A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari
jenis kelamin, umur, tinggi badan, dan berat badan. Jenis kelamin responen
pada penelitian ini seluruhnya adalah laki-laki, baik responden nonolahragawan
maupun responden olahragawan. Adapun karakteristik responden lainnya
umur, tinggi badan, dan berat badan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2
Nilai Rata-rata Karakteristik Umur, Tinggi Badan, dan Berat Badan
dengan Nilai Signifikansi Menggunakan Uji-t
Kelompok
(p>0,05)
Keterangan: Nilai signifikansi umur = 0,230, tinggi badan = 0,071, berat badan = 0,736
25
badan 66,72 2,986 kg untuk kelompok nonolahragawan, sedangkan untuk
kelompok olahragawan rata-rata berat badan 64,33 3,835 kg dengan nilai
signifikansi perbedaan sebesar 0,736.
2. Tekanan Darah
Statistik deskriptif tekanan darah responden dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3
Statistik Deskriptif Tekanan Darah Responden
Waktu Pengukuran
0 menit*)
10 menit
20 menit
30 menit
Total
Kelompok
Nonolahragawan
Olahragawan
Total
Nonolahragawan
Olahragawan
Total
Nonolahragawan
Olahragawan
Total
Nonolahragawan
Olahragawan
Total
Nonolahragawan
Olahragawan
Total
Mean
117,78
117,22
117,50
118,33
117,39
117,86
127,78
124,17
125,97
131,39
124,44
127,92
123,82
120,81
122,31
SD
6,468
6,236
6,268
7,071
6,801
6,854
5,996
6,697
6,527
6,137
6,157
7,008
8,660
7,255
8,103
N
18
18
36
18
18
36
18
18
36
18
18
36
72
72
144
26
menit ke-0 rata-rata tekanan darah responden nonolahragawan 117,78 mgHg,
sedankan responden olahragawan 117,22 mmHg; menit ke-10 responden
nonolahragawan 118,33 mgHg, sedangkan responden olahragawan 117,39
mmHg; menit ke-20 responden nonolahragawan 127,78 mgHg, sedangkan
responden olahragawan 124,17 mmHg; dan menit ke-30 responden
nonolahragawan 131,39 mgHg, sedangkan responden olahragawan 124,44
mmHg.
db
7
3
1
3
136
143
JK
3722.104
3159.910
327.007
235.188
5666.833
9388,938
KT
531.729
1053.303
327.007
78.396
41.668
F
12.761
25.279
7.848
1.881
Sig.
0,000
0,000
0,006
0,136
27
masing waktu. Demikian pula halnya dengan pengukuran tekanan darah pada
masing-masing kelompok dengan nilai signifikansi 0,006, yang berarti
kelompok nonolahragawan dan olahragawan memperlihatkan tekanan darah
yang berbeda nyata.
I-J
Std. Error
Sig.
-0,36
-8,47*
-10,42*
0,36
-8,11*
-10,06*
8,47*
8,11*
-1,94
10,42*
10,06*
1,94
1,536
1,536
1,536
1,536
1,536
1,536
1,536
1,536
1,536
1,536
1,536
1,536
0,814
0,000
0,000
0,814
0,000
0,000
0,000
0,000
0,208
0,000
0,000
0,208
28
Berdasarkan hasil uji LSD pada taraf nyata 0,05 diketahui tekanan
darah pada waktu menit ke-30 berbeda nyata dengan pengukuran pada menit
ke-10, dengan perbedaan rata-rata 10,06 mmHg, dan ke-0, dengan perbedaan
rata-rata 10,42 mmHg, tetapi tidak berbeda nyata dengan pengukuran pada
menit ke-20, dengan perbedaan rata-rata 1,94 mmHg. Pengukuran pada menit
ke-20 memberikan hasil yang berbeda nyata dengan pengukuran pada menit
ke-10 dengan perbedaan 8,11 mmHg dan memberikan hasil yang juga berbeda
nyata dengan pengukuran pada menit ke-0 sebesar 8,47 mmHg.
Hal ini
Gambar 3
Grafik Rata-Rata Peningkatan Tekanan Darah Responden
29
Gambar 3 memperlihatkan peningkatan tekanan darah responden
setelah diberikan minuman berenergi, pada menit ke-20 peningkatan tekanan
darah mencapai rata-rata 125,97 mmHg dari 117,86 mmHg di menit ke-10
atau meningkat sebesar 6,88 %, sedangkan pada menit ke-30 yang meningkat
sebesar 1,54 % menjadi 127,92 mmHg. Hal ini mengindikasikan bahwa
secara umum minuman berenergi meningkatkan tekanan darah peminumnya,
khususnya pada menit ke-20 terjadi peningkatan tekanan darah cukup tinggi.
