Kegiatan
Rancangan kegiatan yang telah dibuat telah memmuat nilai dasar ANEKA yang meliputi kegiatan
pelayanan publik seperti berikut :
1. Melakukan rapat koordinasi antar unit dipuskesmas
Potensi masalah :
a) Akuntabilitas : Koordinasi pelayanan kurang sesuai dengan peraturan dengan menyampaikan laporan
bulanan tiap unit kurang bertanggung jawab
b) Nasionalisme: Kegiatan dilaksanakan dengan rasa cinta tanah air yang masih kurang untuk
memperbaiki mutu pelayanan dalam meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat
c) Etika Publik: Peserta kurang menjaga sopan satun dalam penyampaian dan kurang pertanggung
jawaban pelayanan kesehatan dalam rapat koordinasi
d) Komitmen Mutu: Pengkoordinasian kegiatan kurang cepat dan tepat dalam upaya perbaikan mutu
pelayanan kesehatan
d) Komitmen Mutu: Pencacatan rekam medis balai pengobatan yang kurang sistematis dan lengkap
e) Anti Korupsi : Petugas kesehatan terkadang berlaku curang dengan membocorkan informasi
mengenai hasil rekam medis balai pengobatan tanpa persetujuan pasien
5. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di balai pengobatan
Potensi masalah :
a) Akuntabilitas : Pasien kurang mendapatkan informasi yang jelas dan kurang dapat
dipertanggungjawabkan
b) Nasionalisme: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai dengan antrian dan
terkadang membedakan suku, agama, dan status sosial
c) Etika Publik: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang ramah dan sopan
d) Komitmen Mutu: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai dengan prosedur
pendaftaran
e) Anti Korupsi : Terkadang mendahulukan pasien yang tidak gawat darurat dan bukan kelompok
rentan karena diancam atau diberikan imbalan
6. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di puskesmas
Potensi masalah :
a) Akuntabilitas : Pasien kurang mendapatkan informasi yang jelas dan kurang dapat
dipertanggungjawabkan
b) Nasionalisme: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai dengan alur dan terkadang
mempertimbangkan suku, agama, dan status sosial
c) Etika Publik: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang ramah dan sopan
d) Komitmen Mutu: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai dengan prosedur
pendaftaran
e) Anti Korupsi : Terkadang mendahulukan pasien kecuali gawat darurat dan kelompok rentan dengan
pertimbangan tertentu seperti : diancam atau diberikan imbalan
7. Mendapatkan data laporan bulanan P2 dari tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas, mengolah
dan mengumpulan laporan ke dinas kesehatan
Potensi masalah :
a) Akuntabilitas : Terkadang tidak melaporkan kejadian penyakit menular setiap bulannya dengan
integritas sehingga hasil feedback tidak dapat diimplementasikan ke masyarakat secara luas dan tidak
dapat dipertanggung jawabkan
b) Nasionalisme: Melaporkan data penyakit menular setiap bulannya tanpa melakukan pemantau
perkembangan penyakit dan kurang menjaga semangat perwujudan MDGs Indonesia
c) Etika Publik: Mendapatkan data dari tenaga kesehatan secara kurang sopan dan ramah
d) Komitmen Mutu: Menggunakan format laporan yang tidak sesuai dan tidak melaporkan data sesuai
dengan keadaan
e) Anti Korupsi : Ada kemungkinan memanipulatif data pelaporan
8. Pelayanan allo/auto-anamnesa, pemeriksaan fisik, dan peresepan obat di Unit Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA)
Potensi masalah :
a) Akuntabilitas : Pelayanan yang kurang cepat dan tepat untuk pasien KIA sesuai Standar Operational
Prosedur (SOP)
b) Nasionalisme: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang adil dengan membedakan suku,
agama, dan status sosial
c) Etika Publik: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang ramah, santun, cepat tanggap dan
terjaga privasinya
d) Komitmen Mutu: Masyarkat mendapatkan pelayanan yang kurang tepat, cepat, dan resep obat serta
peralatan yang kurang steril sesuai indikasi diagnosis
e) Anti Korupsi : Terkadang menggunakan tarif yang kurang sesuai peraturan yaitu masyarkat yang
memiliki kartu BPJS mendapatkan pelayanan secara tidak gratis dan masyarakat yang tidak memiliki
kartu BPJS dibebankan biaya yang tidak sesuai dengan PERDA sebagai restribusi
9. Membuat pencacatan rekam medis di Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Potensi masalah :
a) Akuntabilitas : Tersedianya rekam medis KIA yang kurang sistematis dan kurang jelas tiap pasien yang
