Anda di halaman 1dari 40

HALAMAN: 1/41

Tanggal Mulai Berlaku:


No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Laundry memiliki peran yang penting dalam Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) pengelolaan binatu dan linen yang tepat, berdasarkan buku pedoman
Standar Akreditasi Rumah Sakit (JCI) PPI.7.1 halaman 180. Selain itu, kebersihan
laundri rumah sakit juga harus mengikuti standar peraturan dari pemerintah (Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004).Setiap rumah
sakit harus memiliki pusat Sterilisasi dan pengelolaan linen yang mampu memberikan
pelayanan dengan baik.
Sterilisasi adalah suatu proses pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan untuk
menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat
dilakukan dengan proses kimia atau fisika. Sterilisasi sangat penting dilakukan terutama
untuk alat-alat bedah, terlebih lagi saat ini semakin berkembangnya prosedur operasi
maupun kompleksitas peralatan medik, maka diperlukan proses sterilisasi yang
tersentralisasi sehingga keseluruhan proses menjadi lebih efesien,ekonomis dan
keamanan pasien semakin terjamin. Disamping itu, rumah sakit sebagai institusi
penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah terjadinya resiko infeksi bagi
pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan
rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai
keberhasilan tersebut, maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Istilah untuk pusat sterilisasi bervariasi, mulai dari Central Sterile Supply
Department (CSSD), Central Service (CS), Central Supply (CS), Central Processing
Department (CPD) dan lain lain, namun kesemuanya mempunyai fungsi utama yang
sama yaitu menyiapkan alat-alat steril dan bersih untuk keperluan perawatan pasien.
Secara terperinci, fungsi dari pusat sterilisasi adalah menerima, memproses,
memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke
berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan pasien. Central
Sterilization Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi
merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses
pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan
dalam kondisi steril. Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit yang membutuhkan sehingga
dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah sakit itu sendiri. Alur
aktivitas fungsional CSSD dimulai dari pembilasan, pembersihan/dekontaminasi,
Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 2/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

pengeringan, inspeksi dan pengemasan, memberi label, sterilisasi, sampai proses


distribusi.
Instalasi Sterilisasi dan Laundry merupakan instalasi pusat Sterilisasi dan
pengelolaan linen di rumah sakit yang memberikan pelayanan sebaik-baiknya untuk
melayani dan membantu semua unit di Rumah Sakit yang membutuhkan barang dan
alat medis dalam kondisi bersih dan steril.
Instalasi Sterilisasi dan Laundry merupakan unit pelayanan yang memberikan
jaminan mutu dalam proses Sterilisasi alat alat medis dan linen yang di gunakan
oleh unit unit lain. Pelayanan Sterilisasi dan Laundry sangat terkait dalam upaya
pengendalian infeksi nosokomial, dimana rumah sakit yang angka kejadian infeksi
nosokomial nya rendah dapat di katakan rumah sakit tersebut bermutu tinggi.
Instalasi Sterilisasi harus memberikan pelayanan selama 24 jam. Lokasi instalasi
pusat Sterilisasi sebaiknya berdekatan dengan ruangan pemakai alat/bahan steril
terbesar di rumah sakit yaitu kamar operasi atau ICU dan diupayakan berdekatan
dengan laundry umum.
Pedoman pelayanan pusat Sterilisasi dan laundry di rumah sakit di keluarkan
oleh SK. Menkes RI No.130/Men.Kes/SK/I/2000, tanggal 26 Januari 2000 dan Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik. Instalasi pusat Sterilisasi dan laundry merupakan salah satu
pelayanan penunjang medik yang di pimpin oleh seorang kepala dalam jabatan
fungsional,seperti

tergambar

dalam

SK

Menteri

Kesehatan

No.

983/Men.Kes/SK/XI/1992 tanggal 12 November 1992 tentang pedoman organisasi


rumah sakit umum.
Dengan semakin berkembangnya prosedur operasi dan jumlah tempat tidur
maupun kompleksitas peralatan medik,diperlukan proses Sterilisasi yang tersentralisasi
sehingga keseluruhan proses menjadi lebih efisien,ekonomis dan keamanan pasen
terjamin.
Instalasi Sterilisasi dan Laundry

diharapkan berperan sabagai salah satu unit

penghasil bagi rumah sakit,oleh karena itu pengelolaan Sterilisasi dan Laundry harus
diupayakan pada managemen bisnis berbasis strategis.

2. TUJUAN PEDOMAN
2.1.

Tujuan Umum

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 3/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Tujuan disusunnya pedoman pelayanan ini adalah sebagai acuan dalam upaya
meningkatkan
2.2.

mutu layanan laundry dan sterilisasi di Instalasi Sterilisasi dan

Laundry.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya adalah agar pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry
RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi dapat:
2.2.1. Memberikan pelayanan tepat dan cermat sebagai salah satu penunjang
layanan pasien di RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi.
2.2.2. Menyiapkan fasilitas SDM yang terampil dan bermutu dalam melakukan
tugas pengelolaan laundry dan sterilisasi
2.2.3. Berpartisipasi dalam menekan tingkat infeksi nosokomial dalam
perawatan pasien.
2.2.4. Menetapkan standar pelayanan laundry dan sterilisasi, beserta upaya
pencapaian sasaran tersebut secara optimal.
2.2.5. Menyusun dan mengimplementasikan standar sterilisasi linen, alat
kesehatan, dll.
2.2.6. Menyusun prosedur atau protap kerja di Instalasi Sterilisasi dan
Laundry, sebagai acuan dari setiap kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan laundry dan sterilisasi.

3. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry secara umum adalah
pelayanan penunjang yang dilakukan secara optimal secara tepat serta terpadu dalam
upaya

menekan

tingkat

infeksi

nosokomial

dalam

perawatan

pasien.

Detail

penyelenggaraan kegiatan pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry adalah sebagai


berikut:
3.1.

Layanan Laundry

Layanan

Laundry

pencucian,

meliputi

pengeringan,

kegiatan

pelayanan

penyetrikaan,

pengumpulan,

penyimpanan,

penerimaan,

pendistribusian,

dan

pengangkutan linen dari ruangan-ruangan/user di RSUD R.Syamsudin, S.H. yang


mencakup:

3.2.

3.1.1.

Linen dari Instalasi Gawat Darurat

3.1.2.

Linen dari Instalasi Rawat Jalan

3.1.3.

Linen dari Instalasi Rawat Inap

3.1.4.

Linen dari Instalasi Persalinan

3.1.5.

Linen dari Instalasi Bedah

3.1.6.

Linen dari ICU

3.1.7.

Linen dari Penunjang Medik

3.1.8.