Tabel berikut ini dapat dilihat hasil dari independent-samples t-test
pada taraf uji 0,05 terhadap kelompok, nonolahragawan dan olahragawan.
Tabel 6
Hasil independent-samples t-test Data Tekanan Darah
Berdasarkan Kelompok
Levene's Test for
Equality of
Variances
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
sig.
df
Sig.
4.475
.036
2.264
142
.025
3.014
1.331
2.264 137.773
.025
3.014
1.331
30
nonolahragawan dan olahragawan, dimana perbedaannya mencapai 3,014
mmHg. Nilai rata-rata tekanan darah responden nonolahragawan mencapai
123,82 mmHg, sedangkan kelompok responden olahragawan mencapai
120,81 mmHg.
Gambar 4
Perbandingan Pengaruh Akut Pemberian Minuman Berenergi pada Kelompok
Responden Berdasarkan Waktu Pengukuran
Gambar 4 memperlihatkan peningkatan tekanan darah responden
nonolahragawan setelah mengkonsumsi minuman berenergi lebih tinggi
daripada responden olahragawan. Pada responden nonolahragawan tekanan
darah pada menit ke-20 meningkat sebesar 7,98 % menjadi 127,78 mmHg,
sedangkan responden olahragawan hanya meningkat 5,77 mmHg. Pada menit
31
ke-30 peningkatan tekanan darah responden nonolahragawan masih cukup
tinggi sebesar 5,77 %, sedangkan responden olahragawan hanya 0,22 %.
3. Denyut Nadi
Statistik deskriptif denyut nadi responden dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 7
Statistik Deskriptif Denyut Nadi Responden
Waktu Pengukuan
0 menit*)
1 menit
3 menit
5 menit
Total
Kelompok
Nonolahragawan
Olahragawan
Total
Nonolahragawan
Olahragawan
Total
Nonolahragawan
Olahragawan
Total
Nonolahragawan
Olahragawan
Total
Nonolahragawan
Olahragawan
Total
Mean
78,89
78,44
78,67
91,00
86,22
88,61
91,00
86,50
88,75
80,78
80,22
80,50
85,42
82,85
84,13
SD
6,067
3,329
4,828
5,053
2,981
4,753
5,750
3,294
5,151
4,609
4,110
4,313
7,746
4,935
6,599
N
18
18
36
18
18
36
18
18
36
18
18
36
72
72
144
32
denyut nadi responden nonolahragawan lebih cepat daripada responden
olahragawan.
Pada responden nonolahragawan, denyut nadi responden meningkat
sebesar 15,35 % pada 1 menit pertama setelah pemberian minuman berenergi,
denyut nadi responden stabil 91 /menit sampai menit ke-3, dan menurun
tajam sebesar 11,23 % pada menit ke-5. Pada responden olahragawan, denyut
nadi responden sebelum pemberian minuman berenergi rata-rata 78,44
/menit, meningkat sebesar 9,92 % pada 1 menit setelah minum, meningkat
0,32 % pada menit ke-3, dan turun sebesar 7,26 persen pada menit ke-5.
Tabel berikut ini menggambarkan hasil pengujian signifikansi
pengaruh pemberian minuman berenergi menggunakan analisis varian.
Tabel 8
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Minuman Berenergi pada Denyut Nadi
Sumber Keragaman
Perlakuan
Waktu Pengukuran (A)
Kelompok (B)
Interaksi (AB)
Galat
Total
db
7
3
1
3
136
143
JK
3432.438
3040.188
237.674
154.576
2794.056
6226,493
KT
490.348
1013.396
237.674
51.525
20.545
F
23.868
49.327
11.569
2.508
Sig.
0,000
0,000
0,001
0,062
33
pula halnya dengan pengukuran denyut nadi pada masing-masing kelompok
dengan nilai signifikansi 0,001, yang berarti kelompok nonolahragawan dan
olahragawan memperlihatkan denyut nadi yang berbeda nyata.
Untuk
I-J
Std. Error
Sig.