datang ke puskesmas sehingga menyulitkan dalam pelaporan dan kurang dapat dipertanggungjawabkan
b) Nasionalisme: Rekam medis KIA dibuat dalam tidak bentuk yang sama, terkadang membedakan suku,
etnis, maupun status sosial pasien dalam masyarakat
c) Etika Publik: Kurang adanya kerahasian dalam rekam medis KIA tiap pasien
d) Komitmen Mutu: Pencacatan rekam medis KIA yang kurang sistematis dan lengkap
e) Anti Korupsi : Petugas kesehatan terkadang berlaku curang dengan membocorkan informasi
mengenai hasil rekam medis KIA tanpa persetujuan pasien
10. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA)
Potensi masalah :
a) Akuntabilitas : Pasien mendapatkan informasi yang kurang jelas dan kurang dapat
dipertanggungjawabkan
b) Nasionalisme: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai dengan antrian terkadang
masih membedakan suku, agama, dan status sosial
c) Etika Publik: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang ramah dan sopan
d) Komitmen Mutu: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai prosedur pendaftaran
e) Anti Korupsi : Terkadang mendahulukan pasien kecuali gawat darurat dan kelompok rentan dengan
pertimbangan ancaman atau pemberian imbalan
11. Membuat mading informasi penyakit terkini
Potensi masalah :
a) Akuntabilitas : Pasien mendapatkan informasi yang kurang jelas dan kurang dapat
dipertanggungjawabkan
b) Nasionalisme: Pasien yang datang ke puskesmas mendapatkan informasi kesehatan yang kurang adil
dan kurang mendukung semangat nasional dalam penyehatan nasional
c) Etika Publik: Informasi diberikan tidak menggunakan bahasa yang sopan dan santun
d) Komitmen Mutu: Mading tidak diperbaharui sesuai perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran
e) Anti Korupsi : Informasi diberikan kurang terbuka, transparan dan sarat kecurangan
B. Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal kegiatan
No. KEGIATAN TANGGAL DI BULAN MEI JUNI 2015
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 KET
1. Melakukan rapat koordinasi antar unit di puskesmas
2. Pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD)
3. Pelayanan di Unit Balai Pengobatan
4. Membuat pencacatan rekam medis di balai pengobatan
5. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di balai pengobatan
6. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di puskesmas
7. Mendapatkan data laporan bulanan P2 dari tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas, mengolah
dan mengumpulan laporan ke dinas kesehatan
8. Pelayanan di Unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
9. Membuat pencacatan rekam medis di Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
10. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA)
11. Membuat mading informasi penyakit terkini
Komitmen Mutu
Pencacatan rekam medis balai pengobatan telah dilakukan dengan sistematis dan lengkap
Anti Korupsi
Petugas kesehatan telah dilarang untuk berlaku curang dengan membocorkan informasi mengenai hasil
rekam medis balai pengobatan tanpa persetujuan pasien
5. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di balai pengobatan
Kegiatan berlangsung pada tanggal 22-23 Juni 2015. Masyarakat membutuhkan keterbukaan informasi
dan kejelasan alur prosedur pelayanan balai pengobatan di puskesmas. Saya telah membuat konsep
alur pelayanan, desain alternatif, mengkonsultasikan dengan koordinator balai pengobatan dan kepala
puskesmas serta mensosialisasikan konsep yang telah disepakati. Staf balai pengobatan yang lain telah
memfasilitasi semua kegiatan di balai pengobatan, mensosialisasikan dan memberikan pengarahan alur
pelayanan di balai pengobatan. Sedangkan kepala puskesmas telah managemen pelayanan usaha
kesehatan perorangan
Adapun nilai-nilai dasar dari output yaitu:
Akuntabilitas
Pasien telah mendapatkan informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Pasien telah mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan antrian tanpa membedakan suku, agama, dan
status sosial
Etika Publik
Pasien telah mendapatkan pelayanan yang ramah dan sopan
Komitmen Mutu
Masyarakat telah mendapatkan pelayanan sesuai prosedur pendaftaran
Anti Korupsi
Kegiatan telah dilakukan dengan tidak mendahulukan pasien kecuali gawat darurat dan kelompok
rentan walaupun diancam atau diberikan imbalan
6. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di puskesmas
Kegiatan berlangsung pada tanggal 22-23 Juni 2015. Masyarakat membutuhkan keterbukaan informasi