Linen dari kamar Jenazah

Layanan Sterilisasi

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 4/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Layanan Sterilisasi meliputi kegiatan menerima, memproses, memproduksi,


mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan alat/bahan kesehatan dalam
kondisi steril ke unit-unit lain yang ada di lingkungan RSUD R. Syamsudin, S.H.
Kota Sukabumi atau tempat lainnya (Rumah Sakit lain yang bekerja sama dalam
pelayanan sterilisasi).
4. BATASAN OPERASIONAL
Batasan Operasional ini merupakan

batasan istilah, sesuai dengan kerangka

konsep pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry di RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota
Sukabumi yang tertuang didalam pedoman pelayanan ini.
4.1.
Instalasi Sterilisasi dan Laundry adalah Instalasi yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengelolaan laundry dan sterilisasi yang mencakup: pembilasan,
pembersihan, pengeringan, inspeksi dan pengepakan, memberi label, sterilisasi,
penyimpanan dan distribusi alat/bahan kesehatan dengan menggunakan sterilisator
steam panas atau sterilisator low temperature dan alat lainnya sesuai standar yang
4.2.

telah ditetapkan.
Layanan Laundry
4.2.1. Linen dalam Kamus Bahasa Indonesia, diartikan sebagai kain putih,
jadi hospital linen berarti kain yang digunakan di Rumah Sakit. Linen
termasuk alat kesehatan non medis yang vital, karena digunakan oleh
seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit. Oleh karena itu
pengelolaannya harus betul- betul dilaksanakan dengan baik. Prinsip dasar
dalam pengadaan linen harus mempertimbasngkan beberapa aspek
sebagai berikut :
1) Bahan harus menyerap keringat / air
2) Mudah dibersihkan
3) Ukuran memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan
4) Pemilihan warna memperhatikan aspek psikologis pasien
5) Tidak berfungsi sebagai mediator kuman
6) Tidak menyebabkan iritasi / perlukaan kulit
4.2.2. Layanan Laundry adalah layanan pengelolaan linen rumah sakit yang

4.3.

mencakup:
1) Pengangkutan linen dari unit pengguna
2) Pengumpulan dan pemilahan linen
3) Penerimaan linen
4) Pencucian, pengeringan, dan penyetrikaan
5) Penyimpanan linen sebelum distribusi
6) Pendistribusian Linen adalah
Layanan Sterilisasi
4.3.1.

Sterilisasi

adalah proses penghancuran semua mikroorganisme

termasuk spora melaui cara fisika atau kimia.

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 5/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

4.3.2.

Disinfeksi adalah proses inaktivasi mikroorganisme melalui sistem

termal (panas) atau kimia


4.3.3.

Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumlah pencemar

mikroorganisme atau substansi lain yang berbahaya sehingga aman untuk


penanganan lebih lanjut termasuk perndaman, pencucian, desinfeksi sampai
sterilisasi.
4.3.4.

Sterilan adalah zat yang mempunyai karakteristik dapat mensterilkan.

4.3.5.

Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora

nya.
4.3.6.

Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dan lain-lain

pada mesin sterilisasi yang menunjukan mesin berjalan normal.


4.3.7.

Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape yang

menandai terjadinya pemaparan sterilan pada objek yang di sterilkan,


ditandai dengan perubahan warna
4.3.8.

Indikator

biologi

adalah

sediaan

berisi

sejumlah

tertentu

mikroorganisme spesifik dalm bentuk spora yang paling resisten terhadap


suatu proses sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukan bahwa
sterilisasi telah dicapai.
4.3.9.

Autoclave adalah suatu alat / mesin yang digunakan untuk sterilisasi

dengan menggunakan uap bertekanan.


4.3.10. Bowie dick test

adalah uji efektifitas pompa vakum pada mesin

sterilisasi uap panas berpompa vakum.

5. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan pedoman ini adalah sebagai berikut :
5.1.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 450);
5.2.

Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;


5.3.

Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Standar Susunan Organisasi dan Tata Kerja


Departemen Kesehatan;

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 6/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

5.4.

Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

004/Menkes/SK/I/2003 tentang Kebijakandan Strategi Desentralisasi Bidang


Kesehatan;
5.5.

Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di


Kabupaten/Kota;
5.6.

Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 16 Tahun 2012 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Kota Sukabumi (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 16);
5.7.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang

Indikator Indonesia sehat 2010 dan Pedoman Peneteapan Indikator Provinsi Sehat
dan Kabupaten/Kota sehat.
5.8.

SK Direktur No 65 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Pasien RSUD R.

Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
INSTALASI STERILISASI DAN LAUNDRY
1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 7/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

TENAGA
NAMA JABATAN

PENDIDIKAN

YANG
ADA

Ka. Instalasi

Minimal S1 di Bidang Kesehatan, atau S1 Umum

Sterilisasi dan

dengan minimal masa kerja 5 tahun pada bidang

Laundry

sterilisasi.

Koordinator Laundry

Berpendidikan terakhir minimal D3.

Berpendidikan terakhir minimal D3 di bidang

dan Kamar Jahit


Koordinator Sterilisasi

kesehatan dengan masa kerja selama 3 tahun di


bidang sterilisasi.
Administrasi

Berpendidikan terakhir minimal SMA/SMU/SMEA

atau sekolah pendidikan perawat atau yang


setara dengan tambahan kursus administrasi.
Staf Laundry

Berpendidikan terakhir minimal SMP.

Dapat mengoperasikan mesin cuci dan

28

pengering.
Staf Kamar Jahit

Staf CSSD

Berpendidikan terakhir minimal SMP.

Dapat mengoperasikan mesin jahit.

Memiliki keterampilan jahit-menjahit manual.

Berpendidikan terakhir minimal

11

SMA/SMU/SMEA atau setara

Sudah mengikuti pelatihan pusat sterilisasi


yang sudah bersertifikasi.
Jumlah

46

2. DISTRIBUSI KETENAGAAN
2.1. Kepala Unit
2.1.1.

Nama Jabatan

: Kepala Instalasi Sterilisasi dan Laundry

2.1.2.

Bidang

: Bidang Pelayanan & Penunjang Medik

2.1.3.

Uraian Tugas :
Kepala Instalasi Sterilisasi dan Laundry adalah penanggung jawab umum
organisasi unit pelayanan sterilisasi dan laundry di sebuah Rumah Sakit,
yang ditetapkan oleh Pimpinan Rumah Sakit (direktur) berdasarkan
ketentuan dan peraturan kepegawaian yang berlaku. Kepala Instalasi

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 8/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Sterilisasi dan Laundry bertugas memimpin penyelenggaraan pelayanan


Sterilisasi dan Laundry

untuk kebutuhan Rumah

Sakit,

umumnya

jawab

melalui

bertanggung

kepada

direktur

yang

pada

Sub-Bidang

Penunjang Medik.
Tugas dan fungsi kepala unit Kepala Instalasi Sterilisasi dan Laundry di
rumah sakit meliputi :
2.1.3.1.

Memimpin,

dan

mengkoordinasikan

tugas-tugas

pelayanan sterilisasi dan laundry sesuai tujuan rumahsakit.


2.1.3.2.

Melaksanakan hubungan kerjasama yang baik dengan

semua unit kerja Rumah Sakit.


2.1.3.3.

Membuat jadwal kegiatan pelayanan dan petugas

Insatalasi Sterilisasi dan Laundry.


2.1.3.4.

Membuat jadwal kegiatan di luar jam kerja.

2.1.3.5.

Mengarahkan semua aktivitas staf yang berkaitan

dengan suplay alat medis dan linen bagi unit lain.


2.1.3.6.

Mengikuti

perkembangan

ilmu

pengetahuan,

keterampilan dan peng embangan diri/personel lainnya, dengan


membuat jadwal pelatihan secara berkala.
2.1.3.7.

Menentukan metoda yang efektif bagi penyiapan dan

penanganan alat /bahan.


2.1.3.8.

Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur

dan penggunaan mesin secara benar.


2.1.3.9.

Memastikan bahwa teknik aseptik diterapkan pada saat

penyiapan dan penanganan alat baik yang sekali pakai atau


pemakaian ulang.
2.1.3.10.

Kerjasama yang baik dengan unit lain.

2.1.3.11.

Melakukan seleksi untuk tenaga calon personel Instalasi

Sterilisasi dan Laundry.


2.1.3.12.

Mengikuti rapat internal yang dilakukan oleh Rumah

Sakit.
2.1.3.13.

Melakukan reapat internal di Instalasi Sterilisasi secara

berkala.

2.1.4.

2.1.3.14.

Membuat perencanaa program kerja.

2.1.3.15.

Membuat laporan kinerja Instalasi Sterilsasi dan Laundry.

