Prosiding Asahi Yusuf-OK-print
Prosiding Asahi Yusuf-OK-print
sebagai pilot project pengembangan sistim jaringan listrik dan sistim pembangkit listrik
Jawa-Madura-Bali. Sehingga terjadi pemilihan prioritas pembangunan yang akan
dikembangkan, khususnya untuk Bali.
Dalam penentuan prioritas proyek pembangunan sistem jaringan listrik dan
sistem pembangkit listrik yang akan dilaksanakan, memilki pengertian untuk
mengidentifikasi dan menilai proyek pembangunan yang ada berdasarkan kriteria
tertentu (Masum dan Tabucanon, 1991), dalam hal ini adalah sistem jaringan listrik dan
sistem pembangkit listrik. Alternatif proyek pembangun untuk pemenuhan kebutuhan
listrik jangka panjang ini adalah alternatif pertama instalasi kabet laut (Submarine
cables Instalation) dengan tiga jenis teknologi konstruksi yaitu Teknologi HDD,
Teknologi GIL (Gas Insulation Line) dan Teknologi Jembatan dengan pemasangan
kabel di bawah jembatan Alternatif kedua adalah instalasi saluran udara (Over headlines
Instalation) dan allternatif ketiga adalah instalasi pembangkit baru (Power house
Instalation). Sedangkan tinjauan kriteria dalam proyek ini adalah faktor pertumbuhan
ekonomi,faktor potensi teknis alam/lapangan, faktor tata ruang, faktor optimalisasi
sarana dan prasarana yang ada, faktor desain-jenis konstruksi, serta faktor biaya
pembangunan proyek sistem jaringan dan penambahan pembangkit baru. Sehingga
dilaksanakan pemilihan prioritas dengan menggunakan Multi Criteria Decision Making
(MCDM, yang mampu mengidentifikasi kriteria mana yang paling penting dalam
penentuan prioritas pembangunan sistem pembangkit listik dan sistem jaringan listrik.
Dengan memperhitungkan adanya kemungkinan dependensi antar kriteria, maka metode
MCDM yang akan digunakan adalah Analytic Network Process.
Permasalahan
1. Bagaimana membuat kriteria keputusan dan model keputusan dalam menentukan
prioritas proyek pembangunan sistem jaringan listrik dan sistem pembangkit Listrik
untuk Pemenuhan Listrik Jangka Panjang sampai dengan tahun 2025 di Bali.
2. Menentukani kriteria keputusan
dan membangun model keputusan dalam
pemenuhan kebutuhan listrik jangka panjang di Bali berdasarkan kriteria-kriteria
keputusan tentang sistem ketenagalistrikan memenuhi kebutuhan listrik jangka
panjang sampai dengan tahun 2025.
3. Memilih prioritas proyek pembangunan sistem jaringan listrik dan sistem
pembangkit listrik untuk pemenuhan kebutuhan listrik di Bali.
Batasan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi batasan masalah meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Penelitian hanya dilakukan pada proyek-proyek sudah ada dan direncanakan akan
dikerjakan oleh PLN jangka panjang sampai tahun 2025.
2) Kriteria-kriteria yang digunakan adalah kriteria berdasarkan hasil brainstorming
dan riset yang dilakukan sebelumnya.
3) Asumsi yang dipakai adalah para Pakar mempunyai kemampuan yang tinggi dalam
memberikan penilaian terhadap setiap alternatif dalam penentuan hubungan
ketergantungan serta para Decision Maker mempunyai kemampuan yang tinggi
dalam penentuan nilai/tingkat kepentingan dan ketergantungan kriteria/proyek yang
ada sehingga tidak perlu diragukan lagi kekonsistensian jawaban dari decision
maker.
4) Pemilihan prioritas menggunakan metode Analytical Network Process (ANP)
Tujuan
Dengan penulisan penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan
mengkaji petumbuhan kebutuhan listrik dalam mencari alternatif proyek pembangunan
pemenuhan kebutuhan listrik dalam rentang waktu sampai dengan 2025.
ISBN : 978-979-99735-4-2
B-5-2
METODA
Manajemen Proyek
Pengertian dari manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya organisasi
perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya
tertentu.
Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
Dari beberapa definisi pengambilan keputusan yang ditemukan, dapat
dirangkum bahwa pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan hasil
suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi.
Hasil keputusan tersebut dapat merupakan pernyataan yang disetujui antar alternatif
atau antar prosedur untuk mencapai tujuan tertentu.
