Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I.
Pendahuluan
Istilah senyawa aromatik pada mulanya digunakan untuk golongan senyawa beraroma,
seperti benzaldehida, toluena, serta benzena. Namun saat ini istilah senyawa aromatik
untuk kelompok senyawa yang mengandung cincin seperti benzena.
Benzena
Benzaldehida
Toluena
Ada banyak senyawa aromatik yang digunakan sebagai obat, misalnya atorvastatin
(LipitorTM) yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta
parasetamol yang banyak digunakan sebagai analgesik-antipiretik.
Paracetamol
II.
C6H5NO2
disebut
nitrobenzena,
dan
C6H5CH2CH2CH3
disebut
propilbenzena.
Untuk senyawa benzena yang sederhana, dapat digunakan nama trivial atau nama
umum. Untuk benzena tersubstiusi alkil kadang-kadang disebut arena dan diberi nama
dengan cara berbeda tergantung pada ukuran gugus alkil. Bila substien alkil lebih kecil
daripada cincinnya (enam karbon atau kurang), maka arena itu dinamai sebagai benzena
tersubstitusi alkil. Bila substien alkil lebih besar daripada cincinnya (tujuh karbon atau
lebih), senyawa itu dinamai sebagai alkana tersubstitusi fenil.
Benzena tersubstitusi ganda (disubstutusi) diberi nama menggunakan awalan orto- (o-)
bila posisi substituennya 1,2; meta- (m-) bila posisi substituennya 1,3; dan para- (p-) bila
posisi substituennya 1,4.
orto-dimetilbenzena
meta-dimetilbenzena para-dimetilbenzena
III.
satu
atau
basa
sehingga dihindari perlakuan dengan alkali kuat. Umumnya larut di pelarut organik dan
kelarutan dalam air terbatas, yaitu 8,3 g/100ml. Kelarutan akan meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah gugus hidroksilnya.
Senyawa fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan.
Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama senyawa induknya, fenol. Mereka mempunyai
ciri sama, yaitu cincin aromatik, satu atau lebih gugus hidroksi (OH-), dan gugus-gugus
lain penyertanya. Banyak senyawa fenolik alami mengandung sekurang-kurangnya satu
gugus hidroksil dan lebih banyak yang membentuk senyawa eter, ester atau glikosida
daripada senyawa bebasnya. Senyawa ester atau eter fenol tersebut memiliki kelarutan
yang lebih kecil dalam air daripada senyawa fenol dan senyawa glioksidanya.
II. Penamaan dan Penomoran
Penamaan senyawa fenol sederhana dengan satu lebih dari suatu golongan hidroksil
atau subtituen lain terikat pada cincin benzen dilakukan dengan cara menomori cincin.
Penomoran salah satu golongan yang terikat pada cincin diberi nomor satu. Posisi yang
lain diberi nomor 2 sampai 6. Anda dapat menomorinya searah atau berlawanan arah
dengan jarum jam, sehingga menghasilkan nomor yang terkecil. Bila ada lebih dari satu
gugus fungsi yang terikat maka urutan prioritas penomoran substituen adalah sebagai
berikut : - COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R, -NO2, -X.
Contoh penamaan dan penggolongan :
Nama trivial : o kresol
Nama IUPAC : 1-hidroksi-2-metilbenzena
Contoh lain senyawa golongan fenolik sederhana dan asam aromatik :
III.
Bioaktivitas dan Khasiat Senyawa Fenol dan Asam Aromatik dalam Tanaman
Senyawa fenolik di alam terdapat sangat luas, mempunyai variasi struktur yang luas,
mudah ditemukan di semua tanaman, daun, bunga dan buah. Ribuan senyawa fenolik alam
telah diketahui strukturnya, antara lain flavonoid, fenol monosiklik sederhana, fenil
propanoid, polifenol (lignin, melanin, tannin), dan kuinon fenolik. Dalam suatu penelitian,
tujuh senyawa fenolik diisolasi dan diidentifikasi dari daun dewa (Gynura divaricata), biji
tanaman kapulaga (Elettaria cardamomum). biji pohon zaitun Olea europaea dan masih
banyak lagi di alam.
