Anda di halaman 1dari 16

Judul Kasus

: Kasus Keberatan, Banding, Dan PK PT ABC Beverage

Tanggal

: 9 September 2014

Ruang Lingkup
Peninjauan Kembali

Sengketa

Pajak

Keberatan,

Banding,

dan

A1. Syarat yang harus dipenuhi oleh PT ABC agar dapat mengajukan
keberatan yang memenuhi formal tentang keberatan :
1. Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
2. Dengan mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah
pajak yang dipotong atau jumlah rugi menurut penghitungan PT ABC
dengan disertai alasan alasan yang menjadi dasar penghitungan
3. 1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan
pajak, untuk 1 (satu) pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu)
pemungutan pajak
4. PT ABC telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit
sejumlah yang telah disetujui PT ABC dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil verifikasi, sebelum Surat
Keberatan disampaikan
5. Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak
tanggal dikirim atau surat ketetapan pajak atau sejak tanggal
pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga
6. Surat ketetapan ditandatangani oleh pengurus PT ABC, dan dalam hal
Surat Keberatan ditandatangani oleh bukan pengurus PT ABC, Surat
Keberatan tersebut harus dilampiri dengan surat kuasa khusus,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) Undang-Undang KUP
7. PT ABC tidak mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 Undang-Undang KUP
A2. Atas STP (Surat Tagihan Pajak) PPN Masa Pajak Januari Desember
2011 No.00003/107/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 yang tidak
disetujui oleh PT ABC
Dalam hal PT ABC mengajukan keberatan atas SKPKB (Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar) PPN masa pajak Januari Desember 2011 No.
00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 jangka waktu pelunasan
pajak pada saat pengajuan keberatan tertangguh sampai dengan 1
bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan dan
penangguhan jangka waktu pelunasan pajak menyebabkan sanksi
administrasi tidak diberlakukan atas jumlah pajak yang belum dibayar
pada saat pengajuan keberatan.

A3.Naskah Surat Keberatan


Nomor
: 001/12/11/651/12
NOVEMBER 2012
Lampiran : 2 set
Hal
: Pengajuan Keberatan

PANDAAN, 12

Yth. Direktur Jenderal Pajak


u.b. Kepala KPP Madya Malang
Jawa Timur

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama
:Joko Sulisno
NPWP
: 03.016.123.7-034.000
Jabatan
:Direktur
Alamat
:Pandaan, Pasuruan, JawaTimur
Nomor Telepon. : 031-8478955
Bertindak selaku :
wajib pajak
wakil
kuasa
dari wajib pajak
Nama
:
NPWP
:
Alamat
:
Bersama ini mengajukan keberatan atas surat
(skp)/pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga:
Jenis surat
: Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Nomor dan tanggal
: 00007/206/11/651/12
Jenis Pajak
: PPh Badan
Masa/Tahun Pajak : 2012

ketetapan

pajak

Alasan pengajuan keberatan :


1. Sengketa: peredaran usaha dikoreksi positif Rp 5.000.000.000
Alasan keberatan dan jumlah menurut wajib pajak : selisih Rp
5.000.000.000 pada rekening koran bukan merupakan omzet melainkan

1) sejumlah Rp 2.000.000.000 merupakan pengembalian uang muka


pembelian mesin yang batal dipesan, 2) sejumlah Rp 1.000.000.000
merupakan pengembalian pinjaman karyawan, dan 3) sejumlah Rp
2.000.000.000 merupakan tambahan setoran modal yang belum sempat
dicatat di akta notaris. Jumlah menurut wajib pajak: Rp 365.000.000.
2. Sengketa: Harga pokok penjualan dikoreksi positif Rp 2.000.000.000
Alasan keberatan dan jumlah menurut wajib pajak: semua bukti-bukti
biaya sudah diserahkan hanya untuk yang Rp 500.000.000 tidak ada
bukti eksternal; sedangkan atas koreksi Rp 1.500.000.000 menurut PT
ABC merupakan pemberian natura/kenikmatan melainkan tunjangan
kesehatan karyawan pabrik yang belum dipotong PPh Pasal 21.
Jumlah menurut wajib pajak Rp 292.000.000.
3. Sengketa: penghasilan diluar usaha/lainnya dikoreksi positif Rp
2.000.000.000
Alasan keberatan dan jumlah menurut wajib pajak: kaleng dan botol atas
minuman kadarluasa tidak dijual melainkan dimusnahkan, namun
Pemeriksa tidak mempercayai alasan PT ABC, sedangkan untuk
pendapatan bunga pinjaman antar grup diakui oleh PT ABC.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka:
a. Jumlah pajak yang terutang menurut surat ketetapan pajak/pemotongan
atau pemungutan sebesar: 2.760.000.000,
b. Jumlah pajak yang terutang menurut perhitungan Wajib Pajak sebesar:
(200.000.000),
c. Jumlah pajak yang terutang yang disetujui dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan sebesar: 360.000.000,
d. Jumlah yang telah dilunasi sebesar Rp 360.000.000 tanggal 12 Oktober
2012
pada
bank/pos
persepsi
BNI
Pandaan
dengan
NTPN:
00007/206/11/651/12
Lampiran:
No
Jenis Dokumen
.
1. Rekening Koran
2.