Multi Criteria Decision Making (MCDM)
Proses pengambilan keputusan adalah proses pemilihan tindakan ataupun arah
tindakan dari berbagai alternatif sehingga dari proses tersebut akan memberikan suatu
hasil yang optimal berdasarkan beberapa optimasi kriteria. Analisa keputusan pada
system yang kompleks, istilah multiple criteria, multiple objective, dan multiple
attribute digunakan untuk menggambarkan masalah yang komplek tersebut, namun
multiple criteria decision making (MCDM) telah menjadi istilah yang diterima untuk
semua teknik yang berhubungan dengan multiple objective decision making (MODM)
ataupun multiple attribute decision making (MADM). (Tabucanon, 1988).
Prinsip Dasar Analytic Network Process (ANP)
Prinsip Dasar Analytic Network Process (ANP) adalah berpikir analitis,
pengambulan keputusan dalam metodologi ANP berdasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut (Saaty, 1999) dalam Nugroho (2002) :
Penyusunan struktur jaringan
Penentuan prioritas
Konsistensi logis
Sistem Kelistrikan Indonesia
Sistem kelistrikan di Indonesia sepenuhnya dikelola oleh PLN sebagai
perusahaan negara yang mengemban misi melayani akan kebutuhan tenaga listrik bagi
seluruh masyarakat. Selain PLN dengan anak perusahaannya Pembangkitan JawaMadura-Bali (PJB), Indonesia Power dan pihak swasta (capital power) juga berperan di
dalam penyediaan tenaga listrik tetapi hanya sebatas unit pembangkitan. Peran serta
PLN dalam menyediakan tenaga listrik di Indonesia dapat di kelompokkan dalam dua
kegiatan operasi yaitu Wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) serta Wilayah Luar
Jawa
Sistem penyediaan tenaga listrik untuk pulau Jawa, Madura dan Bali dilakukan
secara terpadu atau interkoneksi, sehingga organisasi kegiatan operasi di wilayah ini
dipisahkan antara kegiatan pembangkitan, penyaluran dan distribusi.
Unit pembangkitan PLN yang ada kebanyakan berada di daerah Jawa Bagian
Utara. Unit pembangkitan tersebut terhubung dalam interkoneksi jaringan transmisi 500
kV. Sedangkan untuk wilayah Madura dan Bali terhubung interkoneksi dengan
menggunakn kabel bawah laut.
Sistem tenaga listrik Jawa-Madura-Bali merupakan sistem tenaga listrik yang
terbesar di Indonesia. Sistem ini mengkonsumsi hampir 80% dari tenaga listrik yang
diproduksi. Oleh karena itu pengendalian operasi pada sistem ini akan mempunyai nilai
yang sangat strategis dalam meningkatkan efisiensi penyaluran tenaga listrik kepada
konsumen.
ISBN : 978-979-99735-4-2
B-5-3
ISBN : 978-979-99735-4-2
B-5-4
Pada bagian pertama akan dibahas uraian/rincian kriteria evaluasi proyek yang
diperoleh dari narasumber representatif, kemudian pembobotan kepentingan relatif
setiap kriteria dan evaluasi serta analisa output solusi MCDM dengan metoda ANP yang
dikembangkan.
Nilai Investasi
Tingkat IRR
Finansial
Pencapaian NPV
Payback Periode
Pertumbuhan Penduduk
Tingkat Kebutuhan Energi Listrik
Pertumbuhan PDRB
Tujuan:
Pemenuhan Kebutuhan Listrik
sesuai Kebijakan Energi
Nasional
Jenis Teknologi
Teknologi
dan
Konstruksi
Penguasaan Teknologi
Masa Konstruksi
Struktur Modal
Strategis
Kebijakan Wilayah
Pencemaran udara
Dampak
Lingkungan
Pembangkit
Listrik Baru
Energi
Terbarukan
Interkoneksi Dengan
Sistem Ketenagalistrikan
Jawa-Madura-Bali
Energi Fosil
Air
Gas Bumi
Panas Bumi
Batu bara
Kabel Baw ah Laut dengan
teknologi Horizontal Direct
Drilling (HDD)
Biomassa
ISBN : 978-979-99735-4-2
B-5-5
Sistem Interkoneksi
Kabel Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi 500kV
Kabel
bawah
laut
dengan
teknologi Gas Insulated Line
(GIL)
Kabel
bawah
laut
dengan
teknologi Horizontal Directional
Drilling (HDD)
Pembangkit Baru
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Bio Massa
ISBN : 978-979-99735-4-2
B-5-6
Kriteria Strategis
Mempertimbangkan konsensus untuk memasukkan kriteria strategis dalam
evaluasi alternatif proyek pembangkit di Indonesia. disepakati oleh para narasumber.
dari kriteria evaluasi ini akan diturunkan beberapa sub kriteria evaluasi sebagai berikut:
sub-kriteria struktur modal, sub-kriteria kebijakan energi nasional, dan sub-kriteria
kebijakan tata ruang wilayah.
