PENDAMPING DESA
KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT
Jl. Kopral Rahman Hilir Kantor, Kec. Putussibau Utara Kab. Kapuas Hulu Kalimantan Barat
HP/WA. 081280503764 E-Mail: stephanus_mulyadi@yahoo.de
Daftar Isi
Halaman
No
Judul
Pengantar Laporan
Bab 1: Pendahuluan
Bab 2: Tujuan
Dari
Tanggal
: 30 September 2016
Perihal
Bab 5: Penutup
: Laporan Bulanan
Tenaga Ahli
Pengembangan Pelayanan Dasar Bulan
September Tahun 2016
Lampiran
: Satu ( 1 ) berkas
Dengan Hormat,
Berdasarkan Surat Perintah Tugas (SPT) Nomor
414.2/SPT-19-08/TA-3/2016 dan Kontrak Kerja Nomor
414.2/ktr-19-04/TA-6/2016 tanggal 01 April 2016
yang dikeluarkan di Pontianak oleh Pejabat Pembuat
Komitmen Satuan Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa Provinsi Kalimantan Barat
dengan ini kami sampaikan Laporan Bulanan untuk Bulan September 2016.
Demikian laporan ini kami sampaikan, atas perhatian
dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Tenaga Ahli Pengembangan Pelayanan Sosial Dasar
Kabupaten Kapuas Hulu
Pendampingan P2WKSS
Desa Danau Kandung Suli, Kec. Jongkong
LAPORAN INDIVIDU
TENAGA AHLI PELAYANAN SOSIAL DASAR (TA 6)
T.A . 2016
Nama
Posisi
Lokasi Tugas
: KAPUAS HULU
Pendahuluan
Gambaran Umum
Kabupaten Kapuas Hulu, secara astronomis berada pada 0,5 Lintang Utara sampai 1,4 Lintang Selatan dan
111,40 sampai 114,10 Bujur Timur dengan ibukota Putussibau. Sebelah Utara berbatasan dengan Serawak
(Malaysia Timur), sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sintang dan Melawi, sementara sebelah
Timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Kabupaten Kapuas Hulu merupakan
kabupaten paling timur di Kalimantan Barat dengan luas wilayah 29.842 kilometer persegi (20,33% dari wilayah
Provinsi Kalbar).
1. Letak geografis
Kabupaten
Kapuas
Hulu
memanjang dari arah Barat
ke Timur, dengan jarak
kurang lebih 240 Km dan
melebar
dari
Utara
ke
Selatan dengan jarak kurang
lebih 126,70 Km.
Dari Pontianak, ibu kota
provinsi Kalimantan Barat,
Kabupaten Kapuas Hulu berjarak kurang lebih 657 Km
melalui jalan darat, dan 842
Km melalui Sungai Kapuas.
Waktu tempuh ke Pontianak
kurang lebih empat puluh
lima
menit
penerbangan
menggunakanPesawat Udara
jenis ATR 42 Seri 300/F27
atau kurang lebih 16 jam
dengan kendaraan darat.
2. Icon dunia
Kabupaten yang sangat luas ini termasuk
kabupaten yang sangat unik karena memiliki 2
(dua) icon dunia yaitu Taman Nasional Danau
Sentarum dan Betung Kerihun, yang merupakan
kawasan hutan lindung atau konservasi.
Dilihat dari segi kawasan kehutanan Kapuas
Hulu memiliki kawasan kehutanan sekitar 51,21
% dan Kapuas Hulu merupakan kawasan Hutan
Lindung dan Konservasi terbesar di Kalbar.
Dengan demikian Kabupaten Kapuas Hulu
memberikan sumbangan yang besar dalam
menahan lajunya perubahan iklim dunia.