Kualifikasi
Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi saat ini
berada pada kelas Tipe B. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 9/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

seorang Kepala Instalasi Sterilisasi dan Laundry harus memenuhi kriteria


minimal S1 di Bidang Kesehatan, atau S1 Umum dengan minimal masa
kerja 5 tahun pada bidang sterilisasi.
2.2. Koordinator / Penanggung Jawab
2.2.1.
2.2.1.1.

Jabatan

Koordinator Laundry dan Kamar Jahit


Uraian Tugas:

Bertanggung jawab Kepada Kepala Instalasi Sterilisasi dan


Laundry.

Bertanggung jawab sebagai Kepala Instalasi apabila Kepala


Instalasi dan Laundry berhalangan hadir.

Membantu kepala Instalasi dalam pengendalian dan penanganan


alat,

supervisi

langsung,

menyusun/merevisi

prosedur

baru,

mengevaluasi staf dan melaporkannya kepada Kepala Instalasi


Sterilisasi dan laundry.

Membuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan


kebutuhan laundry dan kamar jahit.

2.2.1.2.

Membuat rencana perbaikan dan penggantian alat yang rusak.

Membuat laporan hasil kerja Laundry.

Koordinator Sterilisasi
Uraian Tugas:

Bertanggung jawab Kepada Kepala Instalasi Sterilisasi dan


Laundry

Bertanggung jawab sebagai Kepala Instalasi apabila Kepala


Instalasi Sterilisasi dan Laundry berhalangan hadir.

Membantu kepala Instalasi dalam pengendalian dan penanganan


alat,

supervisi

langsung,

menyusun/merevisi

prosedur

baru,

mengevaluasi staf dan melaporkannya kepada Kepala Instalasi


Sterilisasi dan laundry.

Membuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan


kebutuhan masing-masing koordinator

2.2.2.

Membuat rencana perbaikan dan penggantian alat yang rusak.

Membuat laporan hasil kerja Sterilisasi.

Kualifikasi

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 10/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka seorang Koordinator


Instalasi Sterilisasi dan Laundry RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi
harus memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut :
2.2.2.1.

Berpendidikan terakhir minimal D3 di bidang kesehatan

dengan masa kerja selama 3 tahun di bidang sterilisasi.


2.2.2.2.

Sudah pernah mengikuti kursus tambahan tentang pusat

sterilisasi.
2.2.2.3.

Memiliki pengetahuan yang cukup tentang konsep aktivitas

dari sub instalasi yang dipimpinnya.


2.2.2.4.

Dapat bekerja dengan baik dalam berbagai kondisi apapun.

2.2.2.5.

Harus memiliki kondisi kesehatan yang baik.

2.3. Petugas Administrasi

2.3.1.

Nama Jabatan

: Petugas Administrasi Instalasi Sterilisasi dan Laundry

2.3.2.

Bidang

: Bidang Pelayanan & Penunjang Medik

2.3.3.

Uraian Tugas :
2.3.3.1.

Bertanggung jawab terhadap Kepala Instalasi.

2.3.3.2.

Membantu kepala instalasi dalam penyusunan suatu perencanaan

yang berdasarkan masukan dari koordinator.


2.3.3.3.

Melakukan

rekapitulasi

laporan

kegiatan

dari

masing-masing

koordinator.
2.3.3.4.
2.3.4.

Menyiapkan keperluan administrasi Instalasi Sterilisasi dan Laundry.

Kualifikasi
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka seorang petugas
administrasi Instalasi Sterilisasi dan Laundry RSUD R. Syamsudin, S.H.
Kota Sukabumi harus memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut :

2.3.4.1. Berpendidikan terakhir minimal SMA/SMU/SMEA atau sekolah pendidikan


perawat atau yang setara dengan tambahan kursus administrasi.
2.3.4.2. Bisa melakukan pengetikan dan penggunaan komputer.
2.3.4.3. Bisa rapi dalam menyusun setiap dokumentasi.
2.3.5.

Sifat Jabatan:
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Senin Kamis : jam 07.00 - 14.00
Jumat

: jam 07.00 11.00

Sabtu

: jam 07.00 13.00

2.4. Staf Laundry Dan Kamar Jahit

2.4.1.

Staf Laundry

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 11/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

2.4.1.1.

Nama Jabatan

2.4.1.2.

Uraian Tugas :

: Staf Laundry dan Kamar Jahit

Melaksanakan pengambilan cucian linen kotor dari ruang OK


dan rawat inap.

Melakukan pencucian linen dengan menggunakan mesin cuci


dan mengeringkannya agar linen bersih dan segar untuk bisa
di pakai lagi oleh pasien.

2.4.1.3.

Mendistribusikan linen bersih kembali ke ruangan.

Kualifikasi
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka seorang staf
Laundry RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi harus
memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut :

2.4.2.
2.4.2.1.

Berpendidikan terakhir minimal SMP.

Dapat mengoperasikan mesin cuci dan pengering.

Dapat belajar dengan cepat.

Memiliki keterampilan yang baik.

Mempunyai personal hygiene yang baik.

Disiplin dalam mengerjakan semua tugas kesehariannya.

Staf Kamar Jahit


Nama Jabatan

: Staf Laundry dan Kamar Jahit

2.4.2.2. Uraian Tugas :

Bertanggung jawab atas pembuatan linen.

Memberi tanda pada linen sebelum dicuci dan didistribusikan.

2.4.2.3. Kualifikasi
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka seorang staf
Laundry RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi harus
memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut :

Berpendidikan terakhir minimal SMP.

Dapat mengoperasikan mesin jahit.

Memiliki keterampilan jahit-menjahit manual.

Dapat belajar dengan cepat.

Memiliki keterampilan yang baik.

Mempunyai personal hygiene yang baik.

Disiplin dalam mengerjakan semua tugas kesehariannya.

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 12/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

2.5. Staf Sterilisasi

2.5.1. Nama Jabatan

: Staf Sterilisasi

2.5.2.

Bidang

: Bidang Pelayanan & Penunjang Medik

2.5.3.

Uraian Tugas :
2.5.3.1.

Menerima dan melaksanakan sterilisasi alat medis,

AKHP, dan BHP sesuai kebutuhan dimulai dari penerimaan,


packing,

pemberian

pendistribusian

indikator,

proses

untuk dipergunakan

sterilisasi

sampai

kembali di unit unit

pengguna alat medis.


2.5.3.2.

Memelihara peralatan pusat sterilisasi, alat dan bahan

yang steril.
2.5.4.

Kualifikasi

Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka seorang staf Laundry


RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi harus memenuhi kriteria
tertentu sebagai berikut :
2.5.4.1.

Berpendidikan terakhir minimal SMA/SMU/SMEA atau

setara
2.5.4.2.

Sudah mengikuti pelatihan pusat sterilisasi yang sudah

bersertifikasi.
2.5.4.3.

Dapat belajar dengan cepat.

2.5.4.4.

Memiliki keterampilan yang baik.

2.5.4.5.

Mempunyai personal hygiene yang baik.

2.5.4.6.

Disiplin

dalam

mengerjakan

kesehariannya.
3. PENGATURAN JAGA
Dalam pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry beroperasi pada:
Senin Kamis : jam 07.00 - 14.00
Jumat
: jam 07.00 11.00
Sabtu
: jam 07.00 13.00

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

semua

tugas

HALAMAN: 13/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

BAB III
STANDAR FASILITAS
1. DENAH RUANGAN

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

1 Juli 2014

HALAMAN: 14/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

ALUR PROSES KEGIATAN RUANG LAUNDRY

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 15/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

KEWASPADAAN
Kewaspada

Gunakan
APD

an
STANDAR

Unit/
user

Linen
Kotor

Standar

Infeksius

Non Infeksius

Di lipat
Rusak

L
A
U
N
D
R
I

Infeksius
Di pilah
Di
timbang

Non Infeksius

Linen on
Steril

Tidak
SETRIKA

YA

Ruang
Dimusnahkan
1. Jahit
BAGAN ALIR PELAYANAN LAUNDRY

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

Linen
Steril

Mesin
Infeksius
Mesin
Pengering
Mesin
non
Infeksius

Penyimpan
anDISTRIBUSI
CSSD

HALAMAN: 16/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,
Satisfaction

---

2. URAIAN PROSEDUR LAYANAN LAUNDRY


2.1.
Jenis Layanan Laundry Rumah Sakit
2.1.1. Reguler
Merupakan layanan pengelolaan linen untuk memenuhi kebutuhan linen
bersih Rumah Sakit yang mencakup instalasi Rawat Inap, Ruang Bedah, dll.
2.1.2.
Non-Reguler
Merupakan layanan laundry yang diberikan pada pelanggan yang
2.2.

menginginkan layanan laundry, mencakup pasien maupun penunggu pasien.


