Anda di halaman 1dari 17

TINJAUAN PUSTAKA

I.PENDAHULUAN
Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis sekunder terhadap infeksi.
Sebagian besar kasus berhubungan dengan infeksi virus gondong , namun virus lain dan
bakteri dapat menyebabkan orchitis.
Insidensi orchitis umumnya ditemukan pada pria prepubertas terutama pasien yang
mengalami penyakit gondong. Bakteri yang dapat menyebabkan orchitis antara lain Neisseria
gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae ,
Pseudomonas aeruginosa , Staphylococcus, Streptococcus, bakteri tersebut biasanya
menyebar dari epididimitis terkait dalam seksual pria aktif atau laki-laki dengan BPH
Untuk menegakkan diagnosis orchitis diperlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
yang baik. Pemeriksaan penunjang tidak terlalu membantu untuk menegakkan diagnosis
orchitis. USG dapat membantu menyingkirkan diagnosis lain nya seperti torsio testis.
Penatalaksanaan dari orchitis terutama bersifat suportif karena biasanya sebagian
besar pasien orchitis akan sembuh spontan dalam 3- 10 hari, kecuali bila penyebabnya
bakteri, perlu diberikan antibiotik.
II.ANATOMI DAN FISIOLOGI TESTIS
Testis merupakan organ kelamin pria, terletak dalam scrotum. Testis akan turun
sekitar umur janin 7 bulan menuju scrotum melalui canalis inguinalis dibawah pengaruh
hormon testosterone dari testis. Testis sinistra biasanya terletak lebih rendah daripada testis
dextra. Masing-masing testis dikelilingi capsula fibrosa yang kuat, disebut tunica albuginea.
Dari permukaan dalam capsula terbentang banyak septa fibrosa yang membagi bagian dalam
testis menjadi lobulus-lobulus testis. Di dalam setiap lobulus terdapat 1-3 tubuli seminiferi
yang berkelok-kelok. Tubuli seminiferi bermuara ke rete testis, ductuli efferentes, dan
epididimis
Pengaturan suhu testis di dalam scrotum dilakukan oleh kontraksi musculus dartos
dan cremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila
suhu testis akan diturunkan, otot cremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh.
Temperatur testis dalam scrotum selalu dipertahankan dibawah temperatur suhu tubuh 2-3 oC
untuk kelangsungan spermatogenesis. Molekul besar tidak dapat menembus ke lumen (bagian
dalam tubulus) melalui darah, karena adanya ikatan yang kuat antar sel Sertoli yang disebut
sawar darah testis. Fungsi dari sawar darah testis adalah untuk mencegah reaksi auto-imun.
1

Tubuh dapat membuat antibodi melawan spermanya sendiri, maka hal ini dicegah dengan
sawar.
Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Testis
berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin.
Fungsi testis:

Spermatogenesis terjadi dalam tubulus seminiferus, diatur FSH

Sekresi testosterone oleh sel Leydig, diatur oleh LH.

Dinding scrotum terdiri dari :


1. Cutis
2. Fascia superficialis
3. Musculus dartos
4. Fascia spermatica externa
5. Fascia cremasterica
6. Fascia spermatica interna
7. Tunica vaginalis
III.ORCHITIS
DEFINISI
Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi. Sebagian besar kasus
berhubungan dengan infeksi virus gondong , namun, virus lain dan bakteri dapat
menyebabkan orchitis.
ETIOLOGI

Virus: orchitis gondong (mumps) paling umum. Infeksi Coxsackievirus tipe A,


varicella, dan echoviral jarang terjadi.

Infeksi bakteri dan pyogenik: E. coli, Klebsiella, Pseudomonas, Staphylococcus, dan


Streptococcus

Granulomatous: T. pallidum, Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae,


Actinomycetes

Trauma sekitar testis

Virus lain meliputi coxsackievirus , varicella , dan echovirus .

Beberapa laporan kasus telah dijelaskan imunisasi gondong, campak, dan rubella
(MMR) dapat ,enyebabkan orchitis

Bakteri penyebab biasanya menyebar dari epididimitis terkait dalam seksual pria aktif
atau laki-laki dengan BPH; bakteri termasuk Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia
trachomatis, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae , Pseudomonas aeruginosa ,
Staphylococcus, Streptococcus

Idiopatik

EPIDEMIOLOGI

Kejadian diperkirakan 1 diantara 1.000 laki-laki

Dalam orchitis gondong, 4 dari 5 kasus terjadi pada laki-laki prepubertal (lebih muda
dari 10 tahun).