Pada kenyataannya, Prediksi perkembangan makro ekonomi pada masa sekarang
sampai dengan masa yang akan datang, terutama yang mempengaruhi perkembangan
ketenagalistrikan nasional khususnya di Bali memunculkan beberapa perkiraan gejala
antara lain adanya krisis (ekonomi dan politik), era globalisasi, pelaksanaan konservasi
energi, Demand Side Management (DSM), Perkembangan teknologi yang menghasilkan
peralatan-peralatan yang effisien, Skenario pembangunan pembangkit tenaga listrik
diluar skenario Rencana Umum Kelistrikan Nasional (RUKN).
a. Sub-kriteria Struktur Modal
b. Sub-kriteria Kebijakan Energi Nasional
c. Sub-kriteria Kebijakan Tata Ruang Wilayah
Kriteria dampak lingkungan hidup
Mempertimbangkan konsensus yang diambil diantara narasumber juga
parameter yang diperoleh dari studi kepustakaan maupun dokumen studi kelayakan
proyek terkait. maka dalam penelitian ini. Untuk parameter lain, sulit diperoleh
parameter yang kuantitatif dari dampak pembangunan suatu proyek.
a. Sub-kriteria kualitas air dan tanah
b. Sub-kriteria keseimbangan ekosistem
c. Sub-kriteria dampak pencemaran udara
d. Sub-kriteria dampak perubahan sosial
Pembuatan Model ANP
Setelah dilakukan penentuan kriteria penilaian dan alternatif proyek
pembangunan kebutuhan listrik yang akan dipilih, kriteria-kriteria dan alternatif tersebut
dibentuk sebuah model network yuntuk mengidentifikasikan hubungan saling
mempengaruhi secara logika. Kriteria-kriteria yang ada dikelompokan dalam lima
klaster dan satu klaster alternatif, yaitu klaster Finansial, Ekonomi,
Teknologi&Konstruksi, Strategi, Dampak Lingkungan dan alternatif. Berikut ini
merupakan model network, untuk setiap klaster dan alternatif.
ISBN : 978-979-99735-4-2
B-5-7
Hubungan saling mempengaruhi yang terjadi antara satu elemen dengan elemen
yang lain dalam satu cluster disebut dengan hubungan Innerdepende, sedangkan
hubungan antara satu elemen dengan elemen lain yang ada di dalam cluster lain disebut
dengan outer dependence. Pada gambar berikut digambarkan network ANP yang terdiri
dari hubungan innerdependence dan outer dependence secara keseluruhan kriteria dan
subkriteria yang terdapat didalamnya. Tanda panah pada gambar berikut menunjukkan
pengaruh, pangkal anak panah bearti elemen kriteria yang mempengaruhi, sedangkan
arah panah masuk bearti elemen yang dipengaruhi. Tiap kriteria digambarkan dengan
warna yang berbeda. Kecuali pada anak panah warna hitam merupakan hubungan
prefrensi terhadap alternatif berdasarkan masing-masing sub-kriteria pada kriteria.
Penentuan Alternative Rangking
Dari nilai pembobotan yang telah diperoleh maka dapat dilakukan
perangkingkan setiap alternatif. Tabel berikut merupakan hasil dari perangkingan
tersebut. Bobot pada kolom total adalah eigenvektor yang dihasilkan dari limiting
supermatrix pada kondisi steady state. Bobot pada kolom normal adalah bobot yang
telah dinormalisasi sehingga jumlah totalnya adalah satu. Sedangkan pada kolom ideal
adalah bobot ideal dengan nilai terbesar sama dengan satu yang diperoleh dengan
membagi bobot pada kolom normal dengan nilai terbesarnya. Pada Tabel 2. terlihat
bahwa melakukan rangking terhadap alternatif .
Tabel 2. Nilai Pembobotan Serta Perangkingan
Graphic
Alternatives
GIL
HDD
PLTA
SUTET
ISBN : 978-979-99735-4-2
B-5-8
ISBN : 978-979-99735-4-2
B-5-9
ISBN : 978-979-99735-4-2
B-5-10