Tata Laksana Pengelolaan Laundry

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 17/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Tanggung
Jawab

Kegiatan
2.2.1. Penerimaan linen bekas pakai/linen kotor
2.2.1.1.

Staf Laundry

Reguler

mengambil linen kotor dari tiap instalasi

melakukan penghitungan dan serah


terima dengan petugas instalasi yang
dicatat dalam

buku ekspedisi (jumlah

dan jenis)

memilah

linen

kotor

antara

yang

infeksius dan non infeksius

memasukan linen tersebut ke dalam


kantong plastik dan diberi label, untuk
linen infeksius menggunakan kantong

Staf
Laundry

plastik kuning sedangkan yang non


infeksius menggunakan kantong plastik
hitam

mengangkut

linen

yang

sudah

dimasukan ke plastik tersebut dengan


menggunakan troli pengangkutan linen
kotor
2.2.1.2.

Non-reguler

menerima cucian dari pelanggan

melakukan penghitungan dan serah


terima dengan pelanggan yang dicatat
dalam

Staf Laundry

buku ekspedisi (jumlah dan

jenis)

memberikan

nota

cucian

kepada

pelanggan untuk dibawa ke bagian


kasir dan mempersilahkan pelanggan
untuk membawa nota cucian ke bagian
kasir untuk melakukan pembayaran
2.2.2. Pengelolaan Laundry

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

Staf Laundry

HALAMAN: 18/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Tanggung
Jawab

Kegiatan
2.2.2.1.

Persiapan alat dan bahan

menyiapkan

bak

perendaman,

pencucian dan pembilasan linen

2.2.2.2.

Staf Laundry

menyiapkan desinfektan dan detergen

Pemilahan

Melakukan

pemilahan

linen

berdasarkan tingkat kekotorannya; atau

melakukan

pemilahan

linen

berdasarkan area tempat linen tersebut


Staf Laundry

berasal

Menimbang

berat

linen

untuk

menyesuaikan dengan kapasitas mesin


cuci

dan

kebutuhan

deterjen

dan

desinfektan.
2.2.2.3.

Pencucian

Membersihkan linen kotor dari tinja,


urin, darah, dan muntahan, kemudian
meredamnya

dengan

menggunakan

desinfektan.

Staf Laundry

Mencuci linen dengan dikelompokan


berdasarkan tingkat kekotorannya.

2.2.2.4.

Pengeringan

Mengeringkan

linen

dengan

menggunakan mesin cuci pengering


bila

tersedia

mesinnya

atau

dihamparkan di luar ruangan agar

Staf Laundry

terkena panas matahari dan angin.

mengangkutan linen yang sudah kering


ke tempat penyetrikaan

2.2.2.5.

Penjahitan

Melakukan penjahitan pada linen, jika

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

Petugas Kamar

HALAMAN: 19/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Tanggung
Jawab

Kegiatan
ada linen yang harus di daur ulang atau
yang perlu dilakukan penjahitan.

Dalam layanan

laundry non-regular

Jahit

tidak dilakukan penjahitan.


2.2.2.6.

Penyetrikaan

menyetrika linen yang kemudian diberi


pengharum.

melipat linen yang sudah di setrika.

menyusun linen yang sudah dilipat

Staf Laundry

sesuai dengan jenisnya.


2.2.2.7.

Penyimpanan Linen

Linen Reguler
-

Menyimpan

linen

di

lemari

penyimpanan linen berdasarkan jenis


yang sudah dipilah sebelumnya.
-

Menutup

pintu

Staf Laundry

lemari,

dan

memastikan bahwa pintu harus selalu


dalam keadaan tertutup bila tidak
digunakan.

Linen Non-reguler
-

Membungkus

linen

dengan

menggunakan plastik bening.


-

Menyimpan laundry di rak khusus

Staf Laundry

penyimpanan linen non-reguler


2.2.3. Pendistribusian Linen Bersih
2.2.3.1.

Linen Reguler

Apabila linen membutuhkan sterilisasi,


maka

linen

tersebut

dikirimkan

ke

Sentral Sterilisasi (CSSD).

Apabila

linen

tersebut

tidak

membutuhkan sterilisasi, maka linen

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

Staf Laundry

HALAMAN: 20/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Tanggung
Jawab

Kegiatan
didistribusikan

ke

unit

berdasarkan

kebutuhan/permintaan
menyertakan
serah

buku

terima

dari

dengan
ekspedisi/buku
setiap

instalasi

sebagai bukti penyerahan.

Memastikan

bahwa

distribusi

linen

Staf Laundry

bersih selalu menggunakan troli/kereta


dorong bersih.
2.2.3.2.

Non-Reguler

Mengirim cucian kepada pelaggan, jika


pelanggan

meminta

untuk

diantar,

dengan catatan yang bisa di antar


hanya di lingkungan rumah sakit..

Atau untuk pengambilan, pelanggan


mengambil langsung cucian ke bagian
Staf Laundry

laundry.

Penyerahan

hasil

cucian,

petugas

laundry melakukan penyerahan sesuai


dengan nota cucian dan pelanggan
menyerahkan
pembayaran

bukti
dan

dicatat

ekspedisi

3. BAGAN ALIR PELAKSANAAN STERILISASI

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

kuitansi
di

buku

HALAMAN: 21/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,
Satisfaction

---

4. TATA LAKSANA STERILISASI


4.1.
Kebijakan

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

1 Juli 2014

HALAMAN: 22/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

4.1.1. Kegiatan sterilisasi mencakup linen, instrumen, Barang Habis Pakai


(BHP). Linen dikelola dulu di Laundry sebelum disterilisasi, sedangkan
instrumen/alat didapatkan dari ruangan. Pengadaan BHP dilakukan oleh
farmasi dan didistibusikan ke sentral sterilisasi (CSSD) untuk disterilkan.
4.1.2. Setiap rumah sakit harus memiliki puast sterilisasi mandiri yang mampu
memberikan pelayanan sterilisasi di rumah sakit dengan baik.
4.1.3. Memberikan pelayanan sterilisasi bahan dan alat medik untuk
4.2.

kebutuhan unit-unit di rumah sakit selama 24 jam.


Tugas Instalasi Pusat Sterilisasi (CSSD)
4.2.1. Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien
4.2.2. Melakukan proses sterilisasi alat/bahan
4.2.3. Mendistribusikan
alat-alat
yang
dibutuhkan

oleh

ruangan

perawatan,kamar operasi dan tempat lainnya


4.2.4. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan
efektif serta bermutu.
4.2.5. Mempertahankan stock inventori

yang memadai untuk keperluan

perawatan pasien.
4.2.6. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan.
4.2.7. Mendokumentasikansetiap aktivitas pembersihan , disinfeksi maupun
sterlisasi
4.2.8. Sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu.
4.2.9. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasidalam
pencegahan

dan

pengendalian

infeksi

bersama

rangaka

dengan

panitia

pengendalian infeksi nosokomial.


