Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
atas
penerbitan
akuntansi.Pendekatan
pernyataan
kekuasaan
sebagai
memberikan
regulasi
solusi
dari
praktik-praktik
praktis.
Keduanya
berasumsi bahwa teori akuntansi dan hasil teknik akuntansi harus disebut dalam
dasar penggunaan akhir laporan keuangan.
Kelebihan:
Apabila standar yang dihasilkan dapat diterima secara umum, maka standar
tersebut telah teruji validitasnya.
Kelemahan:
Belum memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, standar tersebut dianut karena
sederhana, mudah diterapkan dan berguna serta cenderung tidak universal
karena disusun berdasarkan kondisi tertentu dan kepentingan praktik semata.
2. Pendekatan Teoritis
a. Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori mana pun diawali dengan dalil
dasar dan diteruskan dengan pengambilan kesimpulan logis mengenai subjek
yang dipertimbangkan.Pendekatan deduktif dimulai dengan dalil akuntansi dasar
dan dilanjutkan dengan menurunkan prinsip-prinsip akuntansi melalui cara-cara
logis yang dipakai sebagai pedoman dan dasar bagi pengembangan teknikteknik akuntansi.
Kelebihan :
Kemampuan untuk merumuskan struktur teori yang konsisten, terkoordinasi,
lengkap dan setiap tahapan berjalan secara logis.Dapat dikatakan bahwa setiap
prinsipdapat diuji logika kebenarannya dan dapat digunakan untuk menentukan
apakah digunakan sebagai standar dalam mengevaluasi berbagai praktek
akuntansi.
Kelemahan :
kenyataan.
Kewajaran
telah
menjadi
salah
satu
tujuan
dasar
Kelemahan :
Kelemahan pada pendekatan ini adalah di lain pihak, hal ini dapat diartikan
sebagai suatu standar ganda, karena konsep dari kewajaran disubsitusikan
oleh ujian-ujian dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan standar
audit yang berlaku umum.
d. Pendekatan sosiologis
Menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat (sosial welfare).
Perumusan teori akuntansi, penetapan prinsip dan standar-standar akuntansi
yang dipilih harus dapat mengngkapkan dampak sosial dalam kehidupan
masyarakat.
Kelebihan :
Mendorong entitas-entitas bisnis yang berfungsi di sistem pasar bebas untuk
memperhitungkan dampak dari pengaruh kegiatan produksi mereka sendiri
dalam lingkungan sosial melalui pengukuran, internalisasi, dan pengungkapan
dalam laporan keuangan mereka.
Kelemahan :
Kesulitan dalam penetapan kriteria nilai-nilai sosial yang dapat diterima oleh
semua masyarakat. Karena tidak semua individu dalam masyarakat memiliki
pemikiran dan pemahaman yang sama mengenai hal ini.
e. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan
pada
pengendalian
perilaku
dari
indikator-indikator
makroekonomi
yang
mengusulkan
bahwa
tujuan
akuntansi
adalah
Pendekatan perilaku
Kebanyakan pendekatan tradisional tidak mempertimbangkan perilaku
pemakai, dan asumsi-asumsi yang berkaitan perilaku pada umumnya.Oleh
karena dikembangkan pendekatan perilaku.Pendekatan perilaku terhadap
perumusan teori akuntansi dikaitkan dengan perilaku manusia yang menyangkut
masalah dan informasi.
Kelebihan :
Mengembangkan dan memverifikasi hipotesis-hipotesis perilaku yang relevan
bagi hipotesis-hipotesis teori akuntansi mengenai kecukupan penungkapan,
kegunaan data laporan keuangan, sikap mengenai praktik-praktik pelaporan
4
Pendekatan prediktif
Pendekatan prediktif timbul dari masalah kesulitan menilai metode alternatif
mengukur akuntansi dan dari pencarian suatu kriteria sebagai dasar pemilihan
antara alternatif-alternatif pengukuran.Pendekatan prediktif terhadap perumusan
suatu
teori
akuntansi
mempergunakan
kriteria
kemampuan
prekdiktif.
Pendekatan positif
Pendekatan positif adalah suatu pendekatan yang menyatakan manajemen
dapat memilih metode akuntansi alternatif yang diharapkan dapat meningkatka
earnings.
Kelebihan :
Menimbulkan rasa optimisme yang cukup besar diantara para pendukungnya.
Walaupun rasa optimisme ini tidak dimiliki secara hal alamiah oleh semua orang.
Kelemahan :
Adanya kritik keras atas teori akuntansi positif berasal dari Sterling dengan
komentar bahwa dua pilar dari studi bebas nilai dan praktik akuntansi adalah hal
yang bersifak substantive, pendukung ekonomi dan ilmu teori adalah salah, hasil
pencapaiannya nihil.
5
2. Akuntansi mulai berkembang dari zaman kerajaan Yunani sebelum masehi. Jelaskan
secara rinci perkembangan akuntansi mulai dari awal hingga saat ini!
Jawab :
Keberadaan akuntansi pada saat ini tidak lepas dari kebutuhan masyarakat di
bidang sosio-bisnis yang mengikuti perkembangan peradaban. Kaidah-kaidah,
konsep-konsep dan teknik-teknik akuntansi berkembang dari satu pemikiran menuju
pemikiran
berikutnya
untuk
mengimbangi
peningkatan
kebutuhan
informasi
keuangan, sebagai konsekuensi logis dari perkembangan dunia usaha. Berikut ini
perkembangan akuntansi dimulai pada pra industrisasi revolusi sebelum masehi
sampai era multinasional.
1. Pra Industrisasi Sebelum Masehi
Berdasarkan hasil penelitian sejarah, catatan tertua yang diketahui adalah
lembaran dari tanah liat yang memuat catatan catatan pembayaran upah di
Babylonia sekitar 3600 tahun sebelum masehi. Selain ituterdapat bermacam-macam
bukti adanya pemeliharaan catatan dan sitem-sistem control akuntansi yang dijumpai
di kerajaan mesir kuno dan Negara-kota Yunani.
Perang salib sejak abad ke 11 hingga akhir abad ke 13memberikan dorongan
bagi perkembangan di kota-kota Italia yang selanjutnya membuka hubungan baru
kea rah timur (asia). Tumbuhnya pusat-pusat perdagangan di kota-kota Italia
tersebut sangat penting bagi perkembangan kuntansidalam abad pertengahan.
Karena pada masa itu bermunculan agen-agen dan partnership.
Karya tulis pertama yang mengulas tata buku berpasangan (double entry)
berjudul summa de arithmetic, geometria, proportioni et proportionslita dipublikasikan
di venesia (Italia).
Hal hal penting dalam perkembangan akuntansi pada abad pertengan adalah
ilmu berhitung dan di pergunakannya mata uang secara luas sebagai alat
pertukaran. Dengan dikenalnya angka arab yang lebih sederhana, maka dominasi
angka-angka romawi yang digunakan selama berabad-abad setelah ditemukannya
system tata buku berpasangan menjadi tenggelam dan banyak di tinggalkan.
Sebaliknya pertumbuhan akuntansi menjadi kian pesat karenanya.
Pada abad ke 17-18 buku-buku teks mulai mempersonifikasikan semua rekening
dan transaksi , sebagai usaha dari penulis untuk merasionalisasikan kaidah
pendebetan dan pengkreditan rekaning atau perkiraan. Perkembangan lainnya
adalah dibuatnya perhitungan rugi laba pada setiap akhir tahun , dan tidak lagi dibuat
pada setiap akhir ventura sebagaimana sebelumnya.
bahwa
laporan
keuangan
tealh
memenuhi
fungsinya
sebagai
penyeragaman
teknik
pelaporan
akuntansi
bagi
kepentingan
sejarah
perkembangan
akuntansi
di
Indonesia
tidak
lepas
dari
Pada bulan Agustus 1972 badan Pembina pasar uang dan modal membentuk
panita penghimpunan bahan-bahan dan Sruktur Generally Accepted Accounting
Principles and Generally accepted Auditing Standards. Melalui kerjasama dengan IAI
dan para akuntan lainnya. Panita ini kemudian menghasilkan konsep prinsip
akuntansi Indonesia (yang didasarkan pada karya tulis Paul Grady berjudul Inventory
of Generally Accepted Accounting Research Study No 7. : AICPA 1965 ) dan norma
pemeriksaan akuntan (yang didasarkan pada Statement on Auditing Procedure No
33 : AICPA-1963)
Melalui kongres IAI ketiga tanggal 2 desember 1973 , kedua konsep yang
dihasilkan panitia tersebut diatas secara resmi disahkan sebagai Prinsip Akuntansi
Indonesia dan Norma Pemeriksaa Akuntan yang berlaku di seluruh Indonesia .
kongres IAI ini selanjutnya menjadi bahan penting bagi praktek akuntan di Indonesia
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan di berlakukan UU Perpajakan
1984, maka secara bertahap Prinsip Akuntansi Indonesia dan Norma Pemeriksaan
Akuntan di tambah , di sesuaikan , serat di sempurnakan.
5. Era 2000-an
Berawal dari kasus yang sangat dikenal adalah kasus Enron yang memanipulasi
laporan keuangannya. Kasus ini juga menyeret kantor akuntan besar Arthur
Andersen (AA) yang dikenal the Big Five kantor akuntan publik. Kasus Enron
hanyalah satu dari serangkaian kegagalan akuntansi dan audit yang mencakup
HealthSouth, Worldcom, dan Tyco. Kegagalan ini dipicu oleh serangkaian peristiwa
kritis yang dikaitkan dengan perubahan dari manufaktur ke ekonomi jasa di Amerika
Serikat dan peningkatan besar yang dihasilkan dalam jasa konsultasi oleh kantor
akuntan publik.
Respon atas kasus ini mirip dengan apa yang dilakukan menghadapi Great
Depression tahun 1930. Politisi di parlemen AS didukung oleh masyarakat
profesional akuntansi bereaksi cepat dimana tahun 2002 itu juga diundangkanlah
apa yang dikenal dengan the Sarbanes-Oxley Act. Undang-undang ini dirancang
untuk mengembalikan kepercayaan publik dengan mengurangi kemungkinan
terjadinya kisah-kisah manipulatif seperti telah terjadi sebelumnya itu. Hal ini
dilakukan dengan memperkuat corporate governance dan memperketat fungsi audit
baik audit internal ataupun audit eksternal. Untuk itu dibentuklah Public Company
Accounting Oversight Board (PCAOB) yang berkuasa menentukan standar auditing.
Dengan undang-undang ini, regulasi yang mengatur profesi audit dan pelaksanaan
audit dipertegas dan diperketat. Misalnya auditor tidak boleh memberikan layanan
jasa non-audit kepada kliennya. Disamping itu eksekutif non-manajerial yang fungsi
10
utamanya adalah pada pengawasan (oversight), yang kita kenal sebagai dewan
komisaris, diharuskan memiliki institusi komite audit dimana tugas utamanya
memastikan kredibilitas laporan keuangan. Auditor yang mengaudit laporan
keuangan diharuskan untuk berkomunikasi dengan komite audit. Pada dasamya,
undang-undang ini mereformasi tata-kelola pelaporan keuangan (governance over
financial reporting) dengan harapan menghilangkan praktek akuntansi dan pelaporan
keuangan yang manipulatif. Misalnya, dengan diharuskannya oleh undang-undang
berfungsinya komite audit, diharapkan semacam kolusi antara akuntan penyusun
laporan keuangan dengan akuntan pengaudit laporan keuangan dapat dihindarkan.
Langkah-langkah reformasi tata-kelola pelaporan keuangan seperti ini, juga diikuti
oleh banyak negara lain termasuk Australia dan juga Indonesia.
Sarbanes-Oxley Act juga mengubah cara FASB didanai. Sebelumnya, sekitar
sepertiga dari anggaran tahunan FASB berasal dari sumbangan sukarela dari Kantor
Akuntan Publik, AICPA, dan sekitar seribu perusahaan individual. Dalam SOX,
kontribusi sukarela mereka akan diganti dengan iuran wajib.
Standar Akuntansi Internasional
Masyarakat profesi akuntansi dan audit sekarang sedang melakukan
reformasi standar akuntansi dan pelaporan keuangan. Reformasi ini dipelopori oleh
dewan standar akuntansi intemasional. International Accounting Standards Board
(IASB) yang berbasis di London dan dibentuk tahun 2001 yang sebelumnya dikenal
sebagai International Accounting Standards Committee (IASC). Perubahan ini
bukanlah hanya perubahan nama tetapi adalah penguatan struktur govemansi untuk
menjadikan dia lebih independen. IASB ini bekerja untuk kepentingan publik
mengembangkan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi. Dengan standar
akuntansi global ini diharapkan informasi laporan keuangan menjadi transparan dan
dapat dibandingkan secara global pula.
Proses penyiapannya partisipatif
menjadikan
produk
dewan
standar
internasional ini dapat diterima oleh dewan standar akuntansi nasional di berbagai
negara termasuk negara-negara yang telah maju praktek akuntansi keuangannya
seperti Australia dan negara-negara tergabung di Uni Eropa. Amerika Serikat
walaupun lebih kemudian dari negara-negara lain akhimya menyatakan pula
keberpihakannya. Dewan penyusun standar nasional AS, Financial Accounting
Standards Board,pada 2002 menjalin kerjasama dengan IASB dan menyatakan
komitmen
yang
dikenal
dengan
Norwalk Agreement
untuk
bersama-sama
11
organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi
Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan
Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).