Dalam orchitis bakteri, sebagian besar kasus berhubungan dengan epididimitis


(epididymo-orchitis), dan mereka terjadi pada laki-laki yang aktif secara seksual lebih
tua dari 15 tahun atau pada pria lebih tua dari 50 tahun dengan hipertrofi prostat jinak
(BPH).

Di Amerika Serikat sekitar 20% dari pasien prepubertal dengan gondong berkembang
orchitis. Kondisi ini jarang terjadi pada laki-laki postpubertal dengan gondong.

FAKTOR RISIKO

Instrumentasi dan pemasangan kateter merupakan faktor risiko yang umum untuk
epididymis akut. Urethritis atau prostatitis juga bisa menjadi faktor risiko.

Refluks urin terinfeksi dari urethra prostatik ke epididymis melalui saluran sperma
dan vas deferens bisa dipicu melalaui Valsalva atau pendesakan kuat.

PATOFISIOLOGI
Hippocrates pertama kali melaporkan orchitis pada abad ke-5 SM. Radang pada testis dapat
disebabkan oleh berbagai virus ataupun bakteri. Hal ini akan menimbulkan proses inflamasi
pada testis yang meliputi kalor, rubor, dolor, tumor, dan function laesa.
4

DIAGNOSIS
Anamnesis

Orchitis ditandai dengan nyeri testis dan pembengkakan.

Nyeri berkisar dari ketidaknyamanan ringan sampai nyeri yang hebat.

Kelelahan / mialgia

Kadang-kadang pasien sebelumnya mengeluh gondongan

Demam dan menggigil

Mual

Sakit kepala

Pemeriksaan Fisik

Pembesaran testis dan skrotum


Erythematous kulit skrotum dan lebih hangat.
Pembengkakan KGB inguinal
Pembesaran epididimis yang terkait dengan epididymo-orchitis

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis orchitis lebih dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan darah tidak dapat membantu menegakkan diagnosis orchitis.

USG dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan torsio testis.

DIAGNOSIS DIFFERENSIAL

Epididimitis

Torsio testis: kemungkinan besar jika nyeri memiliki onset tiba-tiba dan parah. Lebih
umum pada pria di bawah 20 tahun (tetapi bisa terjadi pada usia berapapun).
Membedakan torsi testikular ini dalam diagnosis sangat penting dari segi bedah.

Tumor testis

Hydrocele

PENATALAKSANAAN
Pengobatan suportif: Bed rest, analgetik, elevasi skrotum. Yang paling penting adalah
membedakan orchitis dengan torsio testis karena gejala klinisnya hampir mirip. Tidak ada
obat yang diindikasikan untuk pengobatan orchitis karena virus.

Pada pasien dengan kecurigaan bakteri, dimana penderita aktif secara seksual, dapat
diberikan antibiotik untuk menular seksual (terutama gonore dan klamidia) dengan
ceftriaxone, doksisiklin, atau azitromisin. Antibiotik golongan Fluoroquinolon tidak lagi
direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk
pengobatan gonorrhea karena sudah resisten.
Contoh antibiotik:
1.Ceftriaxone
Sefalosporin generasi ketiga dengan spektrum luas, aktivitas gram-negatif; efikasi lebih
rendah terhadap organisme gram-positif. Menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara
mengikat satu atau lebih penicillin-binding proteins. Dewasa
IM 125-250 mg sekali, anak : 25-50 mg / kg / hari IV; tidak melebihi 125 mg / d
2. Doxycycline
Menghambat sintesis protein dan pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat 30S dan
kemungkinan 50S subunit ribosom bakteri.
Digunakan dalam kombinasi dengan ceftriaxone untuk pengobatan gonore.
Dewasa cap 100 mg selama 7 hari, Anak: 2-5 mg / kg / hari PO dalam 1-2 dosis terbagi,
tidak melebihi 200 mg / hari
3.Azitromisin
Mengobati infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan oleh strain rentan mikroorganisme.
Diindikasikan untuk klamidia dan infeksi gonorrheal pada saluran kelamin. Dewasa 1 g
sekali untuk infeksi klamidia, 2 g sekali untuk infeksi klamidia dan gonokokus. Anak: 10
mg / kg PO sekali, tidak melebihi 250 mg / hari
4.Trimetoprim-sulfametoksazol
Menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis asam dihydrofolic.
Umumnya digunakan pada pasien > 35 tahun dengan orchitis.
Dewasa 960 mg q12h untuk 14 hari. Anak 15-20 mg / kg / hari, berdasarkan TMP, PO tid /
qid selama 14 hari
5.Ciprofloxacin
Fluorokuinolon dengan aktivitas terhadap pseudomonas, streptococci, MRSA, S epidermidis,
dan gram negatif sebagian besar organisme, namun tidak ada aktivitas terhadap anaerob.
Menghambat sintesis DNA bakteri dan akibatnya pertumbuhan bakteri terhambat. Dewasa
tab 500 mg PO selama 14 hari. Anak tidak dianjurkan
6

KOMPLIKASI

Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa derajat atrofi testis.

Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%.

Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral.

Hidrokel communican atau pyocele mungkin memerlukan drainase bedah untuk


mengurangi tekanan dari tunika.

Abscess scrotalis

Infark testis

Rekurensi

Epididymitis kronis

Impotensi tidak umum setelah epididymitis akut, walaupun kejadian sebenarnya yang
didokumentsikan tidak diketahui. Gangguan dalam kualitas sperma biasanya hanya
sementara.

Yang lebih penting adalah azoospermia yang jauh lebih tidak umum, yang disebabkan oleh
gangguan saluran epididymal yang diamati pada laki-laki penderita epididymitis yang tidak
diobati dan yang diobati tidak tepat. Kejadian kondisi ini masih belum diketahui.
PROGNOSIS
Sebagian besar kasus orchitis karena mumps menghilang secara spontan dalam 3-10 hari.
Dengan pemberian antibiotik yang sesuai, sebagian besar kasus orchitis bakteri dapat
sembuh tanpa komplikasi.
KESIMPULAN
Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi. Sebagian besar
kasus berhubungan dengan infeksi virus gondong , namun, virus lain dan bakteri dapat
menyebabkan orchitis.
Etiologi orchitis Virus: orchitis gondong (mumps) paling umum. Infeksi bakteri dan
pyogenik: E. coli, Klebsiella, Pseudomonas, Staphylococcus, dan Streptococcus.
Granulomatous: T. pallidum, Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae,
Actinomycetes, trauma, virus lain meliputi coxsackievirus , varicella , dan echovirus .
Insidensi orchitis karena gondong, 4 dari 5 kasus terjadi pada laki-laki prepubertal
(lebih muda dari 10 tahun). Dalam orchitis bakteri, sebagian besar kasus berhubungan dengan
epididimitis (epididymo-orchitis), dan mereka terjadi pada laki-laki yang aktif secara seksual
7

lebih tua dari 15 tahun atau pada pria lebih tua dari 50 tahun dengan hipertrofi prostat jinak
(BPH).
Gejala klinis: nyeri dan pembengkakan testis. Kelelahan, demam dan menggigil ,
mual, sakit kepala Pada pemeriksaan fisik tampak pembesaran testis dan skrotum, lebih
hangat, kadang pembesaran KGB inguinal.
Penatalaksanaan meliputi terapi supportif dan antibiotika yang sesuai jika
penyebabnya bakteri.Komplikasi: sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan
beberapa derajat atrofi testis, gangguan kesuburan dilaporkan pada tingkat 7-13%,
kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral, abscess scrotal , infark testis,
rekurensi
Prognosis sebagian besar baik, jika penyebabnya virus, dapat hilang 3 -10 hari, jika
penyebabnya bakteri dengan pemberian antibiotik dapat sembuh tanpa komplikasi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Mark B. Orchitis- Department of Emergency Medicine. Diunduh pada 30 Juni 2012.
Tersedia dari: http://emedicine.medscape.com/article/777456-overview
2. Andrew T.R,Michael S.D.Testes and Epidydimis.Churchills Pocketbooks of Surgery
3rd Edition. United States of America.Elsvier;2006.hal.397-398
3. James G.,Andrew W,John L,Rowan W.Epidymo-orchitis.Davidson Principles &
Practice of Surgery 5th Edition.United States of America. Elsvier;2007.hal.506-507
4. Timothy J. Testicular Torsion-Department if Emergency Medicine. Diunduh pada 30
Juni 2012. Tersedia dari : http://emedicine.medscape.com/article/778086-overview
5. Christina B.Epididymitis. Diunduh pada 30 Juni 2012/ Tersedia dari:
http://emedicine.medscape.com/article/436154-overview
6. Paul A,Mark C,Mohamad E.Orchitis.Campbell-Walsh Urology 9th Edition.
Philadelpia.Saunders-Elsvier;2007

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn.A

Umur

: 55 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki


Alamat

: Jorong Bukik Malinpang, Koto Tuo

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Wiraswasta

Bangsa

: Indonesia

Tanggal masuk : 02 Maret 2016


ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki di bawa ke poli penyakit dalam RSUD Sijunjung pada
tanggal 2 Maret 2016, dengan :
Keluhan utama :
Nyeri pada lutut kiri yang terasa tiba-tiba saat bangun tidur.
Keluhan Tambahan :
Benjolan pada buah zakar kanan 4 hari sebelum masuk IGD RSUD Sijunjung
Riwayat Penyakit Sekarang :

Nyeri pada buah zakar dirasakan baru pertama kali. Bersifat hilang timbul .Nyeri
menjalar ke bagian abdomen kanan bawah.