4.2.10.Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
masalah sterilisasi.
4.2.11.Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi pusat

4.3.

sterilisasi baik yang bersifat intern meupun ektern


4.2.12.Mengevaluasi hasil sterilisasi
Aktivitas Fungsional Pusat Sterilisasi
4.3.1. Pembilasan : pembilasan alat alat yang telah digunakan tidak
dilakukan di ruang perawatan.
4.3.2. Pembersihan : semua peralatan pake ulang haru dibersihkan secara
baik sebelum dilakukan proses disinfeksi dan sterilisasi.
4.3.3. Pengeringan : dilakukan sampai kering.
4.3.4. Infeksi dan pengemasan : setiap alat bongkar pasang harus diperiksa
kelengkapannya, sementara untuk bahan linen harus diperhatikan densitas
maksimunya.
4.3.5. Memberi label : setiap kemasan harus mempunyai label yang
menjelaskan isi dari kemasan , cara sterilisasi, tanggal sterilisasi dan
kadaluarsa proses sterilisasi.
4.3.6. Pembutan : membuat dan mempersiapkan kapas serta kasa balut yang
kemudian kan disterilkan.

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 23/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

4.3.7. Sterilisasi : sebaiknya diberikan tanggung jawab terhadap staf yang


terlatih.
4.3.8. Penyimpanan : harus di atur secara baik dengan memperhatikan
kondisi penyimpanan yang baik.
4.3.9. Distribusi : dapat dilakukan berbagai sistim distribusi sesuai dengan
rumah sakit masing masing.
Untuk keselamatan aktivitas tersebut diatas dengan lancar dan baik sesuai dengan
tujuan Pusat Sterilisasi maka diperlukan kontrol dan pemeliharaan yang teratur
terhadap mesin / alat sterilisasi.
4.4.
Uraian Prosedur Sterilisasi
Alur kegiatan/kerja yaitu urutan-urutan dalam memproses alat/bahan, alur kerja
a)
b)

dibuat sedemikian rupa dengan tujuan:


Pekerjaan dapat efektif dan efisisen;
menghindari terjadinya kontaminasi silang sehingga daerah bersih dan kotor hendaknya

c)
d)

terpisah;
jarak yang ditempuh pekerja sependek mungkin dan tidak boleh balik;
memudahkan dalam pemantauan.
Tanggung
Jawab

Kegiatan
4.4.1.

Pengiriman

Alat

dan

Bahan

Yang

Akan

Staf CSSD

Disterilisasi
4.4.1.1.

Mengirimkan alat bekas pakai ke CSSD untuk

disterilisasi
4.4.1.2.

Instalasi Pengguna
(user).

Mengirimkan Alat dan BHP baru ke CSSD untuk

Instalasi Farmasi

disterilisasi.
4.4.1.3.

Mengirimkan Linen yang akan disterilisasi ke

Laundry

Setiap pengiriman dan penerimaan harus dengan

Unit Pengirim

CSSD.
4.4.1.4.

disertai catatan pengiriman penerimaan alat dan atau


bahan.
4.4.2.

Alat/Bahan dan
Staf CSSD

Sterilisasi Alat

4.4.2.1.

Merendam alat dengan cairan disinfektan.

4.4.2.2.

Mencuci alat dengan menggunakan air

Staf CSSD

mengalir.
4.4.2.3.

Mengeringkan alat secara manual dengan

cara dilap satu persatu dengan lap kering yang


bersih.

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

Staf CSSD

HALAMAN: 24/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Tanggung
Jawab

Kegiatan
4.4.2.4.

Melakukan

pengemasan

dengan

menggunakan pouches khusus sterilisasi.


4.4.2.5.

Memasang label/labelling.

4.4.2.6.

Melakukan

sterilisasi

dengan

menggunakan mesin autoclave.


4.4.2.7.

Melakukan pemantauan kualitas sterilisasi

yang meliputi :
Pemantauan hasil sterilisasi

indikator fisika,

kimia, dan biologi


Bowie-Dick test.

4.4.2.8.
dilakukan,

Apabila tes menyatakan sterilisasi berhasil


maka

alat

disimpan

dalam

ruang

penyimpanan atau didistribusikan sesuai kebutuhan.


4.4.2.9.

Apabila

sterilisasi

belum

berhasil

Staf CSSD

dilaksanakan maka proses tersebut diulang sampai


hasilnya sesuai.
4.4.3.

Sterilisasi Linen

4.4.3.1.

Melakukan

pengemasan

dengan

menggunakan pouches khusus sterilisasi.


4.4.3.2.

Memasang label/labelling.

4.4.3.3.

Melakukan

sterilisasi

Staf CSSD
dengan

menggunakan mesin autoclave.


4.4.3.4.

Melakukan pemantauan kualitas sterilisasi

yang meliputi :
Pemantauan hasil sterilisasi

indikator fisika,

Staf CSSD

kimia, dan biologi


Bowie-Dick test.

4.4.3.5.
dilakukan,

Apabila tes menyatakan sterilisasi berhasil


maka

alat

disimpan

dalam

ruang

penyimpanan atau didistribusikan sesuai kebutuhan.


4.4.3.6.

Apabila

sterilisasi

belum

berhasil

dilaksanakan maka proses tersebut diulang sampai


hasilnya sesuai.

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

Staf CSSD

HALAMAN: 25/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Tanggung
Jawab

Kegiatan
4.4.4.

Sterilisasi BHP

4.4.4.1.

Melakukan

pengemasan

dengan

menggunakan pouches khusus sterilisasi.


4.4.4.2.

Memasang label/labelling.

4.4.4.3.

Melakukan

sterilisasi

dengan

menggunakan mesin autoclave.


4.4.4.4.

Melakukan pemantauan kualitas sterilisasi

yang meliputi :
Pemantauan hasil sterilisasi

dan biologi
Bowie-Dick test.

4.4.4.5.

indikator fisika, kimia,

Apabila tes menyatakan sterilisasi berhasil

dilakukan,

maka

alat

disimpan

dalam

ruang

penyimpanan atau didistribusikan sesuai kebutuhan.


4.4.4.6.

Apabila

sterilisasi

belum

berhasil

dilaksanakan maka proses tersebut diulang sampai


hasilnya sesuai.

BAB V
SARANA, PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

1. PRASARANA INSTALASI STERILISASI DAN LAUNDRY


1.1.

Sistem Kelistrikan

1.2.

Sistem Pencahayaan

1.3.

Sistem Proteksi Kebakaran

1.4.

Sistem Tata Udara

1.5.

Sistem Pasokan Air Bersih

1.6.

Sistem Pasokan Uap

1.7.

Sistem Pasokan Udara Tekan

2. BANGUNAN INSTALASI STERILISASI DAN LAUNDRY

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

Staf CSSD

HALAMAN: 26/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Sebagai bagian dari Rumah Sakit, beberapa komponen bangunan yang ada di ruang
instalasi sterilisasi sentral memerlukan beberapa persyaratan, antara lain :
2.1.

Komponen Dinding

Komponen dinding memiliki persyaratan sebagai berikut :


2.1.1.

Dinding harus mudah dibersihkan, tahan cuaca dan tidak berjamur.

2.1.2.

Lapisan penutup dinding harus bersifat non porosif (tidak mengandung

pori-pori) sehingga dinding tidak dapat menyimpan debu.


2.1.3.

Warna dinding cerah tetapi tidak menyilaukan mata.

2.1.4.

Dinding yang bertemu dengan lantai tidak memiliki sudut yang dapat

menyimpan debu atau kotoran lainnya.


2.2.

Komponen Langit-Langit

Komponen langit-langit memiliki persyaratan sebagai berikut :


2.2.1.