SKPKB

Set/lembar
12 lembar
1 lembar

Demikian surat keberatan kami sampaikan untuk dapat dipertimbangkan.


Hormat Kami,

Joko Sulisno
Presiden Direktur

A4.PT ABC dapat membayar terlebih dahulu seluruh pajak yang kurang
bayar menurut SKPKB
PPh Badan maupun SKPKB PPN dan STP PPN.
Apabila pengajuan keberatan ditolak atau dikabulkan sebagian maka PT
ABC tidak dikenakan sanksi administrasi sebesar 50% dari jumlah pajak
berdasarkan Surat Keputusan Keberatan dikurangi jumlah pajak yang
telah dibayar sebelumnya. Tetapi apabila pengajuan keberatan
dikabulkan sebagian seluruhnya, PT ABC dapat mengajukan
pengembalian pajak beserta imbalan bunga sebesar 2% per bulan
(paling lama 24 bulan terhitung sejak tanggal pembayaran SKPKB
sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Keberatan.

B1. Tindak lanjut PT ABC atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak No : KEP222/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang keberatan atas
SKPKB PPN No. 00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 yang
mengabulkan seluruhnya atas SKPKB tersebut.
PT ABC dapat mengajukan pengembalian pajak yang telah dibayar
beserta imbalan bunga sebesar 2% per bulan terhitung sejak
pembayaran SKPKB oleh PT ABC sampai dengan tanggal 12 Oktober
2012.
B2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh PT ABC agar PT ABC dapat
mengajukan banding yang memenuhi ketentuan formal tentang
banding :
1. Surat permohonan banding diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia
2. Surat permohonan banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga)
bulan sejak tanggal diterima keputusan yang diajukan banding
3. Surat permohonan banding diajukan dengan disertai alasan-alasan
yang jelas dan dicantumkan tanggal diterima surat keputusan yang
diajukan banding, dilampirkan salinan keputusan yang diajukan
banding
4. Telah membayar 50% dari jumlah pajak yang masih harus dibayar
sebelum pengajuan banding
5. Wajib Pajak hanya dapat mengajukan 1 (satu) surat permohonan
banding terhadap 1 (satu) surat keputusan

B3. Naskah Surat Banding


Jakarta, 12 Januari
2014

No
: 012/SB/XII/12
Lamp : 2
Perihal
: Banding atas Keputusan Keberatan Nomor KEP-111/WPJ.220/2013
tanggal 12 Desember 2013
tentang Keberatan atas Ketetapan Pajak
Pajak Penghasilan.
Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Pajak
Gedung D Departemen Keuangan Lt. VI
Jl. DR Wahidin Jakarta Pusat
Di Jakarta
Dengan hormat,
Merujuk pada Pasal 27 UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan UU Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, dengan ini kami:

Nama Wajib Pajak : PT ABC Beverages


NPWP
Alamat

: 03.016.123.7-034.000
: Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur

Mengajukan
banding
atas
Surat
Keputusan
Keberatan
Nomor:
KEP111/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Keberatan atas SKPKB PPh
Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00007/206/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012

yang
menetapkan
jumlah
PPh
Badan
kurang
bayar
sebesar
Rp2.760.000.000. Adapun alasan dan penjelasan kami menanggapi koreksi
Terbanding yang masih dipertahankan dalam Surat Keputusan tersebut di atas akan
kami uraikan berikut ini.

A. SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00007/206/11/651/12 tanggal


12 Oktober 2012
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tersebut di atas diterbitkan sehubungan
dengan hasil pemeriksaan atas tahun pajak 2012 yang menyatakan sebagai berikut:
Menurut Fiskus
(Rp)
Peredaran Usaha
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto
Biaya Usaha
Penghasilan Neto Dalam Negeri
Penghasilan Neto dalam negeri lainnya
Jumlah Penghasilan Neto Dalam Negeri
18.000.000.000
Dikurangi: Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Penyesuaian Fiskal Positif
Penyesuaian Fiskal Negatif
Jumlah Penghasilan Neto Fiskal
Kompensasi Kerugian
Penghasilan Kena Pajak
Pajak Penghasilan Terutang
PPh yang dipotong/dipungut pihak lain
PPh yang kurang/(lebih) bayar
PPh yang dibayar sendiri
Pajak yang kurang (lebih) bayar
Sanksi Administrasi Bunga Psl 13 (2) KUP
Jumlah yg harus (lebih) dibayar
2.760.000.000

370.000.000.000
290.000.000.000
80.000.000.000
64.000.000.000
16.000.000.000
2.000.000.000
0
3.000.000.000
(1.000.000.000)
20.000.000.000
20.000.000.000
5.000.000.000
1.500.000.000
3.500.000.000
1.200.000.000
2.300.000.000
460.000.000

Atas SKPKB diatas, kami telah mengajukan keberatan melalui surat Nomor:
001/12/11/651/12 tanggal 12 November 2012 tentang Keberatan atas SKPKB PPh
Badan tahun 2012 Nomor: 00007/206/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012. Dalam
surat keberatan tersebut, kami telah menyampaikan keberatan kami atas koreksi

yang dilakukan oleh terbanding yang menyebabkan Pajak kurang bayar sebesar
Rp2.760.000.000, seharusnya menjadi sebesar Rp2.400.000.000.
B. Permohonan Banding
Kami mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut, karena
menurut hemat kami sesuai dengan bukti-bukti yang ada dan peraturan perpajakan
yang berlaku besarnya PPh Badan Tahun 2011 yang masih harus dibayar adalah
sebesar Rp2.400.000.000,-. Adapun penjelasan kami adalah sebagai berikut:
1. Koreksi pada Pos Peredaran Usaha
Pada Pos Peredaran Usaha, Terbanding tetap mempertahankan koreksi
sebesar Rp5.000.000.000.
Menurut kami Rp5.000.000.000 bukan merupakan omzet, namun melainkan:
1) Sejumlah Rp2.000.000.000 merupakan pengembalian uang muka
pembelian mesin yang batal dipesan.
2) Sejumlah Rp1.000.000.000 merupakan pengembalian pinjaman
karyawan.
3) Sejumlah Rp2.000.000.000 merupakan tambahan setoran modal yang
belum dicatatkan di akta notaris.
Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat
membatalkan koreksi Terbanding diatas.
2. Koreksi pada Pos Harga Pokok Penjualan
Pada Pos Harga Pokok Penjualan, Terbanding mempertahankan untuk tidak
menyetujui koreksi sebesar Rp2.000.000.000. Adapun alasan Terbanding
ialah:
1) Atas bukti baru terhadap biaya Rp500.000.000 tidak dapat
dipertimbangkan karena tidak didukung bukti yang memadai.
2) Koreksi Rp1.500.000.000 tidak dapat dibiayakan karena merupakan
pemberian natura kenikmatan yang tidak dapat dikurangkan untuk
keperluan penghitungan pajak.
Menurut kami, pihak kami telah menyampaikan bukti terbaru kepada
Terbanding terhadap biaya Rp500.000.000 tersebut. Sedangkan atas koreksi
sebesar Rp1.500.000.000, menurut pihak kami bukan merupakan pemberian
natura/kenikmatan, melainkan tunjangan kesehatan karyawan pabrik yang
belum dipotong PPh Pasal 21.
Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat
membatalkan koreksi Terbanding diatas.
3. Koreksi pada Pos Penghasilan Diluar usaha/lainnya
Pada Pos Penghasilan diluar Usaha/Lainnya, Terbanding mempertahankan dan
meyakini bahwa koreksi sebesar Rp1.000.000.000 yang merupakan
penjualan kaleng dan botol bekas minuman. Dan Rp1.000.000.000 lainnya

merupakan pendapatan bunga pinjaman kepada grup usaha PT ABC yang


belum dilaporkan.
Menurut kami, kaleng dan botol atas minuman yang kadaluarsa tidak dijual
melainkan dimusnahkan. Sedangkan untuk pendapatan bunga pinjaman
antar group diakui oleh kami.
Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat
membatalkan koreksi Terbanding diatas.
C. Perhitungan Pajak Terutang Menurut Kami
Berdasarkan uraian dan data-data tersebut di atas, perhitungan PPH BADAN Tahun
2012 yang kurang dibayar seharusnya adalah sebagai berikut:

Komponen
Peredaran Usaha
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto Usaha
Biaya Usaha
Penghasilan Neto Dalam Negeri
Penghasilan Neto dalam negeri
lainnya
Jumlah penghasilan Neto Dalam
Negeri
(-) Penghasilan yg dikenakan
PPh Final
Penyesuaian Fiskal Positif
Penyesuaian Fiskal Negatif
Jumlah Penghasilan Neto Fiskal
Kompensasi Kerugian
Penghasilan Kena Pajak

Menurut
Fiskus
370.000.000.
000
290.000.000.
000
80.000.000.0
00
64.000.000.0
00
16.000.000.0
00
2.000.000.00
0
18.000.000.0
00
-

Ditambah /
(Dikurangi)
(5.000.000.0
00)
2.000.000.00
0
(7.000.000.0
00)
-

3.000.000.00
0
(1.000.000.00
0)
20.000.000.0
00
20.000.000.0
00

3.000.000.000

(1.000.000.000
)
12.000.000.000

(7.000.000.0
00)
(1.000.000.0
00)
(8.000.000.0
00)
-

(8.000.000.0
00)
(8.000.000.0
00)

Menurut WP
365.000.000.00
0
292.000.000.00
0
73.000.000.000
64.000.000.000
9.000.000.000
1.000.000.000
10.000.000.000
-

12.000.000.000

Pajak Penghasilan Terutang


PPh yg dipotong/dipungut pihak
lain
PPh yg kurang/(lebih) bayar
PPh yg dibayar sendiri
Pajak yg kurang (lebih) dibayar
Sanksi Administrasi Bunga Psl
13(2) KUP
Jumlah yg harus (lebih) bayar

5.000.000.00
0
1.500.000.00
0
3.500.000.00
0
1.200.000.00
0
2.300.000.00
0
460.000.000
2.760.000.00
0

(2.000.000.0
00)
-

3.000.000.000

(2.000.000.0
00)
-

1.500.000.000

(2.000.000.0
00)
(400.000.00
0)
(2.400.000.0
00)

300.000.000

1.500.000.000

1.200.000.000

60.000.000
360.000.000

Sebagai kelengkapan atas permohonan banding kami, bersama ini kami lampirkan
data-data dan dokumen-dokumen terkait sebagai berikut:
1) Foto kopi Surat Keputusan Keberatan Pajak Nomor: KEP-111/WPJ.220/2013
tanggal 12 Desember 2013.
2) Foto kopi SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00007/206/11/651/12
tanggal 12 Oktober 2012.
Demikian surat banding ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami ucapkan
terima kasih.

Hormat Kami,

Joko Sulisno
Presiden Direktur
Jakarta, 12 Januari 2014
No
: 012/SB/XII/12
Lamp : 2
Perihal
: Banding atas Keputusan Keberatan Nomor KEP-222/WPJ.220/2013
tanggal 12 Desember
2013 tentang Keberatan atas Ketetapan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai.
Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Pajak


Gedung D Departemen Keuangan Lt. VI
Jl. DR Wahidin Jakarta Pusat
Di Jakarta
Dengan hormat,
Merujuk pada Pasal 27 UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan UU Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, dengan ini kami:

Nama Wajib Pajak : PT ABC Beverages


NPWP
Alamat

: 03.016.123.7-034.000
: Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur

Mengajukan
banding
atas
Surat
Keputusan
Keberatan
Nomor:
KEP222/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Keberatan atas SKPKB PPh
Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012
yang menetapkan jumlah PPN kurang bayar sebesar Rp600.000.000.
Adapun alasan dan penjelasan kami menanggapi koreksi Terbanding yang masih
dipertahankan dalam Surat Keputusan tersebut di atas akan kami uraikan berikut
ini.

A. SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00008/207/11/651/12 tanggal


12 Oktober 2012

1.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tersebut di atas diterbitkan sehubungan


dengan hasil pemeriksaan atas tahun pajak 2012 yang menyatakan sebagai berikut:
Menurut Fiskus
(Rp)
Dasar Pengenaan Pajak

a. Atas penyerahan barang & jasa yg terutang PPN:


a.1

Ekspor

a.2

Penyerahan
Penyerahan
PPN
Penyerahan
dipungut
Penyerahan
Jumlah

a.3
a.4
a.5
a.6

yg PPN-nya harus dipungut sendiri


yg PPN-nya dipungut o pemungut

0
yg PPN-nya tidak
yg dibebaskan dr pengenaan PPN

b
.

2.

3.

4.
5.

100.000.000.
000
269.500.000.
000

Atas penyerahan barang & jasa yg tidak terutang PPN


Jumlah seluruh
penyerahan
Penghitungan PPN Kurang Bayar :
PPN yg hrs dipungut/dibyr sendiri
a.
b.
Dikurangi :
b.1
PPN yg disetor dimuka dlm masa pajak yg
sama
Pajak Masukan yg dapat
b.2
diperhitungkan
b.3
Pajak Masukan atas impor
BKP
STP (pokok kurang
b.4
bayar)
b.5
Dibayar dengan NPWP
sendiri
b.6
Lain-lain
b.7
Jumlah
c.
Diperhitungkan
c.1
SKPPKP
d.
Jumlah pajak yg dapat diperhitungkan
Jumlah penghitungan PPN kurang/(lebih) bayar
e.
Kelebihan Pajak yg sudah :
Dikompensasikan ke masa pajak
a.
berikutnya
Dikompensasikan ke masa pjk lainnya (karena
b.
pembetulan)
Jumlah
c.
PPN yg tidak/kurang dibayar
Sanksi Administrasi :
a.
Bunga Pasal 13 (2) KUP
b.
Kenaikan Pasal 13 (3) KUP

0
0
369.500.000.
000
0
369.500.000.
000
26.950.000.0
00

0
20.000.000.0
00
4.450.000.00
0
2.000.000.00
0
0
26.450.000.0
00
0
26.450.000.0
00
500.000.000

0
0
0
500.000.000
100.000.000
0

c.
d.
e.
f.
g.
6.

Bunga Pasal 13 (5) KUP


Kenaikan Pasal 13A KUP
Kenaikan Pasal 17C (5) KUP
Kenaikan Pasal 17D (5) KUP
Jumlah

0
0
0
0
100.000.000
600.000.00
Jumlah PPN yg masih hrs dibayar
0
Atas SKPKB diatas, kami telah mengajukan keberatan melalui surat Nomor:
001/12/11/651/12 tanggal 12 November 2012 tentang Keberatan atas SKPKB PPN
tahun 2012 Nomor: 00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012. Dalam surat
keberatan tersebut, kami telah menyampaikan keberatan kami atas koreksi yang
dilakukan oleh terbanding yang menyebabkan Pajak kurang bayar sebesar
Rp600.000.000, seharusnya menjadi sebesar Rp0,-.
B. Permohonan Banding
Kami mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut, karena
menurut hemat kami sesuai dengan bukti-bukti yang ada dan peraturan perpajakan
yang berlaku besarnya PPN Tahun 2011 yang masih harus dibayar adalah sebesar
Rp0,-. Adapun penjelasan kami adalah sebagai berikut:
4. Koreksi pada PPN yang harus dipungut/dibayar sendiri
Pada Pos PPN yang harus dipungut/dibayar sendiri, Terbanding tetap
mempertahankan koreksi sebesar Rp500.000.000, karena menurut
Terbanding atas DPP PPN sebesar Rp5.000.000.000 merupakan omzet yang
kurang dilaporkan.
Menurut kami, DPP PPN Rp5.000.000.000 bukan merupakan omzet, namun
melainkan:
4) Sejumlah Rp2.000.000.000 merupakan pengembalian uang muka
pembelian mesin yang batal dipesan.
5) Sejumlah Rp1.000.000.000 merupakan pengembalian pinjaman
karyawan.
6) Sejumlah Rp2.000.000.000 merupakan tambahan setoran modal yang
belum dicatatkan di akta notaris.
Selain itu kami memohon, sebagaimana dalam perihal surat permohonan
keberatan, juga memohon untuk membatalkan STP PPN nomor
00003/107/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012.
Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat
membatalkan koreksi Terbanding diatas.
C. Perhitungan Pajak Terutang Menurut Kami
Berdasarkan uraian dan data-data tersebut di atas, perhitungan PPN Tahun 2012
yang kurang dibayar seharusnya adalah sebagai berikut:

Komponen
PPN Kurang/(Lebih) Bayar
Sanksi Bunga
Sanksi Kenaikan
Jumlah PPN yg masih harus
dibayar

Menurut
Fiskus
26.950.000.0
00
100.000.000
0
600.000.000

Ditambah /
(Dikurangi)
(500.000.00
0)
(100.000.00
0)
0
(600.000.00
0)

Menurut WP
26.450.000.000
0
0
0

Sebagai kelengkapan atas permohonan banding kami, bersama ini kami lampirkan
data-data dan dokumen-dokumen terkait sebagai berikut:
3) Foto kopi Surat Keputusan Keberatan Pajak Nomor: KEP-222/WPJ.220/2013
tanggal 12 Desember 2013.
4) Foto kopi SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00008/207/11/651/12
tanggal 12 Oktober 2012.
Demikian surat banding ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami ucapkan
terima kasih.

Hormat Kami,

Joko Sulisno
Presiden Direktur

B4. Jika diasumsikan Pengadilan Pajak mengabulan seluruhnya banding


yang diajukan PT ABC, maka jumlah uang yang diterima oleh PT ABC
dengan asumsi :
1. Pada saat mengajukan banding, PT ABC membayar keseluruhan
jumlah pajak yang masih harus dibayar berdasarkan SKPKB PPh No.
00007/206/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 yaitu sebesar Rp.
2.760.000.000,2. Tanggal pembayaran SKPKB PPh No. 00007/206/11/651/12 tanggal 15
Oktober 2012 dan Surat Keputusan Keberatan No. KEP111/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013, total rentang waktu
adalah 14 bulan
Maka jumlah pengembalian pajak beserta imbalan adalah :
Lebih bayar pajak = Rp. 2.760.000.000,- Rp. 360.000.000,= Rp. 2.400.000.000,Imbalan = 2% x 14 bulan x Rp. 2.400.000.000,672.000.000,- +
Total pengembalian pajak beserta imbalan
3.072.000.000,-

= Rp.
=

Rp.

B5. Jika diasumsikan Pengadilan Pajak menolak seluruh banding yang


diajukan PT ABC, dengan asumsisama seperti pada no. B4, tidak terdapat
pajak yang masih harus dibayar maupun sanksi administrasi yang
dikenakan kepada PT ABC karena PT ABC telah melunasi seluruh
kewajiban atas SKPKB.
B6. Dalam hal Pengadilan Pajak menolak banding PT ABC, maka PT ABC
dapat mengajukan PK (Peninjauan Kembali) kepada Mahkamah Agung
melalui Pengadilan Pajak, dengan Syarat-syarat formal :
1. Permohonan Peninjauan Kembali diajukan kepada Mahkamah Agung
melalui Pengadilan Pajak

2. Permohonan Peninjauan Kembali diajukan secara tertulis oleh Wajib


Pajak sebagai Pemohon, Ahli Waris atau kuasa hukum yang ditunjuk
secara khusus dengan menyebutkan alasan-alasan dan dilampiri
bukti-bukti
3. Membayar uang muka biaya perkara
4. Jangka waktu pengajuan tergantung pada alasan diajukan Peninjauan
Kembali
5. Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan
kebohongan dilakukan dalam jangka waktu paling lambar 3 (tiga)
bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat
atau sejak putusan hakim pengadilan pidana memperoleh kekuatan
hukum tetap.
6. Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan bukti
tertulis susulan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak
ditemukan surat-surat bukti yang hari dan tanggal ditemukannya
harus dinyatakan di bawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang.
7. Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali diajukan dalam jangka
waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sejak putusan dikirim
Dasar hukum
-

UU Republik Indonesia No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan


Tata Cara Pepajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan UU Republik Indonesia No. 16 Tahun 2009
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 9/PMK.03/2013
Tanggal 2 Januari 2013 Tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian
Keberatan
UU Republik Indonesia No. 14 Tahun 202 Tentang Pengadilan Pajak
UU No.3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang No.14
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

Anda mungkin juga menyukai