Benjolan pada buah zakar hanya pada satu sisi .Dirasakan kecil pada saat pertama
kali ditemukan dan bertambah besar setiap hari

Susah buang air kecil dijumpai

Nyeri ketika buang air kecil dijumpai

Demam dijumpai, demam terus menerus, menggigil

Susah tidur dijumpai

Riwayat Penyakit Dahulu:


Keluhan serupa (-), Infeksi saluran kemih (-) Operasi (-), Alergi (-), penyakit jantung (-),
penyakit paru (-), riwayat kuning (-), DM (-), hipertensi (-).

10

Riwayat Penyakit Keluarga:


Keluhan serupa pada keluarga (-), alergi (-), penyakit jantung (-), penyakit paru (-), riwayat
kuning (-), DM (-), hipertensi (-).
Riwayat Sosial:
Pasien tidak mengkonsumsi alkohol, merokok, jarang menkonsumi jengkol, jarang
berolahraga.

PEMERIKSAAN FISIK :
Keadaan umum : lemah

Suhu

: 38,00 C

Kesadaran

Berat Badan

: 55kg

Tekanan Darah : 110/70 mmhg

Tinggi Badan

: 160 cm

Frekuensi Nadi : 88 x / menit

Kesan Gizi

: normal

: sadar

Frekuensi Nafas: 20 x / menit


Kulit

:Teraba hangat, ptechie tidak ada


Sianosis (-), ikterus (-)

Kepala

: bentuk bulat simetris


Rambut kering, mudah dicabut

Mata

:konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik


Pupil isokhor, diameter 2 mm, reflek cahaya (+/+)

Telinga

: kelainan bawaan tidak ada


liang telinga : sekret (-), serumen (-), nyeri tekan aurikuler (-)

Hidung

: bentuk simetris, sekret (-), nafas cuping hidung (-)

Mulut

: bibir kering, pecah-pecah.


lidah kotor (-), tremor (-), pinggir hiperemis

Tonsil

: T1-T1 tidak hiperemis, pseudomembran tidak ada.

Faring

: tidak hiperemis, pseudomembran tidak ada.

Leher

:JVP = 5-2 cm H2O


Kelenjar getah bening : tidak membesar

11

DADA

: bentuk normochest
Paru
Inspeksi

: pergerakan simetris kiri= kanan, retraksi (-)

Palpasi

: fremitus kiri=kanan

Perkusi

: sonor

Auskultasi : suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)

Jantung
Inspeksi

: iktus tidak terlihat

Palpasi

: iktus jantung teraba 1 jari medial linea midclavicularis sinistra RIC V

Perkusi

: batas jantung normal

Auskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur, bising (-)


PERUT
Inspeksi

: tidak membuncit, distensi (-)

Palpasi

: hepar dan lien tidak teraba

Perkusi

: timpani

Auskultasi : bising usus (+) normal


Punggung : tidak ada kelainan
Anus

: tidak ada kelainan

Extremitas : extremitas hangat, sianosis (-)


Reflek fisiologis( +/+), Reflek patologis (-/-)
Status Urologi
1. Status lokalis : Regio Lumbal
Nyeri ketok CVA -/-, Ballotement -/2. Status lokalis : Regio Supra pubic
Inspeksi : tidak terlihat penuh
Palpasi : nyeri tekan (+)
3. Status lokalis : Regio genitalia eksterna
Inspeksi : OUE tidak menyempit, hiperemis (-), sekret (-)
Terlihat pembesaran pada scrotum kanan, merah (+),4 x 2 x 3 cm
Palpasi : Teraba bengkak pada scrotum kanan,Konsistensi padat kenyal, Nyeri tekan
(+),Tes transluminasi (-)
Pembesaran KGB pada inguinal dextra (+)
12

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
-

Darah rutin :
Hb

: 13,8 gr%

Leukosit : 24.600 /mm3


Eritrosit

:4.3 mm3

Hematokrit : 38,8 %
Trombosit : 225.000
GDS

:126 mg/dl

Pemeriksaan Urinalisa ( tanggal 10/8/2015)