Senyawa fenolik minyak zaitun telah terbukti menguntungkan mengubah komposisi
lipid, platelet dan fungsi sel, aktivitas mikroba dan pembentukan tulang, serta mengurangi
kerusakan oksidatif dan inflamasi
Yang sudah banyak dilakukan penelitian adalah manfaat senyawa fenolik dalam
minyak zaitun. Salah satunya senyawa fenolik dari minyak zaitun telah mengakibatkan
peningkatan HDL dan penurunan yang signifikan LDL dalam sirkulasi pun dia
menghambat oksidasi LDL yang banyak mengakibatkan arterosklerosis dan penyakit
jantung lainnya. Khasiat lainnya yaitu menghambat kerusakan DNA, sel ginjal, sel darah
merah,
Konsumsi fenol yang kaya minyak zaitun telah mengakibatkan peningkatan sirkulasi
HDL-C berkisar antara 5,1-6,7% dalam dua studi manusia lebih lanjut [79,80]. Selain itu,
studi sebelumnya menunjukkan penurunan yang signifikan dalam LDL-C setelah satu
minggu fenol yang kaya konsumsi minyak zaitun.
Gynura divaricata DC. (Compositae) merupakan tanaman obat tradisional Cina yang
biasa digunakan untuk pengobatan bronkitis, tuberkulosis paru, pertusis, mata sakit, sakit
gigi, arthralgia rematik, dan diabetes dalam obat-obatan tradisional. Dari ketujuh senyawa
yang ditemukan, senyawa fenolik dan flavonoid lah yang mempunyai aktivitas antioksidan
utama sebagai obat penyakit-penyakit tersebut.
GOLONGAN KUINON
Kuinon merupakan senyawa berwarna dan memiliki kromofor dasar seperti kromofor
benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi dengan dua ikatan
rangkap karbon-karbon.
Kebanyakan kuinon terdapat pada pigmen tanaman, dan sering mempunyai aktivitas
biologis yang khusus. Salah satu sifat khas kuinon yang membedakan dengan senyawa
bahan alam lain adalah sifat redoks.
Senyawa kuinon pada reduksi dengan reduktor lemah menghasilkan senyawa yang
tidak berwarna atau berwarna pucat yang dapat dikembalikan ke warna semula pada reaksi
oksidasi. Prinsip dari reaksi ini dapat digunakan sebagai uji diagnostic untuk menetapkkan
senyawa kuinon. Reduksi dapat dilakukan dengan menggunakan NaBH4 sedangkan
oksidasi dapat terjadi kembali dengan pengaliran udara.
1,4-benzokuinon (kuning)
1,2-benzokuinon (merah)
Benzokuinon merupakan pigmen fungus yang umum tetapi jarang di jumpai dalam
tumbuhan
tinggi
dengan
konsentrasi
yang
dapat
diamati.
Hidroksi-
dan
metoksibenzokuinon terdapat dalam beberapa tumbuhan tinggi dan penting dari segi
ekonomi.
Dalam keadaan murni Benzokuinon berupa kristal kuning cerah dengan bau khas,
beberapa dari senyawa ini bersifat beracun. Senyawa ini adalah turunan teroksidasi 1,4 hydroquinone. Benzoquinon sensitif terhadap asam mineral kuat dan alkali, yang
menyebabkan kondensasi dan dekomposisi senyawa. Benzokuinon agak sukar larut
dalam air (10 g/L). Kelarutan meningkat pada hidroksi benzokuinon dan menurun pada
metoksi benzokuinon) dan dalam eter minyak tanah; larut dalam aseton; sangat mudah
larut dalam etanol, benzena, dan dietil eter. Momen dipol 0.67 D.
CONTOH SENYAWA GOLONGAN BENZOKUINON:
a. Hidroksi- dan metoksibenzokuinon
Metoksibenzokuinon muncul dalam warna pink
di keseluruhan tepung gandum sebagai hasil
hidrolisis dan oksidasi dari glukosida yang ada
pada
tepung
hidroksibenzokuinon
berbentuk
kristal
gandum.
Sedangkan
berwarna
padat.