dan kejelasan alur prosedur pelayanan di puskesmas. Saya telah membuat konsep alur pelayanan,
desain alternatif, mengkonsultasikan dengan koordinator balai pengobatan dan kepala puskesmas serta
mensosialisasikan konsep yang telah disepakati. Staf unit di puskesmas telah memfasilitasi semua
kegiatan di puskesmas, mensosialisasikan dan memberikan pengarahan alur pelayanan di
puskesmas. Sedangkan kepala puskesmas telah memanagemen pelayanan usaha kesehatan perorangan
Adapun nilai-nilai dasar dari output yaitu:
Akuntabilitas
Pasien telah mendapatkan informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Pasien telah mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan alur tanpa membedakan suku, agama, dan
status sosial
Etika Publik
7. Mendapatkan data laporan bulanan P2 dari tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas, mengolah
dan mengumpulan laporan ke dinas kesehatan
Kegiatan dilakukan pada tanggal 28-29 Juni 2015. Masyarakat mendapatkan informasi tentang
perkembangan penyakit menular di wilayah kerja puskesmas dan penatalaksanaan secara cepat apabila
terjadi ledakan kasus. Saya telah mengkoordinir data laporan bulanan P2 dari tenaga kesehatan di
wilayah kerja setiap bulannya, mengolah data dan mengumpulkan laporan ke dinas kesehatan serta
memantau perkembangan kasus. Staf saya telah bersinergi dengan Koordinator bagian lain dan Kepala
Puskesmas untuk pengumpulan dan penatalaksanaan penyakit. Sedangkan kepala puskesmas telah
memanagemen pelayanan usaha kesehatan Masyarakat. (Salinan Laporan Terlampir)
Adapun nilai-nilai dasar dari output kegiatan pemeriksaan fisik yaitu:
Aktualisasi
Kegiatan telah dilakukan dengan melaporkan kejadian penyakit menular setiap bulannya dengan
integritas sehingga hasil feedback dapat diimplementasikan ke masyarakat secara luas dan bertanggung
jawab
Nasionalisme
Kegiatan telah dilakukan dengan melaporkan data penyakit menulat setiap bulannya untuk memantau
perkembangan penyakit dan menjaga semangat perwujudan MDGs Indonesia
Etika Publik
Kegiatan telah dilakukan dengan mendapatkan data dari tenaga kesehatan secara sopan dan ramah
Komitmen Mutu
Kegiatan telah dilakukan dengan menggunakan format laporan yang sesuai dan melaporkan data sesuai
dengan keadaan
Anti Korupsi
Kegiatan telah dilakukan dengan tidak memanipulatif data pelaporan
8. Pelayanan allo/auto-anamnesa, pemeriksaan fisik, dan peresepan obat di Unit Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA)
Kegiatan dilakukan pda tanggal 28-29 Juni 2015. Saya telah melayani secara adil, cepat, tepat, informasi
mengenai penyakit dan resep obat pasien. Saya telah memberikan pelayanan pemeriksaan dan
pengobatan pasien dewasa yang sesuai dengan SOP dengan cepat, adil, tepat, dan bermutu. Satuan unit
saya telah melakukan koordinasi dan membuat perencanaan pelayanan yang efektif , efisien dan
bermutu serta membuat SOP yang sesuai dengan ilmu, SDM dan sarana prasarana yang ada di
puskesmas. Sedangkan kepala puskesmas telah memanagemen pelayanan usaha kesehatan perorangan
Adapun nilai nilai dasar yang tercermin dari output kegiatan ini yaitu:
Akuntabilitas
Pelayanan telah dilakukan dengan cepat dan tepat untuk pasien KIA sesuai Standar Operational
Prosedur (SOP)
Nasionalisme
Masyarakat telah mendapatkan pelayanan yang adil tanpa dibedakan suku, agama, dan status sosial
Etika Publik
Masyarakat telah mendapatkan pelayanan dengan ramah, santun, cepat tanggap dan terjaga privasinya
Komitmen Mutu
Masyarkat telah mendapatkan pelayanan secara tepat, cepat, dan resep obat serta peralatan yang steril
sesuai indikasi diagnosis
Anti Korupsi
Kegiatan telah dilakukan dengan menggunakan tarif sesuai peraturan yaitu masyarkat yang memiliki
kartu BPJS mendapatkan pelayanan secara gratis dan masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS
dibebankan biaya sesuai dengan PERDA sebagai restribusi
9. Membuat pencacatan rekam medis di Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kegiatan dilakukan pda tanggal 28-29 Juni 2015. Setiap pasien membutuhkan catatan rekam medis KIA
yang telah diberikan pelayanan di puskesmas sehingga tersedianya laporan, informasi berkala dan
memudahkan pemberian terapi berikutnya. Saya telah membuat dan mengisi format rekam medis KIA
yang sistematis dan lengkap, kemudian saya dan satuan unit saya telah memeriksa kelengkapan rekam
medis KIA dan menyerahkan ke unit rekam medis puskesmas.
