Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PHLEBOTOMI 1

Hari, Tanggal

: Jumat, 30 September 2016

Materi Pemeriksaan : Pengenalan Alat dan Pengambilan Darah Kapiler


Tujuan

:-Untuk mengenal semua jenis peralatan sampling darah


kapiler.
-

Dasar Teori

Untuk melatih ketrampilan sampling dengan situasi yang


disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
:

Phlebotomi adalah proses pengambilan darah dengan teknik yang benar


sehingga komponen analitnya bisa dipertahankan. Tujuan phlebotomi ini untuk
mendapatkan sampel darah dengan meminimalisir kesalahan sehingga tidak
mengganggu hasil pemeriksaan laboratorium. Phlebotomis adalah istilah tenaga
kesehatan yang terlatih serta tersertifikasi untuk melakukan pengambilan sampel
darah baik itu dari vena, arteri, maupun kapiler. Tugas utama seorang phlebotomis
adalah untuk mendapatkan spesimen darah untuk tes diagnostik, baik dengan
penusukan vena, penusukan kulit, atau penusukan arteri. Tiap langkah dalam proses
phlebotomi berpengaruh pada kualitas spesimen dan sangat berperan dalam
mencegah terjadinya kesalahan hasil laboratorium, kecelakaan pada pasien dan
bahkan kematian.
Pengambilan darah selain bertujuan mengambil darah secara aman, juga harus
memperhatikan etika dalam berkomunikasi dengan pasien, oleh sebab itu perlunya
penjelasan petugas kepada pasien agar pasien merasa tenang saat akan dilakukan
pengambilan darah. Petugas pengambilan darah pun harus menggunakan alat
pelindung diri, agar terlindung dari resiko penularan penyakit infeksi melalui darah.
Prinsip

Melakukan penusukkan pada bagian ujung jari secara aseptis untuk mendapatkan
sempel darah perifer.

Alat dan Fungsinya :


1. Kapas Alkohol 70% dan Kapas Kering

Kapas alcohol merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap
dan dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas
alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu
pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko
infeksi bisa ditekan.
2. Lancet

Merupakan jarum kecil disposable yang digunakan untuk pengambilan darah


kapiler dipermukaan kulit atau ujung jari pasien. Bisa berupa classic lancet

yang terpisah dari pemantiknya. Atau bisa berupa automatic lancet yang
langsung bisa dipergunakan tanpa pemantik lagi.
3. Autoclick

Merupakan alat tembak bentuknya seperti pulpen fungsinya untuk membantu


mengambil sampel darah yang di perlukan untuk pemeriksaan, dan
menggunakan lancet/jarum kecil sebagai alat pengambilan darah.
4. Obyek Glass

Merupakan gelas preparat yang akan digunakan untuk pemaparan sediaan


darah atau pemeriksaan lain yang akan diperiksa dengan mikroskop.

Lokasi Pengambilan Darah Kapiler :


Kriteria umum pemilihan bagian kulit untuk pengambilan darah kapiler :
1. Hangat
2. Berwarna merah jambu
3. Bebas dari guratan kasar, luka, memar atau ruam kulit.
Lokasi pengambilan darah kapiler dengan menggunakan finger stick
dilakukan pada ujung jari (distal phalanx) :
o Jari tengah atau jari manis dari tangan yang tidak dominan
o Pengambilan dilakukan di bagian tengah yang berdaging
o Jangan menusuk pada bagian tepi atau terlalu ujung karena rasa nyeri
sedikit berkurang.
o Jangan menusuk paralel dengan guratan sidik jari karena dapat
menyebabkan darah mengalir ke bawah jari dan sulit ditampung.
o Jangan menusuk jari telunjuk karena lebih keras
o Jangan menusuk jari kelingking karena lebih tipis.
Tempat penusukan bisa dipilih dari ujung jari tangan, cuping telinga, dan untuk
bayi biasanya dari ujung jari kaki atau sisi lateral tumit. Jangan menusuk pada
bagian tangan bayi karena akan tertusuk tembus hingga ke tulang sehingga akan
menyebabkan kerusakan jaringan tulang pada bayi. Dalamnya tusukkan maksimal
2,5 mm, karena bila melebihi pada bayi akan terkena tulang kalkaneus.
Pengambilan darah kapiler tidak boleh dilakukan pada:
Daerah bekas luka
Oedema
Keradangan
Dermatitis
Cyanosis atau pucat
Prosedur Pengambilan :
1. Cocokkan identitas pasien dengan formulir.
2. Jelaskan kepada pasien alasan pengambilan darah yang akan dilakukan dan
pemeriksaan yang akan dilakukan dengan spesimen tersebut.
3. Posisikan pasien (duduk) agar mudah melakukan pengambilan darah.
4. Persiapkan alat dan bahan yang akan dipakai termasuk alat pelindung diri.
5. Bagian kulit yang akan ditusuk harus didesinfeksi terlebih dahulu dengan
alkohol 70%, biarkan kering dengan sendirinya.
6. Bagian jari yang akan ditusuk dipegang agar tidak bergerak dan jangan
diremas.
7. Lakukan penusukan dengan gerakan yang cepat dengan memakai lancet steril.
Tusukan dilakukan dengan arah tegak lurus