Dengan
orange,
natrium
dithionit, senyawa benzokuinon akan cepat tereduksi menjadi tidak berwarna. Dalam
larutan alkali, hidroksibenzokuinon akan berwarna biru-ungu.
b. Embelin
(2-methoxy-6-undecyl-1,4-benzoquinone)
Senyawa aktif embelin adalah dihidroxyquinon
yang didapatkan pada buah kering Embella ribes.
Embelin telah diteliti berfungsi sebagai antioksidan,
antikanker, penyakit kulit dan agen anti fertilisasi.
Embelin juga dilaporkan mampu menurunkan dan mengatur produksi gen yang terlibat
dalam kelangsungan hidup sel, proliferasi, invasi dan metastasis tumor.
Embella ribes
c. Plastokuinon
Plastokuinon
kloroplas
merupakan
turunan
benzokuinon
ditinjau
yang
penting
segi
fungsiya
dari
karena bertindak sebagai pembawa redoks dalam fotosintesis, karena itu plastokuinon
banyak terdapat pada klorofil tumbuhan. Mempunyai bermacam rantai samping
isoprenoid.. Plastokuinon tipe PQ-A merupakan yang paling banyak ditemukan pada
tumbuhan tinggi.
d. Ubikuinon (koenzim Q)
Terdapat pada membrane dalam
mitokondria, strukturnya sangat mirip
dengan
plastokuinon.
terdapat
beberapa
berbeda
dalam
anggota
jumlah
Namun
yang
bagian
isoprenoidnya dalam rantai samping. . Di dalam mitokondria, koenzim Q10 berperan pada jalur
fosforilasi oksidatif yang sangat penting dalam pembentukan ATP.
Koenzim Q10 juga memiliki aktivitas antioksidan kuat yang bekerja dengan cara
mengikat radikal bebas, yaitu komponen yang merusak DNA, membran sel, dan
menyebabkan kematian sel. Penurunan kadar koenzim Q10 di antaranya dapat
mengakibatkan penuaan dini akibat peningkatan radikal bebas yang merusak sel dan
DNA serta menimbulkan berbagai kelainan degeneratif dan kardiovaskular.
e. Tokoferol
tokoferol
1,2-naftokuinon (merah)
11
Amaranthus spp
Brassica oleracea
b. Juglon
12
Juglans nigra
c. Lapachol
Lapachol adalah kristal berwarna kuning yang diisolasi dari tanaman Tecoma
spp. Lapachol berguna sebagai anti inflamasi, antiseptik, antivirus, bakterisidal,
fungisidal, insektifugal, pestisidal, dan virisidal. Lapachol merupakan hasil ekstraksi
dari beberapa kayu dan bisa juga digunakan sebagai pewarna kapas.
13
Tecoma sp
d. Plumbagin
Dianella laevis
e. Lawsone
(2-
hydroxy-1,4-naphthoquinone)
Lawsone atau Hennotannic acid adalah senyawa
golongan naftokuinon yang berasal dari daun Lawsonia
alba. Lawsone merupakan bahan utama dari henna.
14
Lawsonia alba
f. Alkanin
Alkanna tinctoria
menghasilkan warna merah-biru. Jika terdapat gugus hidroksil pada atom C-2, tidak
bereaksi pada pereaksi diatas, tetapi bereaksi dengan o-fenilendiamin. 1,2-quinone
membentuk warna merah ketika dalam bentuk Kristal atau dilarutkan dalam bentuk
benzena, namun dalam kondisi alkalin berwarna biru-ungu.
ISOLASI SENYAWA GOLONGAN NAFTOKUINON
Naftokuinon bisa diekstraksi dari jaringan tumbuhan dengan benzene atau pelarut
non polar lainnya. 1,4-kuinon sering didistilasi uap dan dari banyak lemak lain dapat
dihilangkan dengan prosedur ini. Komponen lain yang bisa digunakan untuk melakukan
pemisahan senyawa ini dari lipid lainnya adalah dengan memanfaatkan kelarutannya
dalam larutan basa lemah seperti Sodium Karbonat atau Sodium Bikarbonat. Perlakuan
berkali-kali dalam basa kuat dengan adanya udara akan mengakibatkan dekomposisi
oksidatif. 1,2-kuinon tidak bisa didistilasi uap, tetapi larut dalam larutan natrium bisulfit.
