Oleh:
YOSIA ARAUNA, S.K.H
130130100111031
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Tujuan......................................................................................................
1.3 Manfaat....................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................
2.1 Susu ........................................................................................................
2.1.1 Pengertian Susu..............................................................................
2.1.2 Komposisi Air Susu.......................................................................
2.1.3 Syarat Kualitas Air Susu................................................................
2.2 Susu Pasteurisasi.....................................................................................
2.3 Keju Mozzarella......................................................................................
BAB 3 METODOLOGI..................................................................................
3.1 Waktu dan Tempat...................................................................................
3.2 Peserta dan pembimbing.........................................................................
3.3 Metode Kegiatan.....................................................................................
3.4 Jenis Pengujian........................................................................................
3.4.1 Sampel Susu Pasteurisasi...............................................................
3.4.2 Sampel Keju Mozzarella................................................................
3.5 Metode Pengujian....................................................................................
3.5.1 Uji Organoleptik............................................................................
3.5.2 Pengujian Total Plate Count (TPC) Media PCA..........................
3.5.3 Pengujian Yeast dan Mold..............................................................
3.5.4 Kadar Air........................................................................................
3.5.5 Uji Kadar Lemak Metode Gerber..................................................
3.5.6 Uji pH............................................................................................
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................
4.1 Telur Asin................................................................................................
4.2 Mayonaise...............................................................................................
BAB 5 PENUTUP...........................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
i
ii
1
1
2
2
3
3
3
3
3
4
6
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
10
10
11
12
13
13
13
15
15
16
17
seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat
dibutuhkan oleh manusia. Nilai gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu
merupakan medium yang sangat disukai oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan
dan perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi
tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani secara benar.
Perkembangan produk susu saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan
banyak munculnya merk susu yang beraneka ragam beredar di pasaran sehingga
memicu adanya persaingan yang semakin ketat. Selain itu, saat ini banyak
berkembang beraneka ragam jenis olahan susu. Berbagai produk berasal dari susu
telah banyak dipasarkan dan dikonsumsi sebagai sumber gizi. Beberapa macam
olahan susu yang ada saat ini adalah susu pasteurisasi dan keju mozzarella.
Susu pasteurisasi merupakan pengolahan susu dengan pemanasan baik
dengan suhu tinggi maupun suhu rendah yang dapat diterapkan pada peternak.
Dengan pemanasan ini diharapkan akan dapat membunuh bakteri patogen yang
membahayakan kesehatan manusia dan meminimalisasi perkembangan bakteri
lain, baik selama pemanasan maupun pada saat penyimpanan.
Selain pengolahan susu dengan cara pemanasan, produk susu yang
mempunyai nilai gizi tinggi adalah keju. Berbagai jenis keju yang banyak
diperlukan masyarakat diantaranya ialah keju Mozzarella. Keju ini merupakan
salah satu jenis keju pasta filata dan merupakan keju asli Italia. Cara
pembuatannya dengan pemasakan dan pemuluran curd dalam bak air panas,
sehingga mempunyai karakteristik struktur berserabut, dengan daya leleh dan
kemuluran yang tinggi.
Tingginya minat masyarakat terhadap susu dan produk olahannya,
menyebabkan timbulnya industri-industri pengolahan susu skala rumah tangga
dan usaha kecil yang pemasaran produknya langsung kepada masyarakat, dengan
adanya hal tersebut dikhawatirkan akan timbulnya pelanggaran keamanan pangan
dari produk-produk tersebut, terutama terhadap status bahan baku yang digunakan
dan mengingat kurangnya tingkat sanitasi serta higien dalam proses produksinya.
Oleh karena itu pada pengujian ini diperlukan untuk menjamin kemanan produk
olahan susu.
3
2.1.3
fisik
dan
nutrisi;
dan
mengendalikan
secara
selektif
bertahan pada suhu pasteurisasi, dalam jumlah yang sedikit, namun mereka
dipertimbangkan tidak berbahaya dan tidak akan merusak susu selama
kondisi pendinginan yang normal.
Secara umum, dalam industri pengolahan susu terdapat 2 (dua) cara
melakukan pasteurisasi, yakni LTLT (Low Temperature Long Time) dan
HTST (High Temperature Short Time), dengan penjelasannya pada tabel
berikut ini :
Tabel 1. Pasteurisasi LTLT dan HTST
Jenis
Pasteurisasi
LTLT
Penjelasan
Pemanasan susu pada suhu
Suhu
Waktu
Pasteurisasi
145F (63C)
30 menit
161F (72C)
15 detik
(relatif) lama.