8. Tetes darah pertama dilap dengan kapas kering, tetasan berikutnya baru boleh
digunakan untuk pemeriksaan.
9. Setelah selesai diambil darahnya, bekas luka ditutup dengan kapas kering dan
diplester.

Hasil :
Identitas Pasien

Phlebotomis

Pembahasan :
Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti
proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Cara ini digunakan bila
jumlah darah yang digunakan atau dibutuhkan sedikit yaitu kurang dari 0,5 ml darah.
Biasanya digunakan hanya untuk satu atau dua macam pemeriksaan saja. Sedangkan
pengambilan darah vena digunakan bila jumlah darah yang di gunakan cukup banyak
yaitu lebih dari 0,5 ml darah.
Komplikasi
Tusukan pada fingerstick biasanya lebih menimbulkan rasa nyeri daripada
venipuncture. Hal ini disebabkan karena lokasi penusukan dekat tulang dan banyak
terdapat serabut saraf. Komplikasi juga dapat dikarenakan adanya alergi terhadap
alkohol 70%.
Pencegahan Komplikasi
Untuk menghindari terjadinya komplikasi dapat dilakukan dengan cara
melakukan penusukan pada lokasi yang tidak dekat dengan tulang dan memiki daging
yang tebal. Sedangkan untuk menghindari terjadinya alergi pastikan menanyakan
terlebih dahulu kepada pasien apakah alergi terhadap alkohol, apabila pasien
memiliki alergi terhadap alkohol 70% maka dapat diganti dengan menggunakan
povidine iodine.
Sumber Kesalahan Pada Pengambilan Darah Kapiler
1. Mengambil darah dari tempat dimana terdapat gangguan peredaran seperti
vasokontiksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang,trauma, dsb), kongesti atau
cyanosis setempat.
2. Tusukan yang kurang dalam,sehingga darah harus diperas-peras keluar.
3. Kulit yang ditusuk masih basah dengan alkohol hal ini menyebabkan darah
terencerkan, juga dapat mengakibatkan tetesan darah melebar diatas kulit
sehingga sukar dihisap dalam pipet.

4. Tetesan darah pertama dipakai untuk pameriksaan hal ini dapat memberikan hasil
yang berbeda pada pemeriksaan (rendah palsu)
5. Terjadi bekuan darah karena terlalu lambat bekerja.
6. Terjadi hemolisis akibat penekanan bagian tusukan yang terlalu keras.
Tes-Tes Yang Dapat Menggunakan Darah Kapiler
Golongan darah
Kadar glukosa
Kadar Hb
Hematokrit ( mikrohematoktrit ) atau analisa gas darah ( capillary method)
Hitung leukosit
Hapusan darah
Tes-tes yang tidak dapat menggunakan darah skinpuncture:
o Laju Endap Darah (LED)
o Beberapa tes koagulasi
o Kultur-kultur darah
o Tes-tes lain yang memerlukan serum/plasma dalam volume besar.
Kesimpulan :
Sampling darah sangat mempengaruhi pemeriksaan, untuk itu hindari darah yang
beku dan bercampur cairan jaringan serta hindari teknik pengambilan yang kurang
baik. Dengan adanya praktikum ini praktikan dapat mengetahui bagaimana cara
pengambilan darah kapiler yang benar, dapat mengetahui alat alat yang digunakan
untuk pengambilan darah kapiler serta dapat melatih begaimana caranya
berkomunikasi terhadap pasien dengan baik,sopan dan beretika.

Daftar Pustaka :
https://hendrosmk.wordpress.com/2011/08/07/pengenalan-alat-sampling-darah/
http://weareanalyst.blogspot.co.id/2013/06/pengambilan-darah-kapiler.html

http://adenoorjannah.blogspot.co.id/2014/01/pengambilan-darah-vena-dankapiler.html
https://princessaira0320.wordpress.com/2015/03/04/laporan-praktikumphlebotomy-by-herlambang-fitria-w/
http://infoanalis.blogspot.co.id/2009/01/sampling-darah-kapiler-prinsip.html

Anda mungkin juga menyukai