Pendahuluan (lanjutan)
Jabatan dan Tugas (TUPOKSI)
Berdasarkan Surat Perintah Tugas (SPT) Nomor
414.2/SPT-19-04/TA-6/2016 tanggal 03 Februari 2016 tentang penugasan Tenaga Ahli
Pengembangan Pelayanan Sosial Dasar (TA-PSD)
dalam
melaksanakan
tugas
pendampingan
pelaksanaan implementasi undang-undang nomor
6 tahun 2014 tentang Desa dengan TUPOKSI sebagai berikut:
1. Meningkatkan kapasitas PD dan PLD dalam
mendampingi Desa/antar Desa terkait pelayanan sosial
dasar
2. Memfasilitasi
pemerintah Kabupaten/Kota dalam
penyusunan regulasi tentang pelayanan sosial dasar.
3.
4.
Tujuan
Hasil yang akan dicapai selama 1 (satu) bulan pelaksanaan kegiatan Pendampingan Desa (September 2016)
1. Mendapatkan data (dan gambaran) konkret
tentang
keadaan
kesehatan,
pendidikan
masyarakat, pemberdayaan perempuan dan
anak dan keluarga miskin di desa.
Aktivitas
1-3, 5
Kantoran
6-8
9-10
13-15
Kantoran
16-17
19-21
BIMTEK TEAM RKPDes se kec. Hulu Gurung di desa Tepuai, Kec. Hulu Gurung
Tujuan
memberikan pemahaman kepada pemerintah
Desa dan team RKPDes tentang pentingnya
bidang pelayanan social dasar dalam kerangka
pembangunan desa.
Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan
team RKPDes dalam penyusunan RKPD yang
holistic dan sesuai dengan prioritas riil di desa.
Melihat situasi PSD konkrit di desa Bungan
Jaya dan Tanjung Lokang.
Sebanyak 70 Aparatur Desa dan BPD se kecamatan Putussibau Selatan mengikuti penguatan kapasitas personal di desa Tanjung Jati (9-10/10)
lalu. Kegiatan penguatan apasitas personal ini
difasilitasi oleh Stephanus Mulyadi, M.Sc, TA PSD
P3MD Kapuas Hulu. Penguatan kapasitas personal yang bertemakan Revolusi Mental tersebut
mengajak para aparat desa dan BPD mendalami
dan merefleksikan bagai mana setiap orang dapat
membangun pola pikir yang tepat untuk meningkatkan pemahaman, kreatifitas dan kapasitas diri
sebagai seorang pemimpin di desa. Berkat pemahaman yang tepat itu aparat desa bisa menghimpun kekuatan bersama,bersinergi membangun
desa.
4.3. Permasalahan
a. Belum terfasilitasinya perencanaan pelayanan social dasar desa
Dari hasil kunjungan lapangan ditemukan
bahwa masih banyak desa yang perencanaan
pelayanan social dasar desa tahun anggaran
2016 belum terfasilitasi karena beberapa
keterbatasan, diantaranya kekosongan PD/
PLD, kapasitas PD/PLD rendah karena belum
ada pelatihan/pembekalan, desa yang jauh
tanpa sinyal dan pemahaman terhadap
regulasi yang ada berbeda-beda khususnya
dalam pelaksanaan penataan usulan di empat
bidang:Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan,
Pembangunan, Pembinaan dan Pemberdayaan
Masyarakat sesuai dengan permendagri 114.
Demikian juga menyangkut pemahaman tentang Permendes 21 berkaitan dengan penentuan prioritas pembangunan desa relative masih
kurang. Hal itu terlihat dari kebingungan desa
dalam penyusunan RKPDes maupun APBDes.
b. Minim riset dan data tidak valid
Diperlukan suatu dasar akurat untuk menyu-
f.
f.
Masalah Regulasi
Agar pelayanan social dasar dapat ditingkatkan di desa-desa diperlukan adanya regulasi
yang mengaturnya. Sedapat mungkin ada
PERDA ysng mengaturnya agar kemudian diikuti dengan PERBUP dan PERDES. Tanpa
didukung dengan regulasi, masalah pelayanan
social dasar di desa sulit teratasi.
Minim ide kreatif/inovasi
Di desa masih terkesan minim ide-ide kreatif
untuk pengembangnan pembangunan desa.
Maka pendamping desa dituntut menjadi inspirator warga
desa
menemukan atau
mengimplementasikan ide-ide kreatif tersebut
menjadi pogram atau kegiatan konkrit yang
akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat desa.
Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran