Aryani menjelaskan, penyebab utama korban banjir terjangkit penyakit kulit diduga karena

warga tak membersihkan diri usai berendam di genangan banjir. Hal itu dipicu minimnya
sarana air bersih selama banjir, karena aliran PDAM terhenti, pasokan air bersih juga sangat
kurang.
Setelah berendam air, warga tak bersihkan diri, sehingga terjangkit virus penyebab gatalgatal dan ISPA. Tapi, perlu disyukuri karena penyakit diare tak menyerang mayoritas korban
banjir, jelasnya.
Namun, Aryani berharap tak ada lagi warga terkena penyakit akibat banjir, kemudian
mengimbau kerja sama warga untuk menjaga diri dengan lakukan tindakan preventif dengan
gunakan air bersih dan menjaga agar makanan dan minuman dikonsumsi tetap sehat dan
bersih, selain harus tetap mencuci tangan dengan sabun hingga bersih, sebelum makan.