I.
Judul Penelitian
Perbandingan
Kooperatif
Hasil
Model
Belajar
STAD
Matematika
(Student
Team
Menggunakan
Achievement
Pembelajaran
Division)
dengan
Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP
Negeri 6 Batam Tahun Pelajaran 2007/2008
II.
Guru yang aktif dan kreatif senantiasa mencari pendekatan yang baru dalam
pemecahan masalah, tidak akan selalu terpaku pada cara tertentu yang monoton,
melainkan memilih variasi-variasi lain yang lebih cocok dimana guru harus
menyusun strategi belajar mengajar secara sistematis, tepat dan benar-benar selektif
di dalam menentukan model pengarang yang tepat untuk menyampaikan materi
pelajaran.
Di dalam melaksanakan tugas mengajar tidaklah mudah untuk menentukan
metode mengajar ataupun memilih metode pengajaran yang hendak diterapkan (Drs.
Sukarni Siswodikromo, M.Pd., 2001:8). Selanjutnya Raka Joni menyatakan bahwa
metode mengajar dinyatakan tepat guna apabila metode tersebut: (1) memanfaatkan
kaidah-kaidah
belajar,
(2)
mendayagunakan
aktivitas
diri
siswa,
(3)
dari itu penulis perlu mengadakan penelitian tentang perbedaan hasil belajar
Matematika menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD (Student Team
Achievement Division) dengan pembelajaran kooperatif model Jigsaw pada siswa
kelas VII semester genap SMP Negeri 6 Batam tahun pelajaran 2007/2008.
III.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang pemilihan judul/masalah yang telah diketemukan di atas,
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan hasil belajar Matematika menggunakan pembelajaran kooperatif model
STAD (Student Team Achievement Division) dengan pembelajaran kooperatif model
Jigsaw siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 6 Batam tahun pelajaran
2007/2008.
2.
Manfaat Penelitian
ada
atau
tidaknya
perbedaan
hasil
belajar
Matematika
b. Bagi guru (khususriya guru bidang studi Matematika), dengan penelitian ini
dapat memberi pandangan kepada guru dalam menerapkan suatu model
pembelajaran guna keefektifan dan keefisienan dalam kegiatan belajar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi siswa yang sedang mempelajari bidang studi Matematika, dengan hasil
penelitian ini akan memperoleh pelayanan dalam proses belajar mengajar
atas prestasi belajar yang dicapainya, sehingga dapat memberikan motivasi
dan semangat baru untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan belajar.
d. Bagi calon guru, dengan adanya penelitian ini merupakan ilmu yang sangat
berharga dan dapat menambah pengetahuan dalam bidang penelitian ilmiah,
dimana pada saat melakukan penelitian ini sangat bermanfaat dalam upaya
menetapkan diri sebagai calon guru. Dengan demikian diharapkan akan
mampu melaksanakan tugas guru dengan benar-benar profesional.
e. Bagi perguruan tinggi, dengan adanya penelitian dapat dijadikan sebagai
umpan balik yang bisa dipakai sebagai pertimbangan dalam meningkatkan
sistem pengajaran.
V.
Batasan Operasional
Untuk menghindari suatu pembahasan yang tidak tentu ujungnya, karena kurang
tegasnya dalam memberikan batasan-batasan pada masalah itu, juga agar hasil dari
penelitian ini tepat pada waktu serta sasarannya, sehingga pembahasan suatu
masalah itu menmukan hasil seperti apa yang kita harapkan, maka perlu adanya
suatu pembatasan pengertian problematika yang ada.
Batasan operasional digunakan sebagai upaya untuk membatasi ruang
permasalahan, sehingga penelitian terfokus terhadap hal-hal yang akan diteliti serta
dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran dalam mengartikan masalahmasalah yang berkaitan dengan skripsi ini .
kecil
saling
berbagi
ide
dan
bekerja
sama
untuk
Tinjauan Pustaka
bekerja dalam kelompok untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok telah
menguasai materi. Selanjutnya siswa menghadapi tes individual (Hobri & Susanto,
2006:24).
Dalam pembelajaran kooperatif model STAD (Student Team Achievement
Division), keanggotaan sebaiknya heterogen, baik dari kemampuannya maupun
karakteristik lainnya: Untuk menjamin heterogenitas keanggotaan maka gurulah
yang membentuk kelompok-kelompok tersebut, jika siswa dibebaskan membentuk
kelompok sendiri maka biasanya siswa akan memilih teman-teman yang disukainya
(Praptining, 2004:12).