Pemanasan susu pada suhu
(relatif) tinggi dengan waktu
(relatif) singkat.
mozzarella
selama
ini
dilakukan
dengan
lama. Oleh karena itu, pembuatan keju dapat dilakukan dengan pengasaman
langsung sehingga tidak perlu menunggu kerja kultur starter bakteri untuk
memproduksi asam laktat. Jenis-jenis asam yang bisa digunakan untuk
membuat keju dengan cara pengasaman langsung, antara lain asam sitrat,
asam cuka, dan asam askorbat. Untuk itu metode yang akan diterapkan
dalam penelitian ini adalah pengasaman langsung dengan menggunakan
asam sitrat sebagai pengganti starter. Purwadi (2010) menyatakan bahwa
keju Mozzarella dapat dibuat tanpa menggunakan kultur starter, tetapi
dibuat dengan menggunakan pengasaman langsung pada susu. Pengasaman
langsung dengan asam yang memenuhi syarat penambahan zat aditif yang
aman (biasanya asam laktat, asam asetat atau asam sitrat) atau zat pengasam
sering digunakan sebagai alternatif pengganti pengasaman secara biologis.
Pengasaman langsung ini lebih terkontrol daripada pengasaman secara
biologi. Oleh sebab itu, pengasaman secara kimia ini sering digunakan
untuk jenis-jenis keju yang mementingkan tekstur daripada flavor
Penggunaan asam dapat mempercepat proses pembuatan keju karena dengan
penambahan asam, pH susu langsung turun dari 6,7 menjadi 5,4 tanpa harus
menunggu pertumbuhan bakteri starter untuk membentuk asam (Purwadi,
2010).
BAB 3 METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Koasistensi ini dilakukan mulai tanggal 3 14 Maret 2014 yang
bertempat di Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya Malang.
3.2 Peserta Dan Pembimbing
Peserta koasistensi Kesehatan Masyarakat Veteriner (KESMAVET)
adalah mahasiswa PPDH PKH Universitas Brawijaya.
Nama
: Yosia Arauna
NIM
: 130130100111031
pasteurisasi
akan
dilakukan
uji
organoleptik, uji Total Plate Count (TPC) media PCA, uji lemak metode
3.4.2
Gerber
Sampel Keju Mozarella
Pada pemeriksaan keju mozzarella akan dilakukan uji organoleptik
uji kadar air, uji yeast dan mould
3.5.1
3.5.2
2897:2008)
Digunakan pada sampel: Susu Pasteurisasi
Prinsip
Total Plete Count (TPC)dimasukkan jumlah mikroba
yang
terdapat
dalam
suatu
produk
dengan
cara
agar.
Alat dan Bahan
Cawan petri,
tabung
reaksi,
pipet
volumetric,
Prosedur Kerja
tersebut
d. Selanjutnya,
suspensi
sebanyak
ml
dari
setiap
angka
delapan
dan
diamkan
sampai
menjadi padat.
f. Diinkubasi pada temperatur 34C-36C selama 24-48
jam dengan meletakkan cawan pada posisi terbalik.
g. Dilakukan perhitungan koloni menggunakan colony
counter
Cara Kerja :
a. Siapkan media SDA dan tuangkan pada cawan petri sebanyak 15-20 ml.
Tunggu hingga memadat
b. Letakan sampel kira-kira 1 gram pada media SDA.
c. Inkubasi pada suhu ruang selama 1-3
d. Diamati keberadaan mould atau yeast pada media.
12
3.5.4
Metode pengujian :
a. Sampel padat di gerus hingga sempurna
b. Air susu diaduk hingga sempurna bercampur, dituang dalam beker gelas
satu yang lain
c. Beri tanda sampel pada Butyrometer dengan mulut diatas.
13
berskala.
m. Masukkan ke dalam alat penangas lagi selama 5 menit pada suhu 56C.
n. Butyrometer di lap dan skala dibaca.
3.5.6
pH
Prinsip
Pengukuran nilai pH menggunakan pH meter berdasarkan
besarnya potensial yang ditentukan oleh konsentrasi ion
hidrogen pada sampel yang diukur.
Alat dan Bahan
Pisau, gunting, pinset, kertas tisu, timbangan, aquadest, pH
meter, dan sampel.