Pemurnian akhir dapat dicapai dengan kromatografi pada alumina tidak aktif atau
adsorben lemah.
16
kerangka
dasar
benzena
yang
terikat pada
ujung rantai
karbon
propana.Fenilpropanoid merupakan senyawa utama yang berasal dari jalur asam sikamat.
Beberapa contoh
Fenil propana murni berbentuk kristal padat tidak berwarna. Kereaktifannya
tergantung gugus fungsi apa yang menempel pada senyawa tersebut. Beberapa hidroksil
fenolat yang bebas akan teroksidasi saat kondisi basa dan menghasilkan polimer berwarna
gelap. Ester dari sama Asam kafeat yang teroksidasi karena adanya amoniak atau asam
amino menghasilkan zat warna hijau. Hasil oksidasi ini dimanfaatkan sebagai pewarna dan
pengaroma dalam beberapa bumbu dan jamu. Beberapa senyawa dalam kelas ini :
17
alaminya
dari
minyak
dan
salam.
menyegarkan
dan
Aromanya
pedas
seperti
IUPAC:
-methoxy-4-(1-
propenyl)benzene)).
Anetol banyak digunakan sebagai bahan perasa. Struktur kimia senyawa ini
merupakan turunan dari kelompok senyawa fenilpropena, suatu jenis senyawa aromatik
yang banyak terdapat dari sumber alami, yaitu di dalam minyak esensial.Senyawa ini
memiliki rasa yang khusus dan berasal dari tanaman anisa dan fenel(keduanya
merupakan keluarga tanaman Apiaceae), tanaman Syzygium anisatum (Myrtaceae),
akar manis (Fabaceae) dan bunga lawang (Illiciaceae). Senyawa ini merupakan suatu
cairan yang agak mudah menguap, tidak berwarna, serta beraroma.
3. Turunan Sinamat
Asam Sinamat
Merupakan kristal tidak berwarna. Sedikit larut dalam air, sangat mudah larut pada
ethanol 96%, dan larut dalam kloroform dan eter. Memiliki titik leleh 133C dan titik
18
didih 300C. Salah satu turunan asam sinamat yang terdapat di alam ialah etil pmetoksisinamat yang terdapat dalam rimpang kencur (Kaemferia galanga). etil
pmetoksisinamat (EPMS) dilaporkan memiliki aktivitas analgesik, anti inflamasidengan
mekanisme kerja secara non selektif menghambat COX-1/2 (Ridtidid et al.,2008; Umar
et al., 2012). Senyawa ini mempunyai kerangka dasar yang terdiri dari cincin benzen
(C6) yang terikat pada ujung dari propana (C3).beberapa jenis senyawa yang termasuk
fenilpropanoid ialah turunan asam sinamat, turunan alilfenol, turunan propenil fenol,
dan turunan kumarin.
19
Kumarin
Kumarin adalah lakton dari o-hidroksi asam sinamat. Hampir semua kumarin di
alam mempunyai oksigen (hidroksil atau alkoksil) pada C-7. Posisi lain dapat juga
teroksigenasi dan terkadang ada gugus alkil sebagai rantai samping. Beberapa kumarin
ditemukan sebagai glikosida. Kumarin juga bisa didapatkan dari hidrolisis dari asam
glikosil-o-hidroksi sinamat dan siklisasi yang cepat ke lakton. Kumarin memiliki
berbagai efek fisiologi pada hewan dan tumbuhan. Pada tumbuhan efeknya dapat
menghambat stimulasi oksidasi asam indol-3-asetat, stimulasi produksi etilen,
penghambat sintesis selulosa, atau peningkatan permeabilitas membran. Kumarin
sederhana dapat memiliki efek toksik pada mikroorganisme, contohnya Mammein yang
merupakan inseektisida.
II.
Isokumarin
Identifikasi kumarin
1. Kumarin banyak terdapat dalam bentuk glikosida. Untuk pembuktian secara
kualitatif dilakukan uji berdasarkan pada sifat fluoresensinya dengan sinar
ultraviolet.
