SISTEM PERNAPASAN
DI SUSUN
O
L
E
H
NAMA :
RAHIM
NIM :
AMELIA
PO3120013156
KELAS:
4A.DIV
KEPERAWATAN
TA 2016.2017
2. FARING
Faring adalah saluran yang memiliki panjang 12-14 cm dan memanjang dari dasar tengkorak hingga
vertebra servikalis ke-6. Faring berada di belakang hidung, mulut, dan laring serta lebar di bagian atasnya.
Nasofaring
Bagian nasal faring yang terletak dibelakang hidung dan di atas palatum molle. Pada dinding lateral,
terdapat dua saluran auditori, tiap saluran mengarah ke masing-masing bagian tengah telinga. Pada
dinding posterior, terdapat tponsil faringeal (adenoid), yang terdiri atas jaringan limfoiod. Tonsil
paling menonjol pada masa kanak-kanak hingga usia 7 tahun. Selanjutnya tonsil mengalami atrofi.
Orofaring
Bagian oral faring yang terlertak di belakang mulut, memanjang dari bagian bawah palatum molle
hingga bagian vertebra servikalis ke-3, dinding lateral barsatu dengan palatum molle untuk
membentuk lipatan di tiap sisi. Antara tiap pasang lipatan, terdapat kumpulan jaringan limfoid yang
disebut tonsil palatin. Saat menelan, bagian nasal dan oral dipisahkan oleh palatum molle dan uvula.
Laringofaring
Bagian laryngeal faring memanjang dari atas orofaring dan berlanjut kebawah esophagus, yakni dari
vertebra servikalis ke-3 hingga 6.
Struktur
Membran mukosa
Mukosa melapisi berbagai region tubuh, dari nasofaring hingga hidung, membran mukosa dilapisi
oleh epithelium kolumnar bersilia. Sedangkanm pada orofaring dan laringofaring, membrane
mukosa dilapisi epitelium skuamosa berlapis , yang berlanjut melapisi bagian mulut dan
esophagus. Lapisan ini melindungi jaringan yang mendasari dari kerja abrasif bahan makanan
yang melalui jaringan ini sebelum ditelan.
Jaringan fibrosa
Jaringan ini membentuk lapisan tengah. Jaringan ini lebih tebal di nasofaring, di mana terdapat
sedikit otot, dan semakin tipis di ujung bawah, dimana lapisan ototnya lebih tebal.
Otot polos
Otot polos terdiri atas beberapa otot konstriktor involunter yang berperan penting dalam
mekanisme menelan, sementara faring bukan dikendalikan otot volunteer.
3. LARING
Laring atau kotak suara memanjang dari langit-langit lidah dan tulang hyoid hingga trakea. Laring
berada di depan laringofaring pada vertebra servikalis ke-3,4,5, dan 6, saat masa pubertas, terdapat
perbedaan ukuran laring pada pria dan wanita. Selanjutrnya, ukuran laring membesar pada pria, disebut
jakun (Adams apple) dan umumnya menyebabkan pria memiliki suara yang lebih berat.
Struktur
Kartilago tiroid
Bagian yang paling menonjol dan terdiri atas dua potongan pipih kartilago hialin atau lamina, yang
bersatu dibagian anteriornya, membentuk tonjolan laring. Di bagian atas lamina, tonjolan laring
terpisah membentuk simpul berbentuk huruf V yang disebuit simpul tiroid. Kartilago tiroid tidak utuh
dibagian posteriornya dan tepi posterior triap lamina memanjang membentuk dua prosesus yang
disebut kornu superior dan inferior. Bagian atas kartilago tiroid dilapisi epithelium skuamosa
berlap[is seperti laring dan bagian bawah disertai epithelium kolumnar bersilia seperti trakea.
Terdapat banyak otot yang melekat pada permukaan luarnya. Kartilago tiroid membentuk hamper
semua dinding anterior dan lateral laring.
Kartilago krikoid
Kartilago krikoid berada dibawah kartilago tiroid dan juga terdiri atas kartilago hialin. Kartilago ini
berbentuk menyerupai cincin stempel yang melingkar memenuhi laring dengan bagian anterior
Yang sempit dan bagian posterior yang luas. Bagian posterior yang luas membentuk persendian
dengan kartilago aritenoid dan dengan kornu inferior kartilagotiroid. Kartilago ini dilapisi epithelium
kolumnar bersilia serta terdapat otot dan ligament yang melekat pada permukaan luar. Tepi atas
kartilago krikoid menandai ujung saluran napas atas.
Kartilago aritenoid
Kartilago ini merupakan dua kartilago hialin yang berbentuk piramida dan berada di puncak bagian
yang luas dari kartilago krikoid yang membentuk bagian dinding posterior laring. Pada kartilago ini,
melekat pita suara dan otot serta dilapisi eoitelium kolumnar bersilia.
