No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Laundry memiliki peran yang penting dalam Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) pengelolaan binatu dan linen yang tepat, berdasarkan buku pedoman
Standar Akreditasi Rumah Sakit (JCI) PPI.7.1 halaman 180. Selain itu, kebersihan
laundri rumah sakit juga harus mengikuti standar peraturan dari pemerintah (Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004).Setiap rumah
sakit harus memiliki pusat Sterilisasi dan pengelolaan linen yang mampu memberikan
pelayanan dengan baik.
Sterilisasi adalah suatu proses pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan untuk
menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat
dilakukan dengan proses kimia atau fisika. Sterilisasi sangat penting dilakukan terutama
untuk alat-alat bedah, terlebih lagi saat ini semakin berkembangnya prosedur operasi
maupun kompleksitas peralatan medik, maka diperlukan proses sterilisasi yang
tersentralisasi sehingga keseluruhan proses menjadi lebih efesien,ekonomis dan
keamanan pasien semakin terjamin. Disamping itu, rumah sakit sebagai institusi
penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah terjadinya resiko infeksi bagi
pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan
rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai
keberhasilan tersebut, maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Istilah untuk pusat sterilisasi bervariasi, mulai dari Central Sterile Supply
Department (CSSD), Central Service (CS), Central Supply (CS), Central Processing
Department (CPD) dan lain lain, namun kesemuanya mempunyai fungsi utama yang
sama yaitu menyiapkan alat-alat steril dan bersih untuk keperluan perawatan pasien.
Secara terperinci, fungsi dari pusat sterilisasi adalah menerima, memproses,
memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke
berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan pasien. Central
Sterilization Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi
merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses
pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan
dalam kondisi steril. Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit yang membutuhkan sehingga
dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah sakit itu sendiri. Alur
aktivitas fungsional CSSD dimulai dari pembilasan, pembersihan/dekontaminasi,
Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi
HALAMAN: 2/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
tergambar
dalam
SK
Menteri
Kesehatan
No.
penghasil bagi rumah sakit,oleh karena itu pengelolaan Sterilisasi dan Laundry harus
diupayakan pada managemen bisnis berbasis strategis.
2. TUJUAN PEDOMAN
2.1.
Tujuan Umum
HALAMAN: 3/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Tujuan disusunnya pedoman pelayanan ini adalah sebagai acuan dalam upaya
meningkatkan
2.2.
Laundry.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya adalah agar pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry
RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi dapat:
2.2.1. Memberikan pelayanan tepat dan cermat sebagai salah satu penunjang
layanan pasien di RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi.
2.2.2. Menyiapkan fasilitas SDM yang terampil dan bermutu dalam melakukan
tugas pengelolaan laundry dan sterilisasi
2.2.3. Berpartisipasi dalam menekan tingkat infeksi nosokomial dalam
perawatan pasien.
2.2.4. Menetapkan standar pelayanan laundry dan sterilisasi, beserta upaya
pencapaian sasaran tersebut secara optimal.
2.2.5. Menyusun dan mengimplementasikan standar sterilisasi linen, alat
kesehatan, dll.
2.2.6. Menyusun prosedur atau protap kerja di Instalasi Sterilisasi dan
Laundry, sebagai acuan dari setiap kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan laundry dan sterilisasi.
menekan
tingkat
infeksi
nosokomial
dalam
perawatan
pasien.
Detail
Layanan Laundry
Layanan
Laundry
pencucian,
meliputi
pengeringan,
kegiatan
pelayanan
penyetrikaan,
pengumpulan,
penyimpanan,
penerimaan,
pendistribusian,
dan
3.2.
3.1.1.
3.1.2.
3.1.3.
3.1.4.
3.1.5.
3.1.6.
3.1.7.
3.1.8.
Layanan Sterilisasi
HALAMAN: 4/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
konsep pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry di RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota
Sukabumi yang tertuang didalam pedoman pelayanan ini.
4.1.
Instalasi Sterilisasi dan Laundry adalah Instalasi yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengelolaan laundry dan sterilisasi yang mencakup: pembilasan,
pembersihan, pengeringan, inspeksi dan pengepakan, memberi label, sterilisasi,
penyimpanan dan distribusi alat/bahan kesehatan dengan menggunakan sterilisator
steam panas atau sterilisator low temperature dan alat lainnya sesuai standar yang
4.2.
telah ditetapkan.
Layanan Laundry
4.2.1. Linen dalam Kamus Bahasa Indonesia, diartikan sebagai kain putih,
jadi hospital linen berarti kain yang digunakan di Rumah Sakit. Linen
termasuk alat kesehatan non medis yang vital, karena digunakan oleh
seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit. Oleh karena itu
pengelolaannya harus betul- betul dilaksanakan dengan baik. Prinsip dasar
dalam pengadaan linen harus mempertimbasngkan beberapa aspek
sebagai berikut :
1) Bahan harus menyerap keringat / air
2) Mudah dibersihkan
3) Ukuran memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan
4) Pemilihan warna memperhatikan aspek psikologis pasien
5) Tidak berfungsi sebagai mediator kuman
6) Tidak menyebabkan iritasi / perlukaan kulit
4.2.2. Layanan Laundry adalah layanan pengelolaan linen rumah sakit yang
4.3.
mencakup:
1) Pengangkutan linen dari unit pengguna
2) Pengumpulan dan pemilahan linen
3) Penerimaan linen
4) Pencucian, pengeringan, dan penyetrikaan
5) Penyimpanan linen sebelum distribusi
6) Pendistribusian Linen adalah
Layanan Sterilisasi
4.3.1.
Sterilisasi
HALAMAN: 5/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
4.3.2.
4.3.5.
nya.
4.3.6.
Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape yang
Indikator
biologi
adalah
sediaan
berisi
sejumlah
tertentu
5. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan pedoman ini adalah sebagai berikut :
5.1.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
HALAMAN: 6/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
5.4.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Perangkat Daerah Kota Sukabumi (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 16);
5.7.
Indikator Indonesia sehat 2010 dan Pedoman Peneteapan Indikator Provinsi Sehat
dan Kabupaten/Kota sehat.
5.8.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
INSTALASI STERILISASI DAN LAUNDRY
1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
HALAMAN: 7/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
TENAGA
NAMA JABATAN
PENDIDIKAN
YANG
ADA
Ka. Instalasi
Sterilisasi dan
Laundry
sterilisasi.
Koordinator Laundry
28
pengering.
Staf Kamar Jahit
Staf CSSD
11
46
2. DISTRIBUSI KETENAGAAN
2.1. Kepala Unit
2.1.1.
Nama Jabatan
2.1.2.
Bidang
2.1.3.
Uraian Tugas :
Kepala Instalasi Sterilisasi dan Laundry adalah penanggung jawab umum
organisasi unit pelayanan sterilisasi dan laundry di sebuah Rumah Sakit,
yang ditetapkan oleh Pimpinan Rumah Sakit (direktur) berdasarkan
ketentuan dan peraturan kepegawaian yang berlaku. Kepala Instalasi
HALAMAN: 8/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Sakit,
umumnya
jawab
melalui
bertanggung
kepada
direktur
yang
pada
Sub-Bidang
Penunjang Medik.
Tugas dan fungsi kepala unit Kepala Instalasi Sterilisasi dan Laundry di
rumah sakit meliputi :
2.1.3.1.
Memimpin,
dan
mengkoordinasikan
tugas-tugas
2.1.3.5.
Mengikuti
perkembangan
ilmu
pengetahuan,
2.1.3.11.
Sakit.
2.1.3.13.
berkala.
2.1.4.
2.1.3.14.
2.1.3.15.
Kualifikasi
Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi saat ini
berada pada kelas Tipe B. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka
HALAMAN: 9/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Jabatan
supervisi
langsung,
menyusun/merevisi
prosedur
baru,
2.2.1.2.
Koordinator Sterilisasi
Uraian Tugas:
supervisi
langsung,
menyusun/merevisi
prosedur
baru,
2.2.2.
Kualifikasi
HALAMAN: 10/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
sterilisasi.
2.2.2.3.
2.2.2.5.
2.3.1.
Nama Jabatan
2.3.2.
Bidang
2.3.3.
Uraian Tugas :
2.3.3.1.
2.3.3.2.
Melakukan
rekapitulasi
laporan
kegiatan
dari
masing-masing
koordinator.
2.3.3.4.
2.3.4.
Kualifikasi
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka seorang petugas
administrasi Instalasi Sterilisasi dan Laundry RSUD R. Syamsudin, S.H.
Kota Sukabumi harus memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut :
Sifat Jabatan:
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Senin Kamis : jam 07.00 - 14.00
Jumat
Sabtu
2.4.1.
Staf Laundry
HALAMAN: 11/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
2.4.1.1.
Nama Jabatan
2.4.1.2.
Uraian Tugas :
2.4.1.3.
Kualifikasi
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka seorang staf
Laundry RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi harus
memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut :
2.4.2.
2.4.2.1.
2.4.2.3. Kualifikasi
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka seorang staf
Laundry RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi harus
memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut :
HALAMAN: 12/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
: Staf Sterilisasi
2.5.2.
Bidang
2.5.3.
Uraian Tugas :
2.5.3.1.
pemberian
pendistribusian
indikator,
proses
untuk dipergunakan
sterilisasi
sampai
yang steril.
2.5.4.
Kualifikasi
setara
2.5.4.2.
bersertifikasi.
2.5.4.3.
2.5.4.4.
2.5.4.5.
2.5.4.6.
Disiplin
dalam
mengerjakan
kesehariannya.
3. PENGATURAN JAGA
Dalam pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry beroperasi pada:
Senin Kamis : jam 07.00 - 14.00
Jumat
: jam 07.00 11.00
Sabtu
: jam 07.00 13.00
semua
tugas
HALAMAN: 13/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
---
Satisfaction
BAB III
STANDAR FASILITAS
1. DENAH RUANGAN
1 Juli 2014
HALAMAN: 14/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
HALAMAN: 15/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
KEWASPADAAN
Kewaspada
Gunakan
APD
an
STANDAR
Unit/
user
Linen
Kotor
Standar
Infeksius
Non Infeksius
Di lipat
Rusak
L
A
U
N
D
R
I
Infeksius
Di pilah
Di
timbang
Non Infeksius
Linen on
Steril
Tidak
SETRIKA
YA
Ruang
Dimusnahkan
1. Jahit
BAGAN ALIR PELAYANAN LAUNDRY
Linen
Steril
Mesin
Infeksius
Mesin
Pengering
Mesin
non
Infeksius
Penyimpan
anDISTRIBUSI
CSSD
HALAMAN: 16/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
HALAMAN: 17/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Tanggung
Jawab
Kegiatan
2.2.1. Penerimaan linen bekas pakai/linen kotor
2.2.1.1.
Staf Laundry
Reguler
dan jenis)
memilah
linen
kotor
antara
yang
Staf
Laundry
mengangkut
linen
yang
sudah
Non-reguler
Staf Laundry
jenis)
memberikan
nota
cucian
kepada
Staf Laundry
HALAMAN: 18/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Tanggung
Jawab
Kegiatan
2.2.2.1.
menyiapkan
bak
perendaman,
2.2.2.2.
Staf Laundry
Pemilahan
Melakukan
pemilahan
linen
melakukan
pemilahan
linen
berasal
Menimbang
berat
linen
untuk
dan
kebutuhan
deterjen
dan
desinfektan.
2.2.2.3.
Pencucian
dengan
menggunakan
desinfektan.
Staf Laundry
2.2.2.4.
Pengeringan
Mengeringkan
linen
dengan
tersedia
mesinnya
atau
Staf Laundry
2.2.2.5.
Penjahitan
Petugas Kamar
HALAMAN: 19/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Tanggung
Jawab
Kegiatan
ada linen yang harus di daur ulang atau
yang perlu dilakukan penjahitan.
Dalam layanan
laundry non-regular
Jahit
Penyetrikaan
Staf Laundry
Penyimpanan Linen
Linen Reguler
-
Menyimpan
linen
di
lemari
Menutup
pintu
Staf Laundry
lemari,
dan
Linen Non-reguler
-
Membungkus
linen
dengan
Staf Laundry
Linen Reguler
linen
tersebut
dikirimkan
ke
Apabila
linen
tersebut
tidak
Staf Laundry
HALAMAN: 20/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Tanggung
Jawab
Kegiatan
didistribusikan
ke
unit
berdasarkan
kebutuhan/permintaan
menyertakan
serah
buku
terima
dari
dengan
ekspedisi/buku
setiap
instalasi
Memastikan
bahwa
distribusi
linen
Staf Laundry
Non-Reguler
meminta
untuk
diantar,
laundry.
Penyerahan
hasil
cucian,
petugas
bukti
dan
dicatat
ekspedisi
kuitansi
di
buku
HALAMAN: 21/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
---
1 Juli 2014
HALAMAN: 22/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
oleh
ruangan
perawatan pasien.
4.2.6. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan.
4.2.7. Mendokumentasikansetiap aktivitas pembersihan , disinfeksi maupun
sterlisasi
4.2.8. Sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu.
4.2.9. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasidalam
pencegahan
dan
pengendalian
infeksi
bersama
rangaka
dengan
panitia
4.3.
HALAMAN: 23/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
c)
d)
terpisah;
jarak yang ditempuh pekerja sependek mungkin dan tidak boleh balik;
memudahkan dalam pemantauan.
Tanggung
Jawab
Kegiatan
4.4.1.
Pengiriman
Alat
dan
Bahan
Yang
Akan
Staf CSSD
Disterilisasi
4.4.1.1.
disterilisasi
4.4.1.2.
Instalasi Pengguna
(user).
Instalasi Farmasi
disterilisasi.
4.4.1.3.
Laundry
Unit Pengirim
CSSD.
4.4.1.4.
Alat/Bahan dan
Staf CSSD
Sterilisasi Alat
4.4.2.1.
4.4.2.2.
Staf CSSD
mengalir.
4.4.2.3.
Staf CSSD
HALAMAN: 24/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Tanggung
Jawab
Kegiatan
4.4.2.4.
Melakukan
pengemasan
dengan
Memasang label/labelling.
4.4.2.6.
Melakukan
sterilisasi
dengan
yang meliputi :
Pemantauan hasil sterilisasi
indikator fisika,
4.4.2.8.
dilakukan,
alat
disimpan
dalam
ruang
Apabila
sterilisasi
belum
berhasil
Staf CSSD
Sterilisasi Linen
4.4.3.1.
Melakukan
pengemasan
dengan
Memasang label/labelling.
4.4.3.3.
Melakukan
sterilisasi
Staf CSSD
dengan
yang meliputi :
Pemantauan hasil sterilisasi
indikator fisika,
Staf CSSD
4.4.3.5.
dilakukan,
alat
disimpan
dalam
ruang
Apabila
sterilisasi
belum
berhasil
Staf CSSD
HALAMAN: 25/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Tanggung
Jawab
Kegiatan
4.4.4.
Sterilisasi BHP
4.4.4.1.
Melakukan
pengemasan
dengan
Memasang label/labelling.
4.4.4.3.
Melakukan
sterilisasi
dengan
yang meliputi :
Pemantauan hasil sterilisasi
dan biologi
Bowie-Dick test.
4.4.4.5.
dilakukan,
maka
alat
disimpan
dalam
ruang
Apabila
sterilisasi
belum
berhasil
BAB V
SARANA, PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Sistem Kelistrikan
1.2.
Sistem Pencahayaan
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1.7.
Staf CSSD
HALAMAN: 26/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Sebagai bagian dari Rumah Sakit, beberapa komponen bangunan yang ada di ruang
instalasi sterilisasi sentral memerlukan beberapa persyaratan, antara lain :
2.1.
Komponen Dinding
2.1.2.
2.1.4.
Dinding yang bertemu dengan lantai tidak memiliki sudut yang dapat
Komponen Langit-Langit
3.2.
Laundry
3.1.1.
3.1.2.
Mesin pengering
Sterilisasi
3.2.1.
4. BAHAN KIMIA
Konsentrasi proses pencucian dalam Laundry Rumah Sakit ialah Higienis dan Bersih.
Untuk mencapainya, dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut:
4.1.
Deterjen
HALAMAN: 27/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
4.2.
Disinfektan
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
1. PENGERTIAN
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assesmen
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disbabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan.
2. TUJUAN
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi
HALAMAN: 28/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
d.
HALAMAN: 29/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
1. PENGERTIAN
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja
petugas ataupun kelalaian/kesengajaan.
Pengendalian aspek keselamatan dan kesehatan diri para personel RSUD R.
Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi dengan cara mensosialisasikan pemakaian APD (Alat
Pelindung Diri) dalam setiap kegiatan yang beresiko, misalnya personel Kamar Bedah,
Laboratorium, Instalasi Patologi Anatomi, Sanitasi, dll. Juga menerapkan kebiasaan
mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kecelakaan kerja selama menjalankan tugas di area Rumah Sakit, juga memastikan
keselamatan pasien yang ditangani oleh personel terkait.
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja
petugas ataupun kelalaian/kesengajaan.
Pengendalian aspek keselamatan dan kesehatan diri para personel RSUD R.
Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Mensosialisasikan safe act, yaitu bekerja dan bertindak dengan memperhatikan
aspek-aspek keselamatan. Misalnya berhati-hati dalam bekerja dengan bahan
berbahaya, selalu mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku, dll.
b. Mensosialisasikan pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) dalam setiap kegiatan yang
beresiko, misalnya personel Kamar Bedah, Laboratorium, Unit BDRS, Sanitasi, dll.
c. Menerapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kecelakaan kerja selama menjalankan tugas di area
Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi
HALAMAN: 30/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Rumah Sakit, juga memastikan keselamatan pasien yang ditangani oleh personel
terkait.
2. TUJUAN
Menurut
syarat-syarat
keselamatan kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan:
2.1.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2.2.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
2.3.
Mencegah, mengurangi bahaya ledakan
2.4.
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian yang berbahaya.
2.5.
Memberi pertolongan pada kecelakaan
2.6.
Mencegah dan mengendalikan timbul
atau
menyebar
luasnya
suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi.
2.7.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik/
psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
2.8.
Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
2.9.
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
2.10. Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat perlakuan dan
penyimpanan barang.
2.11.
Mencegah terkena aliran listrik.
3. PENGERTIAN
Keselamatan kerja (safety)
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja
petugas ataupun kelalaian / kesengajaan.
Pengendalian aspek keselamatan dan kesehatan diri para personel RSUD R.
Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi dengan cara mensosialisasikan pemakaian APD (Alat
Pelindung Diri) dalam setiap kegiatan yang beresiko di rawat inap bedah, penyakit dalam
dan umum, Juga menerapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kecelakaan kerja selama menjalankan tugas di
area Rumah Sakit, juga memastikan keselamatan pasien yang ditangani oleh personel
terkait pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarga.
4. TUJUAN
Menurut Undang- undang Keselamatan Kerja Tahun 1970, Syarat- syarat keselamatan
kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan:
4.1.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
4.2.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
4.3.
Mencegah, mengurangi bahaya ledakan
4.4.
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian yang berbahaya.
4.5.
Memberi pertolongan pada kecelakaan
HALAMAN: 31/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
4.6.
Mencegah
dan
mengendalikan
timbul
atau
menyebar
luasnya
suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi
4.7.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik/
psikis, keracunan, infeksi dan penularan
4.8.
Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
4.9.
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
4.10. Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat perlakuan dan
penyimpanan barang
4.11.
Mencegah terkena aliran listrik
5. PRINSIP KESELAMATAN KERJA PEGAWAI DALAM PROSES KEGIATAN
5.1 Pengendalian teknis mencakup:
5.1.1. Letak, bentuk dan kontruksi alat sesuai dengan kegiatan dan
memenuhi syarat yang telah ditentukan.
5.1.2. Ruangan perawatan cukup cukup luas, denah sesuai arus kerja dan
ruangan terbuat dari bahan- bahan kontruksi yang memenuhi syarat.
5.1.3. Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat penyimpanan
yang praktis.
5.1.4. Penerapan dan ventilasi yang cukup memenuhi syarat.
5.1.5. Tersedianya ruang istirahat untuk pegawai.
5.1.6. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD).
5.1.7. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien dan dalam
kegiatan lainnya.
5.2 Dalam Implentasi Keseharian Rawat Inap
5.2.1. Pakaian
Tersedianya Alat Pelindung Diri (APD)
5.2.2. Sarana
5.2.2.1.
Ventilasi AC terdapat filter bakteri
5.2.2.2.
Tersedianya APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
5.2.2.3.
Tersedianya fasilitas penanganan sampah medis
5.2.2.4.
Tersedianya instalasi pengelolaan air limbah
5.2.2.5.
Tersedianya tempat pembuangan limbah padat
5.2.3. Budaya kerja
Petugas harus taat pada pedoman dan SPO/IK yang berlaku
5.2.4. Penanganan kecelakaan kerja
Adanya prosedur Profilaksis Pasca Pajanan yang dilaporkan pada tim PPI.
5.2.5. Body mekanik
Sikap tubuh yang baik dalam bekerja, contoh : mengetahui cara mengangkat
pasien/memindahan pasien dengan benar, sehingga tidak menimbulkan
kecelakaan kerja.
5.2.6. Pemeriksaan kesehatan berkala vaksinasi berkala untuk petugas.
HALAMAN: 32/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
BAB VIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU
INSTALASI STERILISASI DAN LAUNDRY
1. PENGERTIAN
1.1.
