Anda di halaman 1dari 3

UJI CBR LABORATORIUM (CALIFORNIA BEARING RATIO TEST)

(AASHTO T-193-81 dan ASTM D-1883-87)


1 Maksud Dan Tujuan
a. Menentukan nilai CBR tanah yang tidak direndam (unsoaked sample) dan tanah yang terendam
(soaked sample). Nilai CBR ini digunakan untuk mengetahui kualitas relatif tanah sub base, sub
grade, untuk perkerasan (pavement).
b. Menentukan prosentase pengembangan suatu tanah, yang digunakan untuk mengevaluasi
kemungkinan tanah mengembang (expansive soil).
2 Alat-alat dan Bahan
a. Mesin penetrasi (penetration machine) dengan kecepatan penetrasi sebesar 1.27 mm/menit.
b. Cetakan logam (mold) berbentuk silinder dengan diameter dalam 152.4 symbol 177 \f "Symbol" \s 12
0.6609 mm dengan tinggi 177.8 symbol 177 \f "Symbol" \s 12 0,13 mm. Cetakan dilengkapi dengan
leher sambungan (collar) dengan tinggi 50,8 mm dan keping lubang tidak lebih dari 1,59 mm.
c. Piringan pemisah dari logam (spacer disk) dengan diameter 150,8 mm dan tebal 61,4 mm.
d. Alat penumbuk (compaction rammer) yang sesuai dengan cara pengujian pemadatan bisanya 2,45 kg
atau 4,45 kg.
e. Alat pengukur pengembangan yang terdiri dari keping pengembangan yang berlubang, batang
pengatur, tripod logam dan arloji pengukur pengembangan.
f. Keping beban (surcharge weight) dengan berat 2,7 kg, diameter 194,2 mm dengan diameter lubang
tengah 54,2 mm.
g. Torak penetrasi dari logam berdiameter 49,5 mm, luas 1935 mm 2 dan panjang tidak kurang dari 101,6
mm.
h. Satu buah arloji pengukur beban (dial gauge dengan skala 0,01 mm) dan satu buah arloji pengukur
penetrasi. Peralatan lain seperti talam, alat perata dan bak air.
Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
3 PROSEDUR PENGUJIAN
3.1 Persiapan Pengujian
Persiapan pengujian dilakukan dengan cara yang berbeda untuk sampel yang tidak direndam (unsoaked
sample) dan sampel yang terendam (soaked sample).
a. Sampel yang tidak direndam (unsoaked sample).
Benda uji harus dipersiapkan menurut cara pengujian pemadatan standar (standard compaction test)
1) Ambil sampel tanah kira-kira 12 kg atau lebih untuk tanah yang berbutir halus, lewat saringan No.4
atau 15 kg untuk material ukuran maksimum butir 19 mm.
2) Tanah dicampur dengan air sehingga mendekati kadar air optimum sesuai dengan hasil pemadatan.
Jika diinginkan kadar air yang merata diamkan sampel selama 24 jam (curing time) lalu tutup
rapat-rapat agar tidak terjadi penguapan.
3) Sebelum dilakukan pemadatan tanah, diambil sampel tanah untuk dihitung kadar airnya.
4) Pasang cetakan pada keping alas dan timbang beratnya. Masukkan piringan pemisah (spacer disk)
di atas keping alas dan pasang kertas saringan di atasnya.
5) Padatkan sampel tanah tersebut di dalam cetakan sesuai dengan standar ASTM D698 metoda B
untuk tanah berbutir halus (fine grained soil) dan D1557 metoda D untuk tanah berbutir kasar
(coarse grained soil) atau sesuai dengan yang ditentukan instruktur. Kemudian ambil contoh tanah
untuk diukur kadar airnya.
6) Buka leher sambungan dan ratakan tanah di bagian atas cetakan dengan alat perata, tambal lubanglubang yang mungkin terjadi akibat lepasnya butir-butir kasar dengan butiran yang halus.
7) Keluarkan piring pemisah dan balikkan cetakan, timbang berat cetakan dan tanah yang telah
dipadatkan dan tentukan berat isi tanah.
8) Pasang kertas saring pada kedua permukaan tanah pada cetakan lalu pasang kembali dengan posisi
dibalikkan. Dengan demikian sampel yang tidak terendam telah siap untuk diuji.
b) Sampel Yang Direndam (soaked sample)

1) Pasang keping pengembang di atas permukaan benda uji dan kemudian pasang keping pemberat
yang dikehendaki minimal 4,5 kg atau disesuaikan dengan beban perkerasan. Rendam cetakan
dalam bak air sehingga air dapat merembes dari atas dan bawah.
2) Pasang tripod beserta arloji pengukur pengembangan (dial gauge , skala 0,01 mm)
3) Atur alat pengukur pengembangan pada posisi nol kemudian baca besarnya pengembangan untuk
setiap selang waktu, 0; 1; 2; 4 ;8 ;12 ;24 ;36 ;48 ;72; dan 96 jam. Pembacaan dapat dihentikan
sebelum 96 jam jika setelah 48 jam pembacaan pengembangan 24 jam terakhir konstan.
4) Setelah 96 jam keluarkan cetakan dari bak air dan miringkan selama 15 menit sehingga air bebas
mengalir. Jagalah agar selama pengaliran air sampel tanah tidak terganggu.
5) Ambil beban dari keping alas kemudian cetakan beserta isinya ditimbang. Dengan demikian sampel
yang direndam telah siap untuk diuji.