Pemeriksaan
Warna
Kejernihan
Leukosit
Eritrosit
Sel Epitel
Berat Jenis
pH

Hasil
Kuning
Jernih
4 8 /LPB
0 1 /LPB
Positif
1,005
8

Nilai Normal
3 -6 /LPB
0 / LPB
Negatif

13

Pemeriksaan USG whole abdomen


Hepar, kantong empedu,spleen, kesan baik
Ginjal kanan : Tidak tampak dilatasi sistem pelviokalises
Tampak lesi hiperekoik dengan posterior acoustik shadow dengan
diameter 0,8 cm
Buli

:Tampak internal echo intra lumen (dens)

Prostat

:Tidak membesar

Kesan

:Suspek Nefrolitiasis kanan dengan suspek cystitis

DIAGNOSIS KERJA :
Orchitis dextra

DIAGNOSIS BANDING :
14

Tumor testis
Hidrokel
TERAPI :
-

Istirahat tirah baring

Diet ML TKTP

IVFD RL 20 gtt/,

Inj. Cefotaxim 2 x 1 (skin test)

Metronidazol tab 3 x 1

Paracetamol tab 3 x 1

FOLLOW UP

11 Agustus 2015
S

12 Agustus 2015

Nyeri tekan(+)

Nyeri tekan(-)

Bengkak pada kantong kelamin(+)

Bengkak pada kantong kelamin(+),

Merah (+)

Demam (+)

berkurang

Merah (-)

Demam (-)

KU: Sedang

KU: Sedang

Kesadaran: sadar

Kesadaran: sadar

TD: 110/70 mmHg

TD: 120/70 mmHg

HR: 84x/1

HR: 80x/1

RR: 28x/1

RR: 20x/1

T: 38,5o C

T: 37,5o C

Kulit : perabaan hangat, ptechie (-)

Kulit : perabaan hangat, ptechie (-)

Mata : conjungtiva tak anemis, sclera

Mata : conjungtiva tak anemis, sclera

tak ikterik

Mulut : bibir kering, pecah-pecah,


lidah kotor, tremor(-), pinggir

tak ikterik

Mulut : bibir kering, pecah-pecah, lidah


kotor, tremor(-), pinggir hiperemis
15

hiperemis

Leher : pembesaran KGB (-)

Leher : pembesaran KGB (-)

Paru : ronki(-/-) wheezing(-/-)

Paru : ronki(-/-) wheezing(-/-)

Abdomen : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Orchitis dextra

Orchitis dextra

IVFD RL 28 gtt/

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Metronidazol tab 3 x 500 mg

Luminal tab 3 x 50 mg

Ceftriaxon inj 1 x 2 gram

Ciprofloxaxim tab 2 x 500 mg

Paracetamol tab 3 x 500 mg

Pronaiges sup 1 x 2

Pasien menolak untuk operasi


Pasien boleh pulang

16

ANALISA KASUS
I.DASAR DIAGNOSIS
Pada kasus ini pasien di diagnosa orchitis dextra dengan dasar:
i.Identitas Pasien
Pasien adalah lelaki. Secara anatomi, testis hanya dimiliki oleh lelaki. Usia pasien 51 tahun.
Menurut literatur, kebanyakan kasus orchitis terjadi pada lelaki yang aktif secara sesual dan
berumur lebih dari 15 tahun.
ii.Anamnesis
Dikeluhkan nyeri pada daerah skrotum kanan yang menjalar ke daerah abdomen. Nyeri
dirasakan hilang timbul. Dikeluhkan juga benjolan di daerah skrotum yang semakin
membesar. Dikeluhkan juga demam sehingga menggigil.
iii. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan status lokalis regio genitalia eksterna ditemukan pada inspeksi
pembengkakan di daerah scrotum kanan. Bengkak yang ditemukan terlihat merah. Pada
palpasi bengkak teraba kenyal padat disertai nyeri saat scrotum ditekan. Pada tes
transluminasi didapatkan hasilnya negatif. Penemuan ini sesuai dengan gambaran klinis
orchitis.
iv. Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan Lab didapatkan leukosit : 24.600 /mm3
v.Dasar penatalaksanaan
Pada OS diberikan ceftriaxone 1 x 2 gr. Menurut literatur pasien orchitis yang diduga
penyebabnya bakteri diberikan antibiotik golongan sefalosporin generasi ke 3.

17

Anda mungkin juga menyukai