Anda di halaman 1dari 3

Resume

Sosial media kini telah menjamur dimana mana. Tidak hanya di kalangan
anak muda, namun juga terdapat di kalangan orang tua. Nah, pada materi
pertama yang dibahas adalah materi sosial media. Indonesia sendiri dalam hal
sosial media masih sekitar 30 % dari masyarakatnya yang menggunakan sosial
media menurut We Are Socials Digital 2016.
Dalam hal ini ada beberapa sosial media yang dibahas. Tapi, saya akan
membahas sosial media yang paling baik menurut saya dalam mempromosikan
usaha bisnis serta prospek ke depannya.
Sebenarnya, sosial media mana yang paling baik juga tergantung dari
target pasar produk kita. Disini saya akan membagi dua target pasar. Yang
pertama target pasarnya adalah anak muda. Dalam hal sosial media, sudah tidak
perlu diragukan lagi untuk penggunaannya oleh anak muda. Hampir semua
anak muda telah menggunakan sosmed, terutama lewat smartphone. Nah,
karena smartphone yang telah merajarela, maka muncullah salah satu sosmed
yang cukup digemari anak muda saat ini. Yakni Instagram.
Jadi, Kenapa saya memilih instagram untuk target anak muda? Hampir
semua anak muda yang punya smartphone pasti ada instagramnya. Hal ini
dikarenakan fitur fitur instagram yang bisa membuat kita jadi semakin
ketagihan. Saya sendiri juga sempat merasakannya. Kalau sudah scroll pic di
instagram itu bisa sampe berjam jam itu tidak terasa. Hal inilah yang bisa kita
manfaatkan dalam dunia bisnis. Jika ada produk kita nongol di Instagram, pasti
banyak anak muda yang melihat. Secara tidak langsung mereka akan kepo dan
langsung stalk akun kita. Dengan bantuan fitur instagram seperti caption,
hashtag, video, dll kita bisa menampilkan konten dari produk kita dengan
semaksimal mungkin. Namun tidak menutup kemungkinan juga jika ada orang
tua yang memakai instagram.
Dalam hal aplikasi chatting, menurut saya Line yang menjadi rajanya anak
muda saat ini. Dengan dilengkapi fitur grup dan sticker serta tema yang
bermacam macam membuat anak muda jaman sekarang menjadi tertarik.
Dengan fitur fitur tersebut, chatting akan lebih menarik dan lebih membuat
percakapan lebih berwarna.
Target pasar kedua adalah kalangan orang tua. Menurut pandangan saya,
kalangan orang tua biasanya tidak suka pada sosmed yang terlalu ribet. Mereka
tidak ingin terlalu berkutat mempelajari satu sosmed yang ribet. Mereka lebih
menyukai sosmed yang simpel. Dalam hal sosial media, menurut saya facebook
lebih menunjukkan eksistensinya di kalangan ini. Kemudahan dalam bersosmed
di facebook dan fitur grup nya yang membuat banyak kalangan ini tertarik.

Sementara untuk aplikasi chatting teratas dalam golongan orang tua tentu
sudah pasti dipegang oleh anak perusahaan dari Facebook sendiri, yakni
Whatsapp. Seperti yang kita ketahui, Whatsapp sendiri yang memiliki
keunggulan tidak adanya iklan serta aplikasi yang pemakaiannya cukup simpel
membuat penggunanya rata rata adalah orang tua. Whatsapp juga tidak
menggunakan stiker seperti di Line karena memang target aplikasi yang ingin
simple.
Setelah membahas tentang sosmed, kali ini kita akan membahas tentang
SEO itu sendiri. SEO itu apa sih? Jadi SEO itu merupakan kepanjangan dari
Search Engine Optimization. Kalau dalam Bahasa Indonesianya sendiri artinya
Optimisasi Mesin Pencari. Intinya kita bisa mengoptimasi sebuah website agar
mudah ditemukan oleh mesin pencari. Nantinya hasil dari SEO bisa dilihat di
SERP (Search Engine Result Page/ Halaman dari hasil pencarian mesin pencari).
Nah dalam SEO sebenarnya ada beberapa metode nih. Yang pertama ada
backlink. Back yang berarti kembali dan Link yang berarti Hubungan. Hubungan
Kembali (CLBK #plakk). Bukan dong -_- Jadi Backlink itu layaknya kita yang
membuat postingan tentang produk kita misalnya di Instagram. Nah dalam
caption di Instagram, kita bisa menaruh link dari pusat toko kita. Misalnya di
Tokopedia. Jadi, Intinya Backlink adalah sebuah link yang dapat berupa sendiri
ataupun timbal balik yang akan membuat produk kita lebih semakin
menguat/terkenal citranya.
Yang kedua ini metode script. Saya sendiri kurang begitu paham dengan
metode ini. Tapi menurut saya, metode ini menggunakan teknik script berupa
coding coding. Dengan menambah dan memperbaiki tampilan dengan
menggunakan HTML, CSS, maupun JavaScript maka website akan tampak lebih
menarik. Namun jangan terlalu banyak menggunakan script dalam website atau
loading akan terasa lama.
Yang ketiga ini metode optimasi. Untuk optimasi sendiri sebenarnya ada
banyak. Namun yang paling sering dibahas adalah masalah keyword. Keyword
sendiri adalah kata kunci yang digunakan oleh pengguna dalam menelusuri
sesuatu di search engine. Dengan mempelajari keyword yang digunakan, maka
website kita juga akan mudah ditemukan.
Keyword sendiri bisa digunakan di mana mana. Yang pertama keyword
yang ada di google.co.id. Keyword yang bisa menampilkan hingga max 10 baris
ini bisa menjadi saran bagi kita yang ingin berjualan produk. Keywords disini
berlaku secara lifetime. Yang kedua ada di Google Trends. Disini, keyword yang
ada juga ada tampilan dalam bentik grafikinya. Keywords ini biasanya dilakukan
berdasarkan riset tahunan. Yang ketiga ada Google Planner. Lebih kompleks lagi
nih. Untuk Google Planner, riset dilakukan sebulan sekali.
Selain macam macam keyword tersebut, kita juga harus paham yang
namanya cache dan cookies. Cache sendiri merupakan rekaman aktivitas yang
kita lakukan di browser seperti file, gambar, teks, iklan, dll. Sedangkan cookies

adalah rekaman aktivitas penyimpanan data login seperti username dan


password.

Anda mungkin juga menyukai