3.2Pelaksanaan Pengujian
a. Letakkan keping pemberat minimal 4,5 kg atau sesuai dengan beban perkerasan di atas permukaan
benda uji.
b. Tempatkan benda uji pada mesin penetrasi dan atur torak penetrasi pada permukaan benda uji
sehingga arloji beban menunjukkan beban permulaan sebesar 4,5 kg. Pembebanan permulaan ini
diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara tanah dan torak. Kemudian arloji
pengukur dinolkan.
c. Berikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati 1,27 mm/menit. Catat
pembebaban pada saat penetrasi sebesar 0; 0,5; 1; 1.5; 2; 2,5; 3; 4; 5,0; 6,0; 7,5; 9,0; 10,0 dan 12,5
mm.
d. Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum diperoleh pada saat penetrasi
belum mencapai 12,5 mm.
e. Keluarkan (extrude) benda uji dari cetakan , untuk sampel yang tidak direndam ambil dua sampel
untuk pengukuran kadar air sedangkan untuk sampel yang direndam (soaked sample) ambil tiga
sampel dari bagian atas, tengah dan bawah sampel.
4Teori
Uji CBR laboratorium dikembangkan oleh California Division of Highway pada tahun 1929 dengan tujuan
untuk memeriksa kelayakan suatu tanah untuk digunakan sebagai material subgrade, subbase suatu
perkerasan. Uji CBR laboratorium dilakukan untuk mengetahui kekuatan geser tanah pada kondisi kadar
air dan kepadatan tertentu. Nilai CBR merupakan rasio antara tegangan satuan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan penetrasi pada kedalaman tertentu dari suatu piston penetrasi dengan luas 19,4 cm 2 pada
sampel tanah yang telah dipadatkan pada kadar air dan kepadatan tertentu terhadap tegangan satuan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai penetrasi yang sama dari suatu sampel batu pecah standar (standard
crused stone).
Nilai CBR dapat dihitung dengan persamaan berikut :
..(14.1)
Nilai beban satuan standar dapat dilihat pada Tabel 14.1 di bawah ini,
Tabel 14.1 : Nilai tegangan standar untuk beberapa penetrasi
Penetrasi
Tegangan Standar
(mm)
(inch)
(Mpa)
psi
2,5
0,1
6,9
1.000
5,0
0,20
10,3
1.500
7,5
0,30
13,0
1.900
10,0
0,40
16,0
2.300
12,7
0,50
18,0
2.600
Catatan : 1 kPa = 0,01 kg/cm2 1 Mpa = 10,0 kg/cm2
Nilai CBR :
Satuan SI :
Untuk penetrasi 2,5 mm,
..(14.2)

Untuk penetrasi 5,0 mm,


..(14.3)
Satuan English :
Untuk penetrasi 0,1 inch,
........(14.4)
Untuk penetrasi 0,2 inch,
(14.5)
Untuk sampel yang direndam (soaked sample) dapat dihitung besarnya prosentase pengembangan
sampel dengan persamaan berikut ini :
%Pengembangan
(14.6)
di mana : S = pengembangan sampel (mm)
H = tinggi awal sampel tanah (mm)
Pengujian terhadap sampel yang terendam (soak sample) dilakukan untuk mengetahui kemungkinan
terdapatnya tanah ekspansif pada suatu perkerasan dan untuk mengetahui pengaruh perendaman terhadap
kekuatan tanah.
5 Perhitungan
Data hasil pengujian untuk sampel yang direndam (soaked sample) dan sampel yang tidak direndam
(unsoaked sample) disusun dalam tabel (tabel terlampir).
Hitung prosentase pengembangan dengan menggunakan persamaan (14.6)
c. Gambarkan kurva tahanan penetrasi (kPa) sebagai ordinat terhadap kedalaman penetrasi (mm) sebagai
absis baik untuk sampel yang tidak direndam maupun untuk sampel yang direndam. Jika kurva tidak
linier melalui titik asal (origin) maka tarik bagian lurus dari kurva hingga memotong absis. Selisih
antara titik potong dan nilai nol digunakan sebagai faktor koreksi (Contoh grafik yang menunjukkan
adanya koreksi dapat dilihat pada Gambar 14.2). Kurva untuk sampel yang tidak direndam (unsoaked
sample) dan yang direndam (soaked sample) dibuat dalam satu gambar sehingga kelihatan
perbedaannya.
d. Tentukan tegangan penetrasi untuk sampel yang direndam dan sampel yang tidak direndam pada
penetrasi 2,5 mm dengan menggunakan kurva pada langkah b, kemudian hitung besarnya nilai CBR
dengan menggunakan persamaan 14.2 Jika menggunakan penetrasi 5,0 mm gunakan persamaan 14.3.
Jika perhitungan dilakukan dalam satuan English maka nilai CBR untuk penetrasi 0,1 inch dihitung
dengan menggunakan persamaan 14.4 dan untuk penetrasi 0,2 inch menggunakan persamaan 14.5.
Perhatikan selalu faktor konversi dalam menggunakan satuan.
e. Hitung kadar air dan berat isi kering dari sampel yang direndam maupun sampel yang tidak direndam
pada keadaan akhir pengujian.

Anda mungkin juga menyukai