Anda di halaman 1dari 2

PUSKESMAS

PAGUYAMAN
SOP
PENJAHITAN
ROBEKAN PERINEUM

SOP
PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM
NO DOKUMEN
REVISI
HALAMAN
TGL TERBIT
DISAHKAN OLEH
JANUARI 2015
KEPALA PUSKESMAS

PENGERTIAN

HARIS AHMAD, SKM. M. KES


NIP :19700101 199103 1 018
Memperbaiki robekan perineum dengan jalan menjahit lapis demi lapis

TUJUAN

Sebagai pedoman agar robekan pada perineum baik, yang terjadi akibat luka

KEBIJAKAN

episiotomy maupun rupture perineum spontan dapat dijahit dengan benar.


Agar pasien mendapatkan pelayan yang optimal.

PERSIAPAN

Alat :
1. Handsccoen steril
2. Gunting steril
3. Kapas/kassa steril
4. Betadine
5. Disphosible 3 cc
6. Lidocaine 1%
Persiapan pasien :

PROSEDUR

1. Perkenalkan diri pada pasien


2. Jelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
1. Etiologi
Robekan pada perineum umumnya terjadi pada persalinan dimana:
Kepala janin terlalu cepat lahir.
Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya.
Sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan perut.
Pada persalinan dengan distosia bahu.
2. Jeis dan tingkat
Robekan perineum dapat dibagi atas 3 tingkat :
Tingkat 1 :
Robekan hanya terjadi pada selaput lendir vagina dengan atau tampa
mengenai kulit perineum sedikit.
Tingkat II :
Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu selain mengenai selaput lendir
vagina mengenai musculus perinei transversalis, tapi tidak mengenai
sphinter ani.
Tingkat III :
Robekan yang terjadi mengenai seluruh perineum sampai mengenai otototot sphinter ani.
3. Tehnik menjahit robekan perineum ;
Tingkat I :
Penjahitan robekan perineum tingkat 1 dapat dilakukan hanya dengan
memakai catgut yang dijahit secara jelujur (continouse suture) atau dengan
cara angka delapan (figure of eight).
Tingkat II :
Sebelum dilakukan penjahitan pada robekan perineum tingkat II maupun
tingkat III, jika dijumpai pinggir robekan yang tidak rata atau bergiri, maka
pinggir yang bergerigi tersebut yang diratakan terlebih dahulu, kemudian
digunting. Setelah pinggir robekan rata, baru dilakukan penjahitan luka
robekan.

Tingkat III :
Mula-mula otot dijahit dengan cutgut, kemudian selaput lendir vagina
dijahit dengan catgut secara terputus-putus atau jelujur, penjahitan selaput
lendir vagina dimulai dari puncak robekan. Terakhir kulit perineum djahit
UNIT TERKAIT

dengan benang sutera secara terputus-putus.


DOKTER DAN BIDAN

Anda mungkin juga menyukai