20
2. Larutan kumarin dalam alkali yang baru dibuat atau disimpan pada tempat yang
gelap tidak menunjukkan adanya fluoresensi. Namun bila larutan tersebut diradiasi
dengan sinar ultraviolet, maka akan memberikan fluoresensi berwarna kuning-hijau
dalam beberapa menit. Dalam proses tersebut terjadi fototransformasi dari bentuk
asam cis-hidroksinamat (III) yang tidak berfluoresensi ke bentuk asam transhidroksinamat (IV) yang berfluoresensi
IV.
a. Tanaman
: Hydrangea macrophylla
b. Bagian tanaman
: Bunga
c. Manfaat
sukrosa.
2. Esculetin
a. Tanaman
b. Bagian tanaman
: kulit kayu
c. Manfaat
3. Scopoletin
a. Tanaman
: Murraya exotica
21
b. Bagian tanaman
: daun
c. Manfaat
untuk
mengatasi
berbagai
gangguan
misalnya
4. Mammein
a. Tanaman
: Mammea americana
b. Bagian tanaman
: buah
c. Manfaat
lambung.
22
piranokumarin memiliki sebuah rantai karbon isoprena pada cincin piran, begitu juga
dengan furanokumarin. Berbeda dengan kumarin sederhana, furanokumarin memiliki
distribusi yang sangan terbatas pada tanaman, pada umumnya ditemukan pada permukaan
daun.
Peucedanin
FURANOKUMARIN
PIRANOKUMARIN
Senyawa furanokumarin dapat diidentifikasi dengan oksidasi menggunakan H2O2
dalan NaOH yang akan menghasilkan furan-2,3-dicarboxylic acid. Selain itu juga dapat
diidentifikasi menggunakan Kromatografi Lapis Tipis atau HPLC.
Untuk senyawa
23
tersebut dapat diidentifikasi dengan hidrolisis basa yang menghasilkan aseton. Hidrolisis
alkali ini tidak mempengaruhi cincin furan pada furanokumarin.
Beberapa tanaman diketahui memiliki cincin piran atau furan yang berdifusi dengan
cincin benzena dari kumarin, antara lain:
1) Senyawa Psoralen
Tanaman
: Psoralea corylifolia
: antitumour, antibacterial,
2) Senyawa Angelicin
Tanaman
: Archangelica officinalis
Bagian tanaman
: Akar
Kegunaan
24
3) Senyawa Peucedanin
Tanaman
: Peucedanum officinale
Bagian tanaman
: Akar
Kegunaan
: diuretik, antispasmodik
4) Senyawa Seselin
Tanaman
: Seseli indicum
Bagian tanaman
: Biji
Kegunaan
: antibakteri
25
LIGNAN
Lignan (5) merupakan gabungan antara dua fenil propan (4) yang terhubung melalui
gugus samping alifatiknya. Struktur umumnya sebagai berikut :
Cincin aromatiknya selalu teroksidasi. semua lignin terdiri dari 1 atau lebih asimetris
karbon atom dan optis aktif. Lignan tidak berwarna, tersebar luas pada tumbuhan, daun,
ranting, eksudat resin, dan lain sebagainya. Sedangkan, penggabungan dua unit
fenilpropanoid seperti C5-C5' misalnya harus dinamai "Neolignans". Biasanya lignan
digunakan sebagai anti-oksidan pada makanan. Sesamin memiliki khasiat sinergisingredient pada insektisida piretri. Podophyllin yang merupakan ekstrak resin dari
Podophyllum peltatum, memiliki podophyllotoxic yang memiliki efek katartik yang kuat.
Dapat digunakan sebagai anti kanker.
.
Senyawa Lignan
Podophyllotoxin
26
Cubebin
Sesamin
LIGNIN
27
Lignin merupakan material dari selulosa yang dapat memperkuat dinding sel dari
tumbuhan. Jumlah lignin dalam tumbuhan hanya 30 %. Lignin banyak terdapat di lumut
dan pakis. Secara kimia, struktur lignin merupakan polimer yang terdiri dari cincin
aromatik dengan gugus hidroksi dan metoksi dan beberapa unit phenylpropeane yang
berbeda.
I.
Struktur lignin
.
II.
Contoh Tanaman
Sebagian besar senyawa lignin dalam
tanaman terdapat
Acacia nilotica
III.