Epiglotis
Epiglotis merupakan kartilago fibroelastik berbentuk daun yang melekat pada permukaan dalam
dinding anterior kartilago tiroid tepat di bawah simpul tiroid. Epiglottis dilapisi epithelium skuamosa
berlapis. Jika laring diibaratkan sebagai kotak, maka epiglottis bertindak sebagai btutupnya;epiglottis
akan menutup laring saat menelan untuk melindungi paru dari inhalasi benda asing yang tidak
disengaja.
4. TRAKEA
Trakea atau pipa angin merupakan kelanjutan dari faring dan memanjang ke bawah hingga sekitar
vertebra torasik ke-5 dimana trakea mengalami bifurkasi (percabangan) di karina menjadi bronkus
primer kiri dan kanan, dimana tiap bronkus menuju ke tiap paru (kiri & kanan). Panjang trakea 10-11 cm
dan terutama terletak di bidang median di depan esophagus.
Struktur
5.PARU-PARU
Terdapat dua paru , diman masing-masing terletak di samping garis medialis di rongga toraks. Bentuk
paru menyerupai kerucut dan terdiri atas bagian apeks (puncak) diatas dan muncul sedikit lebih tinggi
dari pada klavikula di dalam dasar leher. Pangkal paru-paru mempunyai permukaan luar yang
menyentuh iga-iga, permukaan dalam yang membuat tumpuk paru-paru, sisi belakang yang menyetuh
tulang belakang, dan sisi depan yang menutupi sebagian sisi depan jantung.
Paru kanan di bagi menjadi tiga lobus yaitu superior, medialis, dan inferior. Paru kiri berukuran lebih
kecil daripada paru kanan karena jantung menempati ruang kiri garis medialis lobus kiri terdiri atas dua
lobus yaitu superior dan anterior.
Strutur
Dalam tiap lobus, jaringan paru lebih lanjut terbagi menjadi selubung halus jaringan ikat, yaitu
lobules. Tiap lobules di suplai oleh udara yang berasal dari bronkiolus terminal, yang lebih
barcabang menjadi bronkioilus respiratorik, duktus alveolus, dan banyak alveoli (kantongkantong udara). Terdapat 150 juta alveoli di paru-paru orang dewasa. Hal ini memungkinkan
terjadinya pertukaran gas.
Saat jalan napas menjadi bagian yang lebih kecil, dinding jalan napas menjadi semakin tipis
hiangga otot dan jaringan ikat lenyap, menyisakan lapisan tunggal sel epithelium skuamosa
sederhana di duktus alveolus dan alveoli. Saluran napas distal di tunjang oleh jaringan ikat
elastic yang longgar di mana terdapat makrofag, fibrolas, saraf, pembuluh darah, dan pembuluh
limfe. Alveoli dikelilingi oleh jaringan kapiler padat. Pertukaran gas di paru (respirasi
eksternal) berlangsung bdi membrane yang di susun oleh dinding alveolar dan dinding kapiler
yang bergabung bersama. Membrane ini disebut membrane respiratorik.
FUNGSI
Respirasi eksternal
Pertahanan mikroba
Pada bronkiolus, epithelium, sel
globet, dan mucus sudah tidak
ada. Pada saat udara yang
diisnpirasi mencapai elveoli, udara biasanya bersih. Pertahanan diparu bergantung pada sel
protektif yang ada dalam jaringan paru. Pertahanan ini meliputi sel plasma dan limfosit
yang menghasilkan antibody, makrofag dan limfosit polimorfonuklear, yang bersifat
fagositik. Sel ini paling aktif di saluran napas bawah di mana epithelium bersilia telah
Mekanisme inspirasi
Sebelum menarik napas (inspirasi) kedudukan diafragma melengkung kea rah rongga
dada, dan otot-ototnya dalam keadaan mengendur. Bila otot diafragma berkontraksi,
maka diafragmanya akan mendatar. Pada waktu inspirasi maksimum, otot antatulang
rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat. Keadaan ini akan menambah
besarnya rongga dada. Mendatarnya diafragma dan terangkatnya tulang rusuk,
menyebabkan rongga dada bertambah besar, diikuti mengembangnya paru-paru,
sehingga udara luar melalui hidung, melalui batang tenggorok (trakea), terus kecabang
batang tenggorok (bronkus), kemudian masuk ke paru-paru (pulmonum).
Mekaniseme ekspirasi
Bila otot antar tulang rusuk dan otot diafragma
mengendur, maka diafragma akan melengkung ke
arah rongga dada lagi, dan tulang rusuk akan
kembali ke posisi semula. Kedua hal tersebut
menyebabkan rongga dada mengecil, akibatnya
udara dalam paru-paru terdorong keluar. Inlah
yang dimaksud dengan mnekanisme ekspirasi.
DAFTAR PUSTAKA