Adapun nilai nilai dasar yang tercermin dari output kegiatan ini yaitu:
Akuntabilitas
Telah tersedianya rekam medis KIA yang sistematis dan jelas tiap pasien yang datang ke puskesmas
sehingga memudahkan dalam pelaporan dan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Rekam medis KIA telah dibuat dalam bentuk yang sama, tanpa membedakan suku, etnis, maupun status
sosial pasien dalam masyarakat
Etika Publik
Kegiatan telah dilakukan dengan adanya kerahasian dalam rekam medis KIA tiap pasien
Komitmen Mutu
Pencacatan rekam medis KIA telah dilakukan dengan sistematis dan lengkap
Anti Korupsi
Kegiatan telah dilakukan dengan petugas kesehatan tidak diperkenankan berlaku curang dengan
membocorkan informasi mengenai hasil rekam medis KIA tanpa persetujuan pasien
10. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA)
Kegiatan dilakukan pda tanggal 28-29 Juni 2015. Masyarakat membutuhkan keterbukaan informasi dan
kejelasan alur prosedur pelayanan KIA di puskesmas. Saya telah membuat konsep alur pelayanan,
desain alternatif, mengkonsultasikan dengan koordinator KIA dan kepala puskesmas serta
mensosialisasikan konsep yang telah disepakati, kemudian satuan unit saya telah memfasilitasi semua
kegiatan di balai pengobatan, mensosialisasikan dan memberikan pengarahan alur pelayanan di KIA.
Adapun nilai nilai dasar yang tercermin dari output perencanaan kegiatan pusling yaitu:
Akuntabilitas
Pasien telah mendapatkan informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Pasien telah mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan antrian tanpa membedakan suku, agama, dan
status sosial
Etika Publik
Pasien telah mendapatkan pelayanan yang ramah dan sopan
Komitmen Mutu
Masyarakat telah mendapatkan pelayanan sesuai prosedur pendaftaran
Anti Korupsi
Kegiatan telah dilakukan dengan tidak mendahulukan pasien kecuali gawat darurat dan kelompok
rentan walaupun diancam atau diberikan imbalan
11. Membuat mading informasi penyakit terkini
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1-2 Mei 2015. Masyarakat membutuhkan informasi tentang
penyakit yang jelas, aktual, dan terpercaya. Saya telah merancang desain dan isi mading,
mengkonsultasikan dengan kepala puskesmas dan mensosialisasikan mading di tempat strategis di
puskesmas. Satuan unit telah mendukung dan mensosialisasikan ke masyarakat tentang mading dan
informasi mengenai penyakit.