12
bonus-bonus yang dilaporkan pada masa yang akan datang, dengan taktor-faktor
lain tetap sama. Namun nilai masa kini (present value) dari kegunaan manajer dari
lini bonus masa depan yang dimilikinya akan meningkat dengan memberikan
perubahan menuju masa kini.
Hipotesis Kontrak Hutang
Dalam hipotesis ini semua hal lain dalam keadaan tetap, makin dekat suatu
perusahaan
terhadap
pelanggaran
pada
akuntansi
yang
didasarkan
pada
mungkin dikenakan standar kinerja yang lebih tinggi, dengan penghargaan terhadap
tanggung jawab lingkungan, hanya karena mereka merasa bahwa mereka besar dan
berkuasa. Jika perusahaan besar juga memiliki kemampuan meraih profit yang
tinggi, maka biaya politik bisa diperbesar.
14
diklasifikasikan
diklassifikasikan normatif
menjadi
deduktif
dan
induktif,
teori
dapat
bagaimana suatu hal seharusnya (how they are should be), dan bukan bagaimana
mereka sebenarnya (how they are), sistem Deduktif pada umumnya normatif.Teori
Deskriptif menceritakan bagaimana suatu hal (tell us how things are), dan bukan
bagaimana seharusnya mereka (not how they should be), sistem Induktif pada
umumnya deskriptif.
Dalam model yang berbeda riset induktif dalam akuntansi dapat membantu
menerangkan hubungan dan fenomena yang sedang berlangsung pada lingkungan
bisnis. Riset ini pada gilirannya bermanfaat dalam proses pengambilan kebijakan
dimana metode deduktif membantu memutuskan aturan yang telah ditentukan.
Karenanya menjadi jelas bahwa metode induktif dan deduktif dapat digunakan
bersama dan bukan metode yang saling eksklusif meskipun tidak mungkin menjaga
riset induktif agar menjadi bebas nilai (value-free).
Penelitian akuntansi positif difokuskan pada pengujian empirik terhadap
asumsi-asumsi yang di buat oleh teori akunansi normative. Misalnya menggunakan
kuisoner dan teknik survey lainnya, peneliti akan menguji sikap manajer terhadap
manfaat metode atau teknik akuntansi tertentu. Pendekatan khusus dapat dilakukan
dengan cara mensurvey pendapat-pendapat analisis keuangan, manajer bank, aatau
akuntan terhadap tugas/kasus tertentu yang dibuat peneliti (misalnya prediksi
kebrangkutan,keputusan membeli/ menjual saham dll). Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa hubungan teori akuntansi normative dan teori akuntansi positif
yaitu teori akuntansi positif pada dasarnya merupakan alat untuyk menguji secara
empirik asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori akuntansi normative. Karena pada
dasarnya teori normatiof merupakan pendapat pribadi yang subyektif yang tidak
dapat diterima begitu saja dalam menentukan keputusan, oleh sebab itu dibutuhkan
pengembangan teori akuntansi yang sekarang dikenal dengan teori akuntansi positif
15
yang bertujuan untuk menguji teori akuntansi normatif secara empiris agar memiliki
dasar teori yang kuat.
Pendekatan Model-Keputusan (The Decision-Model Approach)
Model ini menyatakan informasi apa yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan. Dari sudut pandang ini laporan keuangan didasarkan pada entry value,
exit value dan discounted cash flows yang memenuhi syarat berkemungkinan
bermanfaat. Pendekatan ini tidak menyatakan informasi yang diinginkan pengguna
melainkan lebih berkonsentrasi pada informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan
tertentu.Orientasinya
adalah
normatif
dan
deduktif.Premis
yang
mendasari riset ini adalah pembuat keputusan yang perlu diingatkan bagaimana
menggunakan informasi jika mereka tidak familiar dengan informasi tersebut.
Riset Pasar Modal (Capital Market Research)
Sebuah jumlah yang signifikan dari riset empirik/induktif memperlihatkan
harga saham perusahaan publik bereaksi dengan cepat dan dalam keadaan tidak
bias terhadap informasi baru. Karenanya harga pasar diasumsikan dapat
merefleksikan secara utuh semua informasi yang tersedia untuk publik.Proposisi ini
secara prinsip dari disiplin keuangan diketahui sebagai efficient market hypothesis
atau hipotesis pasar efisien.Ketika informasi secara cepat direfleksikan dalam harga
sekuritas, maka ada permintaan untuk meningkatkan pengungkapan akuntansi.