Pengawasan
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengusahakan
agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana, instruksi, pedoman, standar,
peraturan dan hasil yang telah ditetapkan sebelumnya agar mencapai tujuan yang
diharapkan.
1.2.
Pengendalian
Pengendalian merupakan bentuk atau bahan untuk melakukan pembetulan atau
perbaikan pelaksanaan yang terjadi
Pengertian
sesuai
jika
HALAMAN: 33/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
guna,
Tujuan
HALAMAN: 34/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Cara mengukur :
Bobot peralatan yang ada
X 100%
Bobot peralatan sesuai standar
Sumber Data
Waktu Pengukuran
Petugas Pengukur
Tujuan
Untuk memenuhi sampai sejauh mana manajemen berhasil
memenuhi kelayakan minimal peralatan media pada masingmasing unit pelayanan.
Cara Mengukur :
Peralatan yang memiliki...
X 100%
Peralatan yang wajib kalibrasi
Peralatan dengan kondisi baik
Peralatan yang ada
X 100%
Tujuan
Untuk menilai sampai sejauh mana rumah sakit berhasil
memenuhi ketersediaan tenaga pelayanan minimal sesuai rumah
sakit Tipe B
Cara mengukur :
Tenaga per unit pelayanan x Bobot
X 100%
Tenaga sesuai Standar x bobot
HALAMAN: 35/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Standar : 80 %
Tujuan
Untuk memenuhi sampai sejauh mana manajemen berhasil
memenuhi kelengkapan minimal luas ruangan sesuai rumah
sakit Tipe B.
Cara mengukur :
Luas ruangan per unit pelayanan
X 100%
Luas ruangan sesuai standar
No
.
Jenis Pelayanan
Indikator
Standar
Pelayanan
Minimal (SPM)
HALAMAN: 36/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Pelayanan
Laundry
3%
95%
Pelayanan Laundry
2. Indikator
Kinerja
3. Tujuan
4. Formula
6. Standar Kerja
Minimal
x
100%
3%
7. Periode
pengukuran
8. Sumber Data
9. Pengumpul
data
10. Pembuat
Laporan
11. Pemilik
Indikator
12. Catatan
---
3.1.4.2.
Analisis, 6 bulan.
HALAMAN: 37/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
1. Jenis Kinerja
Pelayanan Laundry
2. Indikator
Kinerja
3. Tujuan
4. Formula
x 100%
100 %
7. Periode
pengukuran
8. Sumber Data
Buku pengantaran
9. Pengumpul
data
10. Pembuat
Laporan
11. Pemilik
Indikator
12. Catatan
---
3.1.4.3.
Pelayanan Sterilisasi
2. Indikator
Kinerja
3. Tujuan
4. Formula
x 100%
HALAMAN: 38/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
6. Standar
Kerja
Minimal
100 %
7. Periode
pengukuran
8. Sumber
Data
9. Pengumpul
data
10. Pembuat
Laporan
11. Pemilik
Indikator
12. Catatan
---
3.1.4.4.
Pelayanan Sterilisasi
2. Indikator
Kinerja
3. Tujuan
4. Formula
x 100%
100 %
7. Periode
pengukuran
8. Sumber
Data
9. Pengumpul
data
10. Pembuat
HALAMAN: 39/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
---
Satisfaction
Laporan
11. Pemilik
Indikator
12. Catatan
---
BAB IX
PENUTUP
Pedoman Pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry ini disusun dengan tujuan
sebagai acuan dalam kegiatan pelayanan laundry dan sterilisasi. Semakin berkembangnya
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
di
pengelolaan laundry dan sterilisasi. Pelayanan laundry dan sterilisasi yang dilaksanakan di
rumah sakit tentunya akan disesuaikan dengan perkembangan jaman.
Pelayanan laundry dan sterilisasi Rumah Sakit merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan lainnya di rumah sakit dan cara menyeluruh merupakan salah satu
upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap
maupun rawat jalan.
Pedoman laundry dan sterilisasi rumah sakit
yang jelas dan profesional dalam mengelola dan melaksanakan laundry dan sterilisasi di
rumah sakit sebagai salah satu upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sukabumi,
DIREKTUR RSUD R. SYAMSUDIN, S.H.
HALAMAN: 40/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:
No. Revisi:
RSSYAM/PPL/02.07/001
1 Juli 2014
--KOTA SUKABUMI,