Nilai-nilai ANEKA dalam output kegiatan ini adalah :
Akuntabilitas
Pasien tidak mendapatkan informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Pasien yang datang ke puskesmas telah mendapatkan informasi kesehatan secara adil dan mendukung
semangat nasional dalam penyehatan nasional
Etika Publik
Informasi diberikan telah menggunakan bahasa yang sopan dan santun
Komitmen Mutu
Mading telah diperbaharui sesuai perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran
Anti Korupsi
Informasi telah diberikan secara terbuka, transparan dan tanpa kecurangan
BAB V. ANALISA
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka penggunaan tarif menjadi asal-asalan sehingga rentan
terjadinya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan
3. Pelayanan anamnese, pemeriksaan fisik, pembuatan surat keterangan sehat/ sakit dan peresepan
obat atau alat di Unit Balai Pengobatan
Kegiatan bersumber dari SKP Akuntabilitas
Pelayanan yang cepat dan tepat untuk pasien dewasa sesuai Standar Operational Prosedur (SOP)
Nasionalisme
Masyarakat mendapatkan pelayanan yang adil tanpa dibedakan suku, agama, dan status sosial
Etika Publik
Masyarakat mendapatkan pelayanan dengan ramah, santun, cepat tanggap dan terjaga privasinya
Komitmen Mutu
Masyarkat mendapatkan pelayanan secara tepat, cepat, dan resep obat serta peralatan yang steril
sesuai indikasi diagnosis
Anti Korupsi
Menggunakan tarif sesuai peraturan yaitu masyarkat yang memiliki kartu BPJS mendapatkan pelayanan
secara gratis dan masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS dibebankan biaya sesuai dengan PERDA
sebagai restribusi
Akuntabilitas
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka penanganan kasus gawat daarurat menjadi lambat dan
tidak tepat baik secara diagnosa maupun resep obat sehingga resiko terjadi malpraktik menjadi besar
Nasionalisme
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka kemungkinan pelayanan yang diberikan menjadi tidak adil
dengan mempertimbangkan suku, status sosial, maupun agama pasien
Etika Publik
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka peluang terjadinya persinggungan akibat pemilihan bahasa
maupun tindakan yang kasar kepada pasien
Komitmen Mutu
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka pelayanan yang diberikan tidak sesuai SOP sehingga angka
kesembuhan dan angka kesakitan pasien menjadi buruk
Anti Korupsi
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka penggunaan tarif menjadi asal-asalan sehingga rentan
terjadinya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan
4. Membuat pencacatan rekam medis di balai pengobatan
Kegiatan bersumber dari SKP Akuntabilitas
Tersedianya rekam medis balai pengobatan yang sistematis dan jelas tiap pasien yang datang ke
puskesmas sehingga memudahkan dalam pelaporan dan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Rekam medis balai pengobatan dibuat dalam bentuk yang sama, tanpa membedakan suku, etnis,
maupun status sosial pasien dalam masyarakat
Etika Publik
Adanya kerahasian dalam rekam medis balai pengobatan tiap pasien
Komitmen Mutu
Pencacatan rekam medis balai pengobatan yang sistematis dan lengkap
Anti Korupsi
Petugas kesehatan tidak diperkenankan berlaku curang dengan membocorkan informasi mengenai hasil
rekam medis balai pengobatan tanpa persetujuan pasien
Akuntabilitas
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka tersedianya rekam medis yang asal-asalan yaitu tidak
sistematis dan tidak jelas sehingga membuat sulit peserta dalam pelaporan maupun perkembangan
serta pemantauan penyakit pasien
Nasionalisme
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka kemungkinan rekam medis dibuat dengan berbagai model
dengan mempertimbangkan suku, status sosial, maupun agama pasien
Etika Publik
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka data rekam medis dapat diketahui semua orang sehingga
rahasia-rahasia pasien menjadi tersebar
Komitmen Mutu
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka pembuatan rekam medis menjadi acak-acakan dan tidak
dibaut dengan data yang lengkap
Anti Korupsi
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka petugas kesehatan mungkin berlaku curang dengan
membocorkan informasi tanpa persetujuan pasien
5. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di balai pengobatan
Kegiatan bersumber dari Inisiatif Akuntabilitas
Pasien mendapatkan informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Pasien mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan antrian tanpa membedakan suku, agama, dan
status sosial
Etika Publik
Pasien mendapatkan pelayanan yang ramah dan sopan
Komitmen Mutu
Masyarakat mendapatkan pelayanan sesuai prosedur pendaftaran
Anti Korupsi
Tidak mendahulukan pasien kecuali gawat darurat dan kelompok rentan walaupun diancam atau
diberikan imbalan Akuntabilitas
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka pasien mungkin mendapat informasi yang samar-samar
dan kabur
Nasionalisme
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka petugas maupun pasien dapat mendapatkan pelayanan
dengan mempertimbangkan suku, agama maupun status sosial
Etika Publik
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka kemungkinan menyinggung perasaan maupun maksud
penyampaian bagan menjadi tidak sama setiap pasiennya
Komitmen Mutu
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka pelayanan menjadi tidak sesuai prosedur sehingga
pelayanan di puskesmas menjadi acak-acakan dan jauh dari teratur
Anti Korupsi
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka petugas maupun pasien dapat berbuat curang dengan
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka pasien mungkin mendapat informasi yang samar-samar
dan kabur
Nasionalisme
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka petugas maupun pasien dapat mendapatkan pelayanan
dengan mempertimbangkan suku, agama maupun status sosial
Etika Publik
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka kemungkinan menyinggung perasaan maupun maksud
penyampaian bagan menjadi tidak sama setiap pasiennya
Komitmen Mutu
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka pelayanan menjadi tidak sesuai prosedur sehingga
pelayanan di puskesmas menjadi acak-acakan dan jauh dari teratur
Anti Korupsi
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka petugas maupun pasien dapat berbuat curang dengan
mendahulukan atau mengakhirkan pasien dengan imbalan maupun dibawah ancaman
11. Membuat mading informasi penyakit terkini
Kegiatan bersumber dari inisiatif Akuntabilitas
Pasien mendapatkan informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Pasien yang datang ke puskesmas mendapatkan informasi kesehatan secara adil dan mendukung
semangat nasional dalam penyehatan nasional
Etika Publik
Informasi diberikan dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun
Komitmen Mutu
Mading diperbaharui sesuai perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran
Anti Korupsi
Informasi diberikan secara terbuka, transparan dan tanpa kecurangan Akuntabilitas
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka pasien mungkin mendapat informasi yang samar-samar
dan kabur
Nasionalisme
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka informasi yang ditampilkan tidak secara adil, hanya
kalangan tertentu yang dapat melihat mading ataupun informasi yang disampaikan merupakan
informasi yang menyesatkan
Etika Publik
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka kemungkinan menyinggung perasaan maupun maksud
penyampaian mading menjadi tidak sama setiap pasiennya
Komitmen Mutu
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka mading hanya memuat informasi yang sudah usang tanpa
mengikuti perkembangan informasi kesehatan
Anti Korupsi
Apabila kegiatan tidak dilandasi nilai ini maka petugas maupun pasien dapat berbuat curang dengan
menambahkan atau mengurangi informasi secara sesat
A. Simpulan
Salama Off kampus, telah direalisasikan 11 kegiatan yang terdiri dari 7 kegiatan bersumber dari SKP,
sedangkan 4 kegiatan berasal dari inisiatif peserta diklat.
Capaian kinerja aktualisasi penerapan nilai ANEKA sesuai rancangan aktualisasi merupakan hasil
kerjasama antara peserta diklat dengan teman sejawat dibawah bimbingan dan arahan atasan langsung
atau mentor.
Kerjasama tim yang bagus dengan sumberdaya manusia yang menerapkan nilai ANEKA maka visi dan
misi puskesmas dapat cepat tercapai.
B. Saran Untuk Organisasi Dan Penyelanggara Diklat
1. Saran untuk puskesmas
Dari hasil proses prajabatan ini, saran yang ingin saya berikan yaitu:
Penerapan ANEKA dilakukan disosialisasikan lebih lanjut dan diterapkan oleh seluruh staf puskesmas.
Pembuatan Peraturan yang baku akan mutu pelayanan.
Peningkatan koordinasi dan kinerja puskesmas untuk meningkatkn mutu pelayanan.
3. Saran untuk penyelengara diklat.
Saran saya dari hasil proses prajabatan ini yaitu meningkatkan sistem penerapan ANEKA.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2014. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan
Gologan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2014. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan
Gologan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2014. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Gologan
II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2014. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan
Gologan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2014. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan
Gologan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil: Modul Diklat Prajabatan Gologan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.