Riset Keperilakuan (Behavioral Research)
Perhatian utama dari riset ini adalah bagaimana pengguna informasi
akuntansi membuat keputusan dan informasi apa yang mereka perlukan.
Pendekatannya adalah deskriptif, sedangkan pendekatan decision model adalah
normatif.Kebanyakan penelitian ini menggunakan subyek situasi percobaan yang
terkendalikan dengan seksama. Banyak studi telah memperlihatkan ketidaksesuaian
antara model keputusan normatif dengan proses keputusan aktual dari pengguna
(users).Riset lain menemukan adanya tendensi untuk menggunakan laporan
keuangan yang dipublikasikan untuk tujuan pengambilan keputusan manajerial.
Teori Agensi (Agency Theory sering disebut Contracting Theory)
Teori keagenan atau teori kontrak adalah sebuah topik penting dalam riset
akuntansi saat ini.Teori keagenan bisa merupakan deduktif dan induktif dan
merupakan contoh yang istimewa dari riset perilaku walaupun akar teori keagenan
pada keuangan dan ekonomi lebih dari psikologi dan sosiologi.Asumsi yang
16
mendasari adalah reaksi individu pada saat terjadi konflik antara kepentingannya
dengan kepentingan perusahaan. Asumsi lain yang penting dari teori adalah titik
persimpangan antara banyak tipe kontrak di antara manajemen, pemilik, kreditur dan
pemerintah. Hasilnya teori keagenan memperhatikan variasi cost dari hubungan
pemantauan dan pelaksanaan di antara kelompok yang beragam.
Pada teori ini, individu bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik bagi
mereka, perusahaan merupakan titik pertemuan (intersection) berbagai tipe
hubungan kontraktual antara manajemen, pemilik, kreditur, dan pemerintah.Berkaitan
dengan biaya pengawasan dan penguatan hubungan antara berbagai kelompok riset
informasi ekonomi, memfokuskan pada biaya untuk menghasilkan informasi
akuntansi.
Informasi Ekonomi
Akuntan menjadi meningkat kesadarannya terhadap cost dan benefit dalam
menghasilkan informasi akuntansi. Riset informasi ekonomi biasanya dasarnya
adalah analitis/deduktif. Informasi ekonomi mutakhir termasuk asumsi teori keagenan
dan analisa situasi dalam analisanya. Hal ini karena pembagian resiko antara prinsip
dan agen adalah koneksi dekat dengan isu apakah keduanya memiliki informasi
yang penuh atau apakah akan terjadi informasi yang timpang pada saat salah satu
terpisah (biasanya agen) memiliki informasi yang lebih banyak dari yang lain. Tujuan
dari analisa teori informasi adalah menentukan bagaimana rancangan kontrak
dioptimalkan untuk menegosiasikan insentif dan pembagian resiko. Riset juga
memperlihatkan pentingnya fungsi pelayanan akuntansi (menilai kinerja manajemen
relatif penting untuk menentukan insentif dan reward manajemen).
Riset Critical Accounting
Critical Accounting adalah cabang teori akuntansi yang memandang
akuntansi memiliki peran sebagai poros dalam memutuskan konflik antara
perusahaan dan konstituen sosial seperti buruh, konsumen dan masyarakat
umum.Hal ini secara langsung diperhatikan secara aktif dalam peran sosial
akuntan.Critical Accounting merupakan perpaduan gabungan dua area dari
akuntansi yang dikembangkan sejak 1960-an yaitu: akuntansi kepentingan publik
dan akuntansi sosial. Akuntansi kepentingan publik melakukan pekerjaaan bebas
dari pajak dan nasehat keuangan pada individu, kelompok dan usaha kecil yang
tidak mampu membayar jasa tersebut. Akuntansi sosial menyinggung usaha
menjelaskan pengukuran untuk mengambil dari perusahaan beban eksternal, seperti
polusi
yang
menimbulkan
kerusakan
pada
masyarakat.
Riset
Critical
17
Sumber (refrensi) :
Ahmed Riahi-Belkaoui.2007. Accounting Theory Buku 2 Edisi 5.Jakarta : Salemba 4
Dr. Winwin Yadiati. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : Kencana
Michael F. Van Breda. Teori Akunting Buku 1 Edisi 5. Interaksa
https://www.academia.edu/6661920/Teori_dan_Riset_Akuntansi
http://ilmuakuntansi.web.id/sejarahakuntansi
https://maiyasari.wordpress.com/2012/04/06/perkembangan-akuntasi/
https://teoriakuntansipositif.wordpress.com/
18