Harus mudah dibersihkan, tahan terhadap segala cuaca, tahan

terhadap air, tidak mengandung unsur yang dapat membahayakan petugas,


serta tidak berjamur.
2.2.2.

Memiliki lapisan penutup yang bersifat non porosif (tidak berpori)

sehingga tidak menyimpan debu.


2.2.3.
2.3.

Berwarna cerah, tetapi tidak menyilaukan pengguna ruangan.

Komponen penutup lantai.

Komponen penutup lantai memiliki persyaratan sebagai berikut :


2.3.1. Tidak terbuat dari bahan yang memiliki lapisan permukaan dengan porositas tinggi yang dapat
menyimpan debu.
2.3.2. Mudah dibersihkan dan tahan terhadap gesekan.
2.3.3. Penutup lantai harus berwarna cerah dan tidak menyilaukan mata.
2.3.4. Lantai tidak memiliki sudut yang dapat menyimpan debu atau kotoran lainnya.
2.3.5.
3. PERALATAN
3.1.

3.2.

Laundry
3.1.1.

Mesin Cuci terpisah antara laundry biasa dan infeksius.

3.1.2.

Mesin pengering

Sterilisasi
3.2.1.

Alat sterilisasi Autoclave

4. BAHAN KIMIA
Konsentrasi proses pencucian dalam Laundry Rumah Sakit ialah Higienis dan Bersih.
Untuk mencapainya, dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut:
4.1.

Deterjen

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 27/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

4.2.

Disinfektan

Laundry disinfektan biasanya berbentu cair, yang digunakan untuk membunuh


kuman-kuman, bakteri yg menempel pada serat kain. Digunakan pada proses PreWash
4.3.

Penghilang Noda Darah

Untuk membersihkan noda darah dapat menggunakan AKALITE, caran pembersih


dengan daya pembersih yang keras, Ph tinggi.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

1. PENGERTIAN
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assesmen
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disbabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan.
2. TUJUAN
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 28/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,
Satisfaction

---

c. Meminimalkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

d.

Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan


kejadian tidak diharapkan.

3. TATALAKSANA KESELAMATAN PASIEN


Keselamatan pasien merupakan salah satu kegiatan rumah sakit yang
dilaksanakan melalui assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko di RSUD R. Syamsudin, S.H. dimana kegiatan ini dilakukan melalui :
monitoring indikator mutu pelayanan tiap unit kerja terutama yang terkait dengan
pelaksanaan patient safety, tindakan preventif, pengendalian proses/produk tidak
sesuai, tindakan korektif dan audit mutu internal.
3.1. Monitoring indikator mutu pelayanan
Kegiatan ini merupakan kegiatan assesmen risiko. Indikator mutu pelayanan
rumah sakit dan unit kerja secara rinci dijelaskan pasa pedoman mutu pelayanan,
Pedoman mutu pelayanan laundry dan sterilisasi secara rinci ada pada bab
mengenai Pengendalian Mutu. Indikator mutu pelayanan yang menyangkut patient
safety secara rinci dapat dilihat pada format indikator mutu pelayanan pada
pedoman mutu pelayanan. Indikator tersebut merupakan milik unit kerja,
ditentukan periode pengambilan data dan analisisnya. Bila terjadi penyimpangan
atau terjadi kejadian tidak diinginkan pimpinan unit melaporkan pada pertemuan
manajemen seperti diatur pada tindakan preventif.
3.2. Tindakan Preventif
Tindakan preventif sebenarnya adalah sistem yang diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan. Tindakan
preventif dilakukan melalui pencegahan kejadian tidak diinginkan dan peralatan
yang memenuhi K3 dan pertemuan rutin di rapat struktural seminggu sekali,
morining report, evaluasi prosedur tiap 3 (tiga)bulan dan audit internal.
3.3. Pengendalian proses/produk tidak sesuai
Pengendalian adalah identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien. Kejadian tidak diinginkan yang menyangkut keselamatan pasien
juga merupakan salah satu mekanisme pengendalian proses/produk tidak sesuai.
Identifikasinya melalui : audit mutu internal, audit mutu eksternal, temuan oleh
manajemen, laporan pelanggan. Laporan identifikasi tersebut ditindaklanjuti
melalui rapat tertutup direksi dan kepala bidang, ketua komite dan unit terkait

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 29/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,
Satisfaction

---

untuk menemukan akar permasalahan dan jalan keluarnya. Kepala bidang


melakukan perbaikan sesuai dengan tindakan korektif.
3.4. Tindakan Korektif
Tindakan korektif adalah pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko. Tindakan korektif dilakukan terhadap laporan yang diputuskan
dalam pertemuan tertutup oleh kepala bidang melalui inspeksi dan verifikasi. Hasil
inspeksi harus menunjukkan telah dilakukannya tindakan koreksi.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
1. PENGERTIAN
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja
petugas ataupun kelalaian/kesengajaan.
Pengendalian aspek keselamatan dan kesehatan diri para personel RSUD R.
Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi dengan cara mensosialisasikan pemakaian APD (Alat
Pelindung Diri) dalam setiap kegiatan yang beresiko, misalnya personel Kamar Bedah,
Laboratorium, Instalasi Patologi Anatomi, Sanitasi, dll. Juga menerapkan kebiasaan
mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kecelakaan kerja selama menjalankan tugas di area Rumah Sakit, juga memastikan
keselamatan pasien yang ditangani oleh personel terkait.
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja
petugas ataupun kelalaian/kesengajaan.
Pengendalian aspek keselamatan dan kesehatan diri para personel RSUD R.
Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Mensosialisasikan safe act, yaitu bekerja dan bertindak dengan memperhatikan
aspek-aspek keselamatan. Misalnya berhati-hati dalam bekerja dengan bahan
berbahaya, selalu mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku, dll.
b. Mensosialisasikan pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) dalam setiap kegiatan yang
beresiko, misalnya personel Kamar Bedah, Laboratorium, Unit BDRS, Sanitasi, dll.
c. Menerapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kecelakaan kerja selama menjalankan tugas di area
Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 30/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Rumah Sakit, juga memastikan keselamatan pasien yang ditangani oleh personel
terkait.
2. TUJUAN
Menurut

Undang-undang Keselamatan Kerja Tahun 1970,

syarat-syarat

keselamatan kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan:
2.1.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2.2.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
2.3.
Mencegah, mengurangi bahaya ledakan
2.4.
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian yang berbahaya.
2.5.
Memberi pertolongan pada kecelakaan
2.6.
Mencegah dan mengendalikan timbul

atau

menyebar

luasnya

suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi.
2.7.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik/
psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
2.8.
Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
2.9.
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
2.10. Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat perlakuan dan
penyimpanan barang.
2.11.
Mencegah terkena aliran listrik.
3. PENGERTIAN
Keselamatan kerja (safety)

adalah segala upaya atau tindakan yang harus

diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja
petugas ataupun kelalaian / kesengajaan.
Pengendalian aspek keselamatan dan kesehatan diri para personel RSUD R.
Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi dengan cara mensosialisasikan pemakaian APD (Alat
Pelindung Diri) dalam setiap kegiatan yang beresiko di rawat inap bedah, penyakit dalam
dan umum, Juga menerapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kecelakaan kerja selama menjalankan tugas di
area Rumah Sakit, juga memastikan keselamatan pasien yang ditangani oleh personel
terkait pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarga.
4. TUJUAN
Menurut Undang- undang Keselamatan Kerja Tahun 1970, Syarat- syarat keselamatan
kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan:
4.1.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
4.2.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
4.3.
Mencegah, mengurangi bahaya ledakan
4.4.
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian yang berbahaya.
4.5.
Memberi pertolongan pada kecelakaan

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 31/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

4.6.