-9,94*
-10,08*
-1,83
9,94*
-0,14
8,11*
10,08*
0,14
8,25*
1,83
-8,11*
-8,25*
1,086
1,086
1,086
1,086
1,086
1,086
1,086
1,086
1,086
1,086
1,086
1,086
0,000
0,000
0,094
0,000
0,898
0,000
0,000
0,898
0,000
0,094
0,000
0,000
34
Berdasarkan hasil uji LSD pada taraf nyata 0,05 diketahui denyut nadi
pada menit ke-1, dan menit ke-3 berbeda nyata dengan denyut nadi pada
menit ke-0, tetapi denyut nadi pada menit ke-5 tidak berbeda nyata dengan
denyut nadi pada menit ke-0. Denyut nadi yang diukur pada menit ke-1 tidak
berbeda nyata dengan denyut nadi yang diukur pada menit ke-3, sedangkan
denyut nadi pada menit ke-3 berbeda nyata dengan denyut nadi pada menit ke-5.
Agar lebih jelasnya mengenai signifikansi perbedaan denyut nadi
berdasarkan waktu pengukuran dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 5
Pengaruh Minuman Berenergi terhadap Denyut Nadi Responden
Gambar 5 memperlihatkan adanya peningkatan denyut nadi responden
setelah diberikan minuman berenergi pada menit ke-1 sebesar 12,64 %
35
menjadi 88,61 /menit, pada menit ke-3 peningkatan hanya mencapai 0,16 %
menjadi 88,75 /menit, dan menurun drastis pada menit ke-5 sebesar 9,30 %
menjadi 80,5
/menit.
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
sig.
df
Sig.
12.839
.000
2.374
142
.019
2.569
1.082
2.374
120.493
.019
2.569
1.082
36
2,569 /menit.
Gambar 6
Grafik Rata-Rata Peningkatan Denyut Nadi pada
Masing-masing Kelompok Responden
Gambar 6 memperlihatkan secara umum pemberian minuman
berenergi berpengaruh terhadap denyut nadi responden nonolahragawan dan
olahrgawan, seiring dengan pertambahan waktu, yang diperlihatkan dengan
adanya peningkatan maupun penurunan denyut nadi responden. perubahan
yang cukup mencolok adalah adanya peningkatan denyut nadi responden pada
37
1
menit
setelah
pemberian
minuman
berenergi.
Pada
responden
peningkatan
frekuensi
denyut
jantung.
Keadaan
ini
38
percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan oksigen, sekaligus
menstimulasi peningkatan kadar gula darah.11
Menurut hasil penelitian Allison22 yang dilakukan di Universitas
Wisconsin-Madison, pemberian minuman berenergi yang mengunakan
kombinasi taurin dan kafein dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah,
sebesar 3 mmHg. Selain itu, penelitian Baum dan Weis23 yang meneliti efek
taurin dan kafein terhadap tekanan darah pada tiga belas atlet muda dan
hasilnya stroke volume meningkat secara nyata dan juga terjadi peningkatan
pada tekanan darah.
2. Pengaruh Mengkonsumsi Minuman Berenergi terhadap Denyut Nadi
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2009
Denyut nadi adalah ukuran untuk menyatakan kecepatan denyut
jantung, yang dinyatakan dalam jumlah denyut per menit. 19 Hasil penelitian
dan analisis data memperlihatkan minuman berenergi berpengaruh terhadap
denyut nadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Angkatan 2009, baik pada kelompok mahasiswa olahragawan maupun
nonolahragawan.
Rata-rata denyut nadi istirahat pada laki-laki dewasa adalah 72
/menit.10 Adapun pada penelitian ini rata-rata denyut nadi responden
meningkat sampai 12,64 % setelah 1 menit minum minuman berenergi,
dimana rata-rata denyut nadi responden sebelum perlakuan 78,67 /menit.
Jadi masih dibawa batas takikardia, yaitu jika denyut nadi > 100 /menit.
39
Berdasarkan
pengelompokan
responden,
nonolahragawan
dan
40
Meskipun demikian, tidak semua takikardi berbahaya. Untuk
pencegahan agar tidak terjadi komplikasi, disarankan untuk segera ke UGD
(Unit Gawat Darurat) atau ke dokter terdekat bila mengalami takikardi. Di
UGD rumah sakit, dokter akan melakukan manuver vagal, pemberian
medikasi (terapi), atau kardioversi sesuai indikasi yang diperlukan