Khasiat
Lignin yang terdapat dalam kulit
kayu
Acacia nilotica
mempunyai aktivitas
28
reaksi dengan molekul lain yang awalnya membentuk dimer dan kemudian membentuk
lignin.
V.
membentuk
siringilaldehid
dan
lignin
rumput
memebentuk
p-
hidroksibenzaldehid.
29
30
hasil aktivasi dari cytokinin sebagai particular methylase yang diperlukan untuk
-
31
32
33
Lignan dapat diekstraksi dengan aseton atau etanol dan seringkali di endapkan
sebagai garam kalium yang sedikit larut dengan peningkatan konsentrasi, suatu kalium
hidroksida yang berair ke dalam larutan alkoholik. Selanjutnya Freudenberg dan Knof
melakukan varian pada prosedur ini dengan menkonversi lignan menjadi tidak larut.
Menurut prosedur lama yang bergantung dengan penghapusan selulosa maupun
polisakarida lainnya dengan asan sulfat kuat atau HCL kuat kemudian melarutkan lignin
dengan alkali. Dengan prosedur tersebut diragukan untuk dilakukan karena dapat
menyebabkan degradasi besar dari lignin asli. Terdapat juga sebuah prosedur terbaru yang
menggunakan 2N natrium hidroksida bersama dengan boron triklorida dan asam
thioasetat. Disebutkan juga bahwa lignin asli dapat diekstrasi dari serbuk gergaji
menggunakan aseton atau alkohol di suhu ruang.
Dengan prosedur terbaru tersebut hanya kehilangan - 3 % dari total lignin.
Kelarutan lignin bisa meningkat dengan cara penggilingan tepung kayu menjadi ukuran
yang sangat halus dalam ball mill. Teknik lain adalah dengan menghilangkan selulosa dari
kayu dengan memungkinkan jamur atau selulosa murni bertindak sebagai serbuk gergaji
sehingga didapat 25-30 % dari total lignin dapat diperoleh dalam bentuk larut dan
didefinisikan sebagai bukan lignin asli. Metode tradisional untuk ekstraksi tannin
menggunakan air panas , penggaraman dengan natrium klorida, reekstrasi dari endapan
dalam aseton, penghilangan lipid dari bahan yang cocok diekstrasi oleh aseton dengan
menambah eter. Dengan menambah natrium klorida berturut-turut dalam porsi kecil ,
dapat diperoleh beberapa pecahan endapan tannin campur. Timbal atau zinc asetat (10%)
dapat digunakan untuk mengendapan tannin yang sebelumnya pernah diendapkan dengan
penguraian menggunakan hidrogen sulfida.Gelatin dapat digunakn untuk mengendapkan
tannin ,etanol dapat digunakan untuk melarukan kembali tannin dari endapannya.
Pengendapan dapat dilakukan dengan menambah larutan alkoholik dari kalium asetat ke
dalam larutan alkoholik dari tannin, proses ini sering bernilai preparatif dalam isolasi
tannin. Tannin juga dapat diendapkan dengan kafein.dilanjutkan dengan ekstrasi dari
kafein dalam kloroform
Prosedur kromatografi telah diterapkan untuk pemurnian hampir semua tipe senyawa
yang dibahas dalam bab ini . kromatografi asam silika telah digunakan untuk memisahkan
senyawa seperti glikosida lignin atau kafein dan isomer asam klorogenik dari berbagai
tanaman. Kromatografi gel lipofilik telah digunakan untuk asam aromatik dan aldehida.
Kromatografi dengan lumina menggunakan pelarut seperti etil asetat atau campuran etil
asetat-metanoldapat memisahkan lignan atau kumarin. Zat fenolik yang memiliki
34
35
Gugus Fenol
Adanya gugus fenol ditunjukkan dengan adanya asam lemah. Gugus tersebut
sedikit larut dalam air atau NaHCO3, tetapi mudah larut dalam larutan NaOH encer.
Senyawa aromatis dengan gugus karboksil (seperti asam organik lainnya) sukar larut
dalam air tetapi mudah larut dengan effervesen dalam larutan NaHCO3. Jika semua
gugus fenolik dikombinasikan dengan sebuah ester atau eter, maka adanya cincin
benzena teroksigenasi masih dapat dikenali dengan pembentukan warna azo melalui
reaksi dengan asam sulfanilat diazonisasi atau p-nitroanilin. Banyak fenol juga
mereduksi larutan Fehling atau ammonia perak nitrat. Menghasilkan warna dengan
penambahan larutan 1% ferri klorida.