Mencegah

dan

mengendalikan

timbul

atau

menyebar

luasnya

suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi
4.7.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik/
psikis, keracunan, infeksi dan penularan
4.8.
Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
4.9.
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
4.10. Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat perlakuan dan
penyimpanan barang
4.11.
Mencegah terkena aliran listrik
5. PRINSIP KESELAMATAN KERJA PEGAWAI DALAM PROSES KEGIATAN
5.1 Pengendalian teknis mencakup:
5.1.1. Letak, bentuk dan kontruksi alat sesuai dengan kegiatan dan
memenuhi syarat yang telah ditentukan.
5.1.2. Ruangan perawatan cukup cukup luas, denah sesuai arus kerja dan
ruangan terbuat dari bahan- bahan kontruksi yang memenuhi syarat.
5.1.3. Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat penyimpanan
yang praktis.
5.1.4. Penerapan dan ventilasi yang cukup memenuhi syarat.
5.1.5. Tersedianya ruang istirahat untuk pegawai.
5.1.6. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD).
5.1.7. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien dan dalam
kegiatan lainnya.
5.2 Dalam Implentasi Keseharian Rawat Inap
5.2.1. Pakaian
Tersedianya Alat Pelindung Diri (APD)
5.2.2. Sarana
5.2.2.1.
Ventilasi AC terdapat filter bakteri
5.2.2.2.
Tersedianya APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
5.2.2.3.
Tersedianya fasilitas penanganan sampah medis
5.2.2.4.
Tersedianya instalasi pengelolaan air limbah
5.2.2.5.
Tersedianya tempat pembuangan limbah padat
5.2.3. Budaya kerja
Petugas harus taat pada pedoman dan SPO/IK yang berlaku
5.2.4. Penanganan kecelakaan kerja
Adanya prosedur Profilaksis Pasca Pajanan yang dilaporkan pada tim PPI.
5.2.5. Body mekanik
Sikap tubuh yang baik dalam bekerja, contoh : mengetahui cara mengangkat
pasien/memindahan pasien dengan benar, sehingga tidak menimbulkan
kecelakaan kerja.
5.2.6. Pemeriksaan kesehatan berkala vaksinasi berkala untuk petugas.

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 32/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

BAB VIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU
INSTALASI STERILISASI DAN LAUNDRY
1. PENGERTIAN
1.1.
Pengawasan
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengusahakan
agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana, instruksi, pedoman, standar,
peraturan dan hasil yang telah ditetapkan sebelumnya agar mencapai tujuan yang
diharapkan.
1.2.
Pengendalian
Pengendalian merupakan bentuk atau bahan untuk melakukan pembetulan atau
perbaikan pelaksanaan yang terjadi
Pengertian

sesuai

dengan arah yang ditetapkan.

pengawasan dan pengendalian hampir sama. Perbedaannya

jika

pengawasan mempunyai dasar hukum dan tindakan administratif, sedangkan


Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 33/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

pengendalian tidak. Pengawasan dan pengendalian bertujuan agar semua


kegiatan- kegiatan dapat tercapai secara berdaya guna dan berhasil

guna,

dilaksanakan sesuai dengan rencana, pembagian tugas, rumusan kerja, pedoman


pelaksanaan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
1.3.
Evaluasi / Penilaian
Evaluasi merupakan salah satu implementasi fungsi menajemen. Evaluasi ini
bertujuan untuk menilai pelaksanan sesuai dengan rencana dan kebijaksanaan
yang disusun sehingga dapat mencapai sasaran yang dikehendaki. Melalui
penilaian, pengelola dapat memperbaiki rencana yang lalu bila perlu, ataupun
membuat rencana program yang baru.
2. BENTUK-BENTUK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
2.1.
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan adalah serangkaian kegiatan pengumpulan data dan
pengolahan data kegiatan pelayanan perawatan terhadap pasien, asuhan
keperawatan masing-masing baik secara komputerisasi maupun manual yang
menjadi rekam medic pasien, serta pelaporan instalasi setiap bulannya kepada
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.
3. INDIKATOR MUTU PELAYANAN & STANDAR MUTU
Berikut adalah beberapa poin indikator keberhasilan yang menjadi tujuan pelayanan

Instalasi Sterilisasi dan Laundry RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi :


Kejadian kehilangan linen
Ketepatan waktu penyediaan linen untuk rawat inap
Kecepatan Pengelolaan bahan dan alat yang disterilkan < 12 jam
Terpenuhinya kualitas mikrobiologi hasil sterilisasi
3.1.
Indikator Mutu Pelayanan dan Standar Mutu Instalasi Gawat Darurat
Mutu terkait dengan input, proses, output. Pengukuran mutu pelayanan kesehatan
dapat diukur dengan menggunakan 3 variabel, yaitu indikator mutu input, proses
dan output. Pengukuran ketiga indikator tersebut sebagai berikut :
3.1.1. Indikator input
Input adalah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan
pelayanan kesehatan, diantaranya, tenaga, fasilitas, peralatan. Pelayanan
kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula.
Indikator input Instalasi Sterilisasi dan LaundryRSUD R. Syamsudin, S.H.
Kota Sukabumi diperlukan agar manajemen dapat mengevaluasi sejak mana
kemampuan manajemen memenuhi sumber daya di IGD. Indikator input
adalah kelengkapan peralatan, kelayakan peralatan dan ketersediaan SDM.

Penjelasan masing-masing indikator sebagai berikut :


3.1.1.1. Kelengkapan Peralatan

Tujuan

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 34/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Untuk menilai sejauh mana manajemen berhasil memenuhi


kelengkapan minimal peralatan media pada masing-masing unit
pelayanan.

Cara mengukur :
Bobot peralatan yang ada
X 100%
Bobot peralatan sesuai standar

Sumber Data
Waktu Pengukuran
Petugas Pengukur

3.1.1.2. Kelayakan Peralatan

Tujuan
Untuk memenuhi sampai sejauh mana manajemen berhasil
memenuhi kelayakan minimal peralatan media pada masingmasing unit pelayanan.

Cara Mengukur :
Peralatan yang memiliki...
X 100%
Peralatan yang wajib kalibrasi
Peralatan dengan kondisi baik
Peralatan yang ada

X 100%

Sumber Data Laporan


Waktu Pengukuran
Petugas pengukur masing-masing
Pemilik indikator IPAM
Standar 80%

3.1.1.3. Ketersediaan SDM

Tujuan
Untuk menilai sampai sejauh mana rumah sakit berhasil
memenuhi ketersediaan tenaga pelayanan minimal sesuai rumah
sakit Tipe B

Cara mengukur :
Tenaga per unit pelayanan x Bobot
X 100%
Tenaga sesuai Standar x bobot

Sumber Data : Daftar Pegawai


Waktu Pengukuran : Akhir Tahun Anggaran
Petugas Pengukuran : PJ Personalia Instalasi
Pemilik Indikator : Sub. Bagian Kepegawaian

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 35/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Standar : 80 %

3.1.1.4. Ketersediaan Ruangan

Tujuan
Untuk memenuhi sampai sejauh mana manajemen berhasil
memenuhi kelengkapan minimal luas ruangan sesuai rumah
sakit Tipe B.