Prosedur Kerja
a Sebelum pengukuran, pH meter harus selalu dikalibrasi
larutan standart ber-pH 4,0 dan ber-pH 7,0.
b Sejumlah 5 ml sampel dihaluskan dengan ditambah 50
ml aquades.
c pH diukur dengan mencelupkan elektroda pH dan
dibiarkan sampai nilai pH terbaca konstan.
14
15
: Susu pasteurisasi
Merk
Kemasan
: box
Hasil
Keterangan
Khas
Khas
Khas
Khas
10 x 104cfu/ml
6.45-6.80 pH
Hasil
Keterangan
Khas
Khas
Khas
Khas
Mak. 45%
Min, 25,0%
Negatif
menguji kualitas suatu bahan atau produk menggunakan panca indra manusia.
Organoleptik merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
menganalisis kualitas dan mutu produk. Berdasarkan uji organoleptik susu
pasteurisasi dan keju mozzarella ini layak untuk dikonsumsi.
Kualitas mikrobial dalam susu sangat penting bagi penilaian dan produksi
produk susu yang berkualitas. Pengujian terhadap cemaran mikroba digunakan
media TPC, berdasarkan hasil pengujian menunjukkan hasil yang lebih rendah
daripada batas maksimal yang terdapat pada SNI 7388 : 2009 (Tabel 1), hal ini
menunjukkan bahwa susu pasteurisasi dapat dikatakan minim terhadap cemaran
mikroba, dengan lain kata layak untuk dikonsumsi. Pemeriksaan ini penting
dilakukan untuk mengurangi kejadian keracunan yang disebabkan oleh makanan/
food born disease.
Uji pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Tinggi rendahnya pH
susu dipengaruhi adanya asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri, sehingga susu
yang memilki pH di bawah ataupun di atas susu normal kemungkinan
terkontaminasi bakteri. Hasil uji pH didapat sampel susu pasteurisasi pada
pengujian ini memiliki pH 7,01, pH susu pasteurisasi tersebut memiliki pH
mendekati susu segar yaitu sebesar 6.45-6.80.
Pengujian terhadap cemaran yeast dan mold pada keju Mozzarella
menunjukkan hasil yang negatif, hal ini sesuai dengan standar yang ada, bahwa
status cemaran kapang dan kamir adalah negatif. Pengujian ini dilakukan untuk
memastikan apakah produk susu yang telah beredar dipasaran adalah layak untuk
konsumsi, kaitannya dengan proses penyediaan, pengolahan, dan tempat
penjualan produk.
Penujian Kadar air dan Kadar lemak keju mozzarella dapat dilihat pada
Tabel 2. Kadar air pada keju mozzarella menunjukkan hasil yang lebih rendah dari
pada batas maksimal yang terdapat pada SNI 01-2980-1992. Kadar air merupakan
faktor yang sangat penting untuk menentukan tekstur keju, yaitu kadar air yang
17
18
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji terhadap kualitas susu pasteurisasi
dan keju mozzarella disimpulkan bahwa kedua produk ini
layak dan aman untuk dikonsumsi. Tingkat cemaran mikroba,
yeast dan mold semuanya dibawah standar yang ditentukan,
selain itu kemasan yang digunakan sudah memenuhi standar
untuk penyimpanan produk olahan susu.
19
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Triyantini, R. Sunarlim, H. Setiyanto, dan Nurjannah. 2000. Pengaruh
Suhu Dan Waktu Pasteurisasi Terhadap Mutu Susu Selama Penyimpanan.
Balai Penelitian Ternak. Bogor 16002, Indonesia
Dewan Standardisasi Nasional. 1998. Standar Mutu Produk Susu dan Olahannya.
SNI 01-3141-1998. Dewan Standardisasi Nasional. Jakarta.
USDA. 2005. Commersial Item Discription. Cheese, Mozzarella, Lite. The U. S.
Department of Agriculture. United State.
Purwadi. 2010. Kualitas Fisik Keju Mozzarella Dengan Bahan Pengasam Jus
Jeruk Nipis. Program Studi Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya.
Walstra, P., J.T.M. Wouters & T. J. Geurts. 2006. Dairy Science and Technology
2nd Edition. Taylor and Francis Group. Boca Raton.
Yusa, M.D. 2011. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada E-COFARM,
Kampus IPB Dermaga-Bogor.[Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
20
LAMPIRAN
1
Susu Pasteurisasi
Keju Mozzarrela
22