Reaksi
memberikan hasil senyawa kompleks yang berwarna merah, hijau, biru atau ungu.
Warna yang dihasilkan tergantung pada substituen yang terikat pada fenol.
Reaksinya :
Asam Kafein
Dengan menggunakan kromatografi kertas asam kafein dapat berubah menjadi
kumarin dengan adanya oksigen, sinar UV dan ion logam.
Naftoquinon
1,4-naftoquinon berwarna kuning-merah dan larut dalam benzena atau natrium
karbonat, tak larut dalam air. Indikasi tambahan diberikan dengan reaksi warna dan
36
Kumarin
Sebagian besar golongan kumarin akan tampak
dipaparkan pada sinar UV. Penentuan berbagai macam senyawa kumarin didasarkan
pada spektranya.
Furanokumarin
Furanokumarin dapat diidentifikasi dengan oksidasi menggunakan
hidrogen
Lignan
Tidak terdapat uji sederhana untuk membedakan lignan dari senyawa fenolik
alami lainnya. Lignan dipisahkan dengan kromatografi kertas menggunakan pelarut
campuran formamid dan beberapa cairan organik lainnya. Identifikasi totolan
dilakukan menggunakan asam sulfanilat diazotasi atau antimon pentaklorid. Metode
HPLC juga dapat digunakan pada lignan.
Lignin
Adanya lignin dalam jaringan tanaman dengan mudah dikenali melalui sebuah
reaksi sederhana, yaitu munculnya warna merah menyala saat dibasahi dengan larutan
florogusin jenuh dalam asam hidroklorat pekat. Turunan cinnamaldehid memberikan
reaksi yang sama, tetapi umumnya dapat diekstraksi dengan aseton, sedangkan lignin
tak larut dalam aseton. Lignin yang mengandung gugus sinapil dapat dikenali dengan
reaksi Maule, pembentukan warna merah yang konstan dengan air klorin dan
ammonia. Lignin Gymnospemae, yang hanya mengandung gugus koniferil,
memberikan warna coklat pada uji tersebut.
Untuk identifikasi yang lebih lengkap mengetahui adanya senyawa tersebut, yaitu
dengan oksidasi lignin menggunakan alkalin nitrobenzen yang digunakan untuk
mendegradasi lignin menjadi turunan benzaldehid. Stone dan Blundell menciptakan
sebuah metode memakai 50 mg sampel kayu yang diletakkan dalam pemanas stainless
steel dengan nitrobenzen dan NaOH pada suhu 250C selma 2,5 jam.
Ketika reaksinya telah selesai, 0,2 ml campuran tersebut ditotolkan secara langsung
pada sebuah kertas kromatogram dan adanya lignin diidentifikasi dengan
menyemprotkan 2,4-dinitrofenilhidrazin. Dengan cara ini semua lignin membentuk
vanilin. Lignin dikotil membentuk siringilaldehid dan lignin rumput umumnya
membentuk p-hidroksibenzaldehid.
38
MAKALAH FITOKIMIA
SENYAWA AROMATIS
KELOMPOK 2 / KELAS B:
1. Andhika Putri KD
(051211131020)
2. Armila Fatma S
(051211131172)
3. Lourenzdita Nur KD
(051211131173)
4. Dwi Fatmawati
(051211131174)
5. Yunita Rhohmawati
(051211131176)
6. Izzatul laili
(051211132001)
7. Ferera Marla S
(051211132002)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
39
DAFTAR ISI
Daftar isi
Senyawa Aromatis
Fenol Sederhana dan Asam Aromatis
Golongan Kuinon
Turunan Rantai Terbuka Fenil Propana
Kumarin dan Isokumarin
Furanokumarin dan Piranokumarin
Lignan
Lignin
Biosintesis Senyawa Aromatis
Isolasi Senyawa Aromatis
Karakterisasi dan Identifikasi Isolat
40
DAFTAR PUSTAKA
41