Cara mengukur :
Luas ruangan per unit pelayanan
X 100%
Luas ruangan sesuai standar

Sumber data : Daftar inventaris gedung


Waktu pengukuran : Akhir Tahun Anggaran
Petugas Pengukur : PJ Sarana Prasarana IRNA Non-Bedah I
Pemilik Indikator : Sub. Bag. Rumah Tangga.
Standar 80 %.
3.1.2. Indikator proses
Proses adalah interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan
konsumen (pasien/masyarakat). Proses ini merupakan variabel penilaian
mutu yang penting.
3.1.2.1.
Dilaksanakannya Audit Mutu Internal setahun 2X, sesuai
dengan Prosedur Mutu RSSYAM/00/PM/005 tentang Audit Mutu.
3.1.2.2.
Dilaksanakannya Audit Mutu Eksternal maksimal sesuai
dengan ketetapan Sistem Manajemen Mutu Rumah Sakit.
3.1.2.3.
Dilaksanakannya survey akreditasi tiap 3 (tiga) tahun
sekali, sesuai dengan jadwal survei akreditasi.
3.1.2.4.
Dilaksanakannya evaluasi kegiatan pelayanan IGD tiap
bulan.
3.1.3. Indikator Output
Output adalah hasil pelayanan kesehatan merupakan alat untuk menilai
mutu pelayanan. Tabel berikut adalah indikator mutu pelayanan Instalasi
Sterilisasi dan Laundry yang merupakan salah satu jenis pelayanan dari
indikator mutu pelayanan Rumah Sakit.
3.1.4.

Indikator Mutu Pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry

No
.

Jenis Pelayanan

Indikator

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

Standar
Pelayanan
Minimal (SPM)

HALAMAN: 36/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Pelayanan

1. Kejadian kehilangan linen


2. Ketepatan waktu

Laundry

3%
95%

penyediaan linen untuk


rawat inap

Agar indikator tersebut dapat dimonitor, diorganisir dan dievaluasi diperlukan


informasi formula perhitungan, standar minimal, periode pengukuran,
sumber data, pengumpulan data, pembuat laporandan periode analisa. Hal
tersebut dijelaskan pada profil indikator kinerja. Penjelasan profil indikator
kinerja mutu masing-masing indikator sebagai berikut :
3.1.4.1.
Profil Indikator Kinerja Instalasi Sterilisasi dan Laundry;
Kejadian kehilangan linen
1. Jenis Kinerja

Pelayanan Laundry

2. Indikator
Kinerja

Tingkat kehilangan linen; Linen yang digunakan oleh


pasien tidak terbawa oleh pasien saaat pulang dari
Rumah Sakit.

3. Tujuan

Jumlah linen yang digunakan oleh pasien tidak


terbawa saat pulang.

4. Formula

Jumlah linen yang hilang


Seluruh jumlah linen yang ada dan
dipergunakan

6. Standar Kerja
Minimal

x
100%

3%

7. Periode
pengukuran

Frekuensi penumpulan data, 3 bulan; periode

8. Sumber Data

Buku inventaris linen seluruh ruangan

9. Pengumpul
data

Ka. Instalasi Sterilisasi dan Laundry

10. Pembuat
Laporan

Ka. Instalasi Sterilisasi dan Laundry

11. Pemilik
Indikator

Instalasi Sterilisasi dan Laundry

12. Catatan

---

3.1.4.2.

Analisis, 6 bulan.

Profil Indikator Kinerja Instalasi Sterilisasi dan Laundry;

Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Untuk Rawat Inap

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 37/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

1. Jenis Kinerja

Pelayanan Laundry

2. Indikator
Kinerja

Hasil cucian linen dapat diantar kembali ke ruangan


dengan cepat dan tepat agar bisa dipergunakan
kembali

3. Tujuan

Hasil pencucian dapat cepat dan tepat diantar kembali


ke ruangan

4. Formula

Jumlah hasil cucian yang diantar


kembali ke ruangan dengan cepat dan
tepat

x 100%

Seluruh jumlah hasil cucian yang dapat


diantar dengan cepat dan tepat
6. Standar
Kerja Minimal

100 %

7. Periode
pengukuran

Frekuensi penumpulan data, 3 bulan; periode Analisis, 6


bulan.

8. Sumber Data

Buku pengantaran

9. Pengumpul
data

Ka. Instalasi Sterilisasi dan Laundry

10. Pembuat
Laporan

Ka. Instalasi Sterilisasi dan Laundry

11. Pemilik
Indikator

Instalasi Sterilisasi dan Laundry

12. Catatan

---

3.1.4.3.

Profil Indikator Kinerja Instalasi Sterilisasi dan Laundry;

Kecepatan Pengelolaan bahan dan alat yang disterilkan < 12 jam


1. Jenis
Kinerja

Pelayanan Sterilisasi

2. Indikator
Kinerja

Efisiensi, efektifitas, keamanan, kesinambungan


layanan, dan kompetensi teknis

3. Tujuan

Tercapainya kecepatan dan ketepatan proses sterilisasi


samapi distribusi

4. Formula

Jumlah bahan dan alat yang di proses


sampai dengan distribusi kurang dari 12
jam
Seluruh jumlah bahan dan alat yang
diproses

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

x 100%

HALAMAN: 38/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

6. Standar
Kerja
Minimal

100 %

7. Periode
pengukuran

Frekuensi penumpulan data, 3 bulan; periode Analisis, 6


bulan.

8. Sumber
Data

Buku penerimaan dan pengiriman/ pengambilan

9. Pengumpul
data

Ka. Instalasi Sterilisasi dan Laundry

10. Pembuat
Laporan

Ka. Instalasi Sterilisasi dan Laundry

11. Pemilik
Indikator

Instalasi Sterilisasi dan Laundry

12. Catatan

---

3.1.4.4.

Profil Indikator Kinerja Instalasi Sterilisasi dan Laundry;

Terpenuhinya kualitas mikrobiologi hasil sterilisasi


1. Jenis
Kinerja

Pelayanan Sterilisasi

2. Indikator
Kinerja

Bahan dan alat yang disterilkan selalu siap pakai


dengan sterilisasi terjamin.

3. Tujuan

Terjaminnya kualitas sterilisasi.

4. Formula

Jumlah bahan dan alat yang di proses


sampai selesai menunjukan adanya
perubahan warna indukator eksternal &
Internal

x 100%

Seluruh jumlah bahan dan alat yang


diproses
6. Standar
Kerja
Minimal

100 %

7. Periode
pengukuran

Frekuensi penumpulan data, 3 bulan; periode Analisis, 3


bulan.

8. Sumber
Data

Buku jumlah alat yang disterilkan

9. Pengumpul
data

Ka. Instalasi Sterilisasi dan Laundry

10. Pembuat

Ka. Instalasi Sterilisasi dan Laundry

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 39/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,

---

Satisfaction

Laporan
11. Pemilik
Indikator

Instalasi Sterilisasi dan Laundry

12. Catatan

---

BAB IX
PENUTUP
Pedoman Pelayanan Instalasi Sterilisasi dan Laundry ini disusun dengan tujuan
sebagai acuan dalam kegiatan pelayanan laundry dan sterilisasi. Semakin berkembangnya
ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

di

bidang kesehatan, berdampak pula pada sistem

pengelolaan laundry dan sterilisasi. Pelayanan laundry dan sterilisasi yang dilaksanakan di
rumah sakit tentunya akan disesuaikan dengan perkembangan jaman.
Pelayanan laundry dan sterilisasi Rumah Sakit merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan lainnya di rumah sakit dan cara menyeluruh merupakan salah satu
upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap
maupun rawat jalan.
Pedoman laundry dan sterilisasi rumah sakit

bertujuan untuk memberikan acuan

yang jelas dan profesional dalam mengelola dan melaksanakan laundry dan sterilisasi di
rumah sakit sebagai salah satu upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sukabumi,
DIREKTUR RSUD R. SYAMSUDIN, S.H.

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

HALAMAN: 40/41
Tanggal Mulai Berlaku:
No. Dokumen:

No. Revisi:

RSSYAM/PPL/02.07/001

1 Juli 2014

Tanggal Revisi Terakhir:


Sincerity, Safety,
Satisfaction

--KOTA SUKABUMI,

dr. H. SUHERMAN, MKM


NIP. 19550922 198410 1 001

Sekretariat Mutu RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

Building a Healthy System of Quality Management

Anda mungkin juga menyukai