Kelompok pembelajaran kooperatif model STAD (Student Team Achievement
Division), biasanya terdiri dan satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang
dengan kemampuan akademis sedang dan lainnya dan kelompok kemampuan
akademis kurang (Anita Lie, 2005 :40)
Jigsaw dikembangkan pertama kali oleh Elliot Aronson dan kolegarya di
Universitas Texas (Ibrahim, dick, 2000:2 1; Ratumanan, 2002:120). Dalam belajar
kooperatif model Jigsaw, siswa bekerja dalam kelompok seperti pada STAD
(Student Team Achievement Division), siswa diberi materi untuk dipelajari. Masingmasing anggota kelompok secara acak ditugaskan untuk menjadi ahli (expert)
pada suatu aspek tertentu dari materi. Setelah membaca materi, ahli dan kelompok
berbeda berkumpul untuk mendiskusikan topik mereka dan kemudian kembali ke
kelompok semula untuk mengajarkan topik yang mereka kuasai kepada teman
sekelompoknya. Terakhir diberikan tes atau assesmen yang lain pada semua topik
yang diberikan (Hobri dan Susanto, 2006:25).
Pendapat di atas diperjelas lagi oleh M. Nur (2000:2 1) yang menyatakan bahwa
pada penerapan Jigsaw, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang masingmasing kelompok terdiri dan 5 (lima) atau 6 (enam) orang yang heterogen dan
bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab secara
mandiri atas bagiannya sendiri. Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam
bentuk teks. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas ketuntasan bagian
materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada
anggota kelompok yang lain.
2. Hipotesis
Hipotesis kerja/Hipotesis alternatif (F1) yang penulis ajukan dalam penelitian ini
adalah :
Adakah perbedaan hasil belajar matematika menggunakan pembelajaran
kooperatif model STAD (Student Team Achievement Division) dengan pembelajaran
kooperatif model Jigsaw siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 6 Batam tahun
pelajaran 2007/2008.
Sedangkan hipotesis nihil (Fo) yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah:
Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika menggunakan pembelajaran
kooperatif
model
STAD
(Student
Team
Achievemeht
Division)
dengan
pembelajaran kooperatif model Jigsaw siswa kelas VII semester genap SMP Negeri
6 Batam tahun pelajaran 2007/2008.
VII.
Metode Penelitian
1.
Daerah penelitian merupakan suatu tempat atau lokasi yang dipakai atau digunakan
untuk berlangsungnya suatu kegiatan penelitian karena dengan menentukan daerah
penelitian akan mempermuthh daiam melakukan penelitian. Metode penentuan
daerah yang digunakan oleh penulis adalah Purposive Sampling Area. Purposive
area adalah penentuan lokasi dengan cara menentukan langsung yang didasarkan
pada kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Daerah penelitian yang dipilih
adalah SMP Negeri 6 Batam.
2. Metode Penentuan Responden Penelitian
berstruktur. Dalam hal ini pewawancara hanya membuat kerangka pertanyaan dan
diajukan kepada responden dengan irama menurut kebijakan interviewer
(pewawancara).
Metode Tes, Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi,
tes ini diberikan setelah berakhimya pokok bahasan. Data yang ingin diperoleh
dengan menggunakan metode ini adalah skor hasil tes pokok bahasan yang telah
diberikan/diajarkan. Selanjutnya data tersebut digunakan untuk uji hipotesis.
Metode
Dokumenter,
metode
dokumenter
adalah
metode
pengumpulan data dimana data telah tersedia sebelumnya baik berupa catatan,
transkrip, majalah, buku dan semacamnya yang resmi maupun tidak resmi, baik
diterbitkan maupun tidak diterbitkan. Pengumpulan data tinggal memindahkan atau
menyalin data yang tersedia.
4. Metode Analisa Data
10
11
Jadwal Pelaksanaan
IX.
Alokasi Biaya
: Rp. 400.000,-
Transportasi
: Rp. 200.000,-
: Rp 250.000,-
Pembuatan Laporan
: Rp. 500.000,-
Logistik / Lain-lain
: Rp. 150.000,Jumlah